SlideShare a Scribd company logo
1 of 86
Fakultas Teknik Arsitektur
2012/2013
Tokoh dan Karya
Arsitek Muda
Indonesia
Menjelajahi Dan Mengenal
Ada beberapa persamaan pandangan diantara para
arsitek muda pada saat itu, yang baru lulus dalam
mempersiapkan diri untuk terjun ke rimba belantara
arsitektur. Mereka melihat kondisi dunia arsitektur di
Indonesia pada saat itu 'tidak menarik', 'monoton'
dan 'tidak
berkarakter', hal ini disebabkan oleh beberapa hal
yang ternyata masih relevan sampai saat ini.
Arsitektur kita tidak berkarakter.
Banyak diantara karya-karya arsitektur kita tidak
menggambarkan karakter dan tanda tangan si arsitek. Kita
sering kali sulit mengenali karya arsitek siapakah itu ?.........hal ini
mungkin terjadi karena beberapa kondisi pada saat itu.
Tidak adanya derajat yang tinggi dari profesi arsitek di hadapan
pemberi tugas terbatasnya kepercayaan yang diberikan kepada
Arsitek, sering kali pemberi tugas mendikte keinginannya begitu
saja, tanpa peduli dengan karakter si arsitek.
Para arsitek kita lebih suka berlindung dibelakang nama besar
bironya (jarang ada arsitek yang berani tampil atau memang
enggan dan dilarang tampil). Akibatnya yang semakin di kenal
adalah nama bironya saja, tanpa tahu persis siapa arsitek di
belakangnya.
Profesi dan dunia arsitektur kita cenderung tertutup & low profile
Kita semua merasa ada ketertutupan baik si arsitek maupun
karyanya. Entah karena para arsitek kita begitu "'low profile'" untuk
meng-ekspose karya-karyanya kepada orang lain, entah mungkin
juga takut ditiru karyanya. Hal ini ditunjang pula dengan miskinnya
publikasi dan informasi seperti majalah dan buku-buku arsitektur.
Sebetulnya banyak bangunan-bangunan / karya arsitektur yang
bermutu dari arsitek -arsitek kita, namun karena ketertutupan dan
sikap cenderung "low profile" inilah yang membuat kita semakin
tidak tahu menahu dan menjadi hambatan besar untuk memajukan
dan memeriahkan dunia arsitektur kita. Akibatnya yang juga bisa
kita rasakan sampai saat ini adalah lebih dikenalnya arsitek-arsitek
luar oleh pemberi tugas, maupun oieh arsitek kita sendiri.
Dunia pendidikan arsitektur kita cendrung "doktriner"
Pendidikan arsitektur kita berjalan dan berkembang sangat
lambat bila dibandingkan dengan perkembangan arsitektur di
dunia, yang menghambat selain birokrasi, aneka kurikulum yang
selalu berubah, juga kecenderungan untuk mendoktrin benar
atau salah.
Para mahasiswa arsitektur tidak dididik sebagai penemu dan
pencipta yang kreatif untuk mencari kemungkinan-kemungkinan
baru alam dunia arsitektur, mereka hanya diajarkan benar atau
salah.
Akibatnya para mahasiswa cenderung mencari selamat dimana
lulus adalah tujuan utama, akibatnya didalam dunia
profesinya, sifat asal lulus ini sama sekali tidak membentuk
kepercayaan diri si arsitek, dan lalu cenderung ikut arus saja.
Jadi akibat dari semua hal tersebut diatas, kita merasa sebagai
arsitek kita belum "merdeka", merdeka dalam berekspresi, merdeka atas kepercayaan yang diberikan kepada kita.
Dan juga
yang terpenting adalah merdeka atas diri kita sendiri yang memang
tidak percaya diri. Hai-hal inilah yang menyebabkan Arsitektur dan
Arsitek kita belum dapat menjadi diri "sendiri".
Sadar bahwa Arsitektur adalah pilihan profesinya yang harus di
perjuangkan dan dikembangkan, maka beberapa arsitek muda dengan
latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, sepakat untuk memulai
suatu kelompok / forum bernama "AMI".
ARSITEK MUDA INDONESIA untuk memberikan "sedikit" gerakan yang
diharapkan dapat
"menggoyangkan" dan menggerakkan kemapanan yang sudah
terbentuk tadi, untuk bergerak maju.
SEMANGAT
Semangatlah yang mengikat sesama anggota AMI untuk terus menerus menggali
dan menyumbangkan idealisme dan perkembangan Arsitektur di Indonesia.
Semangat ini di
manifestasikan dalam wujud "penjelajahan desain".
Salah satu kalimat tepenting dari manifesto AMI adalah: "Bagi kami Arsitek Muda
Indonesia, arsitektur adalah wujud dari penjelajahan disain" jadi kata kuncinya
adalah 'Penjelajahan'".
Kita tidak peduli sebuah proses desain harus melalui bentuk kotak yang, kemudian
berkembang menjadi bundar, segitiga, tidak beraturan dan akhirnya kembali ke
kotak lagi, hal itu tidak penting, yang utama adalah "Proses" dari penjelajahan itu
sendiri.
Dengan menjalani proses penjelajahan, maka akan terdapat ber ribu-ribu
kemungkinan dan penemuan-penemuan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya.
Dalam suatu proses disain, sering para arsitek kita terlalu cepat berhenti, dan
merasa sudah cukup puas dengan rancangannya. Padahal sebetulnya mereka
belum dapat dikatakan menemukan "sesuatu" akibatnya rancangan yang dihasilkan
akan menghasilkan sosok yang asing.
KRITIS
Beberapa rekan-rekan AMI adalah figur-figur yang sangat kritis, hal ini bisa
dilihat dari awal, pada mulanya mereka menjalani pendidikan Arsitektur di
bangku kuliah.
Mereka sering mempertanyakan dan tidak terima begitu saja apa yang di
anjurkan, bahkan sering kali dari mereka harus menjadi korban akibat
keyakinan mereka sendiri.
Pada saat ini pun mereka juga tetap kritis, kritis terhadap karya
sendiri, maupun kritis terhadap karya orang lain. dan inilah salah satu
kekuatan AMI yaitu budaya kritis, untuk saling kritik diantara teman-teman
sendiri. Dan pada akhirnya kita menjadi sadar betul bahwa forum seperti
debat / kritik sangat di gemari dan bermanfaat.
Kita tidak peduli hasil akhir dari debat / kritik tersebut, yang penting
prosesnya yang telah memperkaya kita, dari berbagai sudut pandang yang
lain. (sehingga lahirlah istilah "Sepakat untuk tidak sepakat".)
KETERBUKAAN
Kekritisan harus ditunjang keterbukaan. Keterbukaan melontarkan pendapat, dan
keterbukaan mendengarkan pendapat.
Hal ini menjadi ciri khas rekan-rekan AMI untuk saling mempublikasikan / mengexpose
karyanya untuk "dibantai" dalam forum-forum AMI. tanpa harus tersinggung atau "takut
dicontek idenya", karena akhirnya yang beruntung adalah kita juga, yang mendapat
masukan-masukan yang beraneka ragam dan membantu "percepatan" dengan belajar
diantara sesama teman sendiri.
Tidak mengherankan bila karya-karya AMI seperti seolah-olah mempunyai karakter
tersendiri, walaupun beraneka ragam, bentuk dan pendekatan masalahnya.
Hal ini lah yang sejak awal juga berhasil menghilangkan sekat-sekat kebanggaan yang
berlebihan di antara para AMI yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, baik
dari Universitas Negri, Universitas Swasta bahkan dari Luar Negri.
Pada awalnya memang mereka begitu bangga dengan latar belakang pendidikannya, tapi
kini merekapun sadar bahwa mereka di perkaya oleh teman-teman sendiri yang datang
dari latar belakang Universitas yang berbeda satu sama lain.

AMI juga tidak pernah menawarkan suatu style/ langgam arsitektur tertentu, setiap orang
mempunyai idola dan karakternya sendiri. Sepintas lalu corak arsitektur AMI memang
seperti seperti gado-gado yang beraneka ragam benang merah yang mengikatnya
hanyalah semangat penjelajahan/pencarian dan penemuan.
PAMERAN

PENERBITAN BUKU

Pameran adalah bentuk
pernyataan kita yang sangat
jelas, dalam pameran ini
tergambar proses dan semangat
explorasi dari rekan-rekan AMI.
Karya-karya yang dipamerkan
berupa proyek-proyek
proposal, bangunan bangunan
yang terbangun, maupun proyekproyek fiktif (yang menjadi
penting karena biasanya proyekproyek fiktif menampilkan ide-ide
/ konsep yang futuristik, original
dan memandang kedepan
arsitektur kita fana akan datang).
Pameran tidak disusun secara
mati, tapi juga bervariasi, baik itu
gambar, foto, maket, sketsa, bahk
an lay out pemeran itu sendiri
tidak luput dari perhatian.

Menerbitkan buku memang sudah lama
menjadi keinginan dari Arsitek muda.
Namun begitu susah untuk merealisasikan
karya dan baru pada pertengahan tahun
1996, ( setelah 6 tahun berlangsung)
akhirnya berhasil diterbitkan sebuah buku
yang merupakan proses yang cukup lama
baik mengenai bahan dan materi itu sendiri.
Buku pertama AMI yang bertemakan
Penjelajahan 1990 - 1995, berisi karya-karya
AMI maupun tulisan-tulisan berupa
pemikiran-pemikiran, ide dan lain
sebagainva.
Buku yang diluncurkan di Twilite Cafe pada
tanggal 22 April 1996 mendapat sambutan
yang sangat hangat dari kalangan
masyarakat dan pemerhati
Arsitektur, dimana buku arsitektur yang
membahas karya-karya Arsitektur Indonesia
sangat dibutuhkan. Dalam tempo + 1
bulan, tanpa publikasi yang memadai telah
habis terjual 2000 buku
DISKUSI
Diskusi yang sering juga jadi ajang caci-maki diantara sesama arsitek
berlangsung dimana saja dan berpindah-pindah tempat. Dalam fungsi
diskusi ini sering juga kita mengundang pembicara
tamu, arsitek-arsitek yang baru lulus / baru pulang dari luar negri untuk
membagi pengalamannya. Bahkan juga bisa sering meminta rekan-rekan
mahasiswa untuk juga saling membagi informasi timbal balik (dalam hal ini
telah dilakukan presentasi ke sayembara UNTAR
dan Open House keluarga Irma Kamdani dimana arsiteknya Andra Martin.
Disamping itu kita juga diminta ceramah / presentasi atas undangan institusi
seperti UNDIP, ITB, UNPAR, Ul, UNTAR dan terakhir ITS (28 Oktober 1 996).
Dalam salah satu diskusi AMI, di pameran Arus Silang di Lorong Jurusan
Arsitektur ITB, yang di moderatori oleh Yuswadi Saliya. Yuswadi-lah yang
pertama kali melontarkan bahwa AMI adalah generasi Arsitek ke 3 di
Indonesia, dimana generasi pertama adalah Silaban dkk. yang berasal dari
pendidikan di Luar Negri (Barat), generasi ke 11, hasil didikan dalam negri,
Adi Moersid, Atelier Enam dkk . Sedang AMI generasi ke tiga, yang
sepertinya terlepas sama sekali dari para pendahulunya. Pak Yus juga
menambahkan inilah generasi "Arus Informasi".
OPEN HOUSE
Sebuah acara favorit, yang merupakan acara peresmian rumah /
bangunan dimana juga merupakan pertanggung jawaban si arsitek
terhadap karyanya. Acara digelar secara santai, namun terbukti
efektif sebagai bahan study arsitektur langsung dilapangan.
Acara pada open house yang merupakan partisipasi dari
arsitek, kontraktor dan pemberi tugas biasanya sebagai berikut:
Peresmian rumah / "'tour de architecture'" yang biasanya
dilanjutkan dengan diskusi dan tanggung jawab langsung dengan si
arsitek. Kemudian juga ada beberapa acara spontan lainnya seperti
peresentasi slide berupa perjalanan arsitektur atau desain, pameran
terbatas 1 hari, diskusi dan lain sebagainya.
Adapun mereka adalah :
Budi Pradono
Biodata
Nama
: Budi Pradono
Lahir
: Salatiga, Jawa Tengah 1970
Pendidikan dan karir :
• 1995
lulusan Arsitektur
Universitas Kristen Duta
Wacana, Yogyakarta
• 1995 - 1996 Bekerja di Biro Arsitek
Beverley Garlick Architects, Sydney
• 1996 - 1999 Bekerja di Konsultan
Desain Internasional
• 1999
Mendirikan Biro Arsitek Budi
Pradono
• 1999 – 2000 Mengajar di Jurusan
Arsitektur Universitas
Indonesia, Jakarta
• 2000 - 2002 Bekerja di Kengo Kuma
& Associates, Tokyo
• 2002 - 2003 Menyelesaikan program
Pasca Sarjana di Berlage
Institute, laboratory of
Penghargaan
• 1993

:

Meraih Juara kedua untuk Dani Tropy in the National

Student Architecture
Competition. "Conservation Of The Dani tribe settlement”, Irian

Jaya, Indonesia
• 1993
Pemenang hadiah utama dari National Architectural

Design Competition for
the Loji Kecil Area of Yogyakarta

Penghargaan sebagai Arsitek Muda Berbakat dalam The
Bunka Cho fellowship (Japan Architecture Institute)
• 2000
Finalis The “City for All “Desain Kota Dirgantara –
Halim, Jakarta
• 2004
Pemenang Proyek Leisure Future Project, City Scape
• 2000

Architectural Review
Award Dubai for Restaurant at Jimbaran, Bali
• 2004
Pemenang Proyek komersial, City Scape Architectural
Review Award
Dubai for Tetaring Kayumanis Restaurant Nusa Dua, Bali
• 2005
Meraih Juara ketiga One Stop Shopping Gallery Jakarta
Kota, Architectonia
Indonesia Design Magazine
• 2005
Honourable mention, Penghargaan AR untuk Emerging
Architecture, London
K-HOUSE
Pada „K-house‟ yang
dirancangnya untuk rumah
mungil dengan 3 orang
penghuni dan 5 ekor
anjing, konsep arsitektur hijau
diterapkan pada rancangan
desain yang dibuat agar anjinganjing tidak mudah lepas dan
mengganggu tetangganya.
Rumah ini mengetengahkan
konsep rumah „kandang‟
dengan jeruji-jeruji
besinya, yang didesain dengan
artistik sehingga
menghilangkan kesan kandang
dan menimbulkan artikulasi
arsitektur baru dengan estetika
yang unik.
Rumah Kindah
Bangunan kantor yang diberi nama
Rumah Kindah ini merupakan karya
terbaru dari Budi Pradono
Architects. Bangunan yang
berlokasi di jalan Lenteng Agung
Jakarta ini menempati lahan seluas
kurang lebih 490 m2. Sekilas
tampak kurang ramah jika dilihat
dari luar karena bentuknya yang
seperti benteng beton. tapi
tampaknya bentuk ini dapat
dipahami berhubung di depan
bangunan terdapat jalur kereta api
yang masih aktif sampai sekarang.
Sehingga fasad depan pun didesain
dengan sedikit bukaan.
Bangunan dengan kombinasi material beton dan
kaca ini mempunyai sebuah courtyard sebagai
area utama (datum) kantor ini. Fungsi utama
seperti ruang rapat pun diletakkan di area ini.
Tepatnya di bawah stage courtyard.
Material beton yang cukup mendominasi dicoba
diseimbangkan dengan material kaca agar kesan
bangunannya tidak terlalu berat. Elemen arsitekturnya
pun banyak yang dibuat dengan kesan melayang
sebagai kesan bangunan yang ringan. Mulai dari
plafond, tangga sampai plat lantai. Sobekan-sobekan
kaca memberi sentuhan menarik pada dinding beton
rumah Kindah ini. Sobekan ini juga sangat fungsional
dalam hal menjawab keinginan klien yang ingin dapat
melihat keseluruhan suasana kantor dari berbagai
angle.
Desain dengan pola grid sangat terasa pada
bangunan ini. Aplikasinya bisa terlihat pada garisgaris triangulate yang tegas pada bangunan, pola
desain lansekap, bahkan sampai pola lantainya.
Overall, selalu membuat saya terkesan untuk
melihat karya-karya arsitek (Indonesia) yang sangat
progresif.
RIDWAN KAMIL
Biodata

Nama
: M. Ridwan Kamil
Lahir
: Bandung, 4 Oktober
1971
Jabatan :
• Prinsipal PT. Urbane Indonesia
• Dosen Jurusan Teknik Arsitektur
Institut Teknologi Bandung
• Senior Urban Design Consultant
SOM, EDAW (Hong Kong & San
Francisco), SAA (Singapura)
Pendidikan :
• Teknik Arsitektur, Institut
Teknologi Bandung
• Master of Urban Design, College
of Environmental Design, University
of California, Berkeley AS
Penghargaan yang diraih:
• 2004 Winner of International Design Competition
• 2004 Islamic Center, Beijing, RRC
• 2005 Winner of International Design Competition
• 2005 Waterfront Retail Masterplan, Suzhou, RRC
• 2005 Winner of International Design Competition
• 2005 Kunming Tech Park, Kunming, RRC
• 2006 Winner Internatonal Young Design Entrepreneur
of The Year versi British Council
Indonesia
• 2007 Winner of International Design Competition for
Aceh Tsunami Museum
• 2008 Top Ten Architecture Business Award dari BCI
Asia
• 2009 Top Ten Architecture Business Award dari BCI
Asia
• 2009 Architect of The Year dari Elle Decor Magazine
Rumah Botol

Rumah hasil karya Ridwan Kamil ini tidak cukup
mendapat acungan jempol saja, rumah uniknya
mendapat gelar juara dalam Green Design Award
2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia (Building
Construction Information Asia).
Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol
bekas minuman berenergi itu ternyata berhasil
menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari
delapan negara, yaitu
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Fili
pina, Hongkong, dan Cina. Sungguh benar-benar
prestasi anak bangsa yang sangat membanggakan.
Bermula dari ide saat
melihat pekerja bangunan di
rumahnya yang sering minum
minuman berenergi, ide
memanfaatkan botol bekas pun
muncul.
“Ide membuat rumah botol itu
datang dari pekerja yang
menggarap rumah saya. Mereka
itu sering mengonsumsi minuman
berenergi itu. Botol-botolnya jadi
sampah. Dari situ mulai ada
ide, apalagi warnanya
cokelat, senada dengan warna
kayu,” ucap pria kelahiran
Bandung, 4 Oktober 1971 itu.
Ridwan Kamil
menghabiskan 30.000 botol
bekas untuk membangun
rumahnya, yang berdiri di
atas tanah seluas 373 meter
persegi, di kawasan
Cigadung Selatan. Botolbotol bekas yang ia gunakan
sengaja ia pasang di tempat
yang dilalui sinar
matahari, tujuannya adalah
untuk menangkap dan
membiarkan sinar matahari
tersebut dapat tembus ke
dalam rumah.
"Julukan Rumah Botol memang julukan rumah saya. Dari depan
pun sudah tampak, bahwa dinding ruang tamu sepenuhnya terbuat dari
susunan botol," kata Ridwan sambil mengusap botol-botol itu.
Selanjutnya ia menyambung, "Bayangkan, betapa ribuan cerita
tersimpan di dalam botol-botol ini. Mungkin, salah satu bekas Anda
bukan? Atau bekas artis terkenal, bekas tukang becak, atau bahkan
bekas dipakai orang penting lain. Tiap botol pasti punya kisah menarik."
Umumnya orang yang belum melihat
rumahnya secara langsung atau
setidaknya belum melihat foto
rumahnya, tentu yang terbayangkan
tentang rumah Ridwan Kamil adalah
bentuk aneh dan tak wajar.
Maklum, tumpukan botol bekas
umumnya menimbulkan bayangan akan
sampah yang tak karuan bentuknya.
Namun, rumah Ridwan sungguh rumah
yang indah secara umum, bahkan
terpuji secara arsitektur modern.
Rumah itu mendapatkan penghargaan
Green Design Award 2009 dari Building
Construction Information
Asia, menyisihkan delapan puluh
peserta lain dari delapan negara, yaitu
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailan
d, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan
China.
Botol-botol bekas minuman energi itu ditata Ridwan
dengan pembingkaian batang besi sehingga
menghasilkan sebuah jajaran merata yang brwarna
coklat. Di sisi rumah yang lain, jajaran botol itu
dibagi-bagi lagi dalam kelompok-kelompok yang
lebih kecil. Yang mungkin membuat Anda sama
sekali tak percaya, rumah itu tak punya gambar
rancangan apa pun selayaknya karya seorang
arsitek.
"Rumah ini dibangun dengan perintah lisan saja,"
kata Ridwan.
Bagi Ridwan, rumah pribadi harus sesuai dengan
keinginan pribadi.
"Maka, saya rancang sambil jalan. Saya selesaikan
satu blok demi satu blok tergantung dana yang ada.
Kalau ada dana lagi, baru bagian lain dibuat.
Rancangan bukan berdasarkan gambar, tetapi
berdasarkan perasaan saja," katanya.
Bahkan, pemakaian 30.000 botol bekas pun datang
dari ide yang mengalir saat pembangunan
berlangsung, bukan sejak awal.

"Saya perhatikan, ada tumpukan botol bekas minuman
energi yang diminum para tukang. Kena cahaya
sore, timbul pendaran yang indah. Saya lalu terpikir
untuk memakai botol-botol itu sebagai elemen estetika
rumah saya," katanya.
Kemudian, selama enam bulan penyelesaian rumah itu
tertunda karena perlu sekitar 30.000 botol yang
dikumpulkan dari seluruh pemulung yang bisa
dijumpai Ridwan di Jawa Barat. Harga per botolnya
memang hanya Rp 50, tetapi mencari botol bekas
begitu banyak memang perlu waktu tak sedikit.
Pendekatan pribadi
terpenting dari Rumah Botol
adalah adanya sebuah "ruang
bioskop" di dalamnya. Di ruang
itu, Ridwan senang berbagi
cerita atau memutar film
bersama sahabat-sahabatnya.
"Ruang bioskop" itu semata
sebuah ruang terbuka yang
merupakan perbatasan antara
bangunan ruang tamu dan
ruang keluarga. Sebagai tempat
duduk, tangga yang ada
termanfaatkan dengan
baik, bahkan telah dirancang
"kursi" untuk orang gemuk dan
kursi untuk orang yang ukuran
tubuhnya normal.
Sisi layar adalah dinding belakang ruang tamu.
Sebuah multifungsi yang cerdas. Selain itu, Ridwan
juga memakai jasa pelukis lokal, Ian Mulyana
(almarhum), untuk memberi imbangan pada elemenelemen permanen yang ada.
"Di antara batu dan logam, lukisan-lukisan Ian Mulyana
yang saya pesan khusus memberi aksen dan
penegasan pada aliran rancangan," katanya sambil
menggerakkkan tangannya mengikuti pola lantai dari
batu menuju tangga, lalu pintu, dan berakhir di lukisan
Ian yang bercorak abstrak dengan tiga bulatan di
dalamnya.
Ridwan bahkan mengecat sendiri dinding kamar
anaknya demi keselarasan semua elemen desain yang
dibuatnya.
"Bagi saya, rumah ini sangat mewakili segenap pikiran
dan proses hidup saya," katanya.
Masjid Al Irsyad, Kota Baru Parahyangan
Bila anda menyempatkan pergi ke
Padalarang (Bandung), maka
sempatkanlah mengunjungi sebuah
masjid yang megah di Kota Baru
Parahyangan, masjid yang dimaksud
tentu Masjid al-Irsyad (terletak di
sebelah Al-Irsyad Satya Islamic School
yang berafiliasi dengan Al Irsyad
Singapore).
Masjid yang pembangunannya
diarsiteki oleh Ridwan Kamil ini berdiri
di atas lahan seluas 1 Ha dengan luas
bangunan masjid 1700 m2dan luas
selasar 800 m2diharapkan dapat
menampung sekitar 1500 jamaah.
Bentuk masjid yang boleh dibilang
sangat unik, karena berbentuk kubus
yang terinspirasi dari Kakbah di Masjidil
Haram yang juga berbentuk kubus.
Masjid al-Irsyad di malam hari.

Tempat lampu berukirkan
asmaul husna

Selain dari bentuknya yang berbeda dari masjidmasjid lain pada umumnya, Masjid Al Irsyad
memiliki keunikan lain yang membuat
takjub, membuat kita mentafakuri salah satu
tempat ibadah kepada-Nya.
Saat kita berada di luar masjid tersebut, maka kita
akan melihat dinding masjid yang bertuliskan "Laa
ilaa ha ilaLlah Muhammad RasuluLlah" yang
berukuran amat besar dan terpampang di ketiga
sisinya (sisi utara, selatan, dan timur). Pada malam
hari, dinding ini akan bercahaya sebagai efek dari
lampu yang menyala di dalam masjid.
Lalu, marilah kita memasuki masjid yang selesai
pembangunannya pada 17 Ramadhan 1431 atau 27
Agustus 2010 ini. Saat di dalam masjid, kita akan
merasakan keteduhan dan kesejukan, karena
dinding-dinding masjid ini tidak sepenuhnya
tertutup, melainkan terdapat beberapa bagian
yang dibentuk berlubang (yang membentuk lafazh
"Laa ilaa ha ilaLlah Muhammad RasuluLlah" tadi).
Di atap masjid kita akan melihat tempat lampu yang
berjumlah 99 dengan bagian bawahnya terukir asmaul-husna yang
membuat kita tertakjub.
Tidak hanya sampai di situ, yang paling spesial dari Masjid Al Irsyad
ini adalah sebuah bola bertuliskan lafazh " " ini yang terletak di
atas kolam sepanjang shaf pertama dan sejajar dengan tempat
shalat Imam. Bagian barat masjid ini pun (yang bola tadi terletak di
sana) dibiarkan melompong, sehingga kita bisa melihat langsung
alam yang terbentang indah di sebelah barat Masjid al-Irsyad ini.

Sungguh, inilah salah satu masjid yang tidak hanya mempunyai
fungsi utama sebagai tempat beribadah kepada , tetapi juga
memiliki nilai keindahan yang tadi telah dijelaskan.
Semoga dengan hadirnya masjid ini akan semakin banyak masjidmasjid yang dibangun dengan indah tapi tetap dengan fungsinya
sebagai tempat beribadah kepada .
Bola berlafazhkan " "
PERENCANAAN GEDUNG MUSEUM

DENGAN KONSEP SUNAMI
Untuk mengenang peristiwa tsunami
yang terjadi tahun 2005 di Nanggroe
Aceh Darussalam, maka dibangunlah
Museum Tsunami di lokasi kejadian.

Museum bersejarah itu telah
diresmikan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada akhir
Februari 2009. Seperti dituturkan
perancangnya, M Ridwan
Kamil, museum ini harus menjadi
simbol struktur yang anti
tsunami, yakni berupa kombinasi
antara bangunan panggung yang
diangkat (elevated building) di atas
sebuah bukit.
Dalam mendesain
museum, ia mencoba
merespon beberapa aspek
penting dalam perancangan
seperti: memori terhadap
peristiwa bencana
tsunami, fungsionalitas
sebuah bangunan
museum/memorial, identitas
kultural masyarakat
Aceh, estetika baru yang
bersifat modern dan
responsif terhadap konteks
urban.

Lebih jauh ia mengungkapkan, pilihan terhadap
bangunan panggung terinspirasi dari rumah
panggung tradisional Aceh yang terbukti tahan
terhadap bencana alam. Sedangkan konsep bukit
diambil dari konsep bukit penyelamatan (escape hill)
sebagai antisipasi jika terjadi tsunami di masa yang
akan datang.
Bangunan megah
Museum Tsunami
tampak dari luar
seperti kapal besar
yang sedang
berlabuh. Sementara
di bagian bawah
terdapat kolam ikan.
Museum ini
merupakan satusatunya di Indonesia
dan tidak mustahil
akan menjadi
museum tsunami

Konsep Perancangan
Beberapa konsep dasar yang
mempengaruhi perancangan
Museum Tsunami antara lain:
rumah adat Aceh, bukit
penyelamatan (escape hill);
gelombang laut (sea waves),
tarian khas Aceh (saman dance),
cahaya Tuhan (the light of God)
dan taman untuk masyarakat
(public park).
Seperti disampaikan Ridwan
Kamil, desain Tsunami Memorial ini
mengambil ide dasar dari rumah
panggung Aceh karena dapat sebagai
contoh kearifan arsitektur masa lalu
dalam merespon tantangan dan
bencana alam. Begitu pula dengan
bentuk bukit penyelelamatan pada
bangunan merupakan antisipasi
terhadap bahaya tsunami di masa
datang.
Sedangkan
mengenai
bentuk
denah
bangunan yang menyerupai gelombang
laut, itu merupakan analogi dan sekaligus
sebagai pengingat akan bahaya tsunami.
Sementara konsep tarian khas Aceh yang ada
pada bangunan, menurut Emil sebagai
lambang dari kekompakan dan kerjasama
antar
manusia
yang
kemudian
diterjemahkan menjadi kulit bangunan
eksterior.
Di dalam bangunan juga terdapat ruang
berbentuk sumur silinder yang menyorotkan
cahaya ke atas sebagai simbol hubungan
manusia dengan Tuhannya. Tidak ketinggalan
ia juga membangun sebuah taman terbuka
bagi masyarakat yang bisa diakses dan
dipergunakan setiap saat sebagai respon
terhadap konteks urban.
Efek Psikologis Ruang
Untuk membangkitkan kenangan lama akan tragedi
tsunami. Tata letak ruangan di dalam museum
dirancang secara khusus. Emil menjelaskan, uruturutan (sequence) ruang di bangunan yang harus
dilalui pengunjung dirancang secara seksama. Hal
ini untuk menghasilkan efek psikologis yang
lengkap tentang persepsi manusia akan bencana
tsunami. Untuk mewujudkannya ruang dirancang
dalam tiga zona yakni: spaces of memory; spaces
of hope dan spaces of relief
Pada zona spaces of memory direalisasikan dalam tsunami passage dan
Memorial Hall. Area penerima tamu (tsunami passage) di museum ini
berupa koridor sempit berdinding tinggi dengan air terjun yang
bergemuruh untuk mengingatkan betapa menakutkannya suasana di
saat terjadinya tsunami. Sedangkan Memorial Hall merupakan area di
bawah tanah yang menjadi sarana interaktif untuk mengenang sejarah
terjadinya tsunami. Pada Aceh Memorial Hall ini juga dilengkapi
dengan pencahayaan dari lubang-lubang sebuah reflecting pool yang
berada di atasnya.
Sedangkan pada zona spaces
of hope diwujudkan dalam
bentuk Blessing Chamber dan
Atrium of Hope. Blessing
Chamber merupakan ruang
transisi sebelum memasuki
ruang-ruang kegiatan non
memorial. Ruang ini berupa
sumur yang tinggi dengan
ribuan nama-nama korban
terpatri di dinding. Sumur ini
diterangi oleh skylight
berbentuk lingkaran dengan
kaligrafi Allah SWT sebagai
makna hadirnya harapan bagi
masyarakat Aceh.
Sementara atrium of hope berupa ruang atrium yang besar sebagai
simbol dari harapan dan optimisme menuju masa depan yang lebih
baik. Pengunjung akan menggunakan ramp melintasi kolam dan
atrium untuk merasakan suasana hati yang lega. Atrium dengan
refelecting pool ini bisa diaskes secara visual kapan saja namun tidak
bisa dilewati secara fisik.
Untuk zona spaces of relief diterjemahkan dalam the hill of light dan escape roof.
The hill of light merupakan taman berupa bukit kecil sebagai sarana
penyelamatan awal terhadap tsunami. Taman publik ini dilengkapi dengan ratusan
tiang obor yang juga dirancang untuk meletakkan bunga dukacita sebagai tanda
personal space. Jika seluruh obor dinyalakan maka bukit ini akan dibanjiri oleh
lautan cahaya. Sangat personal sekaligus komunal. Sedang escape roof
merupakan atap bangunan yang dirancang berupa rooftop yang bisa ditanami
rumput atau lansekap. Atap ini juga dirancang sebagai area evakuasi bilamana di
kemudian hari terjadi bencana banjir dan tsunami.
Arch. Dipl. Ing., Cosmas D.
Gozali, IAI
Lulus dari Technische Universitats Wien, Wina, Austria
pada tahun 1992, Arch. Dipl. Ing., Cosmas D.
Gozali, IAI, mendirikan Atelier Cosmas Gozali (PT Arya
Cipta Graha) pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan
spesialis di bidang arsitektur, interior, dan desain
lansekap.
Ia sudah meraih beberapa penghargaan, diantaranya: IAI
Award Winning Team untuk Rumah Ganesha, Bali
(2002), ICI Award Winning Team untuk Rumah
Opera, Jakarta (2002), dan ICI Award Winning Team untuk
Rumah Origami, Bandung (2002).
Sekian dari banyak proyek yang diselesaikan oleh ACG, beberapa di antaranya: YHouse, Jakarta (1994), Origami House, Bandung (1999), “White Box” HouseKosambi, Jakarta (2004), W-House, Jakarta (2007), SK Residence, Jakarta (2006), dan
De Oaze Tomang Residence, Jakarta (2006). Karya-karyanya banyak diterbitkan dalam
bentuk majalah dan buku baik nasional maupun internasional.
ACG telah memenangkan hadiah
3 Sunter (BMW taman) Kompetisi
Stadion Internasional pada tahun
2009. Perusahaan ini juga
mengikuti Kompetisi Nasional
Bank Indonesia dan eVolo
Skycraper Kompetisi
Internasional pada awal Januari
2010. “Kami senantiasa mencari
sesuatu yang baru dalam
eksplorasi arsitektur, dan
berupaya memberikan warna
yang berbeda untuk
perkembangan arsitektur
Indonesia,” papar Cosmas.
Dengan pengalaman lebih dari 19 tahun, arsitek yang memiliki
proyek di Indonesia dan Singapura ini, selalu menggunakan
konsep promenade de architektura dari arsitek terkenal Le
Corbusier dengan gaya modern dalam desainnya.
Ciri Khas
Salah satu keunikan karya-karya yang saya ciptakan, saya banyak menggunakan warna
putih dan terang-benderang. Mengenai terang-benderang harus ada pada setiap karya
saya. Karena cukup lama di Eropa, maka saya tahu kalau sinar matahari sangat
berharga. Di sini, kita diberi sinar matahari berlimpah-limpah dan gratis. Namun saya
melihat, banyak rumah yang tertutup. Masih siang hari, sudah menyalakan lampu.
Meski pencinta warna putih, tetapi tentu saja tidak semua proyek memakai warna putih.
Saya banyak menyarankan warna putih, karena warna putih membantu menambah efek
terang. Selain itu, putih warna netral. Saya tidak ingin memberi warna yang terlalu
dominan, agar pemiliknya bisa berinteraksi dengan bangunannya. Mungkin ia punya
lukisan, patung, kain batik, foto keluarga , dan apapun yang mau pemilik gantung.
Dengan warna putih, ia akan mudah menempatkannya.
Ir. Julio Julianto IAI,. HDII

Arsitek Ir. Julio Julianto, IAI,.HDII adalah Founder dan Principal Architect
dari Julio Architects and Partners. Julio, demikian ia akrab di sapa, yang
tercatat sebagai anggota aktif senior IAI (Ikatan Arsitek Indonesia)
ini, rupanya lebih menjiwai gaya modern kontemporer dalam merancang.
Pergumulannya sampai terpikat dengan gaya tersebut sudah ia senangi
sejak duduk di bangku kuliah arsitektur. Semua itu berawal dari style
yang lagi in semasa angkatan kuliahnya, istilah yang lebih dikenal dengan
dekonstruksi. Namun selama perjalanannya, dekonstruksi malah
membawanya berlabuh ke arah bangunan yang masuk akal, yakni modern
kontemporer.
Itulah Julio, yang memiliki prinsip karya terbaiklah yang harus
pertama kali diajukan ke klien. Apalagi klien sudah cukup banyak
mengenali rancangan-rancangan karyanya. Dimana klien sendiri
yang mencari kecocokan dengan ciri khas desainnya.
Ia banyak melakukan pendekatan dalam mendesain sebuah
rumah tinggal yang mampu mengakomodasikan keinginan
penghuninya. Pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya dengan memulai mengelompokkan
fungsi ruang yang berbeda dalam satu bangunan rumah tinggal.
Fungsi menjadi sebuah aksen dalam dialog
ruang, menjadi sebuah jembatan yang mampu
mendekatkan penghuni dengan ruang yang dibentuk
(ruang dalam ataupun luar) dan penghuni yang tinggal di
dalamnya.
Achmad Shonny Archaul

Sosok arsitek ini memang terkesan low profile. Dengan gayanya
yang „kasual‟ dan bicaranya yang santai, membuat siapapun
merasa cepat akrab ketika berbincang dengannya. Kepribadian
ini pulalah yang tercermin pada setiap desain bangunan yang ia
rancang.
Konsep keterbukaan, alami, dan memadukan unsurunsur Barat dan Timur, „global fashion‟ selalu menjadi
ciri khas karya-karyanya. Arsitek yang pernah belajar di
USA ini, dalam merancang selalu berpegang teguh pada
konsep kaidah sebuah bangunan/tempat tinggal, yaitu
faktor kesehatan, kenyamanan, dan keamanan .
Tiga hal itulah yang menjadi dasar pertimbangannya
yang kemudian dikaitkan dengan iklim tropis di
mana kita berada, dan yang homy atau bersahaja
atau „kasual‟ dalam bahasa pakaian.
Medijavanean
Dari karya-karyanya yang telah dihasilkan, Shonny selalu memasukkan
unsur alam, baik unsur material maupun unsur bentuknya bahkan
gradasinya. Hal itu tercermin pada bangunan yang bergaya Medijavanean
yang memenuhi faktor kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.
Arsitek yang juga pencinta barang antik ini, di dalam karyakaryanya selalu mengawinkan dua unsur budaya yang cenderung
lokal dan global. “Unsur detail mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap estetika dan pola bangunan, sekaligus berfungsi
sebagai elemen pelengkap,”itu lah yang coba diterapkan oleh
arsitektur yang satu ini.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai arsitek, dan juga lebih
dari 15 tahun dalam manajemen konstruksi, Shonny berfokus pada
pelayanan klien dan keunggulan desain Medjavanean. Hal ini tercermin
dalam keragaman proyek dan repeat order dari kliennya. Ia secara
pribadi terlibat dalam setiap langkah mulai dari proses desain, estimasi
biaya, hingga bangunan selesai dibangun dan ditinggali. Medijavanean
mendapatkan rating sangat tinggi di kompetisi “World Architecture
Community” yang bermarkas di Barcelona, bahkan untuk tingkat
pengikut nasional nilainya paling tinggi.
Bumi menawarkan kepada manusia bermacam macam ruang hidup dengan iklim yg berbeda. Mulai dari gurun pasir
dan kutub yang bersuhu ekstrim hingga pesisir mediteran dan padang savanna yg beriklim ideal.

Manusia dituntut berjuang di dalamnya untuk tetap hidup dengan cara mereka masing masing.
Pada dasarnya manusia merespon suhu luar tubuh secara otomatis
dengan merasakan sensasi dingin atau panas yg diterima oleh
kulit. Sensasi inilah yg digunakan oleh otak untuk memberikan
sinyal pada bagian tubuh lain untuk mempertahankan kondisi
tubuh stabil pada suhu 37 derajat. Karena pada suhu inilah organ
tubuh manusia dapat berfungsi dengan baik.
Apabila suhu luar meningkat, tubuh merespon dengan
mengeluarkan keringat untuk melepaskan panas. Apabila suhu luar
berkurang, tekanan darah pun berkurang dalam upaya mengurangi
panas yang keluar dari dalam tubuh.
Dalam perjuangannya melawan keadaan iklim, inilah contoh yang
telah dilakukan mereka mereka penghuni bumi yang diturunkan
dari generasi ke generasi tanpa merusak lingkungan.
Penghuni belahan utara kutub menahan angin dingin
dengan balok balok es berbentuk iglo. Dengan insulasi yg
baik, secara efektif mereka dapat mempertahankan suhu
ruangan di atas titik beku air dengan memanfaatkan panas
tubuh mereka dan pasangannya.
Penghuni beriklim gurun dan arid membangun hunian
saling berdempetan untuk saling memberikan bayangan
satu dengan yang lainnya, menghindari glare dan badai
gurun. Menangkap angin untuk dialirkan ke dalam perut
bumi sebelum masuk ke dalam hunian, merupakan cara
terbaik mendapatkan udara sejuk dan lembab melawan
kekeringan.
Penghuni yg berada di sisi equator beriklim tropis
membangun rumah mereka berjauhan dan terbuka utk
memberi kesempatan angin yang kecepatannya relatif
rendah mengalir dengan bebas mempercepat penguapan.
Meninggikan bangunan dengan panggung menghindari
kelembaban yg sangat tinggi dari permukaan tanah.
Menutup hunian dengan atap yang lebar di keempat sisi
terluar menghindari curah hujan yang tinggi masuk ke
dalam rumah. Meneduhkan atap hunian dengan tanaman
yang berasal dari hutan tropis berdaun lebar dan tinggi.
Secara kenyamanan thermal, inilah yg membuat hunian di
daerah tropis ini menjadi idaman bagi para penghuni bumi
yang lain.
Rumah Nol Energi/Emisi
Salah satu perannya sebagai arsitektur
adalah mencoba menerapkan
pembangunan rumah dengan mengolah
atau memanfaatkan rumah tersebut dari
lingkunganny untuk mendapatkan energi.
Istilah rumah nol energi/emisi diterapkan untuk bangunan
yang menggunakan sumber energi terbarukan di lokasi untuk
menghasilkan energi untuk operasional, sehingga lebih dari
setahun jumlah energi yang dihasilkan sama dengan jumlah
energi yang dibutuhkan oleh bangunan

Sebagai contoh, sebuah rumah membutuhkan 5000kWh
listrik untuk operasional selama satu tahun. Bangunan dapat
dianggap nol energi/emisi bila kebutuhan tersebut dipenuhi
dengan menggunakan sumber energi terbarukan misalnya
panel photovoltaic yang menghasilkan listrik sebesar
5000kWh.
Rumah nol energi/emisi bermula dari ide untuk
menggunakan listrik terbarukan yang dihasilkan di
site tempat rumah tersebut didirikan, sehingga
rumah nol energi/emisi adalah bahwa rumah tersebut
relatif mandiri.

Manfaat utama dari menciptakan rumah nol
energi/emisi adalah strategi peningkatan efisiensi
energi serta peningkatan kesadaran dan
pemahaman bagi penghuni mengenai penggunaan
energi.
PERANCANGAN RUMAH NOL ENERGI/EMISI

Merancang rumah nol energi/emisi dapat menjadi kompleks, karena masing-masing solusi desain harus disesuaikan
dengan lokasi tertentu. Ini termasuk merancang dengan fitur dan kualitas dari site, merancang untuk persyaratan
penggunaan bangunan, merancang dengan pemahaman tentang bagaimana menggabungkan sumber energi
terbarukan di lokasi dan merancang dengan pertimbangan penggunaan energi yang sebenarnya, yang dipengaruhi
oleh perilaku penghuni . Prinsip-prinsip dasar yang dapat diikuti untuk merancang rumah nol emisi mencakup:
1. Menggabungkan strategi efisiensi energi dengan pilihan energi terbarukan dari awal proyek.
2. Memilih lokasi yang memungkinkan peluang penggunaan energi terbarukan, serta mengurangi penggunaan
transportasi.
3. Memaksimalkan strategi desain pasif dalam desain rumah untuk mengurangi pemakaian energi.
4. Mengurangi penggunaan air dalam hubungannya dengan mengurangi pemakaian air panas.
5. Memilih bahan yang digunakan secara tepat, dengan memasukkan bahan yang meningkatkan strategi desain
pasif dan memiliki energi yang rendah dalam produksinya.
6. Mengurangi penggunaan energi di keseluruhan isi rumah.
Karbon Netral

Gaya hidup kita dan hunian memiliki
dampak yang signifikan terhadap
lingkungan. Untuk menyeimbangkan
dan mengurangi tren tsb, kini mulai
berkembang interest pada Karbon
Netral
Karbon netral bertujuan untuk
menyeimbangkan jumlah keseluruhan
CO2 yang diilepaskan ke
atmosfer, dengan menghitung berapa
banyak CO2 yang dilepaskan dari
suatu kegiatan dan mengurangi jumlah
yang setara CO2 dalam kegiatan lain.
Karbon dioksida (CO2) adalah gas alami di
atmosfer. Sebelum revolusi industri tingkat CO2
di atmosfer secara konsisten antara 260 dan 280
bagian per juta (ppm). Sejak revolusi industri
masyarakat manusia telah menjadi semakin
tergantung pada pembakaran bahan bakar fosil
batubara dan minyak dan sebagai akibat
aktivitas manusia ini, telah meningkatkan
konsentrasi CO2 di atmosfer lebih dari 380 ppm
Kegiatan yang kita anggap sebagai biasa-biasa saja, seperti mengemudi mobil
atau pendinginan ruangan dlm rumah dengan AC, terus memberikan
kontribusi pelepasan CO2.
Walaupun CO2 merupakan bagian kecil dari komposisi atmosfer, namun
memainkan peran utama dalam menciptakan efek rumah kaca. Peningkatan
kadar CO2 telah terbukti berhubungan dengan pemanasan global dan
perubahan iklim, sementara itu pengurangan CO2 ke tingkat pra-industri yang
dianggap sulit untuk dicapai. Oleh karenanya pengurangan CO2 dlm bentuk
apapun akan membantu memperlambat perubahan iklim. Dan setiap rumah
tangga dapat berkontribusi.
Untuk diketahui, mengurangi penggunaan energi tidak sama dengan
mengambil karbon dari atmosfer, melainkan hanya mengurangi jumlah CO2
yang dikeluarkan
MENJADI KARBON NETRAL
Langkah pertama untuk menjadi karbon netral adalah mengurangi penggunaan energi dan jumlah CO2 yang
dikeluarkan.

Mengurangi emisi CO2 dari rumah kita dapat dicapai dengan mengadopsi berbagai teknik dan prosedur, seperti:

1. Mengurangi penggunaan peralatan listrik dan mematikan lampu, ketika tidak diperlukan.
2. Memilih peralatan energi yang lebih kecil dan efisien dengan menggunakan daya rendah serta menghindari
pembelian yang tidak perlu.
3. Mengurangi penggunaan air (pompa listrik), mengurangi pemakaian air panas dan memasang shower air yang
efisien.
4. Memasang tirai/sunshading untuk mencegah pemanasan ruang oleh cahaya matahari.
5. Mengubah sumber bahan bakar sistem air panas. Misalnya beralih dari sistem pemanas air listrik panas ke sistem
pemanas air dengan gas atau solar sistem.

6. Meningkatkan efisiensi energi ketika membangun rumah, renovasi, menyewa atau membeli melalui metode
seperti:
Sementara mengurangi emisi CO2 dalam gaya hidup kita bisa dicapai dengan:
1. Beralih ke pilihan transportasi yang memiliki dampak rumah kaca yang rendah seperti
berjalan, bersepeda atau angkutan umum, jika perlu hanya menggunakan telepon atau
email. dari rumah sebagai pengganti kerja dari kantor. Jika mobil menjadi sangat penting,
gunakan yang berbahan bakar-efisien.
2. Lakukan komposting terhadap limbah makanan
3. Pembelian makanan, produk dan jasa lainnya tanpa melakukan perjalanan jarak jauh.
4. Meminimalkan limbah kemasan dan sampah dengan metode mengurangi, penggunaan
kembali, daur ulang
5. Mengurangi pembelian produk non-esensial dengan bertanya pada diri sendiri “apakah
saya benar-benar membutuhkannya?"
6. Berlibur lebih dekat dari rumah daripada terbang ke tujuan yang jauh.
Teknologi mengubah cara membangun, namun tidak selalu menjadi
baik
Desain berkelanjutan adalah bukan konsep baru melainkan konsep
yg sempat hilang. Alasan kita membuat bangunan hari ini adalah
sama seperti alasan kita membangun di masa lalu yakni untuk
tempat penampungan yang aman dan sehat yang melindungi kita
dari angin dan hujan, yang dapat membuat kita tetap hangat ketika
dingin, dan menjaga kita tetap dingin dan teduh ketika panas.

Selama jangka waktu yang lama, dengan cara trial and error, orang
telah berevolusi mencoba solusi dan membuktikan apa yang kita
sebut dengan bangunan vernakular dan semua solusi yang
mengandung elemen desain yang berkelanjutan.
Sejak manusia hidup di gua-gua dan menikmati manfaat dari
suhu yang stabil dan ventilasi alami dengan "zero" dampak
lingkungan, hingga kini kita telah menyempurnakan
penggunakan material untuk peningkatan penyediaan tempat
tinggal.

Murah, mudah diakses, sumber energi fosil dan
perkembangan baru teknologi dan bahan telah mendorong
kita untuk memecahkan masalah bangunan secara berbeda beda.
Sayangnya, banyak dari metode baru malah mengurangi
kemampuan planet kita untuk mendukung kita dalam jangka
panjang atau bahkan menengah.
Teknologi telah berubah dan telah mengubah cara kita membangun, namun
tidak selalu menjadi lebih baik. Kita telah menjadi terbiasa dengan gagasan
bahwa bangunan dapat dipanaskan atau didinginkan seperti yang kita pilih
hanya dengan pembakaran energi. Tanpa pilihan itu, anda akan mulai melihat
bagaimana cara udara tetap hangat selama musim dingin dan bagaimana
untuk menyingkirkan udara hangat selama musim panas, dan itulah yang
dilakukan pendahulu kita.

Bangunan vernakular Indonesia menggunakan jerami sebagai insulasi tingkat
tinggi untuk berurusan dengan panas iklim tropis. Konsep terbuka
memungkinkan ventilasi silang dari udara panas yg biasa menumpuk di ruang
atap. Eave/overhang bangunan juga berkontribusi mengurangi panas. Prinsipprinsip ini bekerja dalam bangunan tradisional yang juga merupakan contoh
yang sangat baik arsitektur iklim responsif. Begitu juga penggunaan bahan
massa termal rendah pada struktur, baik di dinding maupun di atas
permukaan lantai bangunan, hal ini memungkinkan bangunan untuk merespon
dengan cepat aliran angin untuk pendinginan.
Prinsip-prinsip berkelanjutan dari arsitektur
vernakular ini sangat kontras dengan prinsip-prinsip
yang digunakan dalam sebagian besar rumah rumah
di kota kota besar di Indonesia yg dibangun untuk
bergantung pada energi fosil.

Tantangan mendesak yang kita hadapi adalah
menemukan kembali prinsip-prinsip yang hilang
ini, lalu mengadaptasi dan menggabungkannya
dengan teknologi saat ini yang sesuai dan
menggunakannya secara konsisten dalam
pembangunan hunian kita.
Kesimpulan
Setiap arsitek memiliki cara dan ciri khas sendiri
dalam mengekspresikan ide arsitekturnya itu.
Karya-karya arsitektur muda indonesia ini
merupakan bentuk dan ekspresi indonesia dini
yang positif yang patut menjadi panutan.
Keep your face always toward the sunshine…
and shadows will fall behind you. – Walt whitman

More Related Content

What's hot

Bundled Tube Structure
Bundled Tube StructureBundled Tube Structure
Bundled Tube StructureErsa Sitompul
 
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5Agus Hendrowibowo
 
Black box dan glass box
Black box dan glass boxBlack box dan glass box
Black box dan glass boxeno_noe
 
fdokumen.com_struktur-bentang-lebar-kabel.ppt
fdokumen.com_struktur-bentang-lebar-kabel.pptfdokumen.com_struktur-bentang-lebar-kabel.ppt
fdokumen.com_struktur-bentang-lebar-kabel.pptIrawanLecturer
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatVersa Apriana
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarBarley Prima
 
Aquatic centre london
Aquatic centre londonAquatic centre london
Aquatic centre londonIim Ali Imron
 
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)rerianita
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenCharisma Amanda
 
Sejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori YunanSejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori Yunanhanakamilah4
 
Bab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasusBab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasusRizuki Kmrth
 
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfvilya hardi
 
Penjelasan tipologi bangunan
Penjelasan tipologi bangunanPenjelasan tipologi bangunan
Penjelasan tipologi bangunanahmadjaryani11
 
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...Rabiyatul Adawiyah
 

What's hot (20)

Bundled Tube Structure
Bundled Tube StructureBundled Tube Structure
Bundled Tube Structure
 
utilitas gedung
utilitas gedungutilitas gedung
utilitas gedung
 
Perkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur DuniaPerkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur Dunia
 
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
 
Black box dan glass box
Black box dan glass boxBlack box dan glass box
Black box dan glass box
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
fdokumen.com_struktur-bentang-lebar-kabel.ppt
fdokumen.com_struktur-bentang-lebar-kabel.pptfdokumen.com_struktur-bentang-lebar-kabel.ppt
fdokumen.com_struktur-bentang-lebar-kabel.ppt
 
Proses desain
Proses desainProses desain
Proses desain
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang Lebar
 
Aquatic centre london
Aquatic centre londonAquatic centre london
Aquatic centre london
 
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
 
Sejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori YunanSejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori Yunan
 
Studi Literatur Kinetic Fasad
Studi Literatur Kinetic FasadStudi Literatur Kinetic Fasad
Studi Literatur Kinetic Fasad
 
Bab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasusBab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasus
 
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
 
Penjelasan tipologi bangunan
Penjelasan tipologi bangunanPenjelasan tipologi bangunan
Penjelasan tipologi bangunan
 
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
 

Similar to Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)

Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture UnikomDesign Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture UnikomAhmad Yusuf
 
Kelompok 5 sb mazhab bandung
Kelompok 5 sb mazhab bandungKelompok 5 sb mazhab bandung
Kelompok 5 sb mazhab bandungAnnisa Paramitha
 
Modul Ajar Seni Rupa Fase D Kelas 8 SMP
Modul Ajar Seni Rupa Fase D Kelas 8 SMPModul Ajar Seni Rupa Fase D Kelas 8 SMP
Modul Ajar Seni Rupa Fase D Kelas 8 SMPModul Guruku
 
Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2
Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2
Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2Adhitya Arjanggi
 
Membangun budaya riset dan publikasi kti ence surahman mitikm fkist uinsuka s...
Membangun budaya riset dan publikasi kti ence surahman mitikm fkist uinsuka s...Membangun budaya riset dan publikasi kti ence surahman mitikm fkist uinsuka s...
Membangun budaya riset dan publikasi kti ence surahman mitikm fkist uinsuka s...Ence Surahman
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)Diana Amelia Bagti
 
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG melissaluai
 
Skripsi Apresiasi (ruang) pertunjukan JKT48 theater
Skripsi Apresiasi (ruang) pertunjukan JKT48 theaterSkripsi Apresiasi (ruang) pertunjukan JKT48 theater
Skripsi Apresiasi (ruang) pertunjukan JKT48 theaterYohanes Siagian
 
Bangunan Kolonial Belanda "Museum Semarajaya"
Bangunan Kolonial Belanda "Museum Semarajaya"Bangunan Kolonial Belanda "Museum Semarajaya"
Bangunan Kolonial Belanda "Museum Semarajaya"'Dwi Eradiputra
 
arsitektur barat
arsitektur baratarsitektur barat
arsitektur baratrenashiru
 
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa sillvypatricia
 
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan FotografiMata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan FotografiAlvin Karama
 

Similar to Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian) (19)

Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture UnikomDesign Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
 
Kelompok 5 sb mazhab bandung
Kelompok 5 sb mazhab bandungKelompok 5 sb mazhab bandung
Kelompok 5 sb mazhab bandung
 
154-163
154-163154-163
154-163
 
D300050006
D300050006D300050006
D300050006
 
Modul Ajar Seni Rupa Fase D Kelas 8 SMP
Modul Ajar Seni Rupa Fase D Kelas 8 SMPModul Ajar Seni Rupa Fase D Kelas 8 SMP
Modul Ajar Seni Rupa Fase D Kelas 8 SMP
 
Bab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni BudayaBab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni Budaya
 
Masterpiece
MasterpieceMasterpiece
Masterpiece
 
Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2
Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2
Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2
 
Membangun budaya riset dan publikasi kti ence surahman mitikm fkist uinsuka s...
Membangun budaya riset dan publikasi kti ence surahman mitikm fkist uinsuka s...Membangun budaya riset dan publikasi kti ence surahman mitikm fkist uinsuka s...
Membangun budaya riset dan publikasi kti ence surahman mitikm fkist uinsuka s...
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
 
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
 
Skripsi Apresiasi (ruang) pertunjukan JKT48 theater
Skripsi Apresiasi (ruang) pertunjukan JKT48 theaterSkripsi Apresiasi (ruang) pertunjukan JKT48 theater
Skripsi Apresiasi (ruang) pertunjukan JKT48 theater
 
Bangunan Kolonial Belanda "Museum Semarajaya"
Bangunan Kolonial Belanda "Museum Semarajaya"Bangunan Kolonial Belanda "Museum Semarajaya"
Bangunan Kolonial Belanda "Museum Semarajaya"
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Press Release Rci 1
Press Release Rci 1Press Release Rci 1
Press Release Rci 1
 
arsitektur barat
arsitektur baratarsitektur barat
arsitektur barat
 
materi pameran
materi pameranmateri pameran
materi pameran
 
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
 
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan FotografiMata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
 

Recently uploaded

SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf123456858915
 
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...ssupi412
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Originalmiftamifta7899
 

Recently uploaded (10)

SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
 
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di MedanObat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 

Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)

  • 2. Tokoh dan Karya Arsitek Muda Indonesia
  • 3. Menjelajahi Dan Mengenal Ada beberapa persamaan pandangan diantara para arsitek muda pada saat itu, yang baru lulus dalam mempersiapkan diri untuk terjun ke rimba belantara arsitektur. Mereka melihat kondisi dunia arsitektur di Indonesia pada saat itu 'tidak menarik', 'monoton' dan 'tidak berkarakter', hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang ternyata masih relevan sampai saat ini.
  • 4. Arsitektur kita tidak berkarakter. Banyak diantara karya-karya arsitektur kita tidak menggambarkan karakter dan tanda tangan si arsitek. Kita sering kali sulit mengenali karya arsitek siapakah itu ?.........hal ini mungkin terjadi karena beberapa kondisi pada saat itu. Tidak adanya derajat yang tinggi dari profesi arsitek di hadapan pemberi tugas terbatasnya kepercayaan yang diberikan kepada Arsitek, sering kali pemberi tugas mendikte keinginannya begitu saja, tanpa peduli dengan karakter si arsitek. Para arsitek kita lebih suka berlindung dibelakang nama besar bironya (jarang ada arsitek yang berani tampil atau memang enggan dan dilarang tampil). Akibatnya yang semakin di kenal adalah nama bironya saja, tanpa tahu persis siapa arsitek di belakangnya.
  • 5. Profesi dan dunia arsitektur kita cenderung tertutup & low profile Kita semua merasa ada ketertutupan baik si arsitek maupun karyanya. Entah karena para arsitek kita begitu "'low profile'" untuk meng-ekspose karya-karyanya kepada orang lain, entah mungkin juga takut ditiru karyanya. Hal ini ditunjang pula dengan miskinnya publikasi dan informasi seperti majalah dan buku-buku arsitektur. Sebetulnya banyak bangunan-bangunan / karya arsitektur yang bermutu dari arsitek -arsitek kita, namun karena ketertutupan dan sikap cenderung "low profile" inilah yang membuat kita semakin tidak tahu menahu dan menjadi hambatan besar untuk memajukan dan memeriahkan dunia arsitektur kita. Akibatnya yang juga bisa kita rasakan sampai saat ini adalah lebih dikenalnya arsitek-arsitek luar oleh pemberi tugas, maupun oieh arsitek kita sendiri.
  • 6. Dunia pendidikan arsitektur kita cendrung "doktriner" Pendidikan arsitektur kita berjalan dan berkembang sangat lambat bila dibandingkan dengan perkembangan arsitektur di dunia, yang menghambat selain birokrasi, aneka kurikulum yang selalu berubah, juga kecenderungan untuk mendoktrin benar atau salah. Para mahasiswa arsitektur tidak dididik sebagai penemu dan pencipta yang kreatif untuk mencari kemungkinan-kemungkinan baru alam dunia arsitektur, mereka hanya diajarkan benar atau salah. Akibatnya para mahasiswa cenderung mencari selamat dimana lulus adalah tujuan utama, akibatnya didalam dunia profesinya, sifat asal lulus ini sama sekali tidak membentuk kepercayaan diri si arsitek, dan lalu cenderung ikut arus saja. Jadi akibat dari semua hal tersebut diatas, kita merasa sebagai arsitek kita belum "merdeka", merdeka dalam berekspresi, merdeka atas kepercayaan yang diberikan kepada kita. Dan juga
  • 7. yang terpenting adalah merdeka atas diri kita sendiri yang memang tidak percaya diri. Hai-hal inilah yang menyebabkan Arsitektur dan Arsitek kita belum dapat menjadi diri "sendiri". Sadar bahwa Arsitektur adalah pilihan profesinya yang harus di perjuangkan dan dikembangkan, maka beberapa arsitek muda dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, sepakat untuk memulai suatu kelompok / forum bernama "AMI". ARSITEK MUDA INDONESIA untuk memberikan "sedikit" gerakan yang diharapkan dapat "menggoyangkan" dan menggerakkan kemapanan yang sudah terbentuk tadi, untuk bergerak maju.
  • 8. SEMANGAT Semangatlah yang mengikat sesama anggota AMI untuk terus menerus menggali dan menyumbangkan idealisme dan perkembangan Arsitektur di Indonesia. Semangat ini di manifestasikan dalam wujud "penjelajahan desain". Salah satu kalimat tepenting dari manifesto AMI adalah: "Bagi kami Arsitek Muda Indonesia, arsitektur adalah wujud dari penjelajahan disain" jadi kata kuncinya adalah 'Penjelajahan'". Kita tidak peduli sebuah proses desain harus melalui bentuk kotak yang, kemudian berkembang menjadi bundar, segitiga, tidak beraturan dan akhirnya kembali ke kotak lagi, hal itu tidak penting, yang utama adalah "Proses" dari penjelajahan itu sendiri. Dengan menjalani proses penjelajahan, maka akan terdapat ber ribu-ribu kemungkinan dan penemuan-penemuan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Dalam suatu proses disain, sering para arsitek kita terlalu cepat berhenti, dan merasa sudah cukup puas dengan rancangannya. Padahal sebetulnya mereka belum dapat dikatakan menemukan "sesuatu" akibatnya rancangan yang dihasilkan akan menghasilkan sosok yang asing.
  • 9. KRITIS Beberapa rekan-rekan AMI adalah figur-figur yang sangat kritis, hal ini bisa dilihat dari awal, pada mulanya mereka menjalani pendidikan Arsitektur di bangku kuliah. Mereka sering mempertanyakan dan tidak terima begitu saja apa yang di anjurkan, bahkan sering kali dari mereka harus menjadi korban akibat keyakinan mereka sendiri. Pada saat ini pun mereka juga tetap kritis, kritis terhadap karya sendiri, maupun kritis terhadap karya orang lain. dan inilah salah satu kekuatan AMI yaitu budaya kritis, untuk saling kritik diantara teman-teman sendiri. Dan pada akhirnya kita menjadi sadar betul bahwa forum seperti debat / kritik sangat di gemari dan bermanfaat. Kita tidak peduli hasil akhir dari debat / kritik tersebut, yang penting prosesnya yang telah memperkaya kita, dari berbagai sudut pandang yang lain. (sehingga lahirlah istilah "Sepakat untuk tidak sepakat".)
  • 10. KETERBUKAAN Kekritisan harus ditunjang keterbukaan. Keterbukaan melontarkan pendapat, dan keterbukaan mendengarkan pendapat. Hal ini menjadi ciri khas rekan-rekan AMI untuk saling mempublikasikan / mengexpose karyanya untuk "dibantai" dalam forum-forum AMI. tanpa harus tersinggung atau "takut dicontek idenya", karena akhirnya yang beruntung adalah kita juga, yang mendapat masukan-masukan yang beraneka ragam dan membantu "percepatan" dengan belajar diantara sesama teman sendiri. Tidak mengherankan bila karya-karya AMI seperti seolah-olah mempunyai karakter tersendiri, walaupun beraneka ragam, bentuk dan pendekatan masalahnya. Hal ini lah yang sejak awal juga berhasil menghilangkan sekat-sekat kebanggaan yang berlebihan di antara para AMI yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, baik dari Universitas Negri, Universitas Swasta bahkan dari Luar Negri. Pada awalnya memang mereka begitu bangga dengan latar belakang pendidikannya, tapi kini merekapun sadar bahwa mereka di perkaya oleh teman-teman sendiri yang datang dari latar belakang Universitas yang berbeda satu sama lain. AMI juga tidak pernah menawarkan suatu style/ langgam arsitektur tertentu, setiap orang mempunyai idola dan karakternya sendiri. Sepintas lalu corak arsitektur AMI memang seperti seperti gado-gado yang beraneka ragam benang merah yang mengikatnya hanyalah semangat penjelajahan/pencarian dan penemuan.
  • 11. PAMERAN PENERBITAN BUKU Pameran adalah bentuk pernyataan kita yang sangat jelas, dalam pameran ini tergambar proses dan semangat explorasi dari rekan-rekan AMI. Karya-karya yang dipamerkan berupa proyek-proyek proposal, bangunan bangunan yang terbangun, maupun proyekproyek fiktif (yang menjadi penting karena biasanya proyekproyek fiktif menampilkan ide-ide / konsep yang futuristik, original dan memandang kedepan arsitektur kita fana akan datang). Pameran tidak disusun secara mati, tapi juga bervariasi, baik itu gambar, foto, maket, sketsa, bahk an lay out pemeran itu sendiri tidak luput dari perhatian. Menerbitkan buku memang sudah lama menjadi keinginan dari Arsitek muda. Namun begitu susah untuk merealisasikan karya dan baru pada pertengahan tahun 1996, ( setelah 6 tahun berlangsung) akhirnya berhasil diterbitkan sebuah buku yang merupakan proses yang cukup lama baik mengenai bahan dan materi itu sendiri. Buku pertama AMI yang bertemakan Penjelajahan 1990 - 1995, berisi karya-karya AMI maupun tulisan-tulisan berupa pemikiran-pemikiran, ide dan lain sebagainva. Buku yang diluncurkan di Twilite Cafe pada tanggal 22 April 1996 mendapat sambutan yang sangat hangat dari kalangan masyarakat dan pemerhati Arsitektur, dimana buku arsitektur yang membahas karya-karya Arsitektur Indonesia sangat dibutuhkan. Dalam tempo + 1 bulan, tanpa publikasi yang memadai telah habis terjual 2000 buku
  • 12. DISKUSI Diskusi yang sering juga jadi ajang caci-maki diantara sesama arsitek berlangsung dimana saja dan berpindah-pindah tempat. Dalam fungsi diskusi ini sering juga kita mengundang pembicara tamu, arsitek-arsitek yang baru lulus / baru pulang dari luar negri untuk membagi pengalamannya. Bahkan juga bisa sering meminta rekan-rekan mahasiswa untuk juga saling membagi informasi timbal balik (dalam hal ini telah dilakukan presentasi ke sayembara UNTAR dan Open House keluarga Irma Kamdani dimana arsiteknya Andra Martin. Disamping itu kita juga diminta ceramah / presentasi atas undangan institusi seperti UNDIP, ITB, UNPAR, Ul, UNTAR dan terakhir ITS (28 Oktober 1 996). Dalam salah satu diskusi AMI, di pameran Arus Silang di Lorong Jurusan Arsitektur ITB, yang di moderatori oleh Yuswadi Saliya. Yuswadi-lah yang pertama kali melontarkan bahwa AMI adalah generasi Arsitek ke 3 di Indonesia, dimana generasi pertama adalah Silaban dkk. yang berasal dari pendidikan di Luar Negri (Barat), generasi ke 11, hasil didikan dalam negri, Adi Moersid, Atelier Enam dkk . Sedang AMI generasi ke tiga, yang sepertinya terlepas sama sekali dari para pendahulunya. Pak Yus juga menambahkan inilah generasi "Arus Informasi".
  • 13. OPEN HOUSE Sebuah acara favorit, yang merupakan acara peresmian rumah / bangunan dimana juga merupakan pertanggung jawaban si arsitek terhadap karyanya. Acara digelar secara santai, namun terbukti efektif sebagai bahan study arsitektur langsung dilapangan. Acara pada open house yang merupakan partisipasi dari arsitek, kontraktor dan pemberi tugas biasanya sebagai berikut: Peresmian rumah / "'tour de architecture'" yang biasanya dilanjutkan dengan diskusi dan tanggung jawab langsung dengan si arsitek. Kemudian juga ada beberapa acara spontan lainnya seperti peresentasi slide berupa perjalanan arsitektur atau desain, pameran terbatas 1 hari, diskusi dan lain sebagainya.
  • 15. Budi Pradono Biodata Nama : Budi Pradono Lahir : Salatiga, Jawa Tengah 1970 Pendidikan dan karir : • 1995 lulusan Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta • 1995 - 1996 Bekerja di Biro Arsitek Beverley Garlick Architects, Sydney • 1996 - 1999 Bekerja di Konsultan Desain Internasional • 1999 Mendirikan Biro Arsitek Budi Pradono • 1999 – 2000 Mengajar di Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia, Jakarta • 2000 - 2002 Bekerja di Kengo Kuma & Associates, Tokyo • 2002 - 2003 Menyelesaikan program Pasca Sarjana di Berlage Institute, laboratory of
  • 16. Penghargaan • 1993 : Meraih Juara kedua untuk Dani Tropy in the National Student Architecture Competition. "Conservation Of The Dani tribe settlement”, Irian Jaya, Indonesia • 1993 Pemenang hadiah utama dari National Architectural Design Competition for the Loji Kecil Area of Yogyakarta Penghargaan sebagai Arsitek Muda Berbakat dalam The Bunka Cho fellowship (Japan Architecture Institute) • 2000 Finalis The “City for All “Desain Kota Dirgantara – Halim, Jakarta • 2004 Pemenang Proyek Leisure Future Project, City Scape • 2000 Architectural Review Award Dubai for Restaurant at Jimbaran, Bali • 2004 Pemenang Proyek komersial, City Scape Architectural Review Award Dubai for Tetaring Kayumanis Restaurant Nusa Dua, Bali • 2005 Meraih Juara ketiga One Stop Shopping Gallery Jakarta Kota, Architectonia Indonesia Design Magazine • 2005 Honourable mention, Penghargaan AR untuk Emerging Architecture, London
  • 17. K-HOUSE Pada „K-house‟ yang dirancangnya untuk rumah mungil dengan 3 orang penghuni dan 5 ekor anjing, konsep arsitektur hijau diterapkan pada rancangan desain yang dibuat agar anjinganjing tidak mudah lepas dan mengganggu tetangganya. Rumah ini mengetengahkan konsep rumah „kandang‟ dengan jeruji-jeruji besinya, yang didesain dengan artistik sehingga menghilangkan kesan kandang dan menimbulkan artikulasi arsitektur baru dengan estetika yang unik.
  • 18. Rumah Kindah Bangunan kantor yang diberi nama Rumah Kindah ini merupakan karya terbaru dari Budi Pradono Architects. Bangunan yang berlokasi di jalan Lenteng Agung Jakarta ini menempati lahan seluas kurang lebih 490 m2. Sekilas tampak kurang ramah jika dilihat dari luar karena bentuknya yang seperti benteng beton. tapi tampaknya bentuk ini dapat dipahami berhubung di depan bangunan terdapat jalur kereta api yang masih aktif sampai sekarang. Sehingga fasad depan pun didesain dengan sedikit bukaan.
  • 19. Bangunan dengan kombinasi material beton dan kaca ini mempunyai sebuah courtyard sebagai area utama (datum) kantor ini. Fungsi utama seperti ruang rapat pun diletakkan di area ini. Tepatnya di bawah stage courtyard.
  • 20. Material beton yang cukup mendominasi dicoba diseimbangkan dengan material kaca agar kesan bangunannya tidak terlalu berat. Elemen arsitekturnya pun banyak yang dibuat dengan kesan melayang sebagai kesan bangunan yang ringan. Mulai dari plafond, tangga sampai plat lantai. Sobekan-sobekan kaca memberi sentuhan menarik pada dinding beton rumah Kindah ini. Sobekan ini juga sangat fungsional dalam hal menjawab keinginan klien yang ingin dapat melihat keseluruhan suasana kantor dari berbagai angle.
  • 21. Desain dengan pola grid sangat terasa pada bangunan ini. Aplikasinya bisa terlihat pada garisgaris triangulate yang tegas pada bangunan, pola desain lansekap, bahkan sampai pola lantainya.
  • 22. Overall, selalu membuat saya terkesan untuk melihat karya-karya arsitek (Indonesia) yang sangat progresif.
  • 23. RIDWAN KAMIL Biodata Nama : M. Ridwan Kamil Lahir : Bandung, 4 Oktober 1971 Jabatan : • Prinsipal PT. Urbane Indonesia • Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung • Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), SAA (Singapura) Pendidikan : • Teknik Arsitektur, Institut Teknologi Bandung • Master of Urban Design, College of Environmental Design, University of California, Berkeley AS
  • 24. Penghargaan yang diraih: • 2004 Winner of International Design Competition • 2004 Islamic Center, Beijing, RRC • 2005 Winner of International Design Competition • 2005 Waterfront Retail Masterplan, Suzhou, RRC • 2005 Winner of International Design Competition • 2005 Kunming Tech Park, Kunming, RRC • 2006 Winner Internatonal Young Design Entrepreneur of The Year versi British Council Indonesia • 2007 Winner of International Design Competition for Aceh Tsunami Museum • 2008 Top Ten Architecture Business Award dari BCI Asia • 2009 Top Ten Architecture Business Award dari BCI Asia • 2009 Architect of The Year dari Elle Decor Magazine
  • 25. Rumah Botol Rumah hasil karya Ridwan Kamil ini tidak cukup mendapat acungan jempol saja, rumah uniknya mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia (Building Construction Information Asia).
  • 26. Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu ternyata berhasil menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Fili pina, Hongkong, dan Cina. Sungguh benar-benar prestasi anak bangsa yang sangat membanggakan.
  • 27. Bermula dari ide saat melihat pekerja bangunan di rumahnya yang sering minum minuman berenergi, ide memanfaatkan botol bekas pun muncul. “Ide membuat rumah botol itu datang dari pekerja yang menggarap rumah saya. Mereka itu sering mengonsumsi minuman berenergi itu. Botol-botolnya jadi sampah. Dari situ mulai ada ide, apalagi warnanya cokelat, senada dengan warna kayu,” ucap pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 itu.
  • 28. Ridwan Kamil menghabiskan 30.000 botol bekas untuk membangun rumahnya, yang berdiri di atas tanah seluas 373 meter persegi, di kawasan Cigadung Selatan. Botolbotol bekas yang ia gunakan sengaja ia pasang di tempat yang dilalui sinar matahari, tujuannya adalah untuk menangkap dan membiarkan sinar matahari tersebut dapat tembus ke dalam rumah.
  • 29. "Julukan Rumah Botol memang julukan rumah saya. Dari depan pun sudah tampak, bahwa dinding ruang tamu sepenuhnya terbuat dari susunan botol," kata Ridwan sambil mengusap botol-botol itu. Selanjutnya ia menyambung, "Bayangkan, betapa ribuan cerita tersimpan di dalam botol-botol ini. Mungkin, salah satu bekas Anda bukan? Atau bekas artis terkenal, bekas tukang becak, atau bahkan bekas dipakai orang penting lain. Tiap botol pasti punya kisah menarik."
  • 30. Umumnya orang yang belum melihat rumahnya secara langsung atau setidaknya belum melihat foto rumahnya, tentu yang terbayangkan tentang rumah Ridwan Kamil adalah bentuk aneh dan tak wajar. Maklum, tumpukan botol bekas umumnya menimbulkan bayangan akan sampah yang tak karuan bentuknya. Namun, rumah Ridwan sungguh rumah yang indah secara umum, bahkan terpuji secara arsitektur modern. Rumah itu mendapatkan penghargaan Green Design Award 2009 dari Building Construction Information Asia, menyisihkan delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailan d, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan China.
  • 31. Botol-botol bekas minuman energi itu ditata Ridwan dengan pembingkaian batang besi sehingga menghasilkan sebuah jajaran merata yang brwarna coklat. Di sisi rumah yang lain, jajaran botol itu dibagi-bagi lagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Yang mungkin membuat Anda sama sekali tak percaya, rumah itu tak punya gambar rancangan apa pun selayaknya karya seorang arsitek. "Rumah ini dibangun dengan perintah lisan saja," kata Ridwan. Bagi Ridwan, rumah pribadi harus sesuai dengan keinginan pribadi. "Maka, saya rancang sambil jalan. Saya selesaikan satu blok demi satu blok tergantung dana yang ada. Kalau ada dana lagi, baru bagian lain dibuat. Rancangan bukan berdasarkan gambar, tetapi berdasarkan perasaan saja," katanya.
  • 32. Bahkan, pemakaian 30.000 botol bekas pun datang dari ide yang mengalir saat pembangunan berlangsung, bukan sejak awal. "Saya perhatikan, ada tumpukan botol bekas minuman energi yang diminum para tukang. Kena cahaya sore, timbul pendaran yang indah. Saya lalu terpikir untuk memakai botol-botol itu sebagai elemen estetika rumah saya," katanya. Kemudian, selama enam bulan penyelesaian rumah itu tertunda karena perlu sekitar 30.000 botol yang dikumpulkan dari seluruh pemulung yang bisa dijumpai Ridwan di Jawa Barat. Harga per botolnya memang hanya Rp 50, tetapi mencari botol bekas begitu banyak memang perlu waktu tak sedikit.
  • 33. Pendekatan pribadi terpenting dari Rumah Botol adalah adanya sebuah "ruang bioskop" di dalamnya. Di ruang itu, Ridwan senang berbagi cerita atau memutar film bersama sahabat-sahabatnya. "Ruang bioskop" itu semata sebuah ruang terbuka yang merupakan perbatasan antara bangunan ruang tamu dan ruang keluarga. Sebagai tempat duduk, tangga yang ada termanfaatkan dengan baik, bahkan telah dirancang "kursi" untuk orang gemuk dan kursi untuk orang yang ukuran tubuhnya normal.
  • 34. Sisi layar adalah dinding belakang ruang tamu. Sebuah multifungsi yang cerdas. Selain itu, Ridwan juga memakai jasa pelukis lokal, Ian Mulyana (almarhum), untuk memberi imbangan pada elemenelemen permanen yang ada. "Di antara batu dan logam, lukisan-lukisan Ian Mulyana yang saya pesan khusus memberi aksen dan penegasan pada aliran rancangan," katanya sambil menggerakkkan tangannya mengikuti pola lantai dari batu menuju tangga, lalu pintu, dan berakhir di lukisan Ian yang bercorak abstrak dengan tiga bulatan di dalamnya. Ridwan bahkan mengecat sendiri dinding kamar anaknya demi keselarasan semua elemen desain yang dibuatnya. "Bagi saya, rumah ini sangat mewakili segenap pikiran dan proses hidup saya," katanya.
  • 35.
  • 36. Masjid Al Irsyad, Kota Baru Parahyangan Bila anda menyempatkan pergi ke Padalarang (Bandung), maka sempatkanlah mengunjungi sebuah masjid yang megah di Kota Baru Parahyangan, masjid yang dimaksud tentu Masjid al-Irsyad (terletak di sebelah Al-Irsyad Satya Islamic School yang berafiliasi dengan Al Irsyad Singapore). Masjid yang pembangunannya diarsiteki oleh Ridwan Kamil ini berdiri di atas lahan seluas 1 Ha dengan luas bangunan masjid 1700 m2dan luas selasar 800 m2diharapkan dapat menampung sekitar 1500 jamaah. Bentuk masjid yang boleh dibilang sangat unik, karena berbentuk kubus yang terinspirasi dari Kakbah di Masjidil Haram yang juga berbentuk kubus.
  • 37. Masjid al-Irsyad di malam hari. Tempat lampu berukirkan asmaul husna Selain dari bentuknya yang berbeda dari masjidmasjid lain pada umumnya, Masjid Al Irsyad memiliki keunikan lain yang membuat takjub, membuat kita mentafakuri salah satu tempat ibadah kepada-Nya. Saat kita berada di luar masjid tersebut, maka kita akan melihat dinding masjid yang bertuliskan "Laa ilaa ha ilaLlah Muhammad RasuluLlah" yang berukuran amat besar dan terpampang di ketiga sisinya (sisi utara, selatan, dan timur). Pada malam hari, dinding ini akan bercahaya sebagai efek dari lampu yang menyala di dalam masjid. Lalu, marilah kita memasuki masjid yang selesai pembangunannya pada 17 Ramadhan 1431 atau 27 Agustus 2010 ini. Saat di dalam masjid, kita akan merasakan keteduhan dan kesejukan, karena dinding-dinding masjid ini tidak sepenuhnya tertutup, melainkan terdapat beberapa bagian yang dibentuk berlubang (yang membentuk lafazh "Laa ilaa ha ilaLlah Muhammad RasuluLlah" tadi).
  • 38. Di atap masjid kita akan melihat tempat lampu yang berjumlah 99 dengan bagian bawahnya terukir asmaul-husna yang membuat kita tertakjub. Tidak hanya sampai di situ, yang paling spesial dari Masjid Al Irsyad ini adalah sebuah bola bertuliskan lafazh " " ini yang terletak di atas kolam sepanjang shaf pertama dan sejajar dengan tempat shalat Imam. Bagian barat masjid ini pun (yang bola tadi terletak di sana) dibiarkan melompong, sehingga kita bisa melihat langsung alam yang terbentang indah di sebelah barat Masjid al-Irsyad ini. Sungguh, inilah salah satu masjid yang tidak hanya mempunyai fungsi utama sebagai tempat beribadah kepada , tetapi juga memiliki nilai keindahan yang tadi telah dijelaskan. Semoga dengan hadirnya masjid ini akan semakin banyak masjidmasjid yang dibangun dengan indah tapi tetap dengan fungsinya sebagai tempat beribadah kepada .
  • 39.
  • 41. PERENCANAAN GEDUNG MUSEUM DENGAN KONSEP SUNAMI Untuk mengenang peristiwa tsunami yang terjadi tahun 2005 di Nanggroe Aceh Darussalam, maka dibangunlah Museum Tsunami di lokasi kejadian. Museum bersejarah itu telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir Februari 2009. Seperti dituturkan perancangnya, M Ridwan Kamil, museum ini harus menjadi simbol struktur yang anti tsunami, yakni berupa kombinasi antara bangunan panggung yang diangkat (elevated building) di atas sebuah bukit.
  • 42. Dalam mendesain museum, ia mencoba merespon beberapa aspek penting dalam perancangan seperti: memori terhadap peristiwa bencana tsunami, fungsionalitas sebuah bangunan museum/memorial, identitas kultural masyarakat Aceh, estetika baru yang bersifat modern dan responsif terhadap konteks urban. Lebih jauh ia mengungkapkan, pilihan terhadap bangunan panggung terinspirasi dari rumah panggung tradisional Aceh yang terbukti tahan terhadap bencana alam. Sedangkan konsep bukit diambil dari konsep bukit penyelamatan (escape hill) sebagai antisipasi jika terjadi tsunami di masa yang akan datang.
  • 43. Bangunan megah Museum Tsunami tampak dari luar seperti kapal besar yang sedang berlabuh. Sementara di bagian bawah terdapat kolam ikan. Museum ini merupakan satusatunya di Indonesia dan tidak mustahil akan menjadi museum tsunami Konsep Perancangan Beberapa konsep dasar yang mempengaruhi perancangan Museum Tsunami antara lain: rumah adat Aceh, bukit penyelamatan (escape hill); gelombang laut (sea waves), tarian khas Aceh (saman dance), cahaya Tuhan (the light of God) dan taman untuk masyarakat (public park).
  • 44. Seperti disampaikan Ridwan Kamil, desain Tsunami Memorial ini mengambil ide dasar dari rumah panggung Aceh karena dapat sebagai contoh kearifan arsitektur masa lalu dalam merespon tantangan dan bencana alam. Begitu pula dengan bentuk bukit penyelelamatan pada bangunan merupakan antisipasi terhadap bahaya tsunami di masa datang. Sedangkan mengenai bentuk denah bangunan yang menyerupai gelombang laut, itu merupakan analogi dan sekaligus sebagai pengingat akan bahaya tsunami. Sementara konsep tarian khas Aceh yang ada pada bangunan, menurut Emil sebagai lambang dari kekompakan dan kerjasama antar manusia yang kemudian diterjemahkan menjadi kulit bangunan eksterior.
  • 45. Di dalam bangunan juga terdapat ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya ke atas sebagai simbol hubungan manusia dengan Tuhannya. Tidak ketinggalan ia juga membangun sebuah taman terbuka bagi masyarakat yang bisa diakses dan dipergunakan setiap saat sebagai respon terhadap konteks urban. Efek Psikologis Ruang Untuk membangkitkan kenangan lama akan tragedi tsunami. Tata letak ruangan di dalam museum dirancang secara khusus. Emil menjelaskan, uruturutan (sequence) ruang di bangunan yang harus dilalui pengunjung dirancang secara seksama. Hal ini untuk menghasilkan efek psikologis yang lengkap tentang persepsi manusia akan bencana tsunami. Untuk mewujudkannya ruang dirancang dalam tiga zona yakni: spaces of memory; spaces of hope dan spaces of relief
  • 46. Pada zona spaces of memory direalisasikan dalam tsunami passage dan Memorial Hall. Area penerima tamu (tsunami passage) di museum ini berupa koridor sempit berdinding tinggi dengan air terjun yang bergemuruh untuk mengingatkan betapa menakutkannya suasana di saat terjadinya tsunami. Sedangkan Memorial Hall merupakan area di bawah tanah yang menjadi sarana interaktif untuk mengenang sejarah terjadinya tsunami. Pada Aceh Memorial Hall ini juga dilengkapi dengan pencahayaan dari lubang-lubang sebuah reflecting pool yang berada di atasnya.
  • 47. Sedangkan pada zona spaces of hope diwujudkan dalam bentuk Blessing Chamber dan Atrium of Hope. Blessing Chamber merupakan ruang transisi sebelum memasuki ruang-ruang kegiatan non memorial. Ruang ini berupa sumur yang tinggi dengan ribuan nama-nama korban terpatri di dinding. Sumur ini diterangi oleh skylight berbentuk lingkaran dengan kaligrafi Allah SWT sebagai makna hadirnya harapan bagi masyarakat Aceh.
  • 48. Sementara atrium of hope berupa ruang atrium yang besar sebagai simbol dari harapan dan optimisme menuju masa depan yang lebih baik. Pengunjung akan menggunakan ramp melintasi kolam dan atrium untuk merasakan suasana hati yang lega. Atrium dengan refelecting pool ini bisa diaskes secara visual kapan saja namun tidak bisa dilewati secara fisik.
  • 49. Untuk zona spaces of relief diterjemahkan dalam the hill of light dan escape roof. The hill of light merupakan taman berupa bukit kecil sebagai sarana penyelamatan awal terhadap tsunami. Taman publik ini dilengkapi dengan ratusan tiang obor yang juga dirancang untuk meletakkan bunga dukacita sebagai tanda personal space. Jika seluruh obor dinyalakan maka bukit ini akan dibanjiri oleh lautan cahaya. Sangat personal sekaligus komunal. Sedang escape roof merupakan atap bangunan yang dirancang berupa rooftop yang bisa ditanami rumput atau lansekap. Atap ini juga dirancang sebagai area evakuasi bilamana di kemudian hari terjadi bencana banjir dan tsunami.
  • 50. Arch. Dipl. Ing., Cosmas D. Gozali, IAI Lulus dari Technische Universitats Wien, Wina, Austria pada tahun 1992, Arch. Dipl. Ing., Cosmas D. Gozali, IAI, mendirikan Atelier Cosmas Gozali (PT Arya Cipta Graha) pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan spesialis di bidang arsitektur, interior, dan desain lansekap. Ia sudah meraih beberapa penghargaan, diantaranya: IAI Award Winning Team untuk Rumah Ganesha, Bali (2002), ICI Award Winning Team untuk Rumah Opera, Jakarta (2002), dan ICI Award Winning Team untuk Rumah Origami, Bandung (2002).
  • 51.
  • 52. Sekian dari banyak proyek yang diselesaikan oleh ACG, beberapa di antaranya: YHouse, Jakarta (1994), Origami House, Bandung (1999), “White Box” HouseKosambi, Jakarta (2004), W-House, Jakarta (2007), SK Residence, Jakarta (2006), dan De Oaze Tomang Residence, Jakarta (2006). Karya-karyanya banyak diterbitkan dalam bentuk majalah dan buku baik nasional maupun internasional.
  • 53. ACG telah memenangkan hadiah 3 Sunter (BMW taman) Kompetisi Stadion Internasional pada tahun 2009. Perusahaan ini juga mengikuti Kompetisi Nasional Bank Indonesia dan eVolo Skycraper Kompetisi Internasional pada awal Januari 2010. “Kami senantiasa mencari sesuatu yang baru dalam eksplorasi arsitektur, dan berupaya memberikan warna yang berbeda untuk perkembangan arsitektur Indonesia,” papar Cosmas.
  • 54. Dengan pengalaman lebih dari 19 tahun, arsitek yang memiliki proyek di Indonesia dan Singapura ini, selalu menggunakan konsep promenade de architektura dari arsitek terkenal Le Corbusier dengan gaya modern dalam desainnya.
  • 55. Ciri Khas Salah satu keunikan karya-karya yang saya ciptakan, saya banyak menggunakan warna putih dan terang-benderang. Mengenai terang-benderang harus ada pada setiap karya saya. Karena cukup lama di Eropa, maka saya tahu kalau sinar matahari sangat berharga. Di sini, kita diberi sinar matahari berlimpah-limpah dan gratis. Namun saya melihat, banyak rumah yang tertutup. Masih siang hari, sudah menyalakan lampu.
  • 56. Meski pencinta warna putih, tetapi tentu saja tidak semua proyek memakai warna putih. Saya banyak menyarankan warna putih, karena warna putih membantu menambah efek terang. Selain itu, putih warna netral. Saya tidak ingin memberi warna yang terlalu dominan, agar pemiliknya bisa berinteraksi dengan bangunannya. Mungkin ia punya lukisan, patung, kain batik, foto keluarga , dan apapun yang mau pemilik gantung. Dengan warna putih, ia akan mudah menempatkannya.
  • 57. Ir. Julio Julianto IAI,. HDII Arsitek Ir. Julio Julianto, IAI,.HDII adalah Founder dan Principal Architect dari Julio Architects and Partners. Julio, demikian ia akrab di sapa, yang tercatat sebagai anggota aktif senior IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) ini, rupanya lebih menjiwai gaya modern kontemporer dalam merancang. Pergumulannya sampai terpikat dengan gaya tersebut sudah ia senangi sejak duduk di bangku kuliah arsitektur. Semua itu berawal dari style yang lagi in semasa angkatan kuliahnya, istilah yang lebih dikenal dengan dekonstruksi. Namun selama perjalanannya, dekonstruksi malah membawanya berlabuh ke arah bangunan yang masuk akal, yakni modern kontemporer.
  • 58. Itulah Julio, yang memiliki prinsip karya terbaiklah yang harus pertama kali diajukan ke klien. Apalagi klien sudah cukup banyak mengenali rancangan-rancangan karyanya. Dimana klien sendiri yang mencari kecocokan dengan ciri khas desainnya.
  • 59. Ia banyak melakukan pendekatan dalam mendesain sebuah rumah tinggal yang mampu mengakomodasikan keinginan penghuninya. Pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memulai mengelompokkan fungsi ruang yang berbeda dalam satu bangunan rumah tinggal.
  • 60. Fungsi menjadi sebuah aksen dalam dialog ruang, menjadi sebuah jembatan yang mampu mendekatkan penghuni dengan ruang yang dibentuk (ruang dalam ataupun luar) dan penghuni yang tinggal di dalamnya.
  • 61.
  • 62. Achmad Shonny Archaul Sosok arsitek ini memang terkesan low profile. Dengan gayanya yang „kasual‟ dan bicaranya yang santai, membuat siapapun merasa cepat akrab ketika berbincang dengannya. Kepribadian ini pulalah yang tercermin pada setiap desain bangunan yang ia rancang.
  • 63. Konsep keterbukaan, alami, dan memadukan unsurunsur Barat dan Timur, „global fashion‟ selalu menjadi ciri khas karya-karyanya. Arsitek yang pernah belajar di USA ini, dalam merancang selalu berpegang teguh pada konsep kaidah sebuah bangunan/tempat tinggal, yaitu faktor kesehatan, kenyamanan, dan keamanan .
  • 64. Tiga hal itulah yang menjadi dasar pertimbangannya yang kemudian dikaitkan dengan iklim tropis di mana kita berada, dan yang homy atau bersahaja atau „kasual‟ dalam bahasa pakaian.
  • 65. Medijavanean Dari karya-karyanya yang telah dihasilkan, Shonny selalu memasukkan unsur alam, baik unsur material maupun unsur bentuknya bahkan gradasinya. Hal itu tercermin pada bangunan yang bergaya Medijavanean yang memenuhi faktor kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.
  • 66. Arsitek yang juga pencinta barang antik ini, di dalam karyakaryanya selalu mengawinkan dua unsur budaya yang cenderung lokal dan global. “Unsur detail mempunyai pengaruh yang kuat terhadap estetika dan pola bangunan, sekaligus berfungsi sebagai elemen pelengkap,”itu lah yang coba diterapkan oleh arsitektur yang satu ini.
  • 67. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai arsitek, dan juga lebih dari 15 tahun dalam manajemen konstruksi, Shonny berfokus pada pelayanan klien dan keunggulan desain Medjavanean. Hal ini tercermin dalam keragaman proyek dan repeat order dari kliennya. Ia secara pribadi terlibat dalam setiap langkah mulai dari proses desain, estimasi biaya, hingga bangunan selesai dibangun dan ditinggali. Medijavanean mendapatkan rating sangat tinggi di kompetisi “World Architecture Community” yang bermarkas di Barcelona, bahkan untuk tingkat pengikut nasional nilainya paling tinggi.
  • 68.
  • 69. Bumi menawarkan kepada manusia bermacam macam ruang hidup dengan iklim yg berbeda. Mulai dari gurun pasir dan kutub yang bersuhu ekstrim hingga pesisir mediteran dan padang savanna yg beriklim ideal. Manusia dituntut berjuang di dalamnya untuk tetap hidup dengan cara mereka masing masing.
  • 70. Pada dasarnya manusia merespon suhu luar tubuh secara otomatis dengan merasakan sensasi dingin atau panas yg diterima oleh kulit. Sensasi inilah yg digunakan oleh otak untuk memberikan sinyal pada bagian tubuh lain untuk mempertahankan kondisi tubuh stabil pada suhu 37 derajat. Karena pada suhu inilah organ tubuh manusia dapat berfungsi dengan baik. Apabila suhu luar meningkat, tubuh merespon dengan mengeluarkan keringat untuk melepaskan panas. Apabila suhu luar berkurang, tekanan darah pun berkurang dalam upaya mengurangi panas yang keluar dari dalam tubuh. Dalam perjuangannya melawan keadaan iklim, inilah contoh yang telah dilakukan mereka mereka penghuni bumi yang diturunkan dari generasi ke generasi tanpa merusak lingkungan.
  • 71. Penghuni belahan utara kutub menahan angin dingin dengan balok balok es berbentuk iglo. Dengan insulasi yg baik, secara efektif mereka dapat mempertahankan suhu ruangan di atas titik beku air dengan memanfaatkan panas tubuh mereka dan pasangannya. Penghuni beriklim gurun dan arid membangun hunian saling berdempetan untuk saling memberikan bayangan satu dengan yang lainnya, menghindari glare dan badai gurun. Menangkap angin untuk dialirkan ke dalam perut bumi sebelum masuk ke dalam hunian, merupakan cara terbaik mendapatkan udara sejuk dan lembab melawan kekeringan.
  • 72. Penghuni yg berada di sisi equator beriklim tropis membangun rumah mereka berjauhan dan terbuka utk memberi kesempatan angin yang kecepatannya relatif rendah mengalir dengan bebas mempercepat penguapan. Meninggikan bangunan dengan panggung menghindari kelembaban yg sangat tinggi dari permukaan tanah. Menutup hunian dengan atap yang lebar di keempat sisi terluar menghindari curah hujan yang tinggi masuk ke dalam rumah. Meneduhkan atap hunian dengan tanaman yang berasal dari hutan tropis berdaun lebar dan tinggi. Secara kenyamanan thermal, inilah yg membuat hunian di daerah tropis ini menjadi idaman bagi para penghuni bumi yang lain.
  • 73. Rumah Nol Energi/Emisi Salah satu perannya sebagai arsitektur adalah mencoba menerapkan pembangunan rumah dengan mengolah atau memanfaatkan rumah tersebut dari lingkunganny untuk mendapatkan energi.
  • 74. Istilah rumah nol energi/emisi diterapkan untuk bangunan yang menggunakan sumber energi terbarukan di lokasi untuk menghasilkan energi untuk operasional, sehingga lebih dari setahun jumlah energi yang dihasilkan sama dengan jumlah energi yang dibutuhkan oleh bangunan Sebagai contoh, sebuah rumah membutuhkan 5000kWh listrik untuk operasional selama satu tahun. Bangunan dapat dianggap nol energi/emisi bila kebutuhan tersebut dipenuhi dengan menggunakan sumber energi terbarukan misalnya panel photovoltaic yang menghasilkan listrik sebesar 5000kWh.
  • 75. Rumah nol energi/emisi bermula dari ide untuk menggunakan listrik terbarukan yang dihasilkan di site tempat rumah tersebut didirikan, sehingga rumah nol energi/emisi adalah bahwa rumah tersebut relatif mandiri. Manfaat utama dari menciptakan rumah nol energi/emisi adalah strategi peningkatan efisiensi energi serta peningkatan kesadaran dan pemahaman bagi penghuni mengenai penggunaan energi.
  • 76. PERANCANGAN RUMAH NOL ENERGI/EMISI Merancang rumah nol energi/emisi dapat menjadi kompleks, karena masing-masing solusi desain harus disesuaikan dengan lokasi tertentu. Ini termasuk merancang dengan fitur dan kualitas dari site, merancang untuk persyaratan penggunaan bangunan, merancang dengan pemahaman tentang bagaimana menggabungkan sumber energi terbarukan di lokasi dan merancang dengan pertimbangan penggunaan energi yang sebenarnya, yang dipengaruhi oleh perilaku penghuni . Prinsip-prinsip dasar yang dapat diikuti untuk merancang rumah nol emisi mencakup: 1. Menggabungkan strategi efisiensi energi dengan pilihan energi terbarukan dari awal proyek. 2. Memilih lokasi yang memungkinkan peluang penggunaan energi terbarukan, serta mengurangi penggunaan transportasi. 3. Memaksimalkan strategi desain pasif dalam desain rumah untuk mengurangi pemakaian energi. 4. Mengurangi penggunaan air dalam hubungannya dengan mengurangi pemakaian air panas. 5. Memilih bahan yang digunakan secara tepat, dengan memasukkan bahan yang meningkatkan strategi desain pasif dan memiliki energi yang rendah dalam produksinya. 6. Mengurangi penggunaan energi di keseluruhan isi rumah.
  • 77. Karbon Netral Gaya hidup kita dan hunian memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Untuk menyeimbangkan dan mengurangi tren tsb, kini mulai berkembang interest pada Karbon Netral Karbon netral bertujuan untuk menyeimbangkan jumlah keseluruhan CO2 yang diilepaskan ke atmosfer, dengan menghitung berapa banyak CO2 yang dilepaskan dari suatu kegiatan dan mengurangi jumlah yang setara CO2 dalam kegiatan lain.
  • 78. Karbon dioksida (CO2) adalah gas alami di atmosfer. Sebelum revolusi industri tingkat CO2 di atmosfer secara konsisten antara 260 dan 280 bagian per juta (ppm). Sejak revolusi industri masyarakat manusia telah menjadi semakin tergantung pada pembakaran bahan bakar fosil batubara dan minyak dan sebagai akibat aktivitas manusia ini, telah meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer lebih dari 380 ppm
  • 79. Kegiatan yang kita anggap sebagai biasa-biasa saja, seperti mengemudi mobil atau pendinginan ruangan dlm rumah dengan AC, terus memberikan kontribusi pelepasan CO2. Walaupun CO2 merupakan bagian kecil dari komposisi atmosfer, namun memainkan peran utama dalam menciptakan efek rumah kaca. Peningkatan kadar CO2 telah terbukti berhubungan dengan pemanasan global dan perubahan iklim, sementara itu pengurangan CO2 ke tingkat pra-industri yang dianggap sulit untuk dicapai. Oleh karenanya pengurangan CO2 dlm bentuk apapun akan membantu memperlambat perubahan iklim. Dan setiap rumah tangga dapat berkontribusi. Untuk diketahui, mengurangi penggunaan energi tidak sama dengan mengambil karbon dari atmosfer, melainkan hanya mengurangi jumlah CO2 yang dikeluarkan
  • 80. MENJADI KARBON NETRAL Langkah pertama untuk menjadi karbon netral adalah mengurangi penggunaan energi dan jumlah CO2 yang dikeluarkan. Mengurangi emisi CO2 dari rumah kita dapat dicapai dengan mengadopsi berbagai teknik dan prosedur, seperti: 1. Mengurangi penggunaan peralatan listrik dan mematikan lampu, ketika tidak diperlukan. 2. Memilih peralatan energi yang lebih kecil dan efisien dengan menggunakan daya rendah serta menghindari pembelian yang tidak perlu. 3. Mengurangi penggunaan air (pompa listrik), mengurangi pemakaian air panas dan memasang shower air yang efisien. 4. Memasang tirai/sunshading untuk mencegah pemanasan ruang oleh cahaya matahari. 5. Mengubah sumber bahan bakar sistem air panas. Misalnya beralih dari sistem pemanas air listrik panas ke sistem pemanas air dengan gas atau solar sistem. 6. Meningkatkan efisiensi energi ketika membangun rumah, renovasi, menyewa atau membeli melalui metode seperti:
  • 81. Sementara mengurangi emisi CO2 dalam gaya hidup kita bisa dicapai dengan: 1. Beralih ke pilihan transportasi yang memiliki dampak rumah kaca yang rendah seperti berjalan, bersepeda atau angkutan umum, jika perlu hanya menggunakan telepon atau email. dari rumah sebagai pengganti kerja dari kantor. Jika mobil menjadi sangat penting, gunakan yang berbahan bakar-efisien. 2. Lakukan komposting terhadap limbah makanan 3. Pembelian makanan, produk dan jasa lainnya tanpa melakukan perjalanan jarak jauh. 4. Meminimalkan limbah kemasan dan sampah dengan metode mengurangi, penggunaan kembali, daur ulang 5. Mengurangi pembelian produk non-esensial dengan bertanya pada diri sendiri “apakah saya benar-benar membutuhkannya?" 6. Berlibur lebih dekat dari rumah daripada terbang ke tujuan yang jauh.
  • 82. Teknologi mengubah cara membangun, namun tidak selalu menjadi baik Desain berkelanjutan adalah bukan konsep baru melainkan konsep yg sempat hilang. Alasan kita membuat bangunan hari ini adalah sama seperti alasan kita membangun di masa lalu yakni untuk tempat penampungan yang aman dan sehat yang melindungi kita dari angin dan hujan, yang dapat membuat kita tetap hangat ketika dingin, dan menjaga kita tetap dingin dan teduh ketika panas. Selama jangka waktu yang lama, dengan cara trial and error, orang telah berevolusi mencoba solusi dan membuktikan apa yang kita sebut dengan bangunan vernakular dan semua solusi yang mengandung elemen desain yang berkelanjutan.
  • 83. Sejak manusia hidup di gua-gua dan menikmati manfaat dari suhu yang stabil dan ventilasi alami dengan "zero" dampak lingkungan, hingga kini kita telah menyempurnakan penggunakan material untuk peningkatan penyediaan tempat tinggal. Murah, mudah diakses, sumber energi fosil dan perkembangan baru teknologi dan bahan telah mendorong kita untuk memecahkan masalah bangunan secara berbeda beda. Sayangnya, banyak dari metode baru malah mengurangi kemampuan planet kita untuk mendukung kita dalam jangka panjang atau bahkan menengah.
  • 84. Teknologi telah berubah dan telah mengubah cara kita membangun, namun tidak selalu menjadi lebih baik. Kita telah menjadi terbiasa dengan gagasan bahwa bangunan dapat dipanaskan atau didinginkan seperti yang kita pilih hanya dengan pembakaran energi. Tanpa pilihan itu, anda akan mulai melihat bagaimana cara udara tetap hangat selama musim dingin dan bagaimana untuk menyingkirkan udara hangat selama musim panas, dan itulah yang dilakukan pendahulu kita. Bangunan vernakular Indonesia menggunakan jerami sebagai insulasi tingkat tinggi untuk berurusan dengan panas iklim tropis. Konsep terbuka memungkinkan ventilasi silang dari udara panas yg biasa menumpuk di ruang atap. Eave/overhang bangunan juga berkontribusi mengurangi panas. Prinsipprinsip ini bekerja dalam bangunan tradisional yang juga merupakan contoh yang sangat baik arsitektur iklim responsif. Begitu juga penggunaan bahan massa termal rendah pada struktur, baik di dinding maupun di atas permukaan lantai bangunan, hal ini memungkinkan bangunan untuk merespon dengan cepat aliran angin untuk pendinginan.
  • 85. Prinsip-prinsip berkelanjutan dari arsitektur vernakular ini sangat kontras dengan prinsip-prinsip yang digunakan dalam sebagian besar rumah rumah di kota kota besar di Indonesia yg dibangun untuk bergantung pada energi fosil. Tantangan mendesak yang kita hadapi adalah menemukan kembali prinsip-prinsip yang hilang ini, lalu mengadaptasi dan menggabungkannya dengan teknologi saat ini yang sesuai dan menggunakannya secara konsisten dalam pembangunan hunian kita.
  • 86. Kesimpulan Setiap arsitek memiliki cara dan ciri khas sendiri dalam mengekspresikan ide arsitekturnya itu. Karya-karya arsitektur muda indonesia ini merupakan bentuk dan ekspresi indonesia dini yang positif yang patut menjadi panutan. Keep your face always toward the sunshine… and shadows will fall behind you. – Walt whitman