SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Mudharabah
1. Pemilik modal dari 1 (satu) orang dan
pelaksana satu orang.
Zaed menyerahkan modal sebesar Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Umar
untuk diniagakan. Pada saat perjanjian (akad)
disepakati bahwa keuntungan akan dibagi 40%
untuk Zaed (pemilik modal) dan 60% untuk
Umar, dan keuntungan dibagikan setiap usaha
setelah mendapatkan keuntungan (1 kali putaran
produksi).
Jika Untung:
Setelah dilakukan usaha, keuntungan bersih
(setelah dikurangi biaya-biaya) yang diperoleh
sebesar Rp. 500.000,-
Maka keuntungan yang diperoleh masing-masing
adalah:
Zaed :40% x Rp. 500.000 = Rp. 200.000,-
Umar :60% x Rp. 500.000 = Rp. 300.000,-
Dengan keuntungan tersebut, diakhir bisnis
uang yang diterima Zaed adalah:
(seluruh modal + bagian)
1.000.000 + 200.000 = Rp. 1.200.000
Jika Rugi:
Pada saat akhir bisnis mengalami kerugian (ingat
menentukan kerugian setelah kerjasama mau
berakhir/penyerahan modal kepada pemilik)
yang bukan diakibatkan oleh kelalaian Umar,
maka kerugian tersebut ditanggung oleh Zaed
selaku pemilik modal.
Untuk mengembalikannya maka komoditi yang
ada dijual seluruhnya sehingga menjadi bentuk
uang tunai. Dan keuntungan yang telah diperoleh
Zaed selama ini dihitung menjadi bagian modal
dan yang bagian Umar diserahkan kepada Zaed
untuk menutupi kerugian pada modal.
Jika seluruh komoditi telah dijual dan memiliki
kelebihan dari Rp. 1000.000,- (modal usaha)
maka selebihnya itu dianggap keuntungan dan
dibagi sesuai prosentase yang telah disepakati.
2. Pemilik modal terdiri dari beberapa orang dan
pelaksana 1 orang
Zaed, Umar dan Bakar bersepakat
mengumpulkan modal, kemudian akan diserahkan
kepada Husen dengan sistem mudharabah.
Modal yang dibutuhkan Husen sebesar Rp.
12.000.000,- (dua belas juta rupiah). Mereka
(Zaed, Umar, Bakar) bersepakat bahwa
keuntungan akan disesuaikan dengan modal yang
diinvestasikan masing-masing.
Rincian prosentase dari modal yang ditanam
masing-masing sebesar Rp. 12.000.000,- adalah:
Zaed :40% (Rp. 4.800.000,-)
Umar :25% (Rp. 3.000.000,-)
Bakar :35% (Rp. 4.200.000,-)+
100% (Rp.12.000.000,-)
Selanjutnya uang tersebut diserahkan kepada
Husen untuk diniagakan dengan akad
mudharabah. Pada saat akad disepakati bahwa
keuntungan dibagi 60% untuk pemilik modal
(Zaed, Umar, Bakar) dan 40% untuk pelaksana
(Husen). Keuntungan dibagikan (dihitung) setiap
usaha telah memperoleh laba (satu kali putaran
produksi).
Jika untung:
Setelah satu kali putaran produksi, diperoleh
keuntungan sebesar Rp. 2.500.000,-
Maka cara pembagian keuntungannya:
Langkah 1
Pembagian keuntungan antara pemilik modal
dengan pelaksana
- Pemilik modal :
60% x Rp. 2.500.000 = Rp. 1.500.000,-
- Husen
40% x Rp. 2.500.000 = Rp. 1.000.000,-
Langkah 2
Pembagian keuntungan Rp. 1.500.000,- antara
pemilik modal sesuai dengan modal masing-
masing sebagai berikut:
Cara 1
Prosentase saham masing-masing pemilik modal
dikalikan dengan keuntungan yang diperoleh:
Zaed :40% x 1.500.000 = Rp. 600.000
Umar :25% x 1.500.000 = Rp. 375.000
Bakar :35% x 1.500.000 = Rp. 525.000 +
Rp. 1.500.000
Cara 2
Menggunakan rumus:
Jumlah seluruh keuntungan dibagi seluruh modal
dikali modal masing-masing
Jadi : Rp. 1.500.000 = 0,125
Rp. 12.000.000
Keuntungan yang diterima masing-masing pemilik
modal:
Zaed : 0,125 x Rp. 4.800.000 = Rp. 600.000
Umar : 0,125 x Rp. 3.000.000 = Rp. 375.000
Bakar : 0,125 x Rp. 4.200.000 = Rp. 525.000 +
Rp. 1.500.000
Ingat : Jika hasil bagi ini (0,125) dibulatkan
menjadi 0,13 hasil penghitungannya belum tentu
sesuai dengan keuntungan yang akan dibagikan
Jika rugi
Kasus jika kerugian yang ada pada modal
tertutupi oleh keuntungan yang telah dibagikan
saat bisnis berjalan (sebelum akhir bisnis)
Contoh:
Setelah akhir bisnis dan modal yang ada
diperhitungkan serta dilakukan divestasi
(pengembalian modal), ternyata modal
mengalami kerugian. Kerugian yang ada sebesar
Rp.1.000.000,- (jadi sisa modal yang ada
sebesar Rp. 11.000.000,- (12.000.000 –
1.000.000)
Perhitungkan kembali keuntungan yang pernah
dibagikan disaat bisnis sedang berjalan.
Sisa modal yang ada ditambah keuntungan yang
pernah dibagikan kemudian digunakan untuk
menutupi modal, sisanya menjadi keuntungan dan
dibagikan sesuai prosentase yang telah
disepakati pada saat akad
Dalam kasus ini maka pelaksana harus
mengembalikan sebagian keuntungan yang
pernah diambilnya dan pemilik modal harus
menganggap keuntungan yang pernah
diperolehnya sebagai bagian dari modal.
Contoh diatas menunjukan pernah dibagikan
keuntungan sebesar Rp. 2.500.000. Maka cara
penghitungannya:
(Sisa modal + keuntungan yang dikembalikan)
11.000.000 + 2.500.000 = Rp. 13.500.000
Ternyata modal tidak mengalami kerugian,
karena tertutupi oleh keuntungan yang pernah
dibagikan.
Uang yang ada – jumlah modal, sisanya menjadi
keuntungan.
13.500.000 – 12.000.000 = Rp. 1.500.000
Berarti keuntungan yang diperoleh sebenarnya
sebesar Rp. 1.500.000, maka keuntungan inilah
yang dibagikan sesuai dengan kesepakatan.
Bagian masing-masing antara pemilik modal dan
Husen (pelaksana)
- Pemilik modal ; 60% x 1.500.000 = Rp. 900.000
- Husen ; 40% x 1.500.000 = Rp. 600.000
Jika keuntungan yang pernah diterima Husen
sebelum akhir bisnis sebesar Rp. 1000.000,
maka ia harus mengembalikannya sebesar Rp.
400.000 (Rp. 1.000.000 – 600.000) untuk
menutupi kekurangan pada modal.
Sisa modal yang ada sebesar Rp. 11.000.000
ditambah Rp. 400.000 (dari Husen) menjadi
sebesar Rp. 11.400.000
Sedangkan untuk pemilik modal (Zaed, Umar dan
Bakar) harus menganggap keuntungan yang
pernah diterimanya sebagai bagian dari modal
sesuai dengan proposional modal yang
ditanamnya.
Jika keuntungan yang pernah diterima sebesar
Rp. 1.500.000, sedangkan keuntungan diakhir
bisnis yang sebenarnya hanya Rp. 900.000,-,
maka mereka harus menganggap keuntungan
yang telah diterimanya sebagai modal sebesar
Rp. 600.000,- dan disesuaikan dengan
proposional modal yang ditanamkan oleh masing-
masing pemilik modal.
Jadi bagian keuntungan yang pernah diterima
masing-masing yang harus dianggap sebagai
modal, adalah:
Zaed : 40% x 600.000 = Rp. 240.000
Umar : 25% x 600.000 = Rp. 150.000
Bakar : 35% x 600.000 = Rp. 210.000 +
Rp. 600.000
Maka ketiga orang ini diakhir bisnis masing-
masing akan menerima pengembalian modal,
sebagai berikut:
Zaed : 4.800.000 – 240.000 = Rp. 4.560.000
Umar : 3.000.000 – 150.000 = Rp. 2.850.000
Bakar : 4.200.000 – 210.000 = Rp. 3.990.000 +
Rp.11.400.000
Meskipun mereka menerima lebih kecil dari
modal yang ditanamkannya, pada dasarnya modal
tidak mengalami kerugian, karena mereka telah
menikmati keuntungan saat usaha sedang
berjalan.
Kasus jika kerugian yang ada pada modal tidak
tertutupi oleh keuntungan yang telah dibagikan
saat bisnis berjalan (sebelum akhir bisnis)
Contoh:
Setelah akhir bisnis dan modal yang ada
diperhitungkan serta dilakukan divestasi
(pengembalian modal), ternyata modal
mengalami kerugian. Kerugian/ kekurangan pada
modal sebesar Rp. 5.000.000,- jadi sisa modal
yang ada sebesar Rp. 7.000.000,- (12.000.000 –
5.000.000)
Sisa modal yang ada ditambah keuntungan yang
pernah dibagikan kemudian digunakan untuk
menutupi modal, jika modal belum tertutupi
(Rugi), maka kerugian yang ada ditanggung oleh
pemilik modal sesuai saham yang diinvestasikan
Dalam kasus ini maka pelaksana harus
mengembalikan seluruh keuntungan yang pernah
diambilnya dan tidak berkewajiban menanggung
kerugian, sedangkan pemilik modal harus
menganggap keuntungan yang pernah
diperolehnya sebagai bagian dari modal serta
menanggung kerugian yang ada pada modal
Ingat kerugian harus selalu menjadi tanggungan
pemilik modal, karena kerugian merupakan
reduksi dari modal
Contoh diatas menunjukan pernah dibagikan
keuntungan sebesar Rp. 2.500.000. Maka cara
perhitungannya:
(Sisa modal + keuntungan yang dikembalikan)
7.000.000 + 2.500.000 = Rp. 9.500.000
Ternyata modal mengalami kerugian, karena
tidak tertutupi oleh keuntungan yang pernah
dibagikan.
Jumlah modal seharusnya – uang (modal) yang
ada, sisanya menjadi kerugian yang harus
ditanggung bersama-sama antara pemilik modal.
12.000.000 – 9.500.000 = Rp. 2.500.000,-
Berarti modal mengalami kerugian sebesar Rp.
2.500.000, maka kerugian ini yang ditanggung
oleh pemilik modal sesuai modal yang
diinvestasikan.
Dalam hal ini Husen (selaku pelaksana) hanya
berkewajiban mengembalikan keuntungan yang
pernah diambilnya sebesar Rp. 1.000.000 dan
tidak berkewajiban menanggung kerugian.
Untuk pengembalian sisa modal kepada masing-
masing pemilik modal ada beberapa cara:
Cara 1
Setiap pemilik modal harus mengembalikan
keuntungan yang pernah diambil saat bisnis
berjalan, dengan rincian:
Zaed : Rp. 600.000
Umar : Rp. 375.000
Bakar : Rp. 525.000 +
Rp. 1.500.000
Kemudian dijumlahkan dengan sisa modal yang
ada setelah ditambah dengan pembelian dari
pelaksana.
(Sisa modal + pengambilan keuntungan dari
pelaksana + pengembalian keuntungan dari
pemilik modal)
7.000.000 + 1.000.000 + 1.500.000 = Rp.
9.500.000
Jadi pengembalian modal kepada masing-masing
pemilik modal adalah:
Zaed : 40% x 9.500.000 = Rp. 3.800.000
Umar : 25% x 9.500.000 = Rp. 2.375.000
Bakar : 35% x 9.500.000 = Rp. 3.325.000 +
Rp. 9.500.000
Untuk melihat kerugian yang dialami masing-
masing pemilik modal adalah:
(prosentase masing-masing modal yang
ditanamkan dikalikan dengan jumlah kerugian
yang menjadi tanggungan)
Zaed : 40% x 2.500.000 = Rp. 1.000.000
Umar : 25% x 2.500.000 = Rp. 625.000
Bakar : 35% x 2.500.000 = Rp. 875.000 +
Rp. 2.500.000
Bandingkan dengan perhitungan dibawah ini:
(jumlah modal masing-masing – jumlah
pengembalian sisa modal yang ada untuk masing-
masing)
Zaed : 4.800.000 – 3.800.000 = Rp.1.000.000
Umar : 3.000.000 – 2.375.000 = Rp. 625.000
Bakar : 4.200.000 – 3.325.000 = Rp. 875.000 +
Rp.2.500.000
Cara 2
Pemilik modal tidak mengembalikan keuntungan,
tetapi langsung menganggap bahwa keuntungan
yang pernah diambil dianggap sebagai bagian
dari modal.
Maka jumlah uang yang dibagikan antara pemilik
modal adalah:
(Sisa modal + pengembalian keuntungan dari
pelaksana)
7.000.000 + 1.000.000 = Rp. 8.000.000,-
Dengan tidak mengembalikan keuntungan yang
pernah diambil saat bisnis berjalan, maka
diakhir bisnis, pada saat divestasi
(pengembalian modal) masing-masing pemilik
modal akan menerima uang sebagai berikut:
Zaed : 40% x 8.000.000 = Rp. 3.200.000
Umar : 25% x 8.000.000 = Rp. 2.000.000
Bakar : 35% x 8.000.000 = Rp. 2.800.000 +
Rp. 8.000.000
Dengan tidak mengembalikan keuntungan yang
pernah diambil, pada saat divestasi seolah-olah
pemilik modal mengalami kerugian sebagai
berikut:
Zaed : 4.800.000 – 3.200.000 = Rp. 1.600.000
Umar : 3.000.000 – 2.000.000 = Rp. 1.000.000
Bakar : 4.200.000 – 2.800.000 = Rp. 1.400.000 +
Rp. 4.000.000
Musyarakah
Husin, Hasan dan Husen bersepakat untuk
melakukan perjanjian kerjasama musyarakah,
dalam satu usaha bisnis, dimana semua pihak
mengumpulkan modal dan mengelolanya secara
bersama-sama.
Modal yang dibutuhkan Husen sebesar Rp.
20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). Mereka
(Husin, Hasan dan Husen) bersepakat,
pembagian keuntungan akan disesuaikan dengan
modal yang diinvestasikan masing-masing tanpa
membedakan kemampuan dalam melakukan
pekerjaannya.
Modal yang diinvestasikan sesuai dengan
kesanggupan masing-masing, yaitu:
Husin : 25% x 20.000.000 = Rp. 5.000.000
Hasan : 40% x 20.000.000 = Rp. 8.000.000
Husen : 35% x 20.000.000 = Rp. 7.000.000 +
Rp. 20.000.000
Jika untung:
Setelah satu kali putaran produksi, diperoleh
keuntungan sebesar Rp. 2.500.000,-
Pembagian keuntungan antara anggota syirkah
disesuaikan dengan modal yang diinvestasikan
masing-masing anggota syirkah sebagai berikut:
Cara 1
Prosentase saham masing-masing pemilik modal
dikalikan dengan keuntungan yang diperoleh:
Husin : 25% x 2.500.000 = Rp. 625.000
Hasan : 40% x 2.500.000 = Rp. 1.000.000
Husen : 35% x 2.500.000 = Rp. 875.000 +
Rp. 2.500.000
Cara 2
Menggunakan rumus :
Jumlah seluruh keuntungan dibagi seluruh modal
dikali modal masing-masing
Jadi : Rp. 2.500.000 = 0,125
Rp. 20.000.000
Keuntungan yang diterima masing-masing pemilik
modal:
Husin : 0,125 x 5.000.000 = Rp. 625.000
Hasan : 0,125 x 8.000.000 = Rp. 1.000.000
Husen : 0,125 x 7.000.000 = Rp. 875.000 +
Rp. 2.500.000
Ingat : Jika hasil bagi ini (0,125) dibulatkan
menjadi 0,13 hasil penghitungannya belum tentu
sesuai dengan keuntungan yang akan dibagikan
Jika Rugi
Jika diakhir bisnis mengalami kerugian ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Terhadap keuntungan yang pernah dibagikan,
setiap anggota syirkah harus menganggap
sebagai bagian dari modal serta menanggung
kerugian yang ada pada modal.
Ingat kerugian harus selalu menjadi tanggungan
pemilik modal, karena kerugian merupakan
reduksi dari modal
Cara pengembalian keuntungan bisa 2 cara yaitu:
- Masing-masing anggota syirkah tidak perlu
mengembalikan keuntungan yang pernah
diterima saat bisnis berjalan, melainkan
langsung membagi sisa modal yang ada sesuai
prosentase modal yang diinvestasikan
- Masing-masing anggota syirkah mengembalikan
terlebih dahulu setiap keuntungan yang pernah
diterimanya selama bisnis berjalan dan
mencampurkannya dengan sisa modal yang ada,
kemudian dibagikan sesuai prosentase modal
yang diinvestasikannya.
Sedangkan untuk melihat berapa tanggungan
masing-masing anggota syirkah dari kerugian
yang ditimbulkannya adalah sama dengan cara
pembagian keuntungan, yaitu dengan rumus :
Prosentase modal masing-masing
dikalikan jumlah kerugian yang ada
Cara penghitungannya sama dengan cara
pembagian keuntungan atau kerugian pada kasus
mudharabah diatas yang pemilik modalnya
terdiri dari beberapa orang
Demikian contoh-contoh teknis pembagian
keuntungan dan kerugian dalam sistem bagi hasil
mudharabah dan musyarakah.
Pembaca bisa menggunakan dan mencari teknis
penghitungan yang lebih mudah dan cepat,
selama tidak keluar dari prinsip-prinsip
mudharabah dan musyarakah yang telah
ditetapkan oleh ahli fiqh.
Untuk bagi hasil usaha Anda kepada teman yang
memodali, bisa Anda ajukan beberapa cara atau
skema bagi hasil, antara lain:
1. Uang yang dipinjamkan dianggap sebagai
hutang dan bisa Anda kembalikan dg cara
mencicil dalam jangka waktu tertentu dan
dikenakan bunga. Misalnya jika bunga kredit
saat ini 12% per tahun, maka supaya lebih
menarik Anda bisa menawarkan pengembalian dg
suku bunga hutang lebih tinggi misalnya 20%
pertahun Namun mintalah tenggang waktu masa
belum membayar cicilan sampai dg 3 bulan,
setelah 3 bulan barulah Anda membayar
cicilan.
Adapun jangka waktu pelunasan dg cara
pembayaran cicilan bisa dilakukan selama 2
tahun. Cara ini berarti Anda berhutang dan
bukan bermitra. Sehingga teman Anda tidak
berhak atas bagi hasil usaha.
2. Jika teman Anda yang memodali 100%,
sedangkan Anda tidak. Namun Andalah yang
akan mengelola usaha tersebut karena memiliki
keahlian, maka bagi hasil bisa diajukan sebesar
50% : 50% atau 40% : 60%. Pihak pemodal
biasanya mendapatkan keuntungan lebih besar.
Hal ini dg catatan jika usaha mengalami
keuntungan. Jika belum untung, maka seluruh
pihak yaitu Anda dan teman akan menanggung
bersama.
Kesimpulannya, keuntungan akan dibagi kepada
tiap pihak setelah dipotong biaya-biaya
operasional. Jadi jangan khawatir dan takut jika
teman Anda memaksa untuk mendapatkan
keuntungan langsung dari penjualan, sebab hal
itu tidak lazim.
Dari keuntungan penjualan sebaiknya tidak
langsung dibagikan, namun dikurangi dulu dg
biaya produksi dan operasioanal. (listrik, telpon,
gaji karyawan, dll) Barulah didapat keuntungan
bersih. Keuntungan bersih inilah yang dibagi
kepada para pemilik usaha, yaitu Anda dan
teman Anda, sesuia dg skema bagi hasil yang
sudah disepakati.
Semoga sukses dg bisnis Anda..

More Related Content

What's hot

Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Pelaporan kepemilikan perusahaan
Pelaporan kepemilikan perusahaanPelaporan kepemilikan perusahaan
Pelaporan kepemilikan perusahaanBenielwin
 
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilikPembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilikphatar_augrah
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1mufitriski
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhmaritahardi
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1car nadi
 
Persekutuan Joint Venture (JV)
Persekutuan Joint Venture (JV)Persekutuan Joint Venture (JV)
Persekutuan Joint Venture (JV)phatar_augrah
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)2nd Social
 
kombinasi bisnis bertahap dan divestasi
kombinasi bisnis bertahap dan divestasikombinasi bisnis bertahap dan divestasi
kombinasi bisnis bertahap dan divestasiAfman Afman
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Akuntansi pajak-saham-investasi
Akuntansi pajak-saham-investasiAkuntansi pajak-saham-investasi
Akuntansi pajak-saham-investasirap27
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuandewantar
 

What's hot (20)

Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Pelaporan kepemilikan perusahaan
Pelaporan kepemilikan perusahaanPelaporan kepemilikan perusahaan
Pelaporan kepemilikan perusahaan
 
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilikPembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
 
Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)
 
Persekutuan (Partnership)
Persekutuan (Partnership)Persekutuan (Partnership)
Persekutuan (Partnership)
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
 
Pembubaran Firma
Pembubaran FirmaPembubaran Firma
Pembubaran Firma
 
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
 
Persekutuan Joint Venture (JV)
Persekutuan Joint Venture (JV)Persekutuan Joint Venture (JV)
Persekutuan Joint Venture (JV)
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
kombinasi bisnis bertahap dan divestasi
kombinasi bisnis bertahap dan divestasikombinasi bisnis bertahap dan divestasi
kombinasi bisnis bertahap dan divestasi
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Akuntansi pajak-saham-investasi
Akuntansi pajak-saham-investasiAkuntansi pajak-saham-investasi
Akuntansi pajak-saham-investasi
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuan
 

Similar to Mudharabah

Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5NunungSetiani
 
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptxAKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptxseftifauziah
 
ppt Aritmetika sosial Untung dan Rugi.pptx
ppt Aritmetika sosial Untung dan Rugi.pptxppt Aritmetika sosial Untung dan Rugi.pptx
ppt Aritmetika sosial Untung dan Rugi.pptxDwiYuniarti14
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan PemberhentianDomi DomDom
 
PMA Club Marketing Plan
PMA Club Marketing PlanPMA Club Marketing Plan
PMA Club Marketing Planpmaclub
 
Presentasi Online Julikanz13
Presentasi  Online Julikanz13Presentasi  Online Julikanz13
Presentasi Online Julikanz13Sri Hendana
 

Similar to Mudharabah (20)

Contoh zakat
Contoh zakatContoh zakat
Contoh zakat
 
Slide ak topik khusu
Slide ak topik khusuSlide ak topik khusu
Slide ak topik khusu
 
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
 
Tugas prof thamrin. re
Tugas prof thamrin. reTugas prof thamrin. re
Tugas prof thamrin. re
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Prinsip perhitungan bagihasil
Prinsip perhitungan bagihasilPrinsip perhitungan bagihasil
Prinsip perhitungan bagihasil
 
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank SyariahKalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
 
Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptxAKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
AKUNTANSI PERSEKUTUAN II.pptx
 
ppt Aritmetika sosial Untung dan Rugi.pptx
ppt Aritmetika sosial Untung dan Rugi.pptxppt Aritmetika sosial Untung dan Rugi.pptx
ppt Aritmetika sosial Untung dan Rugi.pptx
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
 
Syariah
SyariahSyariah
Syariah
 
Syariah
SyariahSyariah
Syariah
 
PMA Club Marketing Plan
PMA Club Marketing PlanPMA Club Marketing Plan
PMA Club Marketing Plan
 
Slide marketing plan
Slide marketing planSlide marketing plan
Slide marketing plan
 
Siti mujayanah
Siti mujayanahSiti mujayanah
Siti mujayanah
 
Pelatihan dana syariah 2014
Pelatihan dana syariah 2014Pelatihan dana syariah 2014
Pelatihan dana syariah 2014
 
H02a margin & shortsale -sept2013
H02a margin & shortsale -sept2013H02a margin & shortsale -sept2013
H02a margin & shortsale -sept2013
 
Presentasi Online Julikanz13
Presentasi  Online Julikanz13Presentasi  Online Julikanz13
Presentasi Online Julikanz13
 
PPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi MudharabahPPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi Mudharabah
 

Recently uploaded

PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxHeripurwanto62
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxMelandaNiuwa
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 

Mudharabah

  • 1. Mudharabah 1. Pemilik modal dari 1 (satu) orang dan pelaksana satu orang. Zaed menyerahkan modal sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Umar untuk diniagakan. Pada saat perjanjian (akad) disepakati bahwa keuntungan akan dibagi 40% untuk Zaed (pemilik modal) dan 60% untuk Umar, dan keuntungan dibagikan setiap usaha setelah mendapatkan keuntungan (1 kali putaran produksi). Jika Untung: Setelah dilakukan usaha, keuntungan bersih (setelah dikurangi biaya-biaya) yang diperoleh sebesar Rp. 500.000,- Maka keuntungan yang diperoleh masing-masing adalah: Zaed :40% x Rp. 500.000 = Rp. 200.000,- Umar :60% x Rp. 500.000 = Rp. 300.000,- Dengan keuntungan tersebut, diakhir bisnis uang yang diterima Zaed adalah: (seluruh modal + bagian) 1.000.000 + 200.000 = Rp. 1.200.000 Jika Rugi: Pada saat akhir bisnis mengalami kerugian (ingat menentukan kerugian setelah kerjasama mau berakhir/penyerahan modal kepada pemilik) yang bukan diakibatkan oleh kelalaian Umar, maka kerugian tersebut ditanggung oleh Zaed selaku pemilik modal. Untuk mengembalikannya maka komoditi yang ada dijual seluruhnya sehingga menjadi bentuk uang tunai. Dan keuntungan yang telah diperoleh Zaed selama ini dihitung menjadi bagian modal dan yang bagian Umar diserahkan kepada Zaed untuk menutupi kerugian pada modal. Jika seluruh komoditi telah dijual dan memiliki kelebihan dari Rp. 1000.000,- (modal usaha) maka selebihnya itu dianggap keuntungan dan dibagi sesuai prosentase yang telah disepakati. 2. Pemilik modal terdiri dari beberapa orang dan pelaksana 1 orang Zaed, Umar dan Bakar bersepakat mengumpulkan modal, kemudian akan diserahkan kepada Husen dengan sistem mudharabah. Modal yang dibutuhkan Husen sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah). Mereka (Zaed, Umar, Bakar) bersepakat bahwa keuntungan akan disesuaikan dengan modal yang diinvestasikan masing-masing. Rincian prosentase dari modal yang ditanam masing-masing sebesar Rp. 12.000.000,- adalah: Zaed :40% (Rp. 4.800.000,-) Umar :25% (Rp. 3.000.000,-) Bakar :35% (Rp. 4.200.000,-)+ 100% (Rp.12.000.000,-) Selanjutnya uang tersebut diserahkan kepada Husen untuk diniagakan dengan akad mudharabah. Pada saat akad disepakati bahwa keuntungan dibagi 60% untuk pemilik modal (Zaed, Umar, Bakar) dan 40% untuk pelaksana (Husen). Keuntungan dibagikan (dihitung) setiap usaha telah memperoleh laba (satu kali putaran produksi). Jika untung: Setelah satu kali putaran produksi, diperoleh keuntungan sebesar Rp. 2.500.000,- Maka cara pembagian keuntungannya: Langkah 1 Pembagian keuntungan antara pemilik modal dengan pelaksana - Pemilik modal : 60% x Rp. 2.500.000 = Rp. 1.500.000,- - Husen 40% x Rp. 2.500.000 = Rp. 1.000.000,- Langkah 2 Pembagian keuntungan Rp. 1.500.000,- antara pemilik modal sesuai dengan modal masing- masing sebagai berikut: Cara 1 Prosentase saham masing-masing pemilik modal dikalikan dengan keuntungan yang diperoleh: Zaed :40% x 1.500.000 = Rp. 600.000 Umar :25% x 1.500.000 = Rp. 375.000 Bakar :35% x 1.500.000 = Rp. 525.000 + Rp. 1.500.000 Cara 2 Menggunakan rumus: Jumlah seluruh keuntungan dibagi seluruh modal dikali modal masing-masing Jadi : Rp. 1.500.000 = 0,125 Rp. 12.000.000 Keuntungan yang diterima masing-masing pemilik modal: Zaed : 0,125 x Rp. 4.800.000 = Rp. 600.000 Umar : 0,125 x Rp. 3.000.000 = Rp. 375.000 Bakar : 0,125 x Rp. 4.200.000 = Rp. 525.000 +
  • 2. Rp. 1.500.000 Ingat : Jika hasil bagi ini (0,125) dibulatkan menjadi 0,13 hasil penghitungannya belum tentu sesuai dengan keuntungan yang akan dibagikan Jika rugi Kasus jika kerugian yang ada pada modal tertutupi oleh keuntungan yang telah dibagikan saat bisnis berjalan (sebelum akhir bisnis) Contoh: Setelah akhir bisnis dan modal yang ada diperhitungkan serta dilakukan divestasi (pengembalian modal), ternyata modal mengalami kerugian. Kerugian yang ada sebesar Rp.1.000.000,- (jadi sisa modal yang ada sebesar Rp. 11.000.000,- (12.000.000 – 1.000.000) Perhitungkan kembali keuntungan yang pernah dibagikan disaat bisnis sedang berjalan. Sisa modal yang ada ditambah keuntungan yang pernah dibagikan kemudian digunakan untuk menutupi modal, sisanya menjadi keuntungan dan dibagikan sesuai prosentase yang telah disepakati pada saat akad Dalam kasus ini maka pelaksana harus mengembalikan sebagian keuntungan yang pernah diambilnya dan pemilik modal harus menganggap keuntungan yang pernah diperolehnya sebagai bagian dari modal. Contoh diatas menunjukan pernah dibagikan keuntungan sebesar Rp. 2.500.000. Maka cara penghitungannya: (Sisa modal + keuntungan yang dikembalikan) 11.000.000 + 2.500.000 = Rp. 13.500.000 Ternyata modal tidak mengalami kerugian, karena tertutupi oleh keuntungan yang pernah dibagikan. Uang yang ada – jumlah modal, sisanya menjadi keuntungan. 13.500.000 – 12.000.000 = Rp. 1.500.000 Berarti keuntungan yang diperoleh sebenarnya sebesar Rp. 1.500.000, maka keuntungan inilah yang dibagikan sesuai dengan kesepakatan. Bagian masing-masing antara pemilik modal dan Husen (pelaksana) - Pemilik modal ; 60% x 1.500.000 = Rp. 900.000 - Husen ; 40% x 1.500.000 = Rp. 600.000 Jika keuntungan yang pernah diterima Husen sebelum akhir bisnis sebesar Rp. 1000.000, maka ia harus mengembalikannya sebesar Rp. 400.000 (Rp. 1.000.000 – 600.000) untuk menutupi kekurangan pada modal. Sisa modal yang ada sebesar Rp. 11.000.000 ditambah Rp. 400.000 (dari Husen) menjadi sebesar Rp. 11.400.000 Sedangkan untuk pemilik modal (Zaed, Umar dan Bakar) harus menganggap keuntungan yang pernah diterimanya sebagai bagian dari modal sesuai dengan proposional modal yang ditanamnya. Jika keuntungan yang pernah diterima sebesar Rp. 1.500.000, sedangkan keuntungan diakhir bisnis yang sebenarnya hanya Rp. 900.000,-, maka mereka harus menganggap keuntungan yang telah diterimanya sebagai modal sebesar Rp. 600.000,- dan disesuaikan dengan proposional modal yang ditanamkan oleh masing- masing pemilik modal. Jadi bagian keuntungan yang pernah diterima masing-masing yang harus dianggap sebagai modal, adalah: Zaed : 40% x 600.000 = Rp. 240.000 Umar : 25% x 600.000 = Rp. 150.000 Bakar : 35% x 600.000 = Rp. 210.000 + Rp. 600.000 Maka ketiga orang ini diakhir bisnis masing- masing akan menerima pengembalian modal, sebagai berikut: Zaed : 4.800.000 – 240.000 = Rp. 4.560.000 Umar : 3.000.000 – 150.000 = Rp. 2.850.000 Bakar : 4.200.000 – 210.000 = Rp. 3.990.000 + Rp.11.400.000 Meskipun mereka menerima lebih kecil dari modal yang ditanamkannya, pada dasarnya modal tidak mengalami kerugian, karena mereka telah menikmati keuntungan saat usaha sedang berjalan. Kasus jika kerugian yang ada pada modal tidak tertutupi oleh keuntungan yang telah dibagikan saat bisnis berjalan (sebelum akhir bisnis) Contoh: Setelah akhir bisnis dan modal yang ada diperhitungkan serta dilakukan divestasi (pengembalian modal), ternyata modal mengalami kerugian. Kerugian/ kekurangan pada
  • 3. modal sebesar Rp. 5.000.000,- jadi sisa modal yang ada sebesar Rp. 7.000.000,- (12.000.000 – 5.000.000) Sisa modal yang ada ditambah keuntungan yang pernah dibagikan kemudian digunakan untuk menutupi modal, jika modal belum tertutupi (Rugi), maka kerugian yang ada ditanggung oleh pemilik modal sesuai saham yang diinvestasikan Dalam kasus ini maka pelaksana harus mengembalikan seluruh keuntungan yang pernah diambilnya dan tidak berkewajiban menanggung kerugian, sedangkan pemilik modal harus menganggap keuntungan yang pernah diperolehnya sebagai bagian dari modal serta menanggung kerugian yang ada pada modal Ingat kerugian harus selalu menjadi tanggungan pemilik modal, karena kerugian merupakan reduksi dari modal Contoh diatas menunjukan pernah dibagikan keuntungan sebesar Rp. 2.500.000. Maka cara perhitungannya: (Sisa modal + keuntungan yang dikembalikan) 7.000.000 + 2.500.000 = Rp. 9.500.000 Ternyata modal mengalami kerugian, karena tidak tertutupi oleh keuntungan yang pernah dibagikan. Jumlah modal seharusnya – uang (modal) yang ada, sisanya menjadi kerugian yang harus ditanggung bersama-sama antara pemilik modal. 12.000.000 – 9.500.000 = Rp. 2.500.000,- Berarti modal mengalami kerugian sebesar Rp. 2.500.000, maka kerugian ini yang ditanggung oleh pemilik modal sesuai modal yang diinvestasikan. Dalam hal ini Husen (selaku pelaksana) hanya berkewajiban mengembalikan keuntungan yang pernah diambilnya sebesar Rp. 1.000.000 dan tidak berkewajiban menanggung kerugian. Untuk pengembalian sisa modal kepada masing- masing pemilik modal ada beberapa cara: Cara 1 Setiap pemilik modal harus mengembalikan keuntungan yang pernah diambil saat bisnis berjalan, dengan rincian: Zaed : Rp. 600.000 Umar : Rp. 375.000 Bakar : Rp. 525.000 + Rp. 1.500.000 Kemudian dijumlahkan dengan sisa modal yang ada setelah ditambah dengan pembelian dari pelaksana. (Sisa modal + pengambilan keuntungan dari pelaksana + pengembalian keuntungan dari pemilik modal) 7.000.000 + 1.000.000 + 1.500.000 = Rp. 9.500.000 Jadi pengembalian modal kepada masing-masing pemilik modal adalah: Zaed : 40% x 9.500.000 = Rp. 3.800.000 Umar : 25% x 9.500.000 = Rp. 2.375.000 Bakar : 35% x 9.500.000 = Rp. 3.325.000 + Rp. 9.500.000 Untuk melihat kerugian yang dialami masing- masing pemilik modal adalah: (prosentase masing-masing modal yang ditanamkan dikalikan dengan jumlah kerugian yang menjadi tanggungan) Zaed : 40% x 2.500.000 = Rp. 1.000.000 Umar : 25% x 2.500.000 = Rp. 625.000 Bakar : 35% x 2.500.000 = Rp. 875.000 + Rp. 2.500.000 Bandingkan dengan perhitungan dibawah ini: (jumlah modal masing-masing – jumlah pengembalian sisa modal yang ada untuk masing- masing) Zaed : 4.800.000 – 3.800.000 = Rp.1.000.000 Umar : 3.000.000 – 2.375.000 = Rp. 625.000 Bakar : 4.200.000 – 3.325.000 = Rp. 875.000 + Rp.2.500.000 Cara 2 Pemilik modal tidak mengembalikan keuntungan, tetapi langsung menganggap bahwa keuntungan yang pernah diambil dianggap sebagai bagian dari modal. Maka jumlah uang yang dibagikan antara pemilik
  • 4. modal adalah: (Sisa modal + pengembalian keuntungan dari pelaksana) 7.000.000 + 1.000.000 = Rp. 8.000.000,- Dengan tidak mengembalikan keuntungan yang pernah diambil saat bisnis berjalan, maka diakhir bisnis, pada saat divestasi (pengembalian modal) masing-masing pemilik modal akan menerima uang sebagai berikut: Zaed : 40% x 8.000.000 = Rp. 3.200.000 Umar : 25% x 8.000.000 = Rp. 2.000.000 Bakar : 35% x 8.000.000 = Rp. 2.800.000 + Rp. 8.000.000 Dengan tidak mengembalikan keuntungan yang pernah diambil, pada saat divestasi seolah-olah pemilik modal mengalami kerugian sebagai berikut: Zaed : 4.800.000 – 3.200.000 = Rp. 1.600.000 Umar : 3.000.000 – 2.000.000 = Rp. 1.000.000 Bakar : 4.200.000 – 2.800.000 = Rp. 1.400.000 + Rp. 4.000.000 Musyarakah Husin, Hasan dan Husen bersepakat untuk melakukan perjanjian kerjasama musyarakah, dalam satu usaha bisnis, dimana semua pihak mengumpulkan modal dan mengelolanya secara bersama-sama. Modal yang dibutuhkan Husen sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). Mereka (Husin, Hasan dan Husen) bersepakat, pembagian keuntungan akan disesuaikan dengan modal yang diinvestasikan masing-masing tanpa membedakan kemampuan dalam melakukan pekerjaannya. Modal yang diinvestasikan sesuai dengan kesanggupan masing-masing, yaitu: Husin : 25% x 20.000.000 = Rp. 5.000.000 Hasan : 40% x 20.000.000 = Rp. 8.000.000 Husen : 35% x 20.000.000 = Rp. 7.000.000 + Rp. 20.000.000 Jika untung: Setelah satu kali putaran produksi, diperoleh keuntungan sebesar Rp. 2.500.000,- Pembagian keuntungan antara anggota syirkah disesuaikan dengan modal yang diinvestasikan masing-masing anggota syirkah sebagai berikut: Cara 1 Prosentase saham masing-masing pemilik modal dikalikan dengan keuntungan yang diperoleh: Husin : 25% x 2.500.000 = Rp. 625.000 Hasan : 40% x 2.500.000 = Rp. 1.000.000 Husen : 35% x 2.500.000 = Rp. 875.000 + Rp. 2.500.000 Cara 2 Menggunakan rumus : Jumlah seluruh keuntungan dibagi seluruh modal dikali modal masing-masing Jadi : Rp. 2.500.000 = 0,125 Rp. 20.000.000 Keuntungan yang diterima masing-masing pemilik modal: Husin : 0,125 x 5.000.000 = Rp. 625.000 Hasan : 0,125 x 8.000.000 = Rp. 1.000.000 Husen : 0,125 x 7.000.000 = Rp. 875.000 + Rp. 2.500.000 Ingat : Jika hasil bagi ini (0,125) dibulatkan menjadi 0,13 hasil penghitungannya belum tentu sesuai dengan keuntungan yang akan dibagikan Jika Rugi Jika diakhir bisnis mengalami kerugian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Terhadap keuntungan yang pernah dibagikan, setiap anggota syirkah harus menganggap sebagai bagian dari modal serta menanggung kerugian yang ada pada modal. Ingat kerugian harus selalu menjadi tanggungan pemilik modal, karena kerugian merupakan reduksi dari modal Cara pengembalian keuntungan bisa 2 cara yaitu: - Masing-masing anggota syirkah tidak perlu mengembalikan keuntungan yang pernah
  • 5. diterima saat bisnis berjalan, melainkan langsung membagi sisa modal yang ada sesuai prosentase modal yang diinvestasikan - Masing-masing anggota syirkah mengembalikan terlebih dahulu setiap keuntungan yang pernah diterimanya selama bisnis berjalan dan mencampurkannya dengan sisa modal yang ada, kemudian dibagikan sesuai prosentase modal yang diinvestasikannya. Sedangkan untuk melihat berapa tanggungan masing-masing anggota syirkah dari kerugian yang ditimbulkannya adalah sama dengan cara pembagian keuntungan, yaitu dengan rumus : Prosentase modal masing-masing dikalikan jumlah kerugian yang ada Cara penghitungannya sama dengan cara pembagian keuntungan atau kerugian pada kasus mudharabah diatas yang pemilik modalnya terdiri dari beberapa orang Demikian contoh-contoh teknis pembagian keuntungan dan kerugian dalam sistem bagi hasil mudharabah dan musyarakah. Pembaca bisa menggunakan dan mencari teknis penghitungan yang lebih mudah dan cepat, selama tidak keluar dari prinsip-prinsip mudharabah dan musyarakah yang telah ditetapkan oleh ahli fiqh. Untuk bagi hasil usaha Anda kepada teman yang memodali, bisa Anda ajukan beberapa cara atau skema bagi hasil, antara lain: 1. Uang yang dipinjamkan dianggap sebagai hutang dan bisa Anda kembalikan dg cara mencicil dalam jangka waktu tertentu dan dikenakan bunga. Misalnya jika bunga kredit saat ini 12% per tahun, maka supaya lebih menarik Anda bisa menawarkan pengembalian dg suku bunga hutang lebih tinggi misalnya 20% pertahun Namun mintalah tenggang waktu masa belum membayar cicilan sampai dg 3 bulan, setelah 3 bulan barulah Anda membayar cicilan. Adapun jangka waktu pelunasan dg cara pembayaran cicilan bisa dilakukan selama 2 tahun. Cara ini berarti Anda berhutang dan bukan bermitra. Sehingga teman Anda tidak berhak atas bagi hasil usaha. 2. Jika teman Anda yang memodali 100%, sedangkan Anda tidak. Namun Andalah yang akan mengelola usaha tersebut karena memiliki keahlian, maka bagi hasil bisa diajukan sebesar 50% : 50% atau 40% : 60%. Pihak pemodal biasanya mendapatkan keuntungan lebih besar. Hal ini dg catatan jika usaha mengalami keuntungan. Jika belum untung, maka seluruh pihak yaitu Anda dan teman akan menanggung bersama. Kesimpulannya, keuntungan akan dibagi kepada tiap pihak setelah dipotong biaya-biaya operasional. Jadi jangan khawatir dan takut jika teman Anda memaksa untuk mendapatkan keuntungan langsung dari penjualan, sebab hal itu tidak lazim. Dari keuntungan penjualan sebaiknya tidak langsung dibagikan, namun dikurangi dulu dg biaya produksi dan operasioanal. (listrik, telpon, gaji karyawan, dll) Barulah didapat keuntungan bersih. Keuntungan bersih inilah yang dibagi kepada para pemilik usaha, yaitu Anda dan teman Anda, sesuia dg skema bagi hasil yang sudah disepakati. Semoga sukses dg bisnis Anda..