Dokumen tersebut membahas pentingnya kepemimpinan agile dan appreciative dalam menghadapi perubahan yang cepat. Kepemimpinan seperti itu dapat memaksimalkan potensi karyawan, membangun tim yang solid, dan dengan gesit menyesuaikan diri dengan perubahan bisnis. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat penerapan prinsip-prinsip agile bagi perusahaan, seperti mempercepat produk masuk pasar, lebih cep
2. Introduction
• Perusahaan perlu mengantisipasi dan
merespons secara adaptif berbagai kondisi yang
berubah dengan sedemikian cepat diera digital
4.0 dan keberadaan Generasi Millennial saat ini.
• Perusahaan membutuhkan para manajer dan
pimpinan yang agile, yang dapat secara efektif
memimpin perubahan organisasi, membangun
tim, dan secara gesit menavigasi pergerakan
bisnis yang menantang di saat persaingan bisnis
yang semakin ketat ini.
3. Introduction …
• Dibutuhkan adanya kepemimpinan agile yang
mampu beradaptasi secara tangkas, lincah dan
gesit dalam mengambil keputusan, serta fleksibel
dalam kecepatan eksekusinya melalui tindakan
memang sangat dibutuhkan.
• Terlebih lagi, dengan kemampuan appreciative-
nya pemimpin dapat mengangkat potensi
kemampuan maksimal para anggota stafnya dan
mampu menemukan berbagai cara yang dapat
membuat para staf merasa dilibatkan, merasa
dihargai dan diapresiasi, berenergi tinggi, dan
menikmati pekerjaan mereka.
4. • Tipe kepemimpinan yang peduli kepada orang lain
demikian inilah yang akan dirindukan, karena
mampu membantu para staf/karyawannya untuk
belajar, bertumbuh, dan berkembang ke arah yang
jauh lebih baik (mencapai apa yang dicita-citakan),
sehingga mereka dapat berkontribusi optimal bagi
perusahaan.
• Pemimpin demikian akan mampu memimpin
anggotanya secara lebih efisien tanpa perlu
melakukan bongkar pasang anggota, ini pulalah
yang sangat dibutuhkan Perusahaan saat ini.
Introduction …
5. • Dalam pelatihan ini akan dibahas secara
komprehensif bersama peserta mengenai
bagaimana paradigma baru kepemimpinan yang
efektif ini.
• Pelatihan ini akan membawa para peserta
memahami upaya pencapaian “Positive Power”
dalam leadership, melalui 5i, yaitu:
INQUIRY: Memimpin dengan sukses dengan
mengajukan powerful questions.
ILLUMINATION: Menarik keluar segenap
kemampuan dan potensi diri untuk membangun
yang terbaik dari setiap orang yang dipimpin.
Introduction …
6. INCLUSION: Mengajak, bekerja sama untuk
“menciptakan” masa depan bersama-sama
(co-create the future).
INSPIRATION: Memiliki tujuan yang jelas ke
masa depan (visioner) dan mampu
membangunkan jiwa-jiwa kreatif pada orang-
orang yang dipimpin.
INTEGRITY: Bagaimana mengajak para
karyawan yang dipimpin untuk mampu
melakukan pilihan-pilihan yang terbaik bagi
mereka dan juga bagi perusahaan/organisasi,
serta mampu untuk menghargai (apresiasi)
atas upaya yang dilakukan anggota tim dengan
pilihannya tersebut seberapapun hasil yang dia
capai.
Introduction …
7. • Kesemuanya ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang besar bagi perusahaan dalam
memotivasi diri para pemimpin dan untuk
memiliki kemampuan mendorong para
karyawannya memaksimalkan potensi diri
masing-masing, guna menghasilkan Positive
Power yang akan sangat bermanfaat, baik bagi
masing-masing individu karyawan maupun bagi
perusahaan/organisasi.
• Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang apa
dan bagaimana Agile dan Appreciative
Leadership tersebut, sebaiknya kita simak dulu
latar belakang dan berbagai hal “Mengapa Perlu
Menggunakan Agile dan Bagaimana
Pengaruhnya bagi Bisnis/Perusahaan?” berikut
ini……………………………………
Introduction …
8. Mengapa harus Agile?
(Saat ini dan Masa ke Depan)
• Sebagaimana kita ketahui bahwa agile awalnya
adalah serangkaian proses kerja dalam
pengembangan perangkat lunak yang berfokus untuk
menghasilkan produk atau layanan yang benar-benar
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan/pengguna.
• Tetapi, kini dalam pengembangannya agile sudah
seharusnya ditingkatkan pada tingkat organisasi
secara keseluruhan.
• Betapa tidak, saat ini berbagai fakta mencengangkan
di dunia bisnis sudah terjadi, antara lain, seperti
keberadaan Nokia yang dulunya merajai
industri handphone, kini gaungnya sudah tak
terdengar lagi. Nokia kalah berinovasi dengan merk
smartphone yang terus berinovasi. (Masih banyak
contoh fakta-fakta kejadian lainnya)
9. Contoh Contoh FAKTA lainnya, a.l:
• Kodak dan Polaroid menggunakan film beralih ke
gadget/smartphone.
• Pager, SMS dan BB tergantikan oleh Whatsapp.
• Hotel-hotel dielaburasi dengan keberadaan Airbnb
• Taxi dan Ojek Pangkalan didisrupsi oleh sarana
transportasi online (Gojek, Grab, dll)
• Mobil BBM tergantikan oleh kendaraan elektrik
• Meter parkir akan diganti oleh dispenser listrik atau
stasiun isi ulang listrik.
• Supermarket digantikan oleh keberadaan Tokopidia,
Bukalapak, Shopee, dll
• Agen tiket tergantikan dengan traveloka, tiket.com, dll
• TV tergantikan oleh Youtube, Netflix, dll
• Toko buku fisik beralih ke online (seperti Amazon.com
dll)
• Dll
10. Mengapa harus Agile? …
• Di era disrupsi ini, berinovasi dan
bertransformasi menjadi kunci penting untuk bisa
bertahan. Terlebih bisnis akan sangat
terpengaruh dengan kemajuan teknologi yang
cepat sekali perubahanya dari waktu ke waktu.
Hal tersebut mempengaruhi dan memicu
perubahan perilaku konsumen (customer
behavior and buying habit) secara cepat pula.
• Agile menjadi jembatan yang menghubungkan
perusahaan dengan inovasi dan transformasi
tersebut. Agile juga menjadi jawaban perusahaan
yang ingin bisa masuk ke pasar lebih cepat,
menemukan apa yang menjadi permintaan pasar
sebenarnya, dan meningkatkan produktivitas tim
di perusahaan.
11. • Menemukan ‘strong why’ atau alasan kuat perusahaan
menggunakan agile akan menentukan kesuksesan
perusahaan dalam mengimplementasikan agile.
• Terdapat 5 (lima) alasan mengapa perusahaan perlu
menggunakan agile saat ini:
1. Mempercepat Produk Masuk Ke Pasar.
2. Lebih Cepat Beradaptasi Dengan Perubahan.
3. Meningkatkan Produktivitas dan Kreativitas Tim.
4. Berhenti Membuang Waktu Untuk Pekerjaan
Yang Kurang Memberikan Nilai Kepada
Perusahaan.
5. Menghasilkan Produk Lebih Baik Dengan
Kepuasan Konsumen Yang Lebih Tinggi.
5 (lima) Alasan Perusahaan perlu
Menggunakan Agile
12. 1. Mempercepat Produk Masuk Ke
Pasar
• Hal ini banyak dilakukan oleh perusahaan Startups,
yang memang mengedepankan pemanfaatan
kemajuan teknologi kekinian dalam operasi bisnisnya.
• Pertumbuhan Startups di Indonesia sungguh luar
biasa. Jumlahnya mencapai 2219 startup di tahun
2021 ini menurut catatan dari Startup Ranking.
• Pertumbuhan tersebut menjadi nilai yang positif
tentunya bagi Indonesia sendiri. Hal tersebut
mewujudkan iklim kompetisi bisnis yang semakin
ketat.
• Lihat saja contohnya pertumbuhan startup di bidang
Fintech, yang dengan pinjaman peer to peer-
nya digadang-gadang bisa mendisrupsi keberadaan
perbankan konvensional. Perbankan konvensional
pun mulai ambil tindakan untuk berinovasi dan
bertransformasi menghadapi kondisi demikian ini.
13. • Dengan menggunakan agile perusahaan akan
terbantu untuk mempercepat waktu produk masuk ke
pasar. Karena agile berfokus pada pengembangan di
setiap iterasinya.
• Perusahaan yang menerapkan agile bisa lebih cepat
merilis produk atau layanannya ke pasar. Tak perlu
menunggu waktu 1-2 tahun, bahkan dalam hitungan
bulan produk sudah siap masuk ke pasar.
• Karena bila fokus pada perencanaan jangka panjang
misalnya 1-2 tahun, bukan tidak mungkin ketika
produk atau layanan sudah jadi dan akan diluncurkan
ternyata sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan
pasar. Hal ini tentunya akan menjadi sia-sia.
14. • Lihatlah hari ini perusahaan besar seperti Google,
menggunakan OKR (Objectives and Key Result). OKR
ini bisa disebut sebagai pendekatan perencanaan dari
bawah ke atas berdasarkan prioritas per kuartal.
• Dengan OKR, pemimpin menentukan objectives atau
apa yang ingin dicapai. Kemudian bagian departemen
dan tim menerjemahkan objectives yang sudah
ditentukan ke dalam rencana aksi sesuai dengan
departemennya atau dalam kata lain adalah bagaimana
mereka bisa meraih objectives.
• Jika terjadi perubahan di tengah perjalanan maka kita
bisa menyesuaikan dan menyusun kembali objectives
dan key result. Hal tersebutlah yang membawa
kelincahan, fleksibilitas, kecepatan, dan keterbukaan
terhadap perubahan prioritas.
• Jika terjadi perubahan di tengah
perjalanan, maka kita bisa
menyesuaikan dan menyusun
kembali objectives dan key
result. Hal tersebutlah yang
membawa kelincahan, fleksibilitas,
kecepatan, dan keterbukaan
terhadap perubahan prioritas.
Pendekatan OKR-Google
15. • Perusahaan dengan kehebatan timnya tak
pelak menjadikan mereka seperti bak
cenayang yang bisa benar-benar tahu apa
yang akan terjadi di masa depan.
“Stay hungry, stay foolish”
• Tagline yang digaungkan oleh Steve Jobs
beberapa tahun silam itu benar saja terbukti
membawa Apple menjadi perusahaan inovatif
dan bergengsi di dunia. Bahkan orang-orang
merasa naik gengsi atau derajat hidupnya
ketika memiliki produk Apple ini.
2. Lebih Cepat Beradaptasi Dengan
Perubahan
16. Lebih Cepat Beradaptasi …
• Mengawali inovasi (dengan pemikiran kita
tidak tahu segalanya) akan membuat kita
bersiap untuk menghadapi perubahan yang
tidak ada habisnya.
• Adanya iterasi dalam proses agile membuat
perusahaan lebih cepat beradaptasi dengan
perubahan. Pada setiap iterasi kita akan
berfokus untuk mengembangkan produk
berdasarkan feedback dari pengguna.
17. 3. Meningkatkan Produktivitas
Dan Kreativitas Tim
• Ukuran tim yang agile berkisar antara 6-9 orang.
Dalam tim yang agile terdapat peran spesifik seperti
adanya product owner dan scrum master.
• Product owner akan membantu tim mengawali
diskusinya dengan meletakkan user stories (cerita
pengguna) setelah berdiskusi terlebih dahulu dengan
klien.
• Ketika sprint, maka product owner akan memilih user
stories mana yang akan diutamakan untuk dikerjakan
selama sprint berlangsung. Product owner juga
bertanggung jawab untuk menangani adanya
perubahan.
• Lalu ada scrum master yang memiliki peran
menangani pelaksanaan sprint dan bertanggung
jawab atas kelancaran proyek saat sprint.
18. Meningkatkan Produktivitas …
• Enaknya berada di dalam tim yang agile adalah
setiap anggota tim bisa menelusuri apa saja yang
sudah dikerjakan oleh anggota tim lainnya dan
berapa waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan task tersebut.
• Transparansi tersebut akan memberikan efek
positif, yakni apabila ada anggota tim yang butuh
bantuan, maka anggota lain bisa berinisiatif untuk
menawarkan bantuan. Hal seperti itulah yang
membuat tim bisa meningkat produktivitasnya.
19. Sticky Notes (Papan Visual)-Tim IT
• Coba kita melihat proyek tim IT, mereka selalu
menggunakan sticky notes dan papan visual baik
secara online maupun offline untuk menunjukkan
apa yang sedang mereka kerjakan.
• Sehingga bisa secara rutin mengirimkan hasil atau
mendemonstrasikan hasil dalam waktu yang
cepat. Hal tersebut mengarahkan kepada lebih
banyak produktivitas, keterlibatan, dan
pembaruan kepemimpinan.
• Manfaatnya adalah perusahaan dapat unggul
dalam kompetitif dan dapat membantu
menciptakan produk atau layanan terbaik yang
tidak bisa ditandingi oleh kompetitor.
20. 4. Berhenti Membuang Waktu Untuk
Pekerjaan Yang Kurang Memberikan Nilai
bagi Perusahaan
• Dalam setiap sprint, tim akan menentukan tujuan
dari sprint tersebut. Setelah menentukan tujuan
yang akan dicapai, maka setiap anggota tim akan
diminta inisiatifnya untuk melakukan pekerjaan
yang membantu mewujudkan tujuan
dari sprint yang telah ditetapkan.
• Meski tim menuliskan banyak sekali backlog, pada
saat berjalannya sprint, maka tim perlu
menentukan prioritas yang sekiranya akan
memberi nilai bagi perusahaan dan membantu
mewujudkan tujuan sprint yang sudah ditetapkan.
• Oleh karena itu, tidak ada lagi namanya tim
mengerjakan pekerjaan yang tidak memberikan
nilai bagi perusahaan.
21. • Waktu sprint biasanya berdurasi dua minggu.
Dalam waktu dua minggu tersebut tim bisa
menyampaikan hasil dari user stories.
• Dalam proses pengembangan produk
menggunakan agile, perusahaan bisa lebih cepat
mendapatkan feedback dari
pengguna. Feedback ini layaknya harta karun
yang penting bagi perusahaan.
• Adanya feedback membantu tim untuk segera
menanggapinya dan memasukkannya ke dalam
prioritas backlog yang akan difokuskan selama
kegiatan sprint.
• Sehingga feedback yang masuk tersebut
membantu mengembangkan produk yang lebih
baik lagi dan memenuhi kepuasan dari pengguna.
5. Menghasilkan Produk Lebih Baik Dengan
Kepuasan Konsumen Yang Lebih Tinggi
22. Manfaatnya:
• Dengan terjawabnya alasan dari
“Mengapa harus Agile?” di atas, maka
dapat dipetik manfaat yang dapat
dijadikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan Anda dan dapat membantu
Anda menciptakan produk atau layanan
terbaik yang tidak bisa ditandingi oleh
kompetitor.
23. • Beberapa hasil penelitian terdahulu
menyimpulkan tentang perusahaan/
organisasi yang bisa bertahan menang dan
gemilang di era perubahan cepat ini. Wendler
2017, mengatakan organisasi/perusahaan
yang bisa menang dan gemilang itu disebut
dengan organisasi yang Agile.
• Lalu, apa ciri-cirinya perusahaan yang Agile?
yaitu seperti berikut ini …….>>>>>>>:
Ciri Perusahaan Yang Akan
Bertahan dan Menang
24. 6 (enam) ciri perusahaan yang akan
bertahan dan menang adalah Perusahaan
yang:
1. Selalu Berinovasi
2. Terjalin Komunikasi yang Sederhana
3. Strukturnya Fleksibel
4. Optimalisasi Potensi setiap Karyawan
5. Memiliki Supportive Boss
6. Kolaborasinya Harmonis
25. 1. Perusahaan Yang selalu Berinovasi
• Perusahaan/organisasi yang memiliki
budaya dan value inovasi.
• Inovasi selalu digaungkan di dalam setiap
proses kerja organisasi.
• Inovasi dijadikan sebagai budaya yang
sangat penting dalam setiap proses kerja.
• Inovasi di setiap proses kerja harus
memberikan value.
26. .
Mereka akrab dengan teknologi internet, tidak bisa lepas
dari Smartphone/Gadget saat bekerja
29. • Perusahaan/organisasi yang Agile adalah yang
proses komunikasi di dalamnya terintegrasi secara
sederhana dan dapat disampaikan secara cepat.
• Proses penyampaian informasi dari satu pihak ke
pihak lain berlangsung secara cepat dan terbuka.
Tidak seperti dahulu, proses informasi itu
berlangsung dengan birokrasi yang panjang.
• Misalnya dulu, dari staf level bawah ketika dia
akan menyampaikan informasi ke atasan
memerlukan proses yang panjang, perlu melalui
waktu yang lama. Tetapi saat ini melalui
penggunaan software dan aplikasi dapat cepat
untuk menyampaikan informasi dari bawahan ke
atasan, sehingga mempercepat proses
penyampaian informasi tersebut.
2. Terjalin Komunikasi yang Sederhana
30. Karyawan cenderung lebih suka komunikasi yang
terbuka dan sering
Posisikan diri Atasan sebagai “Mentor/sosok inspiratif”
Posisikan diri Atasan bak umpama teman
31. • Perusahaan/organisasi Agile yang akan
bertahan dan menang adalah organisasi
yang mempunyai struktur yang begitu
fleksibel, ketika perubahan datang organisasi
ini bisa merubah struktur yang ada dengan
mudah sesuai dengan tuntutan yang ada.
• Jadi ketika situasi berubah dengan cepat,
maka organisasi ini dengan sangat
mudahnya mengubah-ubah jobdesk dan
wewenang yang ada di dalamnya.
3. Strukturnya yang Fleksibel
32. `
Performa Lebih Penting Ketimbang Rutinitas
(Millenial tidak suka dikekang).
33. `
Pada saat yang bersamaan, Mereka bisa
mengerjakan berbagai pekerjaan secara bersamaan
sekaligus (Multi Tasking).
34. • Perusahaan/organisasi yang Agile adalah
perusahaan/organisasi yang Sumber Daya
Manusia (SDM) di dalamnya ini mampu
mengoptimalkan potensi yang mereka miliki
masing-masing.
• Mereka tidak takut untuk mengoptimalkan
dan mengembangkan potensi yang mereka
miliki, serta mereka juga berani untuk
mempunyai dan menyampaikan gagasan
inovasi yang mereka ingin wujudkan di dalam
organisasi/perusahaan.
4. Optimalisasi Potensi setiap Karyawan
38. • Perusahaan/organisasi yang Agile adalah
perusahaan/organisasi yang mempunyai
atasan atau bos yang mendukung setiap
individu di dalam dan menghargai gagasan
inovatif dan hasil kerja bawahan.
• Para Atasan sangat menunggu gagasan apa
yang dimiliki oleh bawahan/ timnya, mereka
sangat senang dengan adanya gagasan-
gagasan baru timnya tersebut, mereka
bahkan mengarahkan tim untuk bisa
mengimplementasikan gagasan inovatif,
sehingga perusahaan/organisasi bisa
mencapai tujuannya dengan lebih cepat.
5. Memiliki Supportive Boss
39. Dengan kemampuan appreciative leadership, para
pimpinan mengupayakan pencapaian “Positive
Power”, melalui 5i, yaitu:
INQUIRY: Memimpin dengan sukses dengan
mengajukan powerful questions dalam
penggalian success story dan optimasi potensi
diri.
ILLUMINATION: Menarik keluar segenap
kemampuan dan potensi diri untuk
membangun yang terbaik dari setiap orang
yang dipimpin.
INCLUSION: Mengajak, bekerja sama untuk
“menciptakan” masa depan bersama-sama
(co-create the future).
40. INSPIRATION: Memiliki tujuan yang jelas ke
masa depan (visioner) dan mampu
membangunkan jiwa-jiwa kreatif dan inovatif
bagi orang-orang yang dipimpin.
INTEGRITY: Bagaimana mengajak para
karyawan yang dipimpin untuk mampu
melakukan pilihan-pilihan yang terbaik bagi
mereka dan juga bagi perusahaan/organisasi,
serta mampu untuk menghargai (apresiasi)
atas upaya yang dilakukan anggota tim
dengan pilihannya tersebut seberapapun hasil
yang dia capai.
41. Hilangkan jarak (batasan) antara Atasan dan staf
Now “Don’t even try to manage the staffs, but lead them”
42. • Perusahaan/organisasi yang Agile
adalah perusahaan/organisasi yang
sistem kolaborasi (atau proses
kerjasama di dalamnya) berlangsung
secara harmonis, bukan hanya harmonis
tapi juga menyenangkan semua pihak
dan bahkan bisa menciptakan pola kerja
atau dampak sistem yang besar serta
luas.
6. Perusahaan yang Kolaborasinya
Harmonis
43. Kerja Lebih dari Sekadar Bisnis
mendambakan kegiatan kerja yang bisa
dilakukan sambil bersenang-senang.
44. Kerja Lebih dari Sekadar Bisnis
Mereka memiliki visi untuk membuat hal
positif untuk kehidupan jangka panjang
(kehidupan masa mendatang).
45. Kerja Lebih dari Sekadar Bisnis
Banyak diantara mereka
mendambakan kegiatan kerja yang
bisa dilakukan sambil bersenang-
senang.
Namun, yakinlah bahwa mereka
selalu memegang teguh kepercayaan
dan tanggung jawab yang dijalankan,
termasuk dalam bidang pekerjaan.