SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Perancangan Pelabuhan
(Port Design)
Andrea Yonathan Putra Manalu
190404137
I. Tahap Awal
Pembangunan pelabuhan mengeluarkan biaya yang sangat besar,oleh karena itu diperlukan perhitungan dan
pertimbangan yang baik untuk memutuskan perancangan pelabuhan, keputusan pembangunan biasanya di dasarkan pada
pertimbangan seperti ekonomi,politik dan teknis.pembuatan Pelabuhan secara ekonomis harus layak,yang berarti penghasilan
yang di peroleh Pelabuhan harus bisa menutup biaya investasi maupun biaya operasi dan pemeliharaan untuk jangka waktu
tertentu serta untuk mendapatkan keuntungan.
Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan suatu Pelabuhan adalah kebutuhan akan
Pelabuhan dan pertimbangan ekonomi,volume perdagangan melalui laut,dan adanya hubungan dengan daerah pedalaman baik
melalui darat maupun laut. Kebutuhan akan pelabuhan timbul untuk memenuhi beberapa hal berikut: .
a. Pembangunan pelabuhan yang didasarkan pada pertimbangan politik, Sebagai contoh adalah pelabuhan militer yang
diperlukan untuk men dukung keamanan suatu negara , misalnya pelabuhan Ujung di Surabaya sebagai pangkalan
angkatan laut, Demikian juga pelabuhan perintis yang dibangun untuk membuka hubungan ekonomi dan sosial daerah
yang terpencil .
b. Pembangunan suatu pelabuhan diperlukan untuk melayani / meningkatkan kegiatan ekonomi daerah dan untuk
menunjang kelancaran perdagangan antar pulau maupun negara ( eksport , import ).
c. Untuk mendukung kelancaran produksi suatu perusahaan / pabrik , sering diperlukan suatu pelabuhan khusus,
Pelabuhan ini akan melayani pemasaran / pengiriman hasil produksi ataupun untuk mendatangkan bahan baku pabrik
tersebut . Sebagai contoh adalah Pelabuhan Kuala Tanjung milik PT Inalum ( Indonesia Asahan Aluminium ) di
Sumatra Utara , sebagai prasarana untuk mengimpor biji bauksit dan pengiriman aluminium hasil produksi perusahaan
tersebut.
Hal penting lain yang harus dilakukan sebagai tahap awal adalah survei dan studi untuk
mengetahui volume perdagangan baik pada saat pembangunan maupun di masa mendatang yang dapat
diantisipasi dari daerah disekitarnya. Volume perdagangan ini penting untuk menentukan layak tidaknya
pelabuhan tersebut dibangun disamping juga untuk menentukan ukuran Pelabuhan. Pada pelabuhan
khusus, produksi dari suatu perusahaan biasanya sudah diketahui, sehingga pelabuhan dapat
direncanakan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut .
Ketersediaan hubungan dengan daerah pedalaman merupakan pendukung utama di dalam
menentukan lokasi pelabuhan . Kemajuan pelabuhan tersebut akan didukung oleh adanya jalan raya yang
baik , jalan kereta api , maupun jalan air yang menuju daerah pedalaman, tanpa prasarana tersebut
keberadaan Pelabuhan tidak akan berarti bagi perkembangan daerah
Keuntungan yang diperoleh perusahaan tergantung banyak faktor seperti banyak / sedikitnya
barang dan penumpang yang diangkut, waktu pelayaran kapal , waktu singgah di pelabuhan , dan sebagainya.
Semakin banyak barang / penumpang yang diangkut akan memberikan penghasilan yang besar . Waktu
pelayaran dipengaruhi oleh kecepatan kapal. Kapal yang berlayar dengan kecepatan penuh akan memakan
bahan bakar yang banyak , sebaliknya jika terlalu lambat dapat mengacaukan jadwal pelayaran dan
kemungkinan kerusakan ( busuk ) barang yang diangkut. Biasanya kapal berlayar dengan kecepatan
ekonomis , yaitu suatu kecepatan di mana pengeluaran biaya adalah serendah mungkin .
Kapal yang berada di pelabuhan harus membayar biaya jasa Pelabuhan yang meliputi: biaya
pandu , tunda,labuh,tambat,air,dermaga,dsb. Untuk menghemat biaya maka kapal harus diusahakan sesingkat
mungkin berada di pelabuhan.Oleh karena itu berbagai kegiatan di pela buhan harus dapat dilakukan secepat
mungkin ; dan kapal dapat sesegera mungkin meninggalkan Pelabuhan. Berbagai kegiatan yang ada di
pelabuhan antara lain melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang , penyelesaian
surat-surat administrasi, pengisian bahan bakar, reparasi, penyediaan perbekalan dan air bersih, dsb. Untuk
bisa membei pelayanan yang baik dan cepat, maka Pelabuhan harus bisa memenuhi berapa persayaran
berikut:
II. Persyaratan dan Perlengkapan pelabuahan
1. Harus ada hubungan yang mudah antara transportasi air dan darat seperti jalan
raya dan kereta api, sedemikian sehingga barang - barang dapat diangkut ke dan
dari pelabuhan dengan mudah dan cepat .
2. Pelabuhan berada di suatu lokasi yang mempunyai daerah belakang (daerah
pengaruh ) subur dengan populasi penduduk yang cukup padat .
3. Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang cukup .
4. Kapal-kapal yang mencapai pelabuhan harus bisa membuang sauh selama
menunggu untuk merapat ke dermaga guna bongkar muat barang atau mengisi
bahan bakar .
5. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas bongkar muat barang (kran,dsb) dan
gudang - gudang penyimpanan barang .
6. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas untuk mereparasi kapal - kapal .
Untuk memenuhi persyaratan tersebut pada umumnya pelabuhan mempunyai bangunan -
bangunan berikut ini yaitu:
1. Pemecah gelombang, yang berfungsi untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari
gangguan gelombang. Gelombang besar yang datang dari laut lepas akan dihalangi oleh
bangunan ini Ujung pemecah gelombang ( mulut pelabuhan ) harus berada di luar
gelombang pecah Apabila daerah perairan sudah terlindung secara alami , misalnya
berada di selat,teluk,muara sungai maka tidak diperlukan pemecah gelombang .
2. Alur pelayaran, yang berfungsi untuk mengarahkan kapal - kapal yang akan keluar /
masuk ke pelabuhan .Alur pelayaran harus mempunyai kedalaman dan lebar yang cukup
untuk bisa dilalui kapal-kapal yang menggunakan Pelabuhan. Apabila laut dangkal maka
harus dilakukan pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang diperlukan .
3. Kolam Pelabuhan, merupakan daerah perairan di mana kapal berlabuh untuk melakukan
bongkar muat , melakukan gerakan untuk memutar ( di kolam putar ) , dsb.Kolam
pelabuhan harus terlindung dari gangguan gelombang dan mempunyai kedalaman yang
cukup. Dilaut yang dangkal diperlukan pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang
direncanakan .
4. Dermaga adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapatnya kapal dan
menambatkannya pada waktu bongkar muat barang. Ada dua macam dermaga yaitu yang berada
di garis pantai dan sejajar dengan pantai yang disebut wharf dan yang menjorok ( tegak lurus )
pantai disebut pier atau jetty. Pada pelabuhan barang,di belakang dermaga harus terdapat
halaman yang cukup luas untuk menempatkan barang-barang selama menunggu pengapalan atau
angkutan kedarat
5. Alat penambat , digunakan untuk menambatkan kapal pada waktu me rapat di dermaga
maupun menunggu di perairan sebelum bisa merapat ke dermaga . Alat penambat bisa diletakkan
di dermaga atau di perairan yang berupa pelampung penambat . Pelampung penambat di
tempatkan di dalam dan di luar perairan pelabuhan . Bentuk lain dari pelampung penambat
adalah dolphin yang terbuat dari tiang - tiang yang dipancang dan dilengkapi dengan alat
penambat .
6. Gudang lini I dan lapangan penumpukan terbuka, yang terletak di be lakang dermaga untuk
menyimpan barang - barang yang harus me nunggu pengapalan atau yang dibongkar dari kapal
sebelum dikirim ke tempat tujuan . Gudang lini I digunakan untuk menyimpan barang barang
yang mudah rusak , mudah hilang dan barang berharga yang memerlukan perlindungan terhadap
cuaca dan hujan ..
7. Gedung terminal untuk keperluan administrasi
8. Fasilitas bahan bakar untuk kapal .
9. Fasilitas pandu kapal , kapal tunda dan perlengkapan lain yang diper lukan untuk membawa
kapal masuk / keluar pelabuhan . Untuk kapal kapal besar , keluar / masuknya kapal dari / ke
pelabuhan tidak boleh de ngan kekuatan ( mesin ) nya sendiri , sebab perputaran baling - baling
kapal dapat menimbulkan gelombang yang akan mengganggu kapal kapal yang sedang
melakukan bongkar muat barang . Untuk itu kapal harus dihela oleh kapal tunda , yaitu kapal
kecil bertenaga besar yang dirancang khusus untuk menunda kapal .
10. Peralatan bongkar muat barang seperti kran darat ( gantry crane ) ,kran apung , kendaraan
untuk mengangkat / memindahkan barang seperti forklift , straddle carrier , sidelift truck ,dsb .
11. Fasilitas - fasilitas lain untuk keperluan penumpang , anak buah kapal dan muatan kapal
seperti terminal penumpang, ruang tunggu, karantina, bea cukai,imigrasi, dokter pelabuhan ,
keamanan , dsb .
III. Pemilihan Lokasi Pelabuhan
pemilihan lokasi rencana Pelabuhan dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik lokasi
yang meliputi:
1. Aksesibilitas Suatu
pelabuhan akan dapat berkembang dengan baik apabila lokasi tersebut terhubung dengan
jaringan jalan atau saluran transportasi air dengan daerah di sekitarnya , sehingga muatan ( barang dan
penum pang ) dapat diangkut ke dan dari pelabuhan dengan mudah dan cepat . Kondisi jalan yang baik ,
lebar , datar dan dekat dengan lokasi pela buhan memungkinkan hubungan yang lancar dengan kota - kota
di se kitarnya .
2. Daerah pengaruh
Pelabuhan yang mempunyai daerah pengaruh subur dengan populasi penduduk cukup padat
dan dekat dengan kota - kota besar di sekitarnya akan dapat berkembang dengan baik . Masyarakat dan
industri akan mudah memanfaatkan keberadaan pelabuhan , baik untuk angkutan penumpang , barang
maupun komoditi lainnya .
3. Ketersediaan lahan
Ketersediaan lahan yang cukup luas baik di perairan maupun daratan , akan dapat
menampung fasilitas - fasilitas pendukung pelabuhan . Tinjauan daerah perairan menyangkut luas
perairan yang diperlukan untuk alur pelayaran , kolam putar ( turning basin ) , penambatan dan tempat
berlabuh . Daerah daratan juga harus cukup luas untuk bisa meng antisipasi perkembangan di daerah
sekitar pelabuhan , seperti pengem bangan industri dan kegiatan lainnya .
4. Hidrooseanografi
Perairan pelabuhan harus tenang terhadap serangan gelombang dan terhindar dari sedimentasi, Untuk itu
sedapat mungkin pelabuhan berada di perairan yang terlindung secara alami dari pengaruh gelombang seperti di perairan
yang terlindung oleh pulau,di teluk,di muara sungai / estuary. Namun apabila hal ini tidak memungkinkan, pelabuhan
ditempatkan di pantai terbuka dengan membuat pemecah gelombang,dengan konsekuensi biaya pembangunan menjadi
lebih mahal, Pemecah gelombang merupakan fasilitas pelabuhan yang sangat / paling mahal .
5. Fasilitas pendukung
Keberadaan fasilitas pendukung pelabuhan yang telah ada di lokasi pelanuhan seperti air bersih , listrik dan
komunikasi . Dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan tersebut akan
dapat diketahui apakah suatu lokasi layak dibangun suatu Pelabuhan.Perlu diketahui kelayakan pelabuhan tersebut
dengan memperhatikan beberapa hal berikut :
1 ) Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan termasuk pengerukan pertama yang
harus dilakukan .
2 ) Biaya operasi dan pemeliharaan , terutama pengerukan endapan di alur dan kolam pelabuhan .
3 ) Penghasilan dari pelabuhan untuk dapat mengembalikan biaya inves tasi yang telah dikeluarkan dan
biaya operasional dan pemeliharaan pelabuhan .
4 ) Manfaat dari pelabuhan tersebut terhadap perkembangan daerah pengaruh .
IV. Tinjauan Hidro-oseanografi Terhadap Bentuk Pelabuhan
Kondisi hidro-oseanografi sangat penting didalam menentukan letak suatu Pelabuhan. Kondisi
hidro-oseanografi yang ditinjau meliputi gelombang, arus,sedimentasi dan pengaruhnya terhadap gerak kapal
yang masuk ke Pelabuhan.Pelabuhan harus bisa memberi kemudahan dan keamanan bagi kapal-kapal yang
masuk dan keluar dari Pelabuhan. Perairan Pelabuhan harus tenang terhadap gangguan gelombang dan arus
sehingga kapal dapat melakukan berbagai kegiatan seperti bongkar muat barang.
Pelabuhan yang dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang akan menggunakannya.kapal
yang belayar harus di pengaruhi oleh factor-factor alam seperti angin,gelombang dan arus yang dapat
menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada badan kapal.factor tersebut semakin besar apabila Pelabuhan
terletak dipantai yang terbuka ke laut dan sebaliknya pengaruhnya bekurang pada Pelabuhan yang terletak di
daerah yang terlindungi secara alami. Pada umumnya gelombang angin dan arus mempunyai arah tertentu
yang dominan.
1. Tinjauan Pelayaran
Gambar 4.1 menunjukkan tata letak pemecah gelombang dan alur pelayaran terhadap arah gelombang dan angin dominan:
Gambar 4.1.a kapal yang akan masuk ke Pelabuhan menerima tiupan angin dan serangan gelombang dominan pada sisi
badan kapal. Gaya-gaya tersebut dapat mendorong kapal ke arah samping sehingga dapat membahayakan kapal melewati
ujung pemecah gelombang
Gambar 4.1.b gaya gelombang dan angin yang bekerja pada buritan kapal tidak
sebesar pada gambar 4.1.a,gerak kapal Ketika masuk dan keluar Pelabuhan tidak
sesulit pada tata letak Pelabuhan pada gambar 4.1.a
2. Tinjauan Gelombang
Tinjauan gelombang Perairan pelabuhan harus tenang terhadap gangguan gelombang supaya kapal
dapat melakukan kegiatan bongkar muat barang dan menaik - turunkan penumpang . Mulut pelabuhan harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga gelombang tidak langsung masuk ke perairan pelabuhan Seperti ditunjukkan
dalam
Gambar 4.2.a , mulut pelabuhan tidak mengha dap ke arah datang gelombang , sehingga gelombang tidak langsung
ma suk ke perairan pelabuhan . Dengan demikian perairan pelabuhan bisa tenang .
Berbeda dengan Gambar 4.2.b , di mana mulut pelabuhan menghadap arah datang
gelombang . Pada kondisi ini gelombang bisa langsung masuk ke perairan
Pelabuhan,sehingga perairan pelabuhan tidak tenang terhadap gelombang . Di kolam
pelabuhan yang tidak tenang, kapal sulit untuk melakukan kegiatan bongkar - muat
barang .
3. Tinjauan Sedimentasi
Pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang cukup bagi pelayaran di daerah perairan
pelabuhan memerlukan biaya yang cukup besar. Pengerukan ini dapat dilakukan pada waktu membangun
pelabuhan maupun selama perawatan,Pengerukan selama perawatan harus sedikit mungkin .
Pelabuhan harus dibuat sedemikian rupa sehingga sedimentasi yang terjadi harus sesedikit
mungkin ( kalau bisa tidak ada ).Oleh karena itu , pelabuhan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
sedimentasi yang terjadi sesedikit mungkin Sedimentasi merupakan masalah serius dalam pengelolaan
Pelabuhan.pengerukan yang harus dilakukan membutuhkan biaya yang sangat besar. Untuk mengurangi
masalah sedimentasi di Pelabuhan,maka tata letak pemecah gelombang dibuat sedemikian rupa sehingga
sedimen sulit masuk keperairan Pelabuhan.
Perlu ditambahkan bahwa didalam pembangunan Pelabuhan,ujung pemecah gelombang harus
berada diluar lokasi gelombangpecah.di lokasi gelombang pecah terjadi limpasan energi gelombang yang
sangat kuat sehingga menyebabkan turbulensi yang sangat besar.
4. Penentuan Tata Letak Pemecah Gelombang
Telah dijelaskan di depan bahwa arah gelombang dan angin dominan sangat menentukan tata
letak palabuhan. Di dalam tinjauan pelayaran diharapkan bahwa kapal-kapal yang masuk ke mulut
pelabuhan tidak menerima serangan gelombang dan angin pada sisi kapal yang dapat membahayakan gerak
kapal. Ditinjau dari sisi pelayaran, mulut pemecah gelombang sebaiknya menghadap arah datangnya
gelombang, Namun mulut pelabuhan yang menghadap arah datangnya gelombang akan menyebabkan
masuknya energi gelombang yang besar ke Pelabuhan,sehingga mengganggu kapal yang sedang bongkar
muat barang.
Demikian juga mulut pelabuhan yang menghadap datang gelombang dan arah arus sepanjang
pantai juga akan menyebabkan sedimentasi di pelabuhan . Oleh karena itu harus diambil kompromi sehingga
didapat pelabuhan yang andal dan memungkinkan kapal-kapal dapat berlabuhg dengan mudah dan
aman,namun juga Pelabuhan tidak banyak mengalami sedimentasi.
V. Mulut Pelabuhan
pemecah gelombang digunakan untuk melindungi daerah perairan Pelabuhan terhadap
gangguan gelombang.kapal masuk dan keluar dari Pelabuhan melalui mulut pelabuhan,. Tata letak dan lebar
mulut pelabuhan harus di encanakan dengan cermat yang memungkinkan kapal dapat masuk ke pelabuhan
dengan mudah dan aman. Tata mulut pelabuhan ditentukan berdasarkan tinjauan kemudahan
pelayaran,ketenangan perairan terhadap gangguan gelombang dan pengaruh sedimentasi.
Untuk kemudahan pelayaran lebar alur dibuat menghadap langsung kelaut dan cukup lebar serrta arah
angindan gelombang dominan tidak mengenai sisi samping kapal(angin dan gelombang melintang).disis lain
semakin kecil lebar mulut pelabuhan,ketenangan diperairan akan semakin baik.

More Related Content

Similar to Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx

Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 
4.PELABUHAN.pptx
4.PELABUHAN.pptx4.PELABUHAN.pptx
4.PELABUHAN.pptxBimaWira3
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IIPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IIYogga Haw
 
PPT Pelabuhan.pptx
PPT Pelabuhan.pptxPPT Pelabuhan.pptx
PPT Pelabuhan.pptxIrenMamahit
 
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhananPp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhananSuardi Cuanca
 
Karya tulis
Karya tulis Karya tulis
Karya tulis kapal04
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)Luhur Moekti Prayogo
 
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptxRyoAryawan2
 
Uu 17 2008 pelayaran
Uu 17 2008 pelayaranUu 17 2008 pelayaran
Uu 17 2008 pelayaranSei Enim
 
Uu no.17 tahun 2008 pelayaran
Uu no.17 tahun 2008 pelayaranUu no.17 tahun 2008 pelayaran
Uu no.17 tahun 2008 pelayaranDesi Nurwiyanti
 
1. TEST FORMATIF MATERI 1 TRI WAHYU APRILIA.pdf
1. TEST FORMATIF MATERI 1 TRI WAHYU APRILIA.pdf1. TEST FORMATIF MATERI 1 TRI WAHYU APRILIA.pdf
1. TEST FORMATIF MATERI 1 TRI WAHYU APRILIA.pdfTRIWAHYUAPRILIA1
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanIrenem16
 
Pendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhanPendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhannizar amody
 
154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhanAry Ajo
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerYuris Mahendra
 

Similar to Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx (20)

Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 
4.PELABUHAN.pptx
4.PELABUHAN.pptx4.PELABUHAN.pptx
4.PELABUHAN.pptx
 
pelabuhan
pelabuhanpelabuhan
pelabuhan
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IIPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
 
Jenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhanJenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhan
 
PPT Pelabuhan.pptx
PPT Pelabuhan.pptxPPT Pelabuhan.pptx
PPT Pelabuhan.pptx
 
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhananPp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
 
Karya tulis
Karya tulis Karya tulis
Karya tulis
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
 
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
 
Uu 17 2008 pelayaran
Uu 17 2008 pelayaranUu 17 2008 pelayaran
Uu 17 2008 pelayaran
 
Uu no.17 tahun 2008 pelayaran
Uu no.17 tahun 2008 pelayaranUu no.17 tahun 2008 pelayaran
Uu no.17 tahun 2008 pelayaran
 
1. TEST FORMATIF MATERI 1 TRI WAHYU APRILIA.pdf
1. TEST FORMATIF MATERI 1 TRI WAHYU APRILIA.pdf1. TEST FORMATIF MATERI 1 TRI WAHYU APRILIA.pdf
1. TEST FORMATIF MATERI 1 TRI WAHYU APRILIA.pdf
 
Laporan kulap teluk lamong
Laporan kulap teluk lamongLaporan kulap teluk lamong
Laporan kulap teluk lamong
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawan
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
 
Pendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhanPendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhan
 
BENTNG LEBAR
BENTNG LEBARBENTNG LEBAR
BENTNG LEBAR
 
154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper Dredger
 

Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx

  • 1. Perancangan Pelabuhan (Port Design) Andrea Yonathan Putra Manalu 190404137
  • 2. I. Tahap Awal Pembangunan pelabuhan mengeluarkan biaya yang sangat besar,oleh karena itu diperlukan perhitungan dan pertimbangan yang baik untuk memutuskan perancangan pelabuhan, keputusan pembangunan biasanya di dasarkan pada pertimbangan seperti ekonomi,politik dan teknis.pembuatan Pelabuhan secara ekonomis harus layak,yang berarti penghasilan yang di peroleh Pelabuhan harus bisa menutup biaya investasi maupun biaya operasi dan pemeliharaan untuk jangka waktu tertentu serta untuk mendapatkan keuntungan. Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan suatu Pelabuhan adalah kebutuhan akan Pelabuhan dan pertimbangan ekonomi,volume perdagangan melalui laut,dan adanya hubungan dengan daerah pedalaman baik melalui darat maupun laut. Kebutuhan akan pelabuhan timbul untuk memenuhi beberapa hal berikut: . a. Pembangunan pelabuhan yang didasarkan pada pertimbangan politik, Sebagai contoh adalah pelabuhan militer yang diperlukan untuk men dukung keamanan suatu negara , misalnya pelabuhan Ujung di Surabaya sebagai pangkalan angkatan laut, Demikian juga pelabuhan perintis yang dibangun untuk membuka hubungan ekonomi dan sosial daerah yang terpencil . b. Pembangunan suatu pelabuhan diperlukan untuk melayani / meningkatkan kegiatan ekonomi daerah dan untuk menunjang kelancaran perdagangan antar pulau maupun negara ( eksport , import ). c. Untuk mendukung kelancaran produksi suatu perusahaan / pabrik , sering diperlukan suatu pelabuhan khusus, Pelabuhan ini akan melayani pemasaran / pengiriman hasil produksi ataupun untuk mendatangkan bahan baku pabrik tersebut . Sebagai contoh adalah Pelabuhan Kuala Tanjung milik PT Inalum ( Indonesia Asahan Aluminium ) di Sumatra Utara , sebagai prasarana untuk mengimpor biji bauksit dan pengiriman aluminium hasil produksi perusahaan tersebut.
  • 3. Hal penting lain yang harus dilakukan sebagai tahap awal adalah survei dan studi untuk mengetahui volume perdagangan baik pada saat pembangunan maupun di masa mendatang yang dapat diantisipasi dari daerah disekitarnya. Volume perdagangan ini penting untuk menentukan layak tidaknya pelabuhan tersebut dibangun disamping juga untuk menentukan ukuran Pelabuhan. Pada pelabuhan khusus, produksi dari suatu perusahaan biasanya sudah diketahui, sehingga pelabuhan dapat direncanakan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut . Ketersediaan hubungan dengan daerah pedalaman merupakan pendukung utama di dalam menentukan lokasi pelabuhan . Kemajuan pelabuhan tersebut akan didukung oleh adanya jalan raya yang baik , jalan kereta api , maupun jalan air yang menuju daerah pedalaman, tanpa prasarana tersebut keberadaan Pelabuhan tidak akan berarti bagi perkembangan daerah
  • 4. Keuntungan yang diperoleh perusahaan tergantung banyak faktor seperti banyak / sedikitnya barang dan penumpang yang diangkut, waktu pelayaran kapal , waktu singgah di pelabuhan , dan sebagainya. Semakin banyak barang / penumpang yang diangkut akan memberikan penghasilan yang besar . Waktu pelayaran dipengaruhi oleh kecepatan kapal. Kapal yang berlayar dengan kecepatan penuh akan memakan bahan bakar yang banyak , sebaliknya jika terlalu lambat dapat mengacaukan jadwal pelayaran dan kemungkinan kerusakan ( busuk ) barang yang diangkut. Biasanya kapal berlayar dengan kecepatan ekonomis , yaitu suatu kecepatan di mana pengeluaran biaya adalah serendah mungkin . Kapal yang berada di pelabuhan harus membayar biaya jasa Pelabuhan yang meliputi: biaya pandu , tunda,labuh,tambat,air,dermaga,dsb. Untuk menghemat biaya maka kapal harus diusahakan sesingkat mungkin berada di pelabuhan.Oleh karena itu berbagai kegiatan di pela buhan harus dapat dilakukan secepat mungkin ; dan kapal dapat sesegera mungkin meninggalkan Pelabuhan. Berbagai kegiatan yang ada di pelabuhan antara lain melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang , penyelesaian surat-surat administrasi, pengisian bahan bakar, reparasi, penyediaan perbekalan dan air bersih, dsb. Untuk bisa membei pelayanan yang baik dan cepat, maka Pelabuhan harus bisa memenuhi berapa persayaran berikut: II. Persyaratan dan Perlengkapan pelabuahan
  • 5. 1. Harus ada hubungan yang mudah antara transportasi air dan darat seperti jalan raya dan kereta api, sedemikian sehingga barang - barang dapat diangkut ke dan dari pelabuhan dengan mudah dan cepat . 2. Pelabuhan berada di suatu lokasi yang mempunyai daerah belakang (daerah pengaruh ) subur dengan populasi penduduk yang cukup padat . 3. Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang cukup . 4. Kapal-kapal yang mencapai pelabuhan harus bisa membuang sauh selama menunggu untuk merapat ke dermaga guna bongkar muat barang atau mengisi bahan bakar . 5. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas bongkar muat barang (kran,dsb) dan gudang - gudang penyimpanan barang . 6. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas untuk mereparasi kapal - kapal .
  • 6. Untuk memenuhi persyaratan tersebut pada umumnya pelabuhan mempunyai bangunan - bangunan berikut ini yaitu: 1. Pemecah gelombang, yang berfungsi untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Gelombang besar yang datang dari laut lepas akan dihalangi oleh bangunan ini Ujung pemecah gelombang ( mulut pelabuhan ) harus berada di luar gelombang pecah Apabila daerah perairan sudah terlindung secara alami , misalnya berada di selat,teluk,muara sungai maka tidak diperlukan pemecah gelombang . 2. Alur pelayaran, yang berfungsi untuk mengarahkan kapal - kapal yang akan keluar / masuk ke pelabuhan .Alur pelayaran harus mempunyai kedalaman dan lebar yang cukup untuk bisa dilalui kapal-kapal yang menggunakan Pelabuhan. Apabila laut dangkal maka harus dilakukan pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang diperlukan . 3. Kolam Pelabuhan, merupakan daerah perairan di mana kapal berlabuh untuk melakukan bongkar muat , melakukan gerakan untuk memutar ( di kolam putar ) , dsb.Kolam pelabuhan harus terlindung dari gangguan gelombang dan mempunyai kedalaman yang cukup. Dilaut yang dangkal diperlukan pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang direncanakan .
  • 7.
  • 8. 4. Dermaga adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapatnya kapal dan menambatkannya pada waktu bongkar muat barang. Ada dua macam dermaga yaitu yang berada di garis pantai dan sejajar dengan pantai yang disebut wharf dan yang menjorok ( tegak lurus ) pantai disebut pier atau jetty. Pada pelabuhan barang,di belakang dermaga harus terdapat halaman yang cukup luas untuk menempatkan barang-barang selama menunggu pengapalan atau angkutan kedarat 5. Alat penambat , digunakan untuk menambatkan kapal pada waktu me rapat di dermaga maupun menunggu di perairan sebelum bisa merapat ke dermaga . Alat penambat bisa diletakkan di dermaga atau di perairan yang berupa pelampung penambat . Pelampung penambat di tempatkan di dalam dan di luar perairan pelabuhan . Bentuk lain dari pelampung penambat adalah dolphin yang terbuat dari tiang - tiang yang dipancang dan dilengkapi dengan alat penambat . 6. Gudang lini I dan lapangan penumpukan terbuka, yang terletak di be lakang dermaga untuk menyimpan barang - barang yang harus me nunggu pengapalan atau yang dibongkar dari kapal sebelum dikirim ke tempat tujuan . Gudang lini I digunakan untuk menyimpan barang barang yang mudah rusak , mudah hilang dan barang berharga yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca dan hujan .. 7. Gedung terminal untuk keperluan administrasi
  • 9. 8. Fasilitas bahan bakar untuk kapal . 9. Fasilitas pandu kapal , kapal tunda dan perlengkapan lain yang diper lukan untuk membawa kapal masuk / keluar pelabuhan . Untuk kapal kapal besar , keluar / masuknya kapal dari / ke pelabuhan tidak boleh de ngan kekuatan ( mesin ) nya sendiri , sebab perputaran baling - baling kapal dapat menimbulkan gelombang yang akan mengganggu kapal kapal yang sedang melakukan bongkar muat barang . Untuk itu kapal harus dihela oleh kapal tunda , yaitu kapal kecil bertenaga besar yang dirancang khusus untuk menunda kapal . 10. Peralatan bongkar muat barang seperti kran darat ( gantry crane ) ,kran apung , kendaraan untuk mengangkat / memindahkan barang seperti forklift , straddle carrier , sidelift truck ,dsb . 11. Fasilitas - fasilitas lain untuk keperluan penumpang , anak buah kapal dan muatan kapal seperti terminal penumpang, ruang tunggu, karantina, bea cukai,imigrasi, dokter pelabuhan , keamanan , dsb .
  • 10. III. Pemilihan Lokasi Pelabuhan pemilihan lokasi rencana Pelabuhan dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik lokasi yang meliputi: 1. Aksesibilitas Suatu pelabuhan akan dapat berkembang dengan baik apabila lokasi tersebut terhubung dengan jaringan jalan atau saluran transportasi air dengan daerah di sekitarnya , sehingga muatan ( barang dan penum pang ) dapat diangkut ke dan dari pelabuhan dengan mudah dan cepat . Kondisi jalan yang baik , lebar , datar dan dekat dengan lokasi pela buhan memungkinkan hubungan yang lancar dengan kota - kota di se kitarnya . 2. Daerah pengaruh Pelabuhan yang mempunyai daerah pengaruh subur dengan populasi penduduk cukup padat dan dekat dengan kota - kota besar di sekitarnya akan dapat berkembang dengan baik . Masyarakat dan industri akan mudah memanfaatkan keberadaan pelabuhan , baik untuk angkutan penumpang , barang maupun komoditi lainnya . 3. Ketersediaan lahan Ketersediaan lahan yang cukup luas baik di perairan maupun daratan , akan dapat menampung fasilitas - fasilitas pendukung pelabuhan . Tinjauan daerah perairan menyangkut luas perairan yang diperlukan untuk alur pelayaran , kolam putar ( turning basin ) , penambatan dan tempat berlabuh . Daerah daratan juga harus cukup luas untuk bisa meng antisipasi perkembangan di daerah sekitar pelabuhan , seperti pengem bangan industri dan kegiatan lainnya .
  • 11. 4. Hidrooseanografi Perairan pelabuhan harus tenang terhadap serangan gelombang dan terhindar dari sedimentasi, Untuk itu sedapat mungkin pelabuhan berada di perairan yang terlindung secara alami dari pengaruh gelombang seperti di perairan yang terlindung oleh pulau,di teluk,di muara sungai / estuary. Namun apabila hal ini tidak memungkinkan, pelabuhan ditempatkan di pantai terbuka dengan membuat pemecah gelombang,dengan konsekuensi biaya pembangunan menjadi lebih mahal, Pemecah gelombang merupakan fasilitas pelabuhan yang sangat / paling mahal . 5. Fasilitas pendukung Keberadaan fasilitas pendukung pelabuhan yang telah ada di lokasi pelanuhan seperti air bersih , listrik dan komunikasi . Dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan tersebut akan dapat diketahui apakah suatu lokasi layak dibangun suatu Pelabuhan.Perlu diketahui kelayakan pelabuhan tersebut dengan memperhatikan beberapa hal berikut : 1 ) Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan termasuk pengerukan pertama yang harus dilakukan . 2 ) Biaya operasi dan pemeliharaan , terutama pengerukan endapan di alur dan kolam pelabuhan . 3 ) Penghasilan dari pelabuhan untuk dapat mengembalikan biaya inves tasi yang telah dikeluarkan dan biaya operasional dan pemeliharaan pelabuhan . 4 ) Manfaat dari pelabuhan tersebut terhadap perkembangan daerah pengaruh .
  • 12. IV. Tinjauan Hidro-oseanografi Terhadap Bentuk Pelabuhan Kondisi hidro-oseanografi sangat penting didalam menentukan letak suatu Pelabuhan. Kondisi hidro-oseanografi yang ditinjau meliputi gelombang, arus,sedimentasi dan pengaruhnya terhadap gerak kapal yang masuk ke Pelabuhan.Pelabuhan harus bisa memberi kemudahan dan keamanan bagi kapal-kapal yang masuk dan keluar dari Pelabuhan. Perairan Pelabuhan harus tenang terhadap gangguan gelombang dan arus sehingga kapal dapat melakukan berbagai kegiatan seperti bongkar muat barang. Pelabuhan yang dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang akan menggunakannya.kapal yang belayar harus di pengaruhi oleh factor-factor alam seperti angin,gelombang dan arus yang dapat menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada badan kapal.factor tersebut semakin besar apabila Pelabuhan terletak dipantai yang terbuka ke laut dan sebaliknya pengaruhnya bekurang pada Pelabuhan yang terletak di daerah yang terlindungi secara alami. Pada umumnya gelombang angin dan arus mempunyai arah tertentu yang dominan. 1. Tinjauan Pelayaran
  • 13. Gambar 4.1 menunjukkan tata letak pemecah gelombang dan alur pelayaran terhadap arah gelombang dan angin dominan: Gambar 4.1.a kapal yang akan masuk ke Pelabuhan menerima tiupan angin dan serangan gelombang dominan pada sisi badan kapal. Gaya-gaya tersebut dapat mendorong kapal ke arah samping sehingga dapat membahayakan kapal melewati ujung pemecah gelombang
  • 14. Gambar 4.1.b gaya gelombang dan angin yang bekerja pada buritan kapal tidak sebesar pada gambar 4.1.a,gerak kapal Ketika masuk dan keluar Pelabuhan tidak sesulit pada tata letak Pelabuhan pada gambar 4.1.a
  • 15. 2. Tinjauan Gelombang Tinjauan gelombang Perairan pelabuhan harus tenang terhadap gangguan gelombang supaya kapal dapat melakukan kegiatan bongkar muat barang dan menaik - turunkan penumpang . Mulut pelabuhan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga gelombang tidak langsung masuk ke perairan pelabuhan Seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.2.a , mulut pelabuhan tidak mengha dap ke arah datang gelombang , sehingga gelombang tidak langsung ma suk ke perairan pelabuhan . Dengan demikian perairan pelabuhan bisa tenang .
  • 16. Berbeda dengan Gambar 4.2.b , di mana mulut pelabuhan menghadap arah datang gelombang . Pada kondisi ini gelombang bisa langsung masuk ke perairan Pelabuhan,sehingga perairan pelabuhan tidak tenang terhadap gelombang . Di kolam pelabuhan yang tidak tenang, kapal sulit untuk melakukan kegiatan bongkar - muat barang .
  • 17. 3. Tinjauan Sedimentasi Pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang cukup bagi pelayaran di daerah perairan pelabuhan memerlukan biaya yang cukup besar. Pengerukan ini dapat dilakukan pada waktu membangun pelabuhan maupun selama perawatan,Pengerukan selama perawatan harus sedikit mungkin . Pelabuhan harus dibuat sedemikian rupa sehingga sedimentasi yang terjadi harus sesedikit mungkin ( kalau bisa tidak ada ).Oleh karena itu , pelabuhan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga sedimentasi yang terjadi sesedikit mungkin Sedimentasi merupakan masalah serius dalam pengelolaan Pelabuhan.pengerukan yang harus dilakukan membutuhkan biaya yang sangat besar. Untuk mengurangi masalah sedimentasi di Pelabuhan,maka tata letak pemecah gelombang dibuat sedemikian rupa sehingga sedimen sulit masuk keperairan Pelabuhan. Perlu ditambahkan bahwa didalam pembangunan Pelabuhan,ujung pemecah gelombang harus berada diluar lokasi gelombangpecah.di lokasi gelombang pecah terjadi limpasan energi gelombang yang sangat kuat sehingga menyebabkan turbulensi yang sangat besar.
  • 18. 4. Penentuan Tata Letak Pemecah Gelombang Telah dijelaskan di depan bahwa arah gelombang dan angin dominan sangat menentukan tata letak palabuhan. Di dalam tinjauan pelayaran diharapkan bahwa kapal-kapal yang masuk ke mulut pelabuhan tidak menerima serangan gelombang dan angin pada sisi kapal yang dapat membahayakan gerak kapal. Ditinjau dari sisi pelayaran, mulut pemecah gelombang sebaiknya menghadap arah datangnya gelombang, Namun mulut pelabuhan yang menghadap arah datangnya gelombang akan menyebabkan masuknya energi gelombang yang besar ke Pelabuhan,sehingga mengganggu kapal yang sedang bongkar muat barang. Demikian juga mulut pelabuhan yang menghadap datang gelombang dan arah arus sepanjang pantai juga akan menyebabkan sedimentasi di pelabuhan . Oleh karena itu harus diambil kompromi sehingga didapat pelabuhan yang andal dan memungkinkan kapal-kapal dapat berlabuhg dengan mudah dan aman,namun juga Pelabuhan tidak banyak mengalami sedimentasi.
  • 19. V. Mulut Pelabuhan pemecah gelombang digunakan untuk melindungi daerah perairan Pelabuhan terhadap gangguan gelombang.kapal masuk dan keluar dari Pelabuhan melalui mulut pelabuhan,. Tata letak dan lebar mulut pelabuhan harus di encanakan dengan cermat yang memungkinkan kapal dapat masuk ke pelabuhan dengan mudah dan aman. Tata mulut pelabuhan ditentukan berdasarkan tinjauan kemudahan pelayaran,ketenangan perairan terhadap gangguan gelombang dan pengaruh sedimentasi. Untuk kemudahan pelayaran lebar alur dibuat menghadap langsung kelaut dan cukup lebar serrta arah angindan gelombang dominan tidak mengenai sisi samping kapal(angin dan gelombang melintang).disis lain semakin kecil lebar mulut pelabuhan,ketenangan diperairan akan semakin baik.