SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MUNCULNYA PERADAPAN
CHINA KUNO
DI SUSUN OLEH :
v LUCKY MARTA FEBRIANSYAH ( 15 )
MADRASAH ALIYAH NEGERI LAMONGAN ( MAN )
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dunia ini terdapat beberapa negara yang menyebar dan memulai awal
peradabannya masing- masing dalam memulai peradabannya biasanya banyak perubahan-
perubahan yang terjadi. Maka dalam makalah ini kami akan membahas. Peradaban di Cina
dimulai dari peradaban di sungai kuning atau sungai Huang-Ho. Sungai huang ho
adalah sungai yang terletak di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui
daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu
membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang
didataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di
PegununganKwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur.
Peradaban lembah sungai Kuning merupakan salah satu pelopor dari kebudayaan
dunia. Sejak masa purba sampai sekarang, peradaban Cina ini mampu bertahan dan terus
berkembangdi negeri Cina. Sebagaimana peradaban-peradaban kuno yang lain,
peradaban Cina ini berkembang di sekitar lembah sungai Kuning sejak 3000 tahun yang lalu.
Lembah Sungai HoangHo merupakan salah satu daerah yang subur di Tiongkok. Disebut
Sungai Kuning´ karena pada saat terjadi banjir, Sungai Hoang Ho membawa lumpur
berwarna kuning. Demikian pula laut dimana sungai tersebut mengalir sebagai muaranya
disebut LAUT KUNING. Dalam peradaban sungai kuning Huang-ho juga terjadi perubahan
teknologi, sistem pemerintahan, dan dinasti yang berkuasa. Oleh sebab itu untuk lebih
jelasnya kami telah mengulas semua yang ada pada peradaban lembah sungai kuning Huang-
Ho.
Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuanarkeologi
dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 jutatahun yang lalu.
Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembahSungai Kuning pada
zaman NeolitikumDi lembah Sungai Hoang Ho inilah berkembang kebudayaan Cina
Kuno.Nama Tiongkok berasal dari kata Chung Kuo yang berarti "Negeri Tengah".
OrangCina Kuno mengenggap negerinya berada di tengah-tengah dunia. Penduduknya
disebutChung Hua yang berarti "Penduduk Negeri Tengah". Dari kata Chung kuo berubah
menjadiTiongkok, sedangkan dari kata Chung Hua menjadi Tionghoa.Pandangan
konvensional terhadap sejarah Cina adalah bahwa Cina merupakansuatu negara yang
mengalami pergantian antara periode persatuan dan perpecahan politisyang kadang-kadang
dikuasai oleh orang-orang asing, yang sebagian besar terasimiliasi kedalam populasi Suku
Han. Pengaruh budaya dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yangdibawa oleh
gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untukmembentuk
budaya Cina modern
B. RUMUSAN MASALAH
1. Dimana letak geografis lembah sungai kuning?
2. Bagaimana peradaban china kuno?
C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan khususnya tentang
sejarah peradaban budaya di lembah sungai kuning dan diharapkan bermanfaat bagi kita
semua.
D. MANFAAT
Setelah membaca makalah ini di harapkan kita mampu menelaah juga memahami sejarah
yang ada di lembah sungai kuning juga dapat mengambil sisi positifnya dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. LETAK GEOGRAFIS
Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di
lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang
disebutHuangHe). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa
lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-
Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran
rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur
inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah
tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena
terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika
es mulai mencairakanterjadibanjirsertaair bah. Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut
mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul
raksasa di sepanjang sungai tersebut.
B. PERADABAN LEMBAH SUNGAI
1. Sistem Pemerintahan
Berdasarkan cerita kuno, ada tiga zaman rajayaituYi Sui Yen, Fu ShidanShen Nung.
Lima kaisaryaituHuang Ti, Yao, Shun, Yin, Lui Tsu.Sepuluh dinastiyaituDinasti Shang,
Dinasti Chou, Dinasti Chin, Dinasti Han, Dinasti Sui, Dinasti Tang, Dinasti Sung, Dinasti
Mongol, Dinasti Ming,Dinasti Manchu. Dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, ada dua
macam sistem pemerintahan yang dianut yaitu feodal dan unitaris. Dalam sistem
pemerintahan feodal, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan karena kedudukan kaisar
bersifat sakral. Kaisar dianggap sebagai utusan atau anak dewalangit sehingga
tidak pantas mengurusi politik praktis.
Sedangkan pada sistem pemerintahan unitaris, kaisar berkuasa mutlak dalam pemerintahan
sehingga kaisar berhak campur tangan dalam semua politik praktis. Sejarah mencatat terdapat
banyak dinasti yang membangun Cina menjadi bangsa besar, diantaranya adalah Dinasti
Shang, DinastiChou, DinastiQin, Dinasti Han, dan Dinasti Tang. Beberapadinasti yang
pernahmemerintah di China anataralainsebagaiberikut:
1. Dinasti Shang (Hsia)(1766 – 1122 SM)
Dinasti Shang merupakan dinasti tertua di Cina walaupun tidak banyak peninggalan tertulis
mengenai dinasti ini.Didirikan oleh kaisar chen t’ang.Melaksanakan sistem peminjaman
tanah atas dasar feodalisme. Berdasarkan cerita rakyat Cina kuno, pada masa ini telah
berkembang sistem kepercayaan terhadap Dewa Shang-Ti(Dewa Langit). Dinasti Shang dianggap
dinasti yang mengawali sejarah Cina karena baru pertama kali dilakukan penulisan sejarah
oleh Suma Chien. Catatan itu dituliskan di atas bejana perunggu, tempurung kura-kura dan
tulang binatang. Tulisan Cina berbentuk gambar sehingga disebut piktografi (picture =
gambar, grafi = huruf ) setiap gambar melambangkan gagasan tertentu sehingga tulisan itu
juga disebut ideografi. ( Idea = gagasan, grafi = huruf )
Raja-raja Cina dari Dinasti Shang, yang memerintah di Lembah Sungai Kuning sejak abad
keenam, percaya bahwa mereka adalah putra-putra Dewa. Dikabarkan bahwa “Di”, Dewa
terkuat yang biasanya tidak ada kontak dengan manusia, telah mengirimkan seekor burung
hitam ke dataran luas Cina. Burung itu bertelur, dan telurnya dimakan oleh seorang
perempuan. Dalam perjalanan waktu, perempuan ini melahirkan leluhur pertama monarki
Shang. Karena hubungannya yang unik dengan Di, raja itu adalah satu-satunya orang di dunia
yang diperbolehkan mendekati Tuhan Tinggi secara langsung. Dia sajalah yang bisa
mendapatkan jaminan keamanan bagi rakyatnya dengan cara mempersembahkan kurban
kepada Di. Dengan bantuan para peramalnya, dia berkonsultasi kepada Di tentang kebaikan
melaksanakan ekspedisi militer atau mendirikan koloni baru. Dia bisa bertanya kepada Di
apakah panen akan berhasil atau tidak. Raja itu memperoleh keabsahannya dari kekuatannya
sebagai penujum dan penengah dengan alam langit, tetapi pada tingkatan yang lebih duniawi,
dia juga bergantung pada senjata perunggunya yang unggul. Perkotaan Shang yang pertama
mungkin didirikan oleh para perajin yang telah merintis pembuatan senjata dari perunggu,
kereta perang, dan guci-guci mengkilap yang digunakan Shang dalam sesajian mereka.
Dengan kekuatan teknologi baru ini raja-raja dapat memobilisasi ribuan petani untuk kerja
paksa atau pergi berperang
Wilayah Dinasti Shang mencakup hingga Lembah Huai di tenggara, hingga Shantung di
timur, dan pengaruh mereka bisa dirasakan sampi sejauh Lembah Wei di barat. Mereka tidak
memerintah Negara yang tersentralisasi, melainkan telah membentuk jaringan kota-kota
istana kecil, masing-masingnya diatur oleh seorang perwakilan kerajaan. Kota-kotanya kecil,
hanya terdiri atas dinding tanah padat yang tinggi untuk menjaga dari banjir atau serangan. Di
Yin, ibu kota Shang yang terakhir, panjang keliling dinding-dinding itu hanya sekitar 500
meter. Perkotaan Shang mengikuti pola seragam; kota-kota itu biasanya berbentuk segi
empat, setiap dinding mengarah ke salah satu dari empat arah kompas, dan semua rumah
menghadap ke selatan. Istana raja memiliki tiga halaman berdinding dan satu balai pertemuan
untuk acara ritual dan politik; di sebelah timur istana terdapat kuil para leluhur. Pasar berada
di sebelah utara kediaman raja, dan para perajin, pembuat kereta kencana, pembuat anak
panah dan busur, pandai besi dan perajin tembikar, tinggal di distrik selatan kota bersama
para carik, peramal, dan ahli ritual kerajaan.Mereka membuat peralatan rumah tangga,
kerajinan dari bambu, batu marmer dan perunggu.
2. Dinasti Chou (1122 – 255 sm)
Dinasti Shang dihancurkan oleh bangsa Chou yang menguasaiwilayah China bagianbarat, di
lembahsungai Yang Tze Kiang padatahun 1122 SM. PendiriDinasti Chou adalahChou Wu
Wangdenganibukotanya di Cangan. Pada masa iniditerapkan prinsip feodalisme dengan
pembagian kekuasaanpemerintahandan pola kebudayaan Cina.Pemerintah pusat yang
dipimpin kaisar dibagi menjadi daerah-daerah pemerintahan yang dipimpin oleh raja bawahan.
Kerajaan dibagi menjadi negara-negara bagian yang diperintah oleh raja bagian atau raja
Vazal. Raja Vazal memerintah atas nama kaisar dan tundukkepada kaisar. Kesetiaan raja
vazal diwujudkan melalui penyerahan upeti secara teratur dan mengirimkan tentara yang
dibutuhkan pada saat negara menghadapi ancaman. Pada masa dinasti Chou hiduplah para
filosof yang terkenal yaitu Lao Tze, Kung Fu Tze dan Meng Tze. Ajaran Kung Fu Tze
mengenai kesusilaan menjadi dasar perkembangankebudayaan Cina.
Runtuhnya Dinasti Chou disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tidak ada raja-raja
pengganti yang cakap, kerajaan terpecah menjadi dua yaitu Chou Barat dan Chou Timur,
banyak raja vazal yang melepaskan diri. Raja vazal yang kuat menyerang raja pusat dan
menggantikannya. Masyarakat Dinasti Zhou suka berburu, memanah, menunggangi kereta perang, dan
pesta-pesta mewah. Mereka mengatur kota-kota mereka dengan model Shang Kuno, menyembah dewa-
dewa alam dan para leluhur, dan suka meramal. Mereka juga melanjutkan penyembahan Di, tetapi dalam
cara khas agama kuno, mereka menggabungkan Di dengan Dewa Langit mereka sendiri, yang mereka sebut
Tian (Langit). Satu-satunya hal yang menyatukan mereka semua adalah kultusnya. Ritus-ritus
itu mengingatkan para pengikut raja bahwa monarki merupakan Tianzi (putra langit). Dia
telah menerima mandate dari Tian Shang Di, Langit Maha Tinggi, untuk memerintah rakyat
Cina. Dia sajalah yang diizinkan untuk melakukan pengorbanan kepada Tuhan tinggi,
sedangkan Zhouhuang, ibukotanya di Lembah Wei merupakan pusat religious seluruh
jaringan kota-kota Zhou. Tidak ada kota lain yang dibolehkan menyelenggarakan ritus
kerajaan yang prestisius untuk menghormati raja-raja Cina yang telah mangkat selain Lu,
yang pangerannya merupakan turunan langsung dari adipati Zhou.
3. Dinasti Chin (Qin, 255 – 205 SM)
Setelah dinasti Chou, Cina diperintah oleh dinasti Chin (Qin). Konon nama Cina diambil dari
nama dinasti Chin ini. Dinasti Chin memerintah dengan sistem sentralisasi dan meninggalkan
sistem feodalisme (desentralisasi). Timbul pertanyaan, mengapa dinasti Chin meninggalkan
sistem feodalisme dan melaksanakan sentralisasi dengan kekuasaan sebesar-besarnya
ditangan pemerintah pusat? Kebijakan sentralisasi dilakukan oleh dinasti Chin sebab
kekacauan yang terjadi di Cina pada akhir pemerintahan dinasti Chou tidak cukup hanya di
atas oleh sikap raja-raja yang baik dan saleh saja. Namun dibutuhkan adanya kekuasaan raja
yang kuat dan nyata serta hukum yang dijalankan dengan adil sehingga tercipta ketertiban
dan ketentraman diseluruh negeri Cina. Pada masa pemerintahan Dinasti Qin, sistem tersebut
berubah karena RajaCheng yang bergelar Qin Shi Huang membentuk Cina menjadi negara
kesatuan yang hanyadiperintaholeh satu orang pemimpin.Kerajaandibagimenjadi 36 provinsi
yang
dipimpinolehseoranggunernurdanbertanggungjawabkepadakaisar.Olehkarenaitulahiamemerin
tahkanuntukmembuatjalan – jalan yang besar yang menghubungkanpusatdandaerah.
Untukmempertahankannegerinyadariseranganbangsa – bangsa di padangrumput ( Mongol
danSyung Nu),memerintahkanuntukmembangunTembokBesar China ( The Great Wall of
Chin) yang dalambahasaChinmadisebutdenganWang Li Chang Chen yang panjangnyasekitar
4.000 KM, tinggi 16 M, danlebar 8 M..Dalam pemerintahan Qin ShiHuang, dunia pendidikan dan
ilmu pengetahuan Cina berkembang. Sayangnya saat beliau meninggal terjadi kekacauan karena
perebutan kekuasan yang pada akhirnya berhasil diatasi oleh Liu-Pa.
4. Dinasti Han(202 – 211 M)
Pendiri dinasti Han ialah Liu Pa. Pemerintahan dinasti Han kembali menjalankan sistem
feodalisme dan mengijinkan kembali filsafat konfusianisme. Bahkan ajaran konfusianisme
menjadi salah satu mata ujian bagi calon penghuni negeri. Masa pemerintahan dinasti Han
mencapai puncak kejayaan di bawah kaisar Han Wuti. Wilayah kekaisaran Cina mencapai
Asia Tengah (Turkistan), Korea, Mansyuria Selatan, Anam, dan Sinkiaing (daerah utara
Tibet). Selain wilayahnya yang luas kaisar Cina juga menjalin hubungan dengan
mancanegara.Pusatpemerintahannyaterletak du Changan. Dinasti ini jugaberhasilmembangun
dan menguasaiJalanSutera (Silk Road) di Asia Tenggara.Setelah kaisar Han Wu Ti
meninggal, dinasti Han mengalami kemunduran dan runtuh tahun 211 M. Bidangkesenian,
pendidikandanilmupengetahuanmengalamiperkembangan yang pesat.Masyarakat sudah dapat
membuat kertas. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar men0
yerang Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M
negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-kaisar dari Dinasti
T’ang.
5. Dinasti T’ang
Didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. Ia
memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin,
Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah
kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Dinasti ini salah
satu yang terpenting dalam sejarah karena Cina berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya, mencapai kejayaandengan kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahterah, serta
berkembangan kesenian dan kebudayaan Cina kuno. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti
T’ang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-
seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai
berikut:
Ø Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
Ø Membuat peraturan-peraturan pajak.
Ø Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.
6. Dinasti Song (Sung, (960 – 1279 m)
Zhao Kuangyin, seorang jenderal dari Dinasti Zhou Akhir, berhasil mempersatukan Tiongkok
kembali dan mendirikan Dinasti Song. Gelarnya adalah Song Taizu (960 – 976). Catatan
sejarah menyatakan bahwa ia telah dipaksa oleh para prajuritnya untuk mengenakan jubah
kekaisaran serta menjadi penguasa baru mereka. Setelah menjadi kaisar, karena merasa
khawatir para anak buahnya memberontak terhadap dirinya, ia kemudian membujuk mereka
agar mengundurkan diri secara sukarela. Prestasi lain Zhao Kuangyin adalah keberhasilannya
di dalam menghapuskan kekuasaan para gubernur militer setempat, sehingga politik menjadi
lebih stabil. Para ahli sejarah membagi Dinasti Song ini menjadi dua, yakni Song Utara (960
– 1126) dan Song Selatan (1126 – 1279). Penemuan pada masa Dinasti Song antara lain
adalah uang kertas yang pertama di dunia. Uang kertas ini pertama kali diberlakukan pada
masa pemerintahan Kaisar Renzong (1022 – 1063) dan dicetak di Chengdu, Sichuan pada
tahun 1024. Latar belakang dipergunakannya uang kertas ini adalah kemajuan dalam bidang
ekonomi yang luar biasa, sehingga permintaan akan uang logam meningkat. Oleh karena
uang logam cukup berat untuk dibawa-bawa serta menyita tempat yang lebih banyak, maka
diciptakanlah uang kertas untuk mewakili nilai uang logam tersebut.
Prestasi lainnya adalah pembuatan jam bertenaga air pada tahun 1090 di Kaifeng, serta
penemuan teknik mencetak, yang sekitar 500 tahun sebelum Gutenberg (penemu mesin cetak
di Barat). Penemuan besar pada masa ini adalah kompas yang sangat berguna bagi pelayaran
pada tahun 1119. Penemuan ini yang merupakan pertama di dunia ini memajukan pelayaran
secara besar-besaran,
Saat Xiaozong (1163 – 1190) membawa Tiongkok memasuki jaman penjelajahan samudera,
yang jauh mendahului bangsa Barat. Ilmu navigasi dan pembuatan kapal segera mencapai
puncaknya dan kapal Tiongkok menjadi yang paling maju pada saat itu. Kapasitasnya
berkisar antara 200 – 600 ton. Salah satu kapal Dinasti Song yang ditemukan kembali,
panjangnya mencapai 40 m dan lebarnya mencapai 10m. Benar-benar suatu prestasi yang luar
biasa. Pada tahun 1279, serangan pasukan Mongol memaksa keluarga kerajaan untuk
melarikan diri ke laut, namun akhirnya Mongol berhasil mengepung mereka kembali. Ketika
melihat tidak ada harapan lagi, salah seorang menteri yang setia pada Dinasti Song bernama
Lo Shiufa, memeluk Bingdi dan bersama-sama menceburkan diri ke laut. Peristiwa ini
menandai berakhirnya Dinasti Song.
2. Sistem Sosial Kemasyarakatan
Secara social kemasyarakatan, terlihat pada dinasti Shang. Namun yang jelas bahwa ini
bukanlah masyarakat egalitarian. Shang menunjukkan kesenangan luar biasa pada hierarki
dan peringkat yang akan menjadi salah satu ciri khas peradaban Cina. Sebagai putra Di, sang
raja berada di puncak pirmida feodal, sendirian di kastanya. Peringkat selanjutnya adalah para
pangeran kerajaan, penguasa berbagai kota Shang, di bawah mereka adalah kepala keluarga-
keluarga terhormat yang memegang jabatan di istana, dan para bangsawan yang memperoleh
pendapatan dari wilayah pedesaan di luar dinding-dinding kota. Akhirnya, pada bagian dasar
piramida feodal, adalah rakyat biasa, kasta prajurit.
Kehidupan kota kaum terhormat Dinasti Shang nyaris sama sekali tidak punya kesamaan
dengan kehidupan komunitas petani yang menanami tanah itu. Kaum aristocrat menganggap
mereka hampir bukan manusia, namun seperti kaum barbar, petani juga punya pengaruh yang
terus bertahan pada budaya Cina. Para petani ini mengidentifikasi diri dengan tanah, dan
masyarakat mereka diatur oleh pembedaan antara musim dingin dan musim panas. Pada
musim semi, musim bekerja dimulai. Kaum lelaki bergerak ke luar desa dan mendirikan
pondok-pondok permanen di lading; selama musim bekerja mereka tidak ada kontak dengan
istri dan anak perempuan mereka, kecuali ketika kaum perempuan itu membawakan makanan
mereka. Setelah panen, tanah itu diistirahatkan dan para pria kembali ke rumah. Mereka
menutup tempat tinggal mereka dan terus berada di dalam rumah selama musim dingin. Ini
merupakan periode sabbatical, untuk bersitirahat dan menyembuhkan diri, tetapi kaum wanita
yang tidak punya banyak pekerjaan selama musim panas, kini memulai musim bekerja
mereka, seperti menenun, memintal, dan membuat minuman anggur.
Pergantian ini mungkin telah berkontribusi pada konsep Yin dan Yang Cina. Yin adalah
aspek perempuan dari realitas. Seperti kaum perempuan petani, musimnya adalah musim
dingin, aktifitasnya bersifat ke dalam, dan dilakukan di dalam tempat-tempat yang gelap dan
tertutup. Yang adalah aspek laki-laki, aktif pada musim panas dan siang hari, ia merupakan
kekuatan yag bersifat ke luar dan hasilnya berlimpah.
3. Sistem Pertanian
Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan
pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam gandum, padi, teh,
jagung, dan kedelai. Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak
zaman Neolitikum ( 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi. Pada zaman
perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi,teh,kacangkedelai,danrami.
Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Qin (221-206
SM). Di masa itu, masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian yang intensif
denganpenggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum.
Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam
gandum, padi, teh, jagung dan kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman
Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin
(221-206 SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa ini
pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pupuk sudah dikenal untuk menyuburkan tanah.
Kemudian penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan.
Irigasi sudah tertata dengan baik. Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas.
4. Kebudayaan
Di Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh peradaban
manusia yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras
Mongoloid dengan ras Kaukasoid. Menurut cerita, pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah
Sungai Hwang-Ho telah berdiri pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu,
tetapi masyarakatnya belum mengenal tulisan.
Nama bangsa Han diambil dari nama dinasti yang pernah memerintah pada 206SM-221M.
Orang Cina juga menyebut dirinya dengan bangsa Tang, mengambil dari nama dinasti yang
pernah memerintah pada 618M-906M dengan gilang gemilang.
Masyarakat Cina kuno telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit penyu atau bambu.
Pada awalnya huruf Cina yang dibuat sangat sederhana, yaitu satu lambang untuk satu pengertian. Pada
masa pemerintahan DinastiHan, senisastra Cina kuno berkembangpesatseiring dengan ditemukannya
kertas. Ajaran Lao Zi, Kong Fu Zi, dan Meng Zi banyak dibukukan baik oleh filsuf itu sendiri maupun
para pengikutnya . Pada masa pemerintahan Dinasti Tang, hidupdua orang pujangga terkemuka yang
banyak menulis puisi kuno, yaitu Li Tai Po dan Tu Fu. Selain berupa sastra, kebudayaan Cina
yang muncul dan berkembang dilembah Sungai Kuning adalah seni lukis, keramik, kuil, dan
istana. Perkembangan seni lukis terlihat dari banyaknya lukisan hasil karya tokoh
ternama yang menghiasi istana dan kuil. Lukisan yang dipajang umumnya berupa lukisan
alam semesta, lukisan dewa-dewa, dan lukisan raja yang pernah memerintah. Keramik Cina merupakan
hasil kebudayaan rakyat yang bernilai sangat tinggi dan menjadisalah satu komoditi perdagangan
saat itu. Rakyat Cina menganggap bahwa kaisar atau raja merupakan penjelmaandewasehinggaistana
untuk sang raja dibangun dengan indah dan megah. Hasil kebudayaan Cina yang terkenal hingga
saat ini adalah Tembok Besar Cina yang dibangun pada masa DinastiQinuntukmenangkal
serangan dari musuh di bagian utara Cina. Kaisar Qin Shi Huang menghubungkan dinding-
dinding pertahanan yang telah dibangun tersebut menjadi tembok raksasa dengan sepanjang 7000 km.
5. Filsafat
Pada masa pemerintahan dinasti chou, fildafat cina berkembang pesat dengan munculnya
para filsuf kelas dunia. Sebut saja Kong Hu Cu (551 – 479 SM), Lao Tse (abad ke-4) dan
Meng Tse (371 – 289 SM).
a. Lao Tse (606 – 531 SM)
Ajaran Lao Tse tercantun dalam bukunya yang berjudul Tao Te Ching. Menurut Lao Tse
dalam kehidupan ini ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal abadi yang disebut
Tao. Oleh karena itu ajaran Lao Tse disebut Taoisme.
b. Kong Fu Tse (551 – 478 SM)
Pada prinsipnya ajaran Kong Fu Tse sama dengan ajaran Lao Tse. Menurut ajaran Kong Fu
Tse, Tao adalah suatu kekuatan yang mengatur segala-segalanya di alam semesta sehingga
tercapailah keselaran. Masyarakat manusia adalah bagian dari alam semesta ini. Oleh karena
itu tata cara hidup manusia harus menyesuaikan diri dengan Tao agar tercipta keselaran dan
keseimbangan. Segala bencana yang ada dipermukaan bumi disebabkankarena manusia
menyalahi aturan Tao. Ajaran Kong Fu Zi yang mencakup bidang pemerintahan dan keluarga telah
memberikan pengaruh yang begitu besar bagi masyarakat Cina karena memengaruhi cara berpikir dan sikap
hidup sebagian besar bangsa Cina.
Menurut Kong Fu Zi, masyarakat terdiri dari keluarga dan dalam keluarga seorang bapak merupakan
pusatnya. Oleh karena itu raja harus memerintah dengan baik dan bijaksana serta rakyat harus
hormat dan taat pada raja seperti hubungan bapak dananak yang seharusnya.
c. Meng Tze (372-280 SM)
Meng Tze adalah seorang murid Kong Fu Tze. Mengajarkan pengetahuan kepada rakyat
jelata dan menurut ajarannya, rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara. Ajaran Meng
Tze yang dikenal dengan sebutan Mencius, bertentangan dengan ajaran Konfusianisme.
Meng Tze dianggap peletak dasar demokrasi di China.
6. Sistem Ritual dan Kepercayaan
Pada kematian seorang pangeran, gudang-gudang dan lumbung-lumbung dikosongkan. Emas,
permata hijau lumut, dan mutiara dilekatkan ke tubuhnya. Gulungan sutra dan kereta kencana
bersama kuda-kudanya ikut dikuburkan ke dalam makam. Tetapi untuk ruang pemakaman
dibutuhkan banyak barang yang digantungkan, dan juga vas berkaki tiga, drum, meja,
tembikar, wadah-wadah es, kampak perang, pedang, bendera-bendera, dari bulu, gading, dan
kulit hewan. Tak seorangpun puas sebelum seluruh kekayaan ini menemani yang meninggal.
Sedangkan jumlah orang yang dikorbankan untuk menemaninya, kalau yang meninggal
adalah seorang Putra Langit, bisa sampai ratusan atau puluhan. Jika dia seorang pejabat tinggi
atau bangsawan, jumlahnya puluhan atau satuan. Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi,
bangsa Cina menganut kepercayaan dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam.
Dewa-dewa yang menerima pemujaan tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin),
Lei-Shih (dewan angin taufan yang digambarkan sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa
bukit suci), dan Ho-Po. Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah segiempat
yang di bagian atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit. Di tengah-tengahdunia itulah terletak
daerah yang didiami bangsa Cina yang disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap
sebagai daerah kosong tempat tinggalpara hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi).
Sistem religi ini termasuk didalamnya kepercayaan, sistem nilai, pandangan atau upacara
kenegaraan. Pemujaan dan penghormatan kepada leluhur sangat di junjung tinggi oleh
masyarakat Cina. Anak laki-laki mempunyai kewajiban berdoa untuk arwah orang tua atau
leluhur secara periodik. Sebagai penghormatan, makam leluhur dibangun di tempat yang
tinggi dan subur. Bangsa Cina juga percaya kepada dewa-dewa alam (dewa sungai, dewa
gunung, dewa laut, dan lain-lain) serta siluman-siluman (ular, kera, babi, dan lain-lain). Dewa
tertinggi adalah dewa Shang Ti (dewa angin).
Bangsa Cina percaya pada banyak dewa. Mereka memuja dan menganggap dewa-dewa
memiliki kekuatan alam. Dunia digambarkan sebagai bidang segiempat dan di atasnya
tertutup oleh langit yang terdiri dari sembilan lapisan. Di tengah-tengah dunia yang berbentuk
segiempat terletakT’ienhsia, yaitu suatu daerah yang didiami oleh bangsa Cina. Daerah
T’ienhsia merupakan daerah yang didiami oleh bangsa Barbar. Di luar daerah bangsa-bangsa
Barbar terdapat daerah kosong dan menjadi tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa, yang
menguasai musim kemarau. Di sebelah timur dan selatan negara Cina ada empat lautan besar
yang disebut Su-hai. Dewadewa yang dipuja bangsa Cina pada saat itu di antaranya Feng Pa
(Dewa angin), Lei-Shih (Dewa Angin Topan), Tai-Shan (dewa yang menguasai bukit suci),
dan lain sebagainya.
Masyarakat lembah sungai kuning menganut polytheisme. Mereka memuja dewa-dewi yang
mempunyai kekuatan alam. Dewa yang mereka sembah antara lain: Feng Pa (dewa angin ),
Lei -Shih (dewa angin topan yang digambarkan sebagai naga besar), Tai Shan (dewa yang
menguasai bukit suci ), Ho Po (dewa penguasa sungai Hoang-Ho). Untuk memuja Ho Po
setiap tahun diadakan upacara yang dipimpin oleh para pendeta perempuan dengan memberi
sesaji berupa gadis tercantik di Cina yang diterjunkan di sungai Hoang Ho tersebut.
Pegunungan, sungai-sungai, dan angin semuanya merupakan dewa-dewa yang penting. Dewa
–dewa alam ini milik Bumi, yang merupakan imbangan ilahiah dari Di, Dewa Langit. Karena
mereka bisa mempengaruhi panen, mereka ditundukkan dan dibujuk dengan sesajian. Akan
tetapi yang lebih penting adalah leluhur kerajaan, yang kultusnya merupakan inti agama
Shang Shang percaya bahwa ruh orang mati bisa jadi berbahaya; jadi, sanak saudara
mengubur orang yang meninggal di dalam peti mati kayu yang tebal, menghiasi jasad mereka
dengan permata hijau lumut, dan menyumpal semua lubang, agar ryhnya tidak lolos keluar
dan memangsa orang-orang yang masih hidup. Ritual-ritual dirancang untuk mengubah hantu
yang berpotensi menimbulkan masalah ini menjadi kehadiran yang menolong dan baik hati.
Orang mati diberi nama baru dan hari pemujaan khusus dengan harapan dia kini akan
menjadi kebajikan yang membantu komunitas. Dengan berlalunya watu, seorang leluhur
menjadi lebih kuat, sehingga dirancanglah ritual-ritual untuk membujuk orang yang baru mati
agar menyampaikan permohonan mereka kepada leluhur yang lebih tinggi, yang mungkin,
pada gilirannya, bisa menjadi perantara dengan Dewaa Di.
Dewa langit adalah dewa yang mendapat pemujaan tertinggi. Masyarakat Cina memuja dewa
langit yang disebut Shang, karena langit adalah pemberi hujan dan panas matahari.
Sedangkan bumi sebagai lahan yang menerima sinar matahari dan hujan dari langit. Sehingga
masyarakat juga memuja dewi bumi. Selain pemujaan kepada dewa-dewa masyarkat Cina
juga memuja arwah leluhur. Upacara pemujaan dilakukan oleh anak laki-laki tertua.
Kepercayaan ini tidak langsung menghilang ketika muncul filsafat seperti Lao Tse dan Kong
Fu Tse yang mengajarkan berbagai tentang norma dan nilai.
Pada zaman dinasti Zhou, sama seperti pada dinasti Shang, masyarakatnya mengadakan
upacara kurban “tuan rumah” (bin) khusus setiap lima tahun dan mengundang dewa-dewa
alam dan para leluhur untuk penjamuan besar. Selama sepuluh hari, istana mengadakan
persiapan yang banyak, berpuasa, membersihkan kuil, dan mengeluarkan prasasti memorial
para leluhur dari ceruk mereka dan menempatkannya di halaman istana. Pada hari pesta, raja
dan ratu berjalan sendiri-sendiri ke halaman, kemudian anggota keluarga raja yang lebih
muda, masing-masing menampilkan sosok seorang leluhur, digiring masuk oleh pendeta,
mengucapkan salam dengan hormat, dan diantar ke tempat mereka masing-masing. Hewan
disembelih untuk menghormati mereka, dan ketika dagingnya sedang dimasak, para pendeta
berlarian di sepanjang jalan sembari memanggil dewa-dewa yang tersasar untuk menghadiri
perjamuan itu. Pendeta meneriakkan, “Adakah kau disini? Adakah kau disini?” Musik indah
mengiringi pesta itu dan setiap orang memainkan peran mereka dengan sangat riuh. Usai
perjamuan—persekutuan suci dengan para leluhur yang secara mistis hadir dalam keturunan
muda mereka—himne merayakan penyelenggaraan ritus yang sempurna itu: “setiap adat dan
ritus ditunaikan,” partisipan bernyanyi, “setiap senyuman, setiap kata pada tempatnya.”
Setiap isyarat wajah, setiap gerakan tubuh, dan setiap kata yang mereka ucapkan selama bin
sudah ditentukan. Para partisipan meninggalkan individualitas mereka untuk tunduk pada
dunia ritual yang ideal,” agar ritus-ritus itu dilakukan tanpa cela.”
Semuanya teratur dan lancer
Semuanya langsung dan pasti
Festival itu merupakan epifani masyarakat yang suci, hidup dalam kedekatan erat dengan
tuhan; setiap orang memiliki perannya yang tak tergantikan, dan dengan meninggalkan diri
mereka terserap ke dalam sesuatu yang lebih besar dan lebih berani. Ritual itu secara
dramatismenciptakan replika istana Langit, tempat Tuhan Tinggi, Leluhur Pertama (diwakili
oleh sang raja), duduk tenang bersama para leluhur Shang dan Zhou dan dewa-dewa alam.
Ruh-ruh memberkati, tetapi mereka pun tunduk pada ritual-ritual drama yang sacral. Dinasti
Shang telah menggunakan riitus ini untuk memperoleh perantaraan yang baik dari para
leluhur dan dewa-dewa, tetapi menjelang abad kesembilan, pelaksanaan ritus ini secara
akurat dan indah menjadi lebih dipentingkan. Jika dilakukan secara sempurna, sesuatu yang
ajaib akan terjadi pada para partisipan, yang member mereka kedekatan dengan harmoni
ilahi.
Upacara itu ditutup dengan tarian berkelompok enam babak yang rumit. Tarian ini
menghidupkan kembali serangan raja-raja Wen dari Wu terhadap raja Shang yang terakhir.
Enam puluh empat penari berpakaian sutra dan membawa kapak permata hijau lumut,
mewakili bala tentara, sementara, raja sendiri memerankan bagian Raja Wen leluhurnya.
Setiap babak memiliki tarian simbolik dan music khusus serta himne yang merayakan
penegakkan mandate:
Mandat tak mudah dipertahankan,
Semoga tak berakhir di tanganmu.
Tunjukkan dan cerlangkan kemasyhuranmu,
Dan ingatlah apa yang diterima Yin dari Langit.
Perbuatan Langit Tinggi
Tiada bersuara, tidak beraroma
Jadikan Raja Wen teladanmu
Dan semua negeri akan percaya padamu.
Tidak membantu kita.
Sedangkan Ibu dan Bapak dan para Leluhur
Mengapa mereka memperlakukan kita seperti ini
Ritual-ritual masih dilaksanakan dengan indah, dan masih berpengaruh besar pada para
peserta, namun beberapa kritikus yang keras kepala mulai kehilangan keyakinan pada
kekuatan magisnya. Namun, respons terhadap krisis yang terus berkembang ini ternyata
adalah dengan memperbanyak ritual, bukan menguranginya.
7. Arsitektur China Kuno
1. Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) dibangun pada masa pemerintahan
Dinasti Chin. Namun, sebelum dinasti Chin berkuasa di Cina, sebenarnya di daerah Cina
utara sudah dibangun dinding terpisah untuk menangkal serangan yang dilakukan oleh suku
di sebelah utara Cina. Pada masa pemerintahan kaisar Shih Huang TI, dinding-dinding itu
dihubungkan menjadi tembok raksasa yang panjangnya mencapai 7000 kilometer dan
tingginya 16 meter serta lebarnya 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahan
yang dijaga ketat oleh pasukan Cina.
Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai
kaisar. Semula, diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai pembangunan tembok itu, namun
menurut penelitian dan catatan literatur sejarah, tembok itu telah dibuat sebelum Dinasti Qin
berdiri, tepatnya dibangun pertama kali pada Zaman Negara-negara Berperang. Kaisar Qin
Shi-huang meneruskan pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun
sebelumnya.Sepeninggal Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru
dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di zaman Dinasti Ming.
Bentuk Tembok Raksasa yang sekarang kita lihat adalah hasil pembangunan dari zaman
Ming tadi. Bagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan.
Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Tiongkok. Tembok raksasa ini
dibangun dalam waktu 18 abad lamanya dan selesai pada masa kekuasaan Dinasti Ming
(abad ke-17 M). Tembok Raksasa Cina dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban
Dunia. Pada tahun 1987, bangunan ini dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia
UNESCO.
2. Kuil, salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari
batu pualam yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat
tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga.
3. Istana, kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya
sebagai tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar.
8. Astronomi
Ilmu pengetahuan yang telah berkembang sejak jaman dongeng antara lain astronomi atau
ilmu perbintangan. Selain itu, para astronom juga tertarik pada dunia astrologi, karena alasan
keilmuan dan keyakinan bahwa langit dapat meramalkan masa depan.
Ilmu astronomi digunakan untuk:
1. menentukan penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan;
2. meramal masa depan manusia dan masa depan Negara.
3. mengetahui saat terjadinya gerhana matahari dan bulan; dan
4. mengetahui perputaran atau pergantian musim yang erat hubungannya dengan
kehidupan masyarakat seperti pertanian.
9. Aksara dan Bahasa China Kuno
Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu
merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah
satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada
permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu.
Pada zaman Dinasti Chou, aksara Cina ditulis pada potongan bambu. Cara menuliskannya
adalah dari atas ke bawah. Sekitar tahun 105 M, pada masa Dinasti Han ditemukan teknik
pembuatan kertas yang dibuat dari campuran bubur kayu dan lem. Sehingga aksara Cina
kemudian ditulis di atas kertas. Penemu tersebut bernama Tsai Lun. Adapun pada zaman
Dinasti T’ang ditemukan teknik cetak (untuk mencetak buku dan kalender).
Bangsa Cina juga menemukan tik gerak (movable type) yaitu blok-blok kayu dengan huruf-
huruf yang dicungkil ke luar. Dengan penemuan kertas dan alat cetak tersebut
memungkinkan adanya penerbitan buku-buku dalam jumlah yang besar dan dengan harga
murah. Bangsa Cina termasuk bangsa yang sangat memperhatikan tulisan. Penemuan kertas
dan alat cetak juga membantu penyebaran karya sastra di Cina.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan padaBab II dapat disimpulkan hal-hal berikut.
1. Peradaban China Kuno atau Sungai Kuning (Huang Ho), dimana dapat saya simpulkan
bahwa dilihat dari letak geografis yang cukup subur, masyarakat China kuno pada waktu itu
memanfaatkan kondisi tempat yang ada untuk bertahan hidup dengan cara bertani, bercocok
tanam. Kemudian dalam system social kemasyarakatan, masyarakat China kuno terdiri
susunan atau hierarki sebagai berikut:
- Raja/Kaisar,
- Pangeran Kerajaan,
- Penguasa Kota,
- Kepala keluarga terhormat,
- Bangsawan,
- Rakyat Biasa/Prajurit.
2. Pada peradaban Lembah Sungai Kuning berkembang beberapa filsafat, diantaranya yaitu
ajaran Konfusianisme, ajaran Taotismedan ajaran Legalisme. Teknologi pada peradaban ini
berkembangdengan baik terutama dalam pembuatan barang dagangan dan karya seni.
A. SARAN
Agar sejarah peradaban di Indonesia tetap lestari atau terjaga, kita harus terus menjaga agar
sejarah ini tetap dipelajari, diketahui, serta diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia.

More Related Content

What's hot

Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat PraaksaraKelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat PraaksaraX-MIPA1 SMANCIL
 
Lembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purbaLembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purbaRizky Aji
 
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
 
Naskah drama (global warming)
Naskah drama (global warming)Naskah drama (global warming)
Naskah drama (global warming)Nurul Wulandari
 
Contoh skrip drama yang dimainkan oleh 6 oran1
Contoh skrip drama yang dimainkan oleh 6 oran1Contoh skrip drama yang dimainkan oleh 6 oran1
Contoh skrip drama yang dimainkan oleh 6 oran1Operator Warnet Vast Raha
 
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufi
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufiNenek moyang bangsa indonesia by :ufi
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufiSirsaEba ELkhamid
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Tonny Basuki
 
Rpp sejarah xii peminatan bab 5 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan  bab 5 sejarahRpp sejarah xii peminatan  bab 5 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 5 sejaraheli priyatna laidan
 
Sejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibSejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibfakhriza99
 
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesiaPerkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesiahannafatiha
 
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)X-MIA5 SMANCIL
 
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)fakhriza99
 
Makalah manusia purba
Makalah manusia purbaMakalah manusia purba
Makalah manusia purbaPastime.net
 
PERADABAN CINA KUNO X IS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
PERADABAN CINA KUNO X IS 1 SMAN 1 GLAGAH BWIPERADABAN CINA KUNO X IS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
PERADABAN CINA KUNO X IS 1 SMAN 1 GLAGAH BWIHaqnan Hotspur
 
Kehidupan awal masyarakat di indonesia
Kehidupan awal masyarakat di indonesiaKehidupan awal masyarakat di indonesia
Kehidupan awal masyarakat di indonesiaTonny Basuki
 
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2Alenne Thresia
 
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaSejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaNandang Ary Pangesti
 

What's hot (20)

Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat PraaksaraKelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
 
Lkpd daring
Lkpd daringLkpd daring
Lkpd daring
 
Peranan 4 tokoh
Peranan 4 tokohPeranan 4 tokoh
Peranan 4 tokoh
 
Makalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purbaMakalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purba
 
Lembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purbaLembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purba
 
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
 
Naskah drama (global warming)
Naskah drama (global warming)Naskah drama (global warming)
Naskah drama (global warming)
 
Contoh skrip drama yang dimainkan oleh 6 oran1
Contoh skrip drama yang dimainkan oleh 6 oran1Contoh skrip drama yang dimainkan oleh 6 oran1
Contoh skrip drama yang dimainkan oleh 6 oran1
 
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufi
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufiNenek moyang bangsa indonesia by :ufi
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufi
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa
 
Rpp sejarah xii peminatan bab 5 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan  bab 5 sejarahRpp sejarah xii peminatan  bab 5 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 5 sejarah
 
Sejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibSejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajib
 
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesiaPerkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesia
 
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
 
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
 
Makalah manusia purba
Makalah manusia purbaMakalah manusia purba
Makalah manusia purba
 
PERADABAN CINA KUNO X IS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
PERADABAN CINA KUNO X IS 1 SMAN 1 GLAGAH BWIPERADABAN CINA KUNO X IS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
PERADABAN CINA KUNO X IS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
 
Kehidupan awal masyarakat di indonesia
Kehidupan awal masyarakat di indonesiaKehidupan awal masyarakat di indonesia
Kehidupan awal masyarakat di indonesia
 
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
 
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaSejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
 

Similar to PERADABAN SUNGAI KUNING

Peradaban lembah sungai kuning sman 1 pekanbaru
Peradaban lembah sungai kuning   sman 1 pekanbaruPeradaban lembah sungai kuning   sman 1 pekanbaru
Peradaban lembah sungai kuning sman 1 pekanbaruTWin AlfansuRi's
 
Kelompok 1 Asia Timur.pptx
Kelompok 1 Asia Timur.pptxKelompok 1 Asia Timur.pptx
Kelompok 1 Asia Timur.pptxJamilatuIrqi
 
Peradaban sungai hoang ho (kuning)
Peradaban sungai hoang ho (kuning)Peradaban sungai hoang ho (kuning)
Peradaban sungai hoang ho (kuning)MTs Banu Hasyim
 
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 PekanbaruPeradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 PekanbaruTWin AlfansuRi's
 
Peradaban Lembah Sungai Kuning. PPT
Peradaban Lembah Sungai Kuning. PPTPeradaban Lembah Sungai Kuning. PPT
Peradaban Lembah Sungai Kuning. PPTPramesti Widya Utami
 
Projek titas
Projek titasProjek titas
Projek titas6787
 
Peradaban Lembah Sungai Huang Ho
Peradaban Lembah Sungai Huang HoPeradaban Lembah Sungai Huang Ho
Peradaban Lembah Sungai Huang Hoyasti99
 
Tugas Sejarah: Peradaban Sungai Huang Ho
Tugas Sejarah: Peradaban Sungai Huang HoTugas Sejarah: Peradaban Sungai Huang Ho
Tugas Sejarah: Peradaban Sungai Huang HoDwiyasti Suherman
 
Peradaban china kuno
Peradaban china kunoPeradaban china kuno
Peradaban china kunokhairunfirda
 
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)Fatiya Kautsar
 
Peradaban lembah sungai kuning (hwang ho)
Peradaban lembah sungai kuning (hwang ho)Peradaban lembah sungai kuning (hwang ho)
Peradaban lembah sungai kuning (hwang ho)CNVIP
 
Makalah Peradaban Cina
Makalah Peradaban CinaMakalah Peradaban Cina
Makalah Peradaban CinaVita Mustika
 
Lembah sungai Hoang Ho.ppt
Lembah sungai Hoang Ho.pptLembah sungai Hoang Ho.ppt
Lembah sungai Hoang Ho.pptfxswahyusmada
 
Tugas pa Yadi Dinsti Ming.docx
Tugas pa Yadi Dinsti Ming.docxTugas pa Yadi Dinsti Ming.docx
Tugas pa Yadi Dinsti Ming.docxToni591496
 

Similar to PERADABAN SUNGAI KUNING (20)

Peradaban lembah sungai kuning sman 1 pekanbaru
Peradaban lembah sungai kuning   sman 1 pekanbaruPeradaban lembah sungai kuning   sman 1 pekanbaru
Peradaban lembah sungai kuning sman 1 pekanbaru
 
2. peradaban cina
2. peradaban cina2. peradaban cina
2. peradaban cina
 
Kelompok 1 Asia Timur.pptx
Kelompok 1 Asia Timur.pptxKelompok 1 Asia Timur.pptx
Kelompok 1 Asia Timur.pptx
 
Peradaban sungai hoang ho (kuning)
Peradaban sungai hoang ho (kuning)Peradaban sungai hoang ho (kuning)
Peradaban sungai hoang ho (kuning)
 
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 PekanbaruPeradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
 
Peradaban Lembah Sungai Kuning. PPT
Peradaban Lembah Sungai Kuning. PPTPeradaban Lembah Sungai Kuning. PPT
Peradaban Lembah Sungai Kuning. PPT
 
Projek titas
Projek titasProjek titas
Projek titas
 
Peradaban China
Peradaban ChinaPeradaban China
Peradaban China
 
Peradaban Lembah Sungai Huang Ho
Peradaban Lembah Sungai Huang HoPeradaban Lembah Sungai Huang Ho
Peradaban Lembah Sungai Huang Ho
 
Tugas Sejarah: Peradaban Sungai Huang Ho
Tugas Sejarah: Peradaban Sungai Huang HoTugas Sejarah: Peradaban Sungai Huang Ho
Tugas Sejarah: Peradaban Sungai Huang Ho
 
Peradaban china kuno
Peradaban china kunoPeradaban china kuno
Peradaban china kuno
 
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
 
Peradaban cina
Peradaban cinaPeradaban cina
Peradaban cina
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Peradaban lembah sungai kuning (hwang ho)
Peradaban lembah sungai kuning (hwang ho)Peradaban lembah sungai kuning (hwang ho)
Peradaban lembah sungai kuning (hwang ho)
 
Makalah Peradaban Cina
Makalah Peradaban CinaMakalah Peradaban Cina
Makalah Peradaban Cina
 
Tamadun China
Tamadun ChinaTamadun China
Tamadun China
 
Lembah sungai Hoang Ho.ppt
Lembah sungai Hoang Ho.pptLembah sungai Hoang Ho.ppt
Lembah sungai Hoang Ho.ppt
 
Sejarah china
Sejarah chinaSejarah china
Sejarah china
 
Tugas pa Yadi Dinsti Ming.docx
Tugas pa Yadi Dinsti Ming.docxTugas pa Yadi Dinsti Ming.docx
Tugas pa Yadi Dinsti Ming.docx
 

Recently uploaded

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 

Recently uploaded (14)

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 

PERADABAN SUNGAI KUNING

  • 1. MUNCULNYA PERADAPAN CHINA KUNO DI SUSUN OLEH : v LUCKY MARTA FEBRIANSYAH ( 15 ) MADRASAH ALIYAH NEGERI LAMONGAN ( MAN ) TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
  • 2. BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di dunia ini terdapat beberapa negara yang menyebar dan memulai awal peradabannya masing- masing dalam memulai peradabannya biasanya banyak perubahan- perubahan yang terjadi. Maka dalam makalah ini kami akan membahas. Peradaban di Cina dimulai dari peradaban di sungai kuning atau sungai Huang-Ho. Sungai huang ho adalah sungai yang terletak di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang didataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di PegununganKwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur. Peradaban lembah sungai Kuning merupakan salah satu pelopor dari kebudayaan dunia. Sejak masa purba sampai sekarang, peradaban Cina ini mampu bertahan dan terus berkembangdi negeri Cina. Sebagaimana peradaban-peradaban kuno yang lain, peradaban Cina ini berkembang di sekitar lembah sungai Kuning sejak 3000 tahun yang lalu. Lembah Sungai HoangHo merupakan salah satu daerah yang subur di Tiongkok. Disebut Sungai Kuning´ karena pada saat terjadi banjir, Sungai Hoang Ho membawa lumpur berwarna kuning. Demikian pula laut dimana sungai tersebut mengalir sebagai muaranya disebut LAUT KUNING. Dalam peradaban sungai kuning Huang-ho juga terjadi perubahan teknologi, sistem pemerintahan, dan dinasti yang berkuasa. Oleh sebab itu untuk lebih jelasnya kami telah mengulas semua yang ada pada peradaban lembah sungai kuning Huang- Ho. Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuanarkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 jutatahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembahSungai Kuning pada zaman NeolitikumDi lembah Sungai Hoang Ho inilah berkembang kebudayaan Cina Kuno.Nama Tiongkok berasal dari kata Chung Kuo yang berarti "Negeri Tengah". OrangCina Kuno mengenggap negerinya berada di tengah-tengah dunia. Penduduknya disebutChung Hua yang berarti "Penduduk Negeri Tengah". Dari kata Chung kuo berubah menjadiTiongkok, sedangkan dari kata Chung Hua menjadi Tionghoa.Pandangan konvensional terhadap sejarah Cina adalah bahwa Cina merupakansuatu negara yang
  • 3. mengalami pergantian antara periode persatuan dan perpecahan politisyang kadang-kadang dikuasai oleh orang-orang asing, yang sebagian besar terasimiliasi kedalam populasi Suku Han. Pengaruh budaya dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yangdibawa oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untukmembentuk budaya Cina modern B. RUMUSAN MASALAH 1. Dimana letak geografis lembah sungai kuning? 2. Bagaimana peradaban china kuno? C. TUJUAN Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan khususnya tentang sejarah peradaban budaya di lembah sungai kuning dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. D. MANFAAT Setelah membaca makalah ini di harapkan kita mampu menelaah juga memahami sejarah yang ada di lembah sungai kuning juga dapat mengambil sisi positifnya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari BAB II PEMBAHASAN A. LETAK GEOGRAFIS Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebutHuangHe). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen- Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran
  • 4. rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencairakanterjadibanjirsertaair bah. Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut. B. PERADABAN LEMBAH SUNGAI 1. Sistem Pemerintahan Berdasarkan cerita kuno, ada tiga zaman rajayaituYi Sui Yen, Fu ShidanShen Nung. Lima kaisaryaituHuang Ti, Yao, Shun, Yin, Lui Tsu.Sepuluh dinastiyaituDinasti Shang, Dinasti Chou, Dinasti Chin, Dinasti Han, Dinasti Sui, Dinasti Tang, Dinasti Sung, Dinasti Mongol, Dinasti Ming,Dinasti Manchu. Dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, ada dua macam sistem pemerintahan yang dianut yaitu feodal dan unitaris. Dalam sistem pemerintahan feodal, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan karena kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dianggap sebagai utusan atau anak dewalangit sehingga tidak pantas mengurusi politik praktis. Sedangkan pada sistem pemerintahan unitaris, kaisar berkuasa mutlak dalam pemerintahan sehingga kaisar berhak campur tangan dalam semua politik praktis. Sejarah mencatat terdapat banyak dinasti yang membangun Cina menjadi bangsa besar, diantaranya adalah Dinasti Shang, DinastiChou, DinastiQin, Dinasti Han, dan Dinasti Tang. Beberapadinasti yang pernahmemerintah di China anataralainsebagaiberikut: 1. Dinasti Shang (Hsia)(1766 – 1122 SM)
  • 5. Dinasti Shang merupakan dinasti tertua di Cina walaupun tidak banyak peninggalan tertulis mengenai dinasti ini.Didirikan oleh kaisar chen t’ang.Melaksanakan sistem peminjaman tanah atas dasar feodalisme. Berdasarkan cerita rakyat Cina kuno, pada masa ini telah berkembang sistem kepercayaan terhadap Dewa Shang-Ti(Dewa Langit). Dinasti Shang dianggap dinasti yang mengawali sejarah Cina karena baru pertama kali dilakukan penulisan sejarah oleh Suma Chien. Catatan itu dituliskan di atas bejana perunggu, tempurung kura-kura dan tulang binatang. Tulisan Cina berbentuk gambar sehingga disebut piktografi (picture = gambar, grafi = huruf ) setiap gambar melambangkan gagasan tertentu sehingga tulisan itu juga disebut ideografi. ( Idea = gagasan, grafi = huruf ) Raja-raja Cina dari Dinasti Shang, yang memerintah di Lembah Sungai Kuning sejak abad keenam, percaya bahwa mereka adalah putra-putra Dewa. Dikabarkan bahwa “Di”, Dewa terkuat yang biasanya tidak ada kontak dengan manusia, telah mengirimkan seekor burung hitam ke dataran luas Cina. Burung itu bertelur, dan telurnya dimakan oleh seorang perempuan. Dalam perjalanan waktu, perempuan ini melahirkan leluhur pertama monarki Shang. Karena hubungannya yang unik dengan Di, raja itu adalah satu-satunya orang di dunia yang diperbolehkan mendekati Tuhan Tinggi secara langsung. Dia sajalah yang bisa mendapatkan jaminan keamanan bagi rakyatnya dengan cara mempersembahkan kurban kepada Di. Dengan bantuan para peramalnya, dia berkonsultasi kepada Di tentang kebaikan melaksanakan ekspedisi militer atau mendirikan koloni baru. Dia bisa bertanya kepada Di apakah panen akan berhasil atau tidak. Raja itu memperoleh keabsahannya dari kekuatannya sebagai penujum dan penengah dengan alam langit, tetapi pada tingkatan yang lebih duniawi, dia juga bergantung pada senjata perunggunya yang unggul. Perkotaan Shang yang pertama mungkin didirikan oleh para perajin yang telah merintis pembuatan senjata dari perunggu, kereta perang, dan guci-guci mengkilap yang digunakan Shang dalam sesajian mereka. Dengan kekuatan teknologi baru ini raja-raja dapat memobilisasi ribuan petani untuk kerja paksa atau pergi berperang Wilayah Dinasti Shang mencakup hingga Lembah Huai di tenggara, hingga Shantung di timur, dan pengaruh mereka bisa dirasakan sampi sejauh Lembah Wei di barat. Mereka tidak memerintah Negara yang tersentralisasi, melainkan telah membentuk jaringan kota-kota istana kecil, masing-masingnya diatur oleh seorang perwakilan kerajaan. Kota-kotanya kecil, hanya terdiri atas dinding tanah padat yang tinggi untuk menjaga dari banjir atau serangan. Di Yin, ibu kota Shang yang terakhir, panjang keliling dinding-dinding itu hanya sekitar 500 meter. Perkotaan Shang mengikuti pola seragam; kota-kota itu biasanya berbentuk segi empat, setiap dinding mengarah ke salah satu dari empat arah kompas, dan semua rumah
  • 6. menghadap ke selatan. Istana raja memiliki tiga halaman berdinding dan satu balai pertemuan untuk acara ritual dan politik; di sebelah timur istana terdapat kuil para leluhur. Pasar berada di sebelah utara kediaman raja, dan para perajin, pembuat kereta kencana, pembuat anak panah dan busur, pandai besi dan perajin tembikar, tinggal di distrik selatan kota bersama para carik, peramal, dan ahli ritual kerajaan.Mereka membuat peralatan rumah tangga, kerajinan dari bambu, batu marmer dan perunggu. 2. Dinasti Chou (1122 – 255 sm) Dinasti Shang dihancurkan oleh bangsa Chou yang menguasaiwilayah China bagianbarat, di lembahsungai Yang Tze Kiang padatahun 1122 SM. PendiriDinasti Chou adalahChou Wu Wangdenganibukotanya di Cangan. Pada masa iniditerapkan prinsip feodalisme dengan pembagian kekuasaanpemerintahandan pola kebudayaan Cina.Pemerintah pusat yang dipimpin kaisar dibagi menjadi daerah-daerah pemerintahan yang dipimpin oleh raja bawahan. Kerajaan dibagi menjadi negara-negara bagian yang diperintah oleh raja bagian atau raja Vazal. Raja Vazal memerintah atas nama kaisar dan tundukkepada kaisar. Kesetiaan raja vazal diwujudkan melalui penyerahan upeti secara teratur dan mengirimkan tentara yang dibutuhkan pada saat negara menghadapi ancaman. Pada masa dinasti Chou hiduplah para filosof yang terkenal yaitu Lao Tze, Kung Fu Tze dan Meng Tze. Ajaran Kung Fu Tze mengenai kesusilaan menjadi dasar perkembangankebudayaan Cina. Runtuhnya Dinasti Chou disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tidak ada raja-raja pengganti yang cakap, kerajaan terpecah menjadi dua yaitu Chou Barat dan Chou Timur, banyak raja vazal yang melepaskan diri. Raja vazal yang kuat menyerang raja pusat dan menggantikannya. Masyarakat Dinasti Zhou suka berburu, memanah, menunggangi kereta perang, dan pesta-pesta mewah. Mereka mengatur kota-kota mereka dengan model Shang Kuno, menyembah dewa- dewa alam dan para leluhur, dan suka meramal. Mereka juga melanjutkan penyembahan Di, tetapi dalam cara khas agama kuno, mereka menggabungkan Di dengan Dewa Langit mereka sendiri, yang mereka sebut Tian (Langit). Satu-satunya hal yang menyatukan mereka semua adalah kultusnya. Ritus-ritus itu mengingatkan para pengikut raja bahwa monarki merupakan Tianzi (putra langit). Dia telah menerima mandate dari Tian Shang Di, Langit Maha Tinggi, untuk memerintah rakyat Cina. Dia sajalah yang diizinkan untuk melakukan pengorbanan kepada Tuhan tinggi, sedangkan Zhouhuang, ibukotanya di Lembah Wei merupakan pusat religious seluruh jaringan kota-kota Zhou. Tidak ada kota lain yang dibolehkan menyelenggarakan ritus kerajaan yang prestisius untuk menghormati raja-raja Cina yang telah mangkat selain Lu, yang pangerannya merupakan turunan langsung dari adipati Zhou.
  • 7. 3. Dinasti Chin (Qin, 255 – 205 SM) Setelah dinasti Chou, Cina diperintah oleh dinasti Chin (Qin). Konon nama Cina diambil dari nama dinasti Chin ini. Dinasti Chin memerintah dengan sistem sentralisasi dan meninggalkan sistem feodalisme (desentralisasi). Timbul pertanyaan, mengapa dinasti Chin meninggalkan sistem feodalisme dan melaksanakan sentralisasi dengan kekuasaan sebesar-besarnya ditangan pemerintah pusat? Kebijakan sentralisasi dilakukan oleh dinasti Chin sebab kekacauan yang terjadi di Cina pada akhir pemerintahan dinasti Chou tidak cukup hanya di atas oleh sikap raja-raja yang baik dan saleh saja. Namun dibutuhkan adanya kekuasaan raja yang kuat dan nyata serta hukum yang dijalankan dengan adil sehingga tercipta ketertiban dan ketentraman diseluruh negeri Cina. Pada masa pemerintahan Dinasti Qin, sistem tersebut berubah karena RajaCheng yang bergelar Qin Shi Huang membentuk Cina menjadi negara kesatuan yang hanyadiperintaholeh satu orang pemimpin.Kerajaandibagimenjadi 36 provinsi yang dipimpinolehseoranggunernurdanbertanggungjawabkepadakaisar.Olehkarenaitulahiamemerin tahkanuntukmembuatjalan – jalan yang besar yang menghubungkanpusatdandaerah. Untukmempertahankannegerinyadariseranganbangsa – bangsa di padangrumput ( Mongol danSyung Nu),memerintahkanuntukmembangunTembokBesar China ( The Great Wall of Chin) yang dalambahasaChinmadisebutdenganWang Li Chang Chen yang panjangnyasekitar 4.000 KM, tinggi 16 M, danlebar 8 M..Dalam pemerintahan Qin ShiHuang, dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan Cina berkembang. Sayangnya saat beliau meninggal terjadi kekacauan karena perebutan kekuasan yang pada akhirnya berhasil diatasi oleh Liu-Pa. 4. Dinasti Han(202 – 211 M) Pendiri dinasti Han ialah Liu Pa. Pemerintahan dinasti Han kembali menjalankan sistem feodalisme dan mengijinkan kembali filsafat konfusianisme. Bahkan ajaran konfusianisme menjadi salah satu mata ujian bagi calon penghuni negeri. Masa pemerintahan dinasti Han mencapai puncak kejayaan di bawah kaisar Han Wuti. Wilayah kekaisaran Cina mencapai Asia Tengah (Turkistan), Korea, Mansyuria Selatan, Anam, dan Sinkiaing (daerah utara Tibet). Selain wilayahnya yang luas kaisar Cina juga menjalin hubungan dengan mancanegara.Pusatpemerintahannyaterletak du Changan. Dinasti ini jugaberhasilmembangun dan menguasaiJalanSutera (Silk Road) di Asia Tenggara.Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal, dinasti Han mengalami kemunduran dan runtuh tahun 211 M. Bidangkesenian,
  • 8. pendidikandanilmupengetahuanmengalamiperkembangan yang pesat.Masyarakat sudah dapat membuat kertas. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar men0 yerang Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-kaisar dari Dinasti T’ang. 5. Dinasti T’ang Didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Dinasti ini salah satu yang terpenting dalam sejarah karena Cina berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, mencapai kejayaandengan kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahterah, serta berkembangan kesenian dan kebudayaan Cina kuno. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman- seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei. Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut: Ø Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah. Ø Membuat peraturan-peraturan pajak. Ø Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi. 6. Dinasti Song (Sung, (960 – 1279 m) Zhao Kuangyin, seorang jenderal dari Dinasti Zhou Akhir, berhasil mempersatukan Tiongkok kembali dan mendirikan Dinasti Song. Gelarnya adalah Song Taizu (960 – 976). Catatan sejarah menyatakan bahwa ia telah dipaksa oleh para prajuritnya untuk mengenakan jubah kekaisaran serta menjadi penguasa baru mereka. Setelah menjadi kaisar, karena merasa khawatir para anak buahnya memberontak terhadap dirinya, ia kemudian membujuk mereka agar mengundurkan diri secara sukarela. Prestasi lain Zhao Kuangyin adalah keberhasilannya di dalam menghapuskan kekuasaan para gubernur militer setempat, sehingga politik menjadi lebih stabil. Para ahli sejarah membagi Dinasti Song ini menjadi dua, yakni Song Utara (960 – 1126) dan Song Selatan (1126 – 1279). Penemuan pada masa Dinasti Song antara lain adalah uang kertas yang pertama di dunia. Uang kertas ini pertama kali diberlakukan pada masa pemerintahan Kaisar Renzong (1022 – 1063) dan dicetak di Chengdu, Sichuan pada tahun 1024. Latar belakang dipergunakannya uang kertas ini adalah kemajuan dalam bidang ekonomi yang luar biasa, sehingga permintaan akan uang logam meningkat. Oleh karena
  • 9. uang logam cukup berat untuk dibawa-bawa serta menyita tempat yang lebih banyak, maka diciptakanlah uang kertas untuk mewakili nilai uang logam tersebut. Prestasi lainnya adalah pembuatan jam bertenaga air pada tahun 1090 di Kaifeng, serta penemuan teknik mencetak, yang sekitar 500 tahun sebelum Gutenberg (penemu mesin cetak di Barat). Penemuan besar pada masa ini adalah kompas yang sangat berguna bagi pelayaran pada tahun 1119. Penemuan ini yang merupakan pertama di dunia ini memajukan pelayaran secara besar-besaran, Saat Xiaozong (1163 – 1190) membawa Tiongkok memasuki jaman penjelajahan samudera, yang jauh mendahului bangsa Barat. Ilmu navigasi dan pembuatan kapal segera mencapai puncaknya dan kapal Tiongkok menjadi yang paling maju pada saat itu. Kapasitasnya berkisar antara 200 – 600 ton. Salah satu kapal Dinasti Song yang ditemukan kembali, panjangnya mencapai 40 m dan lebarnya mencapai 10m. Benar-benar suatu prestasi yang luar biasa. Pada tahun 1279, serangan pasukan Mongol memaksa keluarga kerajaan untuk melarikan diri ke laut, namun akhirnya Mongol berhasil mengepung mereka kembali. Ketika melihat tidak ada harapan lagi, salah seorang menteri yang setia pada Dinasti Song bernama Lo Shiufa, memeluk Bingdi dan bersama-sama menceburkan diri ke laut. Peristiwa ini menandai berakhirnya Dinasti Song. 2. Sistem Sosial Kemasyarakatan Secara social kemasyarakatan, terlihat pada dinasti Shang. Namun yang jelas bahwa ini bukanlah masyarakat egalitarian. Shang menunjukkan kesenangan luar biasa pada hierarki dan peringkat yang akan menjadi salah satu ciri khas peradaban Cina. Sebagai putra Di, sang raja berada di puncak pirmida feodal, sendirian di kastanya. Peringkat selanjutnya adalah para pangeran kerajaan, penguasa berbagai kota Shang, di bawah mereka adalah kepala keluarga- keluarga terhormat yang memegang jabatan di istana, dan para bangsawan yang memperoleh pendapatan dari wilayah pedesaan di luar dinding-dinding kota. Akhirnya, pada bagian dasar piramida feodal, adalah rakyat biasa, kasta prajurit. Kehidupan kota kaum terhormat Dinasti Shang nyaris sama sekali tidak punya kesamaan dengan kehidupan komunitas petani yang menanami tanah itu. Kaum aristocrat menganggap mereka hampir bukan manusia, namun seperti kaum barbar, petani juga punya pengaruh yang terus bertahan pada budaya Cina. Para petani ini mengidentifikasi diri dengan tanah, dan masyarakat mereka diatur oleh pembedaan antara musim dingin dan musim panas. Pada musim semi, musim bekerja dimulai. Kaum lelaki bergerak ke luar desa dan mendirikan pondok-pondok permanen di lading; selama musim bekerja mereka tidak ada kontak dengan istri dan anak perempuan mereka, kecuali ketika kaum perempuan itu membawakan makanan
  • 10. mereka. Setelah panen, tanah itu diistirahatkan dan para pria kembali ke rumah. Mereka menutup tempat tinggal mereka dan terus berada di dalam rumah selama musim dingin. Ini merupakan periode sabbatical, untuk bersitirahat dan menyembuhkan diri, tetapi kaum wanita yang tidak punya banyak pekerjaan selama musim panas, kini memulai musim bekerja mereka, seperti menenun, memintal, dan membuat minuman anggur. Pergantian ini mungkin telah berkontribusi pada konsep Yin dan Yang Cina. Yin adalah aspek perempuan dari realitas. Seperti kaum perempuan petani, musimnya adalah musim dingin, aktifitasnya bersifat ke dalam, dan dilakukan di dalam tempat-tempat yang gelap dan tertutup. Yang adalah aspek laki-laki, aktif pada musim panas dan siang hari, ia merupakan kekuatan yag bersifat ke luar dan hasilnya berlimpah. 3. Sistem Pertanian Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai. Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak zaman Neolitikum ( 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi. Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi,teh,kacangkedelai,danrami. Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Qin (221-206 SM). Di masa itu, masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian yang intensif denganpenggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum. Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam gandum, padi, teh, jagung dan kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa ini pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pupuk sudah dikenal untuk menyuburkan tanah. Kemudian penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan. Irigasi sudah tertata dengan baik. Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas. 4. Kebudayaan Di Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh peradaban manusia yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras Kaukasoid. Menurut cerita, pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah Sungai Hwang-Ho telah berdiri pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu, tetapi masyarakatnya belum mengenal tulisan.
  • 11. Nama bangsa Han diambil dari nama dinasti yang pernah memerintah pada 206SM-221M. Orang Cina juga menyebut dirinya dengan bangsa Tang, mengambil dari nama dinasti yang pernah memerintah pada 618M-906M dengan gilang gemilang. Masyarakat Cina kuno telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit penyu atau bambu. Pada awalnya huruf Cina yang dibuat sangat sederhana, yaitu satu lambang untuk satu pengertian. Pada masa pemerintahan DinastiHan, senisastra Cina kuno berkembangpesatseiring dengan ditemukannya kertas. Ajaran Lao Zi, Kong Fu Zi, dan Meng Zi banyak dibukukan baik oleh filsuf itu sendiri maupun para pengikutnya . Pada masa pemerintahan Dinasti Tang, hidupdua orang pujangga terkemuka yang banyak menulis puisi kuno, yaitu Li Tai Po dan Tu Fu. Selain berupa sastra, kebudayaan Cina yang muncul dan berkembang dilembah Sungai Kuning adalah seni lukis, keramik, kuil, dan istana. Perkembangan seni lukis terlihat dari banyaknya lukisan hasil karya tokoh ternama yang menghiasi istana dan kuil. Lukisan yang dipajang umumnya berupa lukisan alam semesta, lukisan dewa-dewa, dan lukisan raja yang pernah memerintah. Keramik Cina merupakan hasil kebudayaan rakyat yang bernilai sangat tinggi dan menjadisalah satu komoditi perdagangan saat itu. Rakyat Cina menganggap bahwa kaisar atau raja merupakan penjelmaandewasehinggaistana untuk sang raja dibangun dengan indah dan megah. Hasil kebudayaan Cina yang terkenal hingga saat ini adalah Tembok Besar Cina yang dibangun pada masa DinastiQinuntukmenangkal serangan dari musuh di bagian utara Cina. Kaisar Qin Shi Huang menghubungkan dinding- dinding pertahanan yang telah dibangun tersebut menjadi tembok raksasa dengan sepanjang 7000 km. 5. Filsafat Pada masa pemerintahan dinasti chou, fildafat cina berkembang pesat dengan munculnya para filsuf kelas dunia. Sebut saja Kong Hu Cu (551 – 479 SM), Lao Tse (abad ke-4) dan Meng Tse (371 – 289 SM). a. Lao Tse (606 – 531 SM) Ajaran Lao Tse tercantun dalam bukunya yang berjudul Tao Te Ching. Menurut Lao Tse dalam kehidupan ini ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal abadi yang disebut Tao. Oleh karena itu ajaran Lao Tse disebut Taoisme. b. Kong Fu Tse (551 – 478 SM) Pada prinsipnya ajaran Kong Fu Tse sama dengan ajaran Lao Tse. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah suatu kekuatan yang mengatur segala-segalanya di alam semesta sehingga tercapailah keselaran. Masyarakat manusia adalah bagian dari alam semesta ini. Oleh karena itu tata cara hidup manusia harus menyesuaikan diri dengan Tao agar tercipta keselaran dan keseimbangan. Segala bencana yang ada dipermukaan bumi disebabkankarena manusia menyalahi aturan Tao. Ajaran Kong Fu Zi yang mencakup bidang pemerintahan dan keluarga telah
  • 12. memberikan pengaruh yang begitu besar bagi masyarakat Cina karena memengaruhi cara berpikir dan sikap hidup sebagian besar bangsa Cina. Menurut Kong Fu Zi, masyarakat terdiri dari keluarga dan dalam keluarga seorang bapak merupakan pusatnya. Oleh karena itu raja harus memerintah dengan baik dan bijaksana serta rakyat harus hormat dan taat pada raja seperti hubungan bapak dananak yang seharusnya. c. Meng Tze (372-280 SM) Meng Tze adalah seorang murid Kong Fu Tze. Mengajarkan pengetahuan kepada rakyat jelata dan menurut ajarannya, rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara. Ajaran Meng Tze yang dikenal dengan sebutan Mencius, bertentangan dengan ajaran Konfusianisme. Meng Tze dianggap peletak dasar demokrasi di China. 6. Sistem Ritual dan Kepercayaan Pada kematian seorang pangeran, gudang-gudang dan lumbung-lumbung dikosongkan. Emas, permata hijau lumut, dan mutiara dilekatkan ke tubuhnya. Gulungan sutra dan kereta kencana bersama kuda-kudanya ikut dikuburkan ke dalam makam. Tetapi untuk ruang pemakaman dibutuhkan banyak barang yang digantungkan, dan juga vas berkaki tiga, drum, meja, tembikar, wadah-wadah es, kampak perang, pedang, bendera-bendera, dari bulu, gading, dan kulit hewan. Tak seorangpun puas sebelum seluruh kekayaan ini menemani yang meninggal. Sedangkan jumlah orang yang dikorbankan untuk menemaninya, kalau yang meninggal adalah seorang Putra Langit, bisa sampai ratusan atau puluhan. Jika dia seorang pejabat tinggi atau bangsawan, jumlahnya puluhan atau satuan. Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi, bangsa Cina menganut kepercayaan dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa yang menerima pemujaan tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewan angin taufan yang digambarkan sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa bukit suci), dan Ho-Po. Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah segiempat yang di bagian atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit. Di tengah-tengahdunia itulah terletak daerah yang didiami bangsa Cina yang disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai daerah kosong tempat tinggalpara hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi). Sistem religi ini termasuk didalamnya kepercayaan, sistem nilai, pandangan atau upacara kenegaraan. Pemujaan dan penghormatan kepada leluhur sangat di junjung tinggi oleh masyarakat Cina. Anak laki-laki mempunyai kewajiban berdoa untuk arwah orang tua atau leluhur secara periodik. Sebagai penghormatan, makam leluhur dibangun di tempat yang tinggi dan subur. Bangsa Cina juga percaya kepada dewa-dewa alam (dewa sungai, dewa gunung, dewa laut, dan lain-lain) serta siluman-siluman (ular, kera, babi, dan lain-lain). Dewa tertinggi adalah dewa Shang Ti (dewa angin).
  • 13. Bangsa Cina percaya pada banyak dewa. Mereka memuja dan menganggap dewa-dewa memiliki kekuatan alam. Dunia digambarkan sebagai bidang segiempat dan di atasnya tertutup oleh langit yang terdiri dari sembilan lapisan. Di tengah-tengah dunia yang berbentuk segiempat terletakT’ienhsia, yaitu suatu daerah yang didiami oleh bangsa Cina. Daerah T’ienhsia merupakan daerah yang didiami oleh bangsa Barbar. Di luar daerah bangsa-bangsa Barbar terdapat daerah kosong dan menjadi tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa, yang menguasai musim kemarau. Di sebelah timur dan selatan negara Cina ada empat lautan besar yang disebut Su-hai. Dewadewa yang dipuja bangsa Cina pada saat itu di antaranya Feng Pa (Dewa angin), Lei-Shih (Dewa Angin Topan), Tai-Shan (dewa yang menguasai bukit suci), dan lain sebagainya. Masyarakat lembah sungai kuning menganut polytheisme. Mereka memuja dewa-dewi yang mempunyai kekuatan alam. Dewa yang mereka sembah antara lain: Feng Pa (dewa angin ), Lei -Shih (dewa angin topan yang digambarkan sebagai naga besar), Tai Shan (dewa yang menguasai bukit suci ), Ho Po (dewa penguasa sungai Hoang-Ho). Untuk memuja Ho Po setiap tahun diadakan upacara yang dipimpin oleh para pendeta perempuan dengan memberi sesaji berupa gadis tercantik di Cina yang diterjunkan di sungai Hoang Ho tersebut. Pegunungan, sungai-sungai, dan angin semuanya merupakan dewa-dewa yang penting. Dewa –dewa alam ini milik Bumi, yang merupakan imbangan ilahiah dari Di, Dewa Langit. Karena mereka bisa mempengaruhi panen, mereka ditundukkan dan dibujuk dengan sesajian. Akan tetapi yang lebih penting adalah leluhur kerajaan, yang kultusnya merupakan inti agama Shang Shang percaya bahwa ruh orang mati bisa jadi berbahaya; jadi, sanak saudara mengubur orang yang meninggal di dalam peti mati kayu yang tebal, menghiasi jasad mereka dengan permata hijau lumut, dan menyumpal semua lubang, agar ryhnya tidak lolos keluar dan memangsa orang-orang yang masih hidup. Ritual-ritual dirancang untuk mengubah hantu yang berpotensi menimbulkan masalah ini menjadi kehadiran yang menolong dan baik hati. Orang mati diberi nama baru dan hari pemujaan khusus dengan harapan dia kini akan menjadi kebajikan yang membantu komunitas. Dengan berlalunya watu, seorang leluhur menjadi lebih kuat, sehingga dirancanglah ritual-ritual untuk membujuk orang yang baru mati agar menyampaikan permohonan mereka kepada leluhur yang lebih tinggi, yang mungkin, pada gilirannya, bisa menjadi perantara dengan Dewaa Di. Dewa langit adalah dewa yang mendapat pemujaan tertinggi. Masyarakat Cina memuja dewa langit yang disebut Shang, karena langit adalah pemberi hujan dan panas matahari. Sedangkan bumi sebagai lahan yang menerima sinar matahari dan hujan dari langit. Sehingga masyarakat juga memuja dewi bumi. Selain pemujaan kepada dewa-dewa masyarkat Cina
  • 14. juga memuja arwah leluhur. Upacara pemujaan dilakukan oleh anak laki-laki tertua. Kepercayaan ini tidak langsung menghilang ketika muncul filsafat seperti Lao Tse dan Kong Fu Tse yang mengajarkan berbagai tentang norma dan nilai. Pada zaman dinasti Zhou, sama seperti pada dinasti Shang, masyarakatnya mengadakan upacara kurban “tuan rumah” (bin) khusus setiap lima tahun dan mengundang dewa-dewa alam dan para leluhur untuk penjamuan besar. Selama sepuluh hari, istana mengadakan persiapan yang banyak, berpuasa, membersihkan kuil, dan mengeluarkan prasasti memorial para leluhur dari ceruk mereka dan menempatkannya di halaman istana. Pada hari pesta, raja dan ratu berjalan sendiri-sendiri ke halaman, kemudian anggota keluarga raja yang lebih muda, masing-masing menampilkan sosok seorang leluhur, digiring masuk oleh pendeta, mengucapkan salam dengan hormat, dan diantar ke tempat mereka masing-masing. Hewan disembelih untuk menghormati mereka, dan ketika dagingnya sedang dimasak, para pendeta berlarian di sepanjang jalan sembari memanggil dewa-dewa yang tersasar untuk menghadiri perjamuan itu. Pendeta meneriakkan, “Adakah kau disini? Adakah kau disini?” Musik indah mengiringi pesta itu dan setiap orang memainkan peran mereka dengan sangat riuh. Usai perjamuan—persekutuan suci dengan para leluhur yang secara mistis hadir dalam keturunan muda mereka—himne merayakan penyelenggaraan ritus yang sempurna itu: “setiap adat dan ritus ditunaikan,” partisipan bernyanyi, “setiap senyuman, setiap kata pada tempatnya.” Setiap isyarat wajah, setiap gerakan tubuh, dan setiap kata yang mereka ucapkan selama bin sudah ditentukan. Para partisipan meninggalkan individualitas mereka untuk tunduk pada dunia ritual yang ideal,” agar ritus-ritus itu dilakukan tanpa cela.” Semuanya teratur dan lancer Semuanya langsung dan pasti Festival itu merupakan epifani masyarakat yang suci, hidup dalam kedekatan erat dengan tuhan; setiap orang memiliki perannya yang tak tergantikan, dan dengan meninggalkan diri mereka terserap ke dalam sesuatu yang lebih besar dan lebih berani. Ritual itu secara dramatismenciptakan replika istana Langit, tempat Tuhan Tinggi, Leluhur Pertama (diwakili oleh sang raja), duduk tenang bersama para leluhur Shang dan Zhou dan dewa-dewa alam. Ruh-ruh memberkati, tetapi mereka pun tunduk pada ritual-ritual drama yang sacral. Dinasti Shang telah menggunakan riitus ini untuk memperoleh perantaraan yang baik dari para leluhur dan dewa-dewa, tetapi menjelang abad kesembilan, pelaksanaan ritus ini secara akurat dan indah menjadi lebih dipentingkan. Jika dilakukan secara sempurna, sesuatu yang
  • 15. ajaib akan terjadi pada para partisipan, yang member mereka kedekatan dengan harmoni ilahi. Upacara itu ditutup dengan tarian berkelompok enam babak yang rumit. Tarian ini menghidupkan kembali serangan raja-raja Wen dari Wu terhadap raja Shang yang terakhir. Enam puluh empat penari berpakaian sutra dan membawa kapak permata hijau lumut, mewakili bala tentara, sementara, raja sendiri memerankan bagian Raja Wen leluhurnya. Setiap babak memiliki tarian simbolik dan music khusus serta himne yang merayakan penegakkan mandate: Mandat tak mudah dipertahankan, Semoga tak berakhir di tanganmu. Tunjukkan dan cerlangkan kemasyhuranmu, Dan ingatlah apa yang diterima Yin dari Langit. Perbuatan Langit Tinggi Tiada bersuara, tidak beraroma Jadikan Raja Wen teladanmu Dan semua negeri akan percaya padamu. Tidak membantu kita. Sedangkan Ibu dan Bapak dan para Leluhur Mengapa mereka memperlakukan kita seperti ini Ritual-ritual masih dilaksanakan dengan indah, dan masih berpengaruh besar pada para peserta, namun beberapa kritikus yang keras kepala mulai kehilangan keyakinan pada kekuatan magisnya. Namun, respons terhadap krisis yang terus berkembang ini ternyata adalah dengan memperbanyak ritual, bukan menguranginya. 7. Arsitektur China Kuno 1. Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Chin. Namun, sebelum dinasti Chin berkuasa di Cina, sebenarnya di daerah Cina utara sudah dibangun dinding terpisah untuk menangkal serangan yang dilakukan oleh suku di sebelah utara Cina. Pada masa pemerintahan kaisar Shih Huang TI, dinding-dinding itu dihubungkan menjadi tembok raksasa yang panjangnya mencapai 7000 kilometer dan tingginya 16 meter serta lebarnya 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahan yang dijaga ketat oleh pasukan Cina. Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai
  • 16. kaisar. Semula, diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai pembangunan tembok itu, namun menurut penelitian dan catatan literatur sejarah, tembok itu telah dibuat sebelum Dinasti Qin berdiri, tepatnya dibangun pertama kali pada Zaman Negara-negara Berperang. Kaisar Qin Shi-huang meneruskan pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya.Sepeninggal Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di zaman Dinasti Ming. Bentuk Tembok Raksasa yang sekarang kita lihat adalah hasil pembangunan dari zaman Ming tadi. Bagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Tiongkok. Tembok raksasa ini dibangun dalam waktu 18 abad lamanya dan selesai pada masa kekuasaan Dinasti Ming (abad ke-17 M). Tembok Raksasa Cina dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Pada tahun 1987, bangunan ini dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. 2. Kuil, salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga. 3. Istana, kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar. 8. Astronomi Ilmu pengetahuan yang telah berkembang sejak jaman dongeng antara lain astronomi atau ilmu perbintangan. Selain itu, para astronom juga tertarik pada dunia astrologi, karena alasan keilmuan dan keyakinan bahwa langit dapat meramalkan masa depan. Ilmu astronomi digunakan untuk: 1. menentukan penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan; 2. meramal masa depan manusia dan masa depan Negara. 3. mengetahui saat terjadinya gerhana matahari dan bulan; dan 4. mengetahui perputaran atau pergantian musim yang erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat seperti pertanian. 9. Aksara dan Bahasa China Kuno Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada
  • 17. permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu. Pada zaman Dinasti Chou, aksara Cina ditulis pada potongan bambu. Cara menuliskannya adalah dari atas ke bawah. Sekitar tahun 105 M, pada masa Dinasti Han ditemukan teknik pembuatan kertas yang dibuat dari campuran bubur kayu dan lem. Sehingga aksara Cina kemudian ditulis di atas kertas. Penemu tersebut bernama Tsai Lun. Adapun pada zaman Dinasti T’ang ditemukan teknik cetak (untuk mencetak buku dan kalender). Bangsa Cina juga menemukan tik gerak (movable type) yaitu blok-blok kayu dengan huruf- huruf yang dicungkil ke luar. Dengan penemuan kertas dan alat cetak tersebut memungkinkan adanya penerbitan buku-buku dalam jumlah yang besar dan dengan harga murah. Bangsa Cina termasuk bangsa yang sangat memperhatikan tulisan. Penemuan kertas dan alat cetak juga membantu penyebaran karya sastra di Cina. BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan padaBab II dapat disimpulkan hal-hal berikut. 1. Peradaban China Kuno atau Sungai Kuning (Huang Ho), dimana dapat saya simpulkan bahwa dilihat dari letak geografis yang cukup subur, masyarakat China kuno pada waktu itu memanfaatkan kondisi tempat yang ada untuk bertahan hidup dengan cara bertani, bercocok
  • 18. tanam. Kemudian dalam system social kemasyarakatan, masyarakat China kuno terdiri susunan atau hierarki sebagai berikut: - Raja/Kaisar, - Pangeran Kerajaan, - Penguasa Kota, - Kepala keluarga terhormat, - Bangsawan, - Rakyat Biasa/Prajurit. 2. Pada peradaban Lembah Sungai Kuning berkembang beberapa filsafat, diantaranya yaitu ajaran Konfusianisme, ajaran Taotismedan ajaran Legalisme. Teknologi pada peradaban ini berkembangdengan baik terutama dalam pembuatan barang dagangan dan karya seni. A. SARAN Agar sejarah peradaban di Indonesia tetap lestari atau terjaga, kita harus terus menjaga agar sejarah ini tetap dipelajari, diketahui, serta diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia.