MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
Laporan Magang kabau.docx
1. LAPORAN MAGANG I
SATUAN MUDA PRAJA ANGKATAN XXXI
PENGEMBANGAN USAHA KARAWO DI KECAMATAN KOTA SELATAN
KOTA GORONTALO SELAMA MASA PANDEMI COVID-19
Oleh:
Alfiyyah Firjatullah Monoarfa
32.0957
FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN
PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
2022
2. i
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Laporan Magang I : Pengembangan Usaha Kain Karawo di Kecamatan Kota Selatan
Kota Gorontalo Selama Masa Pandemi COVID-19
Nama :Alfiyyah Firjatullah Monoarfa
NPP :32.0957
Program Studi :Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat
Disetujui oleh dosen pembimbing hari senin tanggal 30 Mei 2022
Jatinangor, 30 Mei 2022
Dosen Pembimbing
Dr.Ir.Dedeh Maryani, M.M
3. ii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat membuat laporan kegiatan magang I.
Walaupun demikian, saya berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan laporan ini
baik dari hasil kegiatan di kecamatan, maupun dalam menunaikan praktik kerja di dunia
pemerintahan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh saya demi
kesempurnaan dalam sayaan laporan berikutnya.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam saya dalam Laporan Kegiatan Magang I ini, di antaranya:
1. Bapak Sumaryadi Tone,S,STP.,M.Si selaku Camat Kecamatan Kota Selatan
2. Ibu Diana Ruslang,S.STP.,M.Si selaku Sekretaris Kecamatan Kota Selatan
3. Ibu Yuriko Hasan, SE selaku Kasie Ekbang Kecamatan Kota Selatan
4. Ibu dosen Dr.Ir.Dedeh Maryani,M.M selaku Pembimbing dari pihak IPDN.
5. Orang Tua Tercinta.
6. Saudara Kontingen Gorontalo angkatan XXXII
Terima kasih telah memberikan do’a serta dukungan,bantuan,kepercayaan dan motivasi sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan laporan ini. Akhir kata, saya berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan karawo
Kecamatan Kota Selatan. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu, semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan kalian. Amin..
4. iii
DAFTAR ISI
LEMBARPERSETUJUAN…………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………iii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………….iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………………….v
ABSTRAK……………………………………………………………………………………………..1
BAB I…………………………………………………………………………………………………..2
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….………….2
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………….2
BAB II………………………………………………………………………………………...............3
2.1 METODE MAGANG……………………….…………………………………………….……….3
2.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN…………………….……………………….………3
BAB III………………………………………………………………………………………………….5
HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………………….................5
3.1 ASAL USUL KERAJINAN KAIN KARAWO DENGAN TEKNIK SULAM
TANGAN……………………………………………………………………………………………….5
3.2 CARA MEMPROMOSIKAN USAHA KARAWO DI MASA PANDEMI………….……….13
3.3 KEGIATAN TAMBAHAN……………………………………………………………...………..14
BAB IV…………………………………………………………………………………………………17
PENUTUP……………………………………………………………………………………………..17
4.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………………...18
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………..19
6. v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kain karawo dengan metode sulam
Gambar 2. Alat yang digunakan untuk menyulam
Gambar 3. Benda-benda yang terbuat dari kain karawo
Gambar 4. Festival karawo dimasa pandemi
Gambar 5. membantu memeriksa berkas dan memberikan kepada camat untuk di
tandatangan
Gambar 6. Rapat evaluasi bersama para lurah di kecamatan kota selatan
Gambar 7. Apel pagi
Gambar .8 membantu membersihkan lapangan untuk persiapan acara bersama walikota
Gambar 9. Penyerahan bantuan kepada lansia dan disabilitas
8. 1
Pemberdayaan Karang Taruna dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun
2019 Pasal 6 Ayat 1 Tentang Fungsi Karang Taruna di Kecamatan Kota Selatan
Alfiyyah Firjatullah Monoarfa
Program Studi Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
ABSTRAK
Karang Taruna adalah sebuah organisasi kemasyarakatan sebagai sarana pengembangan
setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan
tanggung jawab. Karang Taruna di kecamatan kota selatan masih mengalami berbagai
permasalahan akibat kurangnya rasa tanggung jawab pemuda dan masyarakat sebagai
individu yang berpotensi serta memiliki jiwa sosial yang kuat. Adapun tujuan penelitian
adalah bagaimana Pelaksanaan Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019 Pasal 6
Ayat 1 Tentang Fungsi Karang Taruna di kecamatan kota selatan pada tahap pemberdayaan
karang taruna. Metode penelitian yang digunakan adalah adalah penelitian lapangan (Field
Research), dengan menggunakan metode analisis deskriftif dilapangan. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan terdiri dari wawancara, observasi, dan data pendukung
lainnya. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Pelaksanaan Peraturan Menteri Sosial
Nomor 25 Tahun 2019 Pasal 6 Ayat 1 Tentang Fungsi Karang Taruna sudah terlaksana
dengan baik. Akan tetapi masih terdapat faktor penghambat pelaksanaan Peraturan Menteri
Sosial Nomor 25 Tahun 2019 Pasal 6 Ayat 1 Tentang Fungsi Karang Taruna di Kecamatan
Kota Selatan yakni kurangnya sosialisasi atau pendekatan Kepengurusan Karang Taruna
kepada Masyarakat, dan menurunnya minat pemuda dalam Organisasi Karang Taruna.
Kata Kunci: Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019, Karang Taruna,
Pemberdayaan
9. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pelaksanaan norma, hukum, dan peraturan sosial lainnya menjadi tanggung jawab
segenap warga Indonesia. tanpa adanya peran serta dari segenap warga negara Indonesia
dalam mematuhi norma, hukum, dan peraturan mustahil supremasi hukum dapat
ditegakkan, ketertiban dan keteraturan serta keadilan pun akan jauh dari kehidupan
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu ketertiban, keteraturan, dan keadilan dengan
senantiasa mematuhi hukum, norma, dan peraturan-peraturan sosial lainnya ditegakkan
dalam kehidupan sehari-hari.1
Salah satunya yakni pemuda sebagai suatu generasi yang dipundaknya terbebani
bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena
pemuda di harapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan
generasi sebelumnya. Generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet
pembangunan secara terus menerus. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan Pemuda adalah warga negara Indonesia yang
memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas)
sampai 30 (tiga puluh) tahun. berbagai hal yang berkaitan dengan kepemudaan seperti
potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda.
Hal tersebut diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan
pembinaan, pelatihan, bimbingan dan aksi sosial yang terdapat dalam organisasi
kepemudaan Karang Taruna. Sesuai keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor
1 Yana Suryana,dkk, EnsikLopedia Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Norma Hukum dan
Peraturan, (Jakarta:Cempaka Putih, 2018),hal.1
10. 3
77/HUK/2010 Pasal 1 butir 1 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, yang menyebutkan
bahwa:
“Karang taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana
pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan tanggungjawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi
muda di wilayah Desa terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial”
Dalam peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019 Pasal 6 ayat 1 bagian a
menjelaskan fungsi Karang Taruna Yaitu Mengembangkan potensi generasi muda dan
masyarakat. Oleh sebab itu keberadaan karang taruna di kecamatan kota selatan
merupakan ikhwal yang penting sebagai manisfestasi peran pemuda dalam
pemberdayaan daerah.
11. 4
BAB II
METODE MAGANG
2.1 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Magang 1 dilaksanakan selama 24 hari. Magang 1 dilaksanakan di kantor
kecamatan Kota Selatan. Dengan mempertimbangkan bahwa camat yang berada di kota
selatan merupakan purna praja angkatan 12 guna untuk mempermudah pelaksanaan
Magang 1 dan juga lebih mudah untuk bekerja sama selama pelaksanaan magang 1.
2.2 METODE PELAKSANAAN
a. Persiapan dan Pembekalan
Metode pelaksanaan kegiatan Magang ini, meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Persiapan, meliputi kegiatan;
a. Koordinasi dengan Pihak kecamatan kota selatan terkait Program Magang.
b. Menyusun proposal Magang
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Melakukan pengambilan data awal tentang permasalahan karang taruna
b. Melakukan observasi berupa wawancara dengan perangkat kecamatan dan anggota
karang taruna
c. Melakukan pemetaan permasalahan
d. Membuat rekomendasi hipotesis permasalahan
e. Membuat laporan akhir magang
b. Uraian Program Magang
Sesuai isi latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, berikut akan
diuraikan program yang menjadi kegiatan selama pelaksanaan yaitu:
12. 5
Tabel Program Kerja
Lingkup Program Kegiatan
Observasi Awal 1. Melakukan koordinasi dengan perangkat
kecamatan kota selatan tentang permasalahan
umum karang taruna
2. Melakukan komunikasi efektif berkelanjutan
dengan anggota/ketua karang taruna
3. Melakukan kesimpulan hipotesis permasalahan
Sosialiasi 1. Sosialisasi dilakukan dengan membentuk FGD
2. Sosialisasi dilakukan dengan pendekatan
musyawarah
3. Permasalahan di atasi dengan win win solution
Hasil Magang Membuat laporan magang yang berisi finalisasi
permasalahan dan rekomendasi
13. 6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Konsep Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019 Pasal 6 Ayat 1 Tentang
Fungsi Karang Taruna
Karang taruna adalah sebuah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai sarana
pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab. 2 Karang taruna salah satu wadah pembinaan dan
pengembangan generasi muda yang bertujuan untuk mewujudkan generasi muda aktif
dalam pembangunan di bidang kesejahteraan sosial secara bersama-sama
Kandungan Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019. Memahami peraturan
sangatlah penting seperti salah satunya memahami peraturan menteri sosial. Berikut ini
merupakan paparan peraturan menteri sosial tentang fungsi karang taruna. Peraturan
Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019 Bab II tentang Fungsi Karang Taruna 1. Pasal 6
Ayat (1) Karang Taruna memiliki tugas:
a. Mengembangkan potensi generasi muda dan masyarakat.
b. Berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan permasalahan sosial melalui
rehabilitasi sosial, dan perlindungan sosial serta program prioritas nasioanal.
Selanjutnya Pasal 7 ayat (2) “dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Karang Taruna bekerja sama dengan pemerintah, pemerintah daerah provinsi,
pemerintah daerah kabupaten/kota, kecamatan, Desa atau kelurahan, potensi sumber
kesejahteraan sosial, badan usaha, atau masyarakat.”
Karang taruna adalah sebagai organisasi yang mempunyai tugas pokok secara
bersama-sama yaitu tentang pemerintah dan komponen masyarakat dalm menanggulangi
permasalahan sosial yang ada di kalangan generasi muda. Dalam sebuah pembangunan
2 Mahardika,Pengertian Karang Taruna, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2014),hal.123.
14. 7
keejahteraan sosial Karang Taruna terlibat secara aktif dalam sistem jaminan sosial,
penyelenggaraan pembangunan sosial, dan pelayanan kesejahteraan sosial baik secara
langsung maupun tidak langsung.3
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 77 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna
merupakan salah satu organisasi sosial kemasyarakatan yang diakui keberadaannya dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana tercantum pada pasal 38 ayat 2 huruf
d, Bab VII tentang Peran Masyarakat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial. Dengan perkembangan karang taruna yang semakin berperan di
dalam masyarakat dan untuk lebih meningkatkan efektivitas kegiatannya, perlu dilakukan
penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna
Mengingat organisasi Karang Taruna merupakan organisasi Kepemudaan
Indonesia maka dalam organisasi tersebut harus seimbang, hal ini disebabkan karena umur
yang bervariasi. Jadi pengertian satu sama lain harus dikedepankan, baik dalam internal
organisasi maupun eksternal di masyarakat. Sebagai pengurus Karang Taruna yang
berkedudukan sebagai kepala, tentunya memiliki tanggungjawab yang lebih besar dalam
organisasi. Tidak serta merta asal melakukan hal yang diluar kehendak seluruh anggota,
juga tidak bisas mengambil keputusan secara sepihak karena semua hal yang terjadi
anggotapun juga berhak tau jika itu menyangkut kepentingan organisasi.
Menjadi anggota Karang Taruna diwajubkan untuk membantu pengurus, karena
nantinya mereka juga yang akan menggantikan pengurus terdahulu untuk kedepannya.
Anggota dalam organisasi tidak diperbolehkan melakukan hal yang dapat merugikan diri
sendiri maupun organisasi, misalnya tidak tertib mengikuti kegiatan. Mengelola organisasi
bukanlah suatu hal yang mudah, namun jika dilakukan bersaama tentunya memprmudah
seluruh kegiatan, serta apabila dipandang masyrakt luar tentu menimbulkan suara rasa
bangga. Mengikuti suatu organisasi merupakan suatu hal yang bermanfaat. Karena kita
3 Permensos 83/HUK/2005, Tentang Pedoman Dasar KarangTaruna
15. 8
akan selalu belajar untuk menekan keegoisan dengan cara memikirkan orang lain terlebih
dahulu. Apabila di dalam suatu keorganisasian tersebut, maka jika terjun dimasyarakat
pasti akan baik pula, tetap menjaga kekompakan dan saling pengertian adalah suatu kunci
kkesuksesan bersama.
Adapun secara kompehensif karang taruna mempunyai fungsi sebagai berikut:4
1. Penyelenggara usaha kesejahteraan sosial.
2. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat.
3. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda dan
lingkungan secara komprehensif, terpadu dan terarah serta
berkesinambunga
4. Penyelenggara kegiatan pembangunan jiwa kewirausahaan bagi generasi
muda dilingkungannya.
5. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung
jawab sosial generasi muda.
6. Pemupukan kreativitas generasi muda untuk dapat mengembangkan
tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis
produktif dan kegiatan praktis
7. lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan
sosial di lingkungan secara swadaya.
8. Penyelenggaraan rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
9. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama informasi dan kemitraan
dengan berbagai sektor lainnya.
10. Penyelenggaraan usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.
11. Mewujudkan kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi
muda di desa/ kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan
pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu
mengatasi masalah kesejahteraan sosial di lingkungannya.
12. Mewujudkan pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di desa/
kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara
komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan bersama
pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
Berdasarkan hal itu terbentuknya kepribadian karang taruna yang partisipasif dalam
kehidupan bermasyarakat sudah menjadi suatu keharusan khususnya dikalangan pemuda
4 Ibid, hlm. 77
16. 9
belakangan ini. Harapan terhadap pemuda dalam pembangunan bangsa ini memang cukup
besar karena pemuda merupakan tonggak pembangunan
3.2. Pelaksanaan Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019 Pasal 6 Ayat 1
Tentang Fungsi Karang Taruna Di Kecamatan Kota Selatan Dalam
Pemberdayaan
Dari hasil observasi yang dilakukan terdapat beberapa kegiataan yang dilakukan
oleh karang taruna antara lain:
1. Mengadakan Pengajian
Pengajian merupakan salah satu kegitan positif yang bagus dilakukan oleh
setiap kalangan dengan sering mengikuti pengajian, akhlak akan lebih
terbentuk, dengan nilai-nilai positif. Pengajian rutin diadakan setiap malam
jum‟at yang tempatnya di Rumah dan di Masjid. Hal ini dilakukan rutin oleh
karang taruna kota selatan pada setiap hari jumat. Pengajian ini bertujuan untuk
menambah ilmu dan keyakinan agama, yang akan mendorong pengalaman
ajaran agama serta sebagai kontak sosial dan menjalin erat silaturrahmi,
sekaligus memberikan dorongan kepada para remaja untuk selalu taat
menunaikan kewajiban agama. Dengan demikian diharapkan remaja dapat
memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tekun dan sungguh-
sungguh dan khusu dengan sendirinya akan timbul akhlak atau moral yang baik.
Selain itu adapun fungsi pengajian diselenggarakan sebagai ucapan rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan beliau ingin meneladani rasulullah dengan
menjadi orang yang memiliki banyak manfaat bagi sekitarnya.
2. Terlibat Dalam Kegiatan Hari-Hari BesarIslam
Setiap tahunnya, pasti ada sejumlah tanggal yang memiliki arti tersendiri bagi
setiap ummat di dunia. Namun ada beberapa hari yang perlu diperingati oleh
ummat Muslim, yaitu hari besar agama Islam seperti Maulid Nabi Muhammad
SAW, Israj Mi‟raj, dan sebagainya peranan organisasi Karang Taruna pada
kegitan-kegiatan tersebut biasanya organisasi Karang Taruna ikut serta dalam
17. 10
membidangi kegiatan tersebut seperti sebagai panitia pelaksana, pembawa
acara dalam kegiatan itu mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan. Hal ini
dilakukan oleh karang taruna kecamatan kota selatan dengan terlibat aktif
dalam kepanitian, pengalangan dana, penghimpunan masa kegiataan sampai
dengan ikut serta dalam berbagai kegiataan yang diadakan. Kegiataan yang
dilakukan ini bukan semata-mata kegiataan seremonial akan tetapi kepada
ajang untuk mempererat tali silahturahmi antar masyarakat. Dengan keikut
sertaan remaja pada kegiatan-kegiatan peringatan hari-hari besar agama Islam
secara tidak langsung melatih mereka untuk mengemban tugas-tugas
kemasyarakatan dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan
pengalaman-pengalaman yang baru yang sebelumnya belum mereka alami.
3. Gotong Royong
Kehidupan manusia dalam masyarakat tidak terlepas akan adanya interaksi
sosial antara sesamanya. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup
sendiri, melainkan memerlukan orang lain dalam berbagai hal seperti bergaul,
bekerja, tolong menolong, kerja bakti. Gotong royong juga dapat diartikan
sebagai suatu sikap ataupun kegiatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat
secara kerjasama dan tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan
maupun masalah dengan suka rela tanpa adanya imbalan. Sikap gotong royong
ini sangat berperan sekali untuk memperlancar pembangunan yang berguna
bagi kesejahteraan masyarakat. Kegiatan gotong royong dilakukan oleh para
pemuda desa dan juga masyarakat. Rasa kebersamaaan ini muncul karena
adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu. Adapun
manfaat gotong royong dapat kita raskan seperti pekerjaan akan dengan cepat
terselesaikan, tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan antar sesama
semakin erat. Gotong royong dilakukan secara rutin setiap hari minggu, hal ini
juga untuk mengurangi dampak banjir karena penumpukan sampah di selokan
18. 11
karena kecamatan kota selatan merupakan daerah rawan banjir di kota
gorontalo.
Adapun yang menjadi kendala dalam pemberdayaan karang taruna adalah sebagai
berikut:
1. Kurangnya Sosialisasi atau pendekatan Kepengurusan Karang Taruna Kepada
Masyarakat
Mengenai pelaksanaan kegiatan yang diadakan Karang Taruna di Kecamatan
Kota Selatan Adapun hambatan yang sering terjadi di dalam Keorganisasian
Karang Taruna dalam bidang kegiatan yaitu remaja zaman sekarang lebih
mementingkan menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang
bermanfaat sehingga rasa kemauan mereka untuk belajar berkurang
dikarenakan pengaruh zaman atau tekhnologi seperti gedjet. Kurangnya
komunikasi anatar pengurus Karang Taruna dengan pemuda yang ada di
Kecamatan Kota Selatan. Organisasi Karang Taruna merupakan sebagai wadah
pengembangan masyarakat yang beranggotakan pemuda pemudi yang ada di
masyaratakat setempat atau bisa disebut organisasi kepemudaan organisasi ini
berada di tingkat desa atau kelurahan dan kecamatan untuk membentuknya
sendiri, karang taruna dibuat atas dasar kesadaran tiap anggota masyarakat.
Akan tetapi pihak dari kepengurusan Karang Taruna kurang melakukan
sosialisasi kepada masyarakat Jadi banyak anak muda dan masyarakat yang
tidak mengetahui apa seharusnya yang dilakukan mereka di masyarakat.
2. Penurunan Minat Menjadi Anggota Karang Taruna
Pemuda adalah aset bangsa yang sangat sangat mahal dan tak ternilai harganya.
Kemajuan atau kehancuran bangsa dan negara banyak tergantung pada kaum
muda sebagai agen of change (agen perubahan). Karang taruna adalah
organisasi kemasyarakatan sebagai wadah sarana pengembangan setiap
anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan
tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda
19. 12
di kecamatan kota selatan. Setiap Karang Tarunaa bertanggung jawab untuk
menetapkan program kerja berdasarkan mekanisme, potensi, sumber,
kemampuan dan kebutuhan Karang Taruna setempat. Program kerja Karang
Taruna terdiri dari pembinaan dan pengembangan generasi muda, penguatan
organisasi, peningkatan usaha kesejahteraan sosial dan lain-lain. Dalam hal ini
sedikitnya minat pemuda dalam Organisasi Karang Taruna masih banyak anak
muda yang tidak bergabung dengan Organisasi Karang Taruna di Kecamatan
Kota Selatan dikarenakan mereka memandang kegiatan organisasi Karang
Taruna hanya bersifat monoton, bahkan ada yang bilang tidak gaul. Namun
pada kenyataannya kegiatan yang dilaksanakan Organisasi Karang Taruna
bermacam-macam ragamnya serta mengarahkan ke hal yang positif yang dapat
membina pada jalan yang benar
BAB IV
20. 13
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Pasal 6 Ayat (1) Poin a Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019
tentang Fungsi Karang Taruna di Kecamatan Kota Selatan sudah terlaksana. Bentuk
pelaksanaannya adalah organisasi Karang Taruna sudah melakukan tugasnya sebagaimana
yang peraturan yang dibuat oleh peraturan Menteri Sosial tentang Fungsi Karang Taruna.
Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019 Tahun 2019 Pasal 6 Ayat 1 Tentang
Fungsi Karang Taruna di Kecamatan Kota Selatan adalah Kurangnya Sosialisasi atau
pendekatan Kepengurusan Karang Taruna Kepada Masyarakat, menurunnya minat
pemuda dalam Organisasi Karang Taruna di Kecamatan Kota Selatan.
21. 14
DAFTAR PUSTAKA
Arifuddin, Andi. 2017. “Sulam Karawo Tampil di New York Fashion Week: Ini
Bisnis Kain Sulam Khas Gorontalo, 2019
Couture Fashion Week, 2017. “Designers Yurita Puji and Agus Lahinta To Show at
Couture Fashion Week New York.” http://www.couture fashionweek.com/yurita-
puji-agus-lahinta-couture-fashion-weekny/, 14 Agustus. Diakses 16 Agustus 2017.
Departemen Perindustrian. 1977. “Kerajinan Kerawang Gorontalo, Sulawesi Utara.”
Majalah Gema Industri Kecil, Tahun Ketiga, 1-2.
Dharsono. 2012. “Pencitraan Seni: Produk Kreatif Pada Lembaga Pendidikan Seni sebagai
Modal/Aset untuk Membangun Brand Image.” Prosiding Seminar Nasional Perguruan
Tinggi Seni dalam Era Ekonomi Kreatif, 140-153. Surakarta: ISI Press
Domili, Burhanudin, Maria E. Tangkllisan, dan Agustinus Walukow. 1996/1997. Dampak
Kerajinan Sulaman Kerawang Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat di Sulawesi
Utara. Manado: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Bagian Proyek Pengkajian
dan Pembinaan NilaiNilai Budaya Sulawesi Utara.
Harahap, Aswin Rizal. 2010. ”Djara Laliyo dan Kain Karawo.”
https://nasional.kompas.com/read/2010/07/04/08352362/djahra.
Harapan Sang Desainer.” Hargo, 14 Juli. http://hargo. co.id/berita/karawo-tampil-di-
new-york-fashion-week-ini-harapan -sang-desainer.html. Diakses, 15 Januari 2022,
8:14.
Hidayat, Muhammad Koniyo dkk. 2015. “Perancangan Aplikasi Rekomendasi Motif
Karawo berdasarkan Karakter Pengguna Berbasis Budaya Gorontalo”
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/520
I Wayan Sudana, “Dinamika Perkembangan Seni Karawo Gorontalo”,2019
Lagalo, Anggraeni M.S. 2018 “Kerajinan Sulaman Karawo sebagai Daya Tarik wisata
22. 15
minat khusus di Provinsi Gorontalo (Studi Kasus Sentra Kerajinan Sulaman
Karawo)”. https://journal.umgo.ac.id/index.php/Tulip/article/view/429
Nat, et al. 2014. “Hari Karawo Tak Bergema.” Gorontalo Post, 24 Januari.
Niode, Alim S. 2007. Gorontalo: Perubahan Nilai-Nilai Budaya dan Pranata Sosial. Jakarta:
PT.Pustaka Indonesia Press.
LAMPIRAN
1. Program rutinitas kantor
Gambar 5. membantu memeriksa berkas dan memberikan kepada camat untuk di
tandatangan
23. 16
Gambar 6. Rapat evaluasi bersama para lurah di kecamatan kota selatan
Gambar 7. Apel pagi
2. Program Kemasyarakatan
24. 17
Gambar 8 membantu membersihkan lapangan untuk persiapan acara bersama
walikota