Dokumen tersebut membahas tentang penyuluhan tentang kenakalan remaja dan bahaya narkoba serta strategi pencegahannya yang dilakukan oleh Unit Binmas Polsek Pangkalan Kuras. Dokumen ini menjelaskan definisi kenakalan remaja menurut para ahli, jenis-jenis kenakalan remaja, faktor-faktor penyebabnya, contoh jenis narkoba seperti heroin, kokain, sabu dan ganja beserta karakteristik dan efek
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
PAPARAN BAHAYA NARKOBA UNIT BINMAS.pptx
1. UNIT BINMAS
POLSEK PANGKALAN KURAS
PENYULUHAN TENTANG KENAKALAN
REMAJA SERTA BAHAYA NARKOBA DAN
STRATEGI PENCEGAHANNYA
2. N A M A : YANDRI
PANGKAT / NRP : INSPEKTUR POLISI SATU / 70010258
JABATAN : PANIT BINMAS POLSEK PANGKALAN KURAS
KESATUAN : POLRES PELALAWAN
TEMPAT TGL LAHIR : DUMAI, 21 JANUARI 1970
SUKU / BANGSA : MELAYU / INDONESIA
AGAMA : I S L A M
STATUS : KAWIN
DIK UMUM : 1. S D TH. 1983
2. S M P TH. 1986
3. S M A TH. 1989
DIK POLRI : - SEBA POLRI TH. 1992
- PAG TH. 2016
DIK KEJURUAN : 1. LANTAS
2. SAR PUSDIK SABHARA JAWA TIMUR
3. BINMAS
KEPANGKATAN : 1. IPDA TH. 2016
2. IPTU TH. 2021
TANDA JASA : - SETIA LENCANA 8 TAHUN - SETIA LENCANA 24 TAHUN
- SETIA LENCANA 16 TAHUN - BINTANG NARARIA
3. DEFINISI KENAKALAN REMAJA
MENURUT PARA AHLI
• Kartono, Ilmuwan Sosiologi
“Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang.”
• Santrock
“Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai
perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga
terjadi tindakan kriminal.”
4. • PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• SEX BEBAS
• TAWURAN ANTAR PELAJAR
• KEBUT-KEBUTAN/ BALAP LIAR
JENIS-JENIS KENAKALAN REMAJA
5. FAKTOR TERJADINYA
KENAKALAN REMAJA
• FAKTOR INTERNAL
1. Krisis Identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi . Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.
Kedua, tercapainya identitas peran.
2. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah
laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan
terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
6. • FAKTOR EKSTERNAL
1. Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar
anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga
bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang
salah dikeluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap
eksistensi anak.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas / Lingkungan tempat tinggal yang kurang baik
11. NARKOTIKA ADALAH :
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis,
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
NARKOTIKA
12. 1. NARKOTIKA Dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
Golongan I
• Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
• Tidak untuk terapi, ketergantungan kuat
• Contoh : Heroin, Kokain dan Ganja
Golongan II
• Pilihan Terakhir untuk terapi
• Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol I
• Contoh : Morfin, Petidin.
Golongan III
• Sering untuk therapy
• Ketergantungan lebih ringan,
• Contoh : Codein, Difenoksilat
13. PSIKOTROPIKA ADALAH :
Adalah Zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
PSIKOTROPIKA
14. 1. PSIKOTROPIKA Dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu :
Golongan I
• Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
• Tidak untuk terapi, ketergantungan kuat
• Contoh : Ekstasi, MDMA dan LSD.
Golongan II
• Bisa untuk terapi, namun pilihan terakhir
• Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I
• Contoh : Amfetamin, Metil Fenidat, (Ritalin), Metakualon.
Golongan III
• Sering untuk terapi, ketergantungan sedang
• Contoh : Fenobarbital, Flunitrazepam.
Golongan IV
• Sering untuk terapi, ketergantungan tinggi
• Contoh : Diazepam, Klobazam, Bromazepam.
15. Bahan atau zat selain Narkotika dan Psikotropika yang
dapat juga mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia
dan dapat menyebabkan kecanduan.
Diantaranya :
1. Minuman alkohol
2. Zat Inhalasi/LEM
3. Nikotin/Rokok
BAHAN ADIKTIF LAINNYA
17. dikenal dengan nama putau atau PTW
KARAKTERISTIK
• Merupakan narkoba yang sangat cepat menimbulkan ketergantungan
• Berupa serbuk putih dengan rasa pahit. Dalam pasaran warnanya bisa putih
dan coklat
• Cara penggunaannya dapat disuntikan, dihirup dan dimakan
EFEK
• Menimbulkan rasa lesu, penampilan dungu, jalan mengambang, rasa senang
berlebihan
• Konsumsi dihentikan menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang keram,
mata berair, hidung berlendir, hilang nafsu makan dan kehilangan cairan
tubuh
• Menimbulkan kematian jika over dosis
18. dikenal dengan nama Kokas, tiup, salju, retak
KARAKTERISTIK
• Biasanya dibuat berbentuk kristal, ciri kokain ini banyak digunakan karena
masih belum tercampur bahan lainnya
• Digunakan dengan cara dipanaskan sampai menghasilkan asap
• Cara penggunaannya dapat dihirup melalui hidung, disuntik ke pembuluh
darah, digosokan ke gusi bahkan dikonsumsi melalui mulut.
EFEK
• Menimbulkan iritasi pada hidung hingga mimisan
• Merusak organ tubuh secara perlahan
• Menimbulkan kematian jika over dosis
19. dikenal dengan nama MARIYUANA, HASHISH, GELEK,
BUDHA STICK, CIMENG, GRAS
KARAKTERISTIK
• Menimbulkan ketergantungan psikis yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam
waktu lama, terutama bagi mereka yang telah rutin menggunkannya
• Bentuk daun kering, cairan yang lengket, minyak ‘damar ganja’
EFEK
• Menurunkan keterampilan motorik, peningkatan denyut jantung, rasa
gelisah dan panik, perubahan persepsi tentang ruang dan waktu, depresi,
halusinasi, rasa ketakutan dan agresi, rasa senang yang berlebihan
• Komplikasi kesehatan pada daerah pernafasan, sistem peredaran darah dan
kanker
20. dikenal dengan nama INEX, HUGE DRUG, YUPIE DRUG, ESSENCE,
DARITY
KARAKTERISTIK
• Bentuknya berupa tablet dan kapsul warni-warni
• Cara penggunaan ditelan secara langsung
• Mendorong tubuh melakukan aktivitas melampaui batas maksimum
EFEK
• Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa “senang” yang berlebihan, hilangnnya
rasa percaya diri
• Setelah efek diatas, biasanya terjadi perasaan lelah, cemas dan depresi yang dapat
berlangsung beberapa hari
• Gerakan tak terkontrol, mual dan muntah, sakit kepala, hilang selera makan dan rasa haus
yang berlebihan
• Kematian terjadi karena tidak seimbangnnya cairan tubuh, baik karena dehidrasi ataupun
terlalu banyak cairan
• Menimbulkan kerusakan otak yang permanen
21. dikenal dengan nama SHABU atau UBAS
KARAKTERISTIK
• Bentuknya berupa kristal dan cairan
• Mudah larut dalam alkohol dan air
• Cara penggunaannya dihisap dengan bantuan alat (Bong)
EFEK
• Menimbulkan perasaan melayang sementara yang berangsur-angsur
membangkitkan kegelisahan luar biasa. Aktivitas tubuh dipercepat
berlebihan
• Penggunaan shabu yang lama akan merusak tubuh, bahkan kematian karena
over dosis
• Pada mata akan melihat sesuatu yang tidak anda ingin lihat, karena sangat
mengerikan
• Pada otak, menyebabkan depresi, kepanikan, kecemasan yang berlebihan
dan dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen
24. You can enter a subtitle here if you need it
1.Adanya keinginan untuk mencoba
2.Memiliki masalah yang tidak pernah selesai
sehingga seseorang lari dari masalahnya
3.Ketidaktahuan akan dampak NARKOBA
4.Keluarga yang bermasalah
5.Mudah membeli
25. REMAJA BERISIKO TINGGI
Kondisi dibawah ini dapat menjadi awal
penyalahgunaan NARKOBA :
•Remaja yang tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua
•Remaja yang tidak berada dalam pengawasan orang tua
•Remaja dengan kontrol diri yang rendah
•Remaja yang tidak mau ikuti aturan/norma/tata tertib
•Remaja yang suka mencari sensasi
•Remaja yang bergaul dengan pengguna
•Remaja yang mengalami disintegrasi dengan lingkungannya
(dikucilkan atau sulit menyesuaikan diri)
•Remaja yang berada dalam lingkungan keluarga yang
diantaranya menjadi pengguna Narkoba
26. CIRI FISIK PENGGUNA NARKOBA
MATA TERLIHAT CEKUNG DAN MERAH, MUKA
PUCAT DAN BIBIR KEHITAM-HITAMAN
TANGAN PENUH DENGAN BINTIK-BINTIK MERAH, SEPERTI
BEKAS GIGITAN NYAMUK DAN ADA TANDA BEKAS LUKA
BUANG AIR BESAR & KECIL KURANG LANCAR
BERAT BADAN TURUN DRASTIS
27. MALAS DAN SERING MELUPAKAN
TANGGUNG JAWAB &TUGAS2 RUTINNYA
SIKAP TIDAK PEDULI & JAUH DARI KELUARGA
CIRI - CIRI PERILAKU PEMAKAI NARKOBA
SUKA MENCURI UANG DI RUMAH, SEKOLAH
ATAU T4 PEKERJAAN & MENGGADAIKAN
BARANG-2 BERHARGA DI RUMAH
SELALU KEHABISAN UANG
28. WAKTUNYA DI RUMAH KERAPKALI DIHABISKAN
DI KMR TIDUR, KLOSET, GUDANG, RUANG YG
GELAP, KAMAR MANDI, ATAU T4 SEPI LAINNYA
TAKUT AIR, JIKA TERKENA AKAN TERASA
SAKIT, KRN ITU MEREKA JD MALAS MANDI
SERING BATUK-2 & PILEK BERKEPANJANGAN,
BIASANYA TJD PD SAAT GEJALA “PUTUS ZAT”
BICARA CADEL ATAU PELO JALAN
SEMPOYONGAN
29. SERING MENGALAMI MIMPI BURUK
MENGALAMI NYERI KEPALA & SENDI-2
MENGELUARKAN AIR MATA DAN KERINGAT
BERLEBIHAN
SERING
BERBOHONG DAN
INGKAR JANJI DGN
BERBAGAI MACAM
ALASAN
SERING
MENGUAP
30. SANGAT SENSITIF DAN CEPAT BOSAN MEMBANGKANG BILA DITEGUR/DIMARAHI
CIRI - CIRI SIKAP PENGGUNA NARKOBA
EMOSINYA NAIK TURUN & TDK RAGU UTK
MEMUKUL ORANG ATAU BERBICARA KASAR
PD ANGGOTA KELUARGA /ORG DI SEKITARNYA
NAFSU MAKAN TIDAK MENENTU
33. BAGAIMANA MENOLAK AJAKAN TEMAN UNTUK
MENGGUNAKAN NARKOBA
• Katakan TIDAK ! Pada NARKOBA walaupun teman dekat
bahkan pacar sekalipun
• Harus siap mental bila mereka mencap dengan julukan
tertentu, katakan dengan tegas dan bijaksana untuk
menolak, misal “maaf saya tak tertarik”” untuk yang satu
ini, sorry deh aku ga mau….”
• Tatap matanya, bersikaplah dengan tenang, cepat berlalu
dan katakan “Aku ada urusan lain” “sorry nic, aku harus
les dulu”
• Gantilah topik pembicaraan
34. PERAN SERTA MASYARAKAT
MASYARAKAT MEMPUNYAI KESEMPATAN YANG SELUAS-LUASNYA UTK PERAN SERTA BANTU CEGAH &
BERANTAS PENYALAHGUNAAN & PEREDARAN GELAP NARKOTIKA (PASAL 104)
MASYARAKAT MEMPUNYAI HAK & TANGGUNG JAWAB DALAM CEGAH & BERANTAS PENYALAHGUNAAN
& PEREDARAN NARKOTIKA (PASAL 105)
BENTUK PERWUJUDAN HAK MASYARAKAT DLM CEGAH & BERANTAS PENYALAHGUNAAN & PEREDARAN
NARKOTIKA & PRESKURSOR SBB : (PASAL 106)
a. CARI, PEROLEH & BERIKAN INFORMASI ADANYA DUGAAN TELAH TERJADI TERHADAP NARKOTIKA
KEPADA GAKKUM / BNN YANG TANGANI PERKARA NARKOTIKA;
c. SAMPAIKAN SARAN & PENDAPAT SECARA BERTANGGUNG JAWAB KEPADA GAKKUM / BNN
d. PEROLEH JAWABAN ATAS PERTANYAAN TENTANG LAPORANNYA YANG DIBERIKAN KEPADA
GAKKUM / BNN;
e. PEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM PADA SAAT YANG BERSANGKUTAN MELAKSANAKAN HAKNYA /
DIMINTA HADIR DALAM PROSES PERADILAN
35. PROSES HUKUM
TINDAK PIDANA NARKOTIKA
TANGKAP
MEMBUAT LP.A, BAP
TERSANGKA,SAKSI &
MINDIK
GELAR
PERKARA
KASUS
BARANG BUKTI
NARKOTIKA DIKIRIM
KE LABORATORIUM
FORENSIK RIAU
POLISI
MELAKUKAN
PENYELIDIKAN
LAPORAN
INFORMASI
MASYARAKAT
TAHAP 1
PELIMPAHAN
BERKAS
PERKARA
TAHAP 2
PELIMPAHAN
TERSANGKA & BB KE
JPU
36. DOKUMENTASI PEMUSNAHAN BARANG BUKTI
Pemusnahan BB Daun Ganja Kering dengan berat bersih 13.319,2 (Tiga belas
ribu tiga ratus sembilan belas koma dua) Gram dengan cara dibakar. Dan
acara pemusnahan tersebut dihadiri oleh Muspida, Tokoh Masyarakat, Toko
Agama, Tokoh Pemuda, Pelajar dan juga disaksikan oleh Tersangka.
37. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
Pasal 111
1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1
(satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Pasal 112
1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan
tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Ancaman Hukuman terhadap Narkoba:
38. Pasal 114
1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar
rupiah).
2. Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam
bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara
seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Pasal 127
1. Setiap Penyalah Guna:
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
2. Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti sebagai
korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.