1. Mei 2016154
Project
Portfolio
TEXT YURI ELDIYANTI PHOTOGRAPHY HANS HAVILAH SONG
Visi dan misi empat sosok legendaris arsitek/interior dalam
menjalankan profesinya untuk memajukan kualitas industri
desain di tanah air.
Di balik pesatnya kemajuan dunia arsitektur dan interior dalam negeri, selalu terdapat figur-figur
yang berjasa. Mereka adalah orang-orang yang menekuni pekerjaannya dan memegang teguh
komitmennya hingga melahirkan berbagai karya di dalam dan luar negeri. Sepak terjang dan
kiprahnya yang panjang telah melewati beberapa zaman dan menciptakan karakter desain
tersendiri. Di edisi ulang tahun Style&Decor yang ketiga ini, kami mengangkat kembali empat
nama-nama legendaris tersebut. Mulai dari Hendra Hadiprana, Han Awal, Adhi Moersid, dan
Naning Adiwoso, bercerita mengenai sejarah dan pandangannya mengenai dunia arsitek dan
interior saat ini.
Hendra Hadiprana yang dikenal dengan desain eklektik bernafaskan Indonesia, selalu
mengingatkan, bahwa arsitek yang baik tidak hanya merancang untuk dirinya sendiri, namun
mereka harus menghidupkan karakter sang klien dalam bentuk yang lebih baik. Han Awal, yang
merupakan pendiri Han Awal Architects & Partners, kerap melakukan restorasi bangunan tua di
Indonesia agar tetap terjaga. Sementara salah satu pendiri Atelier 6, Adhi Moersid, biasa
menekankan desain arsitektur tropis dan vernakular kepada para arsitek muda. Terakhir, desainer
interior Naning Adiwoso yang masih aktif menjadi pembicara, mengangkat humanizing design
dan konsep desain yang ramah lingkungan.
"Pleasure in job puts perfection in their work" - Aristotle.
INSPIRING
LEGENDS

3. Mei 2016156
Project
Portfolio
Hendra Hadiprana
A R S I T E K / D E S A I N E R I N T E R I O R
HADIPRANA DESIGN CONSULTANT
Namanya sudah mengisi sejarah dunia arsitek dan interior Indonesia. Oom Henk – panggilan
akrabnya – adalah seorang desainer senior yang pernah mendesain gedung-gedung Bank Niaga di
Indonesia dan di Hongkong. Perancang yang lahir di tahun 1929 dan mendirikan Galeri Hadiprana
pada tahun 1962 ini bercerita bagaimana tentang dunia arsitek dan interior di Indonesia terkini.
Bagaimana perkembangan desain arsitektur dan interior di Indonesia sekarang?
Perkembangan desain di Indonesia maju terus. Berbeda dengan ketika Oom baru pulang dari
sekolah di Eropa dulu. Kini banyak arsitek-arsitek baru dengan aneka warna yang lebih maju.
Hadiprana mengusung desain unik, eklektik, dan Kontemporer. Bagaimana desain arsitek saat ini?
Setiap arsitek pasti mendesain dengan cara dan langgamnya dia. Terkadang ada gaya Indonesia,
Kontemporer, atau gaya apa saja. Semua adalah bagus menurut saya. Unsur Indonesia tidak perlu
dipaksakan ada dalam setiap desain. Bagaimanapun jika desainer berasal dari Indonesia pasti akan
melahirkan unsur Indonesia meski tidak terlalu nyata. Meskipun Anda sekolah atau bahkan tinggal
lama di luar negeri, rasa dan kaya Indonesia pasti akan terlihat dalam setiap desain.
Seringkali desainer menghasilkan karya fenomenal. Bagaimana menurut Anda?
Terkadang beberapa arsitek mendesain ingin “lain dari yang lain”. Tapi sayangnya justru membuat
terjebak dalam desainnya sendiri. Keinginan “lain dari yang lain” justru sering membuat tidak
benar dalam desain. Mau-maunya dia sendiri. Akibatnya membuat biaya perawatan gedungnya
jadi mahal. Tidak jarang terlihat bocor.
Siapa mentor Anda hingga saat ini?
Mentor saya sebetulnya lihat kiri kanan. Kritik diri sendiri. (seraya tertawa)
Di antara semua karya, manakah yang menjadi favorit?
Hotel Bali Jimbaran Intercontionental Resort. Karena saya sebagai arsitek sekaligus interior desainer
diberi kebebasan untuk mendesain. Saya pun mengusulkan Belt Collins arsitek lanskap terkemuka
dari Hawaii untuk mengerjakan lanskapnya. Menurut saya desain di Bali Intercontinental Resort itu
akan long lasting.
Bagaimana setiap desainer sebaiknya menyikapi perubahan era?
Apapun eranya, kenyamanan adalah tolok ukur yang utama. Apalagi membuat rumah, tempat
orang tinggal selama 24 jam di sana.
Apa saran untuk para desainer muda yang sedang berkarya untuk bangsa?
Be honest! Jujurlah pada setiap yang memberi pekerjaan. Bacalah buku untuk mengasah ilmu dan
menambah wawasan.

4. "Arsitek yang baik tidak hanya mendesain
yang ia inginkan."

5. Mei 2016158
Project
Portfolio
Han Awal
A R S I T E K
HAN AWAL & PARTNERS ARCHITECTS
Adalah seorang pakar di bidang arsitektur. Salah satu karyanya membuahkan penghargaan
International Awards of Excellence UNESCO Asia Pacific Heritage untuk Gedung Arsip Nasional.
Sang ahli lulusan Technische Hoogenschool di Delf, Belanda, ini menjelaskan mengapa begitu cinta
dengan bangunan bersejarah.
Bagaimana Anda pertama kali memulai karier sebagai arsitek di Indonesia?
Zaman dahulu arsitek belum banyak, hanya berjumlah sekitar 20 orang. Saat itu umumnya kami
mendapatkan pekerjaan yang langsung ditunjuk oleh Bapak Ir. Soekarno. Peraturan pun belum
sebanyak sekarang. Para arsitek yang baru lulus dapat mengerjakan proyek. Kala itu saya baru saja
mulai bekerja di salah satu biro estetika, ibaratnya magang. Di situlah saya pertama kali berkenalan
dengan Bapak Frederich Silaban, Arsitek Mesjid Istiqlal. Salah satu proyek pertama saya adalah
bangunan yang kini menjadi Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Siapa yang menjadi inspirasi Anda?
Para guru dan Presiden pertama kita. Saya pernah bekerjasama dengan Bapak Soekarno, semua
gambarharusmelewatiasistensibeliausaatitu.Sayakagumdengannya,karenaBapak menurunkan
level Presiden-nya menjadi ahli bangunan. Di situ saya belajar cara bersikap dengan setiap orang.
Sebagai pakar restorasi, bangunan apa yang paling diingat saat kembali menatanya?
Saya ditantang untuk membantu membereskan atap yang bocor di Katedral, Jakarta. Para arkeolog
ingin menggunakan sirap agar sama dengan sebelumnya. Tetapi saya justru malah menggantinya
dengan bahan yang mirip dengan gereja di Eropa. Keputusan ini belakangan justru malah membuat
atap terlihat lebih menyatu. Intinya, semua bangunan restorasi harus memiliki hubungan erat
dengan kehidupan manusia. Namun yang ingin diangkat adalah style beyond that.
Mengapa Anda banyak merestorasi Gereja?
Saya mendapat beasiswa dari Keuskupan Agung Malang. Pada saat lulus, lalu mendaftar sebagai
guru SMA. Melihat hasil akademis, saya diikutkan praktek tanpa syarat, dan menghasilkan karya-
karya yang melibatkan gereja. Dekorasi gereja adalah seni; Christian Art, La Sacre. Seni suci pada
gereja bukan sekadar memperkaya ruang. Tapi sebagai pengantar para umat kekhusukan. Beyond
decoration. Seni-seni sakral untuk di setiap tempat ibadah dengan melibatkan emosi.
Apa wejangan untuk para desainer muda bangsa?
Jangan takut! Banyak asitek Indonesia yang bisa membangun bangsa. Kebutuhan manusia kini
sudah meningkat. Distorsi pasti ada, sehingga perlu pendampingan antropolog dan psikolog yang
memandu kehidupan peradaban sekarang. Supaya karya-karya tidak lepas. Bahwa kita dipengaruhi
budaya luar memang kenyataannya. Tapi toh kita mencari akarnya.

6. "Suatu hari nanti kita akan menjadi hebat,
selama kita menyadarinya bahwa semua itu
berasal dari budaya."

7. Mei 2016160
Project
Portfolio
Adhi Moersid
A R S I T E K
ATELIER 6
Beliau terjun dalam perencanaan arsitektur CONEFO (kini kompleks MPR/DPR). Pria lulusan ITB
1968 ini aktif dalam organisasi profesi dan menjabat sebagai ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
tahun 1985-1987. Dirinya memiliki segudang pengalaman, termasuk bekerja sama dengan Frank
Gehry dan Zaha Hadid. Salah satu founding father Atelier 6 yang telah berdiri sejak tahun 1968 ini
banyak bertutur mengenai lokalitas dan arsitektur tropis.
Bagaimana Anda menerapkan desain terkini pada tempat beriklim tropis?
Pada prinsipnya arsitek memiliki tugas dan kewajiban untuk membuat desain yang patuh pada
peraturan berlaku. Tren desain terkini adalah ramah lingkungan dan turut melaksanakan MDG
(Millennium Development Goal). Sejauh mungkin kami melaksanakan prinsip tersebut dan
menjalin persahabatan dengan iklim ke dalam dan luar ruang dengan ukuran yang nyaman.
Bagaimana menggabungkan unsur lokalitas dengan desain Modern?
Lokalitas adalah hal yang menyangkut potensi dan karakteristik lahan. Secara sadar mengaitkan
arsitektur dengan potensi dan karakteristik site seperti konteks kultur, iklim, dan kesejahteraan
setempat. Ini merupakan cara menggabungkan lokalitas dengan desain Modern. Konsep yang
membuat arsitek bukan sekadar pencipta bentuk baru, tapi juga pemberi makna baru.
Apa yang menjadi inspirasi Anda?
Ketiadaan identitas dan gaya arsitektur pasca kolonial pada pertengahan 1970-an. Masalah identitas
dan gaya arsitektur menjadi bahasan yang hangat bagi dunia arsitektur saat itu di Indonesia maupun
AsiaTenggara.ArsitekIndonesiaberpendapatidentitasdangayadesainkitadiperolehdarimenggali
arsitektur vernakular dan tradisional yang telah lama dimiliki.
Di antara semua karya, manakah yang menjadi favorit Anda?
Tidak ada yang favorit. Begitu sebuah karya selesai dengan selamat dan memuaskan klien, kita
syukuri dengan sungguh-sungguh. Ada sebuah karya yang mendapat perhatian khusus, ialah Hotel
Carita Beach Resort. Ketika menjadikannya local identity architecture, bahan dukungan yang
lengkap; dibangun sempurna sebagai hotel bintang empat yang masih meninggalkan sebagian
fasilitas untuk dikembangkan. Sayangnya, sejak 11 tahun yang lalu hotel ini sudah tutup dan hancur.
Apa ajakan bagi desainer muda untuk mengedepankan lokalitas dan arsitek tropis?
Mengajak mereka untuk bergerak di arsitektur tropis yang dicontohkan arsitektur vernakular. Ini
menjadi penting sebagai contoh arsitektur ramah lingkungan. Robert Adam, 2011, The Global
Resource for Architecture menulis tentang kekhawatiran arsitek dunia bahwa perkembangan
arsitektur sangat besar dan cepat akan membuat arsitektur kota menjadi seragam.
Apa yang membuat arsitek Indonesia tidak kalah hebat dengan bangsa lain?
Arsitek Indonesia memiliki peluang yang sama dalam segala hal dengan bangsa lain. Pembedanya
adalah penilaian masyarakat luas terhadap sebuah karya.

8. "Local identity of architecture dapat
melahirkan beragam arsitektur Modern baru."

9. Mei 2016162
Project
Portfolio
Naning Adiwoso
D E S A I N E R I N T E R I O R
ASRI DESINDO INTIWIDYA (ADI)
Selain mendirikan firma desain Asri Desindo Intiwidya (ADI), Naning Adiwoso juga turut aktif
dalam beberapa aktivitas desain, salah satunya sebagai Chairperson Green Building Council
Indonesia. Perempuan yang pernah mengenyam pendidikan di International Institute of Interior
Design, Washington, DC dan Environmental Design, New York, AS, ini bertutur bagaimana menjadi
seorang perancang untuk generasi masa datang dan humanizing design.
Mengapa environmental psychology dan environmental design menjadi sangat penting?
Kita melihat perubahan terjadi begitu cepat. Tahun 1990 orang berubah dari manual ke digital.
Secara psikologis kondisi ini memengaruhi cara manusia bekerja. Salah satunya terlihat pada
industri desain yang awalnya menggambar menggunakan meja gambar, kini beralih komputer. Era
yang serba daring membuat terciptanya netizen (citizen of the net). Kondisi ini memengaruhi
perubahan desain, multi generation workshop place. Sementara environmental design mulai
menjadi pemikiran yang cukup serius, setelah banyaknya negara yang membicarakan perubahan
iklim di tahun 1994. Indonesia baru membahas hal ini pada akhir 2010. Artinya, kita harus mengikuti
segala bentuk perubahan dan bukan hanya desain.
Melihat perkembangan desain saat ini apakah sudah mendekati humanizing design?
Banyak desain yang kurang memikirkan secara keseluruhan. Terdapat 28 juta orang kaum difabel di
Indonesia. Menurut peraturan kita harus memikirkan dan menyikapinya. Namun sayang sekali hal
ini sering tidak terpikirkan. Desain boleh mewah, tapi tetap harus ada sisi humanisnya; ergonomis.
Bagaimana dengan pendapat orang bahwa untuk green building itu mahal?
Saya tidak setuju jika orang mengatakan to be green is expensive. Oleh karena itu pentingnya edukasi
bahwa biaya bebas buangan memang akan terlihat besar di awal. Sekarang, maukah Anda
mengeluarkan biaya sedikit lebih tinggi namun biaya operasional ke depannya akan lebih murah?
Pada saat mendesain, apakah green building dan humanizing design bisa berjalan bersamaan?
Tentu bisa. Green building adalah kinerja bangunan. Kita harus mengukur berapa besar energi yang
digunakan, berapa banyak sampah yang dikeluarkan, bagaimana kualitas udara, dan bagaimana
bisa menghemat air untuk bangunan tersebut. Semua hal dibahas untuk menghasilkan murahnya
biaya operasional. Misalnya penggunaan material kaca pada bangunan untuk menghemat biaya
lampu, namun perlu memilih kaca yang dapat menahan panas, agar tidak menggunakan pendingin
ruang secara terus menerus. Arsitek dan desainer interior bisa memikirkan dan menyesuaikan
dengan kondisi yang ada.
Apa salah satu contoh bangunan yang mendukung humanizing design?
Pusat perbelanjaan yang memiliki ramp di pintu masuk, menyediakan kursi roda dan toilet difabel.
Adakah saran untuk disampaikan dalam desain bagi generasi mendatang?
Bersahabatlah dengan perubahan. Perubahan itu ada.

10. "Suka tidak suka apa yang akan kita
hadapi adalah bagaimana kita bisa
menyelamatkan bumi ini."