SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Manajemen Strategik “Dalam Pendidikan Islam” Dalam Kontek
Superior Organizational Performance
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Strategik dalam Kependidikan Islam
Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. Hapzi Ali, MM, MMC
Prof. Dr. Maisah, M. Pd.I
OLEH
Mahmud MY
PROGRAM DOKTOR
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayahnya serta taufiknya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Manajemen Strategik “Dalam Pendidikan Islam” Dalam Kontek Superior
Organizational Performance pada mata Kuliah Manajemen Strategik dalam
Kependidikan Islam
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh aebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa datang.
Manajemen Strategik “Dalam Pendidikan Islam” Dalam Kontek
Superior Organizational Performance
Abstract
The paper is titled strategic management "in Islamic Education" in the superior
context of the performence organization. This paper discusses how strategic
management can filter the filing of science and technology known as globalization.
Globalization is a process of shrinking the world, in which the distance is shorter and
things move closer. To overcome and mempilteraisasi progress of the times hence
there needs to be a quality education and a clear educational service strategy.
Key word: Manajemen strategi, Pendidikan islam, superiot organisasi
Pengantar
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa dirasakan
kita saat ini berada di dunia yang serba modern. Kemoderenan itu juga disebut
dengan globalisasi. Di era globalisasi, dimana dunia ini tidak ada batasnya lagi,
bahkan setipis kulit bawangpun tidak ada batasnya lagi. Globalisasi juga diartikan
dimana, apapun yang terjadi di dunia luar bisa disaksikan di rumah. Inilah yang
dimaksud dengan globalisasi. Zaman globalisasi telah merubah wajah dunia ini,
dimana masyarakat dunia telah menikmati yang namanya arus globalisasi. Arus
globalisasi membuat masyarakat menjadi lebih terbuka dalam menerima infomasi,
dan bahkan tidak sedikit masyarakat menerima informasi itu tanpa disaringkan
terlebih dahulu, sehingga mempunyai pengaruh kepada masyarakat. Menurtu
Larson (2001) dalam Freddy Simbolon, globalisasi adalah sebuah proses
penyusutan dunia, yang di dalamnya jarak semakin pendek dan hal-hal bergerak
lebih dekat. Selain itu, globalisasi juga terkait dengan kemudahan yang semakin
meningkat; bahwa seseorang di belahan dunia lain dapat berinteraksi saling
menguntungkan, dengan seseorang di belahan lain dunia (Freddy Simbolon, 2016 :
408).
Arus globalisasi akan masuk ke setiap ruang yang ada, dia tidak mengenal
waktu, tempat, dan status sosial masyarakat. Hanya saja bagaimana masyarakat
bisa dan siap menerima gelombang arus globalisasi tersebut. dan hal ini sangat
bergantung dengan personal. Sebab tidak mungkin orang lain yang akan
membentengi diri kita. Untuk itu setiap individu harus membuat tembok diri untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diingini. Memang tidak semua arus yang dibawa
oleh globalisasi itu negatif, dan bahkan arus globalisasi itu lebih banyak positifnya
daripada negatifnya. Untuk itu, semua arus gelombang globalisasi itu akan dapat
difahami dengan baik selama kita berfikir positif terhadap arus tersebut. arus
gelombang globalisasi bukan saja akan masuk ke individu, tetapi dia juga akan
masuk ke lembaga-lembaga, instansi dan bahkan akan masuk ke lembaga
pendidikan.
Lembaga pendidikan, merupakan suatu lembaga yang sangat strategis untuk
menerima arus globalisasi. Dimana di lembaga pendidikan tersebut merupakan
tempat berkumpulnya anak-anak muda (anak yang berusia sekolah). Anak-anak
muda ini termasuk orang yang sangat cepat dipengaruhi dan terpengaruh oleh arus
gelombang globalisasi. Karena anak muda (anak usia sekolah) sangat cepat
terpengaruh terhadap informasi yang diterimanya. Maka untuk itu harus ada benteng
yang akan menahan kencangnya arus globaliasi tersebut. bagaimanapun
kencangnya arus globalisasi tersebut jika lembaganya sudah kuat, dan mempunyai
keunggulan dalam membentengi arus tersebut, maka lembaga akan terelakkan dari
hal hal yang kurang baik terhadap pengaruh arus globalisasi tersebut. dengan
demikian terbentuklah istilah superior organizational performace. Superior
Organizational Performace, merupakan bentuk sebuah organisasi yang unggul,
organisasi yang mampu bersaing dan organsisasi yang mempunyai visi untuk maju
ke depan.
Untuk itu, perlu ada strategi atau manajemen strategi dalam pendidikan Islam
untuk membuat pendidikan Islam itu bisa menjawab tantangan-tantangan yang
dibawa oleh arus globalisasi. Jika tidak ada strategi, maka kemungkinan besar
pendidikan Islam akan terbawa oleh arus globalisasi tersebut.
Berdasarkan data dari statistik provinsi Jambi, bahwa Penduduk Provinsi
jambi adalah mayoritas Islam.
Tabel. 1 Jumlah penduduk berdasarkan Agama di Provinsi Jambi
Wilayah
Jumlah Penduduk menurut Agama (Jiwa)
Islam
2013 2014 2015
KERINCI 336431 336431 253131
MERANGIN 338009 339009 338009
SAROLANGUN 239221 239221 239221
BATANGHARI 264812 264812 264812
MUARO JAMBI 311963 311963 366287
TANJUNG JABUNG TIMUR 213403 213403 227974
TANJUNG JABUNG BARAT 237437 237437 284925
TEBO 309125 354716 323819
BUNGO 319886 319886 319886
KOTA JAMBI 481438 481438 581219
KOTA SUNGAI PENUH - 78667 97496
PROVINSI JAMBI 3051725 3176983 3296779
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa penduduk provinsi Jambi adalah
mayoritas beragama Islam. Semestinya pendidikan Islam akan berkembang dengan
subur. Tetapi kenyataannya, sekolah sekolah islam khususnya yang berada di
bawah Kementerian Agama sangat susah mencari siswa. Siswa yang daptarpun itu
kebanyakan siswa pelarian, karena tidak tertampung di sekolah umum (SMP, SMA,
SMK). Maka dalam hal ini, perlu adanya kiat atau strategik bagaimana masyarakat
yang mayoritas beragama Islam tersebut tertarik untuk masuk ke sekolah pendidikan
Islam. Dan bagaimana kita bisa menciptakan sekolah yang Superior Organizational
Performance
Kajian Teori
Manajemen Strategi
Manajemen artinya mengatur, mengarahkan dan menyusun. Istilah
manajemen sebuah kata yang sangat dipopulerkan untuk dewasa ini. Karena
semua aspek menyangkut dengan manajemen. Menurut Maisah, manajemen
strategi adalah merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh pimpinan untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.(Maisah, 2016:1). Masih
menurut Maisah hal ini sejalan dengan firman Allah SWT yang berbunyi:
      
          
  
Artinya: dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti
mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan
mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal
mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Sedangkan dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman
           
 
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya
Dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya
pula.
Ayat yang pertama, menjelaskan kepada ummat manusia, bahwa manusia
itu harus merasa terikat dengan pekerjaannya. Artinya semua pekerjaan itu tidak
terlepas dari perencanaan. Hal ini menunjukkan bahwa betapa penting
perencanaan dalam sebuah organisasi. Sedangkan ayat yang kedua menjelaskan
bahwa apapun pekerjaan kita, seberapa banyak kah pekerjaan kita pasti akan
diberi ganjaran oleh Allah SWT. Tidak ada sedikitpun yang kita kerjakan tanpa
pantauan Allah SWT. Dan Allah SWT pasti akan memberikan upah terhadap apa
yang telah kita kerjakan.
Menurut Maisah, keterkaitan kedua ayat tersebut di atas dengan
manajemen strategik dalam pendidikan Islam adalah bahwa, seorang pemimpin
hendaklah membuat perencanaan kegiatan sesuai dengan kemampuan
organisasi yang dipimpinnya dan mengimplementasikannya secara efektif dan
efisien.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Maisah juga mengaitkan dengan Al-
qur’an surat Al-Baqarah ayat 201 yang berbunyi:
          
   
Artinya: dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah
Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami
dari siksa neraka.
Ayat tersebut di atas, menjelaskan bahwa semua perbuatan atau amal
harus seimbang antara dunia dan akhirat. Artinya bahwa bekerjalah untuk dunia
dan jangan lupa juga bekerja untuk akhirat. Menurut Rahmat dalam Maisah,
menjelaskan ada beberapa pengertian manajemen strategik menurut beberpa
pakar berikut:
1. Arthur et al: Manajemen strategik adalah proses yang berkelanjutan
(continious), berulang (iterative), dan lintas fungsi (crosfungtional) yang
bertujuan menjamin agar suatu organisasi secara keseluruhan mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2. Michael et al: Manajemen strategik adalah proses untuk membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi hal-hal yang ingi dicapai dan cara hasil
yang bernilai.
3. David Hunger: Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka
panjang (Maisah, 2016:2).
Berdasarkan beberapa pendapat menurut pakar mengenai pengertian
manajemen strategik dapat disimpulkan, bahwa manajemen strategik itu adalah
proses yang secara berkelanjutan untuk membantu perusahaan atau organisasi
dalam rangka mengidentifikasi hal yang akan dicapai dan memberikan keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh manajerial.
Lembaga Pendidikan Islam
a. Pengertian Pendidikan Islam
Menurut Azzumardi, pendidikan secara umum, yang kemudian dihubungkan
dengan Islam-sebagai suatu sistem keagamaan-menimbulkan pengertian-
pengertian baru, yang secara implisit menjelaskan karakteristik-karakteristik
yang dimilikinya. Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam
konteks Islam inheren dalam konotasi istilah “tarbiyah”, “ta’lim” dan “ta’dib”
yang harus difahami secara bersama-sama (Azzumardi, 2001:4). Ketiga istilah
itu mengandung makna yang amat dalam menyangkut manusia dan
masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling
berkaitan satu sama lain.
Menurut M. Yusuf Qardawi dalam Azzumardi memberikan pengertian,
bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan
hatinya; rohani dan jasmaninya; akhlak dan keterampilannya. Karena itu
pendidikan Islam menyaiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan
damai mauoun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat
dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya (Azzumardi,
2001:5).
Sedangkan Hasan langgulung dalam Azzumardi merumuskan
pendidikan Islam sebagai suatu “proses penyiapan generasi muda untuk
mengisi peranan, memindahkan pengetahuan nilai-nilai Islam yang
diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik
hasilnya di akhirat” (Azzumardi, 2001:5).
Dari pengertian menurut para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan Islam proses pembentukan generasi muda dalam rangka
mempersiapkan generasi yang berakhlak dan bertanggung jawab dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam mmenjalani kehidupan di dunia ini.
b. Perkembangan Pendidikan Islam.
Menurut Azzumardi, bahwa pendidikan Islam berkembang seiring
dengan kemunculan Islam itu sendiri (Azzumardi, 2001:vii). Artinya bahwa
pendidikan Islam itu sudah ada semenjak Islam itu lahir. Dinamakan Islam
(agama Islam) itu lahir setelah lahirnya Nabi Muhammad SAW. Walaupun
Nabi sebelum Nabi Muhammad adalah juga mengajak untuk bertauhid kepada
Allah SWT. Walaupun pendidikan Islam telah lahirnya sejak Islam itu lahir,
namun pendidikannya belumlah terorganisasi seperti saat ini. Namun cikal
bakal dari pendidikan islam itu sudah ada sejak Nami Muhammad SAW
diangkat menjadi Nabi dan Rasul.
Pendidikan Islam berkembang seiring dengan zaman dan kemajuan
ilmu pengetahuan itu sendiri. Menurut azzumardi, bahwa pendidikan Islam
yang berlangsung dapat dikatakan umumnya bersifat informal (Azzumardi,
2001). Pendidikan Islam yang berlangsung pada saat itu masih banyak
bersifat ajakan atau dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah itu sendiri, dalam
rangka memperkenalkan dan menyebarkan agama Islam kepada masyarakat
Kota Mekah, serta bagaimana mengajak penduduk Kota Merkah untuk
bertauhid kepada Allah SWT. Pendidikan Islam berlangsung pertama kali di
rumah sahabat tertentu, yang paling terkenal adalah Dar al-Arqam, tetapi
setelah masyarakat Islam sudah terbentuk, maka pendidikan diselenggarakan
di masjid (Azzumardi, 2001).
Pendidikan Islam makin hari hari makin bertambah maju, sehingga
pendidikan bukan saja berlangsung di masdid-masjid akan tetapi sudah
mengalami fase perkembangan, dimana pendidikan sudah dilaksanakan di
madrasah. Madrasah pertama didirikan oleh Wazir Nizham al Mulk pada tahun
1064. Madrasah ini kemduian terkenal sebagai Madrasah Nizham al-Mulk
(Azzumardi, 2001).
c. Keberadaan embaga Pendidikan Islam.
Lembaga pendidikan dewasa ini sangat mutlak keberadaannya bagi
kelancaran proses pendidikan, khususnya di Indonesia. Apalagi lembaga
pendidikan itu dikaitkan dengan konsep Islam, lembaga pendidikan Islam
merupakan suatu wadah dimana pendidikan dalam ruang lingkup keislaman
melaksanakan tugasnya demi tercapainya cita-cita umat Islam.
Keluarga, mesjid, pondok pesantren dan madrasah merupakan
lembaga-lembaga pendidikan Islam yang mutlak diperlukan disuatu negara
secara umum atau disebuah kota secara khususnya, karena lembaga-
lembaga itu ibarat mesin pencetak uang yang akan menghasilkan sesuatu
yang sangat berharga, begitu juga para pencetak sumber daya manusia yang
berkualitas dan mantap dalam aqidah keislaman.
Pembahasan lembaga pendidikan Islam tidak hanya berhenti di
definisi dan contoh lembaga pendidikan Islam saja, namun pembahasan
lembaga pendidikan Islam sangat luas yaitu berkisar pada prinsip-prinsip,
tanggung jawab, dan tantangan lembaga pendidikan Islam Dalam
Transformasi Sosial Budayapun menjadi pembahasan ruang lingkup lembaga
pendidikan Islam ini.
Menurut ensiklopedi Indonesia, lembaga pendidikan yaitu suatu
wadah pendidikan yang dikelola demi mencapai hasil pendidikan yang
diinginkan. Badan pendidikan sesungguhnya termasuk pula dalam alat-alat
pendidikan, jadi badan/ lembaga pendidikan yaitu organisasi atau kelompok
manusia yang karena sesuatu dan lain hal memikul tanggung jawab atas
terlaksananya pendidikan agar proses pendidikan dapat berjalan dengan
wajar.
d. Tanggung Jawab Lembaga Pendidikan Islam
Seorang ahli filsafat antropologi dan fenomenologi bernama Langeveld,
menyatakan bahwa yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pendidikan adalah:
1. Lembaga Keluarga yang mempunyai wewenang bersifat kodrati.
2. Lembaga Negara yang mempunyai wewenang berdasarkan undang-
undang.
3. Lembaga Gereja yang mempunyai wewenang berasal dari amanat Tuhan.
Sebaliknya, Ki Hajar Dewantara (RM Soewardi Soerjaningrat)
memfokuskan penyelenggara lembaga pendidikan dengan “Tricentra”
yang merupakan tempat pergaulan anak didik dan sebagai pusat
pendidikan yang amat penting baginya.
Superior Organizational Performance
Era globalisasi saat ini sangat dituntut sebuah organisasi yang unggul.
Unggul dalam artian, yaitu unggul di semua bidang, baik fisik, sumber daya
manusia maupun unggul dalam sumber-sumber yang lain. Superior organization
performence yang dimaksudkan disini adalah terarah kepada lembaga atau
organsiasi pendidikan Islam. Lembaga pendidikan Islam yang akhir-akhir ini
secara terus menerus mengalami kemunduran, baik secara kualitas maupun
secara kuantitas.
Secara kualitas, belum banyak terdengan pendidikan Islam yang bisa
berbicara ditingkat nasional maupun Internasional (bukan berarti mengecilkan).
Dan secara kuantitas lembaga pendidikan Islam selalu mengalami penurunan
dalam penerimaan siswa baru. Oleh karena itu lembaga pendidikan Islam harus
mencari kiat atau strategi untuk mengatasi kemunduran baik secara kualitas
maupun secara kuantitas. Menurut Machalli, adanya fenomena kecendrungan
masyarakat yang lebih banyak berorientasi pada lembaga sekolah (sekolah
umum), dan pandangan pesimistis terhadap pendidikan madrasah (pendidikan
Islam) berakibat pada image bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan kelas
dua (Machalli, 2016:289).
Kecendrungan masyarakat dalam menenentukan pilihannya pada sekolah
umum bukan tidak beralasan. Secara realita sekolah umum memang jauh lebih
siap dibandingkan dengan sekolah madrasah, baik dilihat dari infrastruktur
maupun dilihat dari out-putnya. Tamatan sekolah umum lebih banyak untuk bisa
melanjutkan ke sekolah atau ke perguruan tinggi yang pavorite sedangkan
tamatan sekolah madrasah agak susah untuk melanjutkan ke perguruan tinggi
pavorite. Oleh karena itu maka lembaga pendidikan Islam harus bisa merubah
image atau mind-set nya bagaimana lembaga pendidikan Islam bisa bersaing dan
unggul dari semua bidang.
Untuk itu, Superior Organizational Performance sangatlah dibutuhkan bagi
pendidikan Islam dalam menjawab tantangan-tantangan yang ada saat ini. Untuk
menciptakan Superior Organizational Performance, memang bukan perkara yang
gampang, tetapi memerlukan pemikiran yang berlian dan matang.
1. Mutu pendidikan islam
Saat ini, pada dasarnya semua lembaga pendidikan, baik agama maupun
umum sama, yang membedakannya hanya, apakah lembaga tersebut
bermutu atau tidak. Menurut Sallis dalam Muchaili mengatakan bahwa mutu
atau quality sesungguhnya merupakan sebuah konsep yang kontradiktif,
sebab di satu sisi mutu dapat diartikan sebagai konsep yang absolut dan di
sisi lain juga dapat diartikan sebagai konsep relatif (Muchailli dkk, 2016:382).
Menurut Edwars Deming dalam Muchalli dkk mendefenisikan mutu adalah a
predictive degree of uniformity and dependability at a low cost, suited to the
market (Muchailli, 2016:382). Sedangkan Joseph M. Juran dalam Muchailli
memberikan defenisi sebagai fitness for use, as judget by the user, sementara
Soewarsi dalam Muchailli mengatakan bahwa mutu sebagai totalitas dari
karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan (Muchailli dkk, 2016:382).
Jika menginginkan lembaga pendidikan Islam maju, maka mutu adalah
suatu perkara yang tidak bisa dianggap remeh. Semua lembaga bisa bermutu,
dan itu hanya tergantung dengan manajemen sumber daya manusia dalam
mengelolah lembaga pendidikan tersebut. Manajemen sumber daya manusia
sangat berpengaruh terhadap lembaga pendidikan Islam yang dikelolanya.
Akhir-akhir ini, dalam rangka peningkatan mutu sekolah tidak lagi bergantung
dengan pusat, sekolah telah diberikan kebebasan dalam rangka meningkatkan
mutu lembaganya. Dalam hal ini dikenal dengan istilah otonomi lembaga
pendidikan. Otonomi pendidikan adalah dalam rangka untuk menyiapkan
pendidikan yang berkualitas/bermutu bagi masyarakat.
Dalam pengimplementasian konsep ini, sekolah memiliki tanggung
jawab untuk mengelola dirinya berkaitan dengan permasalahan administrasi,
keuangan dan fungsi setiap personel sekolah di dalam kerangka arah dan
kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah. Bersama – sama dengan
orang tua dan masyarakat, sekolah harus membuat keputusan, mengatur
skala prioritas disamping harus menyediakan lingkungan kerja yang lebih
profesional bagi guru, dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta
keyakinan masyarakat tentang sekolah/pendidikan. Dengan demikian, pada
akhirnya lembaga/sekolah akan dapat ditingkatkan mutunya sesuai dengan
kemampuan lembaga tersebut.
2. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Menurut Jain, dalam Hapzi Strategi adalah rencana yang disatukan,
menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi dengan
tantangan lingkungan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi,
yang dapat dicapai melalui penerapan strategi yang tepat. Sedangkan
menurut Karl Van Clausewitz dalam Marwan, strategi adalah suatu seni
menggunakan pertempuran untuk memenengkan suatu perang.
Di dalam bukunya, Marketing Management Eleventh Edition Philip
Kotler, membedakan definisi pemasaran ke dalam dua aspek, yaitu aspek
sosial dan manajerial. Definisi dalam aspek sosial lebih diarahkan pada
prosedur pemasaran yang digunakan dalam masyarakat, di mana seorang
pelaku pemasaran menyebut hal ini sebagai sebuah prosedur untuk
“memberikan sebuah standar hidup yang lebih tinggi”. (Kotler, 2003:103)
Kemudian Kotler dan Fox dalam Wijaya, mendefinisikan tujuan utama
pemasaran jasa pendidikan yaitu untuk: 1). memenuhi misi sekolah dengan
tingkat keberhasilan yang besar, 2). Meningkatkatkan kepuasan pelanggan
jasa pendidikan, 3). Meningkatkan ketertarikan terhadap sumber daya
pendidikan dan 4). Meningkatkan efisiensi pada aktivitas pemasar jasa
pendidikan (David Wijaya, 2012 : 16-17).
Sekolah membutuhkan strategi pemasaran jasa pendidikan karena
sekolah adalah sektor jasa yang membutuhkan orientasi pemasaran khusus,
sehingga dapat diidentifikasikan lebih lanjut Gray dalam Wijaya menjelaskan
lima tahap penting dalam menerapkan pemasaran jasa pendidikan, yaitu: 1).
Mengidentifikasi kebutuhan atau masalah pemasaran jasa pendidikan, 2).
Melakukan riset atau audit pemasaran jasa pendidikan, 3). Melakukan
perencanaan pemasaran jasa pendidikan, 4). Menetukan bauran pemasaran
(marketing mix) jasa pendidikan dan 5). Menetukan strategi dan taktik
pemasaran jasa pendidikan (David Wijaya, 2012 : 17).
Menurut Lockhar dalam Wijaya, ada lima konsep yang salah tentang
tentang pemasaran jasa pendidikan. Konsep tersebut dapat merusak usaha
pemasaran jasa pendidikan dan memboroskan sumber daya sekolah, lima
konsep tersebut ialah: 1). Pemasaran jasa pendidikan merupakan aktivitas
khusus. Pemasaran jasa pendidikan bukan merupakan usaha awal sekolah
untuk mengatasi krisis pendidikan, kemudian konsep itu ditinggalkan ketika
krisis pendidikan telah berakhir. Akan tetapi, pemasaran jasa pendidikan harus
menjadi usaha yang terus menerus melekat dengan aktivitas sekolah sehari-
hari dan melekat dengan pola pikir seluruh karyawan sekolah. 2). Pemasaran
jasa pendidikan merupakan aktivitas yang tidak disukai. Pemasaran jasa
pendidikan biasanya tidak disukai pelanggan jasa pendidikan karena tidak
berkaiatan dengan aktivitas mendidik siswa. Namun demikian, kita perlu
mengamati bahwa universitas, institusi, akademi, dan sekolah swasta telah
memasarkan diri mereka dengan sukses. Mereka menganggap program
pemasaran jasa pendidikan itu penting karena dapat menciptakan sekolah
yang mampu bertahan di tengah kompetisi pendidikan yang ketat. Apabila kita
membuat program perbaikan pendidikan untuk meningkatkan lingkungan
pembelajaran, ketertarikan lingkungan fisik sekolah. Atau humas, kita sudah
berfikir dalam cara yang sama dengan pemasar jasa pendidikan yang sedang
mengembangkan aktivitas pemasaran jasa pendidikan.3). pemasaran jasa
pendidikan merupakan salah satu tugas yang sulit. Pemasar jasa pendidikan
seringkali mengeluh karena menghabiskan banyak waktu untuk melakukan
pemasaran jasa pendidikan. Aktivitas pemasaran jasa pendidikan
membutuhkan waktu dan usaha, tetapi hadiah dari upaya pemasaran jasa
pendidikan yang sukses merupakan investasi pendidikan yang berharga.
Program jasa pendidikan yang efektif dapat mengurangi waktu pemasar jasa
pendidikan untuk berhubungan dengan orang tua siswa yang tidak puas,
merekrut donatur dan karyawan sekolah, menemukan sumber daya tambahan
serta membangun dukungan masyarakat. 4). Pemasaran jasa pendidikan
merupakan aktivitas penjualan. banyak orang menganggap pemasaran dan
penjualan adalah sama, padahal definisi kedua istilah tersebut berbeda.
Aktivitas pemasaran bersifat strategis, menyeluruh, dan tidak langsung.
Aktivitas pemasaran meliputi perencanaan, pengembangan produk, penilaian
posisi, riset pasar, mebuat merek, menciptakan materi komunikasi, dan humas
yang meningkatkan hubungan jangka panjang dengan pelanggan sekolah.
Aktivitas penjualan bersifat jangka pendek, langsung, dan berupa aktivitas
operasi, yang merupakan bagian dari proses pemasaran. Aktivitas penjualan
mencakup interaksi satu demi satu dengan calon siswa atau dengan orang tua
siswa, presentasi kepada kelompok masyarakat, mendukung kelompok
ekternal sekolah dan promosi program sekolah. 5). Pemasaran jasa
pendidikan merupakan suatu bagian/departemen. Pemasaran bukan
merupakan suatu departemen. Oleh karena itu, setiap pelanggan jasa
pendidikan merupakan bagian dari upaya pemasaran jasa pendidikan,
sehingga dapat dikatakan bahwa setiap pelanggan jasa pendidikan adalah
pemasar jasa pendidikan (David Wijaya, 2012 : 17-18).
Pentingnya Manajemen Strategik “Dalam Pendidikan Islam” Dalam Kontek
Superior Organizational Performance
Setiap organisasi, lembaga pasti mempunyai tujuan sesuai dengan
perencanaannya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu yang namanya
strategik. Dalam sebuah organisasi, lembaga keberadaan manajemen strategik
sangat penting. Apa lagi dalam persaingan global dewasa ini, manajemen strategik
sangat dibutuhkan. Menurut Peteraf dalam Iksan, manajemen strategik sebagai
bidang yang sangat menarik dalam upaya memenangkan keunggulan bersaing
berkelanjutan (Iksan, 2009:1). Untuk memenangkan persaingan dan menjadikan
sebuah lembaga mempunyai keunggulan, maka sebuah lembaga pendidikan Islam
harus mempunyai:
1. Planning
Maju atau mundurnya sebuah organisasi sangat bergantung dengan planning
yang dirancang oleh sekolah. Planning yang dirancang menyangkut dua aspek,
yaitu planning jangka pendek dan planning jangka panjang. Planning jangka
pendek berkaitan dengan prohram yang akan dilaksanakan dalam waktu yang
singkat, seperti dalam satu bulan, dua bulan atau lima bulan. Sedangkan program
jangka panjang seperti program masa waktu enam bulan, satu tahun atau lebih.
Planning jangka pendek atau jangka panjang, harus dirancang sedemikian rupa
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan sebuah organisasi. Planning harus
terukur dan harus mempunyai tujuan yang harus dicapai.
2. Organizing
Menurut George R Terry, organizing mencakup (a) membagi komponen-
komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam kelompok,
(b) membagi tugas kepada seorang menejer untuk mengadakan pengelompokan
tersebut dan (c) menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit
organisasi (George R Terry, 2012:17). Manusia yang merupkan mahluk sosial
tidak terlepas dari hidup kelompok mengelompok atau pengorganisasian. Apa lagi
sebagai mahluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dan pertolongan dari
orang lain.
3. Actuating
Actuating juga disebut dengan “gerakan aksi”, mencakup kegiatan yang dilakukan
seorang manager untuk mengawas dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan
oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agaru tujuan tujuan dapat tercapai
(George R Terry, 2012:17).
4. Controling
Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan
dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan
penyimpnagan-penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-
tujuan dapat tercapai dengan baik (George R Terry, 2012:18).
5. Evaluating
Setiap kinerja harus terukur dan mempunyai alat ukur. Maka untuk menentukan
sukses atau tidaknya sebuah organisasi sangat bergantung dengan evaluasi dari
organisasi itu sendiri. Evaluasi juga akan menetukan berhasil atau tidak
berhasilnya sebuah organisasi. Oleh karena itu mengevaluasi organisasi
merupakan suatu keharusan, supaya mengetahui keberhasilan dari sebuah
organisasi.
Kesimpulan
Dari paparan dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa, manajemen
strategik sangat penting dan mempunyai pengaruh terhadap kemajuan dan
perkembangan sebuah organisasi. Dalam pendidikan Islam strategi manajemen
sangat diharapkan untuk menuju sebuah organisasi yang superior. Organisasi
superior dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk kemajuan lembaga pendidikan
Islam. Untuk mencapai sebuah organisasi yang superior, maka sebuah lembaga,
terutama lembaga pendidikan Islam harus mempunyai planning yang matang,
organisasi yang handal, actuating yang terukur dan controling yang maksimal. Jika
keempat pilar tersebut disusun dengan baik, maka akan tercapailah sebuah
organisasi yang superior.
DAFTAR PUSTAKA
Badeni, Kepemimpiinan & Prilaku Organisasi, Alfabeta, Bandung, 2013
Buchari Alma, Pemasaran Atratejik Jasa Pendidikan, Alfabeta Bandung,2005
Creswell, John W, Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2014
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, Mengapa Sekolah Memerlukan
Marketing, Salemba Empat, Jakarta, 2012
Eti Rochaety dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta,
2009
H.B. Siswanto, Pengantar manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2012
Iksan, Manajemen Strategis dalam Kompetisi Global, Gaung Persada, Jakarta, 2009
Imam Machali, dkk, The Handbook Education Management, Teori dan Praktik
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, Prenamedia Group, Jakarta,
2016
Mts. Arief, Pemasaran jasa dan Kualitas Pelayanan, Bagaimana Mengelola Kualitas
Pelayanan Agar Memuaskan Pelanggan, Bayumedia Publishing, 2007
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 2007
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan, Alfabeta
Bandung, 2011
Philip Kolter, Marketing management, Millenium Edition, Person Custom Publishing.
America, 2002
Philip Kotler, Strategic Marketing for Educational Institusional, Prentice Hall, 2003
Rambat Lupiyoadi, dkk, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, 2006
Sedarmayanti, Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan
Kepemimpinan Masa Depan (meujudkan Pelayanan Prima dan
Kepemerintahan yang Baik). Refika Aditama, 2010
Stephen J. Ball, Class Strategis and the Education Market, The Middle Classes and
Social Anvantage, Roudledge Falmer, London, 2006
Sudaryono, Manajemen Pemasaran, Teori & Implementasi, CV Andi Ofset
Yogyakarta, 2016
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Alfabeta Bandung. 2012.
Terry, George R. Terry, Alih Bahasa J. Smith. D.E.M. Prinsi-Prinsip Manajemen,
Bumi Aksara, Jakarta, 2012
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, Alfabeta, 2009.
Biljana Angelova, dkk. International Journal of Academic Research in Business and
Social Sciences October 2011, Vol. 1, No. 3 ISSN: 2222-6990
Nurjihan, eJournal Ilmu Pemerintahan, 4 (1), 2016: 294 - 305 ISSN 0000-0000,
ejournal.ip.fisip.unmul.ac .id

More Related Content

What's hot

Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
MJM Networks
 
Makalah Tarbiyah Istimroriyah
Makalah Tarbiyah IstimroriyahMakalah Tarbiyah Istimroriyah
Makalah Tarbiyah Istimroriyah
Hafshah Zuhairoh
 
Urgensi tarbiyah islamiyah
Urgensi tarbiyah islamiyahUrgensi tarbiyah islamiyah
Urgensi tarbiyah islamiyah
dela aristi
 
Perpektif islam ttg organisasi
Perpektif islam ttg organisasiPerpektif islam ttg organisasi
Perpektif islam ttg organisasi
Tito Ruliarsa
 

What's hot (20)

Moh. Qudsi Fauzy & Lusiana Ulfa Hardinawati
Moh. Qudsi Fauzy & Lusiana Ulfa HardinawatiMoh. Qudsi Fauzy & Lusiana Ulfa Hardinawati
Moh. Qudsi Fauzy & Lusiana Ulfa Hardinawati
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Makalah Tarbiyah Istimroriyah
Makalah Tarbiyah IstimroriyahMakalah Tarbiyah Istimroriyah
Makalah Tarbiyah Istimroriyah
 
Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
Pengertian Ilmu Pendidikan IslamPengertian Ilmu Pendidikan Islam
Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
 
prinsip asas pengurusan islam
prinsip asas pengurusan islamprinsip asas pengurusan islam
prinsip asas pengurusan islam
 
Pengurusan islam
Pengurusan islamPengurusan islam
Pengurusan islam
 
Penerapan kepimpinan islam dalam kalangan gp muhammad syahir
Penerapan kepimpinan islam dalam kalangan gp  muhammad syahirPenerapan kepimpinan islam dalam kalangan gp  muhammad syahir
Penerapan kepimpinan islam dalam kalangan gp muhammad syahir
 
Rabitah Harun
Rabitah HarunRabitah Harun
Rabitah Harun
 
Ctu 263.KRITERIA MAJIKAN YANG BAIK
Ctu 263.KRITERIA MAJIKAN YANG BAIKCtu 263.KRITERIA MAJIKAN YANG BAIK
Ctu 263.KRITERIA MAJIKAN YANG BAIK
 
tabarruj
tabarrujtabarruj
tabarruj
 
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKIModerasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
 
Bab 3 dan bab 4
Bab 3 dan bab 4Bab 3 dan bab 4
Bab 3 dan bab 4
 
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi Tarbiyah
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi TarbiyahAhamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi Tarbiyah
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi Tarbiyah
 
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
 
Konsep islam hadhari
Konsep islam hadhariKonsep islam hadhari
Konsep islam hadhari
 
Urgensi tarbiyah islamiyah
Urgensi tarbiyah islamiyahUrgensi tarbiyah islamiyah
Urgensi tarbiyah islamiyah
 
Perpektif islam ttg organisasi
Perpektif islam ttg organisasiPerpektif islam ttg organisasi
Perpektif islam ttg organisasi
 
Urgensi tarbiyah
Urgensi tarbiyahUrgensi tarbiyah
Urgensi tarbiyah
 
Peranan guru moral
Peranan guru moralPeranan guru moral
Peranan guru moral
 
FALSAFAH PENDIDIKAN NEGARA
FALSAFAH PENDIDIKAN NEGARAFALSAFAH PENDIDIKAN NEGARA
FALSAFAH PENDIDIKAN NEGARA
 

Similar to Tugas mahmud my prof. hapzi.uin sts jmb

Manajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gmManajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gm
Edwarn Abazel
 

Similar to Tugas mahmud my prof. hapzi.uin sts jmb (20)

Mawardi
MawardiMawardi
Mawardi
 
Mahmud my., prof. hafzi ms uin sts jambi
Mahmud my., prof. hafzi ms uin sts jambiMahmud my., prof. hafzi ms uin sts jambi
Mahmud my., prof. hafzi ms uin sts jambi
 
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
 
Pendidikan akhlak pada anak
Pendidikan akhlak pada anakPendidikan akhlak pada anak
Pendidikan akhlak pada anak
 
Manajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gmManajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gm
 
Ms, nur habibullah, hapzi ali, uin jambi
Ms, nur habibullah, hapzi ali, uin jambiMs, nur habibullah, hapzi ali, uin jambi
Ms, nur habibullah, hapzi ali, uin jambi
 
Ms, nur habibullah norman kardi, hapzi ali, uin jambi
Ms, nur habibullah norman kardi, hapzi ali, uin jambiMs, nur habibullah norman kardi, hapzi ali, uin jambi
Ms, nur habibullah norman kardi, hapzi ali, uin jambi
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
 
Anatomi organisasi Powerpoint
Anatomi organisasi PowerpointAnatomi organisasi Powerpoint
Anatomi organisasi Powerpoint
 
Kepemimpinan pend islam
Kepemimpinan pend islamKepemimpinan pend islam
Kepemimpinan pend islam
 
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...
 
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamAfi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
 
Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
Manajemen Berbasis Sekolah/MadrasahManajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
 
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamSistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
 
Activing dan Controling Pendidikan Islam
Activing dan Controling Pendidikan IslamActiving dan Controling Pendidikan Islam
Activing dan Controling Pendidikan Islam
 
Activing Dan Controling Pendidikan Islam
Activing Dan Controling Pendidikan IslamActiving Dan Controling Pendidikan Islam
Activing Dan Controling Pendidikan Islam
 
Makalah manajemen strategik penyusunan dan implementasi visi misi
Makalah manajemen strategik penyusunan dan implementasi visi misiMakalah manajemen strategik penyusunan dan implementasi visi misi
Makalah manajemen strategik penyusunan dan implementasi visi misi
 
kepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikankepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikan
 
Ayat-Ayat Manajemen Kepemimpinan Islam Pada Lembaga Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Manajemen Kepemimpinan Islam Pada Lembaga Pendidikan Islam.pdfAyat-Ayat Manajemen Kepemimpinan Islam Pada Lembaga Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Manajemen Kepemimpinan Islam Pada Lembaga Pendidikan Islam.pdf
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Tugas mahmud my prof. hapzi.uin sts jmb

  • 1. Manajemen Strategik “Dalam Pendidikan Islam” Dalam Kontek Superior Organizational Performance Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik dalam Kependidikan Islam Dosen Pengampu Prof. Dr. H. Hapzi Ali, MM, MMC Prof. Dr. Maisah, M. Pd.I OLEH Mahmud MY PROGRAM DOKTOR PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2017
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahnya serta taufiknya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Manajemen Strategik “Dalam Pendidikan Islam” Dalam Kontek Superior Organizational Performance pada mata Kuliah Manajemen Strategik dalam Kependidikan Islam Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh aebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa datang.
  • 3. Manajemen Strategik “Dalam Pendidikan Islam” Dalam Kontek Superior Organizational Performance Abstract The paper is titled strategic management "in Islamic Education" in the superior context of the performence organization. This paper discusses how strategic management can filter the filing of science and technology known as globalization. Globalization is a process of shrinking the world, in which the distance is shorter and things move closer. To overcome and mempilteraisasi progress of the times hence there needs to be a quality education and a clear educational service strategy. Key word: Manajemen strategi, Pendidikan islam, superiot organisasi Pengantar Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa dirasakan kita saat ini berada di dunia yang serba modern. Kemoderenan itu juga disebut dengan globalisasi. Di era globalisasi, dimana dunia ini tidak ada batasnya lagi, bahkan setipis kulit bawangpun tidak ada batasnya lagi. Globalisasi juga diartikan dimana, apapun yang terjadi di dunia luar bisa disaksikan di rumah. Inilah yang dimaksud dengan globalisasi. Zaman globalisasi telah merubah wajah dunia ini, dimana masyarakat dunia telah menikmati yang namanya arus globalisasi. Arus globalisasi membuat masyarakat menjadi lebih terbuka dalam menerima infomasi, dan bahkan tidak sedikit masyarakat menerima informasi itu tanpa disaringkan terlebih dahulu, sehingga mempunyai pengaruh kepada masyarakat. Menurtu Larson (2001) dalam Freddy Simbolon, globalisasi adalah sebuah proses penyusutan dunia, yang di dalamnya jarak semakin pendek dan hal-hal bergerak lebih dekat. Selain itu, globalisasi juga terkait dengan kemudahan yang semakin meningkat; bahwa seseorang di belahan dunia lain dapat berinteraksi saling menguntungkan, dengan seseorang di belahan lain dunia (Freddy Simbolon, 2016 : 408). Arus globalisasi akan masuk ke setiap ruang yang ada, dia tidak mengenal waktu, tempat, dan status sosial masyarakat. Hanya saja bagaimana masyarakat bisa dan siap menerima gelombang arus globalisasi tersebut. dan hal ini sangat bergantung dengan personal. Sebab tidak mungkin orang lain yang akan
  • 4. membentengi diri kita. Untuk itu setiap individu harus membuat tembok diri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diingini. Memang tidak semua arus yang dibawa oleh globalisasi itu negatif, dan bahkan arus globalisasi itu lebih banyak positifnya daripada negatifnya. Untuk itu, semua arus gelombang globalisasi itu akan dapat difahami dengan baik selama kita berfikir positif terhadap arus tersebut. arus gelombang globalisasi bukan saja akan masuk ke individu, tetapi dia juga akan masuk ke lembaga-lembaga, instansi dan bahkan akan masuk ke lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan, merupakan suatu lembaga yang sangat strategis untuk menerima arus globalisasi. Dimana di lembaga pendidikan tersebut merupakan tempat berkumpulnya anak-anak muda (anak yang berusia sekolah). Anak-anak muda ini termasuk orang yang sangat cepat dipengaruhi dan terpengaruh oleh arus gelombang globalisasi. Karena anak muda (anak usia sekolah) sangat cepat terpengaruh terhadap informasi yang diterimanya. Maka untuk itu harus ada benteng yang akan menahan kencangnya arus globaliasi tersebut. bagaimanapun kencangnya arus globalisasi tersebut jika lembaganya sudah kuat, dan mempunyai keunggulan dalam membentengi arus tersebut, maka lembaga akan terelakkan dari hal hal yang kurang baik terhadap pengaruh arus globalisasi tersebut. dengan demikian terbentuklah istilah superior organizational performace. Superior Organizational Performace, merupakan bentuk sebuah organisasi yang unggul, organisasi yang mampu bersaing dan organsisasi yang mempunyai visi untuk maju ke depan. Untuk itu, perlu ada strategi atau manajemen strategi dalam pendidikan Islam untuk membuat pendidikan Islam itu bisa menjawab tantangan-tantangan yang dibawa oleh arus globalisasi. Jika tidak ada strategi, maka kemungkinan besar pendidikan Islam akan terbawa oleh arus globalisasi tersebut.
  • 5. Berdasarkan data dari statistik provinsi Jambi, bahwa Penduduk Provinsi jambi adalah mayoritas Islam. Tabel. 1 Jumlah penduduk berdasarkan Agama di Provinsi Jambi Wilayah Jumlah Penduduk menurut Agama (Jiwa) Islam 2013 2014 2015 KERINCI 336431 336431 253131 MERANGIN 338009 339009 338009 SAROLANGUN 239221 239221 239221 BATANGHARI 264812 264812 264812 MUARO JAMBI 311963 311963 366287 TANJUNG JABUNG TIMUR 213403 213403 227974 TANJUNG JABUNG BARAT 237437 237437 284925 TEBO 309125 354716 323819 BUNGO 319886 319886 319886 KOTA JAMBI 481438 481438 581219 KOTA SUNGAI PENUH - 78667 97496 PROVINSI JAMBI 3051725 3176983 3296779 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa penduduk provinsi Jambi adalah mayoritas beragama Islam. Semestinya pendidikan Islam akan berkembang dengan subur. Tetapi kenyataannya, sekolah sekolah islam khususnya yang berada di bawah Kementerian Agama sangat susah mencari siswa. Siswa yang daptarpun itu kebanyakan siswa pelarian, karena tidak tertampung di sekolah umum (SMP, SMA, SMK). Maka dalam hal ini, perlu adanya kiat atau strategik bagaimana masyarakat yang mayoritas beragama Islam tersebut tertarik untuk masuk ke sekolah pendidikan Islam. Dan bagaimana kita bisa menciptakan sekolah yang Superior Organizational Performance Kajian Teori Manajemen Strategi
  • 6. Manajemen artinya mengatur, mengarahkan dan menyusun. Istilah manajemen sebuah kata yang sangat dipopulerkan untuk dewasa ini. Karena semua aspek menyangkut dengan manajemen. Menurut Maisah, manajemen strategi adalah merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh pimpinan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.(Maisah, 2016:1). Masih menurut Maisah hal ini sejalan dengan firman Allah SWT yang berbunyi:                      Artinya: dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. Sedangkan dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman               Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. Ayat yang pertama, menjelaskan kepada ummat manusia, bahwa manusia itu harus merasa terikat dengan pekerjaannya. Artinya semua pekerjaan itu tidak terlepas dari perencanaan. Hal ini menunjukkan bahwa betapa penting perencanaan dalam sebuah organisasi. Sedangkan ayat yang kedua menjelaskan bahwa apapun pekerjaan kita, seberapa banyak kah pekerjaan kita pasti akan diberi ganjaran oleh Allah SWT. Tidak ada sedikitpun yang kita kerjakan tanpa pantauan Allah SWT. Dan Allah SWT pasti akan memberikan upah terhadap apa yang telah kita kerjakan.
  • 7. Menurut Maisah, keterkaitan kedua ayat tersebut di atas dengan manajemen strategik dalam pendidikan Islam adalah bahwa, seorang pemimpin hendaklah membuat perencanaan kegiatan sesuai dengan kemampuan organisasi yang dipimpinnya dan mengimplementasikannya secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Maisah juga mengaitkan dengan Al- qur’an surat Al-Baqarah ayat 201 yang berbunyi:                Artinya: dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka. Ayat tersebut di atas, menjelaskan bahwa semua perbuatan atau amal harus seimbang antara dunia dan akhirat. Artinya bahwa bekerjalah untuk dunia dan jangan lupa juga bekerja untuk akhirat. Menurut Rahmat dalam Maisah, menjelaskan ada beberapa pengertian manajemen strategik menurut beberpa pakar berikut: 1. Arthur et al: Manajemen strategik adalah proses yang berkelanjutan (continious), berulang (iterative), dan lintas fungsi (crosfungtional) yang bertujuan menjamin agar suatu organisasi secara keseluruhan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. 2. Michael et al: Manajemen strategik adalah proses untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi hal-hal yang ingi dicapai dan cara hasil yang bernilai. 3. David Hunger: Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (Maisah, 2016:2). Berdasarkan beberapa pendapat menurut pakar mengenai pengertian manajemen strategik dapat disimpulkan, bahwa manajemen strategik itu adalah proses yang secara berkelanjutan untuk membantu perusahaan atau organisasi dalam rangka mengidentifikasi hal yang akan dicapai dan memberikan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh manajerial.
  • 8. Lembaga Pendidikan Islam a. Pengertian Pendidikan Islam Menurut Azzumardi, pendidikan secara umum, yang kemudian dihubungkan dengan Islam-sebagai suatu sistem keagamaan-menimbulkan pengertian- pengertian baru, yang secara implisit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya. Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inheren dalam konotasi istilah “tarbiyah”, “ta’lim” dan “ta’dib” yang harus difahami secara bersama-sama (Azzumardi, 2001:4). Ketiga istilah itu mengandung makna yang amat dalam menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Menurut M. Yusuf Qardawi dalam Azzumardi memberikan pengertian, bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya; rohani dan jasmaninya; akhlak dan keterampilannya. Karena itu pendidikan Islam menyaiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai mauoun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya (Azzumardi, 2001:5). Sedangkan Hasan langgulung dalam Azzumardi merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu “proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat” (Azzumardi, 2001:5). Dari pengertian menurut para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam proses pembentukan generasi muda dalam rangka mempersiapkan generasi yang berakhlak dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai tantangan dalam mmenjalani kehidupan di dunia ini. b. Perkembangan Pendidikan Islam. Menurut Azzumardi, bahwa pendidikan Islam berkembang seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri (Azzumardi, 2001:vii). Artinya bahwa
  • 9. pendidikan Islam itu sudah ada semenjak Islam itu lahir. Dinamakan Islam (agama Islam) itu lahir setelah lahirnya Nabi Muhammad SAW. Walaupun Nabi sebelum Nabi Muhammad adalah juga mengajak untuk bertauhid kepada Allah SWT. Walaupun pendidikan Islam telah lahirnya sejak Islam itu lahir, namun pendidikannya belumlah terorganisasi seperti saat ini. Namun cikal bakal dari pendidikan islam itu sudah ada sejak Nami Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Pendidikan Islam berkembang seiring dengan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Menurut azzumardi, bahwa pendidikan Islam yang berlangsung dapat dikatakan umumnya bersifat informal (Azzumardi, 2001). Pendidikan Islam yang berlangsung pada saat itu masih banyak bersifat ajakan atau dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah itu sendiri, dalam rangka memperkenalkan dan menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Kota Mekah, serta bagaimana mengajak penduduk Kota Merkah untuk bertauhid kepada Allah SWT. Pendidikan Islam berlangsung pertama kali di rumah sahabat tertentu, yang paling terkenal adalah Dar al-Arqam, tetapi setelah masyarakat Islam sudah terbentuk, maka pendidikan diselenggarakan di masjid (Azzumardi, 2001). Pendidikan Islam makin hari hari makin bertambah maju, sehingga pendidikan bukan saja berlangsung di masdid-masjid akan tetapi sudah mengalami fase perkembangan, dimana pendidikan sudah dilaksanakan di madrasah. Madrasah pertama didirikan oleh Wazir Nizham al Mulk pada tahun 1064. Madrasah ini kemduian terkenal sebagai Madrasah Nizham al-Mulk (Azzumardi, 2001). c. Keberadaan embaga Pendidikan Islam. Lembaga pendidikan dewasa ini sangat mutlak keberadaannya bagi kelancaran proses pendidikan, khususnya di Indonesia. Apalagi lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan konsep Islam, lembaga pendidikan Islam merupakan suatu wadah dimana pendidikan dalam ruang lingkup keislaman melaksanakan tugasnya demi tercapainya cita-cita umat Islam. Keluarga, mesjid, pondok pesantren dan madrasah merupakan lembaga-lembaga pendidikan Islam yang mutlak diperlukan disuatu negara secara umum atau disebuah kota secara khususnya, karena lembaga-
  • 10. lembaga itu ibarat mesin pencetak uang yang akan menghasilkan sesuatu yang sangat berharga, begitu juga para pencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan mantap dalam aqidah keislaman. Pembahasan lembaga pendidikan Islam tidak hanya berhenti di definisi dan contoh lembaga pendidikan Islam saja, namun pembahasan lembaga pendidikan Islam sangat luas yaitu berkisar pada prinsip-prinsip, tanggung jawab, dan tantangan lembaga pendidikan Islam Dalam Transformasi Sosial Budayapun menjadi pembahasan ruang lingkup lembaga pendidikan Islam ini. Menurut ensiklopedi Indonesia, lembaga pendidikan yaitu suatu wadah pendidikan yang dikelola demi mencapai hasil pendidikan yang diinginkan. Badan pendidikan sesungguhnya termasuk pula dalam alat-alat pendidikan, jadi badan/ lembaga pendidikan yaitu organisasi atau kelompok manusia yang karena sesuatu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan agar proses pendidikan dapat berjalan dengan wajar. d. Tanggung Jawab Lembaga Pendidikan Islam Seorang ahli filsafat antropologi dan fenomenologi bernama Langeveld, menyatakan bahwa yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan adalah: 1. Lembaga Keluarga yang mempunyai wewenang bersifat kodrati. 2. Lembaga Negara yang mempunyai wewenang berdasarkan undang- undang. 3. Lembaga Gereja yang mempunyai wewenang berasal dari amanat Tuhan. Sebaliknya, Ki Hajar Dewantara (RM Soewardi Soerjaningrat) memfokuskan penyelenggara lembaga pendidikan dengan “Tricentra” yang merupakan tempat pergaulan anak didik dan sebagai pusat pendidikan yang amat penting baginya. Superior Organizational Performance Era globalisasi saat ini sangat dituntut sebuah organisasi yang unggul. Unggul dalam artian, yaitu unggul di semua bidang, baik fisik, sumber daya
  • 11. manusia maupun unggul dalam sumber-sumber yang lain. Superior organization performence yang dimaksudkan disini adalah terarah kepada lembaga atau organsiasi pendidikan Islam. Lembaga pendidikan Islam yang akhir-akhir ini secara terus menerus mengalami kemunduran, baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Secara kualitas, belum banyak terdengan pendidikan Islam yang bisa berbicara ditingkat nasional maupun Internasional (bukan berarti mengecilkan). Dan secara kuantitas lembaga pendidikan Islam selalu mengalami penurunan dalam penerimaan siswa baru. Oleh karena itu lembaga pendidikan Islam harus mencari kiat atau strategi untuk mengatasi kemunduran baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Menurut Machalli, adanya fenomena kecendrungan masyarakat yang lebih banyak berorientasi pada lembaga sekolah (sekolah umum), dan pandangan pesimistis terhadap pendidikan madrasah (pendidikan Islam) berakibat pada image bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan kelas dua (Machalli, 2016:289). Kecendrungan masyarakat dalam menenentukan pilihannya pada sekolah umum bukan tidak beralasan. Secara realita sekolah umum memang jauh lebih siap dibandingkan dengan sekolah madrasah, baik dilihat dari infrastruktur maupun dilihat dari out-putnya. Tamatan sekolah umum lebih banyak untuk bisa melanjutkan ke sekolah atau ke perguruan tinggi yang pavorite sedangkan tamatan sekolah madrasah agak susah untuk melanjutkan ke perguruan tinggi pavorite. Oleh karena itu maka lembaga pendidikan Islam harus bisa merubah image atau mind-set nya bagaimana lembaga pendidikan Islam bisa bersaing dan unggul dari semua bidang. Untuk itu, Superior Organizational Performance sangatlah dibutuhkan bagi pendidikan Islam dalam menjawab tantangan-tantangan yang ada saat ini. Untuk menciptakan Superior Organizational Performance, memang bukan perkara yang gampang, tetapi memerlukan pemikiran yang berlian dan matang. 1. Mutu pendidikan islam Saat ini, pada dasarnya semua lembaga pendidikan, baik agama maupun umum sama, yang membedakannya hanya, apakah lembaga tersebut bermutu atau tidak. Menurut Sallis dalam Muchaili mengatakan bahwa mutu atau quality sesungguhnya merupakan sebuah konsep yang kontradiktif, sebab di satu sisi mutu dapat diartikan sebagai konsep yang absolut dan di
  • 12. sisi lain juga dapat diartikan sebagai konsep relatif (Muchailli dkk, 2016:382). Menurut Edwars Deming dalam Muchalli dkk mendefenisikan mutu adalah a predictive degree of uniformity and dependability at a low cost, suited to the market (Muchailli, 2016:382). Sedangkan Joseph M. Juran dalam Muchailli memberikan defenisi sebagai fitness for use, as judget by the user, sementara Soewarsi dalam Muchailli mengatakan bahwa mutu sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan (Muchailli dkk, 2016:382). Jika menginginkan lembaga pendidikan Islam maju, maka mutu adalah suatu perkara yang tidak bisa dianggap remeh. Semua lembaga bisa bermutu, dan itu hanya tergantung dengan manajemen sumber daya manusia dalam mengelolah lembaga pendidikan tersebut. Manajemen sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap lembaga pendidikan Islam yang dikelolanya. Akhir-akhir ini, dalam rangka peningkatan mutu sekolah tidak lagi bergantung dengan pusat, sekolah telah diberikan kebebasan dalam rangka meningkatkan mutu lembaganya. Dalam hal ini dikenal dengan istilah otonomi lembaga pendidikan. Otonomi pendidikan adalah dalam rangka untuk menyiapkan pendidikan yang berkualitas/bermutu bagi masyarakat. Dalam pengimplementasian konsep ini, sekolah memiliki tanggung jawab untuk mengelola dirinya berkaitan dengan permasalahan administrasi, keuangan dan fungsi setiap personel sekolah di dalam kerangka arah dan kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah. Bersama – sama dengan orang tua dan masyarakat, sekolah harus membuat keputusan, mengatur skala prioritas disamping harus menyediakan lingkungan kerja yang lebih profesional bagi guru, dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta keyakinan masyarakat tentang sekolah/pendidikan. Dengan demikian, pada akhirnya lembaga/sekolah akan dapat ditingkatkan mutunya sesuai dengan kemampuan lembaga tersebut. 2. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Menurut Jain, dalam Hapzi Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi, yang dapat dicapai melalui penerapan strategi yang tepat. Sedangkan
  • 13. menurut Karl Van Clausewitz dalam Marwan, strategi adalah suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenengkan suatu perang. Di dalam bukunya, Marketing Management Eleventh Edition Philip Kotler, membedakan definisi pemasaran ke dalam dua aspek, yaitu aspek sosial dan manajerial. Definisi dalam aspek sosial lebih diarahkan pada prosedur pemasaran yang digunakan dalam masyarakat, di mana seorang pelaku pemasaran menyebut hal ini sebagai sebuah prosedur untuk “memberikan sebuah standar hidup yang lebih tinggi”. (Kotler, 2003:103) Kemudian Kotler dan Fox dalam Wijaya, mendefinisikan tujuan utama pemasaran jasa pendidikan yaitu untuk: 1). memenuhi misi sekolah dengan tingkat keberhasilan yang besar, 2). Meningkatkatkan kepuasan pelanggan jasa pendidikan, 3). Meningkatkan ketertarikan terhadap sumber daya pendidikan dan 4). Meningkatkan efisiensi pada aktivitas pemasar jasa pendidikan (David Wijaya, 2012 : 16-17). Sekolah membutuhkan strategi pemasaran jasa pendidikan karena sekolah adalah sektor jasa yang membutuhkan orientasi pemasaran khusus, sehingga dapat diidentifikasikan lebih lanjut Gray dalam Wijaya menjelaskan lima tahap penting dalam menerapkan pemasaran jasa pendidikan, yaitu: 1). Mengidentifikasi kebutuhan atau masalah pemasaran jasa pendidikan, 2). Melakukan riset atau audit pemasaran jasa pendidikan, 3). Melakukan perencanaan pemasaran jasa pendidikan, 4). Menetukan bauran pemasaran (marketing mix) jasa pendidikan dan 5). Menetukan strategi dan taktik pemasaran jasa pendidikan (David Wijaya, 2012 : 17). Menurut Lockhar dalam Wijaya, ada lima konsep yang salah tentang tentang pemasaran jasa pendidikan. Konsep tersebut dapat merusak usaha pemasaran jasa pendidikan dan memboroskan sumber daya sekolah, lima konsep tersebut ialah: 1). Pemasaran jasa pendidikan merupakan aktivitas khusus. Pemasaran jasa pendidikan bukan merupakan usaha awal sekolah untuk mengatasi krisis pendidikan, kemudian konsep itu ditinggalkan ketika krisis pendidikan telah berakhir. Akan tetapi, pemasaran jasa pendidikan harus menjadi usaha yang terus menerus melekat dengan aktivitas sekolah sehari- hari dan melekat dengan pola pikir seluruh karyawan sekolah. 2). Pemasaran jasa pendidikan merupakan aktivitas yang tidak disukai. Pemasaran jasa
  • 14. pendidikan biasanya tidak disukai pelanggan jasa pendidikan karena tidak berkaiatan dengan aktivitas mendidik siswa. Namun demikian, kita perlu mengamati bahwa universitas, institusi, akademi, dan sekolah swasta telah memasarkan diri mereka dengan sukses. Mereka menganggap program pemasaran jasa pendidikan itu penting karena dapat menciptakan sekolah yang mampu bertahan di tengah kompetisi pendidikan yang ketat. Apabila kita membuat program perbaikan pendidikan untuk meningkatkan lingkungan pembelajaran, ketertarikan lingkungan fisik sekolah. Atau humas, kita sudah berfikir dalam cara yang sama dengan pemasar jasa pendidikan yang sedang mengembangkan aktivitas pemasaran jasa pendidikan.3). pemasaran jasa pendidikan merupakan salah satu tugas yang sulit. Pemasar jasa pendidikan seringkali mengeluh karena menghabiskan banyak waktu untuk melakukan pemasaran jasa pendidikan. Aktivitas pemasaran jasa pendidikan membutuhkan waktu dan usaha, tetapi hadiah dari upaya pemasaran jasa pendidikan yang sukses merupakan investasi pendidikan yang berharga. Program jasa pendidikan yang efektif dapat mengurangi waktu pemasar jasa pendidikan untuk berhubungan dengan orang tua siswa yang tidak puas, merekrut donatur dan karyawan sekolah, menemukan sumber daya tambahan serta membangun dukungan masyarakat. 4). Pemasaran jasa pendidikan merupakan aktivitas penjualan. banyak orang menganggap pemasaran dan penjualan adalah sama, padahal definisi kedua istilah tersebut berbeda. Aktivitas pemasaran bersifat strategis, menyeluruh, dan tidak langsung. Aktivitas pemasaran meliputi perencanaan, pengembangan produk, penilaian posisi, riset pasar, mebuat merek, menciptakan materi komunikasi, dan humas yang meningkatkan hubungan jangka panjang dengan pelanggan sekolah. Aktivitas penjualan bersifat jangka pendek, langsung, dan berupa aktivitas operasi, yang merupakan bagian dari proses pemasaran. Aktivitas penjualan mencakup interaksi satu demi satu dengan calon siswa atau dengan orang tua siswa, presentasi kepada kelompok masyarakat, mendukung kelompok ekternal sekolah dan promosi program sekolah. 5). Pemasaran jasa pendidikan merupakan suatu bagian/departemen. Pemasaran bukan merupakan suatu departemen. Oleh karena itu, setiap pelanggan jasa pendidikan merupakan bagian dari upaya pemasaran jasa pendidikan,
  • 15. sehingga dapat dikatakan bahwa setiap pelanggan jasa pendidikan adalah pemasar jasa pendidikan (David Wijaya, 2012 : 17-18). Pentingnya Manajemen Strategik “Dalam Pendidikan Islam” Dalam Kontek Superior Organizational Performance Setiap organisasi, lembaga pasti mempunyai tujuan sesuai dengan perencanaannya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu yang namanya strategik. Dalam sebuah organisasi, lembaga keberadaan manajemen strategik sangat penting. Apa lagi dalam persaingan global dewasa ini, manajemen strategik sangat dibutuhkan. Menurut Peteraf dalam Iksan, manajemen strategik sebagai bidang yang sangat menarik dalam upaya memenangkan keunggulan bersaing berkelanjutan (Iksan, 2009:1). Untuk memenangkan persaingan dan menjadikan sebuah lembaga mempunyai keunggulan, maka sebuah lembaga pendidikan Islam harus mempunyai: 1. Planning Maju atau mundurnya sebuah organisasi sangat bergantung dengan planning yang dirancang oleh sekolah. Planning yang dirancang menyangkut dua aspek, yaitu planning jangka pendek dan planning jangka panjang. Planning jangka pendek berkaitan dengan prohram yang akan dilaksanakan dalam waktu yang singkat, seperti dalam satu bulan, dua bulan atau lima bulan. Sedangkan program jangka panjang seperti program masa waktu enam bulan, satu tahun atau lebih. Planning jangka pendek atau jangka panjang, harus dirancang sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan sebuah organisasi. Planning harus terukur dan harus mempunyai tujuan yang harus dicapai. 2. Organizing Menurut George R Terry, organizing mencakup (a) membagi komponen- komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam kelompok, (b) membagi tugas kepada seorang menejer untuk mengadakan pengelompokan tersebut dan (c) menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit organisasi (George R Terry, 2012:17). Manusia yang merupkan mahluk sosial tidak terlepas dari hidup kelompok mengelompok atau pengorganisasian. Apa lagi
  • 16. sebagai mahluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang lain. 3. Actuating Actuating juga disebut dengan “gerakan aksi”, mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manager untuk mengawas dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agaru tujuan tujuan dapat tercapai (George R Terry, 2012:17). 4. Controling Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpnagan-penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan- tujuan dapat tercapai dengan baik (George R Terry, 2012:18). 5. Evaluating Setiap kinerja harus terukur dan mempunyai alat ukur. Maka untuk menentukan sukses atau tidaknya sebuah organisasi sangat bergantung dengan evaluasi dari organisasi itu sendiri. Evaluasi juga akan menetukan berhasil atau tidak berhasilnya sebuah organisasi. Oleh karena itu mengevaluasi organisasi merupakan suatu keharusan, supaya mengetahui keberhasilan dari sebuah organisasi. Kesimpulan
  • 17. Dari paparan dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa, manajemen strategik sangat penting dan mempunyai pengaruh terhadap kemajuan dan perkembangan sebuah organisasi. Dalam pendidikan Islam strategi manajemen sangat diharapkan untuk menuju sebuah organisasi yang superior. Organisasi superior dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk kemajuan lembaga pendidikan Islam. Untuk mencapai sebuah organisasi yang superior, maka sebuah lembaga, terutama lembaga pendidikan Islam harus mempunyai planning yang matang, organisasi yang handal, actuating yang terukur dan controling yang maksimal. Jika keempat pilar tersebut disusun dengan baik, maka akan tercapailah sebuah organisasi yang superior. DAFTAR PUSTAKA
  • 18. Badeni, Kepemimpiinan & Prilaku Organisasi, Alfabeta, Bandung, 2013 Buchari Alma, Pemasaran Atratejik Jasa Pendidikan, Alfabeta Bandung,2005 Creswell, John W, Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2014 David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, Mengapa Sekolah Memerlukan Marketing, Salemba Empat, Jakarta, 2012 Eti Rochaety dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2009 H.B. Siswanto, Pengantar manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2012 Iksan, Manajemen Strategis dalam Kompetisi Global, Gaung Persada, Jakarta, 2009 Imam Machali, dkk, The Handbook Education Management, Teori dan Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, Prenamedia Group, Jakarta, 2016 Mts. Arief, Pemasaran jasa dan Kualitas Pelayanan, Bagaimana Mengelola Kualitas Pelayanan Agar Memuaskan Pelanggan, Bayumedia Publishing, 2007 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 2007 Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan, Alfabeta Bandung, 2011 Philip Kolter, Marketing management, Millenium Edition, Person Custom Publishing. America, 2002 Philip Kotler, Strategic Marketing for Educational Institusional, Prentice Hall, 2003 Rambat Lupiyoadi, dkk, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, 2006 Sedarmayanti, Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan (meujudkan Pelayanan Prima dan Kepemerintahan yang Baik). Refika Aditama, 2010 Stephen J. Ball, Class Strategis and the Education Market, The Middle Classes and Social Anvantage, Roudledge Falmer, London, 2006 Sudaryono, Manajemen Pemasaran, Teori & Implementasi, CV Andi Ofset Yogyakarta, 2016
  • 19. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta Bandung. 2012. Terry, George R. Terry, Alih Bahasa J. Smith. D.E.M. Prinsi-Prinsip Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2012 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, Alfabeta, 2009. Biljana Angelova, dkk. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences October 2011, Vol. 1, No. 3 ISSN: 2222-6990 Nurjihan, eJournal Ilmu Pemerintahan, 4 (1), 2016: 294 - 305 ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip.unmul.ac .id