SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
PRESENTASI
GEOMETRI
NON EUCLID
7 SEPTEMBER 2010
KELOMPOK 1
• DIANAWAHYUNING FITAWATI
• AHMAD DZULFIKAR
• ARNASLI YAHYA
Geometri Empat Titik
•Aksioma 1: terdapat tepat empat titik.
•Aksioma 2: sebarang dua titik berbeda, pada
tepat satu garis.
•Aksioma 3: setiap garis pada tepat dua titik.
Interpretasi
Definisi
Dua garis pada titik yang sama dikatakan berpotongan dan dua garis
itu disebut garis-garis berpotongan.
Contoh:
k dan g, l dan g, l dan m, m dan n, n dan g, h dan l, h dan m, k dan n
adalah garis-garis berpotongan. Sedangkan garis h dan k tidak
berpotongan.
Definisi
Dua garis yang tidak berpotongan dikatakan sejajar.
Contoh:
garis h sejajar k, l sejajar n, dan m sejajar g.
Teorema 1
Jika dua garis berbeda berpotongan maka mereka mempunyai satutitik
sekutu.
Bukti:
Menurut definisi dua garisberpotonganmempunyai minimal satutitiksekutu.
Sebut garis itu g dan h, dantitiksekutu ituA. Berarti A pada g dan A pada h.
Andai ada satu titik sekutulain sebut titikB, berarti B padag danB pada h.
berarti melalui A dan B terdapat lebih dari satu garis, hal ini kontradiksi
dengan aksioma 2. Jadi pengandaiansalah . Terbukti 2 garis berpotongan
mempunyai tepat satu titiksekutu.
Teorema 2
Terdapat enam garis.
Bukti:
Menurut aksioma 1: ada empat titik.
Menurut aksioma 2: sebarang dua titik berbeda terdapat
satugaris, sehingga dari kedua aksioma ini didapat
banyaknya garis ada kombinasi 2 dari 4, yaitu 6 garis.
Teorema 3
Setiaptitikpadatepat tiga garis.
Bukti:
Menurut aksioma1 ada tepat4 titik, sebuttitik-titik itu A, B, C, dan D. Menurut
aksioma2: dua titik berbedamenentukantepat satugaris. Berarti dari satutitik ada
minimal 3 garis. Andaikanada garis keempat, menurut aksioma 3 setiapgaris pada
tepat 2 titik. Berarti garis keempatpasti melalui satu dari ketiga titik lainnya,
sehingga ada dua titik berbeda yang mempunyai lebih dari satu garis pad keduanya.
Hal ini kontradiksi denganaksioma2. Jadi tidak ada garis keempat, terbukti ada
tepat 3 garis.
Teorema 4
Setiapgaris mempunyai tepat satugaris yang sejajar dengannya.
Bukti:
Menurut aksioma1: ada tepat empat titik, sebut P, Q, R, dan S. Menurut aksioma2:
melalui sebarang titikQ dan R ada tepat satugaris, sebut l. Sedangkanmenurut
teorema 3, setiaptitik ada tepattiga garis, berarti di suatu titik P tidak padal ada
tepat 3 garis. Dua dari tigagaris ini pasti memotong l (aksioma2). Andaikangaris
ketigamemotong l makaperpotongannya adalah satu titik. Titik ini pasti berbeda
dengandua titik pada l (karena aksioma 2), berarti ada titik yang ketiga. Kontradiksi
denganaksioma3, sehingga pengandaiansalah. Terbukti ada tepat satugaris yang
sejajar l.
Geometri Fano
Inisiatif pertama dalammempelajari geometri finite datang dari GinoFano. Padatahun
1892, fano menemukan geometri finite3 dimensi yangmempunyai 15 titik, 35 garis,dan 15
bidang. Satudari bidang-bidang tersebut adalahgeometri fano. Sebagai undefinedterms
ditetapkan titik, garis, dan pada. Aksioma-aksiomanyaadalah:
Aksioma 1: terdapat minimal satu garis
Aksioma 2: terdapat tepat tigatitikpada setiap garis
Aksioma 3: tidak semuatitiksegaris
Aksioma 4: terdapat tepat satu garis pada sebarangdua titikberbeda
Aksioma 5: terdapat minimal satu titik padasebarang dua garis berbeda
Penyajian dari Suatu Model Geometri Fano
A A A B C C E
B G E G G F B
C F D D E D F
l1 l2 l3 l4 l5 l6 l7
Teorema 1 Fano
Dua garis berbeda mempunyai tepat satutitik sekutu
Bukti:
Menurut aksioma ke 5 terdapat minimal satu titikpada sebarang dua garis
berbeda.
Sebut garis itu k dan g dengan titik sekutuP, andaikanada titik sekutulain yaitu
Q maka:
P pada k dan Q pada k, demikian pula P pada g dan Q pada g.
Berarti untukdua titik berbeda P dan Q terdapat dua garis.
Hal ini kontradiksi denganaksioma ke 4. Jadi dua garis berbeda mempunyai tepat
satutitik sekutu.
Teorema 2 Fano
Geometri Fanomempunyai tepat 7 titik dan 7 garis
Bukti:
Menurut aksioma-1, terdapat minimal1 garis, garis itu kitasebut l. Menurut aksioma-2,
pada garis l ada tepat tigatitik, sebut titikA, B, dan C.
Menurut aksioma-3, tidak semua titik padagaris l, berarti minimal 1 titik tidak padal, sebut
titikituP.
Jadi ada minimal 4 titik, yaituA, B, C, dan P.
Menurut aksioma-4, P dan setiaptitikpada l menentukan garis-garisberbeda.
Menurut aksioma-2, garis-garis ini masing-masingmemuat tigatitik. Karenauntuksetiap
dua titikhanyaada 1 garis (aksioma-4) maka 3 titik tadi pasti bukan A, B, C ataupun P.
Jadi minimalada 7 titik, A, B, C, P, Q, R, dan S.
Teorema 2 Fano
Andaikanada titik ke -8 yaituK, maka P dan K menentukangaris
h=garis PQ (aksioma -4).
Menurut aksioma -5, h dan l pasti berpotongan.
Titik potong h dan l pasti bukanA, B, ataupun C, karena setiap 2
titik menentukan garis tunggal.
Karena ini berarti l memuat 4 titik.
Hal ini kontradiksi dengan aksioma -2.
Jadi tidak mungkinada titik kedelapan, sehingga tepat ada 7 titik.
Geometri Young
Geometri Young mempunyai lima aksioma, empat
aksioma pertama sama dengan empat aksiomapertama
geometri Fano. Sedangkan aksioma ke -5 menyatakan:
”Untuk setiap garis l dan titik P tidak pada l terdapat
tepat 1 garis yang melalui P dan tidak memuat titik pada
l”.
Geometri Young
Teorema 1 Young
Di setiap titik terdapat minimal 4 garis.
Bukti:
Menurut aksioma -1: ada minimal satu garis, sebut garis itu l.
Menurut aksioma -2: ada tepat 3 titik pada setiap garis.
Berarti di l ada 3 titik, sebut titik itu A, B, dan C.
Menurut aksioma -3: tidak semua titik segaris.
Berarti ada titik tidak pada l, sebut P.
Teorema 1 Young
Menurut aksioma -4: ada tepat satugaris pada sebarang dua titik
berbeda.
Jadi ada minimal 3 garis melalui sebarang titik P.
Menurut aksioma -5: di P tidak pada l ada satugaris yangtidak
memuat titik pada l.
Jadi ada minimal 4 garis di P.
Teorema 2 Young
Terdapat tepat 9 titik.
Bukti:
Berdasarkanaksioma1 dan 2 didapat ada minimal 3 titik pada garis l.
sedangmenurutaksioma3 tidak semua titik segaris,berarti ada minimal 1 titik yang tidak
pada l, sebut titik P.
sehingga ada minimal 4 titik.
Aksioma-4 menyatakansetiap 2 titik menentukangaris.
Berarti P dan titik-titikpada l menentukangaris, yaitul1, l2, dan l3.
Di setiapgarisini ada tepat 3 titik (aksioma 2).
3 titik ini pasti bukan4 titik tadi karenauntuk setiap 2 titik ada tepat 1 garis, sehingga
minimal ada 7 titik.
Teorema 2 Young
Terdapat tepat 9 titik.
Bukti:
Menurut teorema1: di P ada minimal 4 garis.
Menurut aksioma5: l4 tidak memotong l.
Menurut aksioma2: di l4 ada tepat 3 titik. Jadi ada minimal 9 titik.
Andai ada titik ke -10 yaituQ.
Menurut aksioma4: P dan Q menentukan 1 garis.
Titik Q pastitidakpada l, karenakalauQ pada l berarti di l ada lebihdari 3 titik.Kontradiksi
dengan aksioma2.
Sehinggadi P ada lebihdari 1 garisyang tidakmemuat titikpada l.
kontradiksi dengan aksioma5.
Jadi tidak ada titikyangke 10.
Terbukti ada tepat 9 titik.
Teorema 3 Young
Terdapat tepat 12 garis.
Bukti:
Menurut teorema -2 ada tepat 9 titik. Untukmemudahkan kitasebut saja titik-
titikituA, B, C, D, E, F, G, H, dan I.
Jadi di dapat:
A A A B B B C C D D G H
B D E E D F F E E H H F
C G I H I G I G F C I A
l1 l2 l3 l4 l5 l6 l7 l8 l9 l10 l11 l12
Geometri Insidensi
Aksioma 1: setiap dua titik berbeda pada tepat satu garis.
Aksioma 2: untuk setiap garis, minimal dua titik berbeda pada
garis itu.
Aksioma 3: terdapat minimal tiga titik berbeda.
Aksioma 4: tidak semua titik segaris.
Suatu geometri yang memenuhi keempat aksioma tersebut
disebut Geometri Insidensi.
Padanan
Geometri empat titikadalah geometri insidensi. Hal ini dapat dilihat dari
padanan berikut ini.
Jelas semua aksioma-aksioma geometri Insidensi dipenuhi oleh aksioma-
aksioma geometri 4 titik.
Jadi geometri 4 titikmerupakangeometri Insidensi.
GeometriInsidensi Geometri4 titik
Aksioma 1 Aksioma 2
Aksioma 2 Aksioma 3
Aksioma 3 Aksioma 1
Aksioma 4 Aksioma 1, Aksioma2, Aksioma 3
Padanan
Geometri Fano dan Young adalahgeometri insidensi. Hal ini dapat dilihat dari
padananberikut ini.
Jelas semua aksioma-aksioma geometri Insidensi dipenuhi oleh aksioma-
aksioma geometri Fano dan young.
Jadi geometri Fano merupakangeometri Insidensi.
Geometri Insidensi Geometri Fano
Aksioma1 Aksioma4
Aksioma2 Aksioma2
Aksioma3 Aksioma1, aksioma2
Aksioma4 Aksioma3
Padanan
Geometri Young adalahgeometri insidensi. Hal ini dapat dilihat dari padanan
berikut ini.
Jelas semua aksioma-aksioma geometri Insidensi dipenuhi oleh aksioma-
aksioma geometri Young.
Jadi geometri Young merupakangeometri Insidensi.
Geometri Insidensi Geometri Young
Aksioma1 Aksioma2, Aksioma3
Aksioma2 Aksioma2
Aksioma3 Aksioma4
Aksioma4 Aksioma1
Aksioma3, Aksioma4
Teorema 1 Geometri Insidensi
Jika dua garis berbedaberpotongan maka perpotongannya pada tepat satutitik.
Bukti:
Misalkan garis itu l dan m.
Jika l dan m berpotongan menurutdefinisi merekaberpotongan pada minimal
satutitik, sebut P.
Andaikan l dan m juga berpotongan di Q, maka melalui P dan Q terdapat garis
PQ, sehingga melalui P dan Q ada lebih dari garis.
Kontradiksi dengan aksioma 1 insidensi.
Terbukti l dan m berpotongan pada tepat satu titik.
Teorema 2 Geometri Insidensi
Untuk setiaptitik terdapat minimaldua garisyang memuat titikitu.
Bukti:
Menurut aksioma3: terdapat minimal 3 titik berbeda
Menurut aksioma4: tak semuatitik segaris
Berarti untuksetiap titikP terdapat minimal 1 garis yangtidakmemuat P.
Menurut aksioma2: setiapgaris memuat minimal 2 titikberbeda.
Sehinggagaris yang tak memuat P tadi minimal memuat 2 titikberbeda.
Menurut aksioma1, P dan titik-titikpada garistadi terdapat tepat 1 garis.
Jadi di setiaptitik P ada minimal2 garis.
Teorema 3 Geometri Insidensi
Terdapat tiga garis yang tidak bersekutu di satu titik
Bukti:
Menurut aksioma 3 dan 4 berarti ada 3 titik yang tidak
segaris.
Jadi minimal ada 3 garis (aksioma 1) dan garis-garis
tidak bersekutu di satu titik.
Kesejajaran pada Geometri Insidensi
Jika l suatu garis dan P sebarang titik tidak pada l, maka terdapat
tiga kemungkinan (alternatif) untuk aksioma kesejajaran, sebagai
berikut:
• Tidak ada garis yang melalui P sejajar l.
• Ada tepat satu garis melalui P sejajar l.
• Ada lebih dari satugaris melalui P sejajar l.
Geometri insidensi yang memenuhi alternatif ke-1 atau ke-3 disebut
geometri non Euclid, sedang yang memenuhi alternatif ke-2 disebut
geometri Euclid.
Kesimpulan
Geometri insidensi sebagai suatusistemaksiomatikmenetapkantitik, garis, danpada sebagai
undefiniedtermsdengan4 aksioma, yaitu:
• Aksioma 1: setiapdua titikberbeda pada tepat satu garis
• Aksioma 2: untuk setiap garis minimal 2 titikberbeda pada garis itu
• Aksioma 3: terdapat minimaltiga titikberbeda
• Aksioma 4: tidaksemua titiksegaris
Terdapat tiga alternatif kesejajaranpada geometri insidensi jikag suatugaris dan P titiktidak
pada garis g, maka:
• Tidakada garis melalui P sejajar g
• Ada tepat satugaris melalui P sejajargaris g
• Ada lebih dari satugaris melalui P sejajar garis g
Geometri insidensi yang memenuhi alternatif kesejajarani) atau iii) disebut geometri noneuclid,
danyang memenuhi alternatif iii) disebut geometri euclid.

More Related Content

Recently uploaded

MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

ppt_geo_insidensi.pptx

  • 2. KELOMPOK 1 • DIANAWAHYUNING FITAWATI • AHMAD DZULFIKAR • ARNASLI YAHYA
  • 3. Geometri Empat Titik •Aksioma 1: terdapat tepat empat titik. •Aksioma 2: sebarang dua titik berbeda, pada tepat satu garis. •Aksioma 3: setiap garis pada tepat dua titik.
  • 5. Definisi Dua garis pada titik yang sama dikatakan berpotongan dan dua garis itu disebut garis-garis berpotongan. Contoh: k dan g, l dan g, l dan m, m dan n, n dan g, h dan l, h dan m, k dan n adalah garis-garis berpotongan. Sedangkan garis h dan k tidak berpotongan.
  • 6. Definisi Dua garis yang tidak berpotongan dikatakan sejajar. Contoh: garis h sejajar k, l sejajar n, dan m sejajar g.
  • 7. Teorema 1 Jika dua garis berbeda berpotongan maka mereka mempunyai satutitik sekutu. Bukti: Menurut definisi dua garisberpotonganmempunyai minimal satutitiksekutu. Sebut garis itu g dan h, dantitiksekutu ituA. Berarti A pada g dan A pada h. Andai ada satu titik sekutulain sebut titikB, berarti B padag danB pada h. berarti melalui A dan B terdapat lebih dari satu garis, hal ini kontradiksi dengan aksioma 2. Jadi pengandaiansalah . Terbukti 2 garis berpotongan mempunyai tepat satu titiksekutu.
  • 8. Teorema 2 Terdapat enam garis. Bukti: Menurut aksioma 1: ada empat titik. Menurut aksioma 2: sebarang dua titik berbeda terdapat satugaris, sehingga dari kedua aksioma ini didapat banyaknya garis ada kombinasi 2 dari 4, yaitu 6 garis.
  • 9. Teorema 3 Setiaptitikpadatepat tiga garis. Bukti: Menurut aksioma1 ada tepat4 titik, sebuttitik-titik itu A, B, C, dan D. Menurut aksioma2: dua titik berbedamenentukantepat satugaris. Berarti dari satutitik ada minimal 3 garis. Andaikanada garis keempat, menurut aksioma 3 setiapgaris pada tepat 2 titik. Berarti garis keempatpasti melalui satu dari ketiga titik lainnya, sehingga ada dua titik berbeda yang mempunyai lebih dari satu garis pad keduanya. Hal ini kontradiksi denganaksioma2. Jadi tidak ada garis keempat, terbukti ada tepat 3 garis.
  • 10. Teorema 4 Setiapgaris mempunyai tepat satugaris yang sejajar dengannya. Bukti: Menurut aksioma1: ada tepat empat titik, sebut P, Q, R, dan S. Menurut aksioma2: melalui sebarang titikQ dan R ada tepat satugaris, sebut l. Sedangkanmenurut teorema 3, setiaptitik ada tepattiga garis, berarti di suatu titik P tidak padal ada tepat 3 garis. Dua dari tigagaris ini pasti memotong l (aksioma2). Andaikangaris ketigamemotong l makaperpotongannya adalah satu titik. Titik ini pasti berbeda dengandua titik pada l (karena aksioma 2), berarti ada titik yang ketiga. Kontradiksi denganaksioma3, sehingga pengandaiansalah. Terbukti ada tepat satugaris yang sejajar l.
  • 11. Geometri Fano Inisiatif pertama dalammempelajari geometri finite datang dari GinoFano. Padatahun 1892, fano menemukan geometri finite3 dimensi yangmempunyai 15 titik, 35 garis,dan 15 bidang. Satudari bidang-bidang tersebut adalahgeometri fano. Sebagai undefinedterms ditetapkan titik, garis, dan pada. Aksioma-aksiomanyaadalah: Aksioma 1: terdapat minimal satu garis Aksioma 2: terdapat tepat tigatitikpada setiap garis Aksioma 3: tidak semuatitiksegaris Aksioma 4: terdapat tepat satu garis pada sebarangdua titikberbeda Aksioma 5: terdapat minimal satu titik padasebarang dua garis berbeda
  • 12. Penyajian dari Suatu Model Geometri Fano A A A B C C E B G E G G F B C F D D E D F l1 l2 l3 l4 l5 l6 l7
  • 13. Teorema 1 Fano Dua garis berbeda mempunyai tepat satutitik sekutu Bukti: Menurut aksioma ke 5 terdapat minimal satu titikpada sebarang dua garis berbeda. Sebut garis itu k dan g dengan titik sekutuP, andaikanada titik sekutulain yaitu Q maka: P pada k dan Q pada k, demikian pula P pada g dan Q pada g. Berarti untukdua titik berbeda P dan Q terdapat dua garis. Hal ini kontradiksi denganaksioma ke 4. Jadi dua garis berbeda mempunyai tepat satutitik sekutu.
  • 14. Teorema 2 Fano Geometri Fanomempunyai tepat 7 titik dan 7 garis Bukti: Menurut aksioma-1, terdapat minimal1 garis, garis itu kitasebut l. Menurut aksioma-2, pada garis l ada tepat tigatitik, sebut titikA, B, dan C. Menurut aksioma-3, tidak semua titik padagaris l, berarti minimal 1 titik tidak padal, sebut titikituP. Jadi ada minimal 4 titik, yaituA, B, C, dan P. Menurut aksioma-4, P dan setiaptitikpada l menentukan garis-garisberbeda. Menurut aksioma-2, garis-garis ini masing-masingmemuat tigatitik. Karenauntuksetiap dua titikhanyaada 1 garis (aksioma-4) maka 3 titik tadi pasti bukan A, B, C ataupun P. Jadi minimalada 7 titik, A, B, C, P, Q, R, dan S.
  • 15. Teorema 2 Fano Andaikanada titik ke -8 yaituK, maka P dan K menentukangaris h=garis PQ (aksioma -4). Menurut aksioma -5, h dan l pasti berpotongan. Titik potong h dan l pasti bukanA, B, ataupun C, karena setiap 2 titik menentukan garis tunggal. Karena ini berarti l memuat 4 titik. Hal ini kontradiksi dengan aksioma -2. Jadi tidak mungkinada titik kedelapan, sehingga tepat ada 7 titik.
  • 16. Geometri Young Geometri Young mempunyai lima aksioma, empat aksioma pertama sama dengan empat aksiomapertama geometri Fano. Sedangkan aksioma ke -5 menyatakan: ”Untuk setiap garis l dan titik P tidak pada l terdapat tepat 1 garis yang melalui P dan tidak memuat titik pada l”.
  • 18. Teorema 1 Young Di setiap titik terdapat minimal 4 garis. Bukti: Menurut aksioma -1: ada minimal satu garis, sebut garis itu l. Menurut aksioma -2: ada tepat 3 titik pada setiap garis. Berarti di l ada 3 titik, sebut titik itu A, B, dan C. Menurut aksioma -3: tidak semua titik segaris. Berarti ada titik tidak pada l, sebut P.
  • 19. Teorema 1 Young Menurut aksioma -4: ada tepat satugaris pada sebarang dua titik berbeda. Jadi ada minimal 3 garis melalui sebarang titik P. Menurut aksioma -5: di P tidak pada l ada satugaris yangtidak memuat titik pada l. Jadi ada minimal 4 garis di P.
  • 20. Teorema 2 Young Terdapat tepat 9 titik. Bukti: Berdasarkanaksioma1 dan 2 didapat ada minimal 3 titik pada garis l. sedangmenurutaksioma3 tidak semua titik segaris,berarti ada minimal 1 titik yang tidak pada l, sebut titik P. sehingga ada minimal 4 titik. Aksioma-4 menyatakansetiap 2 titik menentukangaris. Berarti P dan titik-titikpada l menentukangaris, yaitul1, l2, dan l3. Di setiapgarisini ada tepat 3 titik (aksioma 2). 3 titik ini pasti bukan4 titik tadi karenauntuk setiap 2 titik ada tepat 1 garis, sehingga minimal ada 7 titik.
  • 21. Teorema 2 Young Terdapat tepat 9 titik. Bukti: Menurut teorema1: di P ada minimal 4 garis. Menurut aksioma5: l4 tidak memotong l. Menurut aksioma2: di l4 ada tepat 3 titik. Jadi ada minimal 9 titik. Andai ada titik ke -10 yaituQ. Menurut aksioma4: P dan Q menentukan 1 garis. Titik Q pastitidakpada l, karenakalauQ pada l berarti di l ada lebihdari 3 titik.Kontradiksi dengan aksioma2. Sehinggadi P ada lebihdari 1 garisyang tidakmemuat titikpada l. kontradiksi dengan aksioma5. Jadi tidak ada titikyangke 10. Terbukti ada tepat 9 titik.
  • 22. Teorema 3 Young Terdapat tepat 12 garis. Bukti: Menurut teorema -2 ada tepat 9 titik. Untukmemudahkan kitasebut saja titik- titikituA, B, C, D, E, F, G, H, dan I. Jadi di dapat: A A A B B B C C D D G H B D E E D F F E E H H F C G I H I G I G F C I A l1 l2 l3 l4 l5 l6 l7 l8 l9 l10 l11 l12
  • 23. Geometri Insidensi Aksioma 1: setiap dua titik berbeda pada tepat satu garis. Aksioma 2: untuk setiap garis, minimal dua titik berbeda pada garis itu. Aksioma 3: terdapat minimal tiga titik berbeda. Aksioma 4: tidak semua titik segaris. Suatu geometri yang memenuhi keempat aksioma tersebut disebut Geometri Insidensi.
  • 24. Padanan Geometri empat titikadalah geometri insidensi. Hal ini dapat dilihat dari padanan berikut ini. Jelas semua aksioma-aksioma geometri Insidensi dipenuhi oleh aksioma- aksioma geometri 4 titik. Jadi geometri 4 titikmerupakangeometri Insidensi. GeometriInsidensi Geometri4 titik Aksioma 1 Aksioma 2 Aksioma 2 Aksioma 3 Aksioma 3 Aksioma 1 Aksioma 4 Aksioma 1, Aksioma2, Aksioma 3
  • 25. Padanan Geometri Fano dan Young adalahgeometri insidensi. Hal ini dapat dilihat dari padananberikut ini. Jelas semua aksioma-aksioma geometri Insidensi dipenuhi oleh aksioma- aksioma geometri Fano dan young. Jadi geometri Fano merupakangeometri Insidensi. Geometri Insidensi Geometri Fano Aksioma1 Aksioma4 Aksioma2 Aksioma2 Aksioma3 Aksioma1, aksioma2 Aksioma4 Aksioma3
  • 26. Padanan Geometri Young adalahgeometri insidensi. Hal ini dapat dilihat dari padanan berikut ini. Jelas semua aksioma-aksioma geometri Insidensi dipenuhi oleh aksioma- aksioma geometri Young. Jadi geometri Young merupakangeometri Insidensi. Geometri Insidensi Geometri Young Aksioma1 Aksioma2, Aksioma3 Aksioma2 Aksioma2 Aksioma3 Aksioma4 Aksioma4 Aksioma1 Aksioma3, Aksioma4
  • 27. Teorema 1 Geometri Insidensi Jika dua garis berbedaberpotongan maka perpotongannya pada tepat satutitik. Bukti: Misalkan garis itu l dan m. Jika l dan m berpotongan menurutdefinisi merekaberpotongan pada minimal satutitik, sebut P. Andaikan l dan m juga berpotongan di Q, maka melalui P dan Q terdapat garis PQ, sehingga melalui P dan Q ada lebih dari garis. Kontradiksi dengan aksioma 1 insidensi. Terbukti l dan m berpotongan pada tepat satu titik.
  • 28. Teorema 2 Geometri Insidensi Untuk setiaptitik terdapat minimaldua garisyang memuat titikitu. Bukti: Menurut aksioma3: terdapat minimal 3 titik berbeda Menurut aksioma4: tak semuatitik segaris Berarti untuksetiap titikP terdapat minimal 1 garis yangtidakmemuat P. Menurut aksioma2: setiapgaris memuat minimal 2 titikberbeda. Sehinggagaris yang tak memuat P tadi minimal memuat 2 titikberbeda. Menurut aksioma1, P dan titik-titikpada garistadi terdapat tepat 1 garis. Jadi di setiaptitik P ada minimal2 garis.
  • 29. Teorema 3 Geometri Insidensi Terdapat tiga garis yang tidak bersekutu di satu titik Bukti: Menurut aksioma 3 dan 4 berarti ada 3 titik yang tidak segaris. Jadi minimal ada 3 garis (aksioma 1) dan garis-garis tidak bersekutu di satu titik.
  • 30. Kesejajaran pada Geometri Insidensi Jika l suatu garis dan P sebarang titik tidak pada l, maka terdapat tiga kemungkinan (alternatif) untuk aksioma kesejajaran, sebagai berikut: • Tidak ada garis yang melalui P sejajar l. • Ada tepat satu garis melalui P sejajar l. • Ada lebih dari satugaris melalui P sejajar l. Geometri insidensi yang memenuhi alternatif ke-1 atau ke-3 disebut geometri non Euclid, sedang yang memenuhi alternatif ke-2 disebut geometri Euclid.
  • 31. Kesimpulan Geometri insidensi sebagai suatusistemaksiomatikmenetapkantitik, garis, danpada sebagai undefiniedtermsdengan4 aksioma, yaitu: • Aksioma 1: setiapdua titikberbeda pada tepat satu garis • Aksioma 2: untuk setiap garis minimal 2 titikberbeda pada garis itu • Aksioma 3: terdapat minimaltiga titikberbeda • Aksioma 4: tidaksemua titiksegaris Terdapat tiga alternatif kesejajaranpada geometri insidensi jikag suatugaris dan P titiktidak pada garis g, maka: • Tidakada garis melalui P sejajar g • Ada tepat satugaris melalui P sejajargaris g • Ada lebih dari satugaris melalui P sejajar garis g Geometri insidensi yang memenuhi alternatif kesejajarani) atau iii) disebut geometri noneuclid, danyang memenuhi alternatif iii) disebut geometri euclid.