SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Kerajaan Islam
Terkenal Di Nusantara
Kelompok 2
Jawa
Kerajaan Islam
Sulawesi
Maluku Papua
Sumatera
Kalimantan
01
Sumatera
Sumatera
1. Kerajaan Jeumpa (777 M)
Kerajaan Jeumpa merupakan salah satu kerajaan Islam di nusantara yang muncul sekitar abad ke 7 M.
Adapun pendiri dari kerajaan Jeumpa ini ialah Salman Al Parsi. Kerajaan Jeumpa menjadi tempat
penyebaran pertama Islam untuk pertama kalinya di wilayah nusantara kala itu.
Penyebaran agama Islam di Kerajaan Jeumpa kala itu dipengaruhi oleh para pedagang muslim yang
berasal dari Persia. Secara perlahan Kerajaan Jeumpa hingga para masyarakat pun memeluk Islam.
Sekitar tahun 777 Masehi, kerajaan secara sepenuhnya menjadi kerajaan yang bercorak Islam.
2. Kesultanan Peureulak (840-1292)
Kesultanan Perlak merupakan salah satu Kerajaan Islam di wilayah Sumatera. Kesultanan Perlak juga
terkenal akan daerahnya yang menghasilkan banyak kayu perlak. Kayu perlak sendiri merupakan jenis
kayu yang sangat cocok dalam pembuatan kapal.
Oleh karena itu daerah ini terkenal dengan sebutan Kesultanan Perlak. Karena wilayahnya yang
strategis serta memiliki hasil alam yang baik, menjadikan Perlak sebagai kawasan pelabuhan niaga yang
berkemang pada abad ke 8 M.
3. Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)
Nama lain dari Kesultanan Samudera Pasai ialah Samudera Darussalam. Kerajaan ini merupakan
salah satu kerajaan Islam yang terletak di bagian pesisir pantai utara Sumatera. Lokasinya berada di
sekitar kota Loksumawe dan Aceh Utara.
Kesultanan ini didirikan oleh Marah Silu yang memiliki gelar Sultan Malik As-Shaleh pada tahun 1267.
Kerajaan Samudera Pasai Runtuh pada tahun 1521 ketika dikalahkan oleh bangsa Portugis.
4. Kesultanan Lamuri (800-1503)
Kesultanan Lamuri terletak di daerah Aceh Besar yang berpusat di Lam Reh, Kecamatan Masjid
Raya. Kesultanan Lamuri merupakan kerajaan yang lebih dulu muncul sebelum berdirinya Aceh
Darussalam.
Data mengenai keberadaan Kesultanan Lamuri ini didasarkan pada berita-berita luar yang selalu
dikemukakan oleh para pedagang dan pelaut asing dari India, Arab dan China.
Sumatera
5. Kerajaan Linge (1025-sekarang)
Kerajaan Linge termasuk ke dalam kerajaan kuno yang terletak di Aceh. Kerajaan ini berdiri sekitar
tahun 1025 M atau 416 H di mana raja pertamanya ialah Adi Genali.
6. Kerajaan Siguntur (1250-sekarang)
Kerajaan Siguntur merupakan kerajaan yang telah berdiri sejak tahun 1250 setelah runtuhnya
kerajaan Dharmasraya. Setelah bertahan beberapa periode, Kerajaan Siguntur pun kemudian
dikuasai oleh Kerajaan Pagaruyung.
7. Kesultanan Indrapura (1347-Sekarang)
Kerajaan ini adalah sebuah kesultanan yang berlokasi di Pesisir Selatan, Sumatra Barat serta
berbatasan dengan Jambi dan Bengkulu. Secara resmi, kerajaan ini pernah menjadi bawahan
Kerajaan Pagaruyung akan tetapi pada akhirnya kesultanan ini berdiri sendiri sehingga bisa
mengatur sendiri urusan kerajaan tanpa campur tangan kerajaan Pagaruyung.
Sumatera
8. Kerajaan Pedir (1400-1524)
Kerajaan Pedir merupakan kerajaan kecil yang digambarkan terletak di wilayah dataran rendah.
Wilayahnya luas serta subur sehingga para penduduknya hidup dengan makmur. Batas-batas
kerajaan ini ialah sebelah timur wilayah kerajaan Samudera Pasai, kemudian bagian barat wilayah
kerajaan Aceh Darussalam dan bagian selatan berbatasan dengan pegunungan serta di bagian utara
berbatasan dengan Selat Malaka.
9. Kerajaan Daya (1480-Sekarang)
Dulu wilayah kerajaan ini terdapat hulu sungai Daya. Di tempat ini terdapat sebuah dusun Lhan Na
dan dihuni oleh masyarakat yang belum beragama. Tak lama setelah itu masyarakat di sekitar hulu
menjadi ramai dan berkembang karena berbagai pendatang menikah dengan penduduk asli hulu.
Agama Islam mulai meluas di kerajaan ini setelah orang-orang dari Aceh besar dan Pasai datang ke
kerajaan ini.
Sumatera
10. Kesultanan Aceh (1496-1903)
Kesultanan Aceh Darussalam termasuk juga sebagai kerajaan Islam yang berada di provinsi Aceh.
Kesultanan Aceh berlokasi di utara pulau Sumatra yang beribu kotakan Banda Aceh Darussalam.
Adapun sultan pertama dari kerajaan ini Sultan Ali Mughayat. Selama berdirinya kerajaan Aceh,
kesultanan ini fokus pada sistem pendidikan militer yang bertujuan untuk menentang imperialism
bangsa Eropa.
11. Kerajaan Sungai Pagu (1500-Sekarang)
Kerajaan ini telah ada sejak abad ke 16 di daerah Solok Selatan. Adapun nama lengkap dari kerajaan
ini ialah Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu. Kerajaan ini terletak di Pasir Talang dan wilayah
Bandar Sepuluh.
12. Kerajaan Bungo Setangkai
Kerajaan Bungo Setangkai merupakan kerajaan yang sudah lama berdiri di Minangkabau sebelum
berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kerajaan ini juga merupakan pecahan dari Kerajaan Pasumayan
Koto Batu yang berada di Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar saat ini. Kerajaan ini sendiri
diprakrasai oleh Datuk Ketumanggungan.
Sumatera
13. Kesultanan Jambi (1600-Sekarang)
Wiayah Jambi sebelumnya memang merupakan wilayah dari Kerajaan Melayu. Namun, setelah itu
menjadi bagian dari wilayah Sriwijaya yang berada di Palembang. Sekitar abad ke 14 M, Jambi
merupakan vassal dari kerajaan Majapahit.
Pengaruh Jawa saat itu juga masih sangat kental di dalam kerajaan Jambi yang berlangsung sekitar
abad ke 17 dan ke 18. Munculnya kesultanan Jambi bersamaan dengan hadirnya Islam di wilayah
tersebut
14. Kesultanan Asahan (1630-Sekarang)
Kesultanan Asahan terletak di wilayah yang saat ini disebut sebagai kota Tanjung Bali, Kabupaten
Asahan. Kerajaan ini telah berdiri sejak tahun 1630. Di tahun 1865 kerajaan Asahan mengalami
kemunduran setelah ditaklukkan Belanda.
15. Kesultanan Serdang (1723-Sekarang)
Pada tahun 1723 kerajaan Serdang mulai berdiri kemudian di tahun 1946 kerajaan ini pun masuk
menjadi bagian dari negara RI. Kesultanan Serdang berpisah dengan Deli di tahun 1720 karena
adanya sengketa tahta kerajaan. Kerajaan ini masuk sebagai kerajaan yang makmur karena majunya
perkebunan kelapa sawit, tembakau dan karet di wilayahnya. Sayangnya, pada tahun 1865 Serdang
ditaklukkan oleh Belanda.
Sumatera
16. Kesultanan Deli (1632-Sekarang)
Kesultanan Deli masuk sebagai Kesultanan Melayu dan didirikan sejak tahun 1632 oleh Tuanku
Panglima Gocah Pahlawan. Lokasi kerajaan ini terletak di Tanah Deli atau di kota Medan saat ini.
Kesultanan Deli masih ada hingga hari meskipun sudah tak memiliki kekuatan politik lagi setelah
terjadinya perang dunia II dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
17. Kesultanan Langkat (1568-Sekarang)
Kesultanan Langkat adalah sebuah kerajaan yang pernah memerintah wilayah kabupaten Langkat
yang saat ini dikenal sebagai Sumatera Utara. Kesultanan langkat menjadi makmur setelah
dibukanya wilayah perkebunan karet hingga ditemukannya cadangan minyak di wilayah Pangkalan
Brandan.
18. Kesultanan Siak
Kesultanan Siak yang juga dikenal sebagai Kesultanan Siak Sri Indreapura merupakan sebuah
kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kesultanan
Siak didirikan di Buantan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung dan bergelar Sultan Abdul Jalil di tahun
1723.
Sumatera
19. Kesultanan Palembang (1455-Sekarang)
Kesultanan Palembang merupakan sebuah kerajaan bercorak Islam dan berada di kota Palembang,
Sumatera Selatan.
Kesultanan ini berada di bawah pimpinan Sri Susuhunan Abdurrahman, yaitu seorang bangsawan
Palembang di tahun 1659. Kemudian di tahun 1823 pemerintah Belanda menghapuskan keberadaan
Kesultanan Palembang
20. Kesultanan Riau Lingga(1824-1911)
Kesultanan Lingga yang bercorak Islam ini didirikan di wilayah Pulau Lingga. Kesultanan ini didirikan
pada tahun 1824 yang merupakan pecahan wilayah Kesultanan Johor Riau.
Pendiri dari kerajaan ini ialah Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah. Pusat pemerintahan kesultanan
Lingga awalnya terletak di Tanjung Pinang lalu kemudian dipindahkan ke pulau Lingga.
21. Kesultanan Kota Pinang (1630-1946)
Kesultanan Kota Pinang telah ada sejak tahun 1630 di area yang sekarang telah menjadi Kabupaten
Labuhanbatu Selatan. Kesultanan ini dikuasai oleh Belanda sekitar tahun 1837 dan kemudian masuk
menjadi bagian negara Indonesia di tahun 1946.
Sumatera
22. Kesultanan Pelalawan (1725-1946)
Kesultanan Pelalawan telah ada sejak 1725 M hingga 1946 M. Kerajaan ini berada di wilayah
kabupaten Pelalawan. Kerajaan ini pernah menguasai wilayah Melayu yang turut serta dalam
pewarisan budaya Melayu dan Islam di wilayah Riau. Sebutan Tengkoe Besar adalah gelar untuk
raja Pelalawan kala itu.
23. Kerajaan Indragiri (1347-1945)
Kerajaan Inderagiri menjadi kerajaan Melayu yang terletak di wilayah Kabupaten Indragilir Provinsi
Riau. Sebelumnya, kerajaan ini menjadi bawahan dari Kerajaan Pagaruyung sekaligus kawasan
pelabuhan. Setelah itu, Kerajaan Indragiri diperebutkan oleh Kesultanan Jambi, Siak dan Aceh.
24. Kerajaan Aru (1200-1613)
Kesultanan Aru juga dikenal dengan sebutan Haru yang merupakan kerajaan yang pernah berdiri di
wilayah pantai Timur Sumatera Utara Sekarang. Nama kerajaan ini juga disebut-sebut dalam
Sumpah Palapa Gadjah Mada.
Sumatera
25. Kesultanan Barus (1300-1858)
Kerajaan Barus berada di Tapanuli Tengah. Kesultanan ini didirikan oleh Sultan Ibrahimsyah. Kesultnanan ini
berakhir masa kejayaannya saat ditaklukkan Belanda di tahun 19 M.
26. Kerajaan Padang (1630-1946)
Kerajaan Padang masuk sebagai kerajaan Melayu yang bercorak Islam. Lokasi utama kerajaan Padang saat
ini ialah di Tebing Tinggi.
27. Kerajaan Tamiang (1330-1558)
Kerajaan Tamiang juga dikenal dengan sebutan Benua Tunu yang merupakan kerajaan bercorak Islam di
Aceh. Wilayah kerajaan ini memiliki perbatasan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
28. Kerajaan Tulang Bawang (1500-Sekarang)
Kerajaan Tulang Bawang merupakan sebuah kerajaan yang terletak di Lampung. Kerajaan ini berlokasi di
wilayah Kabupaten Talang Bawang, Lampung sekarang. Tidak banyak catatan sejarah mengenai kerajaan ini.
Sumatera
29. Kepaksian Sekala Brak (1400-Sekarang)
Kerajaan ini merupakan kerajaan yang bercorak Islam dan terletak di wilayah Lampung. Menurut
sejarah kedatangan Empat Umpu Ratu dari Pasai membuat kerajaan ini menjadi kerajaan yang
bercorak Islam.
30. Kerajaan Dharmasraya
Nama Dharmasraya berasal dari nama ibu Kota di sebuah Kerajaan Melayu yang berada di
Sumatera. Kerajaan ini mengalami masa kemundurannya setelah Kerajaan Sriwijaya di serang oleh
Raja Chola dari Koromandel di tahun 1025.
Sumatera
Jawa
02
1. Kerajaan Demak
Kerajaan demak adalah kerajaan islam pertamadi Pulau Jawa. Kerajaan ini terletak di
Pulau Jawa Tengah tepatnya di kota Demak. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden
Patah sekitar tahun 1500M. Kerajaan Demak adalah Putra dari Raja Brawijaya V dari
Majapahit. Setelah Raden patah wafat,digantikan dengna Pati Unus ( 1518-1521M).
Pengganti Pati Unus adalah Sultan Trenggoro ( 1521-1546 M).
Jawa
2. Kerajaan Pajang
Munculnya Kerajaan Pajang tidak dapat di lepaskan dari keberadaan Jaka Tingkir/Pangeran
Hadiwijaya.Setelah berhasil mengalahkan Asya Penangsang,Adiwijaya memindahkan pusat Kerajaan
Dema Ke Pajang.Kerajaan Pajang berdiri tahun 1568 dengan raja pajang pertama yakni Pangeran
Hadiwijaya/Jaka Tingkir.
3. Kerajaan Mataram
Pada awalnya daerah Mataram di kuasai kesultanan pajang sebagai balas jasa atas perjuangan dalam
mengalahkan Asya Penangsang. Sultan Hadiwijaya menghadiahkan daerah Mataram kepada Ki Ageng
Pamanahan.Pada tahun 1575,Pamanahan meninggal dunia. Ia digantikan oleh putranya,Danang
Sutawijaya/pangeran Ngabehi Loring Pasar.Karena ingin mewujudkan cita-citanya,akhirnya ia
bertemput dengan kerajaan pajang.Sampai akhirnya ia membunuh sultan Hadiwijaya.Sutawijaya
mengangkat dirinya menjadi Raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati Ing Alaga.
4. Kesultanan Banten
Kesultanan Banten berdiri pada tahun 1526 oleh putra Sunan Gunung Jati yaitu Maulana
Hasanudin/Fatahillah. Setela Fatahillah wafat kemudian digantikan oleh Pangeran Yusuf dan anak
yang satunya lagi PangeranArya menggantikan ratu Kalinyamat di Jepara. Kemudian pada tahun
1580 Panngeran Yusuf wafat dan digantikan oleh putranya yang bernama Maulana Muhammad.
Kemudian,Maulanan Muhammad melakukan serangan ke Palembang yang saat itu dipimpin oleh
Gede ing Suro,Kemudian ia wafat dan diberi gelar Prabu seda ing Palembang,tetapi saat itu putra
Maulana Muhammad masih kecil sehingga digantikan oelh sang Mungkubumi.
5. Kesultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon berdiri pada tahun 145 oleh Pangeran Cakrabuana. Mendengar berdirinya
kerajaan baru di Cirebon,ayah dari Pangeran Cakrabuana merasa senang. Kemudian ia mengutus
mengutus Tumenggung Jayabaya untuk melantik Pangeran Cakrabuana menjadi Raja Nagara
Agung Pakungwati Cirebon. Pada tahun 1479,Pengeran Cakrabuana mengundurkan diri dari tapuk
pimpinan kerajaan Pakungwati.Keduukannya digantikan oleh adiknya Nyai Rarasantang
03
Maluku
Maluku
1. Kerajaan Jailolo
Kerajaan Jailolo terletak di bagian pesisir utara pulau Seram dan sebagian Halmahera. Kerajaan ini
termasuk ke dalam kerajaan tertua di wilayah Maluku. Menurut sejarah kerajaan Jailolo berdiri sejak
tahun 1321 dan mulai masuk Islam setelah kedatangan mubaligh dari Malaka.
2. Kerajaan Ternate
Menurut sejarah kerajaan Ternate telah berdiri sekitar abad ke 13 Masehi. Kerajaan ini berada di
Maluku Utara dan beribukotakan di Simpalu. Penyebaran Islam di kerajaan Ternate dipengaruhi
oleh ulama-ulama dari Jawa, Arab dan Melayu.
Kemudian, kerajaan ini pun resmi memeluk Islam setelah raja Zainal Abidin belajar tentang Islam
dari Sunan Giri pada tahun 1486 Masehi. Sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, maka banyak
pedagang dari berbagai penjuru dunia yang singgah di wilayah Ternate.
3. Kerajaan Tidore
Kerajaan ini terletak di sebagian pulau Halmahera dan sebagian lagi di pulau Seram. Kerajaan Tidore
memeluk Islam sekitar abad ke 15 Masehi. Cirali Lijitu merupakan sultan Tidore yang pertama kali memeluk
agama Islam dan memiliki gelar Sultan Jamaludin.
Sultan Jamaludin memeluk Islam berkat seorang mubaligh bernama Syekh Mansyur. Kerajaan ini sendiri
terkenal karena ekonomi perdagangan di sektor rempah-rempah. Menurut sumber sejarah, kerajaan Tidore
kala itu memiliki persekutuan yang disebut dengan Ulisiwa yang terdiri atas wilayah Halmahera, Makyan,
Kai, Jailolo serta pulau-pulau lainnya di wilayah sebelah timur Maluku.
4. Kerajaan Bacan
Kekuasaan kerajaan Bacan telah meliputi seluruh kepulauan Bacan, Obi, Waigeo, Solawati hingga di
wilayah Irian Barat. Penyebaran agama Islam di kerajaan Bacan ini sendiri bermula ketika seorang
Mubalig dari kerajaan Islam Maluku lainnya datang dan mulai menyebarkan Islam.
Adapun raja pertama dari kerajaan Bacan ini bernama Zainal Abidin. Ketika memimpin Kerajaan Bacan,
Zainal Abidin pun mulai menerapkan ajaran dan aturan-aturan Islam di wilayah Kerajaan Bacan.
5. Kerajaan Nunusaku
adalah salah satu kerajaan besar tertua yang berada di Pulau Seram bahkan keberadaanya diyakini
jauh sebelum masehi (SM). Nunusaku merupakan kerajaan yang diyakini sebagai asal usul semua
masyarakat adat yang ada di Maluku.
Kerajaan Nunusaku berdiri setelah banjir bah dasyat menghatam bumi. Sewaktu air bah perlahan-lahan
mulai surut pertama-tama yang terlihat seperti gundukan tanah di tengah-tengah samudra gundukan
tanah itu seperti membentuk “NUN SUKUN” (NUN = huruf ke 25 dalam alphabet arab). Ternyata
gundukan tanah itu adalah puncak dari sebuah gunung. Mereka pun singgah dipuncak gunung itu dan
ketika air benar-benar surut yang masih kokoh berdiri adalah pohon beringin bercabang dua. Mereka
pun mendirikan sebuah pemerintahaan ADAT BERSENDIKAN AGAMA. AGAMA BERSENDIKAN
FIRMAN-FIRMAN ALLAH SWT. Dari kejadian yang di alami maka kerajaan itu diberi nama
NUNUSAKU. Kerana mereka orang pertama yang sampai atau menginjakan kaki di situ maka dengan
sendirinya mereka disebut ALIF’URU.
6. Kerajaan Sahulau.
Masa pemerintahaan Kerajaan Nunusaku sangat lama dan wilayah kekuasaan Kerajaan Nunusaku pun
cukup besar dan luas. Sampai pada Upu Latu ………… turunan ke beberapa puluh setelah Upu Latu yang
pertama maka beiau Upu Latu ………… mengumpulkan seluruh perangkat pemerintahaan dengan maksud
untuk membentuk kerajaan yang baru dan akan dipimpin oleh Putera Sulungnya yang mana Putera
Sulungnya juga sebagai Putera Mahkota. Maka Putera Mahkota dibantu oleh tua-tua adat dan pemuka
agama pergi mencari tempat yang dianggap pas untuk dijadikan pusat pemerintahan yang baru. Setelah
lama berputar-putar dari satu pulau ke pulau lain (masih dalam Maluku) maka mereka pun bersepakat
pusat pemerintahaan yang baru masih berpusat di NUSA INA. Maka putera Mahkota pun mendirikan
kerajaan yang baru dengan nama Kerajaan Sahulau
7. Kerajaan Tanah Hitu
adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di Pulau Ambon, Maluku. Kerajaan ini memiliki masa kejayaan
antara 1470-1682 dengan raja pertama yang bergelar Upu Hatta karena Kerajaan ini didirikan oleh Empat
Perdana yang ingin mencari tahu faedah baik dan tidak adanya Raja. Kerajaan Tanah Hitu pernah menjadi
pusat perdagangan rempah-rempah dan memainkan peran yang sangat penting di Maluku, disamping
melahirkan intelektual dan para pahlawan pada zamannya. Beberapa di antara mereka misalnya adalah
Imam Ridjali, Tagglukabessy, Kakiali dan lainnya yang tidak tertulis di dalam Sejarah Maluku sekarang,
yang beribu Kota Negeri Hitu. Kerajaan ini berdiri sebelum kedatangan imprialisme barat ke wilayah
Nusantara.
8. Kerajaan Loloda
adalah salah satu kerajaan yang berdiri di wilayah Maluku Utara pada abad ke-13. Kerajaan ini terletak di
bagian utara dan barat pulau Halmahera. Kerajaan Loloda merupakan kerajaan tertua di Maluku Utara
yang wilayahnya meliputi pesisir pantai barat laut hingga pantai barat daya Pulau Halmahera. Pada Abad
ke-19 hingga awal abad ke-20 Loloda berstatus distrik dengan kepemimpinan Sangaji sebagai district
dibawah hirarki belanda berada diwilayah Darume dikemudian hari menjadi ibukota kecamatan pertama
setelah menjadi bahagian dari NKRI. Alferis Banggai (10 April 1895), Raja dari Loloda.
9. Kerajaan Iha
adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di Pulau Saparua, Maluku. Di Pulau Saparua sampai pada
masa penjajahan Belanda ada dua kerajaan yang terkenal yaitu Iha dan Honimoa (Siri Sori ). Kedua
kerajaan Islam yang cukup berpengaruh ini sempat dikenal sebagai sapanolua artinya dua sampan atau
dua perahu. Yang dimaksudkan ialah pulau Saparua mempunyai dua jasirah yang besar yang diatasnya
berkuasa dua orang raja dengan tanahnya yang sangat luas itu yaitu disebelah utara Raja Iha dengan
kerajaannya dan di sebelah tenggara Raja Honimoa (Siri Sori dengan Kerajaannya). Kerajaan Iha terlibat
dalam sebuah perlawanan melawan kolonial Belanda yang disebut Perang Iha (1632-1651) yang
mengakibatkan kerajaan ini kehilangan sebagian daerah dan rakyatnya sehingga kemudian mengalami
kemunduran.
10. Kerajaan Huamual, berdiri pada tahun 1256 sampai abad ke-17.
Kerajaan Huamual, berdiri pada tahun 1256 dengan demikian memiliki kekuasaan terbentang dari
ujung selatan seram barat yaitu tanjung sial menuju utara, tanah genting kota nia yang disebut “Jazirah
Huamual” termasuk didalamnya pulau Buano, Kelang, dan pulau Manipa.
Ibu kota kerajaan Huamual adalah Luhu.
Sebelum kedatangan bangsa portugis, spanyol dan Belanda Negeri Luhu berada dalam bingkai
kerajaan Huamual dari 99 Negeri di semenanjung Jazirah Huamual. Perang Huamual berkobar di tahun
1602-1651 (50 Tahun Perang Huamual) telah membumihanguskan 98 negeri dan tinggal satu-satunya
negeri yaitu Negeri Luhu sebagaimana yang dituangkan dalam bahasa Huamual yang sekarang ini
menjadi bahasa adat Luhu dan sering dipakai dalam upacara adat (ritual adat) disaat pelantikan raja
atau Upulatu Luhu.
Perubahan besar di Huamual terjadi di masa kekuasaan Belanda.
Sejak masa pemerintahan Gubernur Van Diemen serta gubernur Jan Pieters Coen dan yang terakhir
gubernur Arnold De Vlamingh Van Oudshoorn pada periodesasi (1655-1661) merupakan gubernur
VOC/Belanda yang paling kejam, dalam masa jabatannya tersebut mengakibatkan sedikitnya sekitar
50.000 jiwa tewas, dan dihancurkannya kehidupan masayarakat di Huamual. Para gubernur itu
menggunakan kekerasan untuk monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, terkhusus di
Huamual. Kemudian ada negeri Luhu (Huamual).
Sulawesi
04
1. Kerajaan Gowa Tallo
merupakan kerajaan bercorak Islam terbesar di Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa
Tallo berdiri sekitar abad ke-16. Kerajaan Gowa Tallo dikenal juga dengan Kerajaan
Makassar.
Kerajaan Gowa-Tallo adalah kerajaan gabungan dari Kerajaan Gowa serta Kerajaan
Tallo yang dimiliki oleh dua bersaudara. Pada pemerintahan Raja Daeng Matanre
Karaeng Tumapa'risi Khallona, kedua kerajaan ini dipersatukan.
Hancurnya Kerajaan Gowa Tallo adalah politik adu domba yang dilakukan Belanda.
Kesultanan Makassar mulai mengalami transisi kepemimpinan. Saat dipimpin Sultan
Muhammad Abdul Kadir Aidudin, kesultanan resmi menjadi bagian dari Republik
Indonesia.
Sulawesi
2. Kesultanan Buton
adalah kerajaan Islam yang pernah berdiri di Baubau, Sulawesi Tenggara,
antara abad ke-16 hingga abad ke-20.
Selama berkuasa, kesultanan ini memiliki sistem pemerintahan dan undang-
undang yang berbeda dari kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Selain itu, Kesultanan Buton juga berhasil mempertahankan kedaulatannya
meski berkali-kali terlibat perang dengan Belanda.
Meski berhasil memerangi Belanda, masa kemunduran Kesultanan Buton
ternyata justru datang karena konflik internal kerajaan. Kekuatan kesultanan
pun semakin melemah hingga Indonesia merdeka. Pada akhirnya, Kesultanan
Buton hanya dapat bertahan hingga 1960, ketika sultan terakhirnya meninggal.
Sulawesi
3. Kerajaan Bone
adalah kesultanan Islam yang terletak di Sulawesi Selatan. Sejarah mencatat
bahwa kerajaan ini didirikan oleh Manurunge ri Matajang pada 1330 masehi.
Kesultanan Bone berhasil mencapai puncak kejayaannya ketika masa
pemerintahan Arung Palakka pada pertengahan abad ke-17. Dengan potensi
yang beragam seperti dalam bidang pertanian, perkebunan, dan kelautan,
Arung Palakka berhasil memakmurkan rakyatnya. Meski sempat menjadi
penguasa utama di Sulawesi Selatan, Bone akhirnya berada di bawah kendali
Belanda pada 1905.
4. Kerajaan Banggai (bahasa Inggris: Kingdom of Banggai)
adalah sebuah kerajaan di Indonesia yang terletak di bagian semenanjung
timur pulau Sulawesi dan Kepulauan Banggai. Kerajaan ini pada awalnya
hanya meliputi wilayah Banggai kepulauan, tetapi kemudian disatukan dengan
wilayah Banggai daratan oleh Adi Cokro.
Kerajaan Banggai ini merupakan kerajaan yang berbentuk kesultanan pertama
di wilayah Sulawesi Tengah. Wilayahnya pada saat itu sampai di daerah
Bungku, yang masuk Kabupaten Poso waktu itu.
05 Kalimantan
1. Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar
Adalah sebuah kesultanan yang wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan
Selatan, Indonesia. Wilayah Banjar yang lebih luas terbentang dari Tanjung Sambar sampai
Tanjung Aru. Kesultanan ini semula beribu kota di Banjarmasin kemudian dipindahkan ke
beberapa tempat dan terkahir di Martapura. Ketika beribu kota di Martapura disebut juga
Kerajaan Kayu Tangi.
Kesultanan Banjar berdiri pada Tahun 1520 dan Lalu dihapuskan sepihak oleh Belanda pada
11 Juni 1860. Namun rakyat Banjar tetap mengakui ada pemerintahan darurat/pelarian yang
baru berakhir pada 24 Januari 1905. Namun sejak 24 Juli 2010, Kesultanan Banjar hidup kembali
dengan dilantiknya Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah .
Kesultanan Banjar mulai mengalami masa kejayaan pada dekade pertama abad ke-17 dengan
lada sebagai komoditas dagang, secara praktis barat daya, tenggara dan timur pulau Kalimantan
membayar upeti pada kerajaan Banjarmasin. Sebelumnya Kesultanan Banjar membayar upeti
kepada Kesultanan Demak, tetapi pada masa Kesultanan Pajang penerus Kesultanan Demak,
Kesultanan Banjar tidak lagi mengirim upeti ke Jawa.
Sultan Agung dari Mataram (1613–1646), mengembangkan kekuasaannya atas pulau Jawa
dengan mengalahkan pelabuhan-pelabuhan pantai utara Jawa seperti Jepara dan Gresik (1610),
Tuban (1619), Madura (1924) dan Surabaya (1625). Pada tahun 1622 Mataram kembali
merencanakan program penjajahannya terhadap kerajaan sebelah selatan, barat daya dan
tenggara pulau Kalimantan, dan Sultan Agung menegaskan kekuasaannya atas Kerajaan
Sukadana tahun 1622.
2. Kerajaan Pagatan (1775-1908)
adalah kerajamudaan sebagai bawahan kerajaan Banjar yang merupakan daerah otonomi bagi
imigran suku Bugis di dalam negara Kesultanan Banjar. Kerajaan otonom ini adalah salah satu
kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Tanah Kusan atau daerah aliran Sungai Kusan (sekarang
wilayah ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan). Wilayah Tanah
Kusan bertetangga dengan wilayah Kerajaan Tanah Bumbu (yang terdiri atas negeri-negeri: Batu
Licin, Cantung, Buntar Laut, Bangkalaan, Tjingal, Manunggul, Sampanahan).
Penguasa Kerajaan Pagatan disebut Arung (bukan Sultan), Belanda menyebutnya de Aroeng van
Pagattan.[4] Permukiman Pagatan didirikan oleh Puana Dekke (La Dekke), seorang imigran suku
Bugis atas seijin Sunan Nata Alam atau Panembahan Batuah dari Dinasti Tamjidullah I. Negeri
Pagatan kemudian menjadi sekutu Sunan Nata Alam untuk menghabisi rival politiknya yaitu Sultan
Amir bin Sultan Muhammadillah (keturunan Sultan Kuning) yang menuntut tahta Kesultanan Banjar
dengan dukungan Arung Turawe (Gusti Kasim) beserta pasukan Bugis-Paser. Atas keberhasilan
mengusir Sultan Amir dari Tanah Kusan, La Pangewa (Hasan Pangewa), pemimpin orang Bugis
Pagatan, dilantik Sultan Banjar sebagai kapitan (raja) Pagatan yang pertama sekitar tahun 1784
dengan gelar Kapitan Laut Pulo.
3. Kerajaan Kotawaringin
Kerajaan Kotawaringin adalah salah satu kerajaan bercorak Islam di Kalimantan Tengah
yang didirikan pada abad ke-17.
Pendiri Kerajaan Kotawaringin adalah Pangeran Adipati Antakusuma (1673-1696) dari
Kesultanan Banjar.
Pada awal berdirinya, ibu kota kerajaan ini berada di Kotawaringin Lama, yang kemudian
dipindahkan ke Pangkalan Bun oleh Pangeran Ratu Imanuddin (1805-1841).
Kerajaan Kotawaringin berdiri hingga 1948, ketika secara resmi menjadi bagian dari NKRI
4. Kesultanan Sambas
adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam yang terletak di wilayah pesisir utara Provinsi
Kalimantan Barat atau wilayah barat laut Pulau Kalimantan dengan pusat pemerintahannya
adalah di Kota Sambas sekarang. Kesultanan Sambas adalah penerus pemerintahan dari
kerajaan-kerajaan Sambas sebelumnya. Kerajaan yang bernama "Sambas" di wilayah ini paling
tidak telah berdiri dan berkembang sebelum abad ke-14 M sebagaimana yang tercantum dalam
Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. Pada masa itu, rajanya bergelar "Nek". Salah
satunya bernama Nek Riuh. Setelah masa Nek Riuh, sekitar abad ke-15 M muncul pemerintahan
raja yang bernama Tan Unggal yang terkenal sangat kejam. Karena kekejamannya ini, Raja Tan
Unggal kemudian dikudeta oleh rakyat dan setelah itu selama puluhan tahun rakyat di wilayah
Sungai Sambas tidak mau mengangkat raja lagi. Pada masa kekosongan pemerintahan di
wilayah Sungai Sambas inilah kemudian pada awal abad ke-16 M (1530) datang rombongan
besar orang-orang dari Pulau Jawa (sekitar lebih dari 500 orang) yaitu dari kalangan bangsawan
Kerajaan Majapahit yang masih beragama Hindu, yaitu keturunan dari raja Majapahit
sebelumnya yang bernama Wikramawardhana.
5. Kesultanan Kutai atau lebih lengkap disebut Kesultanan Kutai Kertanegara
Martapura
adalah kerajaan Melayu yang bermula dari kerajaan Hindu pada tahun 1300 di
Kutai Lama dan berubah menjadi kerajaan Islam pada 1575 serta berakhir pada
1960. Ibu kota kerajaan ini pada awalnya berada di Jaitan Layar sebelum
berpindah ke Tepian Batu, kemudian ke Pemarangan-Jembayan hingga Tepian
Pandan. Kerajaan Kutai Kertanegara juga menganeksasi Kerajaan Kutai
Martapura pada tahun 1635 sehingga wilayah Kerajaan Kutai Kertanegara
bertambah luas dan nama kerajaan pun bertambah menjadi Kerajaan Kutai
Kertanegara ing Martapura.
Dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai ditandai dengan dinobatkannya sang
pewaris takhta yakni putera mahkota Aji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat
menjadi Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura dengan gelar Sultan Aji
Muhammad Salehuddin II pada tanggal 22 September 2001
6. Kesultanan Berau
adalah sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Berau sekarang ini. Kerajaan ini
berdiri pada abad ke-14 dengan raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar
Aji Raden Suryanata Kesuma dan istrinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat
pemerintahannya berada di Sungai Lati, Kecamatan Gunung Tabur.
Sejarahnya kemudian pada keturunan ke-13, Kesultanan Berau terpisah menjadi dua yaitu Kesultanan
Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung. Sebelumnya daerah-daerah milik Berau yang telah
memisahkan diri dan berdiri sendiri adalah Bulungan dan Tidung (kemudian ditaklukan Sultan Sulu).
Negara Berau kuno meliputi kawasan pesisir dari perbatasan mandala Kerajaan Brunei di Kinabatangan
(kini termasuk Sabah) hingga Tanjung Mangkaliat di perbatasan dengan mandala Kerajaan Kutai. Salah
satu dari lima daerah bagian Berau adalah Nagri Marancang. Kepala Nagri atau Orang tuanya bernama
Rangga Si Kannik Saludai. Pengarappan atau Punggawanya Bernama Harimau Jantan, Lambu Tunggal
dan Kuda Sambarani. Wilayah kekuasaannya dari Bulalung Karantigau, Kubuan Pindda, Mangkapadi,
Bulungan Selimbatu, Sekatak Buji, Sekata Jelanjang, Betayu, Sesayap, Simangarris, Tawau, Segarung,
Talluk Silam dan Kinabatangan berbatasan dengan Brunei.
Menurut perjanjian VOC-Belanda dengan Kesultanan Banjar, "negara Berau" (yang terdiri atas Gunung
Tabur, Tanjung/Sambaliung, Bulungan dan Tidung) merupakan salah satu bekas negara
dependensi/negara bagian di dalam "negara Banjar Raya“. Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië
tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling yang beribu kota di Banjarmasin berdasarkan
Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849
Papua
06
1. Kerajaan waigeo
Kerajaan Waigeo merupakan salah satu dari empat kerajaan besar yang berdiri di
Kepulauan Raja Ampat. Kerajaan tersebut merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Islam
yang ada di Maluku dan banyak mendapatkan pengaruh dari kerajaan yang terletak
berdekatan dengan wilayah Papua tersebut.
Kerajaan waigeo berdiri sekitar abad ke-16 masehi. kerajaan ini terletak di papua barat.
pada saat abad ke 16 kerajaan ini masih dikendalikan oleh Kesultanan Ternate
Pusat kekuasaannya kerajaan Waigeo adalah di Wewayai, pulau Waigeo.
Penguasa kerajaan Waigeo (sejak abad ke-16 bawahan Ternate): Gandżun (1900-1918).
Penyebab runtuhnya kerajaan Waigeo dipengaruhi oleh beberapa peristiwa dan konflik.
Yang pertama adalah masuknya Belanda ke wilayah Papua pada abad ke-17, pada saat itu
Belanda ingin menguasai Papua karena kekayaan alamnya yang melimpah sehingga terjadi
perlawanan sengit terutama di Papua barat.
Menurut catatan sejarah, konflik tersebut baru berakhir setelah terjadinya peristiwa Trikora.
Untuk mengusir Belanda, Indonesia mendapatkan bantuan dengan mengerahkan sepuluh
kapal tempur dan kapal perang tercanggih milik Uni Soviet.
Sebab yang kedua adalah adanya konflik agama, walaupun nenek moyang agama Islam telah
terlebih dulu masuk ke Papua, namun dengan adanya pembunuhan dimana-mana, umat islam
terpaksa mengikuti ajaran Nasrani. Paham misionaris dari katolik dan protestan juga telah
masuk ke wilayah ini
2. Kerajaan Misool
Kerajaan Misool adaah salah satu kerajaan Islam di Raja Ampat, dengan pusat pemerintahan di
Lilinta, Pulau Misool, Papua.
Pengaruh Islam yang kental di Misool disebabkan oleh kekuasaan Kesultanan Tidore dan Ternate.
Masuknya Islam ke Kerajaan Misool pun diterima dengan baik, karena penyebarannya dilakukan
dengan pendekatan yang bersahabat.
Letak geografis Misool yang berbatasan dengan Laut Seram membuat kawasan ini dipenuhi oleh
ragam buday
Letak pusat pemerintahan Kerajaan Misool berada di Lilinta, Pulau Misool. Pendiri kerajaan ini
adalah Fun Bis.
Fun Bis ini memiliki keturunan yang kemudian terpecah menjadi dua klan, yakni Umkabu dan
Soltip.
Adapun kedudukan Raja Kerajaan Misool dipegang oleh Klan Umkabu, yang berkedudukan di Lilinta
dengan rajanya bernama Fun Madero.
Sementara itu, Klan Soltip memegang jabatan sebagai pembantu dengan gelar Kapitan Laut dan
berkedudukan di Fafanlap.
Setelah beberapa tahun berdiri, ibu kota Misool kemudian dipindahkan ke Sel Peleket, yang terletak di
sebelah timur Lilinta.
Raja yang pertama memerintah di Sel Peleket adalah Abdul Majid, yang memerintah dari 1871 hingga
1904.
3. Kerajaan Salawati
Salawati adalah salah satu dari empat pulau utama di Kepulauan Raja Ampat di
Provinsi Papua Barat, Indonesia. Pulau ini memiliki luas 1.623 km². Pulau-pulau utama
lain dari kepulauan Raja Ampat adalah Misool, Batanta, dan Waigeo
Daftar Raja Salawati
• Abd al-Kasim (1873-1890)
• Muhammad Amin (1900-1918)
• Bahar ad-Din Arfan (1918-1935)
• Abu’l-Kasim Arfan (1935-?
4.Kerajaan Fartagar
Kerajaan Fartagar adalah kerajaan marga Uswanas. Terletak di Merapi, di sebelah timur kota Fakfak,
Kabupaten Fakfak, prov. Papua Barat.
Awalnya kerajaan Fatagar berada di Onin, namun karena konflik dengan kerajaan Rumbati, kerajaan
ini pindah ke Pulau Ega. Kemudian pindah kembali ke Merapi sampai sekarang. Raja pertama bernama
Maraitat. Selama pemerintahan Tidore, raja adalah agen perdagangan untuk kepentingan Tidore, dan
tunduk pada Kesultanan Tidore. Setelah Belanda berkuasa, raja-raja dikukuhkan oleh Belanda dan
diberi gaji. Mereka menjadi mitra bagi pemerintah Belanda, meskipun dalam hampir semua aspek
campur tangan Belanda.
Daftar raja (Kapitan, dari 1899 Raja)
• 18 – 1880: Kanumbas (1880)
• 1880 – 1899: Kurkur (1899)
• 1899 – Feb 1942: Mafa (1872 – 1942)
• 1942 – 1943: Kamarudin (1943)
• 1943 – 1956: ….
• 1956 – 26 Dec 2009: Said Arobi Uswanas
• 31 Dec 2009 – : Taufiq Heru Uswanas
5. Kerjaan Rumbati
adalah kerajaan marga Bauw. Terletak di Kabupaten Fakfak, prov. Papua Barat.
Leluhur pria dari keturunan raja Rumbati disebut Nawa-Nawa Bau. Raja yang paling menonjol dari
keturunan Raja Rumbati adalah Newarisa. Sultan Tidore memberi gelar raja pertama kepada Newarisa.
Newarisa dalam sejarah tampil sebagai yang paling menonjol dari empat raja Onin (Patipi, Atiati, Fatagar,
dan Rumbati). Raja Newarisa memiliki pengaruh yang luas mulai dari sepanjang pantai selatan dan utara
Teluk Mac Cluer, sampai ke pedalaman di Teluk Bintuni.
6. Kerajaan Ati Ati
adalah kerajaan marga Kerewaindzai. Terletak di distrik Wartutin, Kabupaten Fakfak, prov. Papua Barat.
Di Kabupaten Fakfak pada masa awal masuknya agama Islam ada empat raja yang berkuasa
diantaranya Raja Ati-ati, Ugar, Kapiar dan Namatota (sekarang masuk dalam wilayah kabupaten
Kaimana). Masing-masing raja tersebut mendirikan mesjid dan mesjid tersebut yang digunakan sebagai
sarana untuk menyebarkan agama Islam. Akan tetapi mesjid yang didirikan oleh raja Ati-ati pada saat
itu pada umumnya terbuat dari kayu sehingga tidak bisa lagi ditemukan wujud maupun sisa-sisanya.
Satu-satunya mesjid yang ditunjukkan oleh keturunan Raja Ati-ati adalah mesjid Werpigan yang
dibangun pada tahun 1931 oleh Raja ke-9.
Kerajaan Ati Ati adalah kerajaan marga Kerewaindzai. Terletak di semenanjung Onin yang membentuk
wilayah Kabupaten Fakfak, prov. Papua Barat.
7. Kerajaan Sekar
Kerajaan Sekar awalnya disebut Kerajaan Kabituwar merupakan satu di antara sembilan kerajaan
yang masih eksis di tanah Papua. Delapan kerajaan lainnya adalah Ati-Ati, Patipi, Rumbati,
Fatagar, Arguni, Wertuar, Namatota, dan Komisi. Kerajaan ini terletak di semenanjung Onin, Teluk
Berau, kab. Fak Fak, provinsi Papua Barat. Awalnya merupakan kerajaan bawahan Kerajaan
Rumbati bersama kerajaan Wertu(w)ar, namun kemudian diakui menjadi kerajaan sendiri
Pada mulanya kerajaan Sekar berpusat di jalan masuk Teluk Sekar, yang disebut Kabituwar.
Sehingga orang pertama yang mendapat jabatan raja disebut Raja Kabituwar, bernama Pandai
alias Congan. Daerah Kokas menjadi pemukiman atas banyak pedagang yang berasal dari luar
Papua, pada kemudian hari pemukiman itu dinamakan Sekar. Pada tahun 1896 seorang bernama
Mner dari ‘soa’ Beraweri diangkat oleh Sultan Tidore menjadi raja kapitan negeri Sekar.
Pengangkatan ini disebutkan atas saran dari raja Misool dan raja Rumbati
8. Kerajaan Patipi (Melayu Papua: Petuanan Patipi)
adalah kerajaan Islam Papua di Semenanjung Onin tepatnya di Teluk Patipi, Fakfak.
Sejarah masyarakat teluk Patipi yang merupakan Suku Mbaham-Matta bisa dibagi menjadi beberapa
fase berdasarkan lokasi persinggahan dalam menjalankan migrasi:
(1) fase konggoup;
(2) fase tokpekperi;
(3) fase hriet wriya;
(4) fase kerja wriya;
(5) fase peh wriya.
Fase pertama konggoup merupakan kelompok-kelompok kecil (marga) yang menjadikan gua-gua
(konggoup) sebagai tempat tinggal dan aktivitas domestik, sehingga banyak keluarga yang
menggunakan nama gunung sebagai nama marga
9. Kerajaan Arguni terletak di pulau Arguni, kab. Fak Fak, prov. Papua Barat.
The kingdom of Arguni is located on the peninsula Onin, island of Arguni, prov. Papua Barat, district of
Fak Fak.
Raja Arguni bermarga Pauspaus. Masyarakat punya sebutan lain untuk sang pemimpin, Raja Bule.
“Raja Arguni secara turun-temurun adalah albino. Mirip dengan orang kulit putih, pemimpin pun
disebut Raja Bule,” ujar Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua.
9. Kerajaan Wertuar
adalah kerajaan marga Heremba. Terletak di Kokas, Teluk Berau, Kab. Fakfak, prov. Papua Barat.
Salah satu pulau kerajaan Papua adalah kerajaan Wertuar, terletak di sebelah barat kota Kokas, salah
satu dari 3 kota-kota utama di wilayah semenanjung Onin, di mana semua 8 kerajaan Papua terletak.
Daerah ini diperintah oleh dinasti yang berasal di daerah, campuran lokal / luar asal, atau awalnya
berasal dari Maluku.
10. Kerajaan Namatota atau juga dikenal Kerajaan Kowiai
berada di Semenanjung Bomberai ini. Kerajaan tradisional Namatota tidak memiliki istana yang
megah sebagaimana kerajaan lainnya tetapi memiliki sebuah Rumah Raja yang disebut sebagai
Rumah Adat. Rumah Raja saat ini tidak lagi dihuni oleh raja tetapi hanya digunakan untuk
menyimpan pernak-pernik atau assesoris raja-raja Namatota. Selain itu, yang bisa disaksikan
dari sisa kerajaan ini adalah berupa makam keluarga yang terletak di samping masjid atau tepat
berada di depan Rumah Raja.
Selain peninggalan kerajaan, Namatota juga memiliki kawasan pantai yang indah, yaitu Pantai
Sangnus Worait yang terletak di timur laut Kampung Namatota. Pantai Sangnus Worait
memiliki pasir yang putih dan air yang tenang serta dikelilingi oleh pulau-pulau karst. Biasanya
setelah wisatawan melakukan perjalanan panjang ke Teluk Triton, wisatawan akan mampir
sebentar untuk menikmati keindahan pantai dan air yang jernih di pantai ini. Ada dua homestay
yang dibuat oleh masyarakat dan dikelola sendiri oleh masyarakat lokal.
Pendiri
Pondok
Pesantren
Salah satu cara penyebaran dan pengajaran agama Islam di Indonesia dilakukan oleh
lembaga pendidikan yang dikenal dengan sebutan pondok pesantren. Perannya sangat
besar dalam masa-masa awal penyebaran Islam di Nusantara. Cikal bakal lahirnya pondok
pesantren diduga ketika Syekh Maulana Malik Ibrahim atau lebih dikenal dengan Sunan
Ampel, mendirikan sebuah padepokan di Ampel, Surabaya, jawa Timur. Meski pada waktu
itu belum disebut pesantren, tetapi bisa dikatakan kalau yang dilakukan Sunan Ampel
menjadi peletak dasar-dasar pendidikan pesantren di indonesia. Santri-santri yang telah
belajar dan cukup ilmu di padepokan Sunan Ampel.
Kemudian satu per satu pulang ke daerahnya masing-masing dan mengamalkan
ilmunya di sana. Maka murid-murid Sunan Ampel tersebut, mendirikan padepokan seperti
apa yang telah mereka dapatkan di Padepokan Ampel. Ulama-ulama besar banyak yang
lahir dari padepokan-padepokan tersebut. Sistem pendidikan ala pesantren yang
menjadikan kiai sebagai pusat segala perkara sempat meredup, kala perusahaan dagang
Belanda (VOC) datang menjajah.
Masyarakat Islam yang taat seakan diasingkan. Para ulama yang diikuti masyarakat
dijauhkan pusat pemerintahan karena dianggap membawa potensi terjadinya kerusuhan.
Melansir dari laman tebuireng.online, pada 1899 Kiai Hasyim Asy’ari mendirikan pesantren
Tebuireng di Jombang, kemudian membentuk Nahdlatul Ulama (NU) yang kini menjadi
organisasi Islam terbesar di Indonesia. Di sisi lain, rekan seperguruan Kiai Hasyim di
Mekkah, Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, mendirikan pusat pendidikan Islam
yang lebih modern, dengan kurikulum yang sedikit berbeda.
Gerakan Pembaharuan
Islam di Indonesia
Gerakan pembaharuan islam secara sederhana adalah upaya baik secara individu maupun kelompok
pada kurun waktu atau situasi tertentu, untuk mengadakan perubahan dalam praktek-praktek keagamaa
islam dengan pemahaman dan pengalaman yang baru. Ide ide pembaharuan di Indonesia terjadi pada
abad ke 20 yang dibawa oleh para tokoh yang semula belajar di mekkah.
Tokoh- tokoh tersebut antara lain ialah : Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), K.H. Hasyim Asy'ari
(Nahdlatul Ulama) Ahmad Surkati (Al-Irshad), Zamzam (Persis). Yang melatar belakangi ide pembaharuan
di Indonesia adalah adanya ide ide pembaharuan di luar Indonesia. pada abad 17 dan 18 adalah dasar dari
pembaharuan yang terjadi di abad ke 20. Menurut beberapa studi keislaman memandang bahwa gerakan
pembaharuan islam pada abad ke 17 cenderung menekankan pada pemikiran mistisisme yang
dikembangkan oleh seorang sufi tertentu pada periode tertentu.
Ide- ide pembaharuan islam di Indonesia masuk melalui beberapa jalur yaitu yang pertama jalur haji
dan mukim. Para tokoh- tokoh pada saat itu ketika menunaikan haji mereka juga bermukim sementara untuk
memperdalam pengetahuan dan ilmu agama. Yang kedua adalah melalui jalur publikasi.
Tradisionalis
konservatis
para golongan orang-orang yang
ingin melestarikan tradisi-tradisi
local. Dan menolak adanya
kecenderungan westernisasi
(budaya kebaratan) yang
mengatasnamakan islam yang
secara pemahaman dan
penngamalannya dapat
melestarikan tradisi yang bersifat
local.
Dengan berkembangnya gerakan pembaharuan di Indonesia, secara umum pada awal abad ke 20 M
tersebut, corak gerakan keagamaan dapat di petakan sebagai berikut:
Reformis modernis
para golongan yang
menegaskan bahwa relevansi
islam untuk semua lapangan
baik privat maupun public.
Karena islam di pandang
memiliki karakter yang
fleksibilitas yang dapat
menyesuaikan dengan
perkembangan zaman.
Radikal puritan
para golongan yang lebih percaya
terhadap penasfiran ketimbangan
ide-ide pembaharuan barat, karena
penafsiaran dianggap lebih murni
islami. Meskipun mereka sepakat
bahwa islam fleksibilitas ditengah
arus zaman, tetapi mereka enggan
menggunakan kecenderungan kaum
modernis. Kelompok ini juga
mengkritik pemikiran dan cara-cara
implementatif kaum tradisionalis
Venus
Venus is the second
planet from the Sun
Main activities
Jupiter
It’s the biggest planet
in the Solar System
Mars
Despite being red,
Mars is a cold place
Saturn
Saturn is a gas giant
and has several rings
A picture is
worth a
thousand
words
1st
Jupiter is the
biggest planet
2nd
Venus is the
second planet from
the Sun
3rd
Mars is actually a
very cold place
15%
Venus is the
second planet
from the Sun
20%
Mars is red but
actually a very
cold place
30%
Jupiter is the
biggest planet
of them all
Favorite subjects
Venus Mars Jupiter
35%
It’s composed
of hydrogen
and helium
Saturn
Jenna Doe
You can speak a bit about
this person here
Our team
Timmy Jimmy
You can speak a bit about
this person here
Susan Bones
You can speak a bit about
this person here
Item A
● You can add here the
materials you need
Item B
● You can add here the
materials you need
Materials
Subject 1
● Use this space to enter notes or something about the subject
● Use this space to enter notes or something about the subject
● Use this space to enter notes or something about the subject
Subject 2
● Use this space to enter notes or something about the subject
● Use this space to enter notes or something about the subject
● Use this space to enter notes or something about the subject
Terimakasih

More Related Content

Similar to kerajaan islam di indo ( PAI ).pptx

Sejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesiaSejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesia
Laksmi_Perwira
 
Kerajaan+kerajaan+islam+di+indonesia
Kerajaan+kerajaan+islam+di+indonesiaKerajaan+kerajaan+islam+di+indonesia
Kerajaan+kerajaan+islam+di+indonesia
Taryadi Taryadi
 
Kesultanan kesultanan maritim nusantara pada masa islam.pptx
Kesultanan kesultanan maritim nusantara pada masa islam.pptxKesultanan kesultanan maritim nusantara pada masa islam.pptx
Kesultanan kesultanan maritim nusantara pada masa islam.pptx
FitriYulianie1
 

Similar to kerajaan islam di indo ( PAI ).pptx (20)

Kerajaan2 islam indonesia
Kerajaan2 islam indonesiaKerajaan2 islam indonesia
Kerajaan2 islam indonesia
 
Indonesia pada masa kerajaan islam
Indonesia pada masa kerajaan islamIndonesia pada masa kerajaan islam
Indonesia pada masa kerajaan islam
 
Perkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di NusantaraPerkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di Nusantara
 
Sejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesiaSejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesia
 
Sejarah Kerajaan Islam di Sumatra
Sejarah Kerajaan Islam di SumatraSejarah Kerajaan Islam di Sumatra
Sejarah Kerajaan Islam di Sumatra
 
KERAJAAN ISLAM.pptx
KERAJAAN ISLAM.pptxKERAJAAN ISLAM.pptx
KERAJAAN ISLAM.pptx
 
Kerajaan+kerajaan+islam+di+indonesia
Kerajaan+kerajaan+islam+di+indonesiaKerajaan+kerajaan+islam+di+indonesia
Kerajaan+kerajaan+islam+di+indonesia
 
Kesultanan kesultanan maritim nusantara pada masa islam.pptx
Kesultanan kesultanan maritim nusantara pada masa islam.pptxKesultanan kesultanan maritim nusantara pada masa islam.pptx
Kesultanan kesultanan maritim nusantara pada masa islam.pptx
 
Ppt kerajaan islam sumatra
Ppt kerajaan islam  sumatraPpt kerajaan islam  sumatra
Ppt kerajaan islam sumatra
 
Kerajaan Jambi dan Siak
Kerajaan Jambi dan SiakKerajaan Jambi dan Siak
Kerajaan Jambi dan Siak
 
Kerajaan Islam di Sumatera.pptx
Kerajaan Islam di Sumatera.pptxKerajaan Islam di Sumatera.pptx
Kerajaan Islam di Sumatera.pptx
 
Kerajaan islam di pulau sumatra
Kerajaan islam di pulau sumatraKerajaan islam di pulau sumatra
Kerajaan islam di pulau sumatra
 
MATERI_Kerajaan Islam Di Indonesia.pptx
MATERI_Kerajaan Islam Di Indonesia.pptxMATERI_Kerajaan Islam Di Indonesia.pptx
MATERI_Kerajaan Islam Di Indonesia.pptx
 
Kerajaan islam di nusa tenggara
Kerajaan islam di nusa tenggaraKerajaan islam di nusa tenggara
Kerajaan islam di nusa tenggara
 
Kerajaan buleleng dan Dinasti Warmadewa
Kerajaan buleleng dan Dinasti Warmadewa  Kerajaan buleleng dan Dinasti Warmadewa
Kerajaan buleleng dan Dinasti Warmadewa
 
Kerajaan ISLAM di Sumatra
Kerajaan ISLAM di SumatraKerajaan ISLAM di Sumatra
Kerajaan ISLAM di Sumatra
 
Kerajaan kerajaan islam_di_indonesia
Kerajaan kerajaan islam_di_indonesiaKerajaan kerajaan islam_di_indonesia
Kerajaan kerajaan islam_di_indonesia
 
Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2
 
Kerajaan Banten dan Kerajaan Demak
Kerajaan Banten dan Kerajaan DemakKerajaan Banten dan Kerajaan Demak
Kerajaan Banten dan Kerajaan Demak
 
Kerajaan Gowa-Tallo dan Ternate-Tidore
Kerajaan Gowa-Tallo dan Ternate-TidoreKerajaan Gowa-Tallo dan Ternate-Tidore
Kerajaan Gowa-Tallo dan Ternate-Tidore
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

kerajaan islam di indo ( PAI ).pptx

  • 1. Kerajaan Islam Terkenal Di Nusantara Kelompok 2
  • 4. Sumatera 1. Kerajaan Jeumpa (777 M) Kerajaan Jeumpa merupakan salah satu kerajaan Islam di nusantara yang muncul sekitar abad ke 7 M. Adapun pendiri dari kerajaan Jeumpa ini ialah Salman Al Parsi. Kerajaan Jeumpa menjadi tempat penyebaran pertama Islam untuk pertama kalinya di wilayah nusantara kala itu. Penyebaran agama Islam di Kerajaan Jeumpa kala itu dipengaruhi oleh para pedagang muslim yang berasal dari Persia. Secara perlahan Kerajaan Jeumpa hingga para masyarakat pun memeluk Islam. Sekitar tahun 777 Masehi, kerajaan secara sepenuhnya menjadi kerajaan yang bercorak Islam. 2. Kesultanan Peureulak (840-1292) Kesultanan Perlak merupakan salah satu Kerajaan Islam di wilayah Sumatera. Kesultanan Perlak juga terkenal akan daerahnya yang menghasilkan banyak kayu perlak. Kayu perlak sendiri merupakan jenis kayu yang sangat cocok dalam pembuatan kapal. Oleh karena itu daerah ini terkenal dengan sebutan Kesultanan Perlak. Karena wilayahnya yang strategis serta memiliki hasil alam yang baik, menjadikan Perlak sebagai kawasan pelabuhan niaga yang berkemang pada abad ke 8 M.
  • 5. 3. Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521) Nama lain dari Kesultanan Samudera Pasai ialah Samudera Darussalam. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Islam yang terletak di bagian pesisir pantai utara Sumatera. Lokasinya berada di sekitar kota Loksumawe dan Aceh Utara. Kesultanan ini didirikan oleh Marah Silu yang memiliki gelar Sultan Malik As-Shaleh pada tahun 1267. Kerajaan Samudera Pasai Runtuh pada tahun 1521 ketika dikalahkan oleh bangsa Portugis. 4. Kesultanan Lamuri (800-1503) Kesultanan Lamuri terletak di daerah Aceh Besar yang berpusat di Lam Reh, Kecamatan Masjid Raya. Kesultanan Lamuri merupakan kerajaan yang lebih dulu muncul sebelum berdirinya Aceh Darussalam. Data mengenai keberadaan Kesultanan Lamuri ini didasarkan pada berita-berita luar yang selalu dikemukakan oleh para pedagang dan pelaut asing dari India, Arab dan China. Sumatera
  • 6. 5. Kerajaan Linge (1025-sekarang) Kerajaan Linge termasuk ke dalam kerajaan kuno yang terletak di Aceh. Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 1025 M atau 416 H di mana raja pertamanya ialah Adi Genali. 6. Kerajaan Siguntur (1250-sekarang) Kerajaan Siguntur merupakan kerajaan yang telah berdiri sejak tahun 1250 setelah runtuhnya kerajaan Dharmasraya. Setelah bertahan beberapa periode, Kerajaan Siguntur pun kemudian dikuasai oleh Kerajaan Pagaruyung. 7. Kesultanan Indrapura (1347-Sekarang) Kerajaan ini adalah sebuah kesultanan yang berlokasi di Pesisir Selatan, Sumatra Barat serta berbatasan dengan Jambi dan Bengkulu. Secara resmi, kerajaan ini pernah menjadi bawahan Kerajaan Pagaruyung akan tetapi pada akhirnya kesultanan ini berdiri sendiri sehingga bisa mengatur sendiri urusan kerajaan tanpa campur tangan kerajaan Pagaruyung. Sumatera
  • 7. 8. Kerajaan Pedir (1400-1524) Kerajaan Pedir merupakan kerajaan kecil yang digambarkan terletak di wilayah dataran rendah. Wilayahnya luas serta subur sehingga para penduduknya hidup dengan makmur. Batas-batas kerajaan ini ialah sebelah timur wilayah kerajaan Samudera Pasai, kemudian bagian barat wilayah kerajaan Aceh Darussalam dan bagian selatan berbatasan dengan pegunungan serta di bagian utara berbatasan dengan Selat Malaka. 9. Kerajaan Daya (1480-Sekarang) Dulu wilayah kerajaan ini terdapat hulu sungai Daya. Di tempat ini terdapat sebuah dusun Lhan Na dan dihuni oleh masyarakat yang belum beragama. Tak lama setelah itu masyarakat di sekitar hulu menjadi ramai dan berkembang karena berbagai pendatang menikah dengan penduduk asli hulu. Agama Islam mulai meluas di kerajaan ini setelah orang-orang dari Aceh besar dan Pasai datang ke kerajaan ini. Sumatera
  • 8. 10. Kesultanan Aceh (1496-1903) Kesultanan Aceh Darussalam termasuk juga sebagai kerajaan Islam yang berada di provinsi Aceh. Kesultanan Aceh berlokasi di utara pulau Sumatra yang beribu kotakan Banda Aceh Darussalam. Adapun sultan pertama dari kerajaan ini Sultan Ali Mughayat. Selama berdirinya kerajaan Aceh, kesultanan ini fokus pada sistem pendidikan militer yang bertujuan untuk menentang imperialism bangsa Eropa. 11. Kerajaan Sungai Pagu (1500-Sekarang) Kerajaan ini telah ada sejak abad ke 16 di daerah Solok Selatan. Adapun nama lengkap dari kerajaan ini ialah Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu. Kerajaan ini terletak di Pasir Talang dan wilayah Bandar Sepuluh. 12. Kerajaan Bungo Setangkai Kerajaan Bungo Setangkai merupakan kerajaan yang sudah lama berdiri di Minangkabau sebelum berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kerajaan ini juga merupakan pecahan dari Kerajaan Pasumayan Koto Batu yang berada di Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar saat ini. Kerajaan ini sendiri diprakrasai oleh Datuk Ketumanggungan. Sumatera
  • 9. 13. Kesultanan Jambi (1600-Sekarang) Wiayah Jambi sebelumnya memang merupakan wilayah dari Kerajaan Melayu. Namun, setelah itu menjadi bagian dari wilayah Sriwijaya yang berada di Palembang. Sekitar abad ke 14 M, Jambi merupakan vassal dari kerajaan Majapahit. Pengaruh Jawa saat itu juga masih sangat kental di dalam kerajaan Jambi yang berlangsung sekitar abad ke 17 dan ke 18. Munculnya kesultanan Jambi bersamaan dengan hadirnya Islam di wilayah tersebut 14. Kesultanan Asahan (1630-Sekarang) Kesultanan Asahan terletak di wilayah yang saat ini disebut sebagai kota Tanjung Bali, Kabupaten Asahan. Kerajaan ini telah berdiri sejak tahun 1630. Di tahun 1865 kerajaan Asahan mengalami kemunduran setelah ditaklukkan Belanda. 15. Kesultanan Serdang (1723-Sekarang) Pada tahun 1723 kerajaan Serdang mulai berdiri kemudian di tahun 1946 kerajaan ini pun masuk menjadi bagian dari negara RI. Kesultanan Serdang berpisah dengan Deli di tahun 1720 karena adanya sengketa tahta kerajaan. Kerajaan ini masuk sebagai kerajaan yang makmur karena majunya perkebunan kelapa sawit, tembakau dan karet di wilayahnya. Sayangnya, pada tahun 1865 Serdang ditaklukkan oleh Belanda. Sumatera
  • 10. 16. Kesultanan Deli (1632-Sekarang) Kesultanan Deli masuk sebagai Kesultanan Melayu dan didirikan sejak tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan. Lokasi kerajaan ini terletak di Tanah Deli atau di kota Medan saat ini. Kesultanan Deli masih ada hingga hari meskipun sudah tak memiliki kekuatan politik lagi setelah terjadinya perang dunia II dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. 17. Kesultanan Langkat (1568-Sekarang) Kesultanan Langkat adalah sebuah kerajaan yang pernah memerintah wilayah kabupaten Langkat yang saat ini dikenal sebagai Sumatera Utara. Kesultanan langkat menjadi makmur setelah dibukanya wilayah perkebunan karet hingga ditemukannya cadangan minyak di wilayah Pangkalan Brandan. 18. Kesultanan Siak Kesultanan Siak yang juga dikenal sebagai Kesultanan Siak Sri Indreapura merupakan sebuah kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kesultanan Siak didirikan di Buantan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung dan bergelar Sultan Abdul Jalil di tahun 1723. Sumatera
  • 11. 19. Kesultanan Palembang (1455-Sekarang) Kesultanan Palembang merupakan sebuah kerajaan bercorak Islam dan berada di kota Palembang, Sumatera Selatan. Kesultanan ini berada di bawah pimpinan Sri Susuhunan Abdurrahman, yaitu seorang bangsawan Palembang di tahun 1659. Kemudian di tahun 1823 pemerintah Belanda menghapuskan keberadaan Kesultanan Palembang 20. Kesultanan Riau Lingga(1824-1911) Kesultanan Lingga yang bercorak Islam ini didirikan di wilayah Pulau Lingga. Kesultanan ini didirikan pada tahun 1824 yang merupakan pecahan wilayah Kesultanan Johor Riau. Pendiri dari kerajaan ini ialah Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah. Pusat pemerintahan kesultanan Lingga awalnya terletak di Tanjung Pinang lalu kemudian dipindahkan ke pulau Lingga. 21. Kesultanan Kota Pinang (1630-1946) Kesultanan Kota Pinang telah ada sejak tahun 1630 di area yang sekarang telah menjadi Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kesultanan ini dikuasai oleh Belanda sekitar tahun 1837 dan kemudian masuk menjadi bagian negara Indonesia di tahun 1946. Sumatera
  • 12. 22. Kesultanan Pelalawan (1725-1946) Kesultanan Pelalawan telah ada sejak 1725 M hingga 1946 M. Kerajaan ini berada di wilayah kabupaten Pelalawan. Kerajaan ini pernah menguasai wilayah Melayu yang turut serta dalam pewarisan budaya Melayu dan Islam di wilayah Riau. Sebutan Tengkoe Besar adalah gelar untuk raja Pelalawan kala itu. 23. Kerajaan Indragiri (1347-1945) Kerajaan Inderagiri menjadi kerajaan Melayu yang terletak di wilayah Kabupaten Indragilir Provinsi Riau. Sebelumnya, kerajaan ini menjadi bawahan dari Kerajaan Pagaruyung sekaligus kawasan pelabuhan. Setelah itu, Kerajaan Indragiri diperebutkan oleh Kesultanan Jambi, Siak dan Aceh. 24. Kerajaan Aru (1200-1613) Kesultanan Aru juga dikenal dengan sebutan Haru yang merupakan kerajaan yang pernah berdiri di wilayah pantai Timur Sumatera Utara Sekarang. Nama kerajaan ini juga disebut-sebut dalam Sumpah Palapa Gadjah Mada. Sumatera
  • 13. 25. Kesultanan Barus (1300-1858) Kerajaan Barus berada di Tapanuli Tengah. Kesultanan ini didirikan oleh Sultan Ibrahimsyah. Kesultnanan ini berakhir masa kejayaannya saat ditaklukkan Belanda di tahun 19 M. 26. Kerajaan Padang (1630-1946) Kerajaan Padang masuk sebagai kerajaan Melayu yang bercorak Islam. Lokasi utama kerajaan Padang saat ini ialah di Tebing Tinggi. 27. Kerajaan Tamiang (1330-1558) Kerajaan Tamiang juga dikenal dengan sebutan Benua Tunu yang merupakan kerajaan bercorak Islam di Aceh. Wilayah kerajaan ini memiliki perbatasan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. 28. Kerajaan Tulang Bawang (1500-Sekarang) Kerajaan Tulang Bawang merupakan sebuah kerajaan yang terletak di Lampung. Kerajaan ini berlokasi di wilayah Kabupaten Talang Bawang, Lampung sekarang. Tidak banyak catatan sejarah mengenai kerajaan ini. Sumatera
  • 14. 29. Kepaksian Sekala Brak (1400-Sekarang) Kerajaan ini merupakan kerajaan yang bercorak Islam dan terletak di wilayah Lampung. Menurut sejarah kedatangan Empat Umpu Ratu dari Pasai membuat kerajaan ini menjadi kerajaan yang bercorak Islam. 30. Kerajaan Dharmasraya Nama Dharmasraya berasal dari nama ibu Kota di sebuah Kerajaan Melayu yang berada di Sumatera. Kerajaan ini mengalami masa kemundurannya setelah Kerajaan Sriwijaya di serang oleh Raja Chola dari Koromandel di tahun 1025. Sumatera
  • 16. 1. Kerajaan Demak Kerajaan demak adalah kerajaan islam pertamadi Pulau Jawa. Kerajaan ini terletak di Pulau Jawa Tengah tepatnya di kota Demak. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah sekitar tahun 1500M. Kerajaan Demak adalah Putra dari Raja Brawijaya V dari Majapahit. Setelah Raden patah wafat,digantikan dengna Pati Unus ( 1518-1521M). Pengganti Pati Unus adalah Sultan Trenggoro ( 1521-1546 M). Jawa
  • 17. 2. Kerajaan Pajang Munculnya Kerajaan Pajang tidak dapat di lepaskan dari keberadaan Jaka Tingkir/Pangeran Hadiwijaya.Setelah berhasil mengalahkan Asya Penangsang,Adiwijaya memindahkan pusat Kerajaan Dema Ke Pajang.Kerajaan Pajang berdiri tahun 1568 dengan raja pajang pertama yakni Pangeran Hadiwijaya/Jaka Tingkir. 3. Kerajaan Mataram Pada awalnya daerah Mataram di kuasai kesultanan pajang sebagai balas jasa atas perjuangan dalam mengalahkan Asya Penangsang. Sultan Hadiwijaya menghadiahkan daerah Mataram kepada Ki Ageng Pamanahan.Pada tahun 1575,Pamanahan meninggal dunia. Ia digantikan oleh putranya,Danang Sutawijaya/pangeran Ngabehi Loring Pasar.Karena ingin mewujudkan cita-citanya,akhirnya ia bertemput dengan kerajaan pajang.Sampai akhirnya ia membunuh sultan Hadiwijaya.Sutawijaya mengangkat dirinya menjadi Raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati Ing Alaga.
  • 18. 4. Kesultanan Banten Kesultanan Banten berdiri pada tahun 1526 oleh putra Sunan Gunung Jati yaitu Maulana Hasanudin/Fatahillah. Setela Fatahillah wafat kemudian digantikan oleh Pangeran Yusuf dan anak yang satunya lagi PangeranArya menggantikan ratu Kalinyamat di Jepara. Kemudian pada tahun 1580 Panngeran Yusuf wafat dan digantikan oleh putranya yang bernama Maulana Muhammad. Kemudian,Maulanan Muhammad melakukan serangan ke Palembang yang saat itu dipimpin oleh Gede ing Suro,Kemudian ia wafat dan diberi gelar Prabu seda ing Palembang,tetapi saat itu putra Maulana Muhammad masih kecil sehingga digantikan oelh sang Mungkubumi. 5. Kesultanan Cirebon Kesultanan Cirebon berdiri pada tahun 145 oleh Pangeran Cakrabuana. Mendengar berdirinya kerajaan baru di Cirebon,ayah dari Pangeran Cakrabuana merasa senang. Kemudian ia mengutus mengutus Tumenggung Jayabaya untuk melantik Pangeran Cakrabuana menjadi Raja Nagara Agung Pakungwati Cirebon. Pada tahun 1479,Pengeran Cakrabuana mengundurkan diri dari tapuk pimpinan kerajaan Pakungwati.Keduukannya digantikan oleh adiknya Nyai Rarasantang
  • 20. Maluku 1. Kerajaan Jailolo Kerajaan Jailolo terletak di bagian pesisir utara pulau Seram dan sebagian Halmahera. Kerajaan ini termasuk ke dalam kerajaan tertua di wilayah Maluku. Menurut sejarah kerajaan Jailolo berdiri sejak tahun 1321 dan mulai masuk Islam setelah kedatangan mubaligh dari Malaka. 2. Kerajaan Ternate Menurut sejarah kerajaan Ternate telah berdiri sekitar abad ke 13 Masehi. Kerajaan ini berada di Maluku Utara dan beribukotakan di Simpalu. Penyebaran Islam di kerajaan Ternate dipengaruhi oleh ulama-ulama dari Jawa, Arab dan Melayu. Kemudian, kerajaan ini pun resmi memeluk Islam setelah raja Zainal Abidin belajar tentang Islam dari Sunan Giri pada tahun 1486 Masehi. Sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, maka banyak pedagang dari berbagai penjuru dunia yang singgah di wilayah Ternate.
  • 21. 3. Kerajaan Tidore Kerajaan ini terletak di sebagian pulau Halmahera dan sebagian lagi di pulau Seram. Kerajaan Tidore memeluk Islam sekitar abad ke 15 Masehi. Cirali Lijitu merupakan sultan Tidore yang pertama kali memeluk agama Islam dan memiliki gelar Sultan Jamaludin. Sultan Jamaludin memeluk Islam berkat seorang mubaligh bernama Syekh Mansyur. Kerajaan ini sendiri terkenal karena ekonomi perdagangan di sektor rempah-rempah. Menurut sumber sejarah, kerajaan Tidore kala itu memiliki persekutuan yang disebut dengan Ulisiwa yang terdiri atas wilayah Halmahera, Makyan, Kai, Jailolo serta pulau-pulau lainnya di wilayah sebelah timur Maluku. 4. Kerajaan Bacan Kekuasaan kerajaan Bacan telah meliputi seluruh kepulauan Bacan, Obi, Waigeo, Solawati hingga di wilayah Irian Barat. Penyebaran agama Islam di kerajaan Bacan ini sendiri bermula ketika seorang Mubalig dari kerajaan Islam Maluku lainnya datang dan mulai menyebarkan Islam. Adapun raja pertama dari kerajaan Bacan ini bernama Zainal Abidin. Ketika memimpin Kerajaan Bacan, Zainal Abidin pun mulai menerapkan ajaran dan aturan-aturan Islam di wilayah Kerajaan Bacan.
  • 22. 5. Kerajaan Nunusaku adalah salah satu kerajaan besar tertua yang berada di Pulau Seram bahkan keberadaanya diyakini jauh sebelum masehi (SM). Nunusaku merupakan kerajaan yang diyakini sebagai asal usul semua masyarakat adat yang ada di Maluku. Kerajaan Nunusaku berdiri setelah banjir bah dasyat menghatam bumi. Sewaktu air bah perlahan-lahan mulai surut pertama-tama yang terlihat seperti gundukan tanah di tengah-tengah samudra gundukan tanah itu seperti membentuk “NUN SUKUN” (NUN = huruf ke 25 dalam alphabet arab). Ternyata gundukan tanah itu adalah puncak dari sebuah gunung. Mereka pun singgah dipuncak gunung itu dan ketika air benar-benar surut yang masih kokoh berdiri adalah pohon beringin bercabang dua. Mereka pun mendirikan sebuah pemerintahaan ADAT BERSENDIKAN AGAMA. AGAMA BERSENDIKAN FIRMAN-FIRMAN ALLAH SWT. Dari kejadian yang di alami maka kerajaan itu diberi nama NUNUSAKU. Kerana mereka orang pertama yang sampai atau menginjakan kaki di situ maka dengan sendirinya mereka disebut ALIF’URU.
  • 23. 6. Kerajaan Sahulau. Masa pemerintahaan Kerajaan Nunusaku sangat lama dan wilayah kekuasaan Kerajaan Nunusaku pun cukup besar dan luas. Sampai pada Upu Latu ………… turunan ke beberapa puluh setelah Upu Latu yang pertama maka beiau Upu Latu ………… mengumpulkan seluruh perangkat pemerintahaan dengan maksud untuk membentuk kerajaan yang baru dan akan dipimpin oleh Putera Sulungnya yang mana Putera Sulungnya juga sebagai Putera Mahkota. Maka Putera Mahkota dibantu oleh tua-tua adat dan pemuka agama pergi mencari tempat yang dianggap pas untuk dijadikan pusat pemerintahan yang baru. Setelah lama berputar-putar dari satu pulau ke pulau lain (masih dalam Maluku) maka mereka pun bersepakat pusat pemerintahaan yang baru masih berpusat di NUSA INA. Maka putera Mahkota pun mendirikan kerajaan yang baru dengan nama Kerajaan Sahulau 7. Kerajaan Tanah Hitu adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di Pulau Ambon, Maluku. Kerajaan ini memiliki masa kejayaan antara 1470-1682 dengan raja pertama yang bergelar Upu Hatta karena Kerajaan ini didirikan oleh Empat Perdana yang ingin mencari tahu faedah baik dan tidak adanya Raja. Kerajaan Tanah Hitu pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan memainkan peran yang sangat penting di Maluku, disamping melahirkan intelektual dan para pahlawan pada zamannya. Beberapa di antara mereka misalnya adalah Imam Ridjali, Tagglukabessy, Kakiali dan lainnya yang tidak tertulis di dalam Sejarah Maluku sekarang, yang beribu Kota Negeri Hitu. Kerajaan ini berdiri sebelum kedatangan imprialisme barat ke wilayah Nusantara.
  • 24. 8. Kerajaan Loloda adalah salah satu kerajaan yang berdiri di wilayah Maluku Utara pada abad ke-13. Kerajaan ini terletak di bagian utara dan barat pulau Halmahera. Kerajaan Loloda merupakan kerajaan tertua di Maluku Utara yang wilayahnya meliputi pesisir pantai barat laut hingga pantai barat daya Pulau Halmahera. Pada Abad ke-19 hingga awal abad ke-20 Loloda berstatus distrik dengan kepemimpinan Sangaji sebagai district dibawah hirarki belanda berada diwilayah Darume dikemudian hari menjadi ibukota kecamatan pertama setelah menjadi bahagian dari NKRI. Alferis Banggai (10 April 1895), Raja dari Loloda. 9. Kerajaan Iha adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di Pulau Saparua, Maluku. Di Pulau Saparua sampai pada masa penjajahan Belanda ada dua kerajaan yang terkenal yaitu Iha dan Honimoa (Siri Sori ). Kedua kerajaan Islam yang cukup berpengaruh ini sempat dikenal sebagai sapanolua artinya dua sampan atau dua perahu. Yang dimaksudkan ialah pulau Saparua mempunyai dua jasirah yang besar yang diatasnya berkuasa dua orang raja dengan tanahnya yang sangat luas itu yaitu disebelah utara Raja Iha dengan kerajaannya dan di sebelah tenggara Raja Honimoa (Siri Sori dengan Kerajaannya). Kerajaan Iha terlibat dalam sebuah perlawanan melawan kolonial Belanda yang disebut Perang Iha (1632-1651) yang mengakibatkan kerajaan ini kehilangan sebagian daerah dan rakyatnya sehingga kemudian mengalami kemunduran.
  • 25. 10. Kerajaan Huamual, berdiri pada tahun 1256 sampai abad ke-17. Kerajaan Huamual, berdiri pada tahun 1256 dengan demikian memiliki kekuasaan terbentang dari ujung selatan seram barat yaitu tanjung sial menuju utara, tanah genting kota nia yang disebut “Jazirah Huamual” termasuk didalamnya pulau Buano, Kelang, dan pulau Manipa. Ibu kota kerajaan Huamual adalah Luhu. Sebelum kedatangan bangsa portugis, spanyol dan Belanda Negeri Luhu berada dalam bingkai kerajaan Huamual dari 99 Negeri di semenanjung Jazirah Huamual. Perang Huamual berkobar di tahun 1602-1651 (50 Tahun Perang Huamual) telah membumihanguskan 98 negeri dan tinggal satu-satunya negeri yaitu Negeri Luhu sebagaimana yang dituangkan dalam bahasa Huamual yang sekarang ini menjadi bahasa adat Luhu dan sering dipakai dalam upacara adat (ritual adat) disaat pelantikan raja atau Upulatu Luhu. Perubahan besar di Huamual terjadi di masa kekuasaan Belanda. Sejak masa pemerintahan Gubernur Van Diemen serta gubernur Jan Pieters Coen dan yang terakhir gubernur Arnold De Vlamingh Van Oudshoorn pada periodesasi (1655-1661) merupakan gubernur VOC/Belanda yang paling kejam, dalam masa jabatannya tersebut mengakibatkan sedikitnya sekitar 50.000 jiwa tewas, dan dihancurkannya kehidupan masayarakat di Huamual. Para gubernur itu menggunakan kekerasan untuk monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, terkhusus di Huamual. Kemudian ada negeri Luhu (Huamual).
  • 27. 1. Kerajaan Gowa Tallo merupakan kerajaan bercorak Islam terbesar di Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa Tallo berdiri sekitar abad ke-16. Kerajaan Gowa Tallo dikenal juga dengan Kerajaan Makassar. Kerajaan Gowa-Tallo adalah kerajaan gabungan dari Kerajaan Gowa serta Kerajaan Tallo yang dimiliki oleh dua bersaudara. Pada pemerintahan Raja Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi Khallona, kedua kerajaan ini dipersatukan. Hancurnya Kerajaan Gowa Tallo adalah politik adu domba yang dilakukan Belanda. Kesultanan Makassar mulai mengalami transisi kepemimpinan. Saat dipimpin Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin, kesultanan resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia. Sulawesi
  • 28. 2. Kesultanan Buton adalah kerajaan Islam yang pernah berdiri di Baubau, Sulawesi Tenggara, antara abad ke-16 hingga abad ke-20. Selama berkuasa, kesultanan ini memiliki sistem pemerintahan dan undang- undang yang berbeda dari kerajaan-kerajaan di Nusantara. Selain itu, Kesultanan Buton juga berhasil mempertahankan kedaulatannya meski berkali-kali terlibat perang dengan Belanda. Meski berhasil memerangi Belanda, masa kemunduran Kesultanan Buton ternyata justru datang karena konflik internal kerajaan. Kekuatan kesultanan pun semakin melemah hingga Indonesia merdeka. Pada akhirnya, Kesultanan Buton hanya dapat bertahan hingga 1960, ketika sultan terakhirnya meninggal. Sulawesi
  • 29. 3. Kerajaan Bone adalah kesultanan Islam yang terletak di Sulawesi Selatan. Sejarah mencatat bahwa kerajaan ini didirikan oleh Manurunge ri Matajang pada 1330 masehi. Kesultanan Bone berhasil mencapai puncak kejayaannya ketika masa pemerintahan Arung Palakka pada pertengahan abad ke-17. Dengan potensi yang beragam seperti dalam bidang pertanian, perkebunan, dan kelautan, Arung Palakka berhasil memakmurkan rakyatnya. Meski sempat menjadi penguasa utama di Sulawesi Selatan, Bone akhirnya berada di bawah kendali Belanda pada 1905. 4. Kerajaan Banggai (bahasa Inggris: Kingdom of Banggai) adalah sebuah kerajaan di Indonesia yang terletak di bagian semenanjung timur pulau Sulawesi dan Kepulauan Banggai. Kerajaan ini pada awalnya hanya meliputi wilayah Banggai kepulauan, tetapi kemudian disatukan dengan wilayah Banggai daratan oleh Adi Cokro. Kerajaan Banggai ini merupakan kerajaan yang berbentuk kesultanan pertama di wilayah Sulawesi Tengah. Wilayahnya pada saat itu sampai di daerah Bungku, yang masuk Kabupaten Poso waktu itu.
  • 31. 1. Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar Adalah sebuah kesultanan yang wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Wilayah Banjar yang lebih luas terbentang dari Tanjung Sambar sampai Tanjung Aru. Kesultanan ini semula beribu kota di Banjarmasin kemudian dipindahkan ke beberapa tempat dan terkahir di Martapura. Ketika beribu kota di Martapura disebut juga Kerajaan Kayu Tangi. Kesultanan Banjar berdiri pada Tahun 1520 dan Lalu dihapuskan sepihak oleh Belanda pada 11 Juni 1860. Namun rakyat Banjar tetap mengakui ada pemerintahan darurat/pelarian yang baru berakhir pada 24 Januari 1905. Namun sejak 24 Juli 2010, Kesultanan Banjar hidup kembali dengan dilantiknya Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah . Kesultanan Banjar mulai mengalami masa kejayaan pada dekade pertama abad ke-17 dengan lada sebagai komoditas dagang, secara praktis barat daya, tenggara dan timur pulau Kalimantan membayar upeti pada kerajaan Banjarmasin. Sebelumnya Kesultanan Banjar membayar upeti kepada Kesultanan Demak, tetapi pada masa Kesultanan Pajang penerus Kesultanan Demak, Kesultanan Banjar tidak lagi mengirim upeti ke Jawa. Sultan Agung dari Mataram (1613–1646), mengembangkan kekuasaannya atas pulau Jawa dengan mengalahkan pelabuhan-pelabuhan pantai utara Jawa seperti Jepara dan Gresik (1610), Tuban (1619), Madura (1924) dan Surabaya (1625). Pada tahun 1622 Mataram kembali merencanakan program penjajahannya terhadap kerajaan sebelah selatan, barat daya dan tenggara pulau Kalimantan, dan Sultan Agung menegaskan kekuasaannya atas Kerajaan Sukadana tahun 1622.
  • 32. 2. Kerajaan Pagatan (1775-1908) adalah kerajamudaan sebagai bawahan kerajaan Banjar yang merupakan daerah otonomi bagi imigran suku Bugis di dalam negara Kesultanan Banjar. Kerajaan otonom ini adalah salah satu kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Tanah Kusan atau daerah aliran Sungai Kusan (sekarang wilayah ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan). Wilayah Tanah Kusan bertetangga dengan wilayah Kerajaan Tanah Bumbu (yang terdiri atas negeri-negeri: Batu Licin, Cantung, Buntar Laut, Bangkalaan, Tjingal, Manunggul, Sampanahan). Penguasa Kerajaan Pagatan disebut Arung (bukan Sultan), Belanda menyebutnya de Aroeng van Pagattan.[4] Permukiman Pagatan didirikan oleh Puana Dekke (La Dekke), seorang imigran suku Bugis atas seijin Sunan Nata Alam atau Panembahan Batuah dari Dinasti Tamjidullah I. Negeri Pagatan kemudian menjadi sekutu Sunan Nata Alam untuk menghabisi rival politiknya yaitu Sultan Amir bin Sultan Muhammadillah (keturunan Sultan Kuning) yang menuntut tahta Kesultanan Banjar dengan dukungan Arung Turawe (Gusti Kasim) beserta pasukan Bugis-Paser. Atas keberhasilan mengusir Sultan Amir dari Tanah Kusan, La Pangewa (Hasan Pangewa), pemimpin orang Bugis Pagatan, dilantik Sultan Banjar sebagai kapitan (raja) Pagatan yang pertama sekitar tahun 1784 dengan gelar Kapitan Laut Pulo.
  • 33. 3. Kerajaan Kotawaringin Kerajaan Kotawaringin adalah salah satu kerajaan bercorak Islam di Kalimantan Tengah yang didirikan pada abad ke-17. Pendiri Kerajaan Kotawaringin adalah Pangeran Adipati Antakusuma (1673-1696) dari Kesultanan Banjar. Pada awal berdirinya, ibu kota kerajaan ini berada di Kotawaringin Lama, yang kemudian dipindahkan ke Pangkalan Bun oleh Pangeran Ratu Imanuddin (1805-1841). Kerajaan Kotawaringin berdiri hingga 1948, ketika secara resmi menjadi bagian dari NKRI
  • 34. 4. Kesultanan Sambas adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam yang terletak di wilayah pesisir utara Provinsi Kalimantan Barat atau wilayah barat laut Pulau Kalimantan dengan pusat pemerintahannya adalah di Kota Sambas sekarang. Kesultanan Sambas adalah penerus pemerintahan dari kerajaan-kerajaan Sambas sebelumnya. Kerajaan yang bernama "Sambas" di wilayah ini paling tidak telah berdiri dan berkembang sebelum abad ke-14 M sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. Pada masa itu, rajanya bergelar "Nek". Salah satunya bernama Nek Riuh. Setelah masa Nek Riuh, sekitar abad ke-15 M muncul pemerintahan raja yang bernama Tan Unggal yang terkenal sangat kejam. Karena kekejamannya ini, Raja Tan Unggal kemudian dikudeta oleh rakyat dan setelah itu selama puluhan tahun rakyat di wilayah Sungai Sambas tidak mau mengangkat raja lagi. Pada masa kekosongan pemerintahan di wilayah Sungai Sambas inilah kemudian pada awal abad ke-16 M (1530) datang rombongan besar orang-orang dari Pulau Jawa (sekitar lebih dari 500 orang) yaitu dari kalangan bangsawan Kerajaan Majapahit yang masih beragama Hindu, yaitu keturunan dari raja Majapahit sebelumnya yang bernama Wikramawardhana.
  • 35. 5. Kesultanan Kutai atau lebih lengkap disebut Kesultanan Kutai Kertanegara Martapura adalah kerajaan Melayu yang bermula dari kerajaan Hindu pada tahun 1300 di Kutai Lama dan berubah menjadi kerajaan Islam pada 1575 serta berakhir pada 1960. Ibu kota kerajaan ini pada awalnya berada di Jaitan Layar sebelum berpindah ke Tepian Batu, kemudian ke Pemarangan-Jembayan hingga Tepian Pandan. Kerajaan Kutai Kertanegara juga menganeksasi Kerajaan Kutai Martapura pada tahun 1635 sehingga wilayah Kerajaan Kutai Kertanegara bertambah luas dan nama kerajaan pun bertambah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara ing Martapura. Dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai ditandai dengan dinobatkannya sang pewaris takhta yakni putera mahkota Aji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat menjadi Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura dengan gelar Sultan Aji Muhammad Salehuddin II pada tanggal 22 September 2001
  • 36. 6. Kesultanan Berau adalah sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Berau sekarang ini. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-14 dengan raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Suryanata Kesuma dan istrinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahannya berada di Sungai Lati, Kecamatan Gunung Tabur. Sejarahnya kemudian pada keturunan ke-13, Kesultanan Berau terpisah menjadi dua yaitu Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung. Sebelumnya daerah-daerah milik Berau yang telah memisahkan diri dan berdiri sendiri adalah Bulungan dan Tidung (kemudian ditaklukan Sultan Sulu). Negara Berau kuno meliputi kawasan pesisir dari perbatasan mandala Kerajaan Brunei di Kinabatangan (kini termasuk Sabah) hingga Tanjung Mangkaliat di perbatasan dengan mandala Kerajaan Kutai. Salah satu dari lima daerah bagian Berau adalah Nagri Marancang. Kepala Nagri atau Orang tuanya bernama Rangga Si Kannik Saludai. Pengarappan atau Punggawanya Bernama Harimau Jantan, Lambu Tunggal dan Kuda Sambarani. Wilayah kekuasaannya dari Bulalung Karantigau, Kubuan Pindda, Mangkapadi, Bulungan Selimbatu, Sekatak Buji, Sekata Jelanjang, Betayu, Sesayap, Simangarris, Tawau, Segarung, Talluk Silam dan Kinabatangan berbatasan dengan Brunei. Menurut perjanjian VOC-Belanda dengan Kesultanan Banjar, "negara Berau" (yang terdiri atas Gunung Tabur, Tanjung/Sambaliung, Bulungan dan Tidung) merupakan salah satu bekas negara dependensi/negara bagian di dalam "negara Banjar Raya“. Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling yang beribu kota di Banjarmasin berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849
  • 38. 1. Kerajaan waigeo Kerajaan Waigeo merupakan salah satu dari empat kerajaan besar yang berdiri di Kepulauan Raja Ampat. Kerajaan tersebut merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Islam yang ada di Maluku dan banyak mendapatkan pengaruh dari kerajaan yang terletak berdekatan dengan wilayah Papua tersebut. Kerajaan waigeo berdiri sekitar abad ke-16 masehi. kerajaan ini terletak di papua barat. pada saat abad ke 16 kerajaan ini masih dikendalikan oleh Kesultanan Ternate Pusat kekuasaannya kerajaan Waigeo adalah di Wewayai, pulau Waigeo. Penguasa kerajaan Waigeo (sejak abad ke-16 bawahan Ternate): Gandżun (1900-1918). Penyebab runtuhnya kerajaan Waigeo dipengaruhi oleh beberapa peristiwa dan konflik. Yang pertama adalah masuknya Belanda ke wilayah Papua pada abad ke-17, pada saat itu Belanda ingin menguasai Papua karena kekayaan alamnya yang melimpah sehingga terjadi perlawanan sengit terutama di Papua barat. Menurut catatan sejarah, konflik tersebut baru berakhir setelah terjadinya peristiwa Trikora. Untuk mengusir Belanda, Indonesia mendapatkan bantuan dengan mengerahkan sepuluh kapal tempur dan kapal perang tercanggih milik Uni Soviet. Sebab yang kedua adalah adanya konflik agama, walaupun nenek moyang agama Islam telah terlebih dulu masuk ke Papua, namun dengan adanya pembunuhan dimana-mana, umat islam terpaksa mengikuti ajaran Nasrani. Paham misionaris dari katolik dan protestan juga telah masuk ke wilayah ini
  • 39. 2. Kerajaan Misool Kerajaan Misool adaah salah satu kerajaan Islam di Raja Ampat, dengan pusat pemerintahan di Lilinta, Pulau Misool, Papua. Pengaruh Islam yang kental di Misool disebabkan oleh kekuasaan Kesultanan Tidore dan Ternate. Masuknya Islam ke Kerajaan Misool pun diterima dengan baik, karena penyebarannya dilakukan dengan pendekatan yang bersahabat. Letak geografis Misool yang berbatasan dengan Laut Seram membuat kawasan ini dipenuhi oleh ragam buday Letak pusat pemerintahan Kerajaan Misool berada di Lilinta, Pulau Misool. Pendiri kerajaan ini adalah Fun Bis. Fun Bis ini memiliki keturunan yang kemudian terpecah menjadi dua klan, yakni Umkabu dan Soltip. Adapun kedudukan Raja Kerajaan Misool dipegang oleh Klan Umkabu, yang berkedudukan di Lilinta dengan rajanya bernama Fun Madero. Sementara itu, Klan Soltip memegang jabatan sebagai pembantu dengan gelar Kapitan Laut dan berkedudukan di Fafanlap. Setelah beberapa tahun berdiri, ibu kota Misool kemudian dipindahkan ke Sel Peleket, yang terletak di sebelah timur Lilinta. Raja yang pertama memerintah di Sel Peleket adalah Abdul Majid, yang memerintah dari 1871 hingga 1904.
  • 40. 3. Kerajaan Salawati Salawati adalah salah satu dari empat pulau utama di Kepulauan Raja Ampat di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Pulau ini memiliki luas 1.623 km². Pulau-pulau utama lain dari kepulauan Raja Ampat adalah Misool, Batanta, dan Waigeo Daftar Raja Salawati • Abd al-Kasim (1873-1890) • Muhammad Amin (1900-1918) • Bahar ad-Din Arfan (1918-1935) • Abu’l-Kasim Arfan (1935-?
  • 41. 4.Kerajaan Fartagar Kerajaan Fartagar adalah kerajaan marga Uswanas. Terletak di Merapi, di sebelah timur kota Fakfak, Kabupaten Fakfak, prov. Papua Barat. Awalnya kerajaan Fatagar berada di Onin, namun karena konflik dengan kerajaan Rumbati, kerajaan ini pindah ke Pulau Ega. Kemudian pindah kembali ke Merapi sampai sekarang. Raja pertama bernama Maraitat. Selama pemerintahan Tidore, raja adalah agen perdagangan untuk kepentingan Tidore, dan tunduk pada Kesultanan Tidore. Setelah Belanda berkuasa, raja-raja dikukuhkan oleh Belanda dan diberi gaji. Mereka menjadi mitra bagi pemerintah Belanda, meskipun dalam hampir semua aspek campur tangan Belanda. Daftar raja (Kapitan, dari 1899 Raja) • 18 – 1880: Kanumbas (1880) • 1880 – 1899: Kurkur (1899) • 1899 – Feb 1942: Mafa (1872 – 1942) • 1942 – 1943: Kamarudin (1943) • 1943 – 1956: …. • 1956 – 26 Dec 2009: Said Arobi Uswanas • 31 Dec 2009 – : Taufiq Heru Uswanas
  • 42. 5. Kerjaan Rumbati adalah kerajaan marga Bauw. Terletak di Kabupaten Fakfak, prov. Papua Barat. Leluhur pria dari keturunan raja Rumbati disebut Nawa-Nawa Bau. Raja yang paling menonjol dari keturunan Raja Rumbati adalah Newarisa. Sultan Tidore memberi gelar raja pertama kepada Newarisa. Newarisa dalam sejarah tampil sebagai yang paling menonjol dari empat raja Onin (Patipi, Atiati, Fatagar, dan Rumbati). Raja Newarisa memiliki pengaruh yang luas mulai dari sepanjang pantai selatan dan utara Teluk Mac Cluer, sampai ke pedalaman di Teluk Bintuni. 6. Kerajaan Ati Ati adalah kerajaan marga Kerewaindzai. Terletak di distrik Wartutin, Kabupaten Fakfak, prov. Papua Barat. Di Kabupaten Fakfak pada masa awal masuknya agama Islam ada empat raja yang berkuasa diantaranya Raja Ati-ati, Ugar, Kapiar dan Namatota (sekarang masuk dalam wilayah kabupaten Kaimana). Masing-masing raja tersebut mendirikan mesjid dan mesjid tersebut yang digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam. Akan tetapi mesjid yang didirikan oleh raja Ati-ati pada saat itu pada umumnya terbuat dari kayu sehingga tidak bisa lagi ditemukan wujud maupun sisa-sisanya. Satu-satunya mesjid yang ditunjukkan oleh keturunan Raja Ati-ati adalah mesjid Werpigan yang dibangun pada tahun 1931 oleh Raja ke-9. Kerajaan Ati Ati adalah kerajaan marga Kerewaindzai. Terletak di semenanjung Onin yang membentuk wilayah Kabupaten Fakfak, prov. Papua Barat.
  • 43. 7. Kerajaan Sekar Kerajaan Sekar awalnya disebut Kerajaan Kabituwar merupakan satu di antara sembilan kerajaan yang masih eksis di tanah Papua. Delapan kerajaan lainnya adalah Ati-Ati, Patipi, Rumbati, Fatagar, Arguni, Wertuar, Namatota, dan Komisi. Kerajaan ini terletak di semenanjung Onin, Teluk Berau, kab. Fak Fak, provinsi Papua Barat. Awalnya merupakan kerajaan bawahan Kerajaan Rumbati bersama kerajaan Wertu(w)ar, namun kemudian diakui menjadi kerajaan sendiri Pada mulanya kerajaan Sekar berpusat di jalan masuk Teluk Sekar, yang disebut Kabituwar. Sehingga orang pertama yang mendapat jabatan raja disebut Raja Kabituwar, bernama Pandai alias Congan. Daerah Kokas menjadi pemukiman atas banyak pedagang yang berasal dari luar Papua, pada kemudian hari pemukiman itu dinamakan Sekar. Pada tahun 1896 seorang bernama Mner dari ‘soa’ Beraweri diangkat oleh Sultan Tidore menjadi raja kapitan negeri Sekar. Pengangkatan ini disebutkan atas saran dari raja Misool dan raja Rumbati
  • 44. 8. Kerajaan Patipi (Melayu Papua: Petuanan Patipi) adalah kerajaan Islam Papua di Semenanjung Onin tepatnya di Teluk Patipi, Fakfak. Sejarah masyarakat teluk Patipi yang merupakan Suku Mbaham-Matta bisa dibagi menjadi beberapa fase berdasarkan lokasi persinggahan dalam menjalankan migrasi: (1) fase konggoup; (2) fase tokpekperi; (3) fase hriet wriya; (4) fase kerja wriya; (5) fase peh wriya. Fase pertama konggoup merupakan kelompok-kelompok kecil (marga) yang menjadikan gua-gua (konggoup) sebagai tempat tinggal dan aktivitas domestik, sehingga banyak keluarga yang menggunakan nama gunung sebagai nama marga
  • 45. 9. Kerajaan Arguni terletak di pulau Arguni, kab. Fak Fak, prov. Papua Barat. The kingdom of Arguni is located on the peninsula Onin, island of Arguni, prov. Papua Barat, district of Fak Fak. Raja Arguni bermarga Pauspaus. Masyarakat punya sebutan lain untuk sang pemimpin, Raja Bule. “Raja Arguni secara turun-temurun adalah albino. Mirip dengan orang kulit putih, pemimpin pun disebut Raja Bule,” ujar Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua. 9. Kerajaan Wertuar adalah kerajaan marga Heremba. Terletak di Kokas, Teluk Berau, Kab. Fakfak, prov. Papua Barat. Salah satu pulau kerajaan Papua adalah kerajaan Wertuar, terletak di sebelah barat kota Kokas, salah satu dari 3 kota-kota utama di wilayah semenanjung Onin, di mana semua 8 kerajaan Papua terletak. Daerah ini diperintah oleh dinasti yang berasal di daerah, campuran lokal / luar asal, atau awalnya berasal dari Maluku.
  • 46. 10. Kerajaan Namatota atau juga dikenal Kerajaan Kowiai berada di Semenanjung Bomberai ini. Kerajaan tradisional Namatota tidak memiliki istana yang megah sebagaimana kerajaan lainnya tetapi memiliki sebuah Rumah Raja yang disebut sebagai Rumah Adat. Rumah Raja saat ini tidak lagi dihuni oleh raja tetapi hanya digunakan untuk menyimpan pernak-pernik atau assesoris raja-raja Namatota. Selain itu, yang bisa disaksikan dari sisa kerajaan ini adalah berupa makam keluarga yang terletak di samping masjid atau tepat berada di depan Rumah Raja. Selain peninggalan kerajaan, Namatota juga memiliki kawasan pantai yang indah, yaitu Pantai Sangnus Worait yang terletak di timur laut Kampung Namatota. Pantai Sangnus Worait memiliki pasir yang putih dan air yang tenang serta dikelilingi oleh pulau-pulau karst. Biasanya setelah wisatawan melakukan perjalanan panjang ke Teluk Triton, wisatawan akan mampir sebentar untuk menikmati keindahan pantai dan air yang jernih di pantai ini. Ada dua homestay yang dibuat oleh masyarakat dan dikelola sendiri oleh masyarakat lokal.
  • 48. Salah satu cara penyebaran dan pengajaran agama Islam di Indonesia dilakukan oleh lembaga pendidikan yang dikenal dengan sebutan pondok pesantren. Perannya sangat besar dalam masa-masa awal penyebaran Islam di Nusantara. Cikal bakal lahirnya pondok pesantren diduga ketika Syekh Maulana Malik Ibrahim atau lebih dikenal dengan Sunan Ampel, mendirikan sebuah padepokan di Ampel, Surabaya, jawa Timur. Meski pada waktu itu belum disebut pesantren, tetapi bisa dikatakan kalau yang dilakukan Sunan Ampel menjadi peletak dasar-dasar pendidikan pesantren di indonesia. Santri-santri yang telah belajar dan cukup ilmu di padepokan Sunan Ampel. Kemudian satu per satu pulang ke daerahnya masing-masing dan mengamalkan ilmunya di sana. Maka murid-murid Sunan Ampel tersebut, mendirikan padepokan seperti apa yang telah mereka dapatkan di Padepokan Ampel. Ulama-ulama besar banyak yang lahir dari padepokan-padepokan tersebut. Sistem pendidikan ala pesantren yang menjadikan kiai sebagai pusat segala perkara sempat meredup, kala perusahaan dagang Belanda (VOC) datang menjajah. Masyarakat Islam yang taat seakan diasingkan. Para ulama yang diikuti masyarakat dijauhkan pusat pemerintahan karena dianggap membawa potensi terjadinya kerusuhan. Melansir dari laman tebuireng.online, pada 1899 Kiai Hasyim Asy’ari mendirikan pesantren Tebuireng di Jombang, kemudian membentuk Nahdlatul Ulama (NU) yang kini menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia. Di sisi lain, rekan seperguruan Kiai Hasyim di Mekkah, Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, mendirikan pusat pendidikan Islam yang lebih modern, dengan kurikulum yang sedikit berbeda.
  • 50. Gerakan pembaharuan islam secara sederhana adalah upaya baik secara individu maupun kelompok pada kurun waktu atau situasi tertentu, untuk mengadakan perubahan dalam praktek-praktek keagamaa islam dengan pemahaman dan pengalaman yang baru. Ide ide pembaharuan di Indonesia terjadi pada abad ke 20 yang dibawa oleh para tokoh yang semula belajar di mekkah. Tokoh- tokoh tersebut antara lain ialah : Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), K.H. Hasyim Asy'ari (Nahdlatul Ulama) Ahmad Surkati (Al-Irshad), Zamzam (Persis). Yang melatar belakangi ide pembaharuan di Indonesia adalah adanya ide ide pembaharuan di luar Indonesia. pada abad 17 dan 18 adalah dasar dari pembaharuan yang terjadi di abad ke 20. Menurut beberapa studi keislaman memandang bahwa gerakan pembaharuan islam pada abad ke 17 cenderung menekankan pada pemikiran mistisisme yang dikembangkan oleh seorang sufi tertentu pada periode tertentu. Ide- ide pembaharuan islam di Indonesia masuk melalui beberapa jalur yaitu yang pertama jalur haji dan mukim. Para tokoh- tokoh pada saat itu ketika menunaikan haji mereka juga bermukim sementara untuk memperdalam pengetahuan dan ilmu agama. Yang kedua adalah melalui jalur publikasi.
  • 51. Tradisionalis konservatis para golongan orang-orang yang ingin melestarikan tradisi-tradisi local. Dan menolak adanya kecenderungan westernisasi (budaya kebaratan) yang mengatasnamakan islam yang secara pemahaman dan penngamalannya dapat melestarikan tradisi yang bersifat local. Dengan berkembangnya gerakan pembaharuan di Indonesia, secara umum pada awal abad ke 20 M tersebut, corak gerakan keagamaan dapat di petakan sebagai berikut: Reformis modernis para golongan yang menegaskan bahwa relevansi islam untuk semua lapangan baik privat maupun public. Karena islam di pandang memiliki karakter yang fleksibilitas yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Radikal puritan para golongan yang lebih percaya terhadap penasfiran ketimbangan ide-ide pembaharuan barat, karena penafsiaran dianggap lebih murni islami. Meskipun mereka sepakat bahwa islam fleksibilitas ditengah arus zaman, tetapi mereka enggan menggunakan kecenderungan kaum modernis. Kelompok ini juga mengkritik pemikiran dan cara-cara implementatif kaum tradisionalis
  • 52. Venus Venus is the second planet from the Sun Main activities Jupiter It’s the biggest planet in the Solar System Mars Despite being red, Mars is a cold place Saturn Saturn is a gas giant and has several rings
  • 53. A picture is worth a thousand words
  • 54. 1st Jupiter is the biggest planet 2nd Venus is the second planet from the Sun 3rd Mars is actually a very cold place
  • 55. 15% Venus is the second planet from the Sun 20% Mars is red but actually a very cold place 30% Jupiter is the biggest planet of them all Favorite subjects Venus Mars Jupiter 35% It’s composed of hydrogen and helium Saturn
  • 56. Jenna Doe You can speak a bit about this person here Our team Timmy Jimmy You can speak a bit about this person here Susan Bones You can speak a bit about this person here
  • 57. Item A ● You can add here the materials you need Item B ● You can add here the materials you need Materials
  • 58. Subject 1 ● Use this space to enter notes or something about the subject ● Use this space to enter notes or something about the subject ● Use this space to enter notes or something about the subject Subject 2 ● Use this space to enter notes or something about the subject ● Use this space to enter notes or something about the subject ● Use this space to enter notes or something about the subject