Lembar kerja peserta didik (LKPD) ini berisi pertanyaan mengenai kebudayaan masa praaksara berdasarkan video yang disimak. Peserta didik diminta menjelaskan ciri kebudayaan zaman batu, hasil kebudayaan yang digunakan pada masa bercocok tanam, dan hubungan antara kebudayaan masa kini dengan masa praaksara. Mereka juga diminta menganalisis bukti bahwa nenek moyang Indonesia pandai melukis berdasarkan lukisan di gua Maros
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Lkpd daring
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib)
Nama : ………………………………………
Kelas : ………………………………………
Kompetensi Dasar: Tujuan Pembelajaran:
Setelah anda menyimak dan melihat tayangan video mengenai materi kebudayaan masa
praaksara, jawablah pertanyaan berikut dengan penuh tanggung jawab dan displin.
Catatan: Bagi yang tidak mengumpulkan di anggap ALFA (Tidak Mengikuti Kelas)
1. Jelaskan ciri-ciri pada kebudayaan pada zaman batu
*Zaman Paleotikum (Batu Tua)
*Zaman Mesolitikum (Batu Madya)
*Zaman Neolitikum( Batu Muda)
*Zaman Megalitikum (Batu Besar)
2. Bacalah teks berikut ini!
Perlunya Mempelajari Masa Praaksara
Mengingat jauhnya jarak waktu masa pra-aksara dengan kita sekarang, maka tidak jarang
orang mempersoalkan apa perlunya kita belajar tentang zaman pra-aksara yang sudah
lama ditinggalkan oleh manusia modern. Tetapi pandangan seperti ini sungguh
menyesatkan, sebab tentu ada hubungannya dengan kekinian kita.
Data etnografi yang menggambarkan kehidupan masyarakat pra-aksara ternyata masih
berlangsung sampai sekarang. Entah itu pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi
tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang hubungan harmoni antara manusia dan
alam, bahkan kebiasaan memelihara hewan seperti anjing dan kucing di lingkungan
manusia modern perkotaan.
Demikian pula kebiasaan bertani merambah hutan dengan motode ‘tebang lalu bakar’
(slash and burn) untuk memenuhi kebutuhan secukupnya masih ada hingga kini. Namun,
kebiasaan merambah hutan dan hidup berpindah-pindah pada masa lampau tidak
menimbulkan malapetaka asap yang mengganggu penerbangan domestik. Selain itu, juga
mengganggu bandara negara tetangga Singapura dan Malaysia seperti yang sering terjadi
akhir-akhir ini. Teknologi manusia modernlah yang mampu melakukan perambahan hutan
secara besar-besaran, entah itu untuk perkebunan atau pertambangan, dan permukiman
real estate sehingga menimbulkan malapetaka kabut asap dan kerusakan lingkungan.
Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejarah Indonesia. Jakarta. 2014
3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan
asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
(Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan
manusia purba dan asal-usul nenek moyang
bangsa indonesia (Melanesoid, Proto, dan
Deutero Melayu) dalam bentuk tulisan
Mengidentifikasi kehidupan dan
manusia purba melalui tayangan
video, buku teks yang dibaca atau
dari sumber lain
2. a. Sejak zaman apa telah dilakukannya kebudayaan kebiasaan bercocok tanam
dengan merambah hutan dengan motode ‘tebang lalu bakar’ (slash and
burn)?
b. Sebutkan hasil-hasil kebudayaan yang digunakan oleh manusia pra-aksara
pada masa bercocok tanam?
c. Jelaskan hubungan kebudayaan yang ada saat ini dengan kebudayaan zaman
pra-aksara?
3. Bacalah teks berikut ini!
a. Apa yang membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia pandai melukis?
b. Berasal dari kebudayaan zaman pra-aksara manakan banyak ditemukan lukisan
di dinding gua?
Bukti Nenek Moyang Bangsa Indonesia Pandai Melukis
Nenek moyang bangsa Indonesisa pandai melukis. Ini dibuktikan dengan hasil
penelitian lukisan tangan dan hewan yang terdapat ditujuh gua kapur di Maros, Sulawesi.
Diperkirakan lukisan ini sezaman dengan lukisan di gua-gua Eropa. Temuan tersebut telah
dilaporkan dalam jurnal Nature sebagai hal yang spektakuler dan mengejutkan.
Lukisan di gua Sulawesi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1950-an. Awalnya
lukisan itu diperkirakan berumur sekitar 10 ribu tahun karena ilmuwan mengira lukisan gua
seperti itu tidak bisa bertahan pada iklim tropis. Para peneliti menggunakan penanggalan
radiometric uranium pada lukisan tangan dan lukisan hewan yang ditemukan di gua kapur,
Maros.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu lukisan tangan ternyata berumur
paling tidak 39.900 tahun. Selain itu, dua lukisan babi rusa dan hewan lain yang
menyerupai babi liar diperkirakan berusia sekitar 35.400 dan 35.700 tahum. Penemuan
lukisan berusai 40 ribu tahun ini membuat ilmuwan memperkirakan kemampuan olah seni
pada manusia sudah ada sejak sebelum migrasi besar manusia modern dari Afrika.
Sumber: paskotanews, 9 Oktober 2014, Bukti Bukti Nenek Moyang Bangsa Indonesia Pandai
Melukis, http://poskotanews.com dengan perubahan.
3. 4. Pola Hunian pada zaman pra-aksara yaitu dekat dengan sumber air dan
kehidupannya di alam terbuka. Jelaskan mengapa manusia purba yang tinggal di tepi
sungai?
Pola hunian manusia zama pra-aksara dilihat dari letak geografis situs-situs serta
kondisi lingkungannya. Beberapa contoh yang menunjukkan pola hunian seperti itu
adalah situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan Solo (Sangiran,
Sambungmacan, Trinil, Ngawi, dan Ngandong)
Informasi
Tambahan