TV LCD menggunakan beberapa papan sirkuit utama seperti power supply board untuk mengubah tegangan AC menjadi DC, inverter board untuk mengubah tegangan DC menjadi AC untuk lampu LCD, dan mainboard untuk mengkonversi sinyal video dan audio serta mengontrol panel layar."
2. TV LCD memakai power supply jenis switching yang juga dikenal sebagai SMPS atau Switch Mode
Power Supply. Catu daya merubah listrik AC menjadi tegangan DC (Direct Current) yang bisa
dipakai oleh rangkaian daya TV LCD.
Pada arus listrik AC (Alternating Current) (biasanya 220-240V di Indonesia) memasuki PSU dan
melewati penyaringan pertama melalui EMI (Electromagnetic Interference), dalam rangkaian rush
current limiting dan PFC (Power Factor Correction). Selanjutnya tegangan AC diperbaiki oleh
jembatan penyearah berupa Dioda.
Catatan: bila PFC Aktif dipakai, rangkaian PFC Aktif akan terletak setelah jembatan penyearah dan
sebelum kapasitor besar utama.
3. Passive Power Factor Correction (PFC Pasif)
Cara paling mudah untuk mengontrol arus
harmonik adalah dengan memakai filter, filter
dirancang yang hanya melewatkan frekuensi
line (50z atau 60 Hz). Filter ini mengurangi
arus harmonik, yang berarti bahwa perangkat
non-linear sekarang tampak seperti load filter.
Pada titik faktor daya bisa dibawa mendekati
unity (1),
memakai Kapasitor atau Induktor sesuai yang
diperlukan. Filter ini membutuhkan nilai
induktor yang memiliki arus tinggi dan mahal.
PFC Pasif membutuhkan induktor besar
daripada induktor PFC Aktif, tapi biaya kurang.
4. Active Power Factor Correction (PFC Aktif)
Active Power Factor Correction (PFC Aktif) memakai rangkaian
elektronik yang lebih kompleks untuk mengintrol jumlah daya yang
ditarik oleh beban dalam rangka untuk mendapatkan faktor daya
sedekat mungkin sesuai kebutuhan.
Biasanya rangkaian PFC Aktif mengontrol arus masukan dari beban
sehingga gelombang arus sebanding dengan gelombang tegangan
listrik (gelombang sinus).
Tujuan dari pembuatan faktor daya yang mendekati unity 1 ialah
untuk membuat rangkaian koreksi faktor daya biar murni resistif.
Dalam hal ini memungkinkan pengiriman yang paling efisien daya
listrik dari sumber listrik kepada konsumen.
Beberapa jenis PFC Aktif yaitu Buck, Boost, dan Buck-Boost.
Rangkaian listrik PFC Aktif bisa berupa tahap tunggal atau
multiusage.
Dalam kasus SMPS, Boost converter mencoba untuk menjaga
konstan tegangan DC pada output sementara arus terus-menerus
mengalir dalam fase dan pada frekuensi yang sama dengan
tegangan line.
5. Basic Half Bridge Topology
MOSFET adalah switch di SMPS, disulut oleh IC
power yang mengirimkan square wave pulsed
voltage ke gerbang MOSFET power dalam
setengah bridge, mengubah dan mematikannya
secara bergantian pada frekuensi tinggi.
Ketika pertama MOSFET Daya (Q1) dihidupkan
memungkinkan penghalusan tegangan DC yang
mengalir melalui gulungan primer
dari Transformator beralih ke pusat pembagi
tegangan yang dibentuk oleh C1 dan C2.
Ketika MOSFET ini dimatikan, akan
menghidupkan MOSFET kedua (Q2) dan aliran
arus berbalik diaktifkan, lalu masuk ke pusat
pembagi tegangan ke ground melalui MOSFET
kedua dan kemudian mengulangi proses.
6. Tindakan ini menginduksikan tegangan di gulungan sekunder
dari transformator switching, yang dalam hal ini adalah
tegangan diturunkan ke tegangan AC yang kemudian diperbaiki
oleh Dioda Schottky.
Lalu disaring oleh sisi sekunder filter kapasitor dan induktor
yang juga disebut choke karena mereka menghambat
perubahan frekuensi tinggi. Sekarang tegangan sekunder
diperbaiki dan dirapikan kemudian bisa diatur lebih lanjut oleh
regulator tegangan atau rangkaian regulasi di rangkaian lain
atau di sisi sekuder dari PSU.
Harap dicatat bahwa tidak semua TV LCD akan memakai
topologi setengah jembatan, beberapa hanya akan mempunyai
satu MOSFET atau FET daya dan beberapa akan mempunyai IC
dan MOSFET power terintregrasi ke dalam satu paket.
Sebagian besar SMPS di TV LCD dan akan cukup mirip, dengan
sedikit belajar anda akan melihat perbedaanya tetapi tetap
didasarkan pada prinsip yang sama.
7. 2. Inverter Board
Inverter board bertanggung jawab untuk meningkatkan tegangan rendah DC yang
disediakan oleh salah satu output dari power supply SMPS ke tegangan tinggi
kira-kira 1500V-1800V AC pada start up dan 500V-1000V AC untuk
menghidupkan lampu CCFL yang menyediakan kembali pencahayaan untuk
panel LCD.
Selama bertahun-tahun desainer telah memakai buck/royer inverter topologi
untuk supply listrik CCFL. Topologi ini pada dasarnya adalah kombinasi dari
step down buck regulator, Osilator Royer dan langkah transformator atau
trafo
8. Ada 4 jenis inverter yaitu :
1. Buck royer inverter
2. Push pull inverter (direct drive)
3. Half bridge inverter dan (direct drive)
4. Full bridge inverter (direct drive)
Untuk tipe nomor S, B, C disebut direct drive karena desainya sudah menghilangkan
induktor (buck choke) dan kapasitor resonan yang biasa ditemukan pada desai monitor
lama.
Dengan kata lain jenis direct drive ini sudah mengurangi beberapa komponen yang
terdapat pada desain lama. Dengan alasan efisiensi biaya produksi dan paling penting
dari semua itu adalah bisa meningkatkan kinerja.
9. 3. MainBoard ( Papan Utama )
• Sebagaimana namanya, bagian Ini
menyiratkan papan utama yang
mempunyai banyak fungsi dalam TV
LCD. Anda juga bisa meyebut Board ini
sebagai papan logika, papan digital dan
juga papan scaler.
Tujuan dari mainboard adalah untuk
mengambil input sinyal video dan audio
menkonversi sinyal analog menjadi
sinyal digital pada papan pengontrol
yang dipakai untuk mendorong dan
mengontrol gambar pada panel TFT.
Audio dari penguat video dibawa ke
prosesor audio yang kemudian drive
speaker
10. • Kadang-kadang semua input
video dan audio akan
ditemukan di mainboard dan
kadang-kaang mereka akan
ditemukan di board melalui
kabel pita atau FFC (Flate
Fleksibel Cable). Board ini
juga dapat rumah prosesor
audio dan IC audio amplifier
dan rangkaian lain yang
berhubungan.
11. 4. VPU (Video Prosesing Unit)
• Unit pemrosesan video atau video prosesing unit adalah
rangkaian terintregrasi yang mencakup CPU (Central
Prosesing Unit), HD (High Def.) / SD (Standard Def).
Video dan audio decoder, decoder video NTSC, OSD
(On Screen Display) yang menyaring video scaler dan
deinterlacer.
Untuk sepenuhnya menjelaskan VPU adalah diluar
cakupan blog ini dan saya sarankan anda belajar lebih
lanjut bila anda ingi memahami VPU dengan baik.
Hal utama bagi anda untuk memahami ini adalah
bahwa informasi signal video diubah menjadi sinyal
digital yang dikirim oleh IC ke board controller T-con
LVDS.
•
VPU pada mainboard LCD TV
12. 5. MCU (Micro Controller Unit)
Sebuah mikro controller adalah komputer kecil yang dibuat
dalam satu rangkaian terpadu yang terdiri dari CPU (Central
Processing Unit) yang cukup sederhana bersama dengan
Fungsi pendukung seperti Osilator kristal, timer, watcdog timer,
serial I/O analog dan memori Program seperti NOR Flash ROM
atau OTP bisa disertakan pada chip serta sejumlah RAM kecil.
MCU melaksanakan tugas-tugas khusus kecil di dalam TV LCD.
13. 6. EEPROM (Electronically Erasable Programable Read
Only Memory)
EEPROMs adalah jenis memori non-volatile yang dipakai
dalam perangkat elektronik. Sama seperti namanya
EEPROM datanya bisa dihapus dan diprogram dengan
sinyal-sinyal listrik. EEPROMs dipakai untuk menyimpan
informasi seperti pengaturan antara lain penyesuaian
user dan prefensi.
Ketika anda membuat misalnya penyesuaian kecerahan
MCU bisa menyimpan informasi ini dalam sebuah
EEPROM eksternal
14. . IC Regulator Tegangan
IC Regulator tegangan memberikan tegangan yang stabil
konstan untuk IC dan rangkaian lain yang terdapat di
mainboard.
15. 8. Flash memory
Flash memori pada LCD TV adalah non-
volatile dan adalah jenis EEPROM tertentu
yang dihapus dan diprogram isinya dalam
blok besar. Falsh memory jauh lebih murah
daipada byte-programable memory EEPROM
dan begitu dominan karena dimanapun
sejumlah besar memori non-volatile
dibutuhkan.
Perangkat lunak LCD TV biasanya disimpan
pada flash memori dan software ini kadang-
kadang bisa ditingkatkan melalui port USB
atau pembaca kartu memori di TV anda.
16. 9. Audio Processor
Prosesor Audio menerima sinyal digital dan anal input
audio ke TV dan mengubahnya menjadi sinyal yang bisa
dipakai oleh audio amplifier Untuk menggerakkan
speaker dan juga untuk memecahkan kode dan mengirim
audio ke perangkat periperal.
10. Audio Amplifier
Audio amplifier (penguat audio) seperti namanya
bertanggung jawab untuk menerima sinyal dari output
dari audio processor yang kecil dalam amplitudo. Dan
memakainya untuk mendorong sinyal dengan amplitudo
yang lebih besar tetapi modulasi yang sama melalui
speaker TV.
17. 11. LVDS (Low Voltage Differential Signaling ) IC
IC LVDS memakai diferensial sinyal tegangan
rendah untuk mengirim sinyal video dari
mainboard ke papan pengontrol T-Con/LCD.
LVDS adalah sistem sinyal diferensial, LVDS
mengirimkan dua tegangan yang berbeda
yang dibandingkan pada penerima akhir.
LVDS memakai perbedaan tegangan untuk
mengkodekan sinyal video.
18. 12. Crystals
Fungsi kristal dalam kombinasi dengan
komponen lain untuk menghasilkan sinyal
listrik dengan frekuensi yang sangat tepat.
Frekuensi ini dipakai untuk memberikan
sinyal clock yang stabil ke IC. Jenis yang
paling umum di TV LCD adalah osilator
kristal kuarsa.
19. 13. LCD Controller Board atau T-Con PCB
Controller LCD atau T-Con PCb menerima sinyal
LVD dari mainboard yang memproses Sinyal
TFT Drive dan kemudian melalui papan driver
mengontrol LCD Panel driver IC.
Pada PCB T-Con Anda akan menemukan
Dynamic Ram IC dengan Hig Speed Storage
Device dipakai untuk menyimpan data sampai
saatnya menjadi addressed. Tegangan 12 V
biasanya dialirkan pada board T-Con lewat
kabel dari mainboard ke board T-Con. Tegangan
ini bisa diukur pada picofuse di board T-con.