SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
MUAMALAH ; ASPEK SOSIAL
AJARAN ISLAM
• Kedudukan Mu’amalah
• Konsep Dasar Mu’amalah
• Landasan Perekonomian Islam
• Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian
• Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi
Islam
• Masalah Pemilikan
• Masalah Transaksi
2. Kedudukan Mu’amalah
Menyangkut aturan-aturan dalam menata hubungan
antar sesama manusia agar tercipta keadilan dan
kedamaian dalam kebersamaan hidup manusia.
Mu’amalah merupakan bagian prinsipal, untuk
mencegah terjadinya persengketaan antara anggota
masyarakat.dalam mengadakan kontak sosial
Mu’amalah menjadi sangat penting karena dalam
rangka menata hubungan bersama itulah agama
diturunkan.
“Agama itu adalah mu‟amalah”
3. Konsep Dasar Mu’amalah
• Manusia adalah khalifah di muka bumi, bertugas menata kehidupan
sebaik mungkin sehingga tercipta kedamaian dalam kehidupan
manusia yang dinamis.
• Untuk menciptakan perdamaian perlu diciptakan perangkat-
perangkat dan aparat-aparat
• Keadilan merupakan modal utama untuk terciptanya kondisi damai
dan stabilitas di tengah masyarakat,
• Untuk menciptakan kedamaian, keadilan harus ditegakkan
sekalipun dipaksakan melalui berbagai sanksi-sanksi dan hukuman.
• Untuk menegakkan keadilan perlu ditetapkan peraturan-peraturan
yang tegas dan rambu-rambu yang jelas
• - agar setiap orang mengetahui mana hak dia dan mana hak orang
lain,
• -Sebagai rujukan penegakan keadilan, seandainya terjadi
persengketaan sebagai akibat adanya pihak yang berlaku zalim
• 4. Landasan Perekonomian Islam
• Filsafat Ekonomi Islam
• Kunci filsafat ekonomi Islam terletak pada:
• Hubungan manusia dan Tuhan, dirumuskan dengan tauhid
• Hubungan manusia dengan manusia, persaudaraan yang harus saling
tolong-menolong dalam kebaikan.
• Hubungan manusia dengan alam semesta, bahwa alam semesta
disediakan Allah swt. bagi manusia untuk dimanfaatkan, tetapi semua itu
adalah milik Allah
• Status dan Fungsi hidupnya di muka bumi, sebagai hamba dan khalifah
• Khalifah, yaitu pengelola dan pengolah bumi yang mendapatkan amanat
untuk menghidupkan kehidupan di muka bumi.
• Semua perbekalan yang tersedia bagi manusia merupakan amanat dari
Allah swt., maka ia harus mempertanggungjawabkannya di hadapan-Nya.
• Di hadapan Allah kedudukan manusia adalah sama; dan setiap orang
mendapatkan kesempatan yang sama dalam berhubungan dengan Tuhan
dan memanfaatkan isi alam semesta.
• 5. Kegiatan dan Pengembangan
Perekonomian
• Tiada larangan apapun untuk
menjalankan usaha ekonomi.
• Manusia dianjurkan untuk memanfaatkan
kesempatan luas untuk berproduksi. Yang
terpenting dalam melaksanakan itu semua
adalah motivasi atau niat serta tujuan dari
kegiatan ekonomi itu sendiri.
• Semua kegitan ekonomi apabila dibarengi
dengan niat baik merupakan amal ibadah.
• Tujuan dalam usaha ekonomi boleh bersifat pribadi
atau demi kepentingan sosial.
• Tujuan pribadi yang diperbolehkan (sah) termasuk
antara lain
• pemenuhan kebutuhan pribadi dan keluarga,
• menabung untuk jaminan hari tua dan
• hasrat untuk bisa meninggalkan warisan bagi keturunan
• Memenuhi kebutuhan minimal untuk mempertahankan
kehidupan pada dasarnya adalah kewajiban.
• Tidak ada batas maksimum yang ditetapkan dalam
jumlah kepemilikan, Tetapi keserakahan, kebakhilan dan
keinginan berlebihan untuk mencapai kesenangan dan
kemewahan adalah tercela
• 6. Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi Islam
• Harta yang baik merupakan tulang punggung kehidupan; wajib dicari, dikelola, dan
diinvestasikan secara baik.
• Setiap orang yang mampu dan punya potensi untuk bekerja, mesti bekerja dan
mencari penghasilan.
• Sumber-sumber alami perlu dicari dan segala materi dan energi yang ada wajib
dimanfaatkan.
• Sumber-sumber pemasukan tidak boleh diperoleh dari usaha yang tidak baik.
• Kegiatan ekonomi harus mendekatkan jarak antara lapisan masyarakat golongan
kaya dan golongan fakir.,
• Perlu ada jaminan sosial dan perlindungan bagi setiap warga
• Mendorong pengeluaran dan infak dalam kebajikan, membangun solidaritas antar
warga, dan mewajibkan kerjasama atas dasar kebajikan dan takwa.
• Harta ditetapkan sebagai barang terhormat; pemilikkan pribadi dihormati selama
penggunaannya tidak melanggar kepentingan umum.
• Sistem transaksi material disusun berdasarkan aturan yang adil, yaitu mengontrol
fihak yang kuat dan melindungi fihak yang lemah.
• Negara bertanggung jawab melindungi berjalannya sistem perekonomian.
• 7. Masalah Pemilikan
• Pemilikan Pribadi Menurut Islam
• Islam mengakui pemilikan harta pribadi, baik laki-laki
maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa.
• Pemiliknya punya hak untuk menjaga dan
mempertahankannya dari perampasan secara tidak sah,
dan tidak seorangpun berhak mengambilnya tanpa
kerelaannya.
• Pemilik punya hak pengelolaan, penggunaan, dan
pengembangan harta. dengan syarat dilakukan dengan
cara-cara yang baik dan halal serta sesuai dengan
ketentuan-ketentuan agama.
• Usaha mendapatkan kekayaan, pemanfaatannya dan
penyalurannya mesti tunduk pada ketentuan-ketentuan
dan mesti mengikuti kaidah-kaidah
• Pemilikan harta secara absolut bertentangan dengan
ajaran Islam.
• pada hak milik perorangan, terdapat kewajiban tertentu
terhadap orang lain.
• Di samping milik pribadi, ada pemilikan bersama,
• Pemilikan pribadi atas harta tidak terbatas, asal
diperoleh dengan cara-cara yang dibenarkan syari’at.
8. Sumber-sumber Pemilikan
• Berbagai sumber pemilikan,
• hasil usaha sendiri
• warisan, atau
• pemberian: yang dapat berupa hibah, hadiah,
sodaqoh, infak, mahar, iqtha‟ (lahan yang
diberikan oleh pemerintah), dan sebagainya.
• Prinsip usaha: Segala bentuk usaha itu boleh,
selama tidak ada aturan agama yang
melarangnya dan dilakukan dengan jujur dan
dengan cara yang halal.
9. Usaha yang Dilarang
• Beberapa jenis usaha yang dilarang
• Mengambil riba (keuntungan/kelebihan yang ditetapkan
dalam transaksi utang piutang).
• Pencurian, perampokan, korupsi, mengambil hak orang
lain, mengambil milik umum yang bukan haknya, dan
sejenisnya.
• Perdagangan barang yang merusak kesehatan.
• Bisnis judi, hiburan maksiat, pelacuran, dan segala yang
meruntuhkan moral dan budi.
• Penyuapan dan pemberian komisi-komisi.
• Perdagangan secara licik
. Perdagangan secara licik
• 10dalam bentuk:bentuk :
• Ihtikar (menimbun barang) kebutuhan pokok orang
banya, untuk mendapat keuntungan berlipat.
• Manipulasi (ghasy), seperti menyembunyikan aib
barang, mengurangi takaran dan timbangan, dsb.
• Bersumpah atas barang dagangan,
• Iklan yang menipu dan promosi yang tidak jujur.
• Semua keuntungasn yang diperoleh dengan cara ini
tidak halal dan haram dimanfaatkan oleh yang
melakukannya.
11. Masalah Transaksi
• Islam sangat menghormati perjanjian dan
transaksi yang dibuat antar manusia
• Transaksi dalam kegiatan ekonomi dapat
berupa :
• transaksi jual-beli
• transaksi utang piutang,
• transaksi sewa menyewa,
• transaksi upah-mengupah, dan
sebagainya.
12. Transaksi Jual Beli
• Laki-laki ataupun perempuan– kecuali anak-
anak dan sufaha - punya hak untuk
melakukan penjualan dan pertukaran barang
miliknya.
• Yang terpenting bahwa transaksinya dilakukan
dengan jujur dan terbebas dari ekploitasi yang
kuat terhadap yang lemah
•
• Sufaha adalah orang-orang yang tidak punya
kemampuan mengelola harta
Ketentuan dalam Transaksi Jual-
Beli
• Bila transaksi sudah dilakukan dengan seseorang, maka
orang lain tidak boleh mengintervensi dan melakukan
transaksi kedua.
• Mempertimbangkan pilihan jadi atau tidak (khiyar).
• Transaksi dagang hanya boleh dilakukan untuk barang
yang sudah ada dan dapat dikenali segala indentitasnya
(kecuali dalam bentuk salam.[1]
• Bersumpah dalam transaksi dagang tidak diperbolehkan.
• Dalam transaksi jual beli dianjurkan ada saksi.
•
[1] Salam adalah jual beli barang, tetapi yang
disebutkan hanya ciri-ciri dan karakteristiknya,
sedangkan barangnya diserahkan kemudian.
13. Khiyar dalam Jual-Beli
• khiyar, yaitu hak menimbang pilihan bagi
si pembeli untuk melanjutkan transaksi
atau membatalkannya.
• Ada tiga jenis khiyar, yaitu :
• 1. Khiyar majlis.
• 2). Khiyar syarat.
• 3). Khiyar „aibi.
14. Transaksi Utang Piutang
• Beberapa petunjuk Islam tentang utang piutang
• Mengutangkan (memberi pinjaman) kepada orang lain
adalah merupakan suatu kebajikan.
• Transaksi utang-piutang hendaklah dicatat dan
dipersaksikan dengan dua orang saksi yang adil.
• Tidak boleh mencari keuntungan dari utang.
• Orang yang mengutang dianjurkan untuk memberikan
kelebihan pembayaran utang secara sukarela.
• Dibolehkan memberikan jaminan (borg) atas utang,
dengan menggunakan barang atau surat-surat berharga
15. Jual-Beli versus Riba
• “Allah telah menghalalkan jual-beli dan
mengharamkan riba..... Orang –orang
yang mengulangi mengambil riba, maka
orang itu adalah penghuni neraka. Mereka
kekal di dalamnya” (QS. Al-Baqarah/2;
275).

More Related Content

Similar to Transaksi ekonomi

AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAMAA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAMAs Nuurien Najma
 
BAB 9 - Ekonomi Islam.pptx
BAB 9 - Ekonomi Islam.pptxBAB 9 - Ekonomi Islam.pptx
BAB 9 - Ekonomi Islam.pptxgencar filandany
 
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxPresentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxDiandraPartaWisnuDew
 
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...Amirul Shafiq Ahmad Zuperi
 
1 a kump 2_bab 13_muamalat islam
1 a kump 2_bab 13_muamalat islam1 a kump 2_bab 13_muamalat islam
1 a kump 2_bab 13_muamalat islam8arbi8
 
PEMIKIRAN DAN TAMADUN ISLAM.pptx
PEMIKIRAN DAN TAMADUN ISLAM.pptxPEMIKIRAN DAN TAMADUN ISLAM.pptx
PEMIKIRAN DAN TAMADUN ISLAM.pptxssuser271471
 
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnisPenerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnisA31114041
 
Modul Fakta Tingkatan 5.docx
Modul Fakta Tingkatan 5.docxModul Fakta Tingkatan 5.docx
Modul Fakta Tingkatan 5.docxRoslanAbdGhani1
 
Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan dan Perbankan SyariahLembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan dan Perbankan SyariahDwi Wahyu
 
silvi AGAMA 2 (2).pptx
silvi AGAMA 2 (2).pptxsilvi AGAMA 2 (2).pptx
silvi AGAMA 2 (2).pptxSilviCindia
 
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )Farah Mohammed Yusoff
 
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptxMATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptxNgajimiskandar
 
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2Hamdani Rizal
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-Syatibi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-SyatibiSejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-Syatibi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-SyatibiLia Prasetyowati
 
MPW1143 - Bab 14 ekonomi islam v1
MPW1143 -  Bab 14 ekonomi islam v1MPW1143 -  Bab 14 ekonomi islam v1
MPW1143 - Bab 14 ekonomi islam v1Mimi Mokhtar
 
1 a kump 4_bab 11_islam dan hak milik
1 a kump 4_bab 11_islam dan hak milik1 a kump 4_bab 11_islam dan hak milik
1 a kump 4_bab 11_islam dan hak milik8arbi8
 

Similar to Transaksi ekonomi (20)

AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAMAA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
 
Institusi ekonomi
Institusi ekonomiInstitusi ekonomi
Institusi ekonomi
 
BAB 9 - Ekonomi Islam.pptx
BAB 9 - Ekonomi Islam.pptxBAB 9 - Ekonomi Islam.pptx
BAB 9 - Ekonomi Islam.pptx
 
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxPresentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
 
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
 
1 a kump 2_bab 13_muamalat islam
1 a kump 2_bab 13_muamalat islam1 a kump 2_bab 13_muamalat islam
1 a kump 2_bab 13_muamalat islam
 
Eko slide
Eko slideEko slide
Eko slide
 
PEMIKIRAN DAN TAMADUN ISLAM.pptx
PEMIKIRAN DAN TAMADUN ISLAM.pptxPEMIKIRAN DAN TAMADUN ISLAM.pptx
PEMIKIRAN DAN TAMADUN ISLAM.pptx
 
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnisPenerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
 
Modul Fakta Tingkatan 5.docx
Modul Fakta Tingkatan 5.docxModul Fakta Tingkatan 5.docx
Modul Fakta Tingkatan 5.docx
 
Etika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islamEtika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islam
 
Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan dan Perbankan SyariahLembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
 
silvi AGAMA 2 (2).pptx
silvi AGAMA 2 (2).pptxsilvi AGAMA 2 (2).pptx
silvi AGAMA 2 (2).pptx
 
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
 
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptxMATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
 
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-Syatibi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-SyatibiSejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-Syatibi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-Syatibi
 
MPW1143 - Bab 14 ekonomi islam v1
MPW1143 -  Bab 14 ekonomi islam v1MPW1143 -  Bab 14 ekonomi islam v1
MPW1143 - Bab 14 ekonomi islam v1
 
Islam
IslamIslam
Islam
 
1 a kump 4_bab 11_islam dan hak milik
1 a kump 4_bab 11_islam dan hak milik1 a kump 4_bab 11_islam dan hak milik
1 a kump 4_bab 11_islam dan hak milik
 

Transaksi ekonomi

  • 1. MUAMALAH ; ASPEK SOSIAL AJARAN ISLAM • Kedudukan Mu’amalah • Konsep Dasar Mu’amalah • Landasan Perekonomian Islam • Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian • Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi Islam • Masalah Pemilikan • Masalah Transaksi
  • 2. 2. Kedudukan Mu’amalah Menyangkut aturan-aturan dalam menata hubungan antar sesama manusia agar tercipta keadilan dan kedamaian dalam kebersamaan hidup manusia. Mu’amalah merupakan bagian prinsipal, untuk mencegah terjadinya persengketaan antara anggota masyarakat.dalam mengadakan kontak sosial Mu’amalah menjadi sangat penting karena dalam rangka menata hubungan bersama itulah agama diturunkan. “Agama itu adalah mu‟amalah”
  • 3. 3. Konsep Dasar Mu’amalah • Manusia adalah khalifah di muka bumi, bertugas menata kehidupan sebaik mungkin sehingga tercipta kedamaian dalam kehidupan manusia yang dinamis. • Untuk menciptakan perdamaian perlu diciptakan perangkat- perangkat dan aparat-aparat • Keadilan merupakan modal utama untuk terciptanya kondisi damai dan stabilitas di tengah masyarakat, • Untuk menciptakan kedamaian, keadilan harus ditegakkan sekalipun dipaksakan melalui berbagai sanksi-sanksi dan hukuman. • Untuk menegakkan keadilan perlu ditetapkan peraturan-peraturan yang tegas dan rambu-rambu yang jelas • - agar setiap orang mengetahui mana hak dia dan mana hak orang lain, • -Sebagai rujukan penegakan keadilan, seandainya terjadi persengketaan sebagai akibat adanya pihak yang berlaku zalim
  • 4. • 4. Landasan Perekonomian Islam • Filsafat Ekonomi Islam • Kunci filsafat ekonomi Islam terletak pada: • Hubungan manusia dan Tuhan, dirumuskan dengan tauhid • Hubungan manusia dengan manusia, persaudaraan yang harus saling tolong-menolong dalam kebaikan. • Hubungan manusia dengan alam semesta, bahwa alam semesta disediakan Allah swt. bagi manusia untuk dimanfaatkan, tetapi semua itu adalah milik Allah • Status dan Fungsi hidupnya di muka bumi, sebagai hamba dan khalifah • Khalifah, yaitu pengelola dan pengolah bumi yang mendapatkan amanat untuk menghidupkan kehidupan di muka bumi. • Semua perbekalan yang tersedia bagi manusia merupakan amanat dari Allah swt., maka ia harus mempertanggungjawabkannya di hadapan-Nya. • Di hadapan Allah kedudukan manusia adalah sama; dan setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama dalam berhubungan dengan Tuhan dan memanfaatkan isi alam semesta.
  • 5. • 5. Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian • Tiada larangan apapun untuk menjalankan usaha ekonomi. • Manusia dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan luas untuk berproduksi. Yang terpenting dalam melaksanakan itu semua adalah motivasi atau niat serta tujuan dari kegiatan ekonomi itu sendiri. • Semua kegitan ekonomi apabila dibarengi dengan niat baik merupakan amal ibadah.
  • 6. • Tujuan dalam usaha ekonomi boleh bersifat pribadi atau demi kepentingan sosial. • Tujuan pribadi yang diperbolehkan (sah) termasuk antara lain • pemenuhan kebutuhan pribadi dan keluarga, • menabung untuk jaminan hari tua dan • hasrat untuk bisa meninggalkan warisan bagi keturunan • Memenuhi kebutuhan minimal untuk mempertahankan kehidupan pada dasarnya adalah kewajiban. • Tidak ada batas maksimum yang ditetapkan dalam jumlah kepemilikan, Tetapi keserakahan, kebakhilan dan keinginan berlebihan untuk mencapai kesenangan dan kemewahan adalah tercela
  • 7. • 6. Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi Islam • Harta yang baik merupakan tulang punggung kehidupan; wajib dicari, dikelola, dan diinvestasikan secara baik. • Setiap orang yang mampu dan punya potensi untuk bekerja, mesti bekerja dan mencari penghasilan. • Sumber-sumber alami perlu dicari dan segala materi dan energi yang ada wajib dimanfaatkan. • Sumber-sumber pemasukan tidak boleh diperoleh dari usaha yang tidak baik. • Kegiatan ekonomi harus mendekatkan jarak antara lapisan masyarakat golongan kaya dan golongan fakir., • Perlu ada jaminan sosial dan perlindungan bagi setiap warga • Mendorong pengeluaran dan infak dalam kebajikan, membangun solidaritas antar warga, dan mewajibkan kerjasama atas dasar kebajikan dan takwa. • Harta ditetapkan sebagai barang terhormat; pemilikkan pribadi dihormati selama penggunaannya tidak melanggar kepentingan umum. • Sistem transaksi material disusun berdasarkan aturan yang adil, yaitu mengontrol fihak yang kuat dan melindungi fihak yang lemah. • Negara bertanggung jawab melindungi berjalannya sistem perekonomian.
  • 8. • 7. Masalah Pemilikan • Pemilikan Pribadi Menurut Islam • Islam mengakui pemilikan harta pribadi, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa. • Pemiliknya punya hak untuk menjaga dan mempertahankannya dari perampasan secara tidak sah, dan tidak seorangpun berhak mengambilnya tanpa kerelaannya. • Pemilik punya hak pengelolaan, penggunaan, dan pengembangan harta. dengan syarat dilakukan dengan cara-cara yang baik dan halal serta sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama.
  • 9. • Usaha mendapatkan kekayaan, pemanfaatannya dan penyalurannya mesti tunduk pada ketentuan-ketentuan dan mesti mengikuti kaidah-kaidah • Pemilikan harta secara absolut bertentangan dengan ajaran Islam. • pada hak milik perorangan, terdapat kewajiban tertentu terhadap orang lain. • Di samping milik pribadi, ada pemilikan bersama, • Pemilikan pribadi atas harta tidak terbatas, asal diperoleh dengan cara-cara yang dibenarkan syari’at.
  • 10. 8. Sumber-sumber Pemilikan • Berbagai sumber pemilikan, • hasil usaha sendiri • warisan, atau • pemberian: yang dapat berupa hibah, hadiah, sodaqoh, infak, mahar, iqtha‟ (lahan yang diberikan oleh pemerintah), dan sebagainya. • Prinsip usaha: Segala bentuk usaha itu boleh, selama tidak ada aturan agama yang melarangnya dan dilakukan dengan jujur dan dengan cara yang halal.
  • 11. 9. Usaha yang Dilarang • Beberapa jenis usaha yang dilarang • Mengambil riba (keuntungan/kelebihan yang ditetapkan dalam transaksi utang piutang). • Pencurian, perampokan, korupsi, mengambil hak orang lain, mengambil milik umum yang bukan haknya, dan sejenisnya. • Perdagangan barang yang merusak kesehatan. • Bisnis judi, hiburan maksiat, pelacuran, dan segala yang meruntuhkan moral dan budi. • Penyuapan dan pemberian komisi-komisi. • Perdagangan secara licik
  • 12. . Perdagangan secara licik • 10dalam bentuk:bentuk : • Ihtikar (menimbun barang) kebutuhan pokok orang banya, untuk mendapat keuntungan berlipat. • Manipulasi (ghasy), seperti menyembunyikan aib barang, mengurangi takaran dan timbangan, dsb. • Bersumpah atas barang dagangan, • Iklan yang menipu dan promosi yang tidak jujur. • Semua keuntungasn yang diperoleh dengan cara ini tidak halal dan haram dimanfaatkan oleh yang melakukannya.
  • 13. 11. Masalah Transaksi • Islam sangat menghormati perjanjian dan transaksi yang dibuat antar manusia • Transaksi dalam kegiatan ekonomi dapat berupa : • transaksi jual-beli • transaksi utang piutang, • transaksi sewa menyewa, • transaksi upah-mengupah, dan sebagainya.
  • 14. 12. Transaksi Jual Beli • Laki-laki ataupun perempuan– kecuali anak- anak dan sufaha - punya hak untuk melakukan penjualan dan pertukaran barang miliknya. • Yang terpenting bahwa transaksinya dilakukan dengan jujur dan terbebas dari ekploitasi yang kuat terhadap yang lemah • • Sufaha adalah orang-orang yang tidak punya kemampuan mengelola harta
  • 15. Ketentuan dalam Transaksi Jual- Beli • Bila transaksi sudah dilakukan dengan seseorang, maka orang lain tidak boleh mengintervensi dan melakukan transaksi kedua. • Mempertimbangkan pilihan jadi atau tidak (khiyar). • Transaksi dagang hanya boleh dilakukan untuk barang yang sudah ada dan dapat dikenali segala indentitasnya (kecuali dalam bentuk salam.[1] • Bersumpah dalam transaksi dagang tidak diperbolehkan. • Dalam transaksi jual beli dianjurkan ada saksi. • [1] Salam adalah jual beli barang, tetapi yang disebutkan hanya ciri-ciri dan karakteristiknya, sedangkan barangnya diserahkan kemudian.
  • 16. 13. Khiyar dalam Jual-Beli • khiyar, yaitu hak menimbang pilihan bagi si pembeli untuk melanjutkan transaksi atau membatalkannya. • Ada tiga jenis khiyar, yaitu : • 1. Khiyar majlis. • 2). Khiyar syarat. • 3). Khiyar „aibi.
  • 17. 14. Transaksi Utang Piutang • Beberapa petunjuk Islam tentang utang piutang • Mengutangkan (memberi pinjaman) kepada orang lain adalah merupakan suatu kebajikan. • Transaksi utang-piutang hendaklah dicatat dan dipersaksikan dengan dua orang saksi yang adil. • Tidak boleh mencari keuntungan dari utang. • Orang yang mengutang dianjurkan untuk memberikan kelebihan pembayaran utang secara sukarela. • Dibolehkan memberikan jaminan (borg) atas utang, dengan menggunakan barang atau surat-surat berharga
  • 18. 15. Jual-Beli versus Riba • “Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba..... Orang –orang yang mengulangi mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya” (QS. Al-Baqarah/2; 275).