Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir.
Menurut Prof. Dr. Ir. Suripin, M.Eng., drainase adalah mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.
Manajemen sampah yang tidak bagus dapat menyebabkan tersumbatnya sistem drainase, yang bisa menyebabkan meluapnya air akibat berkurangnya debit air yang dapat ditampung dan disalurkan oleh drainase.
Pertambahan jumlah penduduk juga menjadi masalah sendiri bagi daya tampung drainase. Meningkatnya jumlah penduduk berarti bertambahnya infrastruktur, yang diiringi oleh bertambahnya jumlah limbah yang dikeluarkan ke lingkungan.
Sistim Drainase Perkotaan adalah prasarana yang terdiri dari kumpulan sistem saluran didalam kota yang berfungsi mengeringkan lahan perkotaan dari banjir atau genangan akibat hujan dengan cara mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air melalui sistem saluran-saluran tersebut.
1. REKAYASA DRAINASE
Dosen Pembimbing : Rismalinda, MT
SALURAN DRAINASE DI KAMPUNG PADANG
KABUPATEN ROKAN HULU
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
JULEHA (1213019)
NASRI (1213003)
MUTRIDI (1213005)
HERLAN TONI (1213000)
HASMAR (1213004)
2. A. LATAR BELAKANG
Sistem drainase didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan
membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di
permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk
secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam
Bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di
permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah.
Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air
demi pencegahan banjir.
3. Masalah inilah yang dihadapi oleh
masyarakat Kota Pasir Pengaraian
terkhususnya pada kawasan yang kami amati
yaitu pada ruas jalan Tuanku Tambusai
(Kampung Padang).
Pertambahan penduduk yang tidak
diimbangi dengan penyediaan prasarana dan
sarana perkotaan yang tidak memadai
mengakibatkan pemanfaatan lahan yang tidak
tertib.
4. B. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui dan memahami sistem saluran drainase;
2. Mengetahui dan memahami ukuran drainase di
Kampung Padang;
3. Mengetahui dan memahami fungsi drainase;
4. Menganalisis debit/kecepatan arus drainase di
Kampung Padang;
5. Sebagai bahan perkuliahan mata kuliah Rekayasa
Drainase.
5. C. MANFAAT PENELITIAN
1. Memberikan solusi atau cara mengatasi dari
penyebab tersendatnya saluran drainase di Desa
Kampung Padang ;
2. Tim surveyor menjadi lebih tahu kondisi saluran
drainase di Kampung Padang.
6. 1. Data Primer
Data primer di peroleh dari analisa, ini dilakukan untuk
peninjauan langsung di lapangan seperti: mengetahui
besarnya debit aliran pada kondisi saluran drainase di
Kampung Padang dengan datang langsung ke lokasi.
2. Data Sekuder
Data sekunder yaitu pemberitahuan dari warga sekitar,
dapat berupa wawancara
A. CARA PENGAMBILAN DATA
7. Adapun lokasi penelitian yang kami
teliti adalah di Desa Kampung Padang, Pasir
Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu.
B. LOKASI PENELITIAN
8. Peralatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
1. Curent Meter, yaitu alat pengukur
debit/kecepatan aliran drainase ;
2. Camera Digital ;
3. Meteran ;
4. Stopwatch ;
5. Alat tulis.
C. ALAT YANG DIGUNAKAN
9. D. UKURAN DRAINASE
Ukuran drainase di Desa Kampung Padang Pasir
Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu.
Saluran Drainase di Kampung Padang memiliki ukuran
sebagai berikut:
Saluran Drainase Primer (utama) Jln. Tuanku Tambusai,
Lebar bawah = 40 cm
Lebar atas = 70 cm
Kedalaman = 70 cm
Saluran drainase berbentuk travesium
Panjang saluran drainase primer = 675 meter (sisi kiri jalan)
675 meter (sisi kanan jalan)
10. Saluran Drainase Sekunder (Simp. Mesjid)
Lebar = 40 cm
Kedalaman = 20 cm
Saluran drainase berbentuk persegi
Panjang saluran drainase sekunder = 100 meter (sisi kiri jalan)
Saluran Drainase Sekunder (Simp. Pasar Modern),
Lebar bawah = 30 cm
Lebar atas = 40 cm
Kedalaman = 40 cm
Saluran drainase berbentuk travesium
Panjang saluran drainase sekunder = 52 meter (sisi kiri jalan)
11. Saluran Drainase Sekunder (Simp. Pasar Modern)
Lebar = 30 cm
Kedalaman = 20 cm
Saluran drainase berbentuk persegi
Panjang saluran drainase sekunder = 50 meter
Saluran Drainase Tersier (Simp. Pasar Modern)
Lebar = 20 cm
Kedalaman = 20 cm
Saluran drainase berbentuk persegi
Panjang saluran drainase tersier = 20 meter
Sebagian besar rumah yang ada di Kampung Padang
(saluran tersier) pembuangan air rumah tangga hanya di alirkan
ke septic tank masing-masing rumah tangga.
12. Untuk lebih jelas melihat saluran drainase berbentuk
travesium di Kampung Padang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
40 cm
70 cm
2 cm
Gambar 1. Potongan melintang saluran drainase primer atau utama
(Jln. Tuanku Tambusai)
13. Gambar 2. Potongan
melintang saluran
drainase sekunder
(Simp. Mesjid)
40 cm
20 cm
2 cm
30 cm
40 cm
2 cm
Gambar 3. Potongan
melintang saluran drainase
sekunder
(Simp. Pasar Modern)
14. Gambar 4. Potongan melintang
saluran drainase sekunder
(Simp. Pasar Modern)
30 cm
20 cm
2 cm
Gambar 4. Potongan melintang
saluran drainase tersier
(Simp. Pasar Modern)
20 cm
20 cm
2 cm
15. Tabel 1. Debit aliran saluran drainase primer di desa
Kampung Padang, Kabupaten Rokan Hulu
Titik
Luas penampang
(m2
)
Kecepatan
(m/det)
Debit
(m3
/det)
Primer (travesium) 0,39 3 1,16
Sekunder (persegi) 0,08 3 0,24
Sekunder
(travesium)
0,14 3 0,42
Sekunder (persegi) 0,06 3 0,18
Tersier (persegi) 0,04 3 0,12
16. E. PERMASALAHAN DRAINASE
Berdasarkan hasil pengamatan, kami melihat
beberapa hal yang menjadi penyebab terjadi
permasalahan drainase, yaitu:
1. Saluran pembuangan air tersumbat karena
dipenuhi sampah
2. Kepadatan penduduk yang tinggi, dan
3. Tingkat kesadaran masyarakat yang masih
rendah.
23. BAB III.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis
ambil dari hasil pengamatan atau survey ini
adalah : Masalah yang timbul pada ruas Jalan
Tuanku Tambusai adalah masalah peluapan air
pada saat hujan karena saluran drainase yang
ada tidak dapat menampung debit air pada saat
curah hujan sangat tinggi karena adanya
pendangkalan saluran oleh sampah maupun
endapan lumpur.
24. Sebaiknya pemerintah setempat memberlakukan
suatu program untuk membersihkan saluran drainase,
agar tidak lagi terjadi penyumbatan yang berakibat
timbulnya genangan air. Pemerintah juga perlu
mensosialisasikan kepada warga setempat untuk tidak
lagi membuang sampah pada saluran drainase.
B. SARAN
25.
26.
27. DAFTAR PUSTAKA
Departemen pekerjaan umum, 1991, Tata Cara Perencanaan
Drainase Permukaan Jalan.
Halim Hasmar, Ir. MT., 2002, Drainase Perkotaan, Ull Press,
Yogyakarta.
Suripin, Ir. Dr., 2004, Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan,
PT. Andi, Yogyakarta.