SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Bahasa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga
membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki
berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:


     1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
     2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran
            orang lain
     3. suatu kesatuan sistem makna
     4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan
            makna.
     5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat,
            dan lain-lain.)
     6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.

Bahasa erat kaitannya dengan kognisi pada manusia, dinyatakan bahwa bahasa adalah
                                                         [1]
fungsi kognisi tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan         Ilmu yang mengkaji bahasa ini disebut
sebagai linguistik.

Menetapkan perbedaan utama antara bahasa manusia satu dan yang lainnya sering amat
sukar. Chomsky (1986) membuktikan bahwa sebagian dialek Jerman hampir serupa dengan
bahasa Belandadan tidaklah terlalu berbeda sehingga tidak mudah dikenali sebagai bahasa lain,
                            [rujukan?]
khususnya Jerman.

               Daftar isi
            [sembunyikan]


1 Unsur dasar bahasa

2 Tahapan perolehan bahasa[2]

3 Bahasa buatan

4 Menerjemahkan bahasa

5 Catatan

6 Lihat pula

7 Catatan kaki

[sunting]Unsur          dasar bahasa

   Fonem
yaitu unsur terkecil dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk membedakan arti dari satu kata.
Contohnya kata ular dan ulas memiliki arti yang berbeda karena perbedaan pada fonem /er/ dan /es/.
Setiap bahasa memiliki jumlah dan jenis fonem yang berbeda-beda. Misalnya bahasa Jepang tidak
mengenal fonem /la/ sehingga perkataan yang menggunakan fonem /la/ diganti dengan fonem /ra/.


   Morfem

yaitu unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Pada
bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan. Misalnya kata praduga memiliki dua morfem
yaitu /pra/ dan /duga/. Kata duga merupakan kata dasar penambahan morfem /pra/ menyebabkan
perubahan arti pada kata duga.


   Sintaksis

yaitu penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis yang berlaku pada bahasa
tertentu. Dalam bahasa Indonesia terdapat aturan SPO atau subjek-predikat-objek. Aturan ini
berbeda pada bahasa yang berbeda, misalnya pada bahasa Belanda dan Jerman aturan pembuatan
kalimat adalah kata kerja selalu menjadi kata kedua dalam setiap kalimat. Hal ini berbeda dengan
bahasaInggris yang memperbolehkan kata kerja diletakan bukan pada urutan kedua dalam suatu
kalimat.


   Semantik

mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam suatu kalimat.


   Diskurs

mengkaji bahasa pada tahap percakapan, paragraf, bab, cerita atau literatur.
                                            [2]
[sunting]Tahapan perolehan bahasa


   Cooing atau berbunyi

Tahapan ini dilakukan oleh bayi di seluruh dunia, tidak terpengaruh pada jenis bahasa yang ada
disekitarnya. Bayi yangtuna rungu pun melakukannya. Biasanya terdiri atas bebunyian dari huruf
hidup.


   Babbling atau bergumam

Tahapan ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan berbagai jenis fonem yang
digabung antara huruf hidup dan konsonan. Pada tahap ini suara babbling terdengar sama pada bayi
berbahasa apapun.


   Ujaran satu kata
Tahapan ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan fonem yang berguna pada
bahasanya, baik huruf hidup maupun konsonan. Bayi Jepang tidak akan mengeluarkan fonem /la/.
Pada saat ini bayi mulai mengeluarkan satu kata.


   Ujaran dua kata dan penuturan telegrafik

Tahapan ini berlangsung pada usia 1,5 - 2,5 tahun, dimana bayi dan balita mulai menggabungkan
dua atau tiga buah kata. Pada saat ini anak mulai belajar memahami sintaks.


   Struktur dasar kalimat dewasa

Tahapan ini mulai muncul pada usia 4 tahun. Ditunjang oleh pertambahan perolehan kosa kata yang
meningkat secara eksponensial

[sunting]Bahasa     buatan

Ada beberapa bahasa artifisial (buatan) yang dikenal. Salah satunya adalah bahasa Esperanto.
Bahasa ini diciptakan oleh L. L. Zamenhof di mana bahasa ini merupakan paduan dari berbagai unsur
bahasa, khususnya bahasa-bahasa Roman yang dicampurkan dengan unsur-unsur Bahasa
Slavia dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, serta digunakan untuk mempermudah pembelajaran
bahasa karena kesederhanaan tata bahasanya.

Bahasa-bahasa artifisial lainnya yang disebut conlang (constructed language) antara lain
adalah Bahasa Interlingua dan Bahasa Lojban.

Sebagian pakar bahasa, seperti J.R.R. Tolkien, telah menciptakan bahasa rekaan, untuk tujuan di
bidang sastera . Salah satunya adalah bahasa Quenya, yakni satu bentuk bahasa yang dipakai oleh
kaum Elvish. Quenya mempunyai abjad dan istilah tersendiri serta dapat digunakan oleh manusia. Di
samping bahasa Quenya, juga diciptakan bahasa Klingon yang pernah dipakai dalam film Star Trek.

[sunting]Menerjemahkan           bahasa

Bahasa manusia yang berbeda-beda menyebabkan manusia mencoba untuk mengungkapkannya
dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan komputer untuk menerjemahkan
satu bahasa ke bahasa lainnya. Perangkat demikian dikenal sebagai "Mesin Penerjemah".

Mesin Penerjemah merupakan hal yang sangat diidam-idamkan oleh para pakar komputer sejak
awal. Pada mulanya mereka memperkirakan, bahwa hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah.
Akan tetapi, hal tersebut ternyata sulit dalam pelaksanaannya, sehingga para pakar komputer
tersebut putus asa. Meskipun demikian, di masa sekarang ini beberapa perangkat penerjemah telah
dijual secara komersial di pasaran.

[sunting]Catatan
   Bahasa itu alat yang sangat tidak memadai untuk berfikir dengan tertib dan untuk melahirkan
    pendapat (C.P.F. Lecoutere, L. Grootaers dalam Inleideng tot de Taalkunde en tot de
    Geschiedens van het Nederlands, halaman 177)
   Bahasa sebagai bayang-bayang pikiran, artinya bahasa tidak dapat melukiskan bentuk pikiran
    sesempurna dan selengkap bentuk pikiran itu sendiri. Itulah mengapa timbul apa yang dikenal
    sebagai gaya bahasa, ragam bahasa dan seterusnya.
   Terdapat 2 macam kaidah bahasa, yaitu kaidah umum yang berlaku untuk semua bahasa dan
    kaidah khusus yang berlaku untuk suatu bahasa tertentu.
   Terjemahan: yang diterjemahkan itu bukan bahasanya (seperti kata-katanya dan kalimatnya)
    tetapi bentuk pikirannya. Sebab bayang-bayang tidak sesempurna dan selengkap bentuk pikiran
    itu sendiri sehingga kemungkinan salah makna atau salah terima pikiran itu sendiri dapat
    dikurangi.

Laras bahasa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Laras bahasa (bahasa Inggris: register) adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan
atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan
yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para
ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka diajukan oleh Joos
(1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu (1) beku (frozen), (2)
resmi (formal), (3) konsultatif (consultative), (4) santai (casual), dan (5) akrab (intimate).

Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti
pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam resmi digunakan dalam
komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah. Ragam
konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau
pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam santai digunakan
dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan
akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan
intim.

More Related Content

What's hot

Koreksi kosa kata bahasa indonesia
Koreksi kosa kata bahasa indonesiaKoreksi kosa kata bahasa indonesia
Koreksi kosa kata bahasa indonesiaaliluqman
 
Pembakuan bahasa
Pembakuan bahasaPembakuan bahasa
Pembakuan bahasajevka
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajarandibafauzia
 
Presentasi Ragam Bahasa Indonesia
Presentasi Ragam Bahasa IndonesiaPresentasi Ragam Bahasa Indonesia
Presentasi Ragam Bahasa Indonesiagoogle
 
Beda Alih kode dan Campur kode
Beda Alih kode dan Campur kodeBeda Alih kode dan Campur kode
Beda Alih kode dan Campur kodeMuqtaf Hasan
 
Bahasa dan Linguistik
Bahasa dan LinguistikBahasa dan Linguistik
Bahasa dan LinguistikNor Idayu
 
Pengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabPengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabAgus Maulana
 
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik UmumMateri M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik UmumPPGHybrid1
 
Makalah Alih Kode dan Campur Kode
Makalah Alih Kode dan Campur KodeMakalah Alih Kode dan Campur Kode
Makalah Alih Kode dan Campur KodeIzan M.Pd
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaKandidat guru BK Profesional
 

What's hot (19)

C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
Linguistik bahasa
Linguistik bahasa Linguistik bahasa
Linguistik bahasa
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Koreksi kosa kata bahasa indonesia
Koreksi kosa kata bahasa indonesiaKoreksi kosa kata bahasa indonesia
Koreksi kosa kata bahasa indonesia
 
Linguistik
LinguistikLinguistik
Linguistik
 
Alih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kodeAlih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kode
 
Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa IndonesiaRagam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Indonesia
 
Pembakuan bahasa
Pembakuan bahasaPembakuan bahasa
Pembakuan bahasa
 
Kelompok 2 linguistik umum
Kelompok 2 linguistik umumKelompok 2 linguistik umum
Kelompok 2 linguistik umum
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
Presentasi Ragam Bahasa Indonesia
Presentasi Ragam Bahasa IndonesiaPresentasi Ragam Bahasa Indonesia
Presentasi Ragam Bahasa Indonesia
 
Beda Alih kode dan Campur kode
Beda Alih kode dan Campur kodeBeda Alih kode dan Campur kode
Beda Alih kode dan Campur kode
 
Bahasa dan Linguistik
Bahasa dan LinguistikBahasa dan Linguistik
Bahasa dan Linguistik
 
Teks 1 hakikat bahasa
Teks  1 hakikat bahasaTeks  1 hakikat bahasa
Teks 1 hakikat bahasa
 
Pengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabPengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik Arab
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik UmumMateri M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
 
Makalah Alih Kode dan Campur Kode
Makalah Alih Kode dan Campur KodeMakalah Alih Kode dan Campur Kode
Makalah Alih Kode dan Campur Kode
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
 

Similar to Bahasa

Hakikat Bahasa.docx
Hakikat Bahasa.docxHakikat Bahasa.docx
Hakikat Bahasa.docxDivaSafitri7
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Imam Suwandi
 
4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptx4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptxQurrotaAyuNeina
 
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docxENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docxssuserc83cb6
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Abdullah Dedi Maulana
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Abdullah Dedi Maulana
 
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa ProkemJargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa ProkemJenny Givany
 
Pertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptxPertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptxFika753292
 
1. Hakikat dan Fungsi Bahasa.pptx
1. Hakikat dan Fungsi Bahasa.pptx1. Hakikat dan Fungsi Bahasa.pptx
1. Hakikat dan Fungsi Bahasa.pptxIznanKholis
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuElyn Eveline
 

Similar to Bahasa (20)

Hakikat Bahasa.docx
Hakikat Bahasa.docxHakikat Bahasa.docx
Hakikat Bahasa.docx
 
Pengertian bahasa
Pengertian bahasaPengertian bahasa
Pengertian bahasa
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptx4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptx
 
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docxENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
 
Hakikat, Fungsi dan Keunikan Bahasa
Hakikat, Fungsi dan Keunikan BahasaHakikat, Fungsi dan Keunikan Bahasa
Hakikat, Fungsi dan Keunikan Bahasa
 
Sifat bahasa
Sifat bahasaSifat bahasa
Sifat bahasa
 
Materi sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptxMateri sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptx
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
sesi 1.pptx
sesi 1.pptxsesi 1.pptx
sesi 1.pptx
 
Fonologi hamidi
Fonologi hamidiFonologi hamidi
Fonologi hamidi
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
 
Bahasa dan faktor luar bahasa
Bahasa dan faktor luar bahasaBahasa dan faktor luar bahasa
Bahasa dan faktor luar bahasa
 
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa ProkemJargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
 
Pertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptxPertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptx
 
1. Hakikat dan Fungsi Bahasa.pptx
1. Hakikat dan Fungsi Bahasa.pptx1. Hakikat dan Fungsi Bahasa.pptx
1. Hakikat dan Fungsi Bahasa.pptx
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
 

Bahasa

  • 1. Bahasa Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut: 1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan. 2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain 3. suatu kesatuan sistem makna 4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna. 5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.) 6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik. Bahasa erat kaitannya dengan kognisi pada manusia, dinyatakan bahwa bahasa adalah [1] fungsi kognisi tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan Ilmu yang mengkaji bahasa ini disebut sebagai linguistik. Menetapkan perbedaan utama antara bahasa manusia satu dan yang lainnya sering amat sukar. Chomsky (1986) membuktikan bahwa sebagian dialek Jerman hampir serupa dengan bahasa Belandadan tidaklah terlalu berbeda sehingga tidak mudah dikenali sebagai bahasa lain, [rujukan?] khususnya Jerman. Daftar isi [sembunyikan] 1 Unsur dasar bahasa 2 Tahapan perolehan bahasa[2] 3 Bahasa buatan 4 Menerjemahkan bahasa 5 Catatan 6 Lihat pula 7 Catatan kaki [sunting]Unsur dasar bahasa  Fonem
  • 2. yaitu unsur terkecil dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk membedakan arti dari satu kata. Contohnya kata ular dan ulas memiliki arti yang berbeda karena perbedaan pada fonem /er/ dan /es/. Setiap bahasa memiliki jumlah dan jenis fonem yang berbeda-beda. Misalnya bahasa Jepang tidak mengenal fonem /la/ sehingga perkataan yang menggunakan fonem /la/ diganti dengan fonem /ra/.  Morfem yaitu unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Pada bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan. Misalnya kata praduga memiliki dua morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata duga merupakan kata dasar penambahan morfem /pra/ menyebabkan perubahan arti pada kata duga.  Sintaksis yaitu penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis yang berlaku pada bahasa tertentu. Dalam bahasa Indonesia terdapat aturan SPO atau subjek-predikat-objek. Aturan ini berbeda pada bahasa yang berbeda, misalnya pada bahasa Belanda dan Jerman aturan pembuatan kalimat adalah kata kerja selalu menjadi kata kedua dalam setiap kalimat. Hal ini berbeda dengan bahasaInggris yang memperbolehkan kata kerja diletakan bukan pada urutan kedua dalam suatu kalimat.  Semantik mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam suatu kalimat.  Diskurs mengkaji bahasa pada tahap percakapan, paragraf, bab, cerita atau literatur. [2] [sunting]Tahapan perolehan bahasa  Cooing atau berbunyi Tahapan ini dilakukan oleh bayi di seluruh dunia, tidak terpengaruh pada jenis bahasa yang ada disekitarnya. Bayi yangtuna rungu pun melakukannya. Biasanya terdiri atas bebunyian dari huruf hidup.  Babbling atau bergumam Tahapan ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan berbagai jenis fonem yang digabung antara huruf hidup dan konsonan. Pada tahap ini suara babbling terdengar sama pada bayi berbahasa apapun.  Ujaran satu kata
  • 3. Tahapan ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan fonem yang berguna pada bahasanya, baik huruf hidup maupun konsonan. Bayi Jepang tidak akan mengeluarkan fonem /la/. Pada saat ini bayi mulai mengeluarkan satu kata.  Ujaran dua kata dan penuturan telegrafik Tahapan ini berlangsung pada usia 1,5 - 2,5 tahun, dimana bayi dan balita mulai menggabungkan dua atau tiga buah kata. Pada saat ini anak mulai belajar memahami sintaks.  Struktur dasar kalimat dewasa Tahapan ini mulai muncul pada usia 4 tahun. Ditunjang oleh pertambahan perolehan kosa kata yang meningkat secara eksponensial [sunting]Bahasa buatan Ada beberapa bahasa artifisial (buatan) yang dikenal. Salah satunya adalah bahasa Esperanto. Bahasa ini diciptakan oleh L. L. Zamenhof di mana bahasa ini merupakan paduan dari berbagai unsur bahasa, khususnya bahasa-bahasa Roman yang dicampurkan dengan unsur-unsur Bahasa Slavia dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, serta digunakan untuk mempermudah pembelajaran bahasa karena kesederhanaan tata bahasanya. Bahasa-bahasa artifisial lainnya yang disebut conlang (constructed language) antara lain adalah Bahasa Interlingua dan Bahasa Lojban. Sebagian pakar bahasa, seperti J.R.R. Tolkien, telah menciptakan bahasa rekaan, untuk tujuan di bidang sastera . Salah satunya adalah bahasa Quenya, yakni satu bentuk bahasa yang dipakai oleh kaum Elvish. Quenya mempunyai abjad dan istilah tersendiri serta dapat digunakan oleh manusia. Di samping bahasa Quenya, juga diciptakan bahasa Klingon yang pernah dipakai dalam film Star Trek. [sunting]Menerjemahkan bahasa Bahasa manusia yang berbeda-beda menyebabkan manusia mencoba untuk mengungkapkannya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan komputer untuk menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lainnya. Perangkat demikian dikenal sebagai "Mesin Penerjemah". Mesin Penerjemah merupakan hal yang sangat diidam-idamkan oleh para pakar komputer sejak awal. Pada mulanya mereka memperkirakan, bahwa hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi, hal tersebut ternyata sulit dalam pelaksanaannya, sehingga para pakar komputer tersebut putus asa. Meskipun demikian, di masa sekarang ini beberapa perangkat penerjemah telah dijual secara komersial di pasaran. [sunting]Catatan
  • 4. Bahasa itu alat yang sangat tidak memadai untuk berfikir dengan tertib dan untuk melahirkan pendapat (C.P.F. Lecoutere, L. Grootaers dalam Inleideng tot de Taalkunde en tot de Geschiedens van het Nederlands, halaman 177)  Bahasa sebagai bayang-bayang pikiran, artinya bahasa tidak dapat melukiskan bentuk pikiran sesempurna dan selengkap bentuk pikiran itu sendiri. Itulah mengapa timbul apa yang dikenal sebagai gaya bahasa, ragam bahasa dan seterusnya.  Terdapat 2 macam kaidah bahasa, yaitu kaidah umum yang berlaku untuk semua bahasa dan kaidah khusus yang berlaku untuk suatu bahasa tertentu.  Terjemahan: yang diterjemahkan itu bukan bahasanya (seperti kata-katanya dan kalimatnya) tetapi bentuk pikirannya. Sebab bayang-bayang tidak sesempurna dan selengkap bentuk pikiran itu sendiri sehingga kemungkinan salah makna atau salah terima pikiran itu sendiri dapat dikurangi. Laras bahasa Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Laras bahasa (bahasa Inggris: register) adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu (1) beku (frozen), (2) resmi (formal), (3) konsultatif (consultative), (4) santai (casual), dan (5) akrab (intimate). Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah. Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.