SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
NAMA NIM
DESI DWI LESTARI 100710101151
EKA MASTUROH 100710101183
CITRA TANJUNG N 100710101185
DEBORA GLESTIN R 100710101201
RISKA ANGGRAENI 100710101210
TUGAS HUKUM PERSAINGAN USAHA
ANALISIS PUTUSAN NOMER PUTUSAN KPPU No. 03/KPPU-L/I/2000
TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMER 5 TAHUN 1999
DOSEN PENGAMPU:
SUGIONO SH., M.H
IKARINI DANI WIDAYANTI SH.H.M.H
OLEH KELOMPOK III:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JEMBER
2013
Mau
belanja
dimana
ya?
LATAR BELAKANG
 Perkembangan Industri yag
berkembang yang memunculkan
berbagai macam akktivitas
minimarket, supermarket dan
hypermarket
Mendatangkan persoalan berupa
tidak sedikitnya tersingkirnya usaha
kecil yang merupakan salah satu mata
pencarian mereka. Permasalahan ini
dari waktu ke waktu terus mengemuka
dan semakin serius
 Sebagaimana kasus yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah
Putusan KPPU No. 03/KPPU-L/I/2000
para pihaknya adalah PT. Indomarco
Prismatama dan LSM
 Yang diindikasikan melakukan
pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun
1999
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah putusan yang dijatuhkan kepada terlapor
dalam putusan nomor 03/KPPU-L-I/2000 sudah
sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999?
2. Bagaimana dampak Putusan Nomor 03/KPPU-
L-I/2000 terhadap pelaku usaha yang lain?
Analisa terhadap putusan KPPU :Analisa terhadap putusan KPPU :
Berdasarkan bukti-bukti dan penelitian ,wawancara monitoring, pemeriksaan, dan pertimbangan yang
telah dilakukan oleh KPPU:
A.Dugaan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 Dalam hal ini PT . Indomarco Pristama
(Terlapor) hanya melakukan perdagangan eceran yang langsung melayani konsumen akhir, dan tidak
melakukan penjualan dengan cara lelang atau tender. Dan tidak ditemukan cukup bukti bahwa Terlapor
melakukan persengkokolan dengan pihak lain.
B.Ketentuan dalam pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999. PT. Indomarco Pristama tidak
melakukan pasokan kepada pihak lain kecuali hanya sebagai pengecer, serta tidak ditemukan perjanjian
dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak lain yang menerima barang dan
ataujasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak
tertentu dan atau pada tempat tertentu. karena itu tuduhan pada PT. Indomarco Pristama atas
pelanggaran Pasal 22 tidak relevan
B.Pasal 25 Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat. Tidak ditemukan bukti-bukti Terlapor mempunyai posisi dominan karena tidak menguasai
pangsa pasar 50% (lima puluh persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu dan
tidak menguasai 75% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu, sehingga pasal ini
dinialai tidak relevan.
AMAR PUTUSAN KPPU
• Jabatan Rangkap
• pasal 2 UU. No. 5 tahun 1999 tentang tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
• pasal 3 UU. No. 5 tahun 1999 tentang tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat
1. memperhatikan prinsip keseimbangan sesuai asas demokrasi ekonomi
2. menghentikan ekspansinya di pasar-pasar tradisional yang berhadapan
langsung dengan pengecer kecil dalam rangka mewujudkan keseimbangan
persaingan antar pelaku usaha besar
3. Melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan waralaba;
4. Merekomendasikan kepada Pemerintah untuk segera menyempurnakan
peraturan dan langkah-langkah kebijakan yang meliputi antara lain dan tidak
terbatas pada kebijakan lokasi dan tata ruang, perizinan, jam buka, dan
lingkungan sosial;
5. pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil menengah atau pengecer kecil
melakukan kajian, monitoring, dan penyelidikan lebih lanjut terhadap dugaan
adanya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
dilakukan oleh pelaku-pelaku usaha yang terkait dengan usaha eceran dalam
jalur vertikal termasuk dugaan praktek diskriminasi harga dan perjanjian
tertutup.
next
Dampak Putusan Nomor 03/KPPU-L-I/2000 terhadap pelaku usaha yang lain dan
masyarakat secara Umum
• Dari segi yuridis :
Pertama, dampak dari putusan yang mendorong pemerintah mebentuk suatu regulasi sehingga adanya
batasan terhadap menjamurnya swalayan moderen dalam hal ini PT Indomarco prismatama baik toko
swalayan milik sendiri maupun waralaba yang menyebabkan ketidak seimbangan terhadap dunia usaha,
adanya terobosan hukum (legal breakthrough) ini mempertimbangkan kepentingan Pelaku Usaha besar,
pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil . Dengan adanya putusan ini mendorong terbentuknya
Perpres Nomor 112 tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan
dan toko modern. Dan Peraturan daerah Nomer 2 tahun 2002 tetang Perpasaran swasta didaerah
khusus Ibu kota Jakarta.
• Dari segi sosial :
komisi menemukan adanya keresahan sosial yang disebabkan oleh praktek usaha, Terlapor disamping
dugaan pelanggaran sebagaimana yang dilaporkan atas Pasal 15, Pasal 22, dan Pasal 25 Undang-undang
No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Keresahan
sosial yang dimaksud adalah persaingan yang terjadi antara pelaku usaha besar dengan pelaku usaha
kecil yang menimbulkan gangguan keseimbangan yang berpotensi menurunkan kesejahteraan pelaku
usaha kecil.
SARAN :
Untuk itu diharapkan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk
menghadapi persaingan bisnis oleh pelaku usaha ritel tradisional, antara lain :
1.Konsep yang matang
2.Perencanaan matang
3.Evaluasi dan inovasi
4.Perluasan pasar
5.Standarisasi
6.Sistem
Selain poin-poin diatas, adanya peran pemerintah terutama pemerintah
daerah memliki peran penting untuk memajukan usaha ritel tradisional
dengan adanya regulasi yang tepat untuk menyejahterahkan semua
pelaku usaha.
SEKIAN DAN TERIMAKASI
AnalisisAnalisis
Ketentuan dalam pasal 22 UU No. 5 tahun 1999
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau
menentukan suatu pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
persaingan usaha tidak sehat”.
Unsur-Unsur dalam Pasal:
1.Pelaku Usaha
2.Bersengkongkol
3.Pihak lain
4.Mengatur dan atau menentukan pemenang tender
5.Persaingan Usaha Pihak Lain
Persekongkokolan tender dapat terjadi tidak hanya antar pelaku usaha, tetapi juga
pihak lain. Artinya dalam tender pihak yang terlibat adalah pemilik pekerjaan,
penawar tender, dan peserta tender. Unsur bersekongkol sendiri kerjasama antar dua
pihak, secara terang-terangan atau diam-diam melakukan tindakan penyesuaian
dokumen dengan peserta lain.
BACK
Pasal 22
• Unsur dalam Pasal tersebut dalam menjalankan kegiatan
usahanya PT. Indomarco Pristama tidak melakukan pasokan
kepada pihak lain kecuali hanya sebagai pengecer, serta tidak
ditemukan perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat
persyaratan bahwa pihak lain yang menerima barang dan
ataujasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali
barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau
pada tempat tertentu.
Sehingga dalam hal ini pasal 22 tidak relevan.
BACK
PASAL 25
Ayat (1): "Pelaku usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk: a) menetapkan syarat-syarat
perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau menghalangi konsumen
memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun
kualitas; atau b) membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau c)
menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki
pasar bersangkutan";
Ayat (2): "Pelaku usaha memiliki posisi dominan sebagaimana dimaksud Ayat 1
apabila: a) satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50%
atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; atau b) dua atau tiga
pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai 75% atau lebih pangsa
pasar satu jenis barang atau jasa tertentu"
Unsur-Unsur dalam pasal ini:
1.Menetapkan syarat-syarat perdagangan
2.Membatasi pasar dan pertambangan teknologi atas produk yang
dihasilkan
3.Menghambat pelaku usaha lain
4.50% - 70% menguasai pasar
BACK
Lanjutan
pendekatan Per se ilegal, Tidak ditemukan bukti-bukti Terlapor
mempunyai posisi dominan karena tidak menguasai pangsa pasar
50% (lima puluh persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang
atau jasa tertentu dan tidak menguasai 75% atau lebih pangsa
pasar satu jenis barang atau jasa tertentu, sehingga pasal ini
dinialai tidak relevan. Walaupun PT, Indomarco berbentuk waralaba
dan mempunyai banyak toko dalam hal ini tidak lantas menguasai
pasar artinya tidak disemua pasar PT. Indomarco Pristama
menepati posisi dominan.
BACK
Pasal 15
Ayat (1): "Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain
yang memuat persyaratan bahwa pihak lain yang menerima barang dan atau jasa
hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut
kepada pihak tertentu dan atau pada tempat tertentu."
Ayat (2): "Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain
yang memuat persyaratan memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima
barang dan atau jasa tertentu harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain
dari pelaku usaha pemasok;
Ayat (3): " Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau
potongan harga tertentu atas barang dan atau jasa, yang memuat persyaratan
bahwa pelaku usaha yang menerima barang dana atau jasa dari pelaku usaha
pemasok: (a) harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha
pemasok; atau (b) tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau
sejenis dari pelaku usaha lain yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok";
BACK
Lanjutan
PT . Indomarco Pristama (Terlapor) hanya melakukan perdagangan
eceran yang langsung melayani konsumen akhir, dan tidak melakukan
penjualan dengan cara lelang atau tender. Dengan demikian Terlapor
tidak melakukan kegiatan persekongkolan dengan pihak lain untuk
mengatur dan atau menentukan pemenang tender yang
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Dan tidak
ditemukan cukup bukti bahwa Terlapor melakukan persengkokolan
dengan pihak lain.
Pasal ini juga tidak mempunyai pembuktian yang cukup
maka sebagaimana laporan yang diberikan saksi pelapor dengan ketentuan
pasal-pasal yang telah diIndikasikan dilanggar (pasal 22, pasal 25, pasal 15
UU. No. 5 tahun 1999 ) namun tidak terbukti dan tidak memiliki bukti yang
cukup sehingga dalam hal ini Komisi KPPU dengan ketentuan fakta-fakta
yang ada yaitu mengingat monitoring dan penelitian atas dasar
kewenangannya sehingga dalam putusannya memuaat ketentuan pasal 2
dan 3.
Bahwa saham Terlapor sebesar 49% adalah dimiliki oleh PT. Indomarco Perdana.
Disamping itu PT. Indomarco Perdana juga bertindak sebagai pemasok. Terlapor
memegang jabatan rangkap selaku Direktur Utama di Terlapor juga sebagai Direktur
Utama PT. Indomarco Perdana. Dengan demikian antara Terlapor dengan PT.
Indomarco Perdana dimungkinkan terjadi hubungan manajemen yang dapat berakibat
persaingan tidak sehat. Disamping itu Terlapor mempunyai hubungan sejarah, bahwa
Terlapor pernah menduduki jabatan Direktur Utama di PT. Indomarco Adi Prima sebagai
pemasoknya sejak tahun 1988 hingga tanggal 1 April tahun 2000 sebelum PT.
Indomarco Adi Prima diambil alih oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. sebagai
pabrikan. Sedangkan sampai saat ini PT. Indomarco yang secara manajemen dikuasai
oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. tetap sebagai pemasok Terlapor untuk produk-
produk Indofood. Berkaitan dengan itu Majelis Komisi menduga adanya kemungkinan
integrasi vertikal yang dilakukan oleh sejumlah pelaku usaha yang dapat mengakibatkan
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, hal ini dapat diduga melanggar
Pasal 14 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan'Persaingan Usaha Tidak Sehat).
Jabatan Rangkap
BACK
Penyebab posisi dominan adanya barrie to entri dan proses integrasi vertikal
(sebagaimana pasal 26) suatu usaha bisnis yang menjadi raksasa dan lahir dari penguasaan
atas sampai pada tingkat distribusi, dalam hal ini dapat ditemukan adanya keterkaitan sejarah,
baik dalam kepemilikan saham maupun rangkap jabatan yang berada dalam pasar yang sama
hal ini dapat dikatakan penguasaan dengan jabatan rangkap secara vertikal.
Perjanjian tertutup antara PT. Indomarco Adi Prima dengan PT. Goro Batara Sakti yang berisi
bahwa penerima pasokan tidak diperkenankan menjual atau memasok kembali kepada pihak
tertentu. Oleh karena itu Majelis menduga adanya pelanggaran Pasal 15 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.
Artinya adalah pasal ini melarang adanya bentuk kesepaktan yang mengikat secara
ekslusif baik mengenai kontrak penjualan atau kewajiban meakukan pemasok ekslusif. Dalam
hal ini ada keterkaitan antara PT Indomarco Adi Pratama dengan Terlapor yaitu PT. Indomarco
Prismatama, yaitu keterkaitan kepemilikan saham.
.
BACK
Lanjutan
Sebagimana dalam pasal 2 UU. No. 5 tahun 1999 tentang tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
“ Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya
berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum”
Dalam hal ini PT. Indomarco Pristama (Terlapor) dalam menjalankan usahanya
melalui swalayan indomaret milik sendiri ataupun berdasarkan waralaba, telah
melakukan pemasaran dengan diskon 40 item produk tiap bulannya dalam
jangka waktu dua minggu, membuka pelayanan lebih awal, perizinan dan lokasi
tempat usaha yang kurang tepat yaitu didekat perumahan dan merupakan lokasi
yang banyak perusahan dagang atau pasar yang masih menggunakan
mekanisme tradisional sedangkan PT. Indomarco Prismata menerapkan sistem
4p (produk, price, place dan Promotion) tentunya para usaha dengan sistem
Tradisional tidak dapat mengikutinya, sehingga pengusaha kecil didekatnya
mengalami kemunduran dalam usahanya. Dimana usaha-usaha atau pedagang
kecil didekat swalayan indomaret ini kalah dalam bersaing karna berbagai hal
diantaranya karena sumber daya Manusia maupun sumberdaya pemodalan yang
masih tidak termenejemen dengan baik.
BACK
Dalam pasal 3 UU. No. 5 tahun 1999 tentang tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat, yaitu:
“Tujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk:
a. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagal
salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;
b. mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang
sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi
pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;
c. mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan
d. terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.”
Ketentuan pasal ini merupakan tujuan dari pembentukan Undang-Undang ini sendiri,
yaitu adanya kepentingan umum, efisiensi ekonomi yang mengarah pada ekonomi
kesejahteraan dengan memperhatikan keberlangsungan bersama antara pengusaha
besar, menengah dan pengusaha kecil.
Jadi PT. Indomarco Pristama dalam putusannya terbukti tidak mengindahkan
ketentuan sebagaimana dalam pasal 2 dan pasal 3 UU. No. 5 tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang merupakan asas
dan tujuan undang-undang ini sendiri.
BACK

More Related Content

Similar to Pt indomarco

HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
Muhammad Ramadhan
 
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
AgungAgungPangestu
 
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehatAntimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Anchi Geger
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
anindiaputri762
 

Similar to Pt indomarco (20)

Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
 
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
 
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
 
HUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHAHUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
 
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehatAntimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
 
HBL,10,Giri Yogo,Hapzi Ali,Anti monopoli dan persaingan bisnis,Universitas Me...
HBL,10,Giri Yogo,Hapzi Ali,Anti monopoli dan persaingan bisnis,Universitas Me...HBL,10,Giri Yogo,Hapzi Ali,Anti monopoli dan persaingan bisnis,Universitas Me...
HBL,10,Giri Yogo,Hapzi Ali,Anti monopoli dan persaingan bisnis,Universitas Me...
 
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
 
Undang-Undang RI No. 5 tahun 1999
Undang-Undang RI No. 5 tahun 1999Undang-Undang RI No. 5 tahun 1999
Undang-Undang RI No. 5 tahun 1999
 
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
 
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
UMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptx
UMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptxUMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptx
UMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptx
 
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
 
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
 
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
 
HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...
HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...
HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...
 
11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...
 

Recently uploaded

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Pt indomarco

  • 1. NAMA NIM DESI DWI LESTARI 100710101151 EKA MASTUROH 100710101183 CITRA TANJUNG N 100710101185 DEBORA GLESTIN R 100710101201 RISKA ANGGRAENI 100710101210 TUGAS HUKUM PERSAINGAN USAHA ANALISIS PUTUSAN NOMER PUTUSAN KPPU No. 03/KPPU-L/I/2000 TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMER 5 TAHUN 1999 DOSEN PENGAMPU: SUGIONO SH., M.H IKARINI DANI WIDAYANTI SH.H.M.H OLEH KELOMPOK III: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JEMBER 2013
  • 3. LATAR BELAKANG  Perkembangan Industri yag berkembang yang memunculkan berbagai macam akktivitas minimarket, supermarket dan hypermarket Mendatangkan persoalan berupa tidak sedikitnya tersingkirnya usaha kecil yang merupakan salah satu mata pencarian mereka. Permasalahan ini dari waktu ke waktu terus mengemuka dan semakin serius  Sebagaimana kasus yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Putusan KPPU No. 03/KPPU-L/I/2000 para pihaknya adalah PT. Indomarco Prismatama dan LSM  Yang diindikasikan melakukan pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun 1999
  • 4. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah putusan yang dijatuhkan kepada terlapor dalam putusan nomor 03/KPPU-L-I/2000 sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999? 2. Bagaimana dampak Putusan Nomor 03/KPPU- L-I/2000 terhadap pelaku usaha yang lain?
  • 5. Analisa terhadap putusan KPPU :Analisa terhadap putusan KPPU : Berdasarkan bukti-bukti dan penelitian ,wawancara monitoring, pemeriksaan, dan pertimbangan yang telah dilakukan oleh KPPU: A.Dugaan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 Dalam hal ini PT . Indomarco Pristama (Terlapor) hanya melakukan perdagangan eceran yang langsung melayani konsumen akhir, dan tidak melakukan penjualan dengan cara lelang atau tender. Dan tidak ditemukan cukup bukti bahwa Terlapor melakukan persengkokolan dengan pihak lain. B.Ketentuan dalam pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999. PT. Indomarco Pristama tidak melakukan pasokan kepada pihak lain kecuali hanya sebagai pengecer, serta tidak ditemukan perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak lain yang menerima barang dan ataujasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada tempat tertentu. karena itu tuduhan pada PT. Indomarco Pristama atas pelanggaran Pasal 22 tidak relevan B.Pasal 25 Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Tidak ditemukan bukti-bukti Terlapor mempunyai posisi dominan karena tidak menguasai pangsa pasar 50% (lima puluh persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu dan tidak menguasai 75% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu, sehingga pasal ini dinialai tidak relevan.
  • 6. AMAR PUTUSAN KPPU • Jabatan Rangkap • pasal 2 UU. No. 5 tahun 1999 tentang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. • pasal 3 UU. No. 5 tahun 1999 tentang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat 1. memperhatikan prinsip keseimbangan sesuai asas demokrasi ekonomi 2. menghentikan ekspansinya di pasar-pasar tradisional yang berhadapan langsung dengan pengecer kecil dalam rangka mewujudkan keseimbangan persaingan antar pelaku usaha besar 3. Melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan waralaba; 4. Merekomendasikan kepada Pemerintah untuk segera menyempurnakan peraturan dan langkah-langkah kebijakan yang meliputi antara lain dan tidak terbatas pada kebijakan lokasi dan tata ruang, perizinan, jam buka, dan lingkungan sosial; 5. pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil menengah atau pengecer kecil melakukan kajian, monitoring, dan penyelidikan lebih lanjut terhadap dugaan adanya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh pelaku-pelaku usaha yang terkait dengan usaha eceran dalam jalur vertikal termasuk dugaan praktek diskriminasi harga dan perjanjian tertutup. next
  • 7. Dampak Putusan Nomor 03/KPPU-L-I/2000 terhadap pelaku usaha yang lain dan masyarakat secara Umum • Dari segi yuridis : Pertama, dampak dari putusan yang mendorong pemerintah mebentuk suatu regulasi sehingga adanya batasan terhadap menjamurnya swalayan moderen dalam hal ini PT Indomarco prismatama baik toko swalayan milik sendiri maupun waralaba yang menyebabkan ketidak seimbangan terhadap dunia usaha, adanya terobosan hukum (legal breakthrough) ini mempertimbangkan kepentingan Pelaku Usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil . Dengan adanya putusan ini mendorong terbentuknya Perpres Nomor 112 tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern. Dan Peraturan daerah Nomer 2 tahun 2002 tetang Perpasaran swasta didaerah khusus Ibu kota Jakarta. • Dari segi sosial : komisi menemukan adanya keresahan sosial yang disebabkan oleh praktek usaha, Terlapor disamping dugaan pelanggaran sebagaimana yang dilaporkan atas Pasal 15, Pasal 22, dan Pasal 25 Undang-undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Keresahan sosial yang dimaksud adalah persaingan yang terjadi antara pelaku usaha besar dengan pelaku usaha kecil yang menimbulkan gangguan keseimbangan yang berpotensi menurunkan kesejahteraan pelaku usaha kecil.
  • 8. SARAN : Untuk itu diharapkan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi persaingan bisnis oleh pelaku usaha ritel tradisional, antara lain : 1.Konsep yang matang 2.Perencanaan matang 3.Evaluasi dan inovasi 4.Perluasan pasar 5.Standarisasi 6.Sistem Selain poin-poin diatas, adanya peran pemerintah terutama pemerintah daerah memliki peran penting untuk memajukan usaha ritel tradisional dengan adanya regulasi yang tepat untuk menyejahterahkan semua pelaku usaha.
  • 10. AnalisisAnalisis Ketentuan dalam pasal 22 UU No. 5 tahun 1999 “Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan suatu pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat”. Unsur-Unsur dalam Pasal: 1.Pelaku Usaha 2.Bersengkongkol 3.Pihak lain 4.Mengatur dan atau menentukan pemenang tender 5.Persaingan Usaha Pihak Lain Persekongkokolan tender dapat terjadi tidak hanya antar pelaku usaha, tetapi juga pihak lain. Artinya dalam tender pihak yang terlibat adalah pemilik pekerjaan, penawar tender, dan peserta tender. Unsur bersekongkol sendiri kerjasama antar dua pihak, secara terang-terangan atau diam-diam melakukan tindakan penyesuaian dokumen dengan peserta lain. BACK
  • 11. Pasal 22 • Unsur dalam Pasal tersebut dalam menjalankan kegiatan usahanya PT. Indomarco Pristama tidak melakukan pasokan kepada pihak lain kecuali hanya sebagai pengecer, serta tidak ditemukan perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak lain yang menerima barang dan ataujasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada tempat tertentu. Sehingga dalam hal ini pasal 22 tidak relevan. BACK
  • 12. PASAL 25 Ayat (1): "Pelaku usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk: a) menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas; atau b) membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau c) menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki pasar bersangkutan"; Ayat (2): "Pelaku usaha memiliki posisi dominan sebagaimana dimaksud Ayat 1 apabila: a) satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; atau b) dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai 75% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu" Unsur-Unsur dalam pasal ini: 1.Menetapkan syarat-syarat perdagangan 2.Membatasi pasar dan pertambangan teknologi atas produk yang dihasilkan 3.Menghambat pelaku usaha lain 4.50% - 70% menguasai pasar BACK
  • 13. Lanjutan pendekatan Per se ilegal, Tidak ditemukan bukti-bukti Terlapor mempunyai posisi dominan karena tidak menguasai pangsa pasar 50% (lima puluh persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu dan tidak menguasai 75% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu, sehingga pasal ini dinialai tidak relevan. Walaupun PT, Indomarco berbentuk waralaba dan mempunyai banyak toko dalam hal ini tidak lantas menguasai pasar artinya tidak disemua pasar PT. Indomarco Pristama menepati posisi dominan. BACK
  • 14. Pasal 15 Ayat (1): "Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak lain yang menerima barang dan atau jasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada tempat tertentu." Ayat (2): "Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa tertentu harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok; Ayat (3): " Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu atas barang dan atau jasa, yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerima barang dana atau jasa dari pelaku usaha pemasok: (a) harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok; atau (b) tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau sejenis dari pelaku usaha lain yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok"; BACK
  • 15. Lanjutan PT . Indomarco Pristama (Terlapor) hanya melakukan perdagangan eceran yang langsung melayani konsumen akhir, dan tidak melakukan penjualan dengan cara lelang atau tender. Dengan demikian Terlapor tidak melakukan kegiatan persekongkolan dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender yang mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Dan tidak ditemukan cukup bukti bahwa Terlapor melakukan persengkokolan dengan pihak lain. Pasal ini juga tidak mempunyai pembuktian yang cukup maka sebagaimana laporan yang diberikan saksi pelapor dengan ketentuan pasal-pasal yang telah diIndikasikan dilanggar (pasal 22, pasal 25, pasal 15 UU. No. 5 tahun 1999 ) namun tidak terbukti dan tidak memiliki bukti yang cukup sehingga dalam hal ini Komisi KPPU dengan ketentuan fakta-fakta yang ada yaitu mengingat monitoring dan penelitian atas dasar kewenangannya sehingga dalam putusannya memuaat ketentuan pasal 2 dan 3.
  • 16. Bahwa saham Terlapor sebesar 49% adalah dimiliki oleh PT. Indomarco Perdana. Disamping itu PT. Indomarco Perdana juga bertindak sebagai pemasok. Terlapor memegang jabatan rangkap selaku Direktur Utama di Terlapor juga sebagai Direktur Utama PT. Indomarco Perdana. Dengan demikian antara Terlapor dengan PT. Indomarco Perdana dimungkinkan terjadi hubungan manajemen yang dapat berakibat persaingan tidak sehat. Disamping itu Terlapor mempunyai hubungan sejarah, bahwa Terlapor pernah menduduki jabatan Direktur Utama di PT. Indomarco Adi Prima sebagai pemasoknya sejak tahun 1988 hingga tanggal 1 April tahun 2000 sebelum PT. Indomarco Adi Prima diambil alih oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. sebagai pabrikan. Sedangkan sampai saat ini PT. Indomarco yang secara manajemen dikuasai oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. tetap sebagai pemasok Terlapor untuk produk- produk Indofood. Berkaitan dengan itu Majelis Komisi menduga adanya kemungkinan integrasi vertikal yang dilakukan oleh sejumlah pelaku usaha yang dapat mengakibatkan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, hal ini dapat diduga melanggar Pasal 14 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan'Persaingan Usaha Tidak Sehat). Jabatan Rangkap BACK
  • 17. Penyebab posisi dominan adanya barrie to entri dan proses integrasi vertikal (sebagaimana pasal 26) suatu usaha bisnis yang menjadi raksasa dan lahir dari penguasaan atas sampai pada tingkat distribusi, dalam hal ini dapat ditemukan adanya keterkaitan sejarah, baik dalam kepemilikan saham maupun rangkap jabatan yang berada dalam pasar yang sama hal ini dapat dikatakan penguasaan dengan jabatan rangkap secara vertikal. Perjanjian tertutup antara PT. Indomarco Adi Prima dengan PT. Goro Batara Sakti yang berisi bahwa penerima pasokan tidak diperkenankan menjual atau memasok kembali kepada pihak tertentu. Oleh karena itu Majelis menduga adanya pelanggaran Pasal 15 Ayat (1) Undang- Undang Nomor. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Artinya adalah pasal ini melarang adanya bentuk kesepaktan yang mengikat secara ekslusif baik mengenai kontrak penjualan atau kewajiban meakukan pemasok ekslusif. Dalam hal ini ada keterkaitan antara PT Indomarco Adi Pratama dengan Terlapor yaitu PT. Indomarco Prismatama, yaitu keterkaitan kepemilikan saham. . BACK
  • 18. Lanjutan Sebagimana dalam pasal 2 UU. No. 5 tahun 1999 tentang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. “ Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum” Dalam hal ini PT. Indomarco Pristama (Terlapor) dalam menjalankan usahanya melalui swalayan indomaret milik sendiri ataupun berdasarkan waralaba, telah melakukan pemasaran dengan diskon 40 item produk tiap bulannya dalam jangka waktu dua minggu, membuka pelayanan lebih awal, perizinan dan lokasi tempat usaha yang kurang tepat yaitu didekat perumahan dan merupakan lokasi yang banyak perusahan dagang atau pasar yang masih menggunakan mekanisme tradisional sedangkan PT. Indomarco Prismata menerapkan sistem 4p (produk, price, place dan Promotion) tentunya para usaha dengan sistem Tradisional tidak dapat mengikutinya, sehingga pengusaha kecil didekatnya mengalami kemunduran dalam usahanya. Dimana usaha-usaha atau pedagang kecil didekat swalayan indomaret ini kalah dalam bersaing karna berbagai hal diantaranya karena sumber daya Manusia maupun sumberdaya pemodalan yang masih tidak termenejemen dengan baik. BACK
  • 19. Dalam pasal 3 UU. No. 5 tahun 1999 tentang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, yaitu: “Tujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk: a. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagal salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; b. mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil; c. mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan d. terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.” Ketentuan pasal ini merupakan tujuan dari pembentukan Undang-Undang ini sendiri, yaitu adanya kepentingan umum, efisiensi ekonomi yang mengarah pada ekonomi kesejahteraan dengan memperhatikan keberlangsungan bersama antara pengusaha besar, menengah dan pengusaha kecil. Jadi PT. Indomarco Pristama dalam putusannya terbukti tidak mengindahkan ketentuan sebagaimana dalam pasal 2 dan pasal 3 UU. No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang merupakan asas dan tujuan undang-undang ini sendiri. BACK