Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan sekolah sebagai kawasan tanpa rokok dan peran Kemendikbud dalam mendorong sekolah menjadi kawasan tanpa rokok berdasarkan peraturan dan instruksi presiden.
2. PERAN KEMENDIKBUD DALAM INSTRUKSI PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
1.Meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), mendorong sekolah sebagai Kawasan Tanpa
Rokok (KTR), dan mendorong Sekolah Ramah Anak;
1
Meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga
di sekolah dan satuan pendidikan secara
eksternal dan ekstrakurikuler serta penyediaan
sarana sanitasi sekolah;
2
Meningkatkan pendidikan keluarga untuk hidup
sehat.
3
3. DASAR HUKUM
Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 1 tahun 2017
tentang Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
Surat Keputusan Bersama (SKB) antara
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan
Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 6/X/PB/2014; Nomor
73 Tahun 2014; Nomor 41 Tahun 2014,
tanggal 14 Oktober 2014 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS)
3
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2015 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok di
Lingkungan Sekolah
4. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN SEKOLAH
• Kawasan tanpa rokok adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau
kegiatan memproduksi, menjual, dan/atau
mempromosikan rokok.
• Kawasan tanpa rokok bertujuan untuk menciptakan
Lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan bebas rokok.
5. SASARAN
KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Kepala Sekolah
Guru
Tenaga Kependidikan
Peserta Didik
Pihak Lain di Lingkungan Sekolah
6. 1
Memasukkan
larangan
terkait rokok
dalam aturan
tata tertib
sekolah;
2
Melakukan penolakan
terhadap penawaran iklan,
promosi, pemberian
sponsor, dan/atau kerja
sama dalam bentuk apapun
yang dilakukan oleh
perusahan rokok dan/atau
organisasi yg menggunakan
merek dagang, logo,
semboyan, dan/atau warna
yang dapat diasosiasikan
sebagai ciri khas perusahan
rokok, untuk keperluan
kegiatan kurikuler atau
ekstra kulikuler yang
dilaksanakan di dalam dan di
luar Sekolah;
3
Memberlakukan
larangan
pemasangan
papan iklan,
reklame,
penyebaran
pamflet, dan
bentuk-bentuk
iklan lainnya
dari perusahaan
atau yayasan
rokok yang
beredar atau
dipasang di
Lingkungan
Sekolah;
4
Melarang
penjualan
rokok di
kantin/warung
sekolah,
koperasi atau
bentuk
penjualan lain
di Lingkungan
Sekolah; dan
5
memasang
tanda
kawasan
tanpa rokok
di
Lingkungan
Sekolah.
KEWAJIBAN SEKOLAH
7. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik, dan Pihak lain dilarang merokok,
memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan rokok di Lingkungan Sekolah.
Kepala sekolah wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan terhadap guru,
tenaga kependidikan, dan peserta didik apabila melakukan larangan tersebut.
Kepala sekolah dapat memberikan sanksi kepada guru, tenaga kependidikan, dan Pihak lain yang
terbukti melanggar ketentuan Kawasan tanpa rokok di Lingkungan Sekolah.
Guru, tenaga kependidikan, dan/atau peserta didik dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada
kepala sekolah apabila terbukti ada yang merokok di Lingkungan Sekolah.
Dinas pendidikan setempat sesuai dengan kewenangannya memberikan teguran atau sanksi kepada
kepala sekolah apabila terbukti melanggar ketentuan Kawasan tanpa rokok di Lingkungan Sekolah
berdasarkan laporan atau informasi dari guru, tenaga kependidikan, peserta didik, dan/atau Pihak lain.
8. Modus operandi dan variasi jenis Narkoba
yang terus berkembang (41 Jenis Baru)
Lapas yang bertransformasi menjadi
pusat kendali peredaran gelap Narkoba
Sistem penegakkan hukum yang belum
mampu memberikan efek jera kepada
penjahat Narkoba
Kerugian akibat penyalahgunaan Narkoba
sekitar 63,1 trilyun rupiah (biaya privat
& sosial)
Demografis yang sangat besar (250 juta
jiwa) menjadi pasar potensial peredaran
gelap Narkoba
Geografis yang terbuka menyebabkan
Merokok dan Narkoba mudah masuk &
menyebar di seluruh wilayah Indonesia
Peredaran gelap Narkoba bukan hanya
menyasar orang dewasa dan remaja,
melainkan juga anak-anak
Minimnya fasilitas dan aksestabilitas
layanan rehabilitasi pecandu Narkoba
STIGMA terhadap penyalah guna narkotika
sehingga takut melaporkan diri
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi
Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah
Kelas X
▰ KD (Pengetahuan) : Menganalisis berbagai peraturan perundangan
serta konsekuensi hukum bagi para pengguna dan pengedar
narkotika, psikotropika, zat-zat aditif (NAPZA) dan obat berbahaya
lainnya.
▰ KD (Ketrampilan) : Mempresentasikan berbagai peraturan
perundangan serta konsekuensi hukum bagi para pengguna dan
pengedar narkotika, psikotropika, zat-zat aditif (NAPZA) dan obat
berbahaya lainnya 10
11. 11
Kelas XI
▰ KD (Pengetahuan) : Menganalisis bahaya, cara penularan, dan cara
mencegah HIV/AIDS.
▰ KD (Ketrampilan) : Mempresentasikan hasil analisis bahaya, cara
penularan, dan cara mencegah HIV/AIDS
Kelas XII
▰ KD (Pengetahuan) : Menganalisis langkah-langkah melindungi
diri dan orang lain dari Penyakit Menular Seksual (PMS).
▰ KD (Ketrampilan) : Mempresentasikan hasil analisis langkah-
langkah melindungi diri dan orang lain dari Penyakit Menular
Seksual (PMS)
12. PERMENDIKBUD NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH BAGI SISWA
BARU
Pengenalan lingkungan sekolah adalah kegiatan pertama masuk
Sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah,
cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan
awal kultur Sekolah.
Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan
sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum,
dan sarana prasarana sekolah.
Kegiatan pengenalan visi-misi, program, kegiatan, cara belajar, dan
tata tertib sekolah -> Larangan Merokok di Lingkungan Sekolah
15. Program Guru Belajar Multi Seri | seri pendidikan
keterampilan hidup (kemdikbud.go.id)
1. Mengatur Diri
Sendiri
2.Kreativitas 3.Berpikir Kritis 4.Berpartisipasi 5.Berempati
6.Menghargai
Perbedaan
7.Mengambil
Keputusan
8.Bernegosiasi 9.Bekerja Sama
10.Menyelesaikan
Masalah
11.Berkomunikasi
12.Resilien
(Ketangguhan/Ket
ahanan)
13.Mengelolah
Stress dan Emosi
17. DUTA UKS SMA
1
Pelaksanaan
Trias UKS di
Sekolah
2
Kader Kesehatan
Remaja
3
Pembentukan
Duta UKS
Berdasarkan
Identifikasi
Kebutuhan
Sekolah
DUTA ANTI MEROKOK
DUTA ANTI NAPZA, DLL