1. REFARAT
GANGGUAN TIDUR PADA
ANAK
Oleh
Injilita N. Tangkuman, S.Ked
070111086
Supervisor Pembimbing: dr. Hesti Lestari, SpA (K)
Residen Pembimbing : dr. Mina
2. Pendahuluan
Tidur salah satu kebutuhan dasar manusia,
kebutuhan tidur untuk semua umur berbeda
Beberapa ahli:
Tidur memulihkan tenaga memberikan
waktu untuk perbaikan dan pemulihan sistem
tubuh manusia
Tahapan tidur pada bayi dan anak
Tidur aktif atau REM (rapid eye movement)
Tidur tenang atau non-REM.
3. Gangguan Tidur
Beberapa ahli tidur sebagai keadaan
berkurangnya tanggapan dan interaksi dengan
lingkungan yang bersifat reversible dan
berlangsung cepat
Pada bayi normal, anak dan orang dewasa
periode REM dan non-REM yang berubah-
ubah beberapa kali selama tidur malam hari.
Tahun pertama sebagian besar bayi
terbangun pada malam hari, dan ini tidak
diketahui oleh orang tuanya karena bayi
biasanya tidak menangis
4. Pola tidur berkembang sesuai usia
Bayi pola siklus tidur-bangun umur 3-4
bulan proporsi tidur lebih banyak pada malam
hari
Morning naps berhenti umur 1 thn
Afternoon naps berhenti umur 3 thn
Perkembangan tidur umur dan bertambah
besarnya anak jumlah tidur yang diperlukan
berkurang dan diikuti dengan penurunan proporsi
REM dan non-REM
Rata-rata 16,5 jam umur 1 minggu, 14, 13, 12 ,
5. Beberapa ahli masalah tidur pada masa bayi dapat berlanjut
pada usia balita dan masa usia sekolah memprediksi terjadinya
masalah tidur dan perilaku nantinya
Gangguan tidur pada anak
perilaku dan emosi anak
mengantuk pada siang hari
mengurangi perhatian anak pada sekolah
mudah lelah
mengurangi aktifitas fisik
anak menjadi iritabel
Impulsif
sering mengganggu
mengurangi daya ingat anak
kadang anak menjadi rewel
temper tantrum.
6. Masalah tidur yang sering dijumpai:
kesulitan untuk memulai tidur
kesulitan untuk jatuh tertidur
bangun pada malam hari tetapi tidak dapat tidur
kembali
Hal tersebut selain mengganggu anak juga
menyebabkan masalah bagi orangtua
7. Epidemiologi
Penelitian epidemiologi berbasis sekolah
gangguan tidur sering dijumpai pada anak
Prevalensi ggn tdr pd anak sekitar 30%-
35%
Kesulitan untuk memulai tidur atau
mempertahankan tidur 10% hingga 20%
anak berusia 8-9 tahun
Ggn tidur yang berhubungan dengan
pernafasan 1%-3% anak usia sekolah
Mengantuk yang berlebihan di siang hari
10% anak usia sekolah
8. Fisiologi Tidur
Tonus otot
Tonus otot Mata
Mata
TAHAP 1
TAHAP 1 Siap untuk
Siap untuk Terbaring
Terbaring mulai
mulai masih
masih
tidur
tidur rileks
rileks menurun
menurun terbuka
terbuka
Kedua
Kedua Msh
Msh
Tonus otot
Tonus otot
TAHAP 2
TAHAP 2 bola mata
bola mata trdengar
trdengar
masih
masih
brhnti
brhnti suara agk
suara agk
terpelihara
terpelihara
bergerak
bergerak berisik
berisik
Tonus otot
Tonus otot
TAHAP 3
TAHAP 3 Cukup
Cukup lenyap
lenyap
Tidur lelap
Tidur lelap pulas
pulas sama
sama
sekali
sekali
Tidur
Tidur Tanpa
Tanpa
TAHAP 4
TAHAP 4 paling
paling mimpi
mimpi
nyenyak
nyenyak
tiba-tiba bola mata
tiba-tiba bola mata
TAHAP 5
TAHAP 5 mulai bergerak cepat
mulai bergerak cepat
9. TAHAP 1
TAHAP 1
NON-
TAHAP 2
TAHAP 2 REM
TAHAP 3
TAHAP 3
TAHAP 4
TAHAP 4
REM
REM
TAHAP 5
TAHAP 5
10. Jenis-jenis Gangguan Tidur
Disomnia masalah jumlah tidur, saat mulai
dan mempertahankan tidur
Parasomnia sekelompok masalah yang
berhubungan dengan keadaan terjaga, terjaga
sebagian atau transisi tahapan tidur
Gangguan tidur sekunder gangguan
psikiatri, neurologis atau masalah medis
lainnya
11. 2 klasifikasi penyakit ggn tidur:
ICD-10
DSM IV
Tidak ada kriteria khusus untuk anak
ICD-10 masalah tidur pada anak tidak perlu
berhubungan dengan kualitas tidur, melainkan
lebih berhubungan dengan ketidakmampuan
orangtua untuk mengontrol waktu tidur
13. Secara garis besar ada 2 gangguan tidur yaitu
disomnia dan parasomnia
Disomnia kualitas, waktu dan lamanya tidur
(s le e p re fus a l d a n nig ht wa king )
Parasomnia adanya kejadian abnormal
yang terjadi selama tidur, seperti s le e p te rro rs ,
nig ht m a re s , s le e p wa lking , dan s le e p ta lking
Sleep terrors, night m ares, sleep refusal, night
waking dan bad wetting keluhan orangtua
yang paling sering dihadapi oleh dokter anak
14. Sleep terrors
Anak berumur 18 bulan-5 tahun
Sedang tidur tiba-tiba duduk, berteriak, tampak
bingung, disorientasi, mata terbelalak, dan terlihat
ketakutan sekali
Serangan berlangsung beberapa menit atau lama
Anak tidur kembali
Keesokan harinya sama sekali tidak ingat akan
kejadian ini
Biasanya trjdi setelah 4 jam pertama tidur
malam periode tidur non-REM
15. Nightmares
Terjadi selama tidur REM
Paling sering pada anak berumur 4-6 tahun
25% anak berumur 6-12 tahun masih dapat
mengalami mimpi buruk
Anak bangun sepenuhnya dan tampak
ketakutan
Biasanya dapat mengingat kembali isi mimpi
Dapat ditenangkan oleh orangtua
16. Sleep refusal
Anak sering kali menolak untuk tidur
Dngn caramenarik perhatian orangtua
meminta sesuatu berulang-ulang (minum, pergi
ke toilet, makan)
Mengatakan tidak mengantuk
Orangtua sulit membedakan apakah ini suatu
kenyataan, sikap menentang, atau mencari
perhatian orang tua saja
17. Sleep waking
Sebagian besar anak bangun pada malam
hari
Disertai tangisan yang lama
Kejadiannya berulang-ulang
18. Bed wetting
Terjadi pada 1/3 awal tidur malam dan anak dapat
bangun mendadak
Kontrol terhadap fungsi kandung kemih pada
malam hari dicapai pada umur 3 tahun
Sejumlah anak masih mempunyai kesulitan
Pada umur 6 bulan rata-rata ngompol setiap 2 jam
Popok sekali pakai yang berkualitas berperan
penting membantu meningkatkan kualitas tidur
bayi sepanjang malam
Jagalah agar bayi tetap kering sepanjang malam
19. Etiologi dan Gejala
Faktor lingkungan:
suara bising
keadaan rumah tangga yang padat
penggunaan obat-obatan
alkohol
Penyakit kronis :
asma
alergi
dermatitis atopi
20. Tanda-tanda kurang tidur:
Mengantuk di siang hari, kurang perhatian,
keterlambatan
Mudah marah, hiperaktif, depresi,
ketidaksabaran, suasana hati sering berubah-
ubah, kurang percaya diri
Penurunan nila/prestasi di sekolah
21. Diagnosis
Penilaian kualitas tidur dapat dilakukan dalam
beberapa cara
Salah satunya menggunakan kuesioner
atau interview
Beberapa kuesioner yang pernah diajukan
kepada orangtua:
Child re n’s Sle e p Be ha v io ur Sc a le
The Children’s S leep Distrubance S cale
The Pe d ia tric Sle e p Que tio nna ire
the Child re n’s Sle e p Ha b it Que s tio nna ire
22. The Children’s Sleep Distrubance Scale
kuesioner yang mudah diisi oleh orangtua
bersama anak
dapat mendeteksi gangguan tidur dan jenis
gangguan tidur yang sering dialami oleh anak
telah divalidasi dalam bahasa Indonesia
23.
24.
25.
26. Bagi bayi dan anak tidur memegang peran
yang sangat besar bagi perkembangannya
Selama tidur terjadi perbaikan fungsi sel-sel
tubuh termasuk sel otak dan diproduksinya
hormon-hormon tubuh
Tidur berkepanjangan iritabilitas,
emosional, dan kurang bergairah
27. Ilmuwan telah membuktikan bahwa:
Tidak seorangpun dapat bekerja tanpa tidur
Tidur membantu meningkatkan daya ingat
Tidur penting untuk kesehatan fisik dan mental
Anak yang tidak dapat tidur pada malam hari dengan
baik:
iritabel dan depresi
sulit mengerjakan sesuatu
sulit berkonsentrasi di sekolah
hilang nafsu makan
BB menurun
akhirnya jatuh sakit
Telah diketahui secara umum tidur yg
terganggu menyebabkan penurunan fungsi
otak.
28. Penatalaksanaan
Berbagai metode yang dapat dilakukan untuk
mengobati gangguan tidur:
higiene tidur
Konseling
penghindaran faktor yang dapat memberi efek
buruk terhadap kualitas tidur
terapi perilaku
Farmakoterapi
29. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh orangtua ialah:
Tentukan waktu yang teratur untuk tidur dan bangun
Pertahankan pada waktu tersebut
Relaksasi pada waktu tidur secara teratur dengan
menceritakan cerita pendek kepada anak sebelum
tidur
Ketika anak berteriak, pastikan anak tidak kebasahan,
tidak enak badan, atau kesakitan
Obat melatonin dosis rendah (0,5-3 mg) dpt
mengurangi latensi tidur dan memperbaiki kualitas
tidur.