Digital marketing merupakan kegiatan pemasaran yang memanfaatkan media digital untuk menjangkau konsumen secara global dan efisien. Tujuannya antara lain memperluas pasar, meningkatkan kesadaran dan penjualan produk, serta membangun loyalitas pelanggan. Keunggulannya termasuk jangkauan pasar yang lebih luas, potensi penjualan dan relasi pelanggan yang meningkat, serta biaya pemasaran yang lebih rendah.
Bab 4 & 5_ Buku "STRATEGI DIGITAL MARKETING" (oleh : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM).
1. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 1
Tujuan Pembahasan :
1. Memahami Pengertian Digital Marketing.
2. Memahami Tujuan Pemanfaatan Digital
Marketing.
3. Memahami Keunggulan Digital Marketing.
4. Memahami Jenis-Jenis Digital Marketing.
KONSEP DIGITAL
MARKETING
Bab
4
2. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 2
BAB 4
KONSEP DIGITAL MARKETING
1. Pengertian Digital Marketing
Seringkali kita mendengar istilah digital marketing. Namun sudahkah kita
mengetahui apa sebenarnya “digital marketing” itu sendiri?. Istilah “digital
marketing”, memang bukan asli berasal dari khasanah bahasa Indonesia.
Sudah barang tentu bahwa ini diadobsi dari bahasa Inggris, yang terdiri dari
kata “digital” dan “marketing”. Mari kita telusuri lebih lanjut pengertian dari
istilah tersebut.
Kata “digital” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti
jari jemari. Jari jemarin seseorang berjumlah sepuluh (10) yang terdiri dari 2
radix, yaitu 1 dan 0. Menurut KBBI, arti digital adalah berhubungan dengan
angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu. Istialah digital mulai
dikenal di Indonesia semenjak revolusi industri 3.0, saat masyarakat sudah
mulai mengenal teknologi komputer dan semua sistem di dalam komputer
berbasis teknologi yang menggunakan sistem digital sebagai basis data.
Sistem ini disebut dengan istilah bit (binary digit)1.
Sedangkan kata “marketing” berasal dari bahasa Inggris, yaitu berasl dari
kata market. Kata market sendiri berarti pasar, sedangkan marketing adalah
pemasaran (Echols, 2000)2, yang merupakan kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan sebagai suatu sistem, mencakup usaha perusahaan yang diawali
dengan mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang perlu dipenuhi,
kemudian menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga
produk yang sesuai, hingga menentukan metode dalam promosi dan
penyaluran atau penjualan produk tersebut.3 Kotler dan Amstrong (2018)
menyatakan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dari
kegiatan seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
pasar individu dan kelompok melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran
suatu produk yang bernilai di pasar.
Adapun mengenai pengertian digital marketing berdasarkan berbagai
pendapat dari para ahli dapat kita cermati seperti berikut ini.
Ikhsana et al., (2019) dan Khairusy (2021) mengemukakan bahwa
digital marketing diartikan sebagai penggunaan teknologi digital untuk
mencapai tujuan pemasaran serta upaya pengembangan atau
penyesuaian konsep pemasaran itu sendiri, untuk dapat berkomunikasi
dalam cakupan global, dan mengubah cara perusahaan melakukan
1
Nelly Mathias, 2022, Arti Kata Digital.
2
Echols, John M. & Hassan Shadily. 2000. Kamus Inggris-Indonesia cetakan XXIV. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
3
Hestanto Personal Website, 2018, Pengertian Marketing.
3. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 3
bisnis dengan pelanggan. Menurut Haryanti (2019), digital marketing atau
pemasaran digital adalah penawaran, penjualan, pembayaran, dan
pendistribusian produk atau jasa menggunakan media teknologi dalam
bidang informasi dan komunikasi, seperti media komputer dan ponsel pintar
secara intensif, optimal, dan maksimal. Menurut Sanjaya, Ridwan dan Josua
(2009), digital marketing adalah kegiatan pemasaran termasuk
branding yang menggunakan berbagai media. Sebagai contoh
yaitu blog, website, e-mail, adwords, dan berbagai macam jaringan
media sosial. Menurut Kleindl dan Burrow (2005), digital
marketing adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dari konsep,
ide, harga, promosi dan distribusi. Dapat diartikan juga sebagai
pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang saling menguntungkan
antara konsumen dan produsen.
Dapat disimpulkan bahwa digital marketing dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran atau promosi suatu merek atau brand dari produk yang
dilakukan melalui media digital untuk menjangkau sebanyak mungkin
konsumen dan pelanggan dengan cara yang efisien, relevan, dan efisien.4
Untuk lengkapnya pemahaman tentang tujuan, keunggulan, dan jenis-
jenis digital marketing tersebut, mari kita simak lebih lanjut pada bagian-
bagian di bawah ini.
2. Tujuan Pemanfaatan Digital Marketing
Dalam pengertian yang amat umum, tujuan adalah suatu cita-cita yang
ingin dicapai. Mengapa begitu penting menetapkan tujuan dalam digital
marketing?. Sebab itulah yang akan memandu langkah-langkah Anda dalam
melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media digital. Tujuan itu yang
akan menyemangati Anda. Tujuan itu pula yang akan membantu motivasi
anda untuk terus melakukan ACTION. Yang pasti, dengan memiliki tujuan
yang jelas, Anda akan lebih mudah menetapkan langkah apa saja yang perlu
ditempuh dalam memasarkan atau mempromosikan suatu merek
atau brand dari produk melalui media digital.
Di dalam Digital Marketing, upaya kita untuk mengenali konsumen harus
dilakukan dengan cermat dan menempatkan konsumen sebagai sasaran pasar
dan bukan hanya sebagai penerima pesan. Juga harus kita targetkan agar
konsumen aktif terhadap aktivitas pemasaran yang kita lakukan. Hal tersebut
mengingat bahwa di era digital pada saat Revolusi Industri 4.0 yang
berlangsung saat ini, telah terjadi perubahan perilaku pembelian konsumen,
yang kesemuanya berakhir pada pemikiran bagaimana agar produk yang
dihasilkan dapat terjual dengan baik dan menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan. Juga telah terjadinya persaingan antar perusahaan yang semakin
ketat saat ini, yang mengakibatkan perusahaan tidak bisa terlepas dari
4
Binus University, Oktober 2021, Apa Sih Digital Markering itu?.
4. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 4
pemanfaatan kemajuan teknologi digital dan harus mempertimbangkan agar
terjadinya nilai tambah atas produk, agar dapat memberikan kepuasan bagi
konsumen dan loyalitas pelanggan yang merupakan tambang emas jangka
panjang bagi perusahaan.
Sesungguhnya, tujuan utama digital marketing ini adalah untuk menarik
konsumen dan pelanggan potensial dengan cepat. Disamping itu, dengan
pemanfaatan digital marketing ini juga bertujuan untuk
1). Memperluas pasar dan jangkauan pemasaran melalui media digital.
Pemasaran dan promosi dengan memanfaatkan berbagai jenis media
digital dapat menjangkau konsumen di berbagai wilayah, sampai ke
pelosok desa, dan bahkan ke berbagai negara dengan menembus batas
waktu dan batas negara, serta dapat diakses oleh para konsumen kapan
saja dan dimana saja, walaupun pemasaran dan promosi produk
tersebut hanya kita lakukan dari suatu tempat dan pada suatu waktu
tertentu.
2). Meningkatkan awareness terhadap produk yang dipasarkan secara
online.
Melalui digital marketing kita dapat merancang isi pesan dengan lebih
baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh kelompok dan target
pasar yang menjadi sasaran kita, sebagaimana yang akan kita bahas
pada Bab 6 buku ini. Begitu juga dengan para konsumen, berkat
komunikasi bisnis secara digital ini mereka akan dapat menemukan
secara mudah pesan-pesan pemasaran atau promosi atas suatu produk
atau brand yang sesuai dengan kebutuhan, identitas, selera, dan daya
beli mereka.
3). Meningkatkan angka penjualan produk.
Dengan pemanfaatan digital marketing, kita dapat menyebarkan
informasi keunggulan dan manfaat dari suatu produk atau brand secara
lebih luas dan tepat sasaran, serta memberikan kemudahan bagi para
konsumen untuk mengakses, memesan, bahkan langsung melakukan
pembelian. Lagi pula melalui digital marketing ini kita dapat melakukan
evaluasi secara langsung terhadap efektifitas upaya pemasaran atau
promosi produk atau brand produk yang kita pasarkan melalui berbagai
platform media digital. Melalui evaluasi tersebut dapat kita ketahui
langsung konten pesan yang bagaimana yang paling banyak diklik dan
disukai konsumen dan di platform yang mana, serta produk atau brand
apa dan yang bagaimana yang banyak disukai konsumen sasaran,
bahkan dapat juga kita evaluasi langsung produk apa yang paling
banyak terjual yang diakibatkan dari adanya upaya digital marketing
yang kita lakukan.
Pembahasan mengenai aktivitas evaluasi tersebut dapat kita cermati
lebih lanjut pada Bab 8 buku ini.
4). Meningkatkan kualitas relasi dan komunikasi antara pemilik usaha
dengan konsumen atau calon konsumen.
5. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 5
Melalui pemanfaatan digital marketing, kita dapat melakukan upaya
peningkatan kualitas relasi dan komunikasi dengan konsumen atau
calon konsumen, yaitu dengan adanya kemudahan akses, informasi
produk atau brand yang kita suguhkan sesuai dengan kebutuhan,
identitas, selera dan daya beli konsumen dan ini dapat kita lakukan
secara terus-menerus atau sesering mungkin, serta komunikasi antara
pemilik usaha dengan konsumen atau calon konsumen dapat dilakukan
secara mudah, bahkan dapat dilakukan komunikasi interaktif, yaitu
dimungkinkannya konsumen untuk memberikan respon atau feedback
secara langsung pada platform digital yang kita gunakan, sebagaimana
yang dibahas lebih lengkap pada Bab 8 buku ini.
5). Membangun loyalitas pelanggan terhadap suatu merek
atau brand produk.
Dengan pemanfaatan digital marketing, kita dapat membangun loyalitas
pelanggan terhadap suatu merek atau brand produk, yaitu dengan
diterapkannya strategi membangun loyalitas pelanggan, sebagaimana
yang dibahas secara lenkap pada Bab 7 buku ini, ditambah lagi dengan
dimungkinkannya komunikasi yang cepat dan inten antara pemilik
usaha dengan konsumen berkaitan dengan suatu brand produk yang
dipasarkan atau dipromosikan melalui media digital.
3. Apa Saja Keunggulan Digital Marketing?
Digital marketing telah menjadi sebuah strategi pemasaran yang sedang
naik daun dan banyak digunakan dalam dunia bisnis. Selain lebih pengeluaran
biaya lebih hemat, strategi digital marketing juga menawarkan kemudahan
dalam menjangkau pangsa pasar yang lebih luas untuk memasarkan atau
mempromosikan barang atau jasa. Hal ini memungkinkan karena digital
marketing memiliki karakter yang unik dan mampu menembus batasan
geografi dan zona waktu yang selama ini menjadi salah satu penghambat
dalam kegiatan pemasaran konvensional.
Digital Marketing telah menciptakan beberapa konsep baru dan cara
pandang terhadap konsumen, yang pada mulanya dianggap pasif menjadi
subjek yang aktif dan ikut berperan membangun kerangka strategi
pemasaran kita. Digital Marketing berfokus pada pengalaman konsumen
(customer experience) dalam penggunaan suatu produk. Terlebih diperkuat
dengan dipublikasikannya data statistik internet dunia yang menunjukan
posisi Indonesia sebagai peringkat 8 dari top 20 negara pengguna internet di
Asia (Internet World Stats, 2016), ini mencerminkan betapa besarnya peluang
bisnis bagi kita untuk memasarkan atau mempromosikan produk dengan
memanfaatkan digital marketing.
Membahas mengenai keunggulan, pemanfaatan digital marketing tentunya
memiliki beberapa kelebihan dibanding pemasaran konvensional, di
antaranya:
6. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 6
1. Menjangkau target pasar yang lebih luas
Media konvensional seperti brosur, banner, atau koran dan majalah
mungkin efektif untuk menjangkau sejumlah target pasar. Tapi jika ingin
menjangkau seluruh lapisan masyarakat, media digital terbukti lebih
efektif. Bagaimana tidak, seiring perkembangan zaman hampir semua
orang menjadi pengguna internet dan media sosial. Berdasarkan
Dataindonesia.id, di Indonesia pada Januari 2023 sudah mencapai 212
juta jumlah pengguna internet. Ini berarti sekitar 77% dari populasi
Indonesia telah menggunakan internet. Ini menjadi peluang besar bagi
pelaku usaha untuk memasarkan atau mempromosikan barang atau jasa.
Melalui pemanfaatan digital marketing tersebut dapat membuat produk
bisa dikenal banyak orang dari berbagai latar belakang. Terlebih lagi
dengan adanya komunikasi yang tersambung dengan internet,
menjadikan upaya pemasaran dan promosi yang kita lakukan benar-
benar hidup, bahkan penyebarannya dapat lebih luas dan bisa sampai
bersekala internasional.
Jadi, bisa dibayangkan betapa besar potensi pasar yang didapat ketika kita
memutuskan menggunakan strategi digital marketing untuk memasarkan
atau mempromosikan produk atau brand kita.
2. Mendongkrak angka penjualan
Diakui atau tidak, luasnya jangkauan pasar akan memberi dampak besar
pada peningkatan angka penjualan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
adalah kemudahan informasi yang didapat oleh konsumen tentang suatu
produk. Hal tersebut membuat mereka yakin bahwa barang atau jasa yang
dijual berkualitas. Akibatnya, angka penjualan dapat semakin meningkat
dan kesempatan untuk mendapat pelanggan baru pun semakin besar5.
3. Lebih hemat
Bagi yang memiliki keterbatasan dana, pemasaran digital merupakan
salah satu solusi yang bijaksana. Berbeda halnya dengan media
konvensional, ketika memasarkan dan mempromosikan produk melalui
internet kita memiliki banyak variasi alat yang bisa digunakan dan
disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Lagi pula melalui
pemanfaatan digital marketing anggaran biaya pemasaran dapat dihemat
sampai 40% (Gartner’s Digital Marketing Spend Report)6. Disamping itu,
dengan pemanfaatan digital marketing menjadikan pemasaran dan
promosi produk atau brand yang kita dilakukan dapat lebih cepat, murah
dan mudah. Hal ini tentu memberi keuntungan bagi kita karena akan
terjadi peningkatan penghematan biaya dan efisiensi dalam pemasaran
dan promosi.
5
GreatNusa, 29 Maret 2023, Digital Marketing: Pengertian, Keunggulan, Jenis, dan
Tujuannya.
6
Holifah, Siti., 2022. Pengertian, Kelebihan, Jenis dan Strategi Digital Marketing.
7. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 7
Misalnya, kita memilih untuk berpromosi melalui Instagram Ads. Pihak
Instagram akan memberi pilihan biaya promosi mulai harian hingga
bulanan, dengan jumlah jangkauan konsumen sesuai kebutuhan. Jika ingin
lebih murah lagi, manfaatkan website dan media sosial pribadi untuk
berpromosi. Meskipun itu mungkin hasilnya tidak sebesar bila
dibandingkan dengan digital marketing yang berbayar, tapi kesempatan
untuk dikenal banyak orang jelas lebih menjanjikan dibandingkan promosi
konvensional.
4. Apa Saja Jenis-Jenis Digital Marketing?
Pemasaran dan promosi melalui internet (digital marketing) bukan lagi
hal aneh di era digital saat ini. Apalagi saat ini hampir semua orang memiliki
akun di media sosial.
Setelah memahami apa itu digital marketing, tujuan pemanfaatan dan
keunggulannya, selanjutnya mari kita bahas jenis-jenis digital marketing, yang
secara umum tercermin pada Digital Marketing Framework sebagaimana
terdapat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.1: Digital Marketing Framework
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan kepada kita bahwa dalam
upaya menciptakan jalinan keterikatan dengan pelanggan (customer
engagement), terdapat beberapa jenis digital marketing yang dapat kita
manfaatkan, yaitu :
1). Apabila kita akan memanfaatkan SEO (Search Engine Optimization)
dengan mengutamakan kekuatan konten, maka jenis digital marketing
yang dapat kita gunakan adalah website marketing. Situs website
marketing kita yang memiliki konten yang kuat akan menarik tautan dari
situs web hebat lainnya. Tautan dengan situs web berkualitas tinggi
8. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 8
lainnya tersebut akan meningkatkan peringkat website kita di halaman
mesin pencari. Sebagai contoh iklan pada gambar di bawah ini yang
mengutamakan kekuatan konten dan memanfaatkan SEO.
Gambar 4.2: Iklan pada salah satu website yang mengutamakan
kekuatan konten dan memanfaatkan SEO.
2). Apabila kita memiliki database pelanggan yang baik, maka jenis digital
marketing yang dapat kita gunakan adalah email marketing. Saat ini
email masih tetap menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan
pelanggan karena 91 persen dari semua pelanggan masih menggunakan
email dalam kegiatan kesehariannya. Tujuan pemanfaatan email
marketing ini adalah untuk mengarahkan trafik ke halaman arahan kita,
yaitu pada halaman produk atau situs web yang memang sudah kita
siapkan sebelumnya.
3). Apabila kita ingin memasarkan atau mempromosikan produk melalui
social media marketing, maka dapat kita gunakan Facebook, Twitter,
Youtube, Instagram, dan media sosial lainnya. Penggunaan media sosial
dapat juga dimanfaatkan untuk mendorong trafik ke situs web Anda,
sebagaimana pemanfaatan email marketing di atas.
Di bawah ini terdapat beberapa contoh pemasaran produk dan brand
dengan memanfaatkan social media marketing.
9. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 9
Gambar 4.3: Contoh-contoh pemasaran yang memanfaatkan
social media.
Namun demikian, jenis-jenis digital marketing secara lebih lengkap yang
dapat kita manfaatkan untuk memasarkan atau mempromosikan produk
atau brand juga dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Strategi
Dilihat dari strategi, digital marketing dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
1) Push Digital Marketing
Push digital marketing adalah salah satu jenis yang metodenya
menawarkan langsung produk ke pelanggan untuk mendapat hasil
penjualan secara cepat. Biasanya strategi ini dilakukan pada produk
baru yang belum terlalu dikenal, dan tujuan utamanya adalah
untuk exposure.
Beberapa contoh push digital marketing adalah endorsement produk
dari pemilik usaha ke para influencer atau selebriti, email promosi dari
sebuah produk kepada para pelanggan yang telah
berlangganan newsletter di sebuah situs, atau broadcast WA untuk
semua kontak yang pernah membeli suatu produk.
2) Pull Digital Marketing
Berbanding terbalik dengan strategi sebelumnya, pada pull digital
marketing promosi yang dilakukan tidak terlalu frontal. Iklan jenis ini
biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga pelanggan tertarik dan
bergerak untuk mencari tahu lebih banyak informasi tentang produk
10. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 10
yang dijual. Tujuan utama dari pull digital marketing adalah untuk
meningkatkan awareness serta loyalitas pelanggan. Contoh jenis
pemasaran digital ini adalah konten SEO (Search Engine Optimization)
di sebuah situs, iklan pay per click, pemasaran di media sosial, liputan
media, giveaway, atau promosi potongan harga di marketplace.
2. Berdasarkan Media Pemasaran
Sedangkan apabila dilihat berdasarkan media yang digunakan, digital
marketing dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
1) Website
Memiliki website resmi sepertinya sudah menjadi kewajiban bagi para
pemilik usaha yang memutuskan untuk memasarkan produk
secara online. Selain menjadi “kantor atau toko” digital, website juga
memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting, yaitu sebagai media
promosi. Tidak hanya lebih murah, promosi melalui website juga akan
membuat pelanggan bisa lebih mengenal produk yang kita jual.
2) Pay Per Click (PPC)
Digital marketing jenis ini juga memanfaatkan website untuk media
pemasaran dan promosi. Bentuk iklan untuk promosi jenis ini
biasanya berupa banner yang ketika diklik, pengunjung akan
diarahkan pada website resmi atau marketplace tempat produk
tersebut dijual. Inilah mengapa strateginya disebut pay per click (PPC).
Dengan menggunakan digital marketing jenis ini, maka pemilik iklan
akan membayar biaya promosi sesuai jumlah klik yang dilakukan
pengunjung. Pemasaran dan promosi jenis ini juga bisa dijadikan
indikator apakah konten yang kita buat cukup efektif untuk menarik
pengunjung mengkliknya.
3) Search Engine Marketing (SEM)
Hampir mirip dengan strategi search engine optimization (SEO), search
engine marketing (SEM) memanfaatkan mesin pencari untuk fokus
pada iklan langsung di mesin pencarian. Untuk bisa membuat iklan
digital semacam ini, kita membutuhkan media seperti Google Ads.
Seperti halnya PPC, konten promosi untuk SEM sudah seharusnya
dibuat semenarik mungkin. Karena jika tidak, biaya yang dikeluarkan
tentu akan sia-sia.
4) Social Media Marketing (SMM)
Apabila SEM memanfaatkan mesin pencari, SMM memanfaatkan
media sosial. Untuk iklan semacam ini, kita membutuhkan alat seperti
Facebook atau Instagram Ads. Dibandingkan dengan SEM, pemasaran
dan promosi melalui media sosial ini akan memberikan peluang
produk untuk dikenal lebih besar, karena saat ini hampir semua
orang memiliki media sosial.
11. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 11
5) Email Marketing
Promosi ini berupa pesan dalam bentuk gambar atau tulisan dan
dikirimkan melalui email kepada semua pelanggan yang telah men-
subscribe newsletter di website atau platform milik pelaku usaha
lainnya. Berbeda dengan jenis promosi lainnya yang tidak semua
orang bisa melihat iklan yang kita bagikan, melalui email dapat
dilakukan pemasaran dan promosi produk langsung kepada
konsumen secara personal. Strategi ini akan memberikan rasa
dihargai secara personal bagi penerimanya, sehingga mau melihat
bahkan mencermati isi pesan yang kita kirimkan. Strategi ini biasanya
juga dilakukan untuk memicu pembelian kembali dan meningkatkan
loyalitas konsumen.
Daftar Pustaka :
Binus University, Oktober 2021. Apa Sih Digital Markering itu?.
https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/10/13/apa-sih-digital-marketing-itu/
(didownload 25 Juni 2023).
Dataindonesia.id, Monavia Ayu Rizaty, Februari 2023. Pengguna Internet di Indonesia
Sentuh 212 Juta pada 2023. https://dataindonesia.id/internet/detail/pengguna-
internet-di-indonesia-sentuh-212-juta-pada-2023
Echols, John M. & Hassan Shadily. 2000. Kamus Inggris-Indonesia, Cetakan XXIV.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
GreatNusa, 29 Maret 2023. Digital Marketing: Pengertian, Keunggulan, Jenis, dan
Tujuannya.https://greatnusa.com/artikel/digital-marketing-
adalah/#:~:text=Dari%20ulasan%20di%20atas%20dapat,dengan%20konsumen%20
atau%20calon%20konsumen. (didownload 28 Juni 2023).
Haryanti, S., Mursito, B., & Sudarwati., 2019. Analisis Strategi Pemasaran Digital untuk
Meningkatkan Penjualan Produk Batik pada PT Danar Hadi Surakarta. 3(1), 144-
151. http://dx.doi.org/10.29040/jie.v3i01.443 (didownload 28 Juni 2023).
Hestanto, Personal Website, 2018. Pengertian Marketing.
https://www.hestanto.web.id/pengertian-
marketing/#:~:text=Adapun%20bila%20ditilik%20secara%20arti,Echols%2C%20199
6%20%3A%20373 (didownload 28 Juni 2023).
Holifah, Siti., 2022. Pengertian, Kelebihan, Jenis dan Strategi Digital Marketing.
https://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengertian-
Kelebihan-Jenis-dan-Strategi-Digital-
Marketing/d11829602a44885efef97d863b081f10997a9a30 (didownload 28 Juni
2023).
12. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 12
Ikhsana, P.D., Prisanto, G. F., & Anggraini, R. (2019). Penerapan Strategi E-
Marketing Communication Dan Ekuitas Merek Siaranku.Com Terhadap Loyalitas
Viewers. Inter Komunika : Jurnal Komunikasi, 4 (1), 58.
https://doi.org/10.33376/ik.v4i1.217 (didownload 28 Juni 2023).
Khairusy, M. A. (2021). Pengemasan Produk Sebagai Upaya Pengembangan Pemasaran
Industri Kerupuk Emping (Kruping) Studi Observasi Kp. Cilowong. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 112–123. http://ejournal.lppm-
unbaja.ac.id/index.php/jmb/article/view/1209 (didownload 28 Juni 2023).
Kleindl, B.A. & Burrow, J.L., 2005. E-Commerce Marketing. United States of America:
South Western
Kotler, Philip dan Armstrong., 2018. Prinsip-prinsip Marketing, Edisi Ke Tujuh.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Nelly, Mathias., 2022. Arti Kata Digital. https://www.qubisa.com/microlearning/arti-
kata-digital (didownload 28 Juni 2023).
Sanjaya, Ridwan dan Josua., 2009. Creative Digital Marketing. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Universitas STEKOM., Agustus 2022. Pengertian, Kelebihan, Jenis dan Strategi Digital
Marketing.https://komputerisasi-akuntansi-
d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengertian-Kelebihan-Jenis-dan-Strategi-Digital-
Marketing/%20promosi%20dan%20distribusi. (didownload 25 Juni 2023).
13. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 13
KONSEP E-MARKETING
Bab
5 Tujuan Pembahasan :
1. Membahas Pengertian Istilah e-Marketing.
2. Membahas dan memahami Manfaat
e-Marketing (Pemasaran Online).
3. Memahami Kegiatan dalam Penerapan
e-Marketing (Pemasaran Online).
4. Membahas Perbedaan Pemasaran Konvensional
dengan e-Marketing (Pemasaran Online).
5. Membahas Pentingnya Kecukupan Informasi e-
Marketing.
6. Mengetahui dan memahami Faktor-Faktor
Perilaku e-Marketing yang Memengaruhi
Keputusan Konsumen.
14. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 14
BAB 5
KONSEP E-MARKETING
1. Pengertian Istilah e-Marketing
Istilah e-marketing dewasa ini bukan merupakan hal yang baru. Ini
merupakan istilah yang berhubungan dengan pemasaran, yang Andapun
barangkali sudah sering mendengar atau bahkan memanfaatkannya. Secara
spesifik, e-marketing adalah model pemasaran yang menggunakan media
internet atau pemasaran secara daring (online). Pemasaran yang dimaksud,
bisa terhadap suatu merek produk, baik berupa barang atau jasa, hingga
mempromosikan perusahaan.
Kegiatan e-marketing biasanya mencakup pada kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan penyusunan produk periklanan, pencarian produk dan
penulisan kalimat-kalimat pemasaran dan promosi, dengan menggunakan
media internet atau secara online.
Kotler dan Armstrong (2018) menyatakan bahwa electronic marketing
(e-marketing) merupakan sebuah bentuk usaha dari perusahaan untuk
memasarkan barang dan jasa, serta membangun hubungan dengan para
konsumen melalui media internet atau secara online. Bentuk pemasaran
internet ini merupakan situs yang dapat diakses oleh semua orang dengan
jangkauan yang sangat besar pada sebuah jaringan komputer dengan berbagai
tipe orang yang berbeda dan dari berbagai negara ke dalam suatu wadah
informasi yang sangat besar.
Menurut Strauss dan Trost dalam Alia, Almitra Aprilianti dan Donni, Juni
Priansa (2018), bahwa e-marketing mengarah pada penggunaan teknologi
informasi dalam proses pembuatan, komunikasi dan penyaluran nilai kepada
konsumen, serta untuk membangun hubungan antara konsumen dengan
perusahaan dalam cara untuk menguntungkan perusahaan serta pihak-pihak
yang bersangkutan.
Dengan kata lain, pemasaran online adalah proses dimana konsumen membeli
produk atau jasa di internet. Pemasaran online juga disebut dengan istilah
perdagangan elektronik (electronic commerce), yaitu penyebaran, pembelian,
penjualan, dan pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik, seperti
melalui internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya.
Menurut Rizky dan Wahdiniwaty (2019), pemasaran online atau melalui
internet memungkinkan upaya untuk melakukan praktik swalayan. Ini berarti
bahwa bisnis dapat memberikan layanan kepada pelanggan tanpa
memerlukan sumber daya manusia, mengurangi fasilitas dan layanan melalui
telepon. Hanya dengan menghubungkan komputer atau gadget dengan
internet dapat diakses dan dihubungkan ke internet sehingga dapat menjual
produk dan layanan atau jasa dengan baik. Pembeli dapat memesan produk
15. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 15
atau layanan dan melakukan transaksi jual beli tanpa harus bertemu langsung
dengan penjualnya.
Dari beberapa pendapat dan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pemasaran melalui media online atau (e-marketing) merupakan suatu
proses pemasaran yang menggunakan internet, dimana konsumen dapat
memperoleh informasi mengenai produk, melakukan transaksi jual beli, dan
mempromosikan produk yang telah dikonsumsi oleh konsumen, bahkan
konsumen dapat turut mempromosi penjual atau perusahaan yang produknya
sudah dia dibeli.
2. Manfaat e-Marketing (Pemasaran Online)
Dengan memanfaatkan e-marketing (pemasaran online) ini, tentu banyak
manfaat yang akan kita dapatkan, baik bagi pemilik usaha/penjual online,
konsumen, maupun masyarakat lainnya. Menurut Singh (2017) manfaat
dimaksud adalah :
a. Manfaat bagi pemilik usaha/penjual online, antara lain:
1). Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan internasional.
2). Dengan capital outlay yang minim, sebuah perusahaan dapat dengan
mudah menemukan lebih banyak pelanggan, supplier yang lebih baik
dan partner bisnis yang paling cocok dari seluruh dunia.
3). Penjualan online menurunkan biaya pembuatan pemrosesan,
pendistribusian penyimpanan, dan pencarian informasi yang
menggunakan kertas.
4). Penjualan online mengurangi waktu antara outlay modal dan
penerimaan produk dan jasa.
5). Memungkinkan bagi pemilik usaha/penjual online untuk mengukur
efektifitas upaya pemasaran online yang dilakukan.
b. Manfaat bagi konsumen, antara lain:
1). Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi
selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
2). Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, dimana
konsumen bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.
3). Menyediakan barang dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan
dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan
perbandingan secara cepat.
4). Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam
hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
c. Manfaat bagi masyarakat lainnya, antara lain:
1). Memungkinkan orang-orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak
harus keluar rumah untuk membeli atau mendapatkan suatu produk.
16. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 16
2). Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah
pedesaan untuk menikmati aneka barang dan jasa, yang akan susah
mereka dapatkan tanpa melalui penjualan online.
3. Kegiatan dalam Penerapan e-Marketing (Pemasaran Online)
Sejalan dengan jenis-jenis digital marketing yang telah diuraikan pada
Bab 4 terdahulu, juga terdapat berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam
penerapan e-marketing, antara lain:
1). Pembuatan desain web (web design) dan pemasaran melalui website (web
marketing).
Pemasaran melalui website atau lebih dikenal dengan Web Marketing
merupakan aktivitas pemasaran yang dilakukan secara online. Web
marketing menyebarkan pesan Anda kepada audien online secara masif.
Tidak seperti pemasaran offline, pemasaran ini audiennya lebih terfokus,
efektif dan cenderung tidak mahal. Dengan pemasaran berbasis website
ini, Anda dapat melacak setiap aktivitas pemasaran dan mengukur ROI
(return on investment) dari bisnis atau perusahaan yang Anda jalankan.
Meskipun beberapa aktivitas pemasaran berbasis website (web
marketing) dapat dilakukan tanpa biaya, tentunya hal ini senantiasa tetap
harus diimplementasikan oleh para profesional.
2). Pemasaran Media Sosial (social media marketing).
Strategi lain e-marketing adalah dengan memanfaatkan media sosial
untuk mempromosikan produk barang dan/atau jasa. Perusahaan bisa
membuat akun khusus di media sosial untuk terhubung pada pelanggan.
Pemakaian media sosial ini menghemat biaya dan membangun merek.
Selain itu, pemanfaatan media sosial juga dapat meningkatkan hubungan,
membantu riset pasar, dan mempromosikan produk.
3). Pemasaran menggunakan video (video marketing).
Pemasaran melalui video dapat mendorong penjualan melalui media
16ocial dan website. Keunggulan pemasaran menggunakan video, seperti
pemanfaatan Youtube, Snack, Helo dan lainnya, dalam strategi e-
marketing adalah mampu menjangkau langsung audiens, sehingga
akhirnya tertarik membeli produk.
4). Promosi perusahaan melalui mesin pencari informasi (mesin pencari)
Search engine optimization atau SEO bertujuan meningkatkan produk di
peringkat tertinggi dalam mesin pencari. Cara kerja SEO dalam strategi e-
marketing adalah mencari kata kunci sesuai frasa tertentu, kemudian
akan muncul rekomendasi berdasarkan kueri. Pemakaian SEO dapat
menjangkau audiens dan meningkatkan penjualan, karena
memungkinkan produk masuk di peringkat teratas dalam hasil pencarian.
5). Pemasaran melalui surat elektronik atau e-surat (email marketing).
Ini merupakan cara perusahaan memberikan informasi terkait produk,
barang dan/atau jasa, yang ingin dilihat konsumen. Cara kerja
penggunaan e-mail dalam strategi e-marketing adalah perusahaan
17. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 17
mengirimkan e-mail tentang produk terbaru kepada pelanggan. Strategi
ini dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
6). Pemasaran dalam bentuk konten (content marketing).
Strategi ini bertujuan memberikan informasi pada pelanggan dalam
penjualan produk. Keuntungan menjalankan content marketing dalam
penerapan e-marketing adalah mampu memberi pengetahuan akan
produk barang dan/atau jasa secara detail kepada konsumen.
7). Pemasaran afiliasi (affiliate marketing).
Jenis e-marketing ini melihatkan tiga pihak, yakni pemilik produk,
pemasar afiliasi, dan konsumen. Pemasar afiliasi merupakan pihak yang
mempromosikan produk melalui video, iklan online, dan blog.
Keuntungan yang didapatkan pemasar melalui affiliate marketing dalam
sebagai salah satu jenis e-marketing adalah mendapatkan komisi di setiap
penjualan.
8). Advertensi interaktif (interactive advertising).
Dengan penggunaan cara ini dalam penerapan e-marketing
memungkinkan konsumen atau pembaca iklan berkomunikasi langsung
dengan pengelola akun, yaitu dengan adanya kemudahan untuk akses
informasi dan pemberian respon atau ‘umpan balik’ secara cepat.
4. Perbedaan Pemasaran Konvensional dan Pemasaran Online (e-Marketing)
Apabila kita mencermati tabel di bawah ini, maka akan kita dapati
sedemikian perbedaan antara pemasaran secara konvensional dengan
e-Marketing.
Tabel 5.1 : Perbedaan Pemasaran secara Konvensional dengan e-Marketing
Perbedaan
Pemasaran Konvensional e-Marketing
Mass
Marketing
Direct
Marketing
Interactive
Marketing
Saluran Distribusi Penyiaran dan
media cetak
(konsumen
pasif)
Jasa kartu pos
menggunakan
daftar alamat
Internet
(konsumen
aktif)
Strategi pasar (dan
contoh produk)
Volume tinggi
(makanan,
personal dan
produk rumah
tangga)
Targetnya barang
(credit cards,
travel,
subscriptions)
Targetnya
adalah
konsumen (jasa
dan tipe
informasi
produk)
Teknologi yang
memungkinkan
Storyboard dan
destop
publishing
Databases dan
alat-alat statistik
Information
servers,
client browsers,
bulleting boards,
dan agsoftware
18. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 18
Pengarang bahan
pemasaran
Agen-agen Agen-agen dan
perusahaan
Perusahaan dan
pelanggan
Hasil yang
diharapkan untuk
kesuksesan
pengimplementasian
Volume
penjualan
Loncatan
penjualan
data untuk analisis
Tanggal untuk
analisis,
hubungan dengan
pelanggan, ide
produk
baru, volume
penjualan.
Sumber : Kalakota dan Whinston (dalam Fauziah, 2021)
5. Kecukupan Informasi e-Marketing
Saat ini, upaya pemasaran telah mengalami banyak kemajuan seiring
dengan perkembangan teknologi kekinian. Aktivitas pemasaran menjadi lebih
luas dengan adanya internet. Penggunaan internet dan fasilitas yang ada di
dalamnya untuk dimanfaatkan dalam aktivitas pemasaran sudah semakin
marak, seiring dengan berkembangnya e-marketing. Demikian juga dengan
pemanfaatan informasi yang adalah data yang telah diorganisasi dan telah
memiliki kegunaan dan manfaat, dengan kemajuan teknologi, informasi telah
banyak digunakan dalam menunjang aktivitas e-marketing untuk pembuatan
keputusan, guna menghasilkan pendapatan yang lebih baik dari hasil
penjualan produk. Kecukupan informasi sangat penting dan menentukan agar
aktivitas e-marketing berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan yang
diharapkan.
Untuk itu, pemanfaatan informasi dalam e-marketing perlu
mempertimbangkan dimensi dasar kecukupan informasi, antara lain:
1). Relevansi
Pada dasarnya informasi yang dapat digunakan dalam e-marketing adalah
informasi yang relevan dengan keputusan yang akan dibuat. Informasi
memiliki relevansi jika berkaitan langsung dengan masalah yang dihadapi
untuk pembuatan keputusan dalam aktivitas e-marketing. Hal tersebut
mengingat pertimbangan dari sisi konsumen bahwa para konsumen saat
ini yang akan membeli suatu produk akan melakukan riset terlebih dulu
sebelum mengambil keputusan membeli. Riset paling sering dilakukan
melalui dunia maya ketimbang langsung di toko tempat mereka membeli
produknya. Perbandingannya, 52% meriset terlebih dulu secara online,
dibanding 25% yang meriset langsung di toko. Yang 52% itu pada saat
datang ke toko memang sudah memiliki bekal informasi yang memadai,
sehingga tahu persis apa yang akan mereka beli. Oleh karena itu relevansi
informasi sangat diperlukan dalam aktivitas e-marketing, guna
mengimbangi kemajuan perubahan pola pikir tentang informasi yang
berkembang di masyarakat dan para konsumen pengguna produk saat
ini.
19. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 19
2). Akurasi
Idealnya semua informasi yang dapat digunakan dalam e-marketing harus
akurat, agar pembuatan keputusan dalam aktivitas e-marketing tidak
salah arah dan sia-sia. Namun, seringkali karena keterbatasan anggaran
yang tersedia dan peningkatan ketelitian sistem memerlukan biaya
tambahan sehingga pengguna mau tidak mau harus menerima informasi
yang tidak sepenuhnya akurat. Padahal dalam aktivitas e-marketing para
konsumen, berdasarkan hasil riset online yang mereka lakukan terlebih
dahulu sebelum membeli produk tersebut, sudah mengetahui banyak
informasi tentang produk apa yang akan dibelinya, harga produk yang
pantas dan kompetitif, tempat pemesanan dan pembelian yang layak,
serta perolehan keuntungan yang akan dia dapatkan seperti dari adanya
diskon harga dan kelengkapan fasilitas tambahan dari produk yang ada
di pasaran. Oleh karena itu, para pelaku usaha harus memiliki informasi
yang akurat dalam melakukan pemasaran dan promosi produk secara e-
marketing ini.
3). Ketepatan waktu
Dalam aktivitas e-marketing, pengguna informasi harus mampu
memperoleh informasi mengenai apa yang sedang terjadi saat ini
ditambah apa yang terjadi sebelumnya secara tepat waktu, agar
pembuatan keputusan dalam aktivitas e-marketing menjadi tepat.
Informasi yang datang setelah keputusan dibuat tidak ada nilainya
dan bahkan dapat merugikan. Hal tersebut mengingat begitu
cepatnya terjadi perubahan kebiasaan pembelian konsumen, yang
juga dipengaruhi oleh kecepatan perubahan kemajuan teknologi di
tengah masyarakat. Contohnya saja, para nasabah perbankan sudah
mulai kurang berminat untuk datang langsung ke cabang-cabang
bank yang hanya melayani nasabah pada jam kerja saja. Para
nasabah sudah menginginkan layanan 24 jam dalam sehari dan
transaksi dapat dilakukan secara online melalui smartphone atau
gadget yang mereka miliki. Lebih jauh lagi nasabah bank juga
menginginkan cukup dengan satu kali klik persoalan mereka beres.
Hal demikian ini yang mengharuskan para pelaku usaha untuk
memiliki informasi yang tepat waktu, agar tidak ketinggalan dan
kehilangan peluang usaha di pasar.
4). Kelengkapan
Dalam pembuatan keputusan pada aktivitas e-marketing diperlukan
informasi yang lengkap agar tidak menyesatkan. Pengguna
informasi harus mampu mendapatkan informasi yang
menggambarkan masalah atau solusinya secara lengkap. Misalnya
20. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 20
kelengkapan informasi produk menjadi syarat mutlak di sebuah
toko online. Jika tidak, calon konsumen akan lari ke toko online lain
yang menyediakan informasi yang lebih lengkap. Begitu juga dalam
menghadapi perubahan selera konsumen, maka pengelola usaha
perlu memiliki kelengkapan informasi tentang produk atau layanan
yang bagaimana yang sedang menjadi tren di tengah masyarakat
dan digemari oleh konsumen.
6. Faktor Perilaku e-Marketing yang Memengaruhi Keputusan Konsumen
Dalam aktivitas e-marketing, para pelaku usaha perlu juga mengetahui
dan memahami faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap keputusan
konsumen untuk berbelanja secara online. Hal ini mengingat telah terjadi
perubahan perilaku pembelian konsumen ke arah pembelian secara online
yang dipandang lebih praktis, cepat, tepat dan menguntungkan. Bahkan
konsumen sudah tidak mau untuk keluar dan pergi jauh-jauh dalam
mendapatkan suatu produk. Mereka menginginkan cukup dari rumah atau
tempat kerjanya suatu produk bisa dia dapatkan atau beli.
Menurut Tjiptono (2012), faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja secara online, antara lain:
1). Revelansi Pribadi; pemasaran online dapat mempengaruhi perilaku
individu seseorang terhadap keputusan pembelian melalui media online.
2). Interaktivitas Online; Dengan adanya interaktivitas online
memungkinkan keterlibatan langsung konsumen yang tinggi untuk
mengunjungi situs dan meresponnya atau tertarik pada perusahaan atau
produk-produk yang ada di situs tersebut.
3). Pesan; bahwa pesan yang dirancang secara khusus sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan spesifikasi konsumen dapat memengaruhi
keputusan konsumen untuk berbelanja secara online terhadap suatu
produk yang dipasarkan.
Menurut Howard dan Sheth (dalam Swastha dan Irawan, 2013), faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli secara online,
sebagai berikut:
1). Bahan/input, yang terdiri dari sumber pemasaran (merek, kualitas,
harga, kekhususan, service, kegunaan) dan lingkungan sosial (keluarga,
kelompok referensi, kelas sosial),
2). Proses intern, yang digolongkan menjadi dua bagian, yaitu
pengamatan dan belajar,
3). Pengaruh eksogen, yaitu: pentingnya pembelian, sifat kepribadian,
status keuangan, batasan waktu, faktor sosial dan organisasi, kelas
sosial serta kebudayaan.
21. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 21
Hasil penelitian lain oleh Nia, et al, (2017) juga menunjukkan bahwa
ditemukan lima faktor yang signifikan memengaruhi keputusan konsumen
untuk berbelanja secara online, yaitu : kemudahan proses transaksi
pembelian, adanya potongan harga, terdapat kejelasan informasi, adanya
keunggulan produk dan keunggulan pelayanan.
Menurut Kotler dan Keller (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkah laku konsumen adalah budaya, sosial, pribadi, dan psikologis, yang
diuraikan sebagai berikut;
1. Faktor Kebudayaan
a. Budaya.
Kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari
oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.
b. Subbudaya.
Kelompok masyarakat yang berbagi sistem nilai berdasarkan
pengalaman hidup dan situasi yang umum.
c. Kelas sosial.
Pembagian yang relatif dan berjenjang dalam masyarakat dimana
anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
2. Faktor Sosial
a. Kelompok Acuan
Dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk mencapai tujuan pribadi
atau tujuan bersama.
b. Keluarga.
Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat,
seperti suami, istri, dan anak-anak.
c. Peran dan status.
Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang yang
ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan
penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
3. Faktor Pribadi
Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas
sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Karena sangat berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen sehingga banyak perusahaan
menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian seseorang.
a. Usia dan tahap siklus hidup.
Membeli juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga mengenai tahap-
tahap yang mungkin dilalui keluarga sesuai kedewasaannya.
b. Pekerjaan.
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli.
c. Situasi ekonomi.
Situasi ekonomi mempengaruhi pilihan produk.
22. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 22
d. Gaya hidup.
Mengenai aktivitas, minat, dan opini.
e. Kepribadian dan konsep diri.
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik seseorang yang
menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungan orang itu sendiri.
4. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat faktor psikologis,
yaitu:
a. Motivasi.
Kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk
mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
b. Persepsi.
Proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti.
c. Pembelajaran.
Perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
d. Keyakinan dan sikap.
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang
mengenai sesuatu. Sikap adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yang
relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.
Daftar Pustaka :
Alia, Almitra Aprilianti dan Donni, Juni Priansa., 2018. The Influence of E-Marketing on
Consumer Decisions Using PT. Fres Indonesia Wisata Services, E-Proceeding of
Applied Science: Vol.4, No.3 Desember 2018, 1041-1044
Billy, Gani., 2020. Tips & Strategi Desain Untuk Pemasaran Website Dari Bisnis Anda.
https://www.eannovate.com/blog/website-design-amp-development/tips-and-
strategies-of-design-for-web-marketing/ (didownload, 29 Juni 2023)
Dwi, Latifatul Fajri, Katadata.co.id., Juli 2022. Memahami Definisi, Keuntungan, dan
Jenis-jenis e-Marketing.
https://katadata.co.id/agung/ekonopedia/62d50e19bd4ff/memahami-definisi-
keuntungan-dan-jenis-jenis-e-marketing (didownload, 29 Juni 2023)
Fauziah, Rizky, eliberary Unikom., 2021. Pengaruh E-Marketing, Kualitas Produk, dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian.
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3609/8/11.%20UNIKOM_RIZKY%20FAUZI
AH_BAB%20II.pdf (didownload, 29 Juni 2023)
Kotler, Philip dan Armstrong., 2018. Prinsip-prinsip Marketing, Edisi Ke Tujuh.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
23. Kanaidi/ BUKU: Strategi Digital Marketing 23
Kotler, Philip., dan Keller, K., 2012. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Edinburgh Gate
Harlow: Pearson.
Nia, Purwanti, Bambang Irawan, dan Sriono., 2017. Eksplorasi Faktor-Faktor Online
Marketing Yang Memengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Belanja Online, e-
Journal Ekonomi Bisnis dan Akutansi, 2017, Volume IV (1) : 84 – 87.
Rizky dan Wahdiniwaty, Rahma., 2019. The Process of Product Purchasing Decision
Through e-Marketing, https://doi.org/10.2991/aebmr.k.200108.030
Singh, R., Godey, B., Manthiou, A., Pederzoli, D., Rokka, J., Aiello, G., dan Donvito, R.,
2017. Social media marketing efforts of luxury brands: influence on brand equity
and consumer behavior, Journal of Business Research, Vol. 69 No. 12, pp. 5833-
5841
Swastha, Basu dan Irawan, 2013. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta.
Liberty.http://e-journal.uajy.ac.id/22942/3/15%2003%20222295.pdf
(didownload, 29 Juni 2023)
Tjiptono, Fandy dan Chandra, 2012. Service, Quality Satisfaction. Jogjakarta: Andi
Offset.