3. Terjemahan QS. Al Maidah : 6
• Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak mendirikan shalat,
maka basuhlah wajahmu dan kedua
tanganmu sampai siku, usaplah kepalamu dan
basuhlah kakimu sampai kedua mata kakimu”.
•
4. Sabda Rasul SAW
• Demikian juga dalam Hadis Nabi SAW.:
• َحَأ َةَلَص ُ َّ
َّللا ُلَبْقَي َال
َّتَح َثَدْحَأ اَذِإ ْمُكِد
ى
َأَّض َوَتَي
• Artinya: “Allah tidak menerima shalat salah
seorang di antara kamu bila berhadats sampai
ia berwudlu”. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
Abu Daud dan Ahmad).
•
6. Terjemahnya
• “Dari Humran ra. bahwasanya Ustman ibn Affan ra.
meminta air untuk berwudlu. Setelah memperoleh air, dia
membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali. Kemudian
berkumur-kumur serta memasukkan dan mengeluarkan air
dari hidung. Kemudian dia membasuh muka sebanyak tiga
kali dan membasuh tangan kanan hingga siku sebanyak
tiga kali. Setelah itu ia membasuh tangan kirinya sama
seperti dia membasuh tangan kanannya sebanyak tiga kali,
kemudian menyapu kepalanya dan membasuh kaki kanan
hingga mata kaki sebanyak tiga kali. Setelah itu ia
membasuh kaki kiri sama seperti dia membasuh kaki
kanannya.
•
8. Terjemahnya
• Kemudian Ustman ra. berkata: “Aku pernah
melihat Rasulullah SAW. berwudlu seperti ini. Aku
juga telah mendengar baginda SAW. bersabda:
“Barangsiapa yang mengambil wudlu seperti cara
aku berwudlu kemudian dia menunaikan shalat
dua rakaat dan tidak berkata-kata antara wudlu
dan shalat tersebut, maka Allah akan
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
(Muttafaq ‘alaihi).
•
9. Di dalam riwayat lain
•
• ُهْنَع ُ َّ
َّللا َي ِ
ضَر ٍيِلَع ْنَع
ِء ْوُض ُو ِةَف ِ
ص ىِف
ِهْيَلَع ُ َّ
َّللا ىَّلَص ِيِبَّنال
َلاَق َمَّلَس َو
:
ِب َحَسَم َو
ِهِسْأَر
ةَد ِاح َو
( .
داود أبو رواه
)
• “Dari ‘Ali ra. mengenai tata cara wudlu Nabi
SAW. ia berkata: “Dan mengusap kepalanya
sebanyak satu kali”. (HR. Abu Dawudz)
•
10. Hadits ttg mengusap kepala
• Hadis Abdullah ibn Zaid yang artinya sebagai
berikut: “Kemudian beliau mengusap
kepalanya dengan kedua tangannya dari
depan ke belakang, ia mulai dari batas depan
kepala hingga beliau menjalankan kedua
tangannya sampai tengkuknya, lalu
mengembalikannya ke tempat semula”. (HR.
Jama’ah).
11. Hadits ttg Mengusap telinga
• Mengenai mengusap telinga, terdapat Hadis yang
artinya sebagai berikut: “ Beliau memasukkan jari
telunjuknya ke dalam dua lubang telinga. Dua ibu jari
beliau mengusap punggung kedua telinganya, sedang
kedua telunjuknya di dalam kedua telinganya”. (HR.
Abu Dawud & Nasa’i, dari Ibnu Umar).
• Rasulullah juga menegaskan dalam Hadis yang lain:
“Telinga adalah termasuk bagian kepala dan beliau
mengusap kepalanya sekali”. (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi,
Abu Daud).
•
12. I. Kaifiyah (Tata Cara) Berwudlu’
1. Membaca Basmalah
2. Niat
3. M embasuh telapak tangan 3 kali (Gbr. 1)
4. Berkumur dan menghirup air kedalam hidung
dan menyemburkannya kembali 3 kali,
kecuali jika sedang shaum (Gbr. 2)
13. Lanjutan
5. Membasuh muka secara merata 3 kali dan
bersihkan kedua ujung kelopak mata, dan
menyelai jenggot bila ada (Gbr. 3)
6. Membasuh tangan sampai siku 3 kali dimulai
yang kanan kemudian kiri (Gbr. 4)
14. Lanjutan
• Mengusap kepala, dimulai dari ujung muka
kepala sehingga tengkuk dan dikembalikan lagi
pada permulaan (Gbr. 5) lalu mengusap kedua
telinga sebelah luarnya dengan dua ibu jari
dan sebelah dalamnya dengan kedua telunjuk
satu kali (Gbr. 6)
15. Lanjutan
• Membasuh kaki sampai kedua mata kaki 3
kali, dimulai dengan kaki kanan, kemudian
yang kiri (Gbr. 7)
•
17. II. KAIFIYATUL GHUSLU
• Mandi atau biasa disebut dengan mandi junub
adalah membasahi seluruh badan dengan air
suci. Hal ini disyari’atkan berdasarkan al-
Qur’an surat al-Ma’idah: 6 dan al-Baqarah:
222. Mandi besar ini wajib dilakukan apabila
keluar mani, selesai bersenggama (sekalipun
tidak keluar mani), selesai haid atau nifas
(yakni darah yang keluar sehabis melahirkan),
baru masuk Islam, sesudah sadar dari pingsan
atau gila dan meninggal dunia.
18. • Sedangkan bagi orang yang junub atau wanita
yang selesai haid, selama belum mandi besar
diharamkan untuk shalat, thawaf dan berdiam
di Masjid. Sementara larangan yang sampai ke
tingkat haram dalam memegang dan
membaca al-Qur’an bagi mereka, tidak ada
landasan yang kuat yang melarang orang
junub atau haid untuk memegang atau
membaca al-Qur’an.
19. • Adapun hal-hal yang disunahkan untuk mandi
antara lain adalah ketika hendak menunaikan
shalat Jum’at, shalat dua hari raya atau bagi
yang berhaji mulai ketika hendak wukuf di
Arafah, sesudah memandikan jenazah dan
hendak ihram
20. Hadits ttg kafiyatul ghuslu
• Pertama yang penting dilakukan adalah berniat mandi karena
Allah semata dengan tanpa dilisankan dan cukup membaca
basmalah. Kemudian berdasarkan Hadis dari ‘Aisyah istri Nabi
SAW. :
• َدْبَي ِةَبَانَجْال َنِم َلَسَتْغا اَذِإ
َّمُث ِهْيَدَي ُلِسْغَيَف ُأ
ُغ ِ
رْفُي
ِسْغَيَف ِهِلاَمِش ىَلَع ِهِنْيِمَيِب
َّض َوَتَي َّمُث ُهَج ْرَف ُل
ُأ
ُذُخْأَي َّمُث ِةَلَّصلِل ُهَء ْوُض ُو
َعِباَصَأ ُل ِخْدُيَف َءاَمْال
ىِف ُه
َأ ىَأَر اَذِإ ىَّتَح ِ
رْعَّشال ِل ْوُصُأ
َفَح َأَْربَتْسا ْدَق ْن
َن
َّمُث ٍتَانَفَح َثَلَث ِهِسْأَر ىَلَع
ِ
رِئاَس ىَلَع َ
اضَفَأ
ِهْيَلْج ِ
ر َلَسَغ َّمُث ِهِدَسَج
.
21. Terjemahnya
• Dari ‘Aisyah berkata: “Apabila beliau mandi karena
junub, beliau memulai dengan membasuh kedua
tangannya, lalu menuangkan (air) dengan tangan
kanannya ke tangan kirinya, lalu membasuh farjinya.
Kemudian beliau berwudlu seperti wudlunya untuk
shalat, kemudian mengambil air lalu memasukkan jari-
jarinya ke dasar rambut hingga apabila ia sudah
merasa bersih, beliau siramkan air di atas kepalanya
dengan tiga siraman. Kemudian beliau meratakan ke
seluruh tubuhnya, lalu membasuh kedua kakinya”. (HR.
Muttafaq ‘alaihi dari lafadz Muslim).
22. lanjutan
• Menurut lafadz Bukhari dan Muslim dari Hadis
Maimunah dikatakan:
• َّمُث ِهِلاَمِشِب ُهَلَسَغ َو ِه ِج ْرَف ىَلَع َغ َرْفَأ َّمُث
َ
ض ْرَألا اَهِب َب َرَض
.
ٍةَيا َو ِ
ر ىِف َو
:
ِبا َرُّتالِب اَهَحَسَمَف
.
ىَرْخُأ ىِف َو
:
ِب ُهُتْيَتَأ َّمُث
ُهَّد َرَف ِلْيِدْنَمْال
.
ِهْيِف َو
:
َعَج َو
ُضُفْنَي َل
ِهِدَيِب َءاَمْال
.
• Artinya: “Kemudian beliau menuangkan air pada
kemaluannya dan mencucinya dengan tangan kiri.
Kemudian menggosokkan tangan kirinya pada tanah.
Riwayat lain mengatakan:”Kemudian beliau menyapu
tangan kirinya dengan tanah. Diungkapkan: “Kemudian
aku mengambil sapu tangan untuk beliau, tetapi beliau
menolaknya. Diungkapkan: “Dan beliau memercikkan air
dengan tangannya”.
23. Kaifiyah (Tata Cara) Mandi
1. Mencuci kedua tangan, dengan
mendahulukan tangan kanan dar ipada
tangan kiri disertai dengan niat karena
Allah dan ucapan Basmalah.
2. Mencuci farji dengan tangan kiri.
Setelah itu diajarkan pula mencuci
tangan kiri dengan tanah, atau cukup
dengan sabun mandi.
3. Berwudlu sebagaimana wudlu untuk
shalat, sampai dengan telinga.
24. Lanjutan
• .
4. Menyiramkan air ke kepala secara merata
(keramas) sambil menggaruk/menggosokkan
jari-jemari sampai ke dasar kulit kepala.
5. Menyiramkan air ke seluruh badan sampai
merata yang dimulai dari kanan kemudian
kiri.
6. Mencuci kaki.
25. III. KAIFIYATUL TAYAMUM
• Tayammum dilakukan sebagai pengganti wudlu dan mandi
besar bila ada halangan. Halangan tersebut antara lain, sakit,
tidak tersedianya air untuk bersuci. Tayammum didasarkan
pada al-Qur’an surat al-Nisa’:43:
• ىَلَع ْوَأ ىَض ْرَم ْمُتْنُك ْنِإ َو
دَحَأ َءاَج ْوَأ ٍ
رَفَس
ْسَمَال ْوَأ ِطِئَاغْال َنَم ْمُكْنِم
َت ْمَلَف َءاَسِالن ُمُت
ا ُْود ِج
ِيَط اْديِعَص ا ْوُمَّمَيَتَف اءَم
ُج ُوِب واُحَسْامَف اب
ْمُكِهو
َع َانَك َ َّ
َّللا َّنِإ ،ْمُكْيِدْيَأ َو
ار ْوُفَغ ا اوُف
.
26. Terjemahnya
• “Dan jika kamu sakit atau dalam keadaan
musafir atau kembali dari tempat buang air
atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang
baik (suci). Sapulah mukamu dan tanganmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha
Pengampun”.
27. Kisah Ammar Ibn Yasir RA
• Riwayat sahabat ‘Ammar ibn Yasir ra. yang
bercerita di hadapan Umar ibn al-Khatthab ra.
bahwa dalam sebuah perjalanan ia pernah
berguling-guling di atas tanah, lalu shalat
karena junub dan tidak mendapatkan air.
Akhirnya kejadian itu diceritakan kepada Nabi
SAW. dan beliau bersabda:
28. Jawaban Rasul tentang
Kasus Ammar Ibn Yasir RA
• إ
اَمَّن
َضَف ،اَذَكَه َْكيِفْكَي َانَك
ىَّلَص ُّيِبَّنال َبَر
ُ َّ
َّللا
َألْا ِهْيَّفَكِب َمَّلَس َو ِهْيَلَع
َّمُث اَمِهْيِف َخَفَن َو َ
ض ْر
َحَسَم
ِهْيَّفَك َو ُهَهْج َو اَمِهِب
.
• Artinya: “Sesungguhnya cukup bagimu begini,
lalu beliaupun menepukkan kedua telapak
tangannya ke tanah lalu meniupnya kemudian
mengusap keduanya pada wajah dan kedua
telapak tangannya”. (HR. Muttafaq ‘alaihi).
30. 1. Membaca Basmalah dengan niat yang ikhlas
2. Menepukkan kedua telapak tangan pada tanah/debu yang suci, kemudian
meniupkan debu yang menempel di kedua telapak tangan
31. 3. Menyapu/mengusap kedua telapak tangan ke wajah satu kali, kemudian
langsung menyapu punggung telapak tangan kanan dengan telapak tangan
kiri, lalu mengusap punggung telapak tangan kiri dengan telapak tangan
kanan satu kali