Dokumen tersebut merangkum tentang Pelabuhan Patimban, yaitu pelabuhan baru yang sedang dibangun di Subang, Jawa Barat dengan kapasitas terminal peti kemas 7,5 juta TEU dan terminal kendaraan 600 ribu CBU. Pelabuhan ini diresmikan pada 2020 dan akan menjadi pintu gerbang ekspor utama di Jabar serta mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
3. PENDAHULUAN
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudra, sungai, atau danau untuk
menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan
membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Derek jangkung (crane) dan gudang
berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang
berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti
pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001
mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya.
Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari
gelombang laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi:
● dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.
● crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.
● gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang
akan di pindah ke kapal.
Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah
tertentu dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar
negara.
4. ABOUT THE PROJECT
Pelabuhan Patimban adalah sebuah pelabuhan
yang sedang dibangun di Patimban, Kabupaten
Subang, Jawa Barat.Pelabuhan Patimban
direncanakan akan dibangun dengan kapasitas
2,74 juta TEU diatas lahan sebesar 300 hektar.
Total dana yang dibutuhkan diperkirakan
mencapai 43,22 triliun rupiah. Sebanyak 79
persen dana berasal dari pinjaman bertahap
dari Pemerintah Jepang, 10 persen dari APBN
serta 11 persen dari badan usaha pemegang
konsesi.
Pelabuhan ini telah diresmikan secara virtual
oleh Presiden Joko Widodo dari Istana
Kepresidenan Bogor pada 20 Desember 2020.
Pada fase pertama, pelabuhan ini siap layani
3,75 juta peti kemas dan 7 juta di tahap ketiga.
Ke depan akan disinergikan dengan Pelabuhan
Tanjung Priok dan pelabuhan ini terkoneksi
dengan akses jalan tol dan kereta api.
5. Pelabuhan Patimban akan melayani
petikemas (container terminal) dengan kapasitas 800.000 TEUs dan terminal mobil (car
terminal) dengan kapasitas 360.000 CBU kendaraan. Tahapan pengembangan Pelabuhan
Patimban yaitu tahap 1 fase 1 direncanakan dapat mulai konstruksi pada Tahun 2018 dan mulai
beroperasi pada Tahun 2019. Skema pendanaan pembangunan menggunakan APBN dan
pinjaman Luar Negeri dari Pemerintah Jepang. Penanggung jawab proyek ini adalah
Kementerian Perhubungan, karena berdasarkan perundang-undangan penyediaan infrastruktur
pelabuhan oleh Pemerintah diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan.
Pembangunan pelabuhan ini merupakan strategi Pemerintah untuk mengurangi kelebihan
kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priok. Pembangunan Pelabuhan Patimban ini diharapkan juga
dapat menjadi stimulator pengembangan wilayah di daerah kabupaten Subang.
6. Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memiliki peran
penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara
nasional
Pelabuhan ini akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama
Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten
dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara
Kertajati.
.
7. Pelabuhan Patimban akan terus dikembangkan hingga mampu menampung sebanyak 7,5 juta
Teus/tahun untuk petikemas dan 600.000 CBU untuk kendaraan. Pelabuhan Patimban
bersama Bandara Kertajati, Kawasan Bekasi, Karawang, Purwakarta ikut mendukung segi
tiga kawasan pertumbuhan ekonomi yang akan saling terkoneksi, saling mendukung satu
dengan yang lain, sehingga memiliki daya saing terutama untuk produk-produk ekspor
khususnya di bidang otomotif.
8. FASILITAS
PELABUHAN
Pelabuhan Patimban sudah diresmikan dan mulai melakukan
operasinya hari. Seiring dengan peresmian tersebut, ada
140 mobil yang diekspor ke Brunei Darussalam dari
Patimban.
Meski begitu, konstruksi Pelabuhan Patimban belum
semuanya selesai. Yang diresmikan baru pembangunan
tahap satu saja, berupa terminal kendaraan.
Spesifikasinya memiliki dermaga sepanjang 300 meter dan
luas lapangan penumpukannya 22 hektar. Total
kapasitasnya 218 ribu CBU.
Pembangunan Pelabuhan Patimban memang dibuat
bertahap, nantinya hingga 7 tahun ke depan pelabuhan
ini akan memiliki kapasitas terminal peti kemas sebesar
7,5 juta TEUs, terminal kendaraan sebesar 600 ribu CBU,
dan juga memiliki terminal kapal penumpang Roro
dengan panjang dermaga 200 meter.
9. Satuan Nilai
DERMAGA
Jumlah Tambatan 11
Panjang m 3301
ALUR
Panjang Km 49,26
Lebar m 500
FASILITAS
Kedalaman LWS 17
CY Ha 159
Container Unit 36
RTG Unit 72
KAPASITAS Juta TEUs 7,5
11. 1. Terminal Peti Kemas
Kapal Peti Kemas terbesar yang direncanakan akan digunakan di Pelabuhan Patimban
merupakan jenis kapal peti kemas Post Panamax, seperti tipe E-Class milik Maersk.
Spesifikasi kapal peti kemasnya adalah sebagai berikut
12. 2. Terminal Kendaraan
Saat ini sudah ada kapal khusus yang di desain untuk mengangkut kendaraan (vechile carrier).
Salah satu shipping line yang memiliki vechile carrier terbanyak adalah NYK Line. Di bawah ini
diberikan spesifikasi vechile carrier rencana untuk Pelabuhan Patimban
13. 3. Terminal Ro-Ro
Pelabuhan Patimban diharapkan dapat melayani kebutuhan transportasi truk kargo dari Jawa
Barat ke Jawa Tengah atau Jawa Timur dengan menggunakan kapal Ro-ro. Berikut ini adalah
dimensi kapal Ro-ro dosmetik yang direncanakan akan bersandar ke Pelabuhan Patimban
14. 4. Terminal Curah Air
Terminal Curah Air akan dibangun seluas 5 Ha dengan daya tampung curah air Ammonium
Nitrat sebesar 250.000 Ton menggunakan spesifikasi tangki dengan diameter 24 meter
sejumlah 13 buah.
Ukuran maksimum kapal curah air yang dapat ditangani adalah kapal ukuran 28.500 DWT.
Ukuran untuk kapal ini adalah sebagai berikut
• Panjang Kapal (LOA) : 179 m
• Lebar Kapal : 25,33 m
• Draft Kapal : 11 m
15. 5. Area Kapal Servis
Area kapal servis difungsikan sebagai area tempat bersandarnya kapal kapal servis dan
kepentingan public, seperti kapal tug boat atau kapal tamu
Dimensi area kapal servis adalah sebagai berikut
16. 6. Area Kantor Pelabuhan
Area kantor pelabuhan direncanakan akan dibangun pada tahap I fase 1 seluas 5 Ha. Berikut
ini adalah kabutuhan area kantor pelabuhan yang akan direncanakan akan dibangun di
Pelabuhan Patimban :
1. Kantor Pengelola pelabuhan
2. Kantor Otoritas Pelabuhan
3. Tower Vessel Traffic System (VTS)