SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KELOMPOK 4
Ada apa dengan
STUNTING???
ABSTRAK
Kejadian stunting merupakan akibat dari asupan makan yang tidak
adekuat dalam jangka waktu yang lama, kualitas makan yang tidak baik,
meningkatnya angka kesakitan atau gabungan dari semua faktor tersebut. Deteksi
dini pada anak-anak sangat penting, karena stunting yang terjadi pada masa
anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak pada saat
dewasa. Manifestasi klinik yang ditimbulkan akibat adanya gangguan
perkembangan diantaranya adalah gangguan motorik kasar. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui perbedaan perkembangan motorik kasar antara balita stunting
dan non stunting di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten
sukoharjo. Jenis penelitian bersifat observasional dengan pendekatan yang
digunakan adalah crossectional. Jumlah sampel penelitian 35 balita dari masing-
masing kelompok sesuai dengan kriteria inklusi. Data status gizi diperoleh melalui
pengukuran antropometri. Data Konsumsi zat gizi menggunakan Recall 24 Jam
selama 3 hari dan perkembangan motorik kasar balita diperoleh dengan melakukan
tes Denver II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsumsi
gizi baik energi, protein, Fe dan Zn pada balita yang stunting dan non stunting.
Pada balita stunting terdapat 2,8% balita dengan perkembangan motorik
abnormal, 11,4% balita dengan perkembangan motorik kasar meragukan dan
82,9% balita dengan perkembangan motorik kasar normal. Sedangkan pada balita
non stunting diketahui tidak terdapat balita dengan perkembangan motorik kasar
abnormal, dan 91,4% balita dengan perkembangan motorik kasar normal.Hasil uji
perbedaan perkembangan motorik kasar balita antara balita stunting dan non
stunting disimpulkan tidak ada perbedaan perkembangan motorik kasar.
Kata kunci : Stunting, Konsumsi gizi, Perkembangan motorik kasar
Studi menunjukkan bahwa anak
pendek sangat berhubungan dengan
prestasi pendidikan yang buruk.
Anak-anak pendek menghadapi
kemungkinan yang lebih besar
untuk tumbuh menjadi orang
dewasa yang kurang berpendidikan,
miskin, kurang sehat dan lebih
rentan terhadap penyakit tidak
menular.
Berdampak
negatif pada
masa depan
Menghambat
pertumbuhan
Stunting
Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan
Endang L Achmadi, sebagian orang bertubuh
pendek memang ada yang cerdas, namun
jumlahnya hanya sedikit. Rata-rata orang yang
kurang gizi pertumbuhannya tidak berjalan
optimal dan beresiko 9,2278 kali lebih besar
memiliki IQ rendah.
Dibandingkan anak dengan status gizi normal,
anak dengan status gizi rendah mempunyai skor
IQ 13 poin lebih rendah secara signifikan,
sedangkan anak dengan gizi baik mempunyai skor
IQ 10 poin lebih tinggi namun tidak signifikan
secara statistik.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukoharjo pada tahun 2010 diketahui bahwa 0,51% balita
mengalami gizi buruk, dan 3,81% mengalami gizi kurang.
Di Kecamatan Kartasura, prevalensi stunting sebesar
24,16% (72 balita dari 300 balita), dan untuk wilayah
Kelurahan Kartasura prevalensi gizi buruk sebesar 0,75%
dan prevalensi gizi kurang sebesar 3,57%. Kelurahan
Kartasura memiliki prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
yang tertinggi dari 12 Kelurahan yang ada di Kecamatan
Kartasura dengan prevalensi sebesar 4,32 %, sehingga
Kelurahan Kartasura yang dipilih untuk dijadikan tempat
penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Perbedaan konsumsi zat gizi dan perkembangan motorik
kasar antara balita stunting dan nonstunting di Kelurahan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
Materi dan Metode
• Penelitian ini merupakan penelitian observasional
dengan pendekatan cross sectional yang akan
menjelaskan perbedaan antara perkembangan
motorik kasar dan stunting pada balita.
• Lokasi penelitian : Kelurahan Kartasura Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
• Cara pengambilan sampel: teknik simple random
sampling diambil masing-masing 35 balita dari
kelompok stunting dan non stunting.
• Data konsumsi zat gizi dilakukan dengan metode
recall 24 jam selama 3 hari dan perkembangan
motorik kasar dengan tes Denver II
Hasil dan Pembahasan
• Berdasarkan Profil Kelurahan Kartasura tahun 2011 diketahui
bahwa jumlah penduduk Kelurahan Kartasura sebanyak 15.441
jiwa.
• Tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Kartasura adalah
sebesar 0,35% tidak tamat SD, sebesar 22,6% tamat SD,
tamat SLTP sebesar 40,4%, tamat SLTA sebesar 30,4% dan
6,25% tamat perguruan tinggi.
• Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Kartasura adalah
buruh/swasta (71,8%), pedagang (8,67%), tukang kayu
(5,16%), penjahit (4,43%), pengrajin (4,33%), pengawai
negeri (3,0%), tukang batu (2,19%) dan peternak (0,42%).
• Berdasarkan data dapat dilihat bahwa sebagian besar
penduduk di Kelurahan Kartasura bekerja sebagai
buruh/swasta.
• Hasil penelitian ini tidak ada perbedaan yang signifikan secara
statistik, namun prosentase perkembangan motorik kasar
normal pada balita non stunting (91,4%) lebih besar
dibandingkan dengan balita stunting (82,9%).
• Prosentase perkembangan motorik kasar abnormal dan
meragukan pada balita non stunting (8,6%) lebih kecil
dibandingkan dengan balita stunting (17,1%). Hal ini
menunjukkan bahwa status gizi merupakan salah satu faktor
yang berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar anak.
• Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Wantikasari (2011)
yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-5
tahun. Penelitian dengan hasil yang sama juga dilakukan oleh
Proboningsih (2004) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan perkembangan anak antara anak yang memiliki
status gizi kurang dan status gizi normal.
• Wulandari (2010) juga menyimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik
kasar dan halus anak.
• Berbeda dengan hasil penelitian Muslim (2007)
yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan
perkembangan motorik kasar antara anak
pendek (stunted) dengan anak normal.
• Sylvia (2010) dalam penelitiannya juga
menyimpulkan bahwa status gizi (BB/U) dan
status gizi (TB/U) berhubungan secara
bermakna dengan perkembangan motorik kasar
balita usia 2- 5 tahun.
Perbedaan hasil penelitian ini dapat disebabkan
karena peneliti tidak melakukan tes ulangan
untuk balita yang memiliki perkembangan
motorik kasar meragukan, selain itu keahlian
dari tim pelaksana tes Denver II dan keadaan
psikologi balita juga sangat berpengaruh pada
hasil tes.
Kesimpulan
Prosentase balita stunting di wilayah
Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten
Sukoharjo pada bulan Desember 2011 adalah sebesar
14,3%. Pada balita stunting perkembangan motorik
kasar abnormal terdapat 2,8% balita, perkembangan
motorik kasar meragukan terdapat 11,4% balita dan
untuk perkembangan motorik kasar normal terdapat
82,9% balita. Sedangkan balita nonstunting motorik
kasar meragukan terdapat 8,6% balita dan untuk
perkembangan motorik kasar normal terdapat 91,4%
balita. Terdapat perbedaan tingkat konsumsi zat gizi
(Energi, Protein, Fe, Zn, dan vitamin A) pada balita
stunting dan non stunting. Tidak terdapat perbedaan
perkembangan motorik kasar antara balita stunting
dan non stunting.
Saran
Perlu adanya pengukuran tinggi badan
secara rutin dalam kegiatan posyandu, sehingga
pertumbuhan balita dapat dipantau. Hal ini
dikarenakan masih terdapat balita dengan status
gizi stunting. Makanan tambahan untuk balita
dengan status gizi kurang perlu diberikan,
karena asupan dapat berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Meningkatkan pola asuh orang tua dan keaktifan
orang tua dalam memberikan stimulasi
(rangsangan) kepada balita, agar tidak terdapat
balita dengan perkembangan abnormal dan
meragukan.
Cegah Stunting kini,
masa depan cerah
menanti
PPT Stunting.pptx

More Related Content

Similar to PPT Stunting.pptx

pptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxpptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxaditya303791
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Operator Warnet Vast Raha
 
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdfellyaniabadi1
 
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfIlmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfLASMIHASTRINA1
 
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...rose125620
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...RadenAnggaAnggriawan
 
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdfPPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdfthamuzfellani
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfHerman673394
 
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfPOSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfLaluJuntraUtama
 
Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013irfiandi irfiandi
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Sii AQyuu
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...Anisa Imaniar
 
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxPPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxRudiNardoyo
 
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahTumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahFakhriyah Elita
 
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahTumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahFakhriyah Elita
 

Similar to PPT Stunting.pptx (20)

pptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxpptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptx
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
 
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
 
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfIlmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
 
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
 
Paper pak patra
Paper pak patraPaper pak patra
Paper pak patra
 
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdfPPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
 
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfPOSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
 
Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
 
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxPPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
 
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahTumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
 
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahTumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

PPT Stunting.pptx

  • 1.
  • 3.
  • 5. ABSTRAK Kejadian stunting merupakan akibat dari asupan makan yang tidak adekuat dalam jangka waktu yang lama, kualitas makan yang tidak baik, meningkatnya angka kesakitan atau gabungan dari semua faktor tersebut. Deteksi dini pada anak-anak sangat penting, karena stunting yang terjadi pada masa anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak pada saat dewasa. Manifestasi klinik yang ditimbulkan akibat adanya gangguan perkembangan diantaranya adalah gangguan motorik kasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan perkembangan motorik kasar antara balita stunting dan non stunting di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten sukoharjo. Jenis penelitian bersifat observasional dengan pendekatan yang digunakan adalah crossectional. Jumlah sampel penelitian 35 balita dari masing- masing kelompok sesuai dengan kriteria inklusi. Data status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri. Data Konsumsi zat gizi menggunakan Recall 24 Jam selama 3 hari dan perkembangan motorik kasar balita diperoleh dengan melakukan tes Denver II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsumsi gizi baik energi, protein, Fe dan Zn pada balita yang stunting dan non stunting. Pada balita stunting terdapat 2,8% balita dengan perkembangan motorik abnormal, 11,4% balita dengan perkembangan motorik kasar meragukan dan 82,9% balita dengan perkembangan motorik kasar normal. Sedangkan pada balita non stunting diketahui tidak terdapat balita dengan perkembangan motorik kasar abnormal, dan 91,4% balita dengan perkembangan motorik kasar normal.Hasil uji perbedaan perkembangan motorik kasar balita antara balita stunting dan non stunting disimpulkan tidak ada perbedaan perkembangan motorik kasar. Kata kunci : Stunting, Konsumsi gizi, Perkembangan motorik kasar
  • 6. Studi menunjukkan bahwa anak pendek sangat berhubungan dengan prestasi pendidikan yang buruk. Anak-anak pendek menghadapi kemungkinan yang lebih besar untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang kurang berpendidikan, miskin, kurang sehat dan lebih rentan terhadap penyakit tidak menular. Berdampak negatif pada masa depan Menghambat pertumbuhan Stunting
  • 7. Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Endang L Achmadi, sebagian orang bertubuh pendek memang ada yang cerdas, namun jumlahnya hanya sedikit. Rata-rata orang yang kurang gizi pertumbuhannya tidak berjalan optimal dan beresiko 9,2278 kali lebih besar memiliki IQ rendah. Dibandingkan anak dengan status gizi normal, anak dengan status gizi rendah mempunyai skor IQ 13 poin lebih rendah secara signifikan, sedangkan anak dengan gizi baik mempunyai skor IQ 10 poin lebih tinggi namun tidak signifikan secara statistik.
  • 8. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2010 diketahui bahwa 0,51% balita mengalami gizi buruk, dan 3,81% mengalami gizi kurang. Di Kecamatan Kartasura, prevalensi stunting sebesar 24,16% (72 balita dari 300 balita), dan untuk wilayah Kelurahan Kartasura prevalensi gizi buruk sebesar 0,75% dan prevalensi gizi kurang sebesar 3,57%. Kelurahan Kartasura memiliki prevalensi gizi kurang dan gizi buruk yang tertinggi dari 12 Kelurahan yang ada di Kecamatan Kartasura dengan prevalensi sebesar 4,32 %, sehingga Kelurahan Kartasura yang dipilih untuk dijadikan tempat penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan konsumsi zat gizi dan perkembangan motorik kasar antara balita stunting dan nonstunting di Kelurahan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
  • 9. Materi dan Metode • Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional yang akan menjelaskan perbedaan antara perkembangan motorik kasar dan stunting pada balita. • Lokasi penelitian : Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. • Cara pengambilan sampel: teknik simple random sampling diambil masing-masing 35 balita dari kelompok stunting dan non stunting. • Data konsumsi zat gizi dilakukan dengan metode recall 24 jam selama 3 hari dan perkembangan motorik kasar dengan tes Denver II
  • 10. Hasil dan Pembahasan • Berdasarkan Profil Kelurahan Kartasura tahun 2011 diketahui bahwa jumlah penduduk Kelurahan Kartasura sebanyak 15.441 jiwa. • Tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Kartasura adalah sebesar 0,35% tidak tamat SD, sebesar 22,6% tamat SD, tamat SLTP sebesar 40,4%, tamat SLTA sebesar 30,4% dan 6,25% tamat perguruan tinggi. • Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Kartasura adalah buruh/swasta (71,8%), pedagang (8,67%), tukang kayu (5,16%), penjahit (4,43%), pengrajin (4,33%), pengawai negeri (3,0%), tukang batu (2,19%) dan peternak (0,42%). • Berdasarkan data dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan Kartasura bekerja sebagai buruh/swasta.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. • Hasil penelitian ini tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik, namun prosentase perkembangan motorik kasar normal pada balita non stunting (91,4%) lebih besar dibandingkan dengan balita stunting (82,9%). • Prosentase perkembangan motorik kasar abnormal dan meragukan pada balita non stunting (8,6%) lebih kecil dibandingkan dengan balita stunting (17,1%). Hal ini menunjukkan bahwa status gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar anak. • Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Wantikasari (2011) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-5 tahun. Penelitian dengan hasil yang sama juga dilakukan oleh Proboningsih (2004) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan perkembangan anak antara anak yang memiliki status gizi kurang dan status gizi normal. • Wulandari (2010) juga menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar dan halus anak.
  • 15. • Berbeda dengan hasil penelitian Muslim (2007) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan perkembangan motorik kasar antara anak pendek (stunted) dengan anak normal. • Sylvia (2010) dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa status gizi (BB/U) dan status gizi (TB/U) berhubungan secara bermakna dengan perkembangan motorik kasar balita usia 2- 5 tahun. Perbedaan hasil penelitian ini dapat disebabkan karena peneliti tidak melakukan tes ulangan untuk balita yang memiliki perkembangan motorik kasar meragukan, selain itu keahlian dari tim pelaksana tes Denver II dan keadaan psikologi balita juga sangat berpengaruh pada hasil tes.
  • 16. Kesimpulan Prosentase balita stunting di wilayah Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo pada bulan Desember 2011 adalah sebesar 14,3%. Pada balita stunting perkembangan motorik kasar abnormal terdapat 2,8% balita, perkembangan motorik kasar meragukan terdapat 11,4% balita dan untuk perkembangan motorik kasar normal terdapat 82,9% balita. Sedangkan balita nonstunting motorik kasar meragukan terdapat 8,6% balita dan untuk perkembangan motorik kasar normal terdapat 91,4% balita. Terdapat perbedaan tingkat konsumsi zat gizi (Energi, Protein, Fe, Zn, dan vitamin A) pada balita stunting dan non stunting. Tidak terdapat perbedaan perkembangan motorik kasar antara balita stunting dan non stunting.
  • 17. Saran Perlu adanya pengukuran tinggi badan secara rutin dalam kegiatan posyandu, sehingga pertumbuhan balita dapat dipantau. Hal ini dikarenakan masih terdapat balita dengan status gizi stunting. Makanan tambahan untuk balita dengan status gizi kurang perlu diberikan, karena asupan dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Meningkatkan pola asuh orang tua dan keaktifan orang tua dalam memberikan stimulasi (rangsangan) kepada balita, agar tidak terdapat balita dengan perkembangan abnormal dan meragukan.
  • 18. Cegah Stunting kini, masa depan cerah menanti