SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
UNIT BINMAS
POLSEK PANGKALAN KURAS
PENYULUHAN TENTANG KENAKALAN
REMAJA SERTA BAHAYA NARKOBA DAN
STRATEGI PENCEGAHANNYA
N A M A : YANDRI
PANGKAT / NRP : INSPEKTUR POLISI SATU / 70010258
JABATAN : PANIT BINMAS POLSEK PANGKALAN KURAS
KESATUAN : POLRES PELALAWAN
TEMPAT TGL LAHIR : DUMAI, 21 JANUARI 1970
SUKU / BANGSA : MELAYU / INDONESIA
AGAMA : I S L A M
STATUS : KAWIN
DIK UMUM : 1. S D TH. 1983
2. S M P TH. 1986
3. S M A TH. 1989
DIK POLRI : - SEBA POLRI TH. 1992
- PAG TH. 2016
DIK KEJURUAN : 1. LANTAS
2. SAR PUSDIK SABHARA JAWA TIMUR
3. BINMAS
KEPANGKATAN : 1. IPDA TH. 2016
2. IPTU TH. 2021
TANDA JASA : - SETIA LENCANA 8 TAHUN - SETIA LENCANA 24 TAHUN
- SETIA LENCANA 16 TAHUN - BINTANG NARARIA
DEFINISI KENAKALAN REMAJA
MENURUT PARA AHLI
• Kartono, Ilmuwan Sosiologi
“Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang.”
• Santrock
“Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai
perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga
terjadi tindakan kriminal.”
• PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• SEX BEBAS
• TAWURAN ANTAR PELAJAR
• KEBUT-KEBUTAN/ BALAP LIAR
JENIS-JENIS KENAKALAN REMAJA
FAKTOR TERJADINYA
KENAKALAN REMAJA
• FAKTOR INTERNAL
1. Krisis Identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi . Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.
Kedua, tercapainya identitas peran.
2. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah
laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan
terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
• FAKTOR EKSTERNAL
1. Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar
anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga
bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang
salah dikeluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap
eksistensi anak.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas / Lingkungan tempat tinggal yang kurang baik
NARKOBA
NARKOTIKA
PSIKOTROPIKA
BAHAN ADIKTIF
NARKOTIKA ADALAH :
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis,
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
NARKOTIKA
1. NARKOTIKA Dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
 Golongan I
• Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
• Tidak untuk terapi, ketergantungan kuat
• Contoh : Heroin, Kokain dan Ganja
 Golongan II
• Pilihan Terakhir untuk terapi
• Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol I
• Contoh : Morfin, Petidin.
 Golongan III
• Sering untuk therapy
• Ketergantungan lebih ringan,
• Contoh : Codein, Difenoksilat
PSIKOTROPIKA ADALAH :
Adalah Zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
PSIKOTROPIKA
1. PSIKOTROPIKA Dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu :
 Golongan I
• Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
• Tidak untuk terapi, ketergantungan kuat
• Contoh : Ekstasi, MDMA dan LSD.
 Golongan II
• Bisa untuk terapi, namun pilihan terakhir
• Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I
• Contoh : Amfetamin, Metil Fenidat, (Ritalin), Metakualon.
 Golongan III
• Sering untuk terapi, ketergantungan sedang
• Contoh : Fenobarbital, Flunitrazepam.
 Golongan IV
• Sering untuk terapi, ketergantungan tinggi
• Contoh : Diazepam, Klobazam, Bromazepam.
Bahan atau zat selain Narkotika dan Psikotropika yang
dapat juga mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia
dan dapat menyebabkan kecanduan.
Diantaranya :
1. Minuman alkohol
2. Zat Inhalasi/LEM
3. Nikotin/Rokok
BAHAN ADIKTIF LAINNYA
CONTOH NARKOBA
Heroin, Kokain, Ganja, Sabu, Ekstasi, DLL.
HEROIN KOKAIN SABU
GANJA EKSTASI
dikenal dengan nama putau atau PTW
KARAKTERISTIK
• Merupakan narkoba yang sangat cepat menimbulkan ketergantungan
• Berupa serbuk putih dengan rasa pahit. Dalam pasaran warnanya bisa putih
dan coklat
• Cara penggunaannya dapat disuntikan, dihirup dan dimakan
EFEK
• Menimbulkan rasa lesu, penampilan dungu, jalan mengambang, rasa senang
berlebihan
• Konsumsi dihentikan menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang keram,
mata berair, hidung berlendir, hilang nafsu makan dan kehilangan cairan
tubuh
• Menimbulkan kematian jika over dosis
dikenal dengan nama Kokas, tiup, salju, retak
KARAKTERISTIK
• Biasanya dibuat berbentuk kristal, ciri kokain ini banyak digunakan karena
masih belum tercampur bahan lainnya
• Digunakan dengan cara dipanaskan sampai menghasilkan asap
• Cara penggunaannya dapat dihirup melalui hidung, disuntik ke pembuluh
darah, digosokan ke gusi bahkan dikonsumsi melalui mulut.
EFEK
• Menimbulkan iritasi pada hidung hingga mimisan
• Merusak organ tubuh secara perlahan
• Menimbulkan kematian jika over dosis
dikenal dengan nama MARIYUANA, HASHISH, GELEK,
BUDHA STICK, CIMENG, GRAS
KARAKTERISTIK
• Menimbulkan ketergantungan psikis yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam
waktu lama, terutama bagi mereka yang telah rutin menggunkannya
• Bentuk daun kering, cairan yang lengket, minyak ‘damar ganja’
EFEK
• Menurunkan keterampilan motorik, peningkatan denyut jantung, rasa
gelisah dan panik, perubahan persepsi tentang ruang dan waktu, depresi,
halusinasi, rasa ketakutan dan agresi, rasa senang yang berlebihan
• Komplikasi kesehatan pada daerah pernafasan, sistem peredaran darah dan
kanker
dikenal dengan nama INEX, HUGE DRUG, YUPIE DRUG, ESSENCE,
DARITY
KARAKTERISTIK
• Bentuknya berupa tablet dan kapsul warni-warni
• Cara penggunaan ditelan secara langsung
• Mendorong tubuh melakukan aktivitas melampaui batas maksimum
EFEK
• Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa “senang” yang berlebihan, hilangnnya
rasa percaya diri
• Setelah efek diatas, biasanya terjadi perasaan lelah, cemas dan depresi yang dapat
berlangsung beberapa hari
• Gerakan tak terkontrol, mual dan muntah, sakit kepala, hilang selera makan dan rasa haus
yang berlebihan
• Kematian terjadi karena tidak seimbangnnya cairan tubuh, baik karena dehidrasi ataupun
terlalu banyak cairan
• Menimbulkan kerusakan otak yang permanen
dikenal dengan nama SHABU atau UBAS
KARAKTERISTIK
• Bentuknya berupa kristal dan cairan
• Mudah larut dalam alkohol dan air
• Cara penggunaannya dihisap dengan bantuan alat (Bong)
EFEK
• Menimbulkan perasaan melayang sementara yang berangsur-angsur
membangkitkan kegelisahan luar biasa. Aktivitas tubuh dipercepat
berlebihan
• Penggunaan shabu yang lama akan merusak tubuh, bahkan kematian karena
over dosis
• Pada mata akan melihat sesuatu yang tidak anda ingin lihat, karena sangat
mengerikan
• Pada otak, menyebabkan depresi, kepanikan, kecemasan yang berlebihan
dan dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen
03
JENIS NARKOBA YANG SERING
DIGUNAKAN
SABU-SABU
GANJA EKSTASI
PERSENTASE Penyalah Guna Narkoba
berdasarkan pengelompokan
PEKERJA
PELAJAR
UMUM
59%
24%
17%
You can enter a subtitle here if you need it
1.Adanya keinginan untuk mencoba
2.Memiliki masalah yang tidak pernah selesai
sehingga seseorang lari dari masalahnya
3.Ketidaktahuan akan dampak NARKOBA
4.Keluarga yang bermasalah
5.Mudah membeli
REMAJA BERISIKO TINGGI
Kondisi dibawah ini dapat menjadi awal
penyalahgunaan NARKOBA :
•Remaja yang tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua
•Remaja yang tidak berada dalam pengawasan orang tua
•Remaja dengan kontrol diri yang rendah
•Remaja yang tidak mau ikuti aturan/norma/tata tertib
•Remaja yang suka mencari sensasi
•Remaja yang bergaul dengan pengguna
•Remaja yang mengalami disintegrasi dengan lingkungannya
(dikucilkan atau sulit menyesuaikan diri)
•Remaja yang berada dalam lingkungan keluarga yang
diantaranya menjadi pengguna Narkoba
CIRI FISIK PENGGUNA NARKOBA
MATA TERLIHAT CEKUNG DAN MERAH, MUKA
PUCAT DAN BIBIR KEHITAM-HITAMAN
TANGAN PENUH DENGAN BINTIK-BINTIK MERAH, SEPERTI
BEKAS GIGITAN NYAMUK DAN ADA TANDA BEKAS LUKA
BUANG AIR BESAR & KECIL KURANG LANCAR
BERAT BADAN TURUN DRASTIS
MALAS DAN SERING MELUPAKAN
TANGGUNG JAWAB &TUGAS2 RUTINNYA
SIKAP TIDAK PEDULI & JAUH DARI KELUARGA
CIRI - CIRI PERILAKU PEMAKAI NARKOBA
SUKA MENCURI UANG DI RUMAH, SEKOLAH
ATAU T4 PEKERJAAN & MENGGADAIKAN
BARANG-2 BERHARGA DI RUMAH
SELALU KEHABISAN UANG
WAKTUNYA DI RUMAH KERAPKALI DIHABISKAN
DI KMR TIDUR, KLOSET, GUDANG, RUANG YG
GELAP, KAMAR MANDI, ATAU T4 SEPI LAINNYA
TAKUT AIR, JIKA TERKENA AKAN TERASA
SAKIT, KRN ITU MEREKA JD MALAS MANDI
SERING BATUK-2 & PILEK BERKEPANJANGAN,
BIASANYA TJD PD SAAT GEJALA “PUTUS ZAT”
BICARA CADEL ATAU PELO JALAN
SEMPOYONGAN
SERING MENGALAMI MIMPI BURUK
MENGALAMI NYERI KEPALA & SENDI-2
MENGELUARKAN AIR MATA DAN KERINGAT
BERLEBIHAN
SERING
BERBOHONG DAN
INGKAR JANJI DGN
BERBAGAI MACAM
ALASAN
SERING
MENGUAP
SANGAT SENSITIF DAN CEPAT BOSAN MEMBANGKANG BILA DITEGUR/DIMARAHI
CIRI - CIRI SIKAP PENGGUNA NARKOBA
EMOSINYA NAIK TURUN & TDK RAGU UTK
MEMUKUL ORANG ATAU BERBICARA KASAR
PD ANGGOTA KELUARGA /ORG DI SEKITARNYA
NAFSU MAKAN TIDAK MENENTU
HALUSINASI & DIS ORIENTASI OVER DOSIS
BAGAIMANA MENOLAK AJAKAN TEMAN UNTUK
MENGGUNAKAN NARKOBA
• Katakan TIDAK ! Pada NARKOBA walaupun teman dekat
bahkan pacar sekalipun
• Harus siap mental bila mereka mencap dengan julukan
tertentu, katakan dengan tegas dan bijaksana untuk
menolak, misal “maaf saya tak tertarik”” untuk yang satu
ini, sorry deh aku ga mau….”
• Tatap matanya, bersikaplah dengan tenang, cepat berlalu
dan katakan “Aku ada urusan lain” “sorry nic, aku harus
les dulu”
• Gantilah topik pembicaraan
PERAN SERTA MASYARAKAT
MASYARAKAT MEMPUNYAI KESEMPATAN YANG SELUAS-LUASNYA UTK PERAN SERTA BANTU CEGAH &
BERANTAS PENYALAHGUNAAN & PEREDARAN GELAP NARKOTIKA (PASAL 104)
MASYARAKAT MEMPUNYAI HAK & TANGGUNG JAWAB DALAM CEGAH & BERANTAS PENYALAHGUNAAN
& PEREDARAN NARKOTIKA (PASAL 105)
BENTUK PERWUJUDAN HAK MASYARAKAT DLM CEGAH & BERANTAS PENYALAHGUNAAN & PEREDARAN
NARKOTIKA & PRESKURSOR SBB : (PASAL 106)
a. CARI, PEROLEH & BERIKAN INFORMASI ADANYA DUGAAN TELAH TERJADI TERHADAP NARKOTIKA
KEPADA GAKKUM / BNN YANG TANGANI PERKARA NARKOTIKA;
c. SAMPAIKAN SARAN & PENDAPAT SECARA BERTANGGUNG JAWAB KEPADA GAKKUM / BNN
d. PEROLEH JAWABAN ATAS PERTANYAAN TENTANG LAPORANNYA YANG DIBERIKAN KEPADA
GAKKUM / BNN;
e. PEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM PADA SAAT YANG BERSANGKUTAN MELAKSANAKAN HAKNYA /
DIMINTA HADIR DALAM PROSES PERADILAN
PROSES HUKUM
TINDAK PIDANA NARKOTIKA
TANGKAP
MEMBUAT LP.A, BAP
TERSANGKA,SAKSI &
MINDIK
GELAR
PERKARA
KASUS
BARANG BUKTI
NARKOTIKA DIKIRIM
KE LABORATORIUM
FORENSIK RIAU
POLISI
MELAKUKAN
PENYELIDIKAN
LAPORAN
INFORMASI
MASYARAKAT
TAHAP 1
PELIMPAHAN
BERKAS
PERKARA
TAHAP 2
PELIMPAHAN
TERSANGKA & BB KE
JPU
DOKUMENTASI PEMUSNAHAN BARANG BUKTI
Pemusnahan BB Daun Ganja Kering dengan berat bersih 13.319,2 (Tiga belas
ribu tiga ratus sembilan belas koma dua) Gram dengan cara dibakar. Dan
acara pemusnahan tersebut dihadiri oleh Muspida, Tokoh Masyarakat, Toko
Agama, Tokoh Pemuda, Pelajar dan juga disaksikan oleh Tersangka.
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
Pasal 111
1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1
(satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Pasal 112
1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan
tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Ancaman Hukuman terhadap Narkoba:
Pasal 114
1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar
rupiah).
2. Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam
bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara
seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Pasal 127
1. Setiap Penyalah Guna:
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
2. Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti sebagai
korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
PAPARAN BAHAYA NARKOBA UNIT BINMAS.pptx

More Related Content

What's hot

Napza power point tik pamungkas
Napza power point tik pamungkasNapza power point tik pamungkas
Napza power point tik pamungkasYashinta Sekarini
 
La drogadicción en la adolescencia
La drogadicción en la adolescenciaLa drogadicción en la adolescencia
La drogadicción en la adolescenciaOmar Ortiz Rivas
 
Penyuluhan Napza
Penyuluhan NapzaPenyuluhan Napza
Penyuluhan Napzaana ananta
 
Bahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remajaBahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remajaW.R. Putra
 
Pengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalPengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalRita Pranawati
 
PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA.pptx
PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA.pptxPERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA.pptx
PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA.pptxYantiBahtera
 
7. Bahaya Narkoba dan Dampaknya.pptx
7. Bahaya Narkoba dan Dampaknya.pptx7. Bahaya Narkoba dan Dampaknya.pptx
7. Bahaya Narkoba dan Dampaknya.pptxDikyrivaldi
 
Presentasi narkoba
Presentasi narkobaPresentasi narkoba
Presentasi narkobalondoireng24
 
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan Meironi Waimir
 
Chemistry IP cbse 12
Chemistry IP cbse 12 Chemistry IP cbse 12
Chemistry IP cbse 12 D. j Vicky
 

What's hot (20)

Napza power point tik pamungkas
Napza power point tik pamungkasNapza power point tik pamungkas
Napza power point tik pamungkas
 
La drogadicción en la adolescencia
La drogadicción en la adolescenciaLa drogadicción en la adolescencia
La drogadicción en la adolescencia
 
Penyuluhan Napza
Penyuluhan NapzaPenyuluhan Napza
Penyuluhan Napza
 
Bahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remajaBahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remaja
 
Hongos alucinógenos
Hongos alucinógenosHongos alucinógenos
Hongos alucinógenos
 
Apa itu-narkoba
Apa itu-narkobaApa itu-narkoba
Apa itu-narkoba
 
Pengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalPengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digital
 
Drogas
DrogasDrogas
Drogas
 
PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA.pptx
PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA.pptxPERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA.pptx
PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA.pptx
 
Mahkamah Agung
Mahkamah AgungMahkamah Agung
Mahkamah Agung
 
Persentasi narkoba
Persentasi narkobaPersentasi narkoba
Persentasi narkoba
 
7. Bahaya Narkoba dan Dampaknya.pptx
7. Bahaya Narkoba dan Dampaknya.pptx7. Bahaya Narkoba dan Dampaknya.pptx
7. Bahaya Narkoba dan Dampaknya.pptx
 
Presentasi narkoba
Presentasi narkobaPresentasi narkoba
Presentasi narkoba
 
UU Perlindungan Anak
UU Perlindungan AnakUU Perlindungan Anak
UU Perlindungan Anak
 
Drug Abuse
Drug AbuseDrug Abuse
Drug Abuse
 
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
 
PPT NAPZA
PPT NAPZAPPT NAPZA
PPT NAPZA
 
Chemistry IP cbse 12
Chemistry IP cbse 12 Chemistry IP cbse 12
Chemistry IP cbse 12
 
Penyuluhan Masyarakat
Penyuluhan MasyarakatPenyuluhan Masyarakat
Penyuluhan Masyarakat
 
P4gn pelajar
P4gn pelajarP4gn pelajar
P4gn pelajar
 

Similar to PAPARAN BAHAYA NARKOBA UNIT BINMAS.pptx

Penyuluhan NAPZA.pptx
Penyuluhan NAPZA.pptxPenyuluhan NAPZA.pptx
Penyuluhan NAPZA.pptxYoseph54
 
ppt sri indarsih 078
ppt sri indarsih 078ppt sri indarsih 078
ppt sri indarsih 078angeleeca
 
PENYULUHAN_NAPZA.pptx
PENYULUHAN_NAPZA.pptxPENYULUHAN_NAPZA.pptx
PENYULUHAN_NAPZA.pptxFadliaN3
 
Napza materi ppt
Napza materi pptNapza materi ppt
Napza materi pptIin Inayah
 
narkoba zat adiktif materippt-190819102012.pptx
narkoba zat adiktif materippt-190819102012.pptxnarkoba zat adiktif materippt-190819102012.pptx
narkoba zat adiktif materippt-190819102012.pptxAlanAuliyah
 
A. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdfA. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdfssuser225f491
 
441_materi_BNK_KIRIM.ppt
441_materi_BNK_KIRIM.ppt441_materi_BNK_KIRIM.ppt
441_materi_BNK_KIRIM.pptssuser54e260
 
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptxdinapertiwi5
 
NAPZA UNTUK PELAJAR.pptx
NAPZA UNTUK PELAJAR.pptxNAPZA UNTUK PELAJAR.pptx
NAPZA UNTUK PELAJAR.pptxArifJulian2
 
MATERI-BNK-SUKOHARJO.pptx
MATERI-BNK-SUKOHARJO.pptxMATERI-BNK-SUKOHARJO.pptx
MATERI-BNK-SUKOHARJO.pptxrahadian20
 
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBA
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBALindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBA
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBATheresia Nurani
 
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptxMATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptxKesbangpolPariaman
 
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.pptPEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.pptSriHariatiDongge
 
Narkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarangNarkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarangGalang Ihsan
 
Makalah peran polri dlm pemberantasn narkotika
Makalah peran polri dlm pemberantasn narkotikaMakalah peran polri dlm pemberantasn narkotika
Makalah peran polri dlm pemberantasn narkotikaBang Cerrol
 
Selly XI OTKP SMKN 1 CUGENANG
Selly XI OTKP SMKN 1 CUGENANG Selly XI OTKP SMKN 1 CUGENANG
Selly XI OTKP SMKN 1 CUGENANG Halmzalone
 

Similar to PAPARAN BAHAYA NARKOBA UNIT BINMAS.pptx (20)

Penyuluhan NAPZA.pptx
Penyuluhan NAPZA.pptxPenyuluhan NAPZA.pptx
Penyuluhan NAPZA.pptx
 
ppt sri indarsih 078
ppt sri indarsih 078ppt sri indarsih 078
ppt sri indarsih 078
 
PENYULUHAN_NAPZA.pptx
PENYULUHAN_NAPZA.pptxPENYULUHAN_NAPZA.pptx
PENYULUHAN_NAPZA.pptx
 
Napza materi ppt
Napza materi pptNapza materi ppt
Napza materi ppt
 
narkoba zat adiktif materippt-190819102012.pptx
narkoba zat adiktif materippt-190819102012.pptxnarkoba zat adiktif materippt-190819102012.pptx
narkoba zat adiktif materippt-190819102012.pptx
 
A. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdfA. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdf
 
441_materi_BNK_KIRIM.ppt
441_materi_BNK_KIRIM.ppt441_materi_BNK_KIRIM.ppt
441_materi_BNK_KIRIM.ppt
 
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
 
NAPZA UNTUK PELAJAR.pptx
NAPZA UNTUK PELAJAR.pptxNAPZA UNTUK PELAJAR.pptx
NAPZA UNTUK PELAJAR.pptx
 
MATERI-BNK-SUKOHARJO.pptx
MATERI-BNK-SUKOHARJO.pptxMATERI-BNK-SUKOHARJO.pptx
MATERI-BNK-SUKOHARJO.pptx
 
MATERI-narkoba.pdf
MATERI-narkoba.pdfMATERI-narkoba.pdf
MATERI-narkoba.pdf
 
PAPARAN NARKOBA.ppt
PAPARAN NARKOBA.pptPAPARAN NARKOBA.ppt
PAPARAN NARKOBA.ppt
 
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBA
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBALindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBA
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBA
 
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptxMATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx
 
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.pptPEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
 
Narkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarangNarkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarang
 
BAHAYA NARKOBA.pptx
BAHAYA NARKOBA.pptxBAHAYA NARKOBA.pptx
BAHAYA NARKOBA.pptx
 
Bahaya Narkoba
Bahaya NarkobaBahaya Narkoba
Bahaya Narkoba
 
Makalah peran polri dlm pemberantasn narkotika
Makalah peran polri dlm pemberantasn narkotikaMakalah peran polri dlm pemberantasn narkotika
Makalah peran polri dlm pemberantasn narkotika
 
Selly XI OTKP SMKN 1 CUGENANG
Selly XI OTKP SMKN 1 CUGENANG Selly XI OTKP SMKN 1 CUGENANG
Selly XI OTKP SMKN 1 CUGENANG
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

PAPARAN BAHAYA NARKOBA UNIT BINMAS.pptx

  • 1. UNIT BINMAS POLSEK PANGKALAN KURAS PENYULUHAN TENTANG KENAKALAN REMAJA SERTA BAHAYA NARKOBA DAN STRATEGI PENCEGAHANNYA
  • 2. N A M A : YANDRI PANGKAT / NRP : INSPEKTUR POLISI SATU / 70010258 JABATAN : PANIT BINMAS POLSEK PANGKALAN KURAS KESATUAN : POLRES PELALAWAN TEMPAT TGL LAHIR : DUMAI, 21 JANUARI 1970 SUKU / BANGSA : MELAYU / INDONESIA AGAMA : I S L A M STATUS : KAWIN DIK UMUM : 1. S D TH. 1983 2. S M P TH. 1986 3. S M A TH. 1989 DIK POLRI : - SEBA POLRI TH. 1992 - PAG TH. 2016 DIK KEJURUAN : 1. LANTAS 2. SAR PUSDIK SABHARA JAWA TIMUR 3. BINMAS KEPANGKATAN : 1. IPDA TH. 2016 2. IPTU TH. 2021 TANDA JASA : - SETIA LENCANA 8 TAHUN - SETIA LENCANA 24 TAHUN - SETIA LENCANA 16 TAHUN - BINTANG NARARIA
  • 3. DEFINISI KENAKALAN REMAJA MENURUT PARA AHLI • Kartono, Ilmuwan Sosiologi “Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.” • Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”
  • 4. • PENYALAHGUNAAN NARKOBA • SEX BEBAS • TAWURAN ANTAR PELAJAR • KEBUT-KEBUTAN/ BALAP LIAR JENIS-JENIS KENAKALAN REMAJA
  • 5. FAKTOR TERJADINYA KENAKALAN REMAJA • FAKTOR INTERNAL 1. Krisis Identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi . Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. 2. Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
  • 6. • FAKTOR EKSTERNAL 1. Keluarga Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah dikeluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak. 2. Teman sebaya yang kurang baik 3. Komunitas / Lingkungan tempat tinggal yang kurang baik
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 11. NARKOTIKA ADALAH : Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. NARKOTIKA
  • 12. 1. NARKOTIKA Dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :  Golongan I • Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan • Tidak untuk terapi, ketergantungan kuat • Contoh : Heroin, Kokain dan Ganja  Golongan II • Pilihan Terakhir untuk terapi • Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol I • Contoh : Morfin, Petidin.  Golongan III • Sering untuk therapy • Ketergantungan lebih ringan, • Contoh : Codein, Difenoksilat
  • 13. PSIKOTROPIKA ADALAH : Adalah Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. PSIKOTROPIKA
  • 14. 1. PSIKOTROPIKA Dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu :  Golongan I • Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan • Tidak untuk terapi, ketergantungan kuat • Contoh : Ekstasi, MDMA dan LSD.  Golongan II • Bisa untuk terapi, namun pilihan terakhir • Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I • Contoh : Amfetamin, Metil Fenidat, (Ritalin), Metakualon.  Golongan III • Sering untuk terapi, ketergantungan sedang • Contoh : Fenobarbital, Flunitrazepam.  Golongan IV • Sering untuk terapi, ketergantungan tinggi • Contoh : Diazepam, Klobazam, Bromazepam.
  • 15. Bahan atau zat selain Narkotika dan Psikotropika yang dapat juga mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia dan dapat menyebabkan kecanduan. Diantaranya : 1. Minuman alkohol 2. Zat Inhalasi/LEM 3. Nikotin/Rokok BAHAN ADIKTIF LAINNYA
  • 16. CONTOH NARKOBA Heroin, Kokain, Ganja, Sabu, Ekstasi, DLL. HEROIN KOKAIN SABU GANJA EKSTASI
  • 17. dikenal dengan nama putau atau PTW KARAKTERISTIK • Merupakan narkoba yang sangat cepat menimbulkan ketergantungan • Berupa serbuk putih dengan rasa pahit. Dalam pasaran warnanya bisa putih dan coklat • Cara penggunaannya dapat disuntikan, dihirup dan dimakan EFEK • Menimbulkan rasa lesu, penampilan dungu, jalan mengambang, rasa senang berlebihan • Konsumsi dihentikan menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang keram, mata berair, hidung berlendir, hilang nafsu makan dan kehilangan cairan tubuh • Menimbulkan kematian jika over dosis
  • 18. dikenal dengan nama Kokas, tiup, salju, retak KARAKTERISTIK • Biasanya dibuat berbentuk kristal, ciri kokain ini banyak digunakan karena masih belum tercampur bahan lainnya • Digunakan dengan cara dipanaskan sampai menghasilkan asap • Cara penggunaannya dapat dihirup melalui hidung, disuntik ke pembuluh darah, digosokan ke gusi bahkan dikonsumsi melalui mulut. EFEK • Menimbulkan iritasi pada hidung hingga mimisan • Merusak organ tubuh secara perlahan • Menimbulkan kematian jika over dosis
  • 19. dikenal dengan nama MARIYUANA, HASHISH, GELEK, BUDHA STICK, CIMENG, GRAS KARAKTERISTIK • Menimbulkan ketergantungan psikis yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam waktu lama, terutama bagi mereka yang telah rutin menggunkannya • Bentuk daun kering, cairan yang lengket, minyak ‘damar ganja’ EFEK • Menurunkan keterampilan motorik, peningkatan denyut jantung, rasa gelisah dan panik, perubahan persepsi tentang ruang dan waktu, depresi, halusinasi, rasa ketakutan dan agresi, rasa senang yang berlebihan • Komplikasi kesehatan pada daerah pernafasan, sistem peredaran darah dan kanker
  • 20. dikenal dengan nama INEX, HUGE DRUG, YUPIE DRUG, ESSENCE, DARITY KARAKTERISTIK • Bentuknya berupa tablet dan kapsul warni-warni • Cara penggunaan ditelan secara langsung • Mendorong tubuh melakukan aktivitas melampaui batas maksimum EFEK • Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa “senang” yang berlebihan, hilangnnya rasa percaya diri • Setelah efek diatas, biasanya terjadi perasaan lelah, cemas dan depresi yang dapat berlangsung beberapa hari • Gerakan tak terkontrol, mual dan muntah, sakit kepala, hilang selera makan dan rasa haus yang berlebihan • Kematian terjadi karena tidak seimbangnnya cairan tubuh, baik karena dehidrasi ataupun terlalu banyak cairan • Menimbulkan kerusakan otak yang permanen
  • 21. dikenal dengan nama SHABU atau UBAS KARAKTERISTIK • Bentuknya berupa kristal dan cairan • Mudah larut dalam alkohol dan air • Cara penggunaannya dihisap dengan bantuan alat (Bong) EFEK • Menimbulkan perasaan melayang sementara yang berangsur-angsur membangkitkan kegelisahan luar biasa. Aktivitas tubuh dipercepat berlebihan • Penggunaan shabu yang lama akan merusak tubuh, bahkan kematian karena over dosis • Pada mata akan melihat sesuatu yang tidak anda ingin lihat, karena sangat mengerikan • Pada otak, menyebabkan depresi, kepanikan, kecemasan yang berlebihan dan dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen
  • 22. 03 JENIS NARKOBA YANG SERING DIGUNAKAN SABU-SABU GANJA EKSTASI
  • 23. PERSENTASE Penyalah Guna Narkoba berdasarkan pengelompokan PEKERJA PELAJAR UMUM 59% 24% 17%
  • 24. You can enter a subtitle here if you need it 1.Adanya keinginan untuk mencoba 2.Memiliki masalah yang tidak pernah selesai sehingga seseorang lari dari masalahnya 3.Ketidaktahuan akan dampak NARKOBA 4.Keluarga yang bermasalah 5.Mudah membeli
  • 25. REMAJA BERISIKO TINGGI Kondisi dibawah ini dapat menjadi awal penyalahgunaan NARKOBA : •Remaja yang tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua •Remaja yang tidak berada dalam pengawasan orang tua •Remaja dengan kontrol diri yang rendah •Remaja yang tidak mau ikuti aturan/norma/tata tertib •Remaja yang suka mencari sensasi •Remaja yang bergaul dengan pengguna •Remaja yang mengalami disintegrasi dengan lingkungannya (dikucilkan atau sulit menyesuaikan diri) •Remaja yang berada dalam lingkungan keluarga yang diantaranya menjadi pengguna Narkoba
  • 26. CIRI FISIK PENGGUNA NARKOBA MATA TERLIHAT CEKUNG DAN MERAH, MUKA PUCAT DAN BIBIR KEHITAM-HITAMAN TANGAN PENUH DENGAN BINTIK-BINTIK MERAH, SEPERTI BEKAS GIGITAN NYAMUK DAN ADA TANDA BEKAS LUKA BUANG AIR BESAR & KECIL KURANG LANCAR BERAT BADAN TURUN DRASTIS
  • 27. MALAS DAN SERING MELUPAKAN TANGGUNG JAWAB &TUGAS2 RUTINNYA SIKAP TIDAK PEDULI & JAUH DARI KELUARGA CIRI - CIRI PERILAKU PEMAKAI NARKOBA SUKA MENCURI UANG DI RUMAH, SEKOLAH ATAU T4 PEKERJAAN & MENGGADAIKAN BARANG-2 BERHARGA DI RUMAH SELALU KEHABISAN UANG
  • 28. WAKTUNYA DI RUMAH KERAPKALI DIHABISKAN DI KMR TIDUR, KLOSET, GUDANG, RUANG YG GELAP, KAMAR MANDI, ATAU T4 SEPI LAINNYA TAKUT AIR, JIKA TERKENA AKAN TERASA SAKIT, KRN ITU MEREKA JD MALAS MANDI SERING BATUK-2 & PILEK BERKEPANJANGAN, BIASANYA TJD PD SAAT GEJALA “PUTUS ZAT” BICARA CADEL ATAU PELO JALAN SEMPOYONGAN
  • 29. SERING MENGALAMI MIMPI BURUK MENGALAMI NYERI KEPALA & SENDI-2 MENGELUARKAN AIR MATA DAN KERINGAT BERLEBIHAN SERING BERBOHONG DAN INGKAR JANJI DGN BERBAGAI MACAM ALASAN SERING MENGUAP
  • 30. SANGAT SENSITIF DAN CEPAT BOSAN MEMBANGKANG BILA DITEGUR/DIMARAHI CIRI - CIRI SIKAP PENGGUNA NARKOBA EMOSINYA NAIK TURUN & TDK RAGU UTK MEMUKUL ORANG ATAU BERBICARA KASAR PD ANGGOTA KELUARGA /ORG DI SEKITARNYA NAFSU MAKAN TIDAK MENENTU
  • 31.
  • 32. HALUSINASI & DIS ORIENTASI OVER DOSIS
  • 33. BAGAIMANA MENOLAK AJAKAN TEMAN UNTUK MENGGUNAKAN NARKOBA • Katakan TIDAK ! Pada NARKOBA walaupun teman dekat bahkan pacar sekalipun • Harus siap mental bila mereka mencap dengan julukan tertentu, katakan dengan tegas dan bijaksana untuk menolak, misal “maaf saya tak tertarik”” untuk yang satu ini, sorry deh aku ga mau….” • Tatap matanya, bersikaplah dengan tenang, cepat berlalu dan katakan “Aku ada urusan lain” “sorry nic, aku harus les dulu” • Gantilah topik pembicaraan
  • 34. PERAN SERTA MASYARAKAT MASYARAKAT MEMPUNYAI KESEMPATAN YANG SELUAS-LUASNYA UTK PERAN SERTA BANTU CEGAH & BERANTAS PENYALAHGUNAAN & PEREDARAN GELAP NARKOTIKA (PASAL 104) MASYARAKAT MEMPUNYAI HAK & TANGGUNG JAWAB DALAM CEGAH & BERANTAS PENYALAHGUNAAN & PEREDARAN NARKOTIKA (PASAL 105) BENTUK PERWUJUDAN HAK MASYARAKAT DLM CEGAH & BERANTAS PENYALAHGUNAAN & PEREDARAN NARKOTIKA & PRESKURSOR SBB : (PASAL 106) a. CARI, PEROLEH & BERIKAN INFORMASI ADANYA DUGAAN TELAH TERJADI TERHADAP NARKOTIKA KEPADA GAKKUM / BNN YANG TANGANI PERKARA NARKOTIKA; c. SAMPAIKAN SARAN & PENDAPAT SECARA BERTANGGUNG JAWAB KEPADA GAKKUM / BNN d. PEROLEH JAWABAN ATAS PERTANYAAN TENTANG LAPORANNYA YANG DIBERIKAN KEPADA GAKKUM / BNN; e. PEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM PADA SAAT YANG BERSANGKUTAN MELAKSANAKAN HAKNYA / DIMINTA HADIR DALAM PROSES PERADILAN
  • 35. PROSES HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA TANGKAP MEMBUAT LP.A, BAP TERSANGKA,SAKSI & MINDIK GELAR PERKARA KASUS BARANG BUKTI NARKOTIKA DIKIRIM KE LABORATORIUM FORENSIK RIAU POLISI MELAKUKAN PENYELIDIKAN LAPORAN INFORMASI MASYARAKAT TAHAP 1 PELIMPAHAN BERKAS PERKARA TAHAP 2 PELIMPAHAN TERSANGKA & BB KE JPU
  • 36. DOKUMENTASI PEMUSNAHAN BARANG BUKTI Pemusnahan BB Daun Ganja Kering dengan berat bersih 13.319,2 (Tiga belas ribu tiga ratus sembilan belas koma dua) Gram dengan cara dibakar. Dan acara pemusnahan tersebut dihadiri oleh Muspida, Tokoh Masyarakat, Toko Agama, Tokoh Pemuda, Pelajar dan juga disaksikan oleh Tersangka.
  • 37. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 Pasal 111 1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). 2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga). Pasal 112 1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). 2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga). Ancaman Hukuman terhadap Narkoba:
  • 38. Pasal 114 1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). 2. Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga). Pasal 127 1. Setiap Penyalah Guna: a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 2. Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.