SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
NARKOBA
DALAM
PANGAN
BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA PARIAMAN
BNN KOTA PARIAMAN
• NARkotika, PsiKOtropika dan BAhan Berbahaya
lainnya
• NArkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya
Yaitu : BAHAN/ZAT YANG DAPAT MEMPENGARUHI
KONDISI KEJIWAAN/PSIKOLOGIS SESEORANG (PIKIRAN,
PERASAAN DAN PERILAKUNYA) SERTA DAPAT
MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN FISIK DAN
PSIKOLOGIK.
Adalah
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan
NARKOTIKA Dapat dibedakan menjadi 3 golongan,
yaitu :
 Golongan I
 Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
 Tidak untuk terapi/medis, ketergantungan kuat
 Contoh : Heroin, Kokain dan Ganja
 Golongan II
 Pilihan Terakhir untuk terapi/medis
 Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol. I
 Contoh : Morfin, Petidin.
 Golongan III
 Sering digunakan untuk therapy/medis
 Ketergantungan lebih ringan, contoh : Codein
Adalah Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
PSIKOTROPIKA dibedakan dalam 4 golongan:
1. Golongan I
Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Tidak untuk Terapi, ketergantungan kuat
Contoh : Ecstasy, MDMA, LSD.
2. Golongan II
Bisa untuk therapi, tetapi pilihan terakhir
Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I
Contoh : Amfetamin, metil fenidat (Ritalin), metakualon
3. Golongan III
Sering untuk terapi, ketergantungan sedang
Contoh : Fenobarbital, flunitrazepam.
4. Golongan IV
Untuk terapi, ketergantungan ringan
Contoh : Diazepam, klobazam, bromazepam.
Bahan atau zat selain Narkotika dan
Psikotropika yang dapat juga mempengaruhi
psikoaktif tubuh manusia dan dapat
menyebabkan kecanduan.
Diantaranya :
1. Minuman alkohol
2. Zat Inhalasi/LEM
3. Nikotin/Rokok
 Golongan I : Heroin/Putaw, Ganja, Cocain, Opium,
Amfetamin, Sabu (Metamfetamin) (shabu), extacy
(MDMA), dan lain sebagainya.
 Golongan II : Morfin, Pethidin, Metadona, dan lain
sebagainya.
 Golongan III : Codein, Etil Morfin, dan lain
sebagainya
Contoh :
- Heroin, Kokain, Ganja, Sabu, Ekstasi, DLL
....... Contoh Narkoba:
Cocain
Ganja Ekstasi
Heroin
 Mengacu pada daun, bunga, batang, dan biji dari
tanaman Cannabis sativa yang dikeringkan. Biasanya
berbentuk, Daun Kering, cairan lengket, damar ganja.
 biasanya dihisap seperti rokok, dimasukkan ke makanan,
atau diseduh sebagai teh.
 mengandung bahan kimia psikoaktif yang bekerja pada
otak dan menyebabkan perubahan pada sensasi tubuh,
perasaan, gerakan, pemikiran, dan ingatan.
Efek :
- Timbul ketergantungan Psikis yg kuat.
- Turunkan koord./ keseimbangan Motorik, panik
- Tingkt. denyut jantung, gelisah
- Perubahan persepsi ruang & waktu
- Halusinasi, rasa senang semu
- Dari hasil survei kecanduan bisa menyebabkan
Schizofrenia
- Depresi, takut, agresif, depresi pernafasan,
- kematian
GANJA
 Berasal dari bunga opium poppy.
 cepat diserap ke dalam otak, dan bisa membuat orang
sangat ketagihan hingga sulit berhenti.
 Biasanya berbentuk bubuk puti atau coklat dan digunakan
dengan cara disuntik, dihirup, dan dihisap.
Efek :
- Rasa kantuk, lesu, terlihat DUNGU, jalan mengambang,
rasa senang dan tenang.
- Bila pemakaian dihentikan maka akan merasa nyeri yg
hebat, kejang 2, kemerahan pada kulit, kram perut, mulut
kering, menggigil, mata berair, hidung berlendir, nafsu
makan turun, mual.
- Over dosis, depresi pernafasan, penyumbatan pembuluh
darah kapiler.
- Kematian
- Rentan Penyakit HIV/AIDS dan Penyakit menular lainnya.
HEROIN /PUTAW
 Terbuat dari ekstrak daun tanaman koka berbentuk bubuk
atau kristal putih halus dan bisa digunakan dengan cara
disuntik, dihisap, atau dihirup.
 Efek kecanduan dan ketergantungan.
 memicu otak melepaskan dopamin dan menciptakan rasa
gembira untuk sesaat.
 bisa memicu perilaku kejam dan tidak terduga .
Efek :
- Depresi atau kecemasan
- Aritmia
- Denyut jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh
meningkat
- Kerusakan usus
- Kehilangan nafsu makan dan kekurangan gizi
- Kehilangan penciuman (anosmia), terutama bila
penggunaan kokain melalui hidung
- Rentan Penyakit HIV/AIDS dan Penyakit menular lainnya.
- Serangan jantung, kejang, dan henti napas, bisa terjadi
kapan saja
- Kematian akibat overdosis terutama dicampur alkohol
KOKAIN
 Jenis psikotropika berbentuk bubuk kristal putih, tidak
berbau, dan terasa pahit.
 Biasanya digunakan dengan cara ditelan, dihisap, atau
disuntikkan.
 Efek kecanduan atau ketergantungan.
Efek :
- Nafsu makan turun
- Napas lebih cepat
- Detak jantung lebih cepat atau tidak teratur
- Peningkatan tekanan darah dan suhu tubuh
- Kulit kusam, mulut kering, dan gigi patah atau bernoda
- Paranoid, cemas, bingung, sulit tidur, dan berperilaku
kasar
- Kematian
SABU-SABU (METHAMPHETAMINE)
 Mengandung zat narkotika berupa MDMA (metilendioksimetamfetamina).
MDMA adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat rekreasi
yang membuat penggunanya menjadi sangat aktif, bersemangat.
 Biasanya berbentuk pil atau tablet beraneka bentuk dan berwarna-warni
dengan motif logo tertentu. Nama populer lain dari ekstasi adalah pil Molly
dan inex atau ineks.
 Biasanya digunakan dengan cara ditelan langsung atau ada juga yang
menghirup bentuk serbuknya. Terkadang ada juga yang mengonsumsi
ekstasi bersamaan dengan minuman beralkohol dan juga ganja.
 Ekstasi diketahui dapat meningkatkan suasana hati, energi, nafsu makan,
dan gairah seksual. Namun, ketika efek tersebut berakhir, ekstasi dapat
memberikan efek samping seperti kebingungan, depresi, kecemasan, dan
gangguan tidur, sehingga membuat penggunanya membutuhkan dosis
tambahan.
Efek :
- Denyut jantung dan tekanan darah meningkat, Otot menegang, Mual,
Penglihatan kabur, Pusing, Berkeringat atau kedinginan.
- Hipertermia, gangguan kerja jantung dan pembuluh darah, gangguan
mental, perilaku impulsif yang berbahaya, dan overdosis, dan kematian.
EKSTASI (MDMA)
Ganja Shabu Ekstasi
BERAT BADAN TURUN DRASTIS
MATA TERLIHAT CEKUNG DAN MERAH, MUKA
PUCAT DAN BIBIR KEHITAM-HITAMAN
CIRI - CIRI FISIK
TANGAN PENUH DENGAN BINTIK-BINTIK MERAH, SEPERTI
BEKAS GIGITAN NYAMUK DAN ADA TANDA BEKAS LUKA
BUANG AIR BESAR & KECIL KURANG LANCAR
MALAS DAN SERING MELUPAKAN TANGGUNG
JAWAB &TUGAS2 RUTINNYA SIKAP TIDAK PEDULI & JAUH DARI KELUARGA
CIRI - CIRI PERILAKU
SUKA MENCURI UANG DI RUMAH, SEKOLAH ATAU T4
PEKERJAAN & MENGGADAIKAN BARANG-2
BERHARGA DI RUMAH SELALU KEHABISAN UANG
WAKTUNYA DI RUMAH KERAPKALI DIHABISKAN DI KMR
TIDUR, KLOSET, GUDANG, RUANG YG GELAP, KAMAR
MANDI, ATAU T4 SEPI LAINNYA
TAKUT AIR, JIKA TERKENA AKAN TERASA SAKIT, KRN
ITU MEREKA JD MALAS MANDI
SERING BATUK-2 & PILEK BERKEPANJANGAN, BIASANYA
TJD PD SAAT GEJALA “PUTUS ZAT”
BICARA CADEL ATAU PELO JALAN SEMPOYONGAN
SERING MENGALAMI MIMPI BURUK
MENGALAMI NYERI KEPALA & SENDI-2
MENGELUARKAN AIR MATA DAN KERINGAT BERLEBIHAN
SERING
BERBOHONG DAN
INGKAR JANJI DGN
BERBAGAI MACAM
ALASAN
SERING
MENGUAP
SANGAT SENSITIF DAN CEPAT BOSAN MEMBANGKANG BILA DITEGUR/DIMARAHI
CIRI - CIRI EMOSI
EMOSINYA NAIK TURUN & TDK RAGU UTK MEMUKUL
ORANG ATAU BERBICARA KASAR PD ANGGOTA
KELUARGA /ORG DI SEKITARNYA NAFSU MAKAN TIDAK MENENTU
HALUSINASI & DIS ORIENTASI
OVER DOSIS
Terjadi penuaan dini & Rentan terhadap serangan penyakit
Terjadi kerusakan gigi.
1. Kompromi .... (mau bergaul dg pemakai Narkoba)
2. Lalu diawali dgn coba2 ... (segan menolak teman)
3. Toleransi.....
-Pemakaian sosial ... (hanya saat bergaul)
-Pemakaian situasional ...(saat kesal, sedih, kecewa, ada
mslh)
4. Kebiasaan ......pemakaian jadi semakin sering ... (akan
meningkat menjadi sering pakai...tidak perlu dipengaruhi
atau sedang bermasalah)
5. Puncaknya tahap ketergantungan ... Bila tidak pakai …..
SAKAU...kerusakan pd organ tubuh.....MENINGGAL!!!
Pasal Perbuatan melawan hukum Gol I Gol 2 Gol 3
111 (2) Menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I
dalam bentuk tanaman, beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon.
5 – 20 th dan denda
maksimal
Rp. 8.000.000.000,00
+ 1/3
112 (2)
117 (2)
122 (2)
Memiliki, menyimpan, menguasai,
atau menyediakan Narkotika
beratnya melebihi 5 gram.
5 – 20 th dan denda
Rp. 8.000.000.000,00
+ 1/3
5 - 15 th dan denda
Rp. 5.000.000.000,00
+ 1/3
3 – 10 th dan denda
Rp.
3.000.000.000,00
+ 1/3
113 (2)
118 (2)
123 (2)
Memproduksi, mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan
Narkotika beratnya melebihi 5
gram.
Mati, Seumur hidup,
5 – 20 th dan denda
Maksimal
Rp. 10.000.000.000,00
+ 1/3
Mati, Seumur Hidup,
5 – 20 th dan denda
Rp. 8.000.000.000,00
+ 1/3
3 – 10 th dan denda
Rp.
5.000.000.000,00
+ 1/3
114 (2)
119 (2)
124 (2)
Menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi
perantara dalam jual beli,
menukar, atau menyerahkan
Narkotika dalam bentuk tanaman
beratnya melebihi 1 (satu)
kilogram atau melebihi 5 (lima)
batang pohon atau dalam bentuk
bukan tanaman beratnya 5 (lima)
Mati, Seumur Hidup,
6 – 20 th dan denda
Rp. 10.000.000.000,00
+ 1/3
Mati, Seumur Hidup,
5 – 20 th dan denda
Rp. 8.000.000.000,00
+ 1/3
5 – 15 th dan denda
Rp.
5.000.000.000,00
+ 1/3
Pasal 127 (1) Setiap Penyalah Guna:
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri
dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun;
b. b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri
dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun; dan
c. c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri
dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun.
Bisa direhabilitasi
2 (Dua) Model Pendekatan
Penyalah guna narkoba yang tidak
melaporkan diri ke IPWL dapat
ditangkap aparat dan akan diproses
hukum.
Penyalah guna narkoba yang secara
sukarela melaporkan diri ke IPWL atau
dilaporkan oleh anggota keluarga tidak
akan dituntut pidana.
 Penyalah Guna Sukarela Lapor Diri
 Penyalah Guna Yang Tertangkap
 - Menghilangkan kebiasaan “ketagihan” adalah
perjuangan seumur hidup.....
 - Resiko Kehilangan Pekerjaan di depan mata
 - Mencoreng nama baik institusi tempat bekerja
 - Anak dan istri terabaikan, keluarga berantakan
 - Karir dan Masa Depan Hancur
 - Dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja
 - Menyebabkan kerugian materil bagi institusi
tempat bekerja (cth: penggelapan uang
perusahaan, dll)
 Kemungkinan kambuhnya (RELAPS) mantan
pecandu narkoba menjadi pecandu kembali
sangat tinggi
 Banyak korban narkoba yang menjadi penjahat
atau pencuri untuk dapat membiayai kebiasaan
mereka menggunakan narkoba
 Korban narkoba bukan saja membuat dirinya
sendiri menderita tapi juga keluarga, teman-
teman bahkan semua orang yang dicintainya
ikut menderita
 Pengedar narkoba menempuh berbagai cara
untuk menjerat korbannya.
 Modus terbaru peredaran narkoba dewasa ini
adalah dengan memasukkannya dalam
makanan.
 Fenomena ini menggemparkan masyarakat
karena makanan itu dijual secara bebas dan
termasuk makanan yang digemari anak-anak.
 Mencampurkan ganja ke dalam kue brownies/cokkies dan
coklat, dikemas dalam kotak kecil seukuran kemasan kue.
Tiap kotak berisi 20 butir cokelat atau potongan brownies.
 Kedua jenis makanan itu dijual bebas harga variatif mulai
dari Rp.100ribu - Rp200 ribu per kotak, melalui situs
Internet www.tokohemp.com, dan juga beredar di salah
satu kampus di jakarta selatan.
 Target konsumen jaringan ini adalah pelajar, mahasiswa,
dan pecandu ganja di kota-kota besar, seperti Jakarta,
Surabaya, dan Bandung.
 cara komsumsi nya hanya sekali gigit maka si pengguna
akan merasakan mabuk yang efeknya bisa dirasakan hingga
satu jam.
 Terbongkarnya sindikat ini berawal dari kejadian yang
menimpa seorang anak, yang tak kunjung bangun dari
tidurnya setelah mengkonsumsi brownies ganja.
 Pada akhir tahun 2014 lalu, Polda Metro Jaya menangkap sindikat narkoba
internasional memproduksi ekstasi jenis “Red Ice” dalam bentuk PERMEN
KARET.
 Ada juga Narkoba jenis baru yang berbentuk lembaran kertas bergambar
berbagai ilustrasi menarik, mirip potongan perangko. CC4 dikonsumsi
dengan diletakkan di bawah lidah, mirip seperti PERMEN PENYEGAR
NAPAS yang dijual di pasaran. CC4 mengandung stimulan yang dapat
membuat penggunanya tidak akan merasakan kelelahan. Efek yang
dihasilkan CC4, tiga kali lebih kuat daripada ekstasi. Pengguna CC4 dapat
menderita gangguan kejiwaan.
 Ada pula narkoba jenis Lysergic acid diethylamide (LSD) yang dikonsumsi
seperti PERMEN. Untuk menggunakannya, narkoba berbentuk kertas itu
tinggal dimasukkan ke dalam mulut, ditempelkan di lidah, dan
selanjutnya akan larut. Efeknya, pengguna akan mengalami halusinasi
dan gejala lainnya.
 Tidak hanya berbentuk permen, Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Iwan
Abdullah Ibrahim mengatakan ada pula ekstasi yang diolah dalam
BENTUK JELLY. Kemasan sama dengan jelly pada umumnya yang dijual di
pasaran.
 Narkoba jenis sabu-sabu dimasukkan dalam cairan rasa
yang tersimpan dalam tabung rokok tersebut. Secara kasat
mata, tidak ada perbedaan signifikan antara rokok elektrik
yang benar-benar rokok dan yang mengandung narkoba.
Perbedaan hanya terlihat ketika dilakukan uji
laboratorium.
Masyarakat awam dapat mengidentifikasi
makanan yang mengandung narkoba dari
harganya
Sangat tidak mungkin jika makanan yang
dicampur narkoba dijual dengan harga murah.
Salah satu contohnya, kukis seharga Rp15 ribu
yang dijual dengan harga Rp200 ribu
narkoba baru dapat dikenali secara kasat mata
jika bentuknya belum berubah. Sedangkan jika
sudah berubah, dicampurkan ke dalam makanan,
misalnya kukis, brownies, dodol atau cokelat,
maka harus melalui uji laboratorium.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindarkan diri dari
modus penyalahgunaan narkoba melalui pangan dalam
kehidupan sehari-hari :
Teliti sebelum memebeli
Baca dengan seksama apa saja komposisi yang terkandung dalam makanan atau
minuman yang akan dibeli. Perhatikan kondisi dan tampilan kemasan yang akan dibeli
(apabila makanan atau minuman yang umum dijual dipasaran). Perhatikan tanggal
produksi dari produk yang akan dibeli. Yang paling penting adalah perhatikan nomer
BPOM yang tertera pada kemasan, lakukan pengcekan pada website BPOM apakah
produk yang dimaksud terdaftar dan aman untuk dikonsumsi.
Harga produk makanan atau minuman
Waspadai makanan atau minuman yang memiliki harga yang berbeda jauh dari harga
pasarannya pada umumnya tanpa sebab yang jelas. Pada umumnya dikarenakan harga
Narkoba dan zat – zat prekursor penyusun lainnya relatif mahal, sehingga terdampak
pada harga makanan atau minuman yang mengandung Narkoba.
Efek setelah dikonsumsi
Setelah mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu ada hal yang tidak biasa
dirasakan, misalkan seperti mengantuk, pusing, ada rasa ketagihan untuk
mengkonsumsi kembali dan lain sebagainya.
LAKUKAN CEK LABORATURIUM
Untuk mengetahui dengan jelas adakah kandungan zat yang berbahaya bagi tubuh
perlu dilakukan pengecekan laboratorium.
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx

More Related Content

Similar to MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx (20)

NAPZA
NAPZANAPZA
NAPZA
 
Presentasi narkoba2013
Presentasi narkoba2013Presentasi narkoba2013
Presentasi narkoba2013
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Anti narkoba
Anti narkobaAnti narkoba
Anti narkoba
 
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
 
Penyuluhan NAPZA
Penyuluhan NAPZAPenyuluhan NAPZA
Penyuluhan NAPZA
 
A. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdfA. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdf
 
Materi NARKOBA dari BNK Kota Semarang
Materi NARKOBA dari BNK Kota SemarangMateri NARKOBA dari BNK Kota Semarang
Materi NARKOBA dari BNK Kota Semarang
 
Narkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarangNarkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarang
 
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBA
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBALindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBA
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBA
 
P4gn pelajar
P4gn pelajarP4gn pelajar
P4gn pelajar
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
BK-NARKOBA
BK-NARKOBABK-NARKOBA
BK-NARKOBA
 
Narkoba dan Bahayanya
Narkoba dan BahayanyaNarkoba dan Bahayanya
Narkoba dan Bahayanya
 
PAPARAN BAHAYA NARKOBA UNIT BINMAS.pptx
PAPARAN BAHAYA NARKOBA UNIT BINMAS.pptxPAPARAN BAHAYA NARKOBA UNIT BINMAS.pptx
PAPARAN BAHAYA NARKOBA UNIT BINMAS.pptx
 
penyulunan Narkotika Polres
penyulunan Narkotika Polrespenyulunan Narkotika Polres
penyulunan Narkotika Polres
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
 

Recently uploaded

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx

  • 1. NARKOBA DALAM PANGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA PARIAMAN BNN KOTA PARIAMAN
  • 2. • NARkotika, PsiKOtropika dan BAhan Berbahaya lainnya • NArkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya Yaitu : BAHAN/ZAT YANG DAPAT MEMPENGARUHI KONDISI KEJIWAAN/PSIKOLOGIS SESEORANG (PIKIRAN, PERASAAN DAN PERILAKUNYA) SERTA DAPAT MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN FISIK DAN PSIKOLOGIK.
  • 3. Adalah Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
  • 4. NARKOTIKA Dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :  Golongan I  Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan  Tidak untuk terapi/medis, ketergantungan kuat  Contoh : Heroin, Kokain dan Ganja  Golongan II  Pilihan Terakhir untuk terapi/medis  Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol. I  Contoh : Morfin, Petidin.  Golongan III  Sering digunakan untuk therapy/medis  Ketergantungan lebih ringan, contoh : Codein
  • 5. Adalah Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
  • 6. PSIKOTROPIKA dibedakan dalam 4 golongan: 1. Golongan I Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan Tidak untuk Terapi, ketergantungan kuat Contoh : Ecstasy, MDMA, LSD. 2. Golongan II Bisa untuk therapi, tetapi pilihan terakhir Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I Contoh : Amfetamin, metil fenidat (Ritalin), metakualon 3. Golongan III Sering untuk terapi, ketergantungan sedang Contoh : Fenobarbital, flunitrazepam. 4. Golongan IV Untuk terapi, ketergantungan ringan Contoh : Diazepam, klobazam, bromazepam.
  • 7. Bahan atau zat selain Narkotika dan Psikotropika yang dapat juga mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia dan dapat menyebabkan kecanduan. Diantaranya : 1. Minuman alkohol 2. Zat Inhalasi/LEM 3. Nikotin/Rokok
  • 8.  Golongan I : Heroin/Putaw, Ganja, Cocain, Opium, Amfetamin, Sabu (Metamfetamin) (shabu), extacy (MDMA), dan lain sebagainya.  Golongan II : Morfin, Pethidin, Metadona, dan lain sebagainya.  Golongan III : Codein, Etil Morfin, dan lain sebagainya
  • 9.
  • 10. Contoh : - Heroin, Kokain, Ganja, Sabu, Ekstasi, DLL ....... Contoh Narkoba: Cocain Ganja Ekstasi Heroin
  • 11.  Mengacu pada daun, bunga, batang, dan biji dari tanaman Cannabis sativa yang dikeringkan. Biasanya berbentuk, Daun Kering, cairan lengket, damar ganja.  biasanya dihisap seperti rokok, dimasukkan ke makanan, atau diseduh sebagai teh.  mengandung bahan kimia psikoaktif yang bekerja pada otak dan menyebabkan perubahan pada sensasi tubuh, perasaan, gerakan, pemikiran, dan ingatan. Efek : - Timbul ketergantungan Psikis yg kuat. - Turunkan koord./ keseimbangan Motorik, panik - Tingkt. denyut jantung, gelisah - Perubahan persepsi ruang & waktu - Halusinasi, rasa senang semu - Dari hasil survei kecanduan bisa menyebabkan Schizofrenia - Depresi, takut, agresif, depresi pernafasan, - kematian GANJA
  • 12.  Berasal dari bunga opium poppy.  cepat diserap ke dalam otak, dan bisa membuat orang sangat ketagihan hingga sulit berhenti.  Biasanya berbentuk bubuk puti atau coklat dan digunakan dengan cara disuntik, dihirup, dan dihisap. Efek : - Rasa kantuk, lesu, terlihat DUNGU, jalan mengambang, rasa senang dan tenang. - Bila pemakaian dihentikan maka akan merasa nyeri yg hebat, kejang 2, kemerahan pada kulit, kram perut, mulut kering, menggigil, mata berair, hidung berlendir, nafsu makan turun, mual. - Over dosis, depresi pernafasan, penyumbatan pembuluh darah kapiler. - Kematian - Rentan Penyakit HIV/AIDS dan Penyakit menular lainnya. HEROIN /PUTAW
  • 13.  Terbuat dari ekstrak daun tanaman koka berbentuk bubuk atau kristal putih halus dan bisa digunakan dengan cara disuntik, dihisap, atau dihirup.  Efek kecanduan dan ketergantungan.  memicu otak melepaskan dopamin dan menciptakan rasa gembira untuk sesaat.  bisa memicu perilaku kejam dan tidak terduga . Efek : - Depresi atau kecemasan - Aritmia - Denyut jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh meningkat - Kerusakan usus - Kehilangan nafsu makan dan kekurangan gizi - Kehilangan penciuman (anosmia), terutama bila penggunaan kokain melalui hidung - Rentan Penyakit HIV/AIDS dan Penyakit menular lainnya. - Serangan jantung, kejang, dan henti napas, bisa terjadi kapan saja - Kematian akibat overdosis terutama dicampur alkohol KOKAIN
  • 14.  Jenis psikotropika berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau, dan terasa pahit.  Biasanya digunakan dengan cara ditelan, dihisap, atau disuntikkan.  Efek kecanduan atau ketergantungan. Efek : - Nafsu makan turun - Napas lebih cepat - Detak jantung lebih cepat atau tidak teratur - Peningkatan tekanan darah dan suhu tubuh - Kulit kusam, mulut kering, dan gigi patah atau bernoda - Paranoid, cemas, bingung, sulit tidur, dan berperilaku kasar - Kematian SABU-SABU (METHAMPHETAMINE)
  • 15.  Mengandung zat narkotika berupa MDMA (metilendioksimetamfetamina). MDMA adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat rekreasi yang membuat penggunanya menjadi sangat aktif, bersemangat.  Biasanya berbentuk pil atau tablet beraneka bentuk dan berwarna-warni dengan motif logo tertentu. Nama populer lain dari ekstasi adalah pil Molly dan inex atau ineks.  Biasanya digunakan dengan cara ditelan langsung atau ada juga yang menghirup bentuk serbuknya. Terkadang ada juga yang mengonsumsi ekstasi bersamaan dengan minuman beralkohol dan juga ganja.  Ekstasi diketahui dapat meningkatkan suasana hati, energi, nafsu makan, dan gairah seksual. Namun, ketika efek tersebut berakhir, ekstasi dapat memberikan efek samping seperti kebingungan, depresi, kecemasan, dan gangguan tidur, sehingga membuat penggunanya membutuhkan dosis tambahan. Efek : - Denyut jantung dan tekanan darah meningkat, Otot menegang, Mual, Penglihatan kabur, Pusing, Berkeringat atau kedinginan. - Hipertermia, gangguan kerja jantung dan pembuluh darah, gangguan mental, perilaku impulsif yang berbahaya, dan overdosis, dan kematian. EKSTASI (MDMA)
  • 17. BERAT BADAN TURUN DRASTIS MATA TERLIHAT CEKUNG DAN MERAH, MUKA PUCAT DAN BIBIR KEHITAM-HITAMAN CIRI - CIRI FISIK TANGAN PENUH DENGAN BINTIK-BINTIK MERAH, SEPERTI BEKAS GIGITAN NYAMUK DAN ADA TANDA BEKAS LUKA BUANG AIR BESAR & KECIL KURANG LANCAR
  • 18. MALAS DAN SERING MELUPAKAN TANGGUNG JAWAB &TUGAS2 RUTINNYA SIKAP TIDAK PEDULI & JAUH DARI KELUARGA CIRI - CIRI PERILAKU SUKA MENCURI UANG DI RUMAH, SEKOLAH ATAU T4 PEKERJAAN & MENGGADAIKAN BARANG-2 BERHARGA DI RUMAH SELALU KEHABISAN UANG
  • 19. WAKTUNYA DI RUMAH KERAPKALI DIHABISKAN DI KMR TIDUR, KLOSET, GUDANG, RUANG YG GELAP, KAMAR MANDI, ATAU T4 SEPI LAINNYA TAKUT AIR, JIKA TERKENA AKAN TERASA SAKIT, KRN ITU MEREKA JD MALAS MANDI SERING BATUK-2 & PILEK BERKEPANJANGAN, BIASANYA TJD PD SAAT GEJALA “PUTUS ZAT” BICARA CADEL ATAU PELO JALAN SEMPOYONGAN
  • 20. SERING MENGALAMI MIMPI BURUK MENGALAMI NYERI KEPALA & SENDI-2 MENGELUARKAN AIR MATA DAN KERINGAT BERLEBIHAN SERING BERBOHONG DAN INGKAR JANJI DGN BERBAGAI MACAM ALASAN SERING MENGUAP
  • 21. SANGAT SENSITIF DAN CEPAT BOSAN MEMBANGKANG BILA DITEGUR/DIMARAHI CIRI - CIRI EMOSI EMOSINYA NAIK TURUN & TDK RAGU UTK MEMUKUL ORANG ATAU BERBICARA KASAR PD ANGGOTA KELUARGA /ORG DI SEKITARNYA NAFSU MAKAN TIDAK MENENTU
  • 22. HALUSINASI & DIS ORIENTASI OVER DOSIS
  • 23. Terjadi penuaan dini & Rentan terhadap serangan penyakit Terjadi kerusakan gigi.
  • 24.
  • 25. 1. Kompromi .... (mau bergaul dg pemakai Narkoba) 2. Lalu diawali dgn coba2 ... (segan menolak teman) 3. Toleransi..... -Pemakaian sosial ... (hanya saat bergaul) -Pemakaian situasional ...(saat kesal, sedih, kecewa, ada mslh) 4. Kebiasaan ......pemakaian jadi semakin sering ... (akan meningkat menjadi sering pakai...tidak perlu dipengaruhi atau sedang bermasalah) 5. Puncaknya tahap ketergantungan ... Bila tidak pakai ….. SAKAU...kerusakan pd organ tubuh.....MENINGGAL!!!
  • 26. Pasal Perbuatan melawan hukum Gol I Gol 2 Gol 3 111 (2) Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon. 5 – 20 th dan denda maksimal Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3 112 (2) 117 (2) 122 (2) Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika beratnya melebihi 5 gram. 5 – 20 th dan denda Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3 5 - 15 th dan denda Rp. 5.000.000.000,00 + 1/3 3 – 10 th dan denda Rp. 3.000.000.000,00 + 1/3 113 (2) 118 (2) 123 (2) Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika beratnya melebihi 5 gram. Mati, Seumur hidup, 5 – 20 th dan denda Maksimal Rp. 10.000.000.000,00 + 1/3 Mati, Seumur Hidup, 5 – 20 th dan denda Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3 3 – 10 th dan denda Rp. 5.000.000.000,00 + 1/3 114 (2) 119 (2) 124 (2) Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) Mati, Seumur Hidup, 6 – 20 th dan denda Rp. 10.000.000.000,00 + 1/3 Mati, Seumur Hidup, 5 – 20 th dan denda Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3 5 – 15 th dan denda Rp. 5.000.000.000,00 + 1/3
  • 27. Pasal 127 (1) Setiap Penyalah Guna: a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun; b. b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun; dan c. c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun. Bisa direhabilitasi
  • 28. 2 (Dua) Model Pendekatan Penyalah guna narkoba yang tidak melaporkan diri ke IPWL dapat ditangkap aparat dan akan diproses hukum. Penyalah guna narkoba yang secara sukarela melaporkan diri ke IPWL atau dilaporkan oleh anggota keluarga tidak akan dituntut pidana.  Penyalah Guna Sukarela Lapor Diri  Penyalah Guna Yang Tertangkap
  • 29.
  • 30.  - Menghilangkan kebiasaan “ketagihan” adalah perjuangan seumur hidup.....  - Resiko Kehilangan Pekerjaan di depan mata  - Mencoreng nama baik institusi tempat bekerja  - Anak dan istri terabaikan, keluarga berantakan  - Karir dan Masa Depan Hancur  - Dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja  - Menyebabkan kerugian materil bagi institusi tempat bekerja (cth: penggelapan uang perusahaan, dll)
  • 31.  Kemungkinan kambuhnya (RELAPS) mantan pecandu narkoba menjadi pecandu kembali sangat tinggi  Banyak korban narkoba yang menjadi penjahat atau pencuri untuk dapat membiayai kebiasaan mereka menggunakan narkoba  Korban narkoba bukan saja membuat dirinya sendiri menderita tapi juga keluarga, teman- teman bahkan semua orang yang dicintainya ikut menderita
  • 32.  Pengedar narkoba menempuh berbagai cara untuk menjerat korbannya.  Modus terbaru peredaran narkoba dewasa ini adalah dengan memasukkannya dalam makanan.  Fenomena ini menggemparkan masyarakat karena makanan itu dijual secara bebas dan termasuk makanan yang digemari anak-anak.
  • 33.  Mencampurkan ganja ke dalam kue brownies/cokkies dan coklat, dikemas dalam kotak kecil seukuran kemasan kue. Tiap kotak berisi 20 butir cokelat atau potongan brownies.  Kedua jenis makanan itu dijual bebas harga variatif mulai dari Rp.100ribu - Rp200 ribu per kotak, melalui situs Internet www.tokohemp.com, dan juga beredar di salah satu kampus di jakarta selatan.  Target konsumen jaringan ini adalah pelajar, mahasiswa, dan pecandu ganja di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.  cara komsumsi nya hanya sekali gigit maka si pengguna akan merasakan mabuk yang efeknya bisa dirasakan hingga satu jam.  Terbongkarnya sindikat ini berawal dari kejadian yang menimpa seorang anak, yang tak kunjung bangun dari tidurnya setelah mengkonsumsi brownies ganja.
  • 34.  Pada akhir tahun 2014 lalu, Polda Metro Jaya menangkap sindikat narkoba internasional memproduksi ekstasi jenis “Red Ice” dalam bentuk PERMEN KARET.  Ada juga Narkoba jenis baru yang berbentuk lembaran kertas bergambar berbagai ilustrasi menarik, mirip potongan perangko. CC4 dikonsumsi dengan diletakkan di bawah lidah, mirip seperti PERMEN PENYEGAR NAPAS yang dijual di pasaran. CC4 mengandung stimulan yang dapat membuat penggunanya tidak akan merasakan kelelahan. Efek yang dihasilkan CC4, tiga kali lebih kuat daripada ekstasi. Pengguna CC4 dapat menderita gangguan kejiwaan.  Ada pula narkoba jenis Lysergic acid diethylamide (LSD) yang dikonsumsi seperti PERMEN. Untuk menggunakannya, narkoba berbentuk kertas itu tinggal dimasukkan ke dalam mulut, ditempelkan di lidah, dan selanjutnya akan larut. Efeknya, pengguna akan mengalami halusinasi dan gejala lainnya.  Tidak hanya berbentuk permen, Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Iwan Abdullah Ibrahim mengatakan ada pula ekstasi yang diolah dalam BENTUK JELLY. Kemasan sama dengan jelly pada umumnya yang dijual di pasaran.
  • 35.  Narkoba jenis sabu-sabu dimasukkan dalam cairan rasa yang tersimpan dalam tabung rokok tersebut. Secara kasat mata, tidak ada perbedaan signifikan antara rokok elektrik yang benar-benar rokok dan yang mengandung narkoba. Perbedaan hanya terlihat ketika dilakukan uji laboratorium.
  • 36. Masyarakat awam dapat mengidentifikasi makanan yang mengandung narkoba dari harganya Sangat tidak mungkin jika makanan yang dicampur narkoba dijual dengan harga murah. Salah satu contohnya, kukis seharga Rp15 ribu yang dijual dengan harga Rp200 ribu narkoba baru dapat dikenali secara kasat mata jika bentuknya belum berubah. Sedangkan jika sudah berubah, dicampurkan ke dalam makanan, misalnya kukis, brownies, dodol atau cokelat, maka harus melalui uji laboratorium.
  • 37. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindarkan diri dari modus penyalahgunaan narkoba melalui pangan dalam kehidupan sehari-hari : Teliti sebelum memebeli Baca dengan seksama apa saja komposisi yang terkandung dalam makanan atau minuman yang akan dibeli. Perhatikan kondisi dan tampilan kemasan yang akan dibeli (apabila makanan atau minuman yang umum dijual dipasaran). Perhatikan tanggal produksi dari produk yang akan dibeli. Yang paling penting adalah perhatikan nomer BPOM yang tertera pada kemasan, lakukan pengcekan pada website BPOM apakah produk yang dimaksud terdaftar dan aman untuk dikonsumsi. Harga produk makanan atau minuman Waspadai makanan atau minuman yang memiliki harga yang berbeda jauh dari harga pasarannya pada umumnya tanpa sebab yang jelas. Pada umumnya dikarenakan harga Narkoba dan zat – zat prekursor penyusun lainnya relatif mahal, sehingga terdampak pada harga makanan atau minuman yang mengandung Narkoba. Efek setelah dikonsumsi Setelah mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu ada hal yang tidak biasa dirasakan, misalkan seperti mengantuk, pusing, ada rasa ketagihan untuk mengkonsumsi kembali dan lain sebagainya. LAKUKAN CEK LABORATURIUM Untuk mengetahui dengan jelas adakah kandungan zat yang berbahaya bagi tubuh perlu dilakukan pengecekan laboratorium.