Dokumen ini membahas respon internasional terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia dan perjuangan mempertahankannya, mencakup pengakuan dari Mesir, India, dan PBB; perundingan Linggajati, Renville, dan Roem-Royen; agresi Belanda; serta konferensi meja bundar yang mengakui kedaulatan Indonesia.
4. 1.Kembalinya
Belanda
Ke
Indonesia
Konferensi gabungan kepala staf sekutu di Potsdam, Jerman
memutuskan seluruh wilayah Indonesi dijadikan daerah
operasi SEAC
Mayor Greenhalgh dan pasukannya diterjunkan dengan parasut
di lapang Kemayoran pada 14 September 1945
Dalam wawancara pers di Australia pada 29 September 1945, Letnan
Jendral Sir Philips Cristison mengatakan tugas AFNEI hanyalah untuk
membebaskan tawanan perang dan internirar
5. 2.Perjuangan dengan Kekuatan
Senjata
a. Pertempuran
Medan Area
b. Pertempuran
Ambarawa
c. Pertempuran
Surabaya
d. Peristiwa Merah
Putih di Manado
e. Pertempuran di
Bandung
f. Pertempuran
Margarana atau
Puputan
Margarana
g. Perlawana
Rakyat Makasar
6. Perjuangan Bersenjata
•Pada 13 Oktober 1945, penghuni hotel di jalan Bali merampas dan
menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai warga setempat
•Pada tanggal 1 Desember1945, Sekutu memasang papan yang
bertuliskan fixed boundaries medan area (batas resmi wilayah
medan)di berbagai pinggiran kota Medan
a. Pertempuran
Medan Area
•Pada 2 November 1945, Presiden Soekarno tiba di Magelang dan
melakukan pertemuan dengan Brigjen Bethell yang menghasilkan
sejumlah kesepakatan antara pemerintah indonesia dan sekutu
•Pada26 November 1945, Pimpinan TKR dari Purwokerto Letnan Kolonel
isdiman gugur dalam pertempuran, dan diganti oleh atasannya yaitu
Kolonel Soedirman
b. Pertempuran
Ambarawa
•Pada 27 Oktober 1945, pasukan Inggris menyebarkan pamflet yang
berisi perintah agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan
senjata yang telah mereka rampas dari tentara Jepang
c. Pertempuran
Surabaya
7. • Dalam rangka memperkuat perlawanan, Gubernur
Sulawesi Dr.Sam Ratulangi memerintahkan agar segera
dibentuk organisasi masyarakat yang diberi nama
Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat(PPKR)
d. Pertempuran
Merah Putih di
Manado
• Pada 23 Maret 1946, Kolonel Abdul Haris Nasution
selaku Komandan Divisi 3 TRI, mengumumkan hasil
musyawarah tersebut dan memerintahkan evakuasi
penduduk kota Bandung
e. Pertempuran di
Bandung
• Kata ”puputan” memiliki makna moral karena dalam
ajaran agama Hindu, kematian seseorang prajurit dalam
kondisi seperti itu akan menjadi sebuah kehormatan
bagi keluarganya
f. Pertempuran
Margarana atau
Puputan Margarana
8. • Misi utama Westerling adalah menumpas
pemberontakan para pejuang dan rakyat Makasar
yang menentang pembentukan Negara Indonesia
Timur. Para pemuda, seperti A.Rival, Paersi, dan
Robert Wolter Monginsidi yang tergabung dalam
PPNI, mengangkat senjata melakukan perlawanan
g. Perlawanan
Rakyat
Makasar
10. a. Perundingan
Linggajati
• Selain Yogyakarta,wilayah resmi Indonesia mencakup
Surakarta, Kediri, Kedu, Madiun, sebagian Keresidenan
Semarang, Pekalongan, Tegal bagian selatan, dan
Banyumas
b. Perundingan
Renvile
• Dilaksanakan pada 17 April yang berlangsung di Hotel
Des Indes, Jakarta. Perundingan ini merupakan
perundingan terdahulu sebelum dilaksanakan
Konferensi Meja Bundar
c. Perundingan
Roem-Royen
12. a. Agresi Militer
Belanda 1
Tujuan utama Agresi Militer 1
merebut daerah-daerah
perkebunan yang kaya dan daerah
yang memiliki sumber daya alam,
terutama minyak.
b. Agresi Militer
Belanda 2
Serangan umum 1 Maret terutama
bertujuan membuktikan eksitensi
Republik Indonesia dan TNI kepada
dunia internasional , sekaligus
mematahkan propaganda Belanda
bahwa Republik Indonesia tidak
ada lagi
13. B. Respon Internasional
terhadap Kemerdekaan
Indonesia
1. Pengakuan
Kemerdekaan RI oleh
Mesir, India dan
Australia
2. Pengakuan
Kemerdekaan RI oleh
PBB
14.
15. • Mesir menjadi negara pertama yang mengakui
kemerdekaan Indonesia pada 10 Juni 1947
a. Pengakuan
Kemerdekaan RI
oleh Mesir
• India menjadi negara yang aktif mengangkat permasalahan
Indonesia dalam forum khusus, seperti konferensi Asia di
New Delhi pada 20-25 Januari 1949 dan melakukan
pendekatan dengan Dewan keamanan PBB
b. Pengakuan
Kemerdekaan RI
oleh India
• Australia terlibat langsung dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dengan mewakili Indonesia dalam
komisi tiga negara yang dibentuk oleh PBB pada 25 Agustus
1947
c. Pengakuan
Kemerdekaan RI
oleh Australia
16. 2. Pengakuan Kemerdekaan RI
oleh PBB
Simpati dunia internasional kepada bangsa indonesia semakin
tinggi setelah PBB menjadikan permasalahan Indonesia-
Belanda sebagai agendanya. Dewan Keamanan PBB mengakui
eksitensi Republik Indonesia secara de facto. Hal ini terbukti
dalam semua resolusi PBB sejak tahun 1947, Dewan Keamanan
PBB secara resmi menggunakan nama Indonesia, bukan
Netheland Indies. Selain mengeluarkan resolusi, DK PBB juga
membentuk lembaga-lembaga untuk membantu Indonesia
menyelesaikan konfliknya dengan Belanda, diantaranya
Committee Of Good Offices for indonesia (Komite jasa baik
untuk Indonesia / Komisi Tiga Negara) dan United Nations
Commision for Indonesia (UNCI)
17. C. Konferensi Meja Bundar
dan Sikap Belanda
Hasil dari perjuangan menggunakan senjata dan diplomasi,
serta dukungan dunia internasional kepada Indonesia adalah
diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar pada 23 agustus
1949.
KMB dihadiri oleh delegasi dari Indonesia, Belanda, BFO, dan
UNCI.
Hasil dari perundingan KMB adalah diakuinya kedaulatan
Indonesia secara penuh oleh Belanda pada 27 desember 1949