1. NERACA LAJUR, PENUTUPAN PEMBUKUAN, DAN
LAPORAN KEUANGAN
Inisiasi 2
Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi (EKMA-4115)
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
2. Tahap Pencatatan dan Penggolongan
Menerima/Membuat
Bukti Transaksi
Jurnal
Umum
Buku Besar
https://ppdi.or.id/lowongan-perbankan.html https://carisinyal.com/cara-mengetik-10-jari/
3. Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan
https://kantormeme.blogspot.com/2017/12/koleksi-animasi-orang-didepan-komputer.html
Trial
Balance
Ayat jurnal
Penyesuaian
Worksheet /
Neraca Lajur
Laporan
Keuangan
Jurnal
Penutup
Neraca Saldo
Setelah Penutup
4. JURNAL KOREKSI DAN JURNAL PENYESUAIAN
JURNAL KOREKSI DAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN (AJP) :
“Ayat-ayat yang dipergunakan untuk memperbaiki/ menyesuaikan
angka-angka yang terdapat dalam neraca saldo yang masih
memerlukan perubahan baik yang berasal dari internal ataupun
external”
TUJUAN KOREKSI DAN PENYESUAIAN :
Agar pendapatan dan beban diukur, diakui serta dilaporkan dengan
semestinya. Dilakukan pada akhir tahun serta pada saat pelaporan
keuangan atau pada kondisi tertentu.
Jurnal Penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca
saldo dan data penyesuaian akhir periode
5. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN
PERLUNYA PENYESUAIAN
• Pengalokasian harga perolehan aktiva jangka pendek , pencatatan harga
perolehan aktiva jangka pendek(persekot biaya), perlu dibedakan antara
harga perolehan sekarang dengan periode sebelumnya
• Pengalokasian pendapatan yang diterima dimuka, pendapatan yang telah
dicatat karena uangnya telah diterima terdahulu
• Pengalokasian harga perolehan dari aktiva jangka panjang (aktiva tetap),
bila perusahaan membeli aktiva jangka panjang
• Biaya yang terutang (bertambahnya biaya)
• Pendapatan yang tertagih (bertambahnya pendapatan)
6. 1. Penggunaan Perlengkapan
2. Penyusutan Aset Tetap
3. Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Revenues)
4. Beban yang masih harus dibayar (Accrued Expenses)
5. Beban dibayar dimuka (Prepaid Expenses).
6. Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenues).
Akun yang perlu penyesuaian
7. Perlengkapan merupakan berbagai unsur yang dibeli oleh
perusahaan guna mendukung operasi perusahaan.
Perlengkapan yang telah diperoleh akan digunakan sehingga
perlengkapan yang telah terpakai akan menjadi beban (expense)
Jurnal Penyesuaian:
Beban Perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx
(Sebesar yang terpakai)
1. Perlengkapan
8. Biaya Pemakaian Perlengkapan
Saldo perlengkapan awal tahun sebesar Rp. 1.000.000, ternyata pada
akhir tahun Saldo Perlengkapan tinggal 800.000
AJP (31/12/2011)
Beban Perlengkapan 200.000
Perlengkapan 200.000
CONTOH
9. Penyusutan merupakan alokasi harga perolehan aset tetap selama
usia ekonomis.
Penyesuaian dilakukan untuk mengakui besarnya cost yang
expired menjadi beban (Expense).
Jurnal Penyesuaian:
Beban Penyusutan…… xxx
Akumulasi Penyusutan…. xxx
2. Penyusutan Aset Tetap
11. 3. Pendapatan yang masih harus diterima
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan berbagai
pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan pada periode
akuntansi tertentu tetapi belum dicatat dan belum diterima
uangnya sehingga menimbulkan piutang bagi perusahaan.
Jurnal Penyesuaian:
Piutang ........ xxx
Pendapatan ...... xxx
12. CONTOH
Masih harus diterima pendapatan bunga untuk 2 bulan @Rp. 120.000
AJP (31/12/2011)
Piutang bunga 240.000
Pendapatan bunga 240.000
13. 4. Beban yang masih harus dibayar
Beban yang masih harus dibayar merupakan berbagai biaya
yang telah menjadi biaya perusahaan sampai akhir periode
akuntansi, tetapi belum dikeluarkan uang kasnya sehingga
menimbulkan utang bagi perusahaan.
Jurnal Penyesuaian:
Beban…………. xxx
Utang……….. xxx
14. CONTOH
Masih harus dibayar gaji pegawai bln Desember Rp. 300.000,
AJP (31/12/2011)
Biaya gaji Rp 300.000
Utang gaji Rp 300.000
15. 5. Beban dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka merupakan berbagai beban yang dikeluarkan terlebih
dahulu kasnya, tetapi manfaat ekonomisnya baru akan dinikmati beberapa
periode yang akan datang
Contoh: Sewa Dibayar Dimuka
Asuransi Dibayar Dimuka
Iklan Dibayar Dimuka
Ada dua pendekatan yang digunakan:
1. Pada awal pembayaran dicatat sebagai aktiva (Assets)
2. Pada awal pembayaran dicatat sebagai beban (Expenses)
16. Jurnal saat pembayaran/JU :
........... Dibayar Dimuka xxx
Kas xxx
Jurnal Penyesuaian:
Beban........... xxx
......... Dibayar Dimuka xxx
(Sebesar yang telah terjadi/benar-benar menjadi beban)
Dicatat sebagai aktiva
17. Dicatat sebagai BEBAN
Jurnal saat pembayaran/JU :
Beban ........ xxx
Kas xxx
Jurnal Penyesuaian:
....... Dibayar Dimuka xxx
Beban Sewa xxx
(Sebesar yang belum terjadi/ belum menjadi biaya perusahaan)
18. CONTOH
Tanggal 1 Okt.2008 perusahaan membayar premi asuransi
utk satu tahun Rp 1.200.000.
Pencatanan pada Jurnal Umum (JU) sebagai aktiva :
1/10 2008 Asuransi dibayar di muka Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
Pencatanan pada Jurnal Umum (JU) sebagai beban :
1/10 2008 Beban asuransi Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
19. 1/10 2008
Rp 1.200.000
AJP (31/12/2008)
......?
1/10 2009
1 th
3 bulan 9 bulan
Ilustrasi
DIAKUI SEBAGAI HARTA
= 3/12 X Rp 1.200.000
= Rp 300.000
DIAKUI SEBAGAI BEBAN
= 9/12 X Rp 1.200.000
= Rp 900.000
22. 6. Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan diterima dimuka apabila perusahaan belum
menyelesaikan pekerjaan tetapi telah menerima pembayaran atas
pekerjaan tsb.
Contoh: Pendapatan sewa Diterima Dimuka
Pendapatan Komisi Diterima Dimuka
Ada dua pendekatan yang digunakan:
1. Dicatat sebagai Kewajiban/Utang (Liability)
2. Dicatat sebagai Pendapatan (Revenue)
23. Dicatat sebagai UTANG
Jurnal saat penerimaan kas /JU :
Kas xxx
........ Diterima Dimuka xxx
Jurnal Penyesuaian:
......... Diterima Dimuka xxx
Pendapatan........ xxx
(Sebesar yang telah menjadi hak perusahaan/sudah terlewati )
24. Dicatat sebagai PENDAPATAN
Jurnal saat penerimaan kas /JU :
Kas xxx
Pendapatan........ xxx
Jurnal Penyesuaian:
Pendapatan........ xxx
......... Diterima Dimuka xxx
(Sebesar yang belum menjadi hak perusahaan/belum terlewati )
25. CONTOH
Tanggal 1 Sept. 2008 diterima sewa untuk satu tahun Rp
1.200.000.
Pencatanan pada Jurnal Umum (JU) sebagai utang :
Pencatanan pada Jurnal Umum (JU) sebagai pendapatan :
1/9 2008 Kas Rp 1.200.000
Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000
1/9 2008 Kas Rp 1.200.000
Pendapatan sewa Rp 1.200.000
26. 1/9 2008
Rp 1.200.000
AJP (31/12/2008)
......?
1/9 2009
1 th
4 bulan 8 bulan
Ilustrasi
DI CATAT SEBAGAI UTANG
= 4/12 X Rp 1.200.000
= Rp400.000
DI CATAT SEBAGAI PENDAPATAN
= 8/12 X Rp 1.200.000
= Rp 800.000
27. Di Catat Sebagai Utang
Tgl Ref Debit Credit
JURNAL PENYESUAIAN
Akun
31/12 Sewa diterima dimuka Rp 400.000
Pendapatan sewa
AJP :
Rp 400.000
28. Tgl Ref Debit Credit
JURNAL PENYESUAIAN
Akun
31/12 Pendapatan sewa Rp. 800.000
Sewa diterima dimuka Rp.800.000
AJP :
Di Catat Sebagai Pendapatan
29. MENYUSUN NERACA LAJUR
Neraca lajur (work sheet) adalah kertas kerja (working paper) yang
digunakan akuntan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian
dan saldo akun untuk penyusunan laporan keuangan pada akhir
peiode akuntansi.
Fungsi dari penyusunan neraca lajur adalah sebagai:
1. Alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan
2. Alat pengawasan bila terjadi kesalahan yang mungkin terjadi
pada jurnal penyesuaian
3. Alat untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang telah
dilakukan
30. BENTUK NERACA LAJUR
b. Bagan Neraca Lajur 10 Kolom
KODE Ket
AKUN DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT
HARLEY LUX LIFE
NERACA LAJUR
MARET 2007
NERACA SALDO PENYESUAIAN NSSP LAPORAN LABA-RUGI NERACA
31. PENYUSUNAN NERACA LAJUR
Buatlah neraca lajur dengan bentuk 10 kolom (seperti contoh
diatas), lalu dituliskan judul laporan yang terdiri dari : Nama
Perusahaan, Kata Neraca Lajur Periode Penyusunan
Memindahkan perkiraan-perkiraan buku besar sesuai dengan
nomor perkiraan berikut saldonya pada kolom “Neraca Saldo”
dan perhatikan keseimbangan antara sisi Debit dan Kredit.
Buatlah ayat jurnal penyesuaian dan pindahkan ke dalam kolom
penyesuaian atau AJP pada sisi Debit dan sisi Kredit.
32. PENYUSUNAN NERACA LAJUR
Setelah kolom penyesuaian terisi semua, maka
kemudian diisi kolom “Neraca Saldo Disesuaikan”
Setelah semua perkiraan telah dipindahkan ke kolom
neraca saldo disesuaikan, maka jumlahkan kolom
neraca saldo disesuaikan tersebut baik debit maupun
kredit dan periksa keseimbangannya.
Setelah kolom neraca saldo disesuaikan terisi semua
dan jumlahnya seimbang, maka isi kolom Rugi/Laba
dan kolom Neraca.
33. PENYUSUNAN NERACA LAJUR
Setelah semua perkiraan nominal telah dipindahkan ke
kolomRugi/Laba, maka jumlahkan baik itu debit maupun kredit.
Jika jumlah kredit lebih besar dari pada jumlah debit, maka
selisihnya merupakan sisa laba dan di tulis pada sisi debit agar
jumlahnya menjadi seimbang. Dan jika jumlah debit lebih besar
dari pada kredit maka selisihnya merupakan sisa Rugi dan tulis
pada sisi kredit agar jumlahnya menjadi seimbang.
Setelah sisa Laba atau sisa Rugi dipindahkan ke Neraca, maka
jumlahkan kolom Neraca tersebut baik debit maupun kredit dan
jumlah tersebut haruslah seimbang.
34. Laporan Keuangan
• Neraca
Neraca atau sering disebut juga
laporan posisi keuangan adalah suatu
daftar yang menggambarkan aktiva
(harta kekayaan), kewajiban dan
modal yang dimiliki oleh suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
• Laporan Laba/Rugi
Laporan Rugi-Laba disusun untuk
menggambarkan hasil operasi perusahaan
dalam suatu periode waktu tertentu.
• Laporan Perubahan
Modal
Hasil operasi perusahaan yang berupa
laba atau rugi akan berpengaruh ter-
hadap modal pemilik
Sumner gambar :
https://www.finansi
alku.com/akuntans
i-adalah/
35. Laporan Keuangan
• Arus Kas
Laporan yang memberikan
informasi ikhtisar arus kas masuk
dan arus kas keluar dalam suatu
periode akutansi. Terdapat tiga
aktivitas penting dalam Laporan
Arus Kas : Aktivitas Operasi,
Aktivitas Investasi dan Aktivitas
Pendanaan.
http://harjo820.blogspot.com/2015/03/makalah-arus-
kas-cash-flow.html
36. Referensi
1. Sugiarto (2016), Pengantar Akuntansi, Cetakan kedua belas, Universitas
Terbuka, Tangerang Selatan.
2. Horngren, Charles.T. and Walter T. Harrison.Jr (1997), Akuntansi di
Indonesia. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
3. Sunyanto. Drs (1999). Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Essa Group,
Jakarta.
4. Nursasmito, Irfan. Drs. (1983). Siklus Akuntansi Penuntun Pembuatan
Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Badan Penerbit & Penyalur Akademi
Marketing dan Akuntansi, Yogyakarta.
5. Niswonger. C. Rollin, Warren.Carls.S, Reeve.James M and Fess. Philip.E.
(1999). Accountong, Nineteenth Edition, Erlangga, Jakarta.