1. NAMA MAHASISWA : PRIHARYO
LK. 2.2 Menentukan Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1 Wahyuni, dkk (2017)
Model bertukar pasangan ini salah satu
pembelajaran koopratif yaitu pembelajaran yang
dikembangkan dari teori kontruktivisme karena
mengembangkan struktur kognitif untuk
membangun pengetahuan sendiri melalui
berfikir rasional.
Model pembelajaran kooperatif tipe bertukar
pasangan membantu siswa terlibat dari awal
pembelajaran. Teknik ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama
dengan orang lain, dimana siswa bertukar
pasangan dengan pasangan lainnya dan
nantiknya harus kembali ke pasangan semula
atau pertamanya .Dengan demikian siswa dapat
memberikan pendapat dan bertanya kepada
teman yang lain dalam pembahasan LKS,
apabila ada kesalahan dalam mengerjakan
latihan siswa bisa mendiskusikan kembali
kepasangan awalnya
Kelebihan Model Pembelajran Bertukar
Pasangan
1. Setiap siswa termotivasi untuk menguasai
materi
2. Menghilangkan kesenjangan antara yang
pintar dengan tidak pintar
3. Mendorong siswa tampil prima karena
membawa nama baik kelompok lamanya.
Berdasarkan hasil kajian literatur,
wawancara/diskusi bersama teman
sejarawat dan kepala Sekolah adalah :
1. Menurut Istarani (2011:95) model
pembelajaran bertukar pasangan
merupakan suatu model
pembelajaran yang dapat digunakan
dalam proses belajar mengajar
dengan menekankan pada pencarian
pasangan masing-masing siswa
untuk mendiskusikan atau
membicarakan tugas yang diberikan
guru, kemudian bertukarpasangan
lagi untuk memperkaya atau mencari
kebenaran dari jawaban tugas yang
diberikan oleh guru
2. Menurut Imas ( 2015:model bertukar
pasangan adalah model
pembelajaran yang sangat dinamis
ketika di laksanakan. Model
pembelajaran ini selalu dijadikan
siswa sebagai subjek di dalam proses
belajar dengan suasana kelas
demokratis, yang saling memberi
kesempatan peluang lebih besar
dalam memberdayakan potensi
siswa secara maksima.
” Penggunaan Pembelajaran Model
bertukar pasangan “
Wancara :
Alasan mendasar pemilihan solusi
model pembelajaran bertukar
pasangan untuk menyelesaikan
permasalahan rendahnya motivasi
belajar siswa :
1. Motivasi kan lebih
meningkat.
2. Tingkat keaktifan peserta
didik akan lebih meningkat.
3. Model Bertukar Pasangan di
anggap sesuai dengan materi
yang di ajarkan.
4. Model pembelajaran bertukar
pasangan di anggap sesuai
dengan karakter Peserta.
5. Sarana dan prasarana kelas
dari sekolah memungkinkan
untuk menerapakan metode
pembejaran Model Bertukar
Pasangan
6. Tujuan pembelajaran akan
tercapai.
7. Menghilangkan kesenjangan
antara yang pintar dengan
tidak pintar.
8. Mendorong siswa tampil
prima karena membawa
nama baik kelompok
lamanya
9. Tercipta suasana gembira
dalam belajar.
Kelebihan Model
Pembelajran Bertukar
Pasangan :
1. Setiap siswa termotivasi
untuk menguasai materi
2. Menghilangkan kesenjangan
antara yang pintar dengan
tidak pintar
3. Mendorong siswa tampil
prima karena membawa
nama baik kelompok
lamanya.
4. Tercipta suasana gembira
dalam belajar. Dengan
demikian meskipun saat
pelajaran menempati jam
terakhir pun, siswa tetap
antusias belajar
Kelemahan Model
Pembelajaran Bertukar
Pasangan,
1. Ada siswa yang takut
diintimidasi bisa diberi nilai
jelek kepada anggotanya
2. Siswa yang mengambil jalan
pintas dengan meminta
tolong pada temannya untuk
mencari jawabannya
Berdarkan hasil wawancara
maka guru harus mecipta model
2. 4. Tercipta suasana gembira dalam belajar.
Dengan demikian meskipun saat pelajaran
menempati jam terakhir pun, siswa tetap
antusias belajar.
1. Pembelajaran dengan model
pembelajaran bertukar pasangan
memberi kesempatan peluang lebih
besar dalam memberdayakan potensi
siswa
secara maksimal.dan menekankan
pada sikap atau perilaku bersama
dalam bekerja atau membantu di
antara sesama dalam struktur
kerjasama yang teratur dalam
kelompok. (Kepala Sekolah Adi
Candra)
2. Model Pembelajran Bertukar
Pasangan dapat membantu siswa
dalam meningkatkan motivasi dan
keatifan dalam belajar, selain itu
dengan model ini siswa dapat
berkerja sama dan saling membantu
dalam penguasaan mataeri
pembelajaran agar tujuan
pembelajaran tercapai. (Rekap
Sejawat, Adrianai, S.P)
Kelemahan Model Pembelajaran
Bertukar Pasangan
1. Ada siswa yang takut
diintimidasi bia diberi nilai
jelek kepada anggotanya
2. Siswa yang mengambil jalan
pintas dengan meminta tolong
pada temannya untuk mencari
jawabannya.
pembelajran yang mengajak
siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran.
2 Berdasarkan kajian literatur, alternatif
solusi :
1. Ibrahim (2000: 29) meyatakan bahwa
model pembelajaran kooperatif picture and
picture merupakan suatu model
pembelajaran yang mengutamakan adanya
kelompok-kelompok, yang secara sadar
dan sistematis mengembangkan interaksi
yang saling asah, saling asih, dan saling
asuh.
2. Menurut Siti Fatimah ( 2008) metode
pembelajaran picture and pictureadalah
metode pembelajaran yang dilakukan
Berdasarkan kajian literatur,
alternatif solusi :
Model Pembelajaran kooperatif
Picture and Picture
Menurut Soekamto, dkk (dalam Aqib
Zaenal, 2013: 126) mengemukakan
pendapat bahwa: Model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
Alasan mendasar pemilihan solusi
model pembelajaran bertukar
pasangan untuk menyelesaikan
permasalahan rendahnya motivasi
belajar siswa.
Maanfaat model pembelajaran
Picture and picture. Menurut
Ahmadi, Amri dan Elisiah (2011)
kelebihan dan kekurangan dari
Model Pembelajaran Picture and
Picture sebagai berikut:
Kelebihan:
a. Guru lebih mengetahui
Adapun kelebihan dari model
pembelajaran picture and
picture, adalah:
1. Guru dengan metode
inovatif ini akan dapat
dengan mudah mengetahui
kemampuan masing-
masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan
sistematis siswa.
3. Dengan model ini dapat
mendorong siswa untuk
aktif dalam pembelajaran.
3. pendidik dengan cara memberdayakan
potensi gambar-gambar yang berkorelasi
dan berkaitan dengan materi/kompetensi
yang ingin dicapai
bagi para perancang pembelajaran dan
para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.
Taniredja (2013: 55) pembelajaran
kooperatif picture and picture merupakan
sistem pengajaran yang memberi
kesempatan pada anak didik untuk
bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas yang berstruktur,
berkelompok, sehingga terjadinya
interaksi secara terbuka dan hubungan
yang bersifat interdependensi efektif di
antara anggota kelompok.
Hasil wawancara :
1. Model pembelajaran Picture and
Picture adalah suatu metode
belajar yang menggunakan gambar
dan dipasangkan atau diurutkan
menjadi urutan
logis. Pembelajaran ini memiliki
ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
Menyenangkan dan sesuai untuk
meningkatkan motivasi dan
keaktifan peserta didik ( Kepala
SMA Negeri 2 Pemangkat)
2. Model pembelajaran picture and
picture mengutamakan gaya
belajar visual. Di mana,
pembelajaran fokus pada kegiatan
mengamati, menggambar,
mendemonstrasikan, dan membaca
media belajar. Selain itu, model ini
juga mendorong siswa untuk bisa
lebih kreatif dan aktif dalam
pembelajaran ( rekan sejawat
Adriani.S.P)
kemampuan masing-masing
siswa.
b. Melatih berfikir logis dan
sistematis
Kekurangan:
a. Memakan banyak waktu
b. Banyak siswa yang pasif
4. Guru hanya sebagai
pendamping dalam proses
belajar.
5. Proses belajar akan dapat
diikuti secara seragam
oleh siswa
Sedangkan kekurangan dari
model pembelajaran picture and
picture, adalah:
1. Memakan banyak waktu.
2. Banyak siswa yang pasif
kalau tidak dipanggil
namanya oleh pengajar.
3. Harus mempersiapkan
banyak alat dan bahan yang
berhubungan dengan materi
yang akan diajarkan dengan
model tersebut.
4. Membutuhkan biaya yang
tidak sedikit
4. Wawancara :
1. Model pembelajaran Picture and
Picture adalah suatu metode
belajar yang menggunakan gambar
dan dipasangkan atau diurutkan
menjadi urutan
logis. Pembelajaran ini memiliki
ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
Menyenangkan dan sesuai untuk
meningkatkan motivasi dan
keaktifan peserta didik ( Kepala
SMA Negeri 2 Pemangkat)
2. Model pembelajaran picture and
picture mengutamakan gaya
belajar visual. Di mana,
pembelajaran fokus pada kegiatan
mengamati, menggambar,
mendemonstrasikan, dan membaca
media belajar. Selain itu, model ini
juga mendorong siswa untuk bisa
lebih kreatif dan aktif dalam
pembelajaran (Adriani, S.P)