2. Jurnal penyesuaian
• Jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan
rekening- rekening di neraca saldo yang tidak
menggambarkan informasi yang sebenarnya.
3. Mengapa perlu penyesuaian?
Di dalam laporan keuangan Laporan Laba rugi,
perusahaan/ organisasi harus memberikan
informasi mengenai laba bersih yang tepat
bagi perusahaan.
4. Tujuan penyesuaian
• Setiap rekening riil, menunjukkan jumlah yang
sebenarnya pada akhir periode.
• Setiap rekening nominal, menunjukkan
pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui
dalam suatu periode.
5. • Konsep dan prinsip penentuan laba
• Konsep akuntansi akrual dan tunai
• Periode akuntansi
• Prinsip pendapatan
• Prinsip mempertandingkan
6. • Konsep dasar akrual dan tunai
• Dasar akrual : akuntansi mengakui pengaruh
transaksi pada saat transaksi tersebut terjadi.
Dasar tunai : akuntansi hanya akan dilakukan
pencatatan apabila telah terjadi penerimaan
atau pengeluaran kas.
7. • Konsep dasar akrual dan tunai
• Dasar akrual : akuntansi mengakui pengaruh
transaksi pada saat transaksi tersebut terjadi.
Dasar tunai : akuntansi hanya akan dilakukan
pencatatan apabila telah terjadi penerimaan
atau pengeluaran kas.
8. • Prinsip pendapatan
• Kapan pendapatan dicatat? - Pendapatan dicatat
pada saat diperoleh, bukan sebelumnya. -
perolehan pendapatan terjadi saat perusahaan
menyerahkan barang/ jasa yang telah selesai
dikerjakan pada konsumen.
• Berapakah besarnya pendapatan yang dicatat? -
pendapatan dicatat sebesar nilai tunai
barang/ jasa yang diserahkan pada konsumen.
9. • Prinsip mempertandingkan
• Dipergunakan untuk mencatat biaya.
• Prinsip mempertandingkan meliputi: 1.
menyatakan semua biaya yang terjadi selama
periode akuntansi, 2. mengukur besarnya biaya,
3. mempertemukan biaya tersebut dengan
pendapatan .
11. 1. Beban dibayar di muka Beban
dibayar di muka
Adalah transaksi yang pada saat terjadinya
dikelompokkan sebagai harta(aktiva), tetapi akan
menjadi beban di kemudian hari. Beban ini merupakan
harta perusahaan yang akan memberikan manfaat di
masa yang akan datang. Contoh dari akun beban
dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi
dibayar di muka, iklan dibayar di muka, bunga dibayar
di muka, dan sebagainya. Pencatatan beban dibayar di
muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: - dicatat
sebagai harta - dicatat sebagai beban
12. Illustrasi Pencatatan
Pada tanggal 1 Agustus 2018 perusahaan
membayar sewa kantor untuk masa 2 tahun
sebesar Rp. 12.000.000. Jika dicatat sebagai
harta, maka ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus
2018 adalah :
Sewa dibayar dimuka Rp. 12.000.000
Kas Rp. 12.000.000
13. Misalnya pada akhir periode akuntansi ditetapkan
tanggal 31 desember 2018, sehingga bagian dari
sewa kantor yang telah menjadi beban sampai
dengan akhir periode adalah 5 bulan ( 1 Agustus –
31 Des 2018) dengan nilai sebesar Rp. 2.500.000
(5/24 x Rp. 12.000.000).
Jurnal Penyesuaian :
Beban Sewa Rp. 2.500.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 2.500.000
14. Pada tanggal 1 Agustus 2018 dicatat sebagai
Beban, maka jurnal :
Beban Sewa Rp. 12.000.000
Kas Rp. 12.000.000
15. Maka pada tanggal 31 desember 2018, bagian
dari sewa kantor yang belum menjadi beban
adalah 19 bulan (1 Januari 2019 – 31 Juli 2020)
dengan nilai Rp. 9.500.000 (19/24 x Rp.
12.000.000)
Jurnal Penyesuaian :
Sewa dibayar di muka Rp. 9.500.000
Beban Sewa Rp. 9.500.000
16. 2. Pendapatan diterima di muka
Adalah transaksi yang sejak awalnya dicatat sebagai
utang (kewajiban), tetapi akan menjadi pendapatan
di kemudian hari. Pendapatan ini timbul karena
perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu
pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan pekerjaan
tersebut. Contoh dari akun pendapatan diterima di
muka adalah sewa diterima di muka, bunga
diterima di muka, asuransi diterima di muka, dan
sebagainya. Pencatatan pendapatan diterima di
muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: -
dicatat sebagai utang (kewajiban) - dicatat sebagai
pendapatan
17. ilustrasi
Tanggal 1 Agustus 2018 diterima sewa toko
untuk 2 tahun sebesar Rp. 14.400.000
Jika dicatat sebagai Utang (kewajiban), ayat
jurnal pada tanggal 1 Agustus 2018 adalah :
Kas Rp. 14.400.000
Sewa diterima dimuka Rp. 14.400.000
18. Maka pada tanggal 31 desember 2018, bagian
dari Sewa yang telah menjadi Pendapatan
adalah 5 bulan (1 agustus – 31 Desember 2018)
sebesar Rp.3.000.000. (5/24 x Rp. 14.400.000)
Ayat Jurnal penyesuaian :
Sewa diterima dimuka Rp. 3.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 3.000.000
19. Jika dicatat sebagai Pendapatan, ayat jurnal
pada tanggal 1 Agustus 2018 adalah :
Kas Rp. 14.400.000
Pendapatan Sewa Rp. 14.400.000
20. Maka pada tanggal 31 Desember 2018, bagian
dari sewa yang belum menjadi pendapatan
adalah 19 bulan (1 Januari 2019 - 31 Juli 2020)
dengan nilai sebesar Rp11.400.000,00 (19/24 x
Rp14.400.000,00).
Ayat jurnal penyesuaiannya:
Pendapatan sewa Rp. 11.400.000
Sewa diterima dimuka Rp. 11.400.000
21. 3. Piutang pendapatan / Pendapatan
yang masih harus diterima
Adalah pendapatan yang sudah menjadi hak
dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau
diterima pembayarannya. Contoh akun
pendapatan yang masih harus diterima adalah
bunga yang masih harus diterima
(piutang bunga), sewa yang masih harus
diterima (piutang sewa), dan sebagainya.
22. Ilustrasi Pencatatan
Tanggal 1 November 2018 didepositokan uang ke
Bank sebesar Rp. 100.000.000 untuk 3 bulan
dengan bunga 6% pertahun. Bunga deposito
diterima secara bulanan setiap tanggal 1 bulan
berikutnya.
Maka pada tanggal 31 Desember 2018 Pendapatan
Bunga untuk bulan Desember sebesar Rp.500.000
(100jt x 0.5%) yang akan diterima tanggal 1 Januari
2019, namun harus dicatat sebagai pendapatan
tahun 2018.
23. Ayat Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2018,
adalah :
Piutang Bunga Rp. 500.000
Pendapatan Bunga Rp. 500.000
24. 4. Utang Beban
Adalah beban yang sudah menjadi kewajiban
dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau
dilakukan pembayarannya. Contohnya : Gaji
yang masih harus dibayar, Bunga yang masih
harus dibayar, dll.
25. Ilustrasi Pencatatan
Tanggal 1 Maret 2018 perusahaan meminjam
uang ke Bank sebesar Rp. 20.000.000 dengan
bunga 12% per tahun. Bunga dibayar setiap
tanggal 1 September dan 1 Maret.
Maka beban bunga yang dibebankan untuk
tahun 2018 adalah selama 4 bln (1/9 – 31/12)
sebesar Rp. 800.000 (Rp.20.000.000 x 4/12 x
12%)
27. 5. Penyusutan Aktiva Tetap
Adalah berkurangnya kemampuan suatu aktiva
tetap untuk memberikan manfaat ekonomis
secara berangsur-angsur sejalan dengan
perjalanan waktu.
Besar nilai penyusutan Aktiva Tetap dicatat
sebagai Beban Penyusutan Aktiva Tetap (D) dan
akumulasi penyusutan aktiva Tetap (K).
28. Illustrasi Pencatatan
Tanggal 31 Desember 2018 dalam neraca saldo
terdapat akun Gedung dengan saldo sebesar
Rp.350.000.000.
Pada akhir periode diputuskan penyusutan
Gedung sebesar 10%.
sehingga ayat Jurnal penyesuaian :
Beban Penyusutan Gedung Rp.35.000.000
Akumulasi penyusutan Gedung Rp.35.000.000
29. 6. Pemakaian perlengkapan
Perlengkapan adalah barang yang dipergunakan
untuk kegiatan perusahaan yang habis terpakai
dalam jangka waktu satu tahun. Pada akhir periode
akuntansi harus dihitung berapa perlengkapan yang
sudah terpakai dan berapa perlengkapan yang
masih tersisa. Contoh akun perlengkapan adalah
perlengkapan toko, perlengkapan kantor, dan
sebagianya. Pencatatan pemakaian perlengkapan
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. sebagai
harta (aktiva) b. sebagai beban
30. ilustrasi
Tanggal 15 Mei 2018 dibeli perlengkapan kantor
seharga Rp. 2.500.000 secara tunai. Pada
tanggal 31 desember 2018, perlengkapan yang
masih tersisa sebesar Rp.750.000
Jika dicatat sebagai harta, ayat jurnal Tgl
15/5/2018 :
Perlengkapan Kantor Rp. 2.500.000
Kas Rp. 2.500.000
31. Lanjutan........
Tanggal 31 desember 2018, Ayat Jurnal
penyesuaian yang harus dibuat :
Beban Perlengkapan Rp. 1.750.000
Perlengkapan Kantor Rp.1.750.000
32. Jika dicatat sebagai Beban, ayat jurnal Tgl
15/5/2018 :
Beban Perlengkapan Kantor Rp. 2.500.000
Kas Rp. 2.500.000
33. Tanggal 31 desember 2018, Ayat Jurnal
penyesuaian yang harus dibuat :
Perlengkapan Kantor Rp. 1.750.000
Beban Perlengkapan Kantor Rp.1.750.000