Membicarakan strategi pemasaran mungkin kedengarannya sederhana.
Masih banyak orang-orang yang memulai bisnis dengan pengetahuan bahwa
promosi dan pemasaran adalah sesimpel mengiklankan di media dan menunggu
calon konsumen, padahal stratgei pemasaran merupakan sesuatu yang lebih
kompleks dibanding itu.
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
PENTINGNYA CONTENT MARKETING UNTUK MEMBANGUN BRAND ENGAGEMENT
1. Pemasaran Jasa
Pentingnya Content Marketing untuk membangun Brand Engagement
Oleh
Bella Aprila - B2041221007
Meydiawati - B2042221003
Mahasiswi S2 Manajemen Universitas Tanjungpura Pontianak
Membicarakan strategi pemasaran mungkin kedengarannya sederhana.
Masih banyak orang-orang yang memulai bisnis dengan pengetahuan bahwa
promosi dan pemasaran adalah sesimpel mengiklankan di media dan menunggu
calon konsumen, padahal stratgei pemasaran merupakan sesuatu yang lebih
kompleks dibanding itu. Di era yang serba digital sekarang ini, perumusan strategi
dalam pemasaran menjadi semakin penting bagi perusahaan untuk mencapai
keberhasilan dan pertumbuhan. Dalam dunia yang penuh dengan persaingan,
strategi pemasaran yang tepat dapat membantu membedakan jasa anda dari
kompetitor dan menarik perhatian calon pelanggan. Salah satu strategi yang bisa
dipakai oleh perusahaan dalam menerapkan marketing di era digital adalah Content
Marketing.
Di era digital saat ini, konten telah menjadi suatu hal lumrah yang kita
konsumsi sehari-hari, entah melalui smartphone, laptop, ataupun tablet. Kita
mungkin menyimak konten yang sifatnya edukasi di pagi atau siang hari, dan di
malam harinya lebih condong mengkonsumsi konten yang sifatnya hiburan.
Berangkat dari pola perilaku serta tren inilah akhirnya bisnis meilirik konten
sebagai salah satu senjata utama pemasaran yang dikenal dengan Content
Marketing, yang juga merupakan bagian dari Digital Marketing.
Menurut Chairina (2020:2) dapat dikatakan bahwa content marketing
adalah strategi pemasaran dimana kita merencanakan, membuat, dan
konten yang mampu menarik audiens, kemudian mendorong mereka untuk
menjadi customer. Strategi ini banyak digunakan pemasar sebagai taktik
untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen.
Hampir semua industry saat ini sudah mulai masuk ke ranah digital yang
pastinya memerlukan berbagai penyesuaian dari sistem konvensional. Jika kita
berbisnis secara offline, wajar jika kita hanya sekedar “menjual produk”, namun di
dunia online tidak sekedar menjual produk, kita juga harus menjual konten.
Prinsip content marketing adalah menawarkan konten di media cetak
maupun media digital, yang relevan dengan target pasar. Konsekuensinya, konten
harus didesain secara khusus sesuai kebutuhan target market. Situasi ini kemudian
memunculkan fenomena “media rent to media own’ (Pandrianto & Sukendro,
2018). Content marketing dalam hal ini memiliki arti sebagai kegiatan pemasaran
yang menyajikan konten sebagai hal yang utama dalam melakukan branding
2. ataupun memasarkan produk. Konten dalam content marketing bisa dalam berbagai
bentuk, seperti gambar, foto, video, audio, tulisan, dan lain sebagainya.
sumber: taptalk.io
Dapat kita lihat dari data diatas, konten dalam bentuk video cenderung lebih
disukai oleh konsumen, sehingga 91% pemasar lebih banyak membuat konten
video untuk memasarkan produknya. dapat mempertahankan perhatian
penontonnya dibanding teks. Video akan menggantikan konten statis atau teks dan
akan menjadi bentuk kampanye pemasaran apapun. Seperti kita ketahui saat ini,
beberapa platform media sosial sedang gencar mengembangkan fitur video atau
dikenal dengan story dan reels.
Menurut Gunelius (2011:56), suatu konten dikatakan bernilai secara general
apabila :
1) dapat menghasilkan minat, melibatkan, tapi juga menginformasikan dan
mendidik pelanggan
2) mengungkapkan semua nilai yang mengidentifikasi perusahaan dalam hal
keunikan, konsistensi, kualitas dan relevansi.
3) bersikap proaktif, yang mampu berevolusi dari waktu ke waktu.
Salah satu wadah ataupun tempat pengelolaan content marketing yaitu
media sosial. Kotler dkk (2017:122) menjelaskan bahwa media sosial telah
memainkan peran utama dalam perubahan dunia pemasaran. Di masa lalu,
pelanggan mendengarkan dengan seksama konten yang disiarkan secara tradisional
di media, termasuk iklan. Mereka tidak punya pilihan. Media sosial mengubah
semua itu. Saat ini, pelanggan mempunyai konten yang dihasilkan pengguna dalam
jumlah besar yang lebih kredibel dan menarik dari media tradisional. Hal yang
membuat konten di media sosial terlihat menarik adalah pelanggan bersifat sukarela
dalam mengakses sesuai kemauan, yang berarti pelanggan memilih untuk
mengonsumsi konten kapan saja dan di manapun mereka menginginkannya.
3. Media sosial sebagai salah satu alat dalam pengelolaan content marketing
juga memiliki tujuan untuk mendekatkan bahkan hingga melibatkan pelanggan
untuk mengikuti brand atau sebuah perusahaan. Hal ini disebut dengan brand
engagement. Brand engagement menjadi hal yang penting saat ini, terlebih dengan
adanya pemasaran yang dilakukan secara online oleh berbagai pemasar, brand,
maupun perusahaan.
Ketika sebuah brand baru memasarkan produknya, tentu memiliki strategi
pemasaran yang dipersiapkan sebelumnya, berlanjut hingga produk dipasarkan,
dapat dijangkau oleh khalayak dan pada akhirnya sebuah brand akan mempunyai
target pasar tersendiri atau pun pelanggan setianya. Target pasar atau pelanggan
setia yang dimiliki sebuah brand ini yang perlu dievaluasi perkembangannya,
apakah pelanggan menyukai sebuah produk ataupun bagaimana cara
mempertahankan pelanggan agar tetap setia dan sangat mendukung sebuah brand,
inilah di mana brand engagement(keterlibatan merek) menjadi salah satu hal yang
dapat dipertimbangkan oleh pemasar atau brand. Perusahaan harus terus mengikuti
tren terbaru dan mengadaptasi strategi sesuai kebutuhan pasar yang berubah. Lalu
tinggal lihat seberapa efektif strategi pemasaran jasa di era digital ini bekerja.
Namun tentu saja tidak lupa untuk melakukan evaluasi dan pengelolaan
berkelanjutan.