Naiknya harga minyak goreng dipasaran disebabkan oleh berbagai faktor global dan domestik seperti penurunan produksi CPO di dalam negeri serta kebijakan pengurangan konsumsi sawit oleh India dan China. Pemerintah berupaya menurunkan harga dengan mengetatkan regulasi ekspor CPO dan turunannya serta turut andil dalam penetapan harga TBS sawit minimum.
3. Disebabkan oleh fenomena global yaitu dengan kebijakan
pengurangan konsumsi sawit oleh India dan China sebesar 4,8
juta ton per tahun.
Asosiasi Kedelai Amerika (American Soybean Association/ASA)
akan gelontorkan minyak kedelai ke pasar dalam jumlah yang
besar yakni 2-3 juta ton. fenomena tersebut menjadikan pasar
ekspor untuk minyak nabati atau vegetable oil akan semakin
ketat. Hal tersebut berdampak pada penurunan harga minyak
sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global.
4. Faktor yang menyebabkan harga minyak di Indonesia mahal
adalah turunnya panen sawit pada semester kedua. Sehingga
suplai CPO menjadi terbatas dan menyebabkan gangguan pada
rantai distribusi (supply chain) industri minyak goreng.
Penyebab lain yang menyebabkan naiknya harga minyak goreng
yakni adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan
industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B30.
Faktor lainnya, yaitu gangguan logistik selama pandemi Covid-
19, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.
5. Pemerintah memperketat pengawasan regulasi ekspor CPO dan
turunannya serta ikut andil dalam penentuan harga TBS.
Permendag Nomor 30 Tahun 2022 menetapkan eksportir harus
memiliki dokumen Persetujuan Ekspor (PE) sebagai syarat
mengekspor CPO dan produk turunannya sesuai dengan yang
diatur dalam permendag tersebut. Masa berlaku PE adalah enam
bulan.
6. Menurunkan harga pupuk untuk sawit
Rincian harga pupuk berbagai merek per 15 April 2022:
❖ Pupuk SP-36 Non-subsidi Harga sekarang Rp 250.000 per 50 kg
❖ Pupuk ZA Non-subsidi Harga sekarang Rp 150.000 – 295.000 per 50 kg
❖ Pupuk NPK Mutiara Harga sekarang Rp 500.000 per 50 kg
❖ Pupuk NPK Pak Tani Non-subsidi Harga sekarang 650.000 per 50 kg
8. Alternatif pupuk untuk petani sawit.
Petani disarankan menggunakan pupuk organik dari bahan-bahan
alami sekitar, misalnya sekam padi, daun-daun hijau, batang
pisang, ampas gergaji, abu dapur dan air cucian beras.
9. Dengan jatuhnya harga TBS sawit yang berbanding
terbalik dengan melonjaknya harga minyak goreng
dipasaran mengindikasikan bahwa negara kita tidak
kekurangan, hal ini yang menjadi fokus utama
pemerintah bahwa mafia minyak masih menguasai
pasokan minyak sawit dalam negeri.
10. Untuk itu pemerintah harus bergerak cepat dengan memperketat regulasi dan pengawasan ekspor minyak
sawit dan turunannya. Pemerintah juga harus turut andil dalam menentukan harga minimum TBS sawit dan
melakukan pengawasan terhadap pelaporan hasil industri sawit dan turunanya