Dokumen tersebut membahas tiga pendapat tentang arti dukhan menurut ulama salaf. Pertama, dukhan adalah kekeringan yang menimpa Quraisy. Kedua, dukhan akan muncul di hari kiamat dan dapat dilihat semua orang. Ketiga, gabungan pendapat pertama dan kedua dimana dukhan telah terjadi dan akan terjadi di akhir zaman.
3. Salah satu tanda datangnya hari
kiamat adalah adanya dukhan. Arti dukhan
sendiri menurut bahasa adalah asap atau
kabut. Firman Allah yang menyatakan
bahwa adanya asap menjadi tanda kiamat
terdapat dalam Al Quran surat Ad Dukhan
ayat 10-12.
4.
5.
6. Dalam sebuah hadist yang berasal dari
Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam telah bersabda.
“Bersegeralah untuk melakukan amal soleh
sebelum datang 6 hal: Matahari terbit dari
barat, munculnya Dajjal, keluarnya Dabbah
(binatang melata), kematian kalian atau
perkara genting yang meluas di masyarakat.”
(HR Bukhari Muslim)
7. Pendapat yang pertama menyatakan bahwa dukhan adalah
sebuah kondisi kelaparan yang menimpa kaum Quraisy
dikarenakan kondisi kekeringan yang berkepanjangan. Kondisi ini
bahkan membuat debu yang kering berterbangan bersama angin
sehingga disebutlah sebagai dukhan.
Ulama yang mendukung akan keterangan dari Ibnu
Qutaibah tersebut adalah sahabat Ibnu Mas’ud dan dikuti oleh
beberapa ulama salaf yang lainnya.
Ibnu Mas’ud pernah ditanyai oleh muridnya yakni Masruq
karena mendengar seseorang di Kindah yang menyatakan
bahwa dukhan akan datang pada hari kiamat dan menyambar
telinga serta penglihatan kaum munafik. Sementara bagi kaum
mukmin, dukhan hanya akan berefek seperti terkena pilek.
8. Ibnu Mass’ud kemudian berkata, “Siapa yang memiliki ilmu,
bicaralah. Dan siapa yang tidak memilikinya, maka ucapkan Wallahu
A’lam.” Kemudian Ibnu Mas’ud menceritakan makna sebenarnya
dari dukhan.
“ Ketika orang kafir quraisy tidak mau masuk Islam, Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mendoakan keburukan untuk mereka.
Beliau berdoa, “Ya Allah, timpakanlah kekeringan kepada mereka
seperti kekeringan di zaman Yusuf. ” Lalu mereka mengalami
kekeringan, sampai banyak yang meninggal, lalu mereka makan
bangkai, tulang. Sementara orang melihat di antara langit dan bumi
(udara) seperti asap.” (HR Ahmad dan Bukhari)
Sahabat Ibnu Mas’ud juga pernah mengatakan, “Ada 5 tanda
kiamat yang sudah terjadi: peristiwa al Lizam (hukuman bagi kaum
kafir), peristiwa perang romawi, al bathsyah (kekalahan orang kafir
pada perang badar), terbelahnya bulan dan dukhan.” (HR Bukhari)
9. Pendapat kedua menyatakan bahwa dukhan akan muncul di
hari kiamat dan bisa dilihat oleh semua orang. Para
pendukung pendapat ini adalah Ali bin Abi Thalib, Ibnu Umar,
Ibnu Abbas dan ulama lain yang diperkuat oleh tafsir Ibnu
Katsir.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mencantumkan perkataan Ali
bin Abi Thalib yang berbunyi, “Dukhan belum terjadi, orang
mukmin akan menjadi seperti orang pilek. Lalu asap itu
menghembus orang kafir sampai binasa.”
Selain itu, Ibnu Umar pun mengatakan, “Akan keluar
dukhan, lalu orang mukmin terkena imbasnya hingga seperti
orang pilek. Lalu asap ini masuk ke telinga orang kafir dan
munafik sehingga kepala mereka seperti kepala hewan
panggang.”
10. Pendapat yang ketiga merupakan gabungan dari
pendapat pertama dan kedua dimana dukhan telah
terjadi sebelumnya dan akan terjadi pula di akhir
zaman. Inilah pendapat yang dipilih oleh Imam
Nawawi yang dimuat oleh Imam Al Qurthubi.
“Mujahid mengatakan bahwa Ibnu Mas’ud
berpendapat ada dua dukhan. Salah satu telah
terjadi. Sementara yang satunya akan memenuhi
langit dan bumi. Setiap mukmin mengalami pilek.
Sementara orang kafir, telinganya dilubangi.” (At
Tadzkirah)
11. Dajjal bukanlah makhluk yang tidak memiliki kelemahan dan
salah satunya adalah dukhan. Ini karena dukhan membuat dajjal
menjadi cacat dan para pasukannya menjadi hancur lebur. Kondisi
Dajjal menjadi buta sebelah dan terdapat tulisan kafir di dahi karena
efek dukhan tersebut.
Sama seperti dajjal, orang kafir dan Yahudi yang ada di
Khurasan juga akan mengalami bengkak dari kepala hingga ke kaki
akibat dukhan. Dan mereka nantinya akan menjadi pengikut dari
dajjal sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah, “Dajjal akan
keluar di bumi bagian timur yang disebut Khurasan. Ia ditakuti oleh
beberapa kaum yang wajah mereka seperti perisai yang dipukuli.”
Maksud ‘seperti perisai yang dipukuli’ dari keterangan
Rasulullah tersebut adalah wajah mereka yang bengkak karena efek
dukhan sehingga seperti benjol atau habis dipukuli.