Dokumen ini membahas enam kerajaan Islam di Jawa dari abad ke-15 hingga abad ke-18, yaitu Kesultanan Demak, Banten, Cirebon, Pajang, Mataram, dan dua kerajaan yang masih ada hingga sekarang yaitu Ngayogyakarta Hadiningrat dan Surakarta Hadiningrat.
4. Para ahli memperkirakan Demak
berdiri tahun 1500. Sementara Majapahit
hancur beberapa waktu sebelumnya.
Menurut sumber sejarah lokal di Jawa,
keruntuhan Majapahit terjadi sekitar
tahun 1478. Hal ini ditandai dengan
candrasengkala, Sirna Hilang Kertaning
Bhumi yang berarti memiliki angka tahun
1400 Saka. Raja pertama kerajaan Demak
adalah Raden Fatah, yang bergelar Sultan
Alam Akbar Al-Fatah. Raden Fatah
memerintah Demak dari tahun 1500- 1518
M.
5. Menurut cerita rakyat Jawa Timur,
Raden Fatah merupakan keturunan raja
terakhir dari Kerajaan Majapahit, yaitu
Raja Brawijaya V. Di bawah
pemerintahan Raden Fatah, kerajaan
Demak berkembang dengan pesat
karena memiliki daerah pertanian yang
luas sebagai penghasil bahan makanan,
terutama beras. Selain itu, Demak juga
tumbuh menjadi sebuah kerajaan
maritim karena letaknya di jalur
perdagangan antara Malaka dan
Maluku. Oleh karena itu Kerajaan
Demak disebut juga sebagai sebuah
kerajaan yang agraris-maritim.
6. 2. Kesultanan Banten (1524
- 1813)
Kerajaan Islam di Jawa yang
selanjutnya berdiri di atas Tatar
Pasundan. Kerajaan ini bernama
Kesultanan Banten. Kerajaan ini
berdiri setelah kerajaan Demak
mempeluas kekuasaannya ke pesisir
barat Jawa. Maulana Hasanuddin
(putra Sunan Gunung Jati) merupakan
orang yang sangat berperan dalam
penaklukan tersebut. Karena
pengaruh kedatangan Belanda,
kerajaan ini kemudian hanya bertahan
7. 3. Kesultanan Cirebon (1552
- 1677)
Pada abad ke-15 dan 16 Masehi, kesultanan
Cirebon adalah kerajaan Islam yang sangat ternama
di seluruh Asia. Dalam jalur perdagangan dan
pelayaran antar pulau pada masa silam, kesultanan
ini menempati posisi yang sangat strategis. Selain
menjadi jembatan dan tempat persinggahan para
pedagang dan pelayar yang hendak berlayar ke
Timur dan ke Barat, kerajaan Islam di Jawa yang
satu ini juga menjadi pusat pertemuan kebudayaan
dari bermacam-macam daerah.
9. Kerajaan Pajang adalah kerajaan Islam di Jawa
Tengah yang menjadi kelanjutan dari Kerajaan
Demak. Selepas kematian Sultan Trenggana,
kerajaan Demak kemudian runtuh. Daerah-
daerah kekuasannya melepaskan diri dan
membangun kerajaannya sendiri, termasuk
kesultanan Pajang ini. Sekarang, kita masih bisa
menemukan bukti keberadaan kesultanan
Pajang di masa silam. Reruntuhan dan pondasi
keratonnya masih tersisa dan dapat kita lihat di
kelurahan Pajang, Kota Surakarta.
10. 5. Kesultanan Mataram
(1586 - 1755)
Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Jawa
yang berdiri pada akhir abad ke-15. Raja pertamanya
adalah Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan. Pada
masa keemasannya, Kerajaan Mataram pernah
menyatukan tanah Jawa. Kerajaan yang berbasis pada
pertanian ini juga pernah memerangi VOC di Batavia.
Beberapa peninggalan yang masih dapat kita jumpai
hingga kini antara lain adanya kampung Matraman di
Jakarta, penggunaan hanacaraka dalam bahasa Sunda,
sistem persawahan di Pantai Utara Jawa, politik feodal,
dan beberapa batas wilayah administrasi yang hingga
sekarang masih berlaku.
12. 6. Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta
Hadiningrat (1755-sekarang)
Selain 5 kerajaan di atas, ternyata masih ada 2
kerajaan Islam di Jawa yang hingga kini masih
eksis. Kedua kerajaan tersebut adalah
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kedua
kerajaan ini merupakan pecahan dari kerajaan
Mataram Islam yang bubar akibat perebutan
kekuasaan. Melalui perjanjian Giyanti pada
tanggal 13 Februari 1755, Mataram resmi
dipecah menjadi 2 hingga kini.