SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Fisiologi Reproduksi


Anatomi & Fisiologi


Hipotalamus



Hipofisis





Anterior
Posterior

Ovarium (folikel)



Hormon



Siklus Mens
Anatomi – Fisiologi Hipotalamus
terletak di dasar otak, di atas kiasma optikus dan di bawah ventrikel ke-3
Terhubung langsug dengan hipofisis
3 zona: periventrikuler, medial dan lateral.

koneksi: hipotalamus-hipofisis, hipotalamus – sistem limbik, hipotalamustalamus, hipotalamus – pons
umpan balik: (1) umpan balik panjang, (2) umpan balik pendek; (3) umpan
balik sangat pendek
Fungsi: pelepasan GnRH, CRH, GHRH, TRH
sumber produksi hormon neurohipofisial
Hipotalamus dan hubungannya dengan hipofisis
Hormon Reproduksi - Hipotalamus

GnRH: disebut juga luteinizing
hormone–releasing hormone
(LHRH), diproduksi oleh neuron
yang badan selnya ada di
nukleus arkuata hipotalamus1

GnRH disekresi secara pulsasi,
dan sekresi secara pulsasi ini
mempengaruhi pelepasan
gonadotropin.1,2

Sekresi GnRH secara pulsasi dan
kontinyu diperlukan karena
GnRH mempunyai waktu paruh
singkat (2-4 menit).

GnRH mempunyai fungsi
autokrin dan parakrin.3
Sekresi pulsasi GnRH pada fase folikuler dan luteal dari sisklus mens
Hipofisis: Anatomi - Fisiologi

Embriologi: ektoderm
epidrmal dari lipatan
kantong Rathke

Anterior (Adenohipofisis)

Pembuluh darah: pleksus
kapiler pembuluh darah
porta yang berasal dari
eminensia mediana
hipotalamus

intermediate

Sel: (1) asidofilik
(2)basofilik (3) netral

Hipofisis
embriologi berasal dari
jaringan neuro
ektodermal ventrikel ke3
Posterior
Fungsi: sekresi oksitosisn
dan Vasopresin
Sekresi Hormon Hipofisis Anterior

Sekresi: FSH, LH, TSH, ACTH, GH, dan Prolaktin

Gonadotropin: FSH dan LH, disekresi oleh sel gonaotroph

Prolaktin: disekresi oleh sel lactotroph, untuk sintesis air susu. Sekresi dihambat
oleh dopamin. Distimulasi oleh manipulasi puting, obat2an, stres, latihan fisik,
makanan, hormon lain: TRH, vasopressin, GABA, enorphin.

TSH: dihasilkan oleh sel tyrotroph. Stimulasi pelepasan T3-T4, prolaktin.
Hiper/hipotiroid berhubungan dengan disfungsi ovulasi krn HPO aksis terganggu
Hipofisis Posterior (Neurohipofisis): Sruktur dan Fungsi
Struktur
• perpanjangan
hipotalamus
• embriologi
berasal dari
jaringan neuro
ektodermal
ventrikel ke-3.
• Akson pada
hipofisis
posterior berasal
dari badan sel
nukleus otik
kiasma dan
paraventrikuar.

Fungsi
• sekresi
oksitosisn dan
Vasopresin

Oksitosin
• diproduksi di
nukleus
paraventrikuler
hipotalamus,
• stimulasi
kontraksi otot
uterus dan
kontrasi
myoepitel
duktus
laktiferus.

Vasopresin
• Hormon
antidiuretik,
• disintesis di
nukleus
supraoptikus.
• Mengatur
tekanan darah
dan osmolalitas
cairan
Neurohipofisis
Efek opioid endogen pada GnRH

Endorphin

Endorphin menghambat
pelepasan GnRH

Enkephalin

Dynorphin

Kadar endorphin
memuncak pada saat
fase luteal, dan terendah
pada saat menstruasi
Fisiologi Menstruasi
Fase folikuler
Ovarium
Fase luteal
Menstruasi
Fase
proliferasi
Endometrium
Fase sekresi
Siklus Menstruasi. Panel atas
menunjukkan perubahan siklik
FSH,
LH,
Estradiol,
dan
Progesteron
relatif
terhadap
waktu ovulasi.
Panel bawah menunjukkan siklus
ovarium pada fase folikuler dn
fase
luteal
dan
siklus
endometrium
pada
fase
proliferartif dan sekretori
Perubahan endometrium selama siklus mens

Perubahan pada: kelenjar endometrium dan stroma
Lapisan endometrium1:
- Desidua fungsionalis: stratum spongiosum & stratum compactum
- Desidua basalis
Fase: proliferatif & sekretorik2,3,4
Mens5
Folikel Ovarium & Perkembangannya
Folikel Primordial1

Folikel Preantral2

Folikel De Graaf
Folikel preovulasi (De Graaf)


Folikel yang yang mempunyai antrum yang berisi cairan yang tersusun atas
sekresi dari sel granulosa. Oosit terhubung ke folikel melalui cumulus
oophorus.



Estrogen pada kadar rendah menghambat sekresi LH, namun pada kadar tinggi
dapat meningkatkan sekresi LH.1
Teori Dua Sel, Dua Gonadotropin



ada pembagian dan kompartemen
aktivitas sintesis hormon steroid
pada folikel yang sedang
berkembang.
Ovulasi


Lonjakan LH bertanggung jawab terhadap peningkatan konsentrasi
prostaglandin dan enzi proteolitik lokal pada dinding folikel.
Fase Luteal

Setelah ovulasi  fase luteal
Setelah ovulasi, folikel berubah menjadi
korpus luteum, regulator utama fase luteal.1
Umur korpus luteum bergantung pada
produksi LH.1

Jika kehamilan terjadi, peran LH
digantikan oleh hCG dan akan terus
menstimulasi korpus luteum untuk
mensekresi progesteron. 2
32

More Related Content

What's hot

Power Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon ReproduksiPower Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon Reproduksi
Firdika Arini
 
8. sistem koordinasi syaraf,hormon
8. sistem koordinasi  syaraf,hormon8. sistem koordinasi  syaraf,hormon
8. sistem koordinasi syaraf,hormon
Ali Husni
 

What's hot (18)

Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormonPengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
 
Tabel hormon dan fungsinya
Tabel hormon dan fungsinyaTabel hormon dan fungsinya
Tabel hormon dan fungsinya
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsxSistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsx
 
ovarium dan hormon gonadotropin
ovarium dan hormon gonadotropinovarium dan hormon gonadotropin
ovarium dan hormon gonadotropin
 
Hormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaHormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanita
 
Tabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan FungsinyaTabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan Fungsinya
 
Rev anfis-sistem-saraf AKPER PEMKAB MUNA
Rev anfis-sistem-saraf AKPER PEMKAB MUNA Rev anfis-sistem-saraf AKPER PEMKAB MUNA
Rev anfis-sistem-saraf AKPER PEMKAB MUNA
 
Hormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaHormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanita
 
sistem endokrin
sistem endokrinsistem endokrin
sistem endokrin
 
PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
 
Power Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon ReproduksiPower Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon Reproduksi
 
8. sistem koordinasi syaraf,hormon
8. sistem koordinasi  syaraf,hormon8. sistem koordinasi  syaraf,hormon
8. sistem koordinasi syaraf,hormon
 
Hormon reproduksi
Hormon reproduksi Hormon reproduksi
Hormon reproduksi
 
Referat sistem limbik
Referat sistem limbikReferat sistem limbik
Referat sistem limbik
 
Hormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada PriaHormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada Pria
 
Kmb ibu santy AKPER PEMKAB MUNA
Kmb ibu santy AKPER PEMKAB MUNAKmb ibu santy AKPER PEMKAB MUNA
Kmb ibu santy AKPER PEMKAB MUNA
 
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem PersarafanAnatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
 

Similar to Fisiologi reproduksi

Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
suher lambang
 
157085171 hipothalamus-hipofisis
157085171 hipothalamus-hipofisis157085171 hipothalamus-hipofisis
157085171 hipothalamus-hipofisis
sari muyuki
 
Sistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidananSistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidanan
Singgih Singgih
 

Similar to Fisiologi reproduksi (20)

2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Hormon reproduksi
Hormon reproduksiHormon reproduksi
Hormon reproduksi
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx
187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx
187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
 
157085171 hipothalamus-hipofisis
157085171 hipothalamus-hipofisis157085171 hipothalamus-hipofisis
157085171 hipothalamus-hipofisis
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
 
Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5
 
Sistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidananSistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidanan
 
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di AnatomiEndoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
Endoktrin System in Anatomy/ Sistem Endoktrin di Anatomi
 
Fisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrinFisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrin
 
Askep hiperpituitary
Askep hiperpituitaryAskep hiperpituitary
Askep hiperpituitary
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Hiperpituitari
HiperpituitariHiperpituitari
Hiperpituitari
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
Anfis endokrine
Anfis endokrineAnfis endokrine
Anfis endokrine
 

Recently uploaded

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 

Recently uploaded (20)

FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 

Fisiologi reproduksi

  • 3. Anatomi – Fisiologi Hipotalamus terletak di dasar otak, di atas kiasma optikus dan di bawah ventrikel ke-3 Terhubung langsug dengan hipofisis 3 zona: periventrikuler, medial dan lateral. koneksi: hipotalamus-hipofisis, hipotalamus – sistem limbik, hipotalamustalamus, hipotalamus – pons umpan balik: (1) umpan balik panjang, (2) umpan balik pendek; (3) umpan balik sangat pendek Fungsi: pelepasan GnRH, CRH, GHRH, TRH sumber produksi hormon neurohipofisial
  • 4. Hipotalamus dan hubungannya dengan hipofisis
  • 5. Hormon Reproduksi - Hipotalamus GnRH: disebut juga luteinizing hormone–releasing hormone (LHRH), diproduksi oleh neuron yang badan selnya ada di nukleus arkuata hipotalamus1 GnRH disekresi secara pulsasi, dan sekresi secara pulsasi ini mempengaruhi pelepasan gonadotropin.1,2 Sekresi GnRH secara pulsasi dan kontinyu diperlukan karena GnRH mempunyai waktu paruh singkat (2-4 menit). GnRH mempunyai fungsi autokrin dan parakrin.3
  • 6. Sekresi pulsasi GnRH pada fase folikuler dan luteal dari sisklus mens
  • 7. Hipofisis: Anatomi - Fisiologi Embriologi: ektoderm epidrmal dari lipatan kantong Rathke Anterior (Adenohipofisis) Pembuluh darah: pleksus kapiler pembuluh darah porta yang berasal dari eminensia mediana hipotalamus intermediate Sel: (1) asidofilik (2)basofilik (3) netral Hipofisis embriologi berasal dari jaringan neuro ektodermal ventrikel ke3 Posterior Fungsi: sekresi oksitosisn dan Vasopresin
  • 8. Sekresi Hormon Hipofisis Anterior Sekresi: FSH, LH, TSH, ACTH, GH, dan Prolaktin Gonadotropin: FSH dan LH, disekresi oleh sel gonaotroph Prolaktin: disekresi oleh sel lactotroph, untuk sintesis air susu. Sekresi dihambat oleh dopamin. Distimulasi oleh manipulasi puting, obat2an, stres, latihan fisik, makanan, hormon lain: TRH, vasopressin, GABA, enorphin. TSH: dihasilkan oleh sel tyrotroph. Stimulasi pelepasan T3-T4, prolaktin. Hiper/hipotiroid berhubungan dengan disfungsi ovulasi krn HPO aksis terganggu
  • 9. Hipofisis Posterior (Neurohipofisis): Sruktur dan Fungsi Struktur • perpanjangan hipotalamus • embriologi berasal dari jaringan neuro ektodermal ventrikel ke-3. • Akson pada hipofisis posterior berasal dari badan sel nukleus otik kiasma dan paraventrikuar. Fungsi • sekresi oksitosisn dan Vasopresin Oksitosin • diproduksi di nukleus paraventrikuler hipotalamus, • stimulasi kontraksi otot uterus dan kontrasi myoepitel duktus laktiferus. Vasopresin • Hormon antidiuretik, • disintesis di nukleus supraoptikus. • Mengatur tekanan darah dan osmolalitas cairan
  • 11. Efek opioid endogen pada GnRH Endorphin Endorphin menghambat pelepasan GnRH Enkephalin Dynorphin Kadar endorphin memuncak pada saat fase luteal, dan terendah pada saat menstruasi
  • 12. Fisiologi Menstruasi Fase folikuler Ovarium Fase luteal Menstruasi Fase proliferasi Endometrium Fase sekresi
  • 13. Siklus Menstruasi. Panel atas menunjukkan perubahan siklik FSH, LH, Estradiol, dan Progesteron relatif terhadap waktu ovulasi. Panel bawah menunjukkan siklus ovarium pada fase folikuler dn fase luteal dan siklus endometrium pada fase proliferartif dan sekretori
  • 14. Perubahan endometrium selama siklus mens Perubahan pada: kelenjar endometrium dan stroma Lapisan endometrium1: - Desidua fungsionalis: stratum spongiosum & stratum compactum - Desidua basalis Fase: proliferatif & sekretorik2,3,4 Mens5
  • 15. Folikel Ovarium & Perkembangannya Folikel Primordial1 Folikel Preantral2 Folikel De Graaf
  • 16. Folikel preovulasi (De Graaf)  Folikel yang yang mempunyai antrum yang berisi cairan yang tersusun atas sekresi dari sel granulosa. Oosit terhubung ke folikel melalui cumulus oophorus.  Estrogen pada kadar rendah menghambat sekresi LH, namun pada kadar tinggi dapat meningkatkan sekresi LH.1
  • 17. Teori Dua Sel, Dua Gonadotropin  ada pembagian dan kompartemen aktivitas sintesis hormon steroid pada folikel yang sedang berkembang.
  • 18. Ovulasi  Lonjakan LH bertanggung jawab terhadap peningkatan konsentrasi prostaglandin dan enzi proteolitik lokal pada dinding folikel.
  • 19. Fase Luteal Setelah ovulasi  fase luteal Setelah ovulasi, folikel berubah menjadi korpus luteum, regulator utama fase luteal.1
  • 20. Umur korpus luteum bergantung pada produksi LH.1 Jika kehamilan terjadi, peran LH digantikan oleh hCG dan akan terus menstimulasi korpus luteum untuk mensekresi progesteron. 2
  • 21. 32

Editor's Notes

  1. Hubungan hipotalamus dengan regio lain membentuk umpan balik ke area yang mensuplai input neural ke hidpotalamusUmpan balik panjang: tersusun atas input endokrin dari hormon yang bersirkulasi (spt estrogen, androgen) ke reseptor steroid yang ada di dalam hipotalamus. Dengan cara yang sama hormon hipofisis memberi umpan balik ke hipotalamus dan berfungsi sebagai umpan balik pendek. Di dalam hipotalamus sendiri terdapat mekanisme umpan balik ke hipotalamus sendiri yang disebut sebagai umpan balik sangat pendek.GnRH: mengontrol sekresi LH dan FSH; CRH: mengontrol pelepasan adrenocorticotrophic hormone(ACTH); GHRH mengeontrol pelepasan hormon pertumbuhan (GH); TRH mengontrol pelepasan thyroid-stimulating hormone(TSH).Hipofisis posterior merupakan perpanjangan hipotalamus yang dihubungkan oleh tangkai infundibulum. Kapiler pada eminensia mediana tidak memiliki tight junction seperti pembeuluh darah di otak lainnya, melainkan pembuluh daranya memilili fenestrae, sehingga tidak ada sawar darah otak di eminentia mediana.
  2. . Akson dari neuron yang menyekresikan GnRH berakhir pada pembuluh darah porta pada eminesia mediana dimana GnRH disekresikan ke hipofisis anterior.Sebuah penelitian: sekresi GnRH terus menerus tidak menyebabkan sekresi gonaotropin, sedangkan sekresi secara pulsasi menyebabkan sekresi gonadotropin secara fisiologis dan menyebabkan perkembangan folikel. Hal ini disebabkan paparan hipofisis terhadap GnRH menyebabkan fenomena downregulasi reseptor GnRH di hipofisis, sedangkan sekresi intermiten menyebabkan upregulasi. Sama seperti sel pacemaker jantung, pulsasi sekresi GnRH merupakan ritme tersendiri dari neuron yang mennyekresikan GnRH, dan dapat dimodulasi oleh input hormonal dan neuronal ke hipotalamus.Sekresi GnRH secara pulsasi bervariasi dalam hal amplitude (durasi) dan freksuensinya pada setiap siklus mens. Pada fase folikuler: amplitudo kecil dan frekuensi sering. Pada fase luteal: ada pemanjangan secara progresif interval antar pulsasi + amplitudo lebih tinggi. Variasi frekuensi pulsasi ini menyebabka sekresi FSH dan LH yang bervariasi. Contoh: penuruunan pulsasi sekres GnRH menyebabkan penurunan sekresi LH, namun meninngkatnya sekresi FSH, sebuah aspek penting untuk meningkatkan FSH pada fase luteal. Namun, frekuensi pulsasi bukan merupaan penentu tunggal respon hipofisis; pengoruh hormonal lain seperti sex steroid dapat memdoulasi efek GnRHReseptor GnRH terdapat juga pada struktur di luar hipofisis seperti pada ovarium dan plasenta.
  3. Oksitosisn: stimulasi oksitosin: stimulasi puting  n. Thoracica  spinal cord hipothalamus.
  4. Sex steroid dapat meningkatkan kadar endorphin sentralGejala disforia saat mens dapat disebabkan oleh penurunan kadar endorphin saat menstruasi.
  5. Fase folikuler: umpan balik hrmon menyebabkan perkembangan folikel yang dominan, dan matang pada pertengahan siklus dan siap untuk diovulasikan. Rerata lama fase folikuler manusia antara 10-14 hari, siklus ini paling bervariasi.Fase luteal: waktu antara ovulasi hingga munculnya mens, rerata lamanya 14 hari, dan hampir sama pada setiap individu.Menstruasi normal antara 21 – 35 hari, dengan 2-6 hari mens dengan rerata kehilanngan darah 20-60 ml.
  6. Pada awal siklus menstruasi, kadar hormon steroid gonad rendah dan telah menurun sejak fase luteal siklus sebelumnya. Dengan matinya korpus luteum, kadar FSH mulai meningkat, dan terjadi perekrutan folikel yang sedang berkembang. Masing masing folikel ini menyekresikan estrogen (pada fase folikuler) dan estrogen ini merangsang proliferasi endometrium.Kadar estrogen yang meningkat menyebabkan umpanbalik negatif pada sekresi FSH oleh hipofisis, yang mulai menurun pada pertengahan fase folikuler. Folikel yang sedang berkembang menghasilkan inhibin-B, yang juga mensupresi sekresi FSH oleh hipofisis. Sebaliknya, FSH yang pada awalnya menurun karena respon terhadap meningkatnya kadar estradiol, meningkat pada akhir fase folikuler (respon bifasik)Pada akhir fase folikuler (sesaat sebelum ovulasi), reseptor LH yang tumbuh krn stimulasi FSH ada pada sel granulosa, stimulasi oleh LH memodulasi sekresi progesteron.Setelah stimulasi estrogen cukup, dimulailah lonjakan LH oleh hipofisis, yang menjadi penyebab ovulasi yang terjadi 24-36 jam berikutnya. Ovulasi menandai pergantian fase luteal – fase sekresi.Kadar estrogen menurun pada fase luteal sesaat sebelum ovulasi sampai pertengahan fase luteal, dimana estrogen mulai meningkat karena sekresi oleh korpus uteum. Inhibin-A juga disekresi oleh korpus luteum.Kadar progestreon meningkat tajam setelah ovulasi dan dapat digunakan sebagai tanda presumtif bahwa ovulasi telah terjadi.Progesterone, estrogen, dan inhibin-A bekerja di sentral untuk mensupresi sekresi gonadotropin dan pertumbuhan folikel. Hormon-hormon ini tetep tinggi selama masa kehidupan korpus luteum dan mulai menurun saat kematian korpus uteum.
  7. Desidua fungsionalis merupakan lapisan endometrium 2/3 atas yang merupakan lapisan yang luruh pada setiap siklus mens jika kehamilan tidak terjadi. Desidua basalis merupkan regio yang terdalam dari endometrium dan tidak mengalami perkembangan yang signifikans selama siklus mens, dan tidak ikut luruh. Desidua basalis ini merupakan sumber regenerasi endometrium setelah mens.Fase sekretoris: hari pertama pedarahan vagina disebut hari pertama siklus menstruasi. Fase sektretoris ditandai dengan pertumbuhan desidua fungsionalis karena pengaruh estrogen. Pada awal fase ini endometrium relatif tipis (1-2mm). Perubahan yang dominan terjadi pada fase ini adalah perubahan kelenjar endoetrium yang awalnya lurus, sempit, dan pendek menjadi struktur yang lebih panjang, dan berkelok. Fase sekretoris: pada siklus dengan lama 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke 14. Dalam 48-72 jam setelah ovulsi, sekresi progesteron menyebabkan perubahan struktue pada fase sekretoris. Perubahan pada fase sekretoris disebabkan oleh pengaruh hormon progesteron. Aktivitas kelenjar-kelenjar pada fase sekresi ini memuncak pada hari ke- 6-7 setelah ovulasi, dan endometrium sudah optimal untuk implantasi blastokis.Tanpa adanya implantasi, sekrese kelenjar berhenti, dn terjadi degradasi desidua fungsional. Peluruhan lapisan endometrium ini disebut mens. Menstruasi disebabkan oleh matinya korpus luteum sehingga produksi hormon estrogen dan progesteron berhenti. Penurunan hormon steroid sex tersebut menyebabkan spasme arteri spiralis yang menyebabkan iskemia endometrium. Secara bersamaaan terjadi degradasi oleh lisosom dan dan pelepasan enzim proteolitk. Desidua fungsionlis ini luruh dan meninggalkan desidua basalis. Prostaglandin F2a meningkat pada puncaknya selama mens. Prostaglandin ini merupakan vasokontriktor kuat dan juga menyebabkan konstriksi myometrium.
  8. Perekrutan folikel primordial mana yang terpilih untuk tumbuh pada walnya tidak bergantung gonadotropin (FSH). Segera setelah prekrutan folikel, FSH mengambil alih perkembangan dan diferensiasi foliklel. Perubahan pada folikel krn efek FSH: pertumbuhan oosit dan ekspansi sel granulosa menjadi sel kuboid.Folikel pre antral. Oosit sudah mulai menumbuhkan zona pelusida, zona yang memisahkan oosit dengan sel grenulosa di skitarnya. Pada saat yang sama sel teka juga berkembang. Kedua sel tersebut secara sinergis menghasilkan hormon estrogen. Folikel yang lain mengalami atresia.
  9. Stimulasi LH memerlukan kadar estrogen tinggi (200 pg/ml) selama lebih dari 48 jam. Interaksi FSH-estrogen pada folikel yang dominan menginduksi pertumbuhan reseptor LH pada sel granulosa. Papapran LH yang tinggi menyebabkan respon spesifik oleh folikel dominan yaitu luteinisasi sel granulosa, produksi progesteron dan inisisasi ovulasi. Ovulasi akan terjadi pada folikel yang matang (folikel de graaf) 10-12 jam setelah kadar LH puncak
  10. Teori ini menyatakan bahwa ada pembagian dan kompartemen aktivitas sintesis hormon steroid pada folikel yang sedang berkembang. Umumnya, kebanyakan aktvitas aromatase (untuk produksi estrogen) terjadi di se granulosa. Aktivitas aromatase ditingkatkan oleh stimulasi reseptor FSH pada sel ini. Akan tetapi, sel granulosa tidak mempunyai enzim-enzim awal untuk sintesis steroid, dan oleh karena itu membutuhkan androgen sebagai substrat untuk armatisasi. Androgen disintesis krn respon terhadap LH, dan sel yang mempunyai reseptor LH terbanyak adalah sel teka. Karena itu terjadi hubungan sinergis antara sel teka dan sel granulosa.: LH menstimulasi sel teka untuk menghasilkan androgen, yang kemudian ditransfer ke sel granulosa untuk proses aromatisasi yang distimulasi oleh FSH menjadi estrogen. Estrogen ini penting juga utuk pertumbuhan folikel.Androgen mempunyai dua peran regulasi pada perembangan folikel. Pada konsentrasi rendah (pada awal folikel preantral), androgen ini menstimulasi aktivitas ensim aromatase melalui reseptor spesifik pada sel granulosa. Pada kadar tinggi, androgen ini menghambat aktivitas aromatase. Kadar estrogen yang sudah tinggi, menyebabkan umpanbalik negatif untuk FSH.Kadar FSH yang rendah menyebabkan atresia folikel. Hal ini menguntungkan bagi folikel yang dominan (folikel yang terpilih). Hanya folikel yang dominanlah (folikel yang mempunyai reeptor FSH paling banyak) yang dapat bertahan dengan kadar FSH yang rendah. Sel ini terus menghasilkan estrogen untuk umpanbalik negatif FSH kadar FSH semakin rendah  folikel yang kurang matang semakin atresia, hingga tinggal satu folikel yang dominan yang bertahan, dan kemudian tahap ovulasi dimulai.
  11. Proses ini memungkinkan pelemahan dan perforasi dinding folikel. Ovulasi terjadi dengan cara pengeluaran ovum melalui lubang daripada ruptur folikel.
  12. 1. Sel granulosa yang tersisa di folikel mulai mengambil lipid sehingga menjadi kuning. Sel ini juga mensekresi progesteron yang mendukung fase luteal. Estrogen dan inhibin A juga diroduksi. Selain itu terjadi degenerasi membran basement korpus korpus luteum sehingga memungkinkan invasi pembuluh darah.
  13. Tanpa adanya simulasi LH, korpus luteum akan mengalai regresi pada 12-16 hari dan membentuk korpus albikans. Hal ini diseababkan umpanbalik negatif terhadap FSH dan LH yang disebabkan oleh estrogen dan progesteron. Karena saat korpus luteum masih aktif, jormon estrigen dan progesteron tersu disekresi sehingga kadarnya meningkat  penrurunan FSH dan LH. Tanpa danya kehamilan korpus luteum mengalami regresi.Poduksi progesteron oleh korpus luteum terus dibutuhkan hingga usia kehamilan 5 minggu, ketika usia tersebut plasenta sudah sanggup mengahsilkan progesteron sendiri untuk memmpertahankan fase lutealnya.