SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
i
MAKALAH
PENERAPAN AKAD KAFALAH
PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fikih Muamalat
Dosen Pengampu : Bapak Ali Amin Isfandiar, M. Ag.
Penyusun :
Nama : Istikomah Dwi Lestari
NIM : 4321086
No. Absen : 24
Kelas : A
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN PEKALONGAN
2022
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
A. Akad Kafalah...............................................................................................1
B. Skema Akad Kafalah ...................................................................................3
C. Lembaga Keuangan Syariah yang Menggunakan Akad Kafalah................4
D. Produk Akad Kafalah ..................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
1
A. Akad Kafalah
Kafalah merupakan salah satu ragam akad yang ada pada lembaga keuangan
syariah dengan orientasi non profit tetapi memiliki kompensasi berupa ujrah atau
fee yang berfokus pada suatu pemberian jaminan atau penjaminan hutang. Kafalah
berasal dari bahasa arab yaitu al-dhaman yang memiliki arti jaminan yang
merupakan akad yang fokus pada jaminan suatu transaksi. Menurut Sayyid Sabiq
yang dimaksud dengan kafalah adalah suatu proses penggabungan jaminan atau
kafil menjadi beban ashil dalam tuntutan dengan benda atau materi yang sama, baik
berupa hutang, barang, ataupun suatu pekerjaan.1
Kafalah juga bisa berarti
mengubah tanggung jawab seseorang sebagai penjamin, yaitu seseorang dijamin
dengan melindungi tanggung jawab orang lain. Atas jasanya penjamin dapat
meminta imbalan tertentu dari orang yang dijamin. Kafalah berarti mengambil
tanggung jawab atas pembayaran hutang atau atas kehadiran seorang di
pengadilan.2
Kafalah adalah bagian dari akad tabarru’ yang merupakan akad yang tidak
berorientasikan mendapatkan profit atau akad yang dilakukan dengan tujuan
membantu pihak lain menggunakan akad penyerahan diri. Objek yang digunakan
dalam akad kafalah adalah tanggungan hutang yaitu kewajiban membayar hutang
yang menjadi tanggungan orang lain. Ujrah atau fee yang didapatkan berupa upah
yang diperoleh penganggung atau penjamin hutang atas pekerjaan yang telah
dilakukannya. Terdapat tiga subjek yang terdapat dalam akad kafalah, yaitu orang
yang melakukan hutang atau orang yang terjamin atas permintaannya kepada
lembaga keuangan syariah yang biasa dikenal dengan sebutan nasabah. Kedua,
lembaga keuangan syariah sebagai pelaku pekerjaan atau yang menjamin hutang
dari nasabah. Ketiga, orang yang berwewenang sebagai penjamin dari lembaga
keuangan syariah.
1
Suhendi hendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 189.
2
Iskandar Hardian, Akad Kafalah dalam Syariah card (Jurnal Universitas Muhamadiyah
Gresik) hlm. 33.
2
Dalam menjalankan akad kafalah terdapat rukun dan syarat yang harus
dipenuhi terlebih dahulu, yaitu:
1. Kafil, yaitu orang yang bertugas sebagai penjamin. Orang yang
bertindak sebagai kafil haruslah orang yang berjiwa filantropi dan sudah
dewasa atau baligh, berakal, berhak penuh untuk mengurusi hartanya,
dan berkehendak secara rela atau tidak dipaksakan kehendaknya.3
2. Makful ‘Anhu, yaitu orang yang menjadi tertanggung atau orang yang
melakukan hutang yang ditanggung oleh lembaga keuangan syariah.
Syarat seorang makful anhu haruslah mampu menerima objek
pertanggungan. Selain itu makful ’anhu harus dikenal baik oleh pihak
kafil serta tidak disyaratkan baligh, berakal, kehadiran maupun
kerelaanya dengan kafalah, karena itu diperbolehkan untuk
menanggung anak kecil, orang gila dan orang tidak hadir.4
3. Makful lahu, yaitu orang yang berpiuatang atau memberi hutang. Syarat
seseorang menjadi makful lahu adalah harus diketahui dan dikenal oleh
orang yang menjamin atau kafil. Hal ini dikarenakan agar dapat
meyakinkan pertanggungan yang menjadi bebannya dan mudah dalam
memenuhinya.
4. Makful bih, merupakan objek yang ada dalam akad kafalah yang disebut
dengan hutang atau sesuatu yang dijamin. Sesuatu yang dijamin
haruslah jelas dan tidak diperbolehkan menanggung sesuatu yang tidak
jelas, tetapi terdapat beberapa ulama yang menyebutkan bahwa
menganggung sesuatu yang jelas itu masih diperbolehkan. Makful bih
dalam akad kafalah dapat berupa barang ataupun pekerjaan yang wajib
dipenuhi oleh orang yang keadaannya ditanggung (makful anhu).5
5. Lafadz, merupakan sesuatu yang diucapkan pada saat ijab kabul
terjadinya proses penjaminan adalah berupa ucapan yang diucapkan
3
Djuani Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm. 249
4
Asra moh, Implementasi Aplikasi al-Kafâlah di Lembaga Keuangan Syari’ah di
Indonesia (Jurnal Universitas Ibrahimy Situbondo), hlm. 77
5
Ghazaly Abdul Rahman dkk. Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group),
hlm. 207.
3
1
2
dengan jelas dan menyiratkan akan kesanggupannya dan tak dikaitkan
dengan apapun serta tak dibatasi oleh waktu.6
Lafadz dalam hal ini
menunjukkan arti sebagai pernyataan mau menjamin.
Jenis jenis kafalah dibedakan menjadi dua, yaitu kafalah bil mal dan
kafalah bin nafs. kafalah bil mal merupakan jaminan pembayaran barang atau
pelunasan hutang berupa harta. Sedangkan kafalah bin nafs merupakan akad
pemberian jaminan berupa jiwa atau bisa disebut dengan jaminan muka, yaitu
keharusan kafil untuk menghadirkan orang yang ia tanggungi kepada orang yang
berpiutang.
Ketika orang yang menjamin sudah memenuhi kewajibannya dengan
membayarkan hutang maka orang tersebut harus mendapatkan kompensasi atas
pekerjaan yang sudah dilakukannya. Tetapi, dalam akad kafalah, kompensasi yang
diberikan bukan merupakan bagian dari profit karena akad kafalah termasuk
kedalam akad tabarru’ yang tidak bertujuan untuk menghasilkan profit. Dalam hal
ini kompensasi yang diperoleh penjamin berupa upah telah menjalankan pekerjaan
sebagai seorang penjamin
B. Skema Akad Kafalah
6
Iskandar Hardian, Op. Cit., 34.
TERTANGGUNG/
BERHUTANG
(NASABAH)
DITANGGUNG/
BERPIUTANG
(PEMBELI KERJA)
PENANGGUNG/PENJAMIN
(BANK SYARIAH)
4
Penjelasan:
1. Nasabah mengajukan permohonan hutang kepada pemberi kerja atau orang
yang nantinya akan berpiutang kepada orang yang berhutang atau yang
tertanggung, hutang yang dimaksud berupa pelaksanaan sebuah pekerjaan.
Dalam hal ini nasabah berperan sebagai makful anhu, yaitu pihak yang
tertanggung atau yang melakukan hutang yang ditanggung oleh
penanggung.
2. Pembeli kerja memberikan piutang kepada nasabah atau orang yang
teranggung dan memiliki hutang. Pembeli kerja harus melaksanakan
pekerjaan yang diminta oleh nasabah, agar hutang dari nasabah bisa
terbayarkan ketika pekerjaan tersebut telah diselesaikan. Pembeli kerja
berperan sebagai makful lahu, yaitu pihak pemberi hutang.
3. Nasabah meminta pihak penjamin agar mau menjamin hutang nasabah
kepada pembeli kerja atau orang yang berpiutang. Penjamin berperan
sebagai kafil, yaitu pihak yang bertugas sebagai penjamin. Nasabah
memberikan imbalan atau kompensasi kepada penjamin atas pekerjaan yang
telah dilakukan sebagai tanda terima kasih telah menjalankan pekerjaan
sebagai penjamin.
4. Penjamin memberikan jaminan kepada pembeli kerja bahwa akan melunasi
hutang dari nasabah jika pekerjaan sudah dilaksanakan.
C. Lembaga Keuangan Syariah Yang Menggunakan Akad Kafalah
Lembaga keuangan syariah yang menggunakan akad kafalah adalah bank
syariah. Bank syariah adalah lembaga keuangan syariah yang dijalankan
menggunakan prinsip syariah, yaitu kegiatan usahanya tidak mengandung unsur
riba, maisir, gharar, haram, dan zalim.7
Aktivitas yang berjalan dalam bank
syariah yaitu sama seperti yang ada pada bank konvensional. Terdapat banyak
layanan jasa yang ditawarkan kepada para nasabah yang kemudian dapat
ditransaksikan. Tetapi, terdapat perbedaan pada bank syariah dengan bank
7
Sholikin Eko dkk. Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Jurnal Kajian Ekonomi
dan Perbankan Syariah Vol. 1 No. 1 Juni 2020), hlm. 50.
5
konvensional yaitu dari segi imbalan dari pinjaman yang didapatkan oleh bank
tersebut yang merupakan bagian dari penghasilan.
Dalam bank konvensional penghasilan yang diperoleh dari nasabah yang
meminjam disebut dengan bunga, sedangkan penghasilan yang diperoleh bank
syariah atas peminjaman nasabah yaitu melalui akad muamalat berupa bagi
hasil. Perbedaan tersebut terjadi karena dalam prinsip syariah bunga dianggap
sebagai sesuatu yang berhungan dengan riba. Riba merupakan pengambilan
tambahan baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam-meminjam secara batil
yang bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.8
Dalam prinsip
syariah, riba merupakan tambahan biaya yang tidak diperbolehkan atau
diharamkan, sehingga pada bank syariah tidak terdapat istilah bunga.
Dalam akad kafalah, bank syariah berperan sebagai kafil atau penjamin,
yaitu pihak yang memberikan jaminan kepada pihak yang memiliki piutang atas
permintaan dari pihak yang berhutang atau nasabah. Bank syariah nantinya
akan menjadi perantara antara nasabah dan pembeli kerja dalam membayarkan
hutang dari nasabah. Setelah menjalankan tugasnya, seorang kafil berhak
mendapatkan imbalan atau kompensasi berupa upah. Dalam hal ini imblalan
yang diberikan kepada bank syariah bukan merupakan bagian dari bunga,
karena akad kafalah merupakan akad yang tidak bertujuan untuk menghasilkan
profit, melainkan hanya berupa ujrah atau fee sebagai tanda terima kasih kepada
pihak yang telah menjalankan suatu pekerjaan.
D. Produk Akad Kafalah
Produk akad kafalah yang dikeluarkan oleh bank syariah yaitu berupa
penjaminan atau penggaransian yang biasa dikenal dengan sebutan bank
garansi. Bank garansi adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh bank atas
permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada pemberi kerja atau
pihak ketiga apabila nasabah yang bersangkutan tidak mampu memenuhi
kewajibannya.9
Pemberian jaminan dengan tujuan agar bank penjamin akan
8
Antonio, M. S., Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
hlm. 7.
9
Djuani Dimyauddin, Op. Cit., 252
6
melakukan pemenuhan (pembayaran) kewajiban kepada pihak yang dijamin
jika pihak yang dijamin dan apabila gagal memenuhi kewajibannya kepada
pihak lain sesuai dengan yang disepakati.10
Bank garansi yang diterbitkan oleh bank syariah di Indonesia harus
mematuhi ketentuan yang terdapat pada KUH Perdata, yaitu Buku III Bab XVII
Pasal 1820 sampai dengan Pasal 1850. Bank garansi yang diterapkan
diperbankan syariah harus berdasarkan pada Fatwa Dewan Syariah Nasional
No. 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang kafalah.11
Dalam menerbitkan pernyataan
garansi, bank syariah harus berpedoman pada prinsip syariah seperti halnya
dalam melaksanakan aktivitas yang ada dalam bank syariah.
Contoh penerapannya yaitu ketika suatu perusahaan akan membangun
gedung perusahaan yang baru, perusahaan meminta para kontraktor untuk
membangun gedung tersebut. Perusahaan meminta kepada bank syariah
Indonesia (BSI) agar bisa menjamin hutangnya kepada para kontraktor. Bank
syariah Indonesia (BSI) memberika jaminan kepada para kontraktor melalui
penerbitan bank garansi berupa pernyataan jaminan mau membayar hutang
ketika pekerjaan sudah diselesaikan. Setelah para kontraktor mendapatkan bank
garansi dari penjamin yaitu bank syariah, selanjutnya para kontraktor
menjalankan pekerjaan yang diminta oleh perusahaan. Kemudian, setelah
pekerjaan telah diselesaikan oleh para kontarktor, mereka bisa mencairkan bank
garansi kepada bank syariah Indonesia (BSI). Transaksi antara perusahaan
dengan para kontraktor telah selesai ketika bank garansi sudah dicairkan,
hutang dari perusahaan terhadap para kontraktor sudah dianggap lunas. Tetapi
antara perusahaan dengan bank syariah Indonesia (BSI) belum selesai.
Perusahaan harus memberikan kompensasi atau imbalan kepada bank syariah
Indonesia (BSI) berupa fee atau ujrah atas apa sudah dikerjakan oleh-nya
sebagai tanda terima kasih.
10
Rahmayanti, Eni Sriyanti. Analisa implementasi bank Garansi pada bank muamalat
Indonesia Cabang Medan (Jurnal Ekonomi Islam Volume 9 No. 2), Hlm. 178.
11
Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia (Jakarta: Pustaka Utama
Grafiti, 2003), hlm. 96.
7
DAFTAR PUSTAKA
Suhendi hendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010)
Iskandar Hardian, Akad Kafalah dalam Syariah card (Jurnal Universitas
Muhamadiyah Gresik)
Djuani Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008)
Asra moh, Implementasi Aplikasi al-Kafâlah di Lembaga Keuangan Syari’ah di
Indonesia (Jurnal Universitas Ibrahimy Situbondo)
Ghazaly Abdul Rahman dkk. Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012)
Sholikin Eko dkk. Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Jurnal Kajian
Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol. 1 No. 1 Juni 2020)
Antonio, M. S., Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani Press,
2001)
Rahmayanti, Eni Sriyanti. Analisa Implementasi Bank Garansi Pada Bank
Muamalat Indonesia Cabang Medan (Jurnal Ekonomi Islam Volume 9 No.
2)
Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia (Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti, 2003)

More Related Content

Similar to Makalah Penerapan Akad Kafalah pada Lembaga Keuangan Syariah (LKS).pdf

Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahImba Alfiani
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Dimas Triadi
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docxHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docxZukét Printing
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdfHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdfZukét Printing
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Bima Ridwan
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Bima Ridwan
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahAkadusyifa .
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Ita Rahmatika
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahJefik Zulfikar
 
Manajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahManajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahDwi Anita
 
(Kel 8) jasa dalam perbankan syariah.fix
(Kel 8) jasa dalam perbankan syariah.fix(Kel 8) jasa dalam perbankan syariah.fix
(Kel 8) jasa dalam perbankan syariah.fixGilangIlhamFirdaus
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahBernard Anjas
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahAmalia Damayanti
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptxAdiyathRandy
 

Similar to Makalah Penerapan Akad Kafalah pada Lembaga Keuangan Syariah (LKS).pdf (20)

Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariah
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docxHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdfHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariah
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariah
 
Pembiayaan
PembiayaanPembiayaan
Pembiayaan
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Manajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahManajemen Bank Syariah
Manajemen Bank Syariah
 
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptxKERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
 
(Kel 8) jasa dalam perbankan syariah.fix
(Kel 8) jasa dalam perbankan syariah.fix(Kel 8) jasa dalam perbankan syariah.fix
(Kel 8) jasa dalam perbankan syariah.fix
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
 
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
 
Bank
BankBank
Bank
 

Recently uploaded

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 

Recently uploaded (19)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 

Makalah Penerapan Akad Kafalah pada Lembaga Keuangan Syariah (LKS).pdf

  • 1. i MAKALAH PENERAPAN AKAD KAFALAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fikih Muamalat Dosen Pengampu : Bapak Ali Amin Isfandiar, M. Ag. Penyusun : Nama : Istikomah Dwi Lestari NIM : 4321086 No. Absen : 24 Kelas : A JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN PEKALONGAN 2022
  • 2. ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii A. Akad Kafalah...............................................................................................1 B. Skema Akad Kafalah ...................................................................................3 C. Lembaga Keuangan Syariah yang Menggunakan Akad Kafalah................4 D. Produk Akad Kafalah ..................................................................................5 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
  • 3. 1 A. Akad Kafalah Kafalah merupakan salah satu ragam akad yang ada pada lembaga keuangan syariah dengan orientasi non profit tetapi memiliki kompensasi berupa ujrah atau fee yang berfokus pada suatu pemberian jaminan atau penjaminan hutang. Kafalah berasal dari bahasa arab yaitu al-dhaman yang memiliki arti jaminan yang merupakan akad yang fokus pada jaminan suatu transaksi. Menurut Sayyid Sabiq yang dimaksud dengan kafalah adalah suatu proses penggabungan jaminan atau kafil menjadi beban ashil dalam tuntutan dengan benda atau materi yang sama, baik berupa hutang, barang, ataupun suatu pekerjaan.1 Kafalah juga bisa berarti mengubah tanggung jawab seseorang sebagai penjamin, yaitu seseorang dijamin dengan melindungi tanggung jawab orang lain. Atas jasanya penjamin dapat meminta imbalan tertentu dari orang yang dijamin. Kafalah berarti mengambil tanggung jawab atas pembayaran hutang atau atas kehadiran seorang di pengadilan.2 Kafalah adalah bagian dari akad tabarru’ yang merupakan akad yang tidak berorientasikan mendapatkan profit atau akad yang dilakukan dengan tujuan membantu pihak lain menggunakan akad penyerahan diri. Objek yang digunakan dalam akad kafalah adalah tanggungan hutang yaitu kewajiban membayar hutang yang menjadi tanggungan orang lain. Ujrah atau fee yang didapatkan berupa upah yang diperoleh penganggung atau penjamin hutang atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Terdapat tiga subjek yang terdapat dalam akad kafalah, yaitu orang yang melakukan hutang atau orang yang terjamin atas permintaannya kepada lembaga keuangan syariah yang biasa dikenal dengan sebutan nasabah. Kedua, lembaga keuangan syariah sebagai pelaku pekerjaan atau yang menjamin hutang dari nasabah. Ketiga, orang yang berwewenang sebagai penjamin dari lembaga keuangan syariah. 1 Suhendi hendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 189. 2 Iskandar Hardian, Akad Kafalah dalam Syariah card (Jurnal Universitas Muhamadiyah Gresik) hlm. 33.
  • 4. 2 Dalam menjalankan akad kafalah terdapat rukun dan syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu: 1. Kafil, yaitu orang yang bertugas sebagai penjamin. Orang yang bertindak sebagai kafil haruslah orang yang berjiwa filantropi dan sudah dewasa atau baligh, berakal, berhak penuh untuk mengurusi hartanya, dan berkehendak secara rela atau tidak dipaksakan kehendaknya.3 2. Makful ‘Anhu, yaitu orang yang menjadi tertanggung atau orang yang melakukan hutang yang ditanggung oleh lembaga keuangan syariah. Syarat seorang makful anhu haruslah mampu menerima objek pertanggungan. Selain itu makful ’anhu harus dikenal baik oleh pihak kafil serta tidak disyaratkan baligh, berakal, kehadiran maupun kerelaanya dengan kafalah, karena itu diperbolehkan untuk menanggung anak kecil, orang gila dan orang tidak hadir.4 3. Makful lahu, yaitu orang yang berpiuatang atau memberi hutang. Syarat seseorang menjadi makful lahu adalah harus diketahui dan dikenal oleh orang yang menjamin atau kafil. Hal ini dikarenakan agar dapat meyakinkan pertanggungan yang menjadi bebannya dan mudah dalam memenuhinya. 4. Makful bih, merupakan objek yang ada dalam akad kafalah yang disebut dengan hutang atau sesuatu yang dijamin. Sesuatu yang dijamin haruslah jelas dan tidak diperbolehkan menanggung sesuatu yang tidak jelas, tetapi terdapat beberapa ulama yang menyebutkan bahwa menganggung sesuatu yang jelas itu masih diperbolehkan. Makful bih dalam akad kafalah dapat berupa barang ataupun pekerjaan yang wajib dipenuhi oleh orang yang keadaannya ditanggung (makful anhu).5 5. Lafadz, merupakan sesuatu yang diucapkan pada saat ijab kabul terjadinya proses penjaminan adalah berupa ucapan yang diucapkan 3 Djuani Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm. 249 4 Asra moh, Implementasi Aplikasi al-Kafâlah di Lembaga Keuangan Syari’ah di Indonesia (Jurnal Universitas Ibrahimy Situbondo), hlm. 77 5 Ghazaly Abdul Rahman dkk. Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), hlm. 207.
  • 5. 3 1 2 dengan jelas dan menyiratkan akan kesanggupannya dan tak dikaitkan dengan apapun serta tak dibatasi oleh waktu.6 Lafadz dalam hal ini menunjukkan arti sebagai pernyataan mau menjamin. Jenis jenis kafalah dibedakan menjadi dua, yaitu kafalah bil mal dan kafalah bin nafs. kafalah bil mal merupakan jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang berupa harta. Sedangkan kafalah bin nafs merupakan akad pemberian jaminan berupa jiwa atau bisa disebut dengan jaminan muka, yaitu keharusan kafil untuk menghadirkan orang yang ia tanggungi kepada orang yang berpiutang. Ketika orang yang menjamin sudah memenuhi kewajibannya dengan membayarkan hutang maka orang tersebut harus mendapatkan kompensasi atas pekerjaan yang sudah dilakukannya. Tetapi, dalam akad kafalah, kompensasi yang diberikan bukan merupakan bagian dari profit karena akad kafalah termasuk kedalam akad tabarru’ yang tidak bertujuan untuk menghasilkan profit. Dalam hal ini kompensasi yang diperoleh penjamin berupa upah telah menjalankan pekerjaan sebagai seorang penjamin B. Skema Akad Kafalah 6 Iskandar Hardian, Op. Cit., 34. TERTANGGUNG/ BERHUTANG (NASABAH) DITANGGUNG/ BERPIUTANG (PEMBELI KERJA) PENANGGUNG/PENJAMIN (BANK SYARIAH)
  • 6. 4 Penjelasan: 1. Nasabah mengajukan permohonan hutang kepada pemberi kerja atau orang yang nantinya akan berpiutang kepada orang yang berhutang atau yang tertanggung, hutang yang dimaksud berupa pelaksanaan sebuah pekerjaan. Dalam hal ini nasabah berperan sebagai makful anhu, yaitu pihak yang tertanggung atau yang melakukan hutang yang ditanggung oleh penanggung. 2. Pembeli kerja memberikan piutang kepada nasabah atau orang yang teranggung dan memiliki hutang. Pembeli kerja harus melaksanakan pekerjaan yang diminta oleh nasabah, agar hutang dari nasabah bisa terbayarkan ketika pekerjaan tersebut telah diselesaikan. Pembeli kerja berperan sebagai makful lahu, yaitu pihak pemberi hutang. 3. Nasabah meminta pihak penjamin agar mau menjamin hutang nasabah kepada pembeli kerja atau orang yang berpiutang. Penjamin berperan sebagai kafil, yaitu pihak yang bertugas sebagai penjamin. Nasabah memberikan imbalan atau kompensasi kepada penjamin atas pekerjaan yang telah dilakukan sebagai tanda terima kasih telah menjalankan pekerjaan sebagai penjamin. 4. Penjamin memberikan jaminan kepada pembeli kerja bahwa akan melunasi hutang dari nasabah jika pekerjaan sudah dilaksanakan. C. Lembaga Keuangan Syariah Yang Menggunakan Akad Kafalah Lembaga keuangan syariah yang menggunakan akad kafalah adalah bank syariah. Bank syariah adalah lembaga keuangan syariah yang dijalankan menggunakan prinsip syariah, yaitu kegiatan usahanya tidak mengandung unsur riba, maisir, gharar, haram, dan zalim.7 Aktivitas yang berjalan dalam bank syariah yaitu sama seperti yang ada pada bank konvensional. Terdapat banyak layanan jasa yang ditawarkan kepada para nasabah yang kemudian dapat ditransaksikan. Tetapi, terdapat perbedaan pada bank syariah dengan bank 7 Sholikin Eko dkk. Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol. 1 No. 1 Juni 2020), hlm. 50.
  • 7. 5 konvensional yaitu dari segi imbalan dari pinjaman yang didapatkan oleh bank tersebut yang merupakan bagian dari penghasilan. Dalam bank konvensional penghasilan yang diperoleh dari nasabah yang meminjam disebut dengan bunga, sedangkan penghasilan yang diperoleh bank syariah atas peminjaman nasabah yaitu melalui akad muamalat berupa bagi hasil. Perbedaan tersebut terjadi karena dalam prinsip syariah bunga dianggap sebagai sesuatu yang berhungan dengan riba. Riba merupakan pengambilan tambahan baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam-meminjam secara batil yang bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.8 Dalam prinsip syariah, riba merupakan tambahan biaya yang tidak diperbolehkan atau diharamkan, sehingga pada bank syariah tidak terdapat istilah bunga. Dalam akad kafalah, bank syariah berperan sebagai kafil atau penjamin, yaitu pihak yang memberikan jaminan kepada pihak yang memiliki piutang atas permintaan dari pihak yang berhutang atau nasabah. Bank syariah nantinya akan menjadi perantara antara nasabah dan pembeli kerja dalam membayarkan hutang dari nasabah. Setelah menjalankan tugasnya, seorang kafil berhak mendapatkan imbalan atau kompensasi berupa upah. Dalam hal ini imblalan yang diberikan kepada bank syariah bukan merupakan bagian dari bunga, karena akad kafalah merupakan akad yang tidak bertujuan untuk menghasilkan profit, melainkan hanya berupa ujrah atau fee sebagai tanda terima kasih kepada pihak yang telah menjalankan suatu pekerjaan. D. Produk Akad Kafalah Produk akad kafalah yang dikeluarkan oleh bank syariah yaitu berupa penjaminan atau penggaransian yang biasa dikenal dengan sebutan bank garansi. Bank garansi adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada pemberi kerja atau pihak ketiga apabila nasabah yang bersangkutan tidak mampu memenuhi kewajibannya.9 Pemberian jaminan dengan tujuan agar bank penjamin akan 8 Antonio, M. S., Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hlm. 7. 9 Djuani Dimyauddin, Op. Cit., 252
  • 8. 6 melakukan pemenuhan (pembayaran) kewajiban kepada pihak yang dijamin jika pihak yang dijamin dan apabila gagal memenuhi kewajibannya kepada pihak lain sesuai dengan yang disepakati.10 Bank garansi yang diterbitkan oleh bank syariah di Indonesia harus mematuhi ketentuan yang terdapat pada KUH Perdata, yaitu Buku III Bab XVII Pasal 1820 sampai dengan Pasal 1850. Bank garansi yang diterapkan diperbankan syariah harus berdasarkan pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang kafalah.11 Dalam menerbitkan pernyataan garansi, bank syariah harus berpedoman pada prinsip syariah seperti halnya dalam melaksanakan aktivitas yang ada dalam bank syariah. Contoh penerapannya yaitu ketika suatu perusahaan akan membangun gedung perusahaan yang baru, perusahaan meminta para kontraktor untuk membangun gedung tersebut. Perusahaan meminta kepada bank syariah Indonesia (BSI) agar bisa menjamin hutangnya kepada para kontraktor. Bank syariah Indonesia (BSI) memberika jaminan kepada para kontraktor melalui penerbitan bank garansi berupa pernyataan jaminan mau membayar hutang ketika pekerjaan sudah diselesaikan. Setelah para kontraktor mendapatkan bank garansi dari penjamin yaitu bank syariah, selanjutnya para kontraktor menjalankan pekerjaan yang diminta oleh perusahaan. Kemudian, setelah pekerjaan telah diselesaikan oleh para kontarktor, mereka bisa mencairkan bank garansi kepada bank syariah Indonesia (BSI). Transaksi antara perusahaan dengan para kontraktor telah selesai ketika bank garansi sudah dicairkan, hutang dari perusahaan terhadap para kontraktor sudah dianggap lunas. Tetapi antara perusahaan dengan bank syariah Indonesia (BSI) belum selesai. Perusahaan harus memberikan kompensasi atau imbalan kepada bank syariah Indonesia (BSI) berupa fee atau ujrah atas apa sudah dikerjakan oleh-nya sebagai tanda terima kasih. 10 Rahmayanti, Eni Sriyanti. Analisa implementasi bank Garansi pada bank muamalat Indonesia Cabang Medan (Jurnal Ekonomi Islam Volume 9 No. 2), Hlm. 178. 11 Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2003), hlm. 96.
  • 9. 7 DAFTAR PUSTAKA Suhendi hendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010) Iskandar Hardian, Akad Kafalah dalam Syariah card (Jurnal Universitas Muhamadiyah Gresik) Djuani Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008) Asra moh, Implementasi Aplikasi al-Kafâlah di Lembaga Keuangan Syari’ah di Indonesia (Jurnal Universitas Ibrahimy Situbondo) Ghazaly Abdul Rahman dkk. Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012) Sholikin Eko dkk. Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol. 1 No. 1 Juni 2020) Antonio, M. S., Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani Press, 2001) Rahmayanti, Eni Sriyanti. Analisa Implementasi Bank Garansi Pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan (Jurnal Ekonomi Islam Volume 9 No. 2) Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2003)