SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
TEMU KEMBALI CITRA BERBASIS ISI MENGGUNAKAN METODE
MULTI TEKSTON HISTOGRAM DAN INVARIANT MOMENT
(CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL USING MULTI TEXTON HISTOGRAM AND
INVARIANT MOMENT)
Ramlah Nurlaeli*
, I Gede Pasek Suta Wijaya, Fitri Bimantoro
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
Jl. Majapahit 62, Mataram, Lombok NTB, INDONESIA
Email: ramlah.nurlaeli@gmail.com, gpsutawijaya@te.ftunram.ac.id, bimo@unram.ac.id
Abstract
Image retrieval is an image search method by performing a comparison between the query image and the image
contained in the database based on the existing information. This study proposes to save the characteristic of Indonesian
batik, so the system can help in the prevention of claims from other countries. This study discusses the content-based
image retrieval using Multi Texton Histogram (MTH) and Invariant Moment (IM). MTH is known as a method of
describing the characteristics of the surface texture, and IM is a method that produces characteristic geometry of an
object and the introduction of geometry that are independent of translation, rotation, and scaling. This study used
10,000 each Batik and Corel images as datasets. The system will take random sample of 7,000 images as training data
and the rest is used as the testing data. As the result, Batik Dataset produces precision of 99.75% and a recall of 14.25%.
While Corel Dataset produces precision of 36.63% and a recall of 5.23%. The system generates a better performance in
the Batik dataset because batik texture is monotonous. While, the Corel dataset has more diversified of the shape and
texture.
Keywords: Batik, Corel, Image Retrieval, multi texton histogram, invariant moment.
*Penulis korespondensi
1. PENDAHULUAN
Batik merupakan warisan budaya asli Indonesia
yang telah ditetapkan oleh United Nations Educational,
Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada
tanggal 2 oktober 2009. Batik adalah sejenis kain
dengan berbagai macam motif yang memiliki nama
tertentu. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki
pola atau motif yang berbeda-beda. Perpaduan antara
motif dan warna dapat memberikan kesan impresi
kepada pemakai batik. Contohnya batik memiliki motif
mengenai objek alam seperti burung atau sawah akan
menghasilkan impresi bermakna kemakmuran, atau
batik yang bermotif bunga akan menghasilkan impresi
bermakna feminin[1].
Salah satu teknologi untuk melestarikan batik
adalah menyimpannya dalam bentuk data digital.
Dengan menggunakan sistem temu kembali citra, ciri
khas batik di seluruh Indonesia dapat dikelompokkan.
Sistem ini bisa membantu dalam pencegahan adanya
klaim batik dari negara lain.
Metode temu kembali citra berbasis isi atau
Content Based Image Retrieval memiliki banyak
algoritma yang sudah dikembangkan untuk
mengekstrak fitur isi pada citra, antara lain Multi
Texton Histogram (MTH) dan Invariant Moment (IM).
MTH mendeskripsikan karakteristik tekstur
permukaan. Sedangkan metode IM di kenal sebagai
metode yang menghasilkan ciri geometri pada sistem
identifikasi objek dan pengenalan karakter yang
independen terhadap translasi, rotasi, dan penskalaan.
Pada penelitian ini diimplementasikan sebuah
sistem temu kembali citra menggunakan metode Multi
Texton Histogram dan Invariant Moment. MTH
mendeskripsikan citra menggunakan probabilitas pola
tekstur tertentu yang dapat dirangkum dengan
menggunakan histogram. Nilai MTH dihitung dengan
membagi-bagi citra menjadi 2x2 grid atau 3x3 grid
secara merata pada piksel yang ada dalam citra,
kemudian dicari mana yang merupakan texton atau
bukan. Sedangkan IM adalah suatu metode untuk
mendeskripsikan ciri geometri pada sistem identifikasi
objek dan pengenalan karakter. Warna dasar pada citra
merupakan warna dengan orientasi piksel tepi yang
sama dan mampu meniru presepsi warna manusia
dengan baik.
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 121
Penelitian ini juga akan menggunakan dataset
corel untuk menguji sistem secara umum, karena
dataset corel merupakan dataset yang kerap
digunakan oleh para peneliti dalam hal temu kembali
citra. Dataset corel berisikan sekumpulan gambar
dengan berbagai macam bentuk objek dan
background, sehingga menjadi suatu tantangan untuk
diuji apakah sistem dapat menghasilkan parameter
pengujian yang baik. Parameter yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan perhitungan presisi dan
recall. Presisi untuk mengetahui tingkat ketepatan
antara informasi yang diminta pengguna dengan
jawaban yang diberikan sistem. Sedangkan recall
untuk mengetahui seberapa lengkap hasil relevan yang
ditampilkan oleh sistem.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian
tentang pengolahan citra dengan berbagai metode
maupun dengan menggunakan metode yang sama.
Metode yang digunakan pada tiap-tiap penelitian akan
menghasilkan analisa dan kesimpulan data yang
berbeda pula.
Penelitian tentang sistem temu kembali citra
untuk e-commerce dengan prosedur pencarian 2 fase
menggunakan MTH-2 dan dibandingkan dengan
pencarian 1 fase menggunakan MTH-1 dengan fitur
yang sama telah berhasil dilakukan yang diinduksikan
dengan presisi dan nilai recall pada MTH-2 sebesar 60%
dan 63%, kemudian MTH-1 menghasilkan presisi dan
recall sebesar 100% dan 42%[2]. Berdasarkan hasil
ujicoba dapat disimpulkan bahwa metode MTH-2 lebih
baik dibandingkan dengan MTH-1, khususnya untuk
data atau produk-produk yang dijual secara online[2].
Penelitian tentang sistem temu kembali citra
makanan dengan representasi MTH dengan
preprosesing Sobel Edge Detection, kemudian
dilakukan kuantisasi warna pada ruang warna RGB (Red
Green Blue), dan untuk mendapatkan kemiripan citra,
dihitung jarak antar citra dengan menggunakan
distance metric telah berhasil dilakukan dengan hasil
pencarian citra mirip mendapatkan nilai presisi terbaik
sebesar 40,5% dan recall sebesar 8,61%[3].
Penilitian tentang sistem temu kembali citra wajah
dosen dan karyawan jurusan matematika FMIPA
(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
UNPAD (Universitas Padjadjaran) menggunakan
penggabungan metode Moment Invariant dan
Backpropagation Neural Network sebanyak 450 citra
wajah dan 9 tipe telah berhasil dilakukan dengan
keakurasian sebesar 98,22%[4].
Penelitian tentang klasifikasi citra menggunakan
MTH dan Probabilitas Neural Network (PNN) telah
dilakukan dan mendapatkan hasil akurasi tinggi
sebesar 92% untuk 300 dataset batik dan 98% untuk
950 dataset Brodatz. Sehingga diambil kesimpulan
bahwa menggunakan metode MTH dan PNN untuk
klasifikasi batik dan dataset Brodatz sangat efektif[5].
Penelitian tentang temu kembali citra
menggunakan implementasi color moments dan
moment invariants telah berhasil dilakukan dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi
perhitungan kemiripan (similarity computation) kedua
metode yang dilakukan secara paralel menghasilkan
precision yang lebih baik daripada kombinasi yang
dilakukan secara serial maupun tanpa kombinasi.
Dimana akurasi kombinasi secara paralel untuk kasus
dalam penelitian ini mencapai 84.22%[6].
Penelitian tentang temu kembali citra berbasis isi
menggunakan kombinasi fitur berupa bentuk dan
tekstur citra dengan metode Invariant Moment dan
Gray Level Co-ocurrence Matrix telah berhasil
dilakukan. Pada tahap indexing, semua fitur – fitur
tersebut di index menggunakan jaringan syaraf tiruan
backpropagation dan selanjutnya pada tahap retrieve
menggunakan bobot hasil pelatihan jaringan syaraf
tiruan backpropagation. Hasil dari penelitian ini adalah
pendekatan ini mampu melakukan indexing dan
retrieval dengan precision sebesar 75%[7].
Penelitian tentang temu kembali citra
mengunakan metode Invariant Moment untuk mencari
objek patung ganesha di Trowuln Mojokerto telah
berhasil dilakukan. Temuan patung Ganesha tersebut
tidak lagi utuh karena archa Ganesha ditemukan telah
berada di permukaan tanah atau bawah tanah,
sehingga arkeolog sangat sulit mengkategorikan
temuan tersebut. Penelitian ini menghasilkan tingkat
akurasi sebesar 62%[8].
Selain itu, penelitian temu kembali citra
menggunakan metode MTH yang dimodifikasi dengan
menambahkan 2 model texton dan menggunakan
metode LBPRI. Penelitian tersebut menghasilkan 118
fitur, MTH modifikasi menghasilkan 82 fitur dan LBPRI
menghasilkan 36 fitur. Parameter pengujian sistem
yang digunakan yaitu presisi dan recall[9].
Perbedaan penelitian tersebut yaitu penelitian ini
menggunakan metode MTH dan Invariant Moment
dengan 11 fitur, MTH menghasilkan 4 fitur dan IM
menghasilkan 7 fitur. Sejauh pengetahuan penulis,
belum ada penelitian yang menggunakan metode MTH
dan Momen Invariant secara bersamaan. Diharapkan
penelitian ini dapat menghasilkan hasil yang lebih baik
dan cara yang sederhana.
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 122
3. METODE PENELITIAN
3.1 Multi Texton Histogram
Multi Texton Histogram (MTH) merupakan fitur
turunan dari texton. Umumnya, texton didefinisikan
sebagai satu set gumpalan atau pola yang muncul
berbagi property bersama di seluruh citra[10]. Untuk
mendapatkan nilai dari MTH digunakan langkah –
langkah yang harus dilakukan yaitu menghitung nilai
orientasi fitur, melakukan kuantisasi pada warna citra
serta mendeteksi jenis-jenis elemen texton.
Konsep texton telah ditemukan lebih dari 20 tahun
yang lalu, dan sangat berguna untuk tool yang
menganalisa tekstur. Pada Gambar 1 merupakan 4 tipe
texton dengan ukuran grid 2x2[10].
Gambar 1. Tipe texton grid 2x2
Gambaran umum mengenai proses-proses
sehingga mendapatkan citra yang mirip dengan citra
query.
Gambar 2. Mencari Texton
Proses deteksi texton pada citra yaitu dengan
mendeteksi nilai data yang sama menggunakan grid
2x2 dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah dengan
langkah 2 pixel setiap pergeserannya. Setelah
terdeteksi lokasi texton, maka yang bukan merupakan
lokasi texton akan diberi nilai 0 seperti yang terlihat
pada Gambar 2. Kemudian didapatkan data jumlah
masing-masing jenis texton T1, T2, T3, dan T4 yang
akan dijadikan histogram. Data dari histogram tersebut
yang akan dijadikan fitur sebanyak 4 fitur seperti yang
terlihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Histogram MTH
Pada penelitian ini menggunakan metode MTH
yang mendeteksi texton dengan jumlah pixel genap.
Jika terdapat jumlah pixel ganjil pada dataset, maka
akan ditambahkan nilai 0 sebanyak 1 kolom atau baris
pada pixel yang ganjil.
3.2 Invariant Moment
Invariant Moment adalah suatu metode untuk
mendeskripsikan ciri geometri pada sistem identifikasi
objek dan pengenalan karakter.
Jika ada sebuah citra dengan nilai intensitas adalah
f(i,j) nilai I sebagai baris dan j sebagai kolom maka
moment invariant yang mentransformasikan fungsi
citra f(I,j) pada sistem diskrit dinyatakan dengan
Persamaan (1) berikut:
π‘šπ‘π‘ž = βˆ‘π»βˆ’1
𝑖=0 βˆ‘ 𝑖𝑝
π‘—π‘ž
𝑓(𝑖, 𝑗)
π‘Šβˆ’1
𝑗=0 (1)
H dan W masing-masing merupakan tingi dan lebar
citra. Selanjutnya momen pusat untuk suatu citra
dinyatakan dengan Persamaan (2).
πœ‡π‘π‘ž = βˆ‘ βˆ‘ (𝑖 βˆ’ 𝑖̅)𝑝
(𝑗 βˆ’ 𝑗̅)π‘ž
𝑖,π‘—βˆˆπ‘… (2)
Dimana Β΅10 adalah pusat arah horisontal Β΅01 adalah
pusat vertikal, dan Β΅11 adalah pusat arah diagonal. Nilai
masing-masing didapatkan dengan Persamaan (3)
berikut:
𝑖 =
π‘š10
π‘š00
, 𝑗 =
π‘š01
π‘š00
(3)
m00 adalah jumlah total piksel yang membentuk
obyek, sedangkan m10 dan m11 adalah pusat massa
obyek. Momen pusat yang terbentuk sensitive
terhadap transformasi rotasi dan penskalaan. Maka
dari itu dilakukan normalisasi terhadap momen pusat
(Β΅pq) melalui Persamaan (4) berikut:
πœ‚π‘π‘ž =
πœ‡π‘π‘ž
πœ‡00
𝛾 ; 𝛾 = (
𝑝+π‘ž
2
) + 1 (4)
Ada 7 Momen Invarian yang dapat ditentukan,
pada Persamaan (5) sampai (11) berikut:
𝑀1 = πœ‚20 + πœ‚02 (5)
𝑀2 = (πœ‚20 + πœ‚02)2
+ 4 πœ‚11
2
(6)
𝑀3 = (πœ‚30 + 3πœ‚12)2
+ (3πœ‚21 + πœ‚03)2
(7)
𝑀4 = (πœ‚30 + πœ‚12)2
+ (πœ‚21 + πœ‚03)2
(8)
𝑀5 = (πœ‚30 + 3πœ‚12) (πœ‚30 + πœ‚12) [ (πœ‚30 + πœ‚12)2
βˆ’
3(πœ‚21 + πœ‚03)2
] + (3πœ‚21 βˆ’ πœ‚03)(πœ‚21 + πœ‚03)[3(πœ‚30 +
πœ‚12)2
βˆ’ (πœ‚21 + πœ‚03)2
]
(9)
𝑀6 = (πœ‚20 βˆ’ πœ‚02)[ (πœ‚30 + πœ‚12)2
βˆ’ (πœ‚21 + πœ‚03)2
+ 4πœ‚11(πœ‚30 + πœ‚12)(πœ‚21 + πœ‚03) ] (10)
𝑀7 = (3πœ‚21 + πœ‚03) (πœ‚30 + πœ‚12) [ (πœ‚30 + πœ‚12)2
βˆ’ 3(πœ‚21 +
πœ‚03)2
] + (3πœ‚21 βˆ’ πœ‚03)(πœ‚21 + πœ‚03)[3(πœ‚30 + πœ‚12)2
βˆ’ (πœ‚21 +
πœ‚03)2
]
(11)
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 123
Histogram citra adalah grafik yang
menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas pixel
dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam citra. Dari
sebuah histogram dapat diketahui frekuensi
kemunculan. Jika suatu citra digital memiliki L derajat
keabuan (0 sampai L-1) untuk derajat keabuan 8-bit (0
sampai 255), secara matematis histogram citra dapat
dihitung dengan Persamaan (12).
β„Žπ‘– =
𝑛1
𝑛
, 𝑖 = 0,1,… , 𝐿 βˆ’ 1 (12)
Untuk melihat penyebaran nilai intensitas dapat
dilakukan perataan histogram dengan Persamaan (13)
dan (14).
π‘ƒπ‘Ÿ(π‘Ÿπ‘˜) =
π‘›π‘˜
𝑛
(13)
π‘Ÿπ‘˜ =
π‘˜
πΏβˆ’1
, 0 ≀ π‘˜ ≀ 𝐿 βˆ’ 1 (14)
Kemudian dilakukan tranformsi derajat keabuan
yang baru (s) dengan suatu fungsi transformasi T,
dalam hal ini s=T(r). Sehingga hubungan r dan s dapat
ditulis pada Persamaan (15).
π‘Ÿ = π‘‡βˆ’1(𝑠), 0 ≀ 𝑠 ≀ 1 (15)
Untuk fungsi histogram yang menerus dapat dilihat
pada persamaan(16).
𝑠 = 𝑇(π‘Ÿ) = ∫ π‘ƒπ‘Ÿ(𝑀)𝑑𝑀, 0 ≀ π‘Ÿ ≀ 1
π‘Ÿ
0
(16)
Dalam hal ini w adalah peubah bantuk. Dalam
bentuk diskrit dapat ditulis dengan Persamaan(15).
π‘ π‘˜ = 𝑇(π‘Ÿπ‘˜) = βˆ‘
𝑛𝑗
𝑛
= βˆ‘ 𝑃
π‘Ÿ(π‘Ÿπ‘—), 0 ≀ π‘Ÿπ‘˜ ≀ 1, π‘˜ = 0,1,2, … , 𝐿 βˆ’
π‘˜
𝑗=0
π‘˜
𝑗=0 (15)
Dengan menambahkan fungsi histogram ekualisasi
pada awal fungsi moment invariant maka fungsi yang
baru menjadikan invariant terhadap pencahayaan /
iluminasi[4]. Contoh sebaran invariant momen dapat
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. contoh sebaran momen invariant
Gambar 4 merupakan contoh sebaran data dari
beberapa hasil perhitungan invariant moment. Dapat
dilihat didalamnya terdapat sebaran data dengan
bentuk persegi, panah, dan segitiga yang berarti
metode invariant moment akan mengenali dan
mengumpulkan data panah tersebut walaupun telah
terjadi perubahan size atau ukuran dan rotasi pada
salah satu panah yang berdekatan karena dua panah
tersebut memiliki data yang mirip.
3.3 KNN (K-Nearest Neighbor)
Data baru yang diklasifikasi selanjutnya
diproyeksikan pada ruang dimensi banyak yang telah
memuat titik-titik c data pembelajaran. Proses
klasifasikasi dilakukan dengan mencari titik c terdekat
dari c-baru (nearest neighbor). Teknik pencarian
tetangga terdekat yang umum dilakukan dengan
menggunakan formula jarak euclidean. Berikut
beberapa formula yang digunakan dalam algoritma
knn.
Jarak Euclidean adalah formula untuk mencari
jarak antara 2 titik dalam ruang dua dimensi dengan
Persamaan (16).
𝐷 (π‘Ž, 𝑏) = βˆšβˆ‘ (π‘Žπ‘˜ βˆ’ π‘π‘˜)2
𝑑
π‘˜=1 (16)
Dimana matriks D(a,b) adalah jarak skalar dari
kedua vektor a dan b dari matriks dengan ukuran d
dimensi.
3.4. Rancangan Penelitian
Gambar 5 merupakan rancangan penelitian ini,
adapun tahapan-tahapannya, yaitu:
a. Penyiapan data citra
Tahap pertama yang dilakukan adalah men-
download data citra yaitu dataset batik dan
dataset corel masing-masing sebanyak 10.000
citra dengan ukuran 187 x 126 yang akan dijadikan
data registrasi sebanyak 7000 citra dan 3000 citra
dijadikan sebagai data uji yang dipilih secara acak.
b. Pembangunan Sistem
Penelitian ini akan menggunakan metode Multi
Texton Histogram dan Invairant Moment dalam
proses ekstraksi ciri dan KNN untuk mencocokkan
citra.
0
1
2
3
4
0 1 2 3
Invariant
2
Invariant 1
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 124
Gambar 5. Rancangan Penelitian
c. Pengujian Sistem
Pengujian Sistem dilakukan untuk mengetahui
performa sistem. Jika sistem sudah siap
digunakan maka akan dilanjutkan ke tahapan
selanjutnya yaitu implementasi sistem. Jika sistem
belum siap digunakan maka akan dilakukan
perbaikan dan menguji ulang sistem tersebut.
d. Implementasi sistem dengan data yang ada
Sistem yang sudah siap digunakan setelah lolos
uji, maka akan diimplementasikan menggunakan
dataset batik. Kemudian melakukan hal yang
sama terhadap dataset corel.
e. Pengumpulan Hasil
Setelah melakukan implementasi sistem, maka
akan menghasilkan data yang akan menjadi tolak
ukur performa sistem tersebut.
f. Pembuatan Laporan
Tahap akhir yang dilakukan setelah mendapatkan
hasil yaitu pembuatan laporan.
3.5. Perancangan Sistem
Gambar 6. Diagram Alir Sistem
Perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 6.
Secara garis besar, proses ini dikelompokkan pada
proses utama yaitu:
a. Memasukkan citra latih maupun citra uji
b. Melakukan preprocessing yaitu mendeteksi
tepi pada citra.
c. Melakukan ekstraksi fitur menggunakan
metode MTH dan Invariant Moment.
d. Menyimpan data training pada database
e. Melakukan proses pengenalan dengan
menggunakan perhitungan KNN
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 125
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Dataset Corel
Dataset Corel-10k berisi 100 kategori dan terdapat
10.000 ragam gambar seperti sunset / matahari
terbenam, pantai, bunga, bangunan, mobil, kuda,
pegunungan, ikan, makanan, pintu, dsb. Setiap
kategori memiliki 100 gambar dengan ukuran 192x128
atau 128x192 pixel dengan format JPEG. Semua
gambar berasal dari Corel Gallery Magic 20, 0000 (8
cds), contoh gambar-gambar dari Corel dapat dilihat
pada Gambar 7 berikut [11].
Gambar 7. Dataset Corel
4.2. Dataset Batik
Dataset gambar batik terdiri dari 100 jenis kain
batik dan terdapat 10.000 ragam gambar. Secara
umum, ada dua pola gambar batik yang ditangkap, pola
geometris dan non-geometris, contoh gambar-gambar
dari Batik dapat dilihat pada Gambar 7 berikut[12].
Gambar 8. Dataset Batik
4.3. Tampilan Sistem
Untuk memudahkan jalannya sistem, proses
pelatihan dan pengujian dibentuk dalam bentuk GUI.
Gambar 9. Tampilan awal runing sistem
Pada Gambar 9 dapat dilihat tampilan awal
running sistem Temu Kembali Citra, didalamnya
terdapat 3 panel yaitu panel training untuk melatih
dataset dan menyimpan hasilnya ke dalam database,
demo untuk menguji dataset dalam jumlah banyak,
dan hasil untuk menguji satu data uji dan akan
menghasilkan 10 citra hasil. Panel training terdapat
tombol untuk mencari folder data citra yang akan di-
training, kemudian tombol latih untuk melakukan
training kepada citra yang telah dipilih.
Gambar 10. Menyimpan hasil training
Setelah training data latih selesai dilakukan,
kemudian akan disimpan dengan format .mat sebagai
database penyimpanan fitur-fitur citra tersebut seperti
yang terlihat pada Gambar 10
Gambar 11. Menguji data query
Kemudian akan dilakukan pengujian data query
sebanyak 3000 citra uji yang dapat dilakukan pada
panel Demo dengan memilih database yang telah
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 126
ditraining, kemudian memilih folder citra yang akan
diuji dan tombol Demo akan menghasilkan rata-rata
presisi dan recall seperti pada Gambar 11 Pada panel
Uji terdapat tombol untuk memilih database dan
tombol untuk memilih gambar query yang akan diuji.
Kemudian tombol Uji akan menampilkan hasil dari
pengujian citra query tersebut dan ditampilkan berupa
10 citra termirip menurut sistem.
4.4. Teknik Pengujian
Teknik pengujian yang digunakan oleh sistem
harus diuji dengan parameter-parameter statistik yang
dikumpulkan. Parameter-parameter tersebut meliputi
presisi dan recall. Presisi adalah tingkat ketepatan
antara informasi yang diminta oleh pengguna dengan
jawaban yang diberikan oleh sistem. Secara makna,
presisi merupakan pengukuran kualitas seberapa
bergunakah sistem pencarian tersebut. Sedangkan
recall adalah tingkat keberhasilan sistem dalam
menemukan kembali sebuah informasi. Secara makna,
recall merupakan kualitas seberapa lengkap hasil
relevan yang ditampilkan oleh sistem pencarian.
Untuk menghitung parameter presisi dan recall
digunakan Persamaan (17) dan Persamaan (18).
π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘–π‘ π‘–(𝑁) =
𝐼𝑁
𝑁
Γ— 100% (17)
π‘…π‘’π‘π‘Žπ‘™π‘™ =
𝐼𝑁
𝑀
Γ— 100% (18)
Keterangan:
𝐼𝑁 = Jumlah citra yang mirip dengan citra query.
N = Jumlah citra yang ditampilkan
M = Total jumlah citra pada database yang mirip
dengan query.
Pada penelitian ini, didapatkan hasil precison dan
recall seperti yang terlihat pada Gambar 12
menggunakan dataset Batik untuk menyelesaikan
permasalahan dari penelitian ini dan Gambar 13
menggunakan dataset Corel untuk menguji sistem
secara umum yang berisi objek-objek.
Gambar 12. Grafik hasil presisi dan recall dataset Batik
Dari hasil pengujian yang tertera pada Gambar 12
dilihat rata-rata presisi sebesar 99.75 % dan recall
sebesar 14.25 %. Dapat dilihat dari perhitungan
tersebut bahwa sistem bekerja dengan baik karena
memiliki nilai presisi tinggi (>=80%). Sisa presisi
sebanyak 0.25% merupakan hasil data uji yang tidak
dikenali karena terdapat beberapa gambar didalam
dataset batik yang memiliki kemiripan motif maupun
warna dengan kategori yang berbeda. Kemudian recall
tertinggi pada penelitian ini yaitu 10 / 70 x 100 % =
14.29 % jika 10 citra hasil sesuai dengan citra query,
dan penelitian ini menghasilkan recall sebanyak 14.25
% yang berarti cukup baik dengan perbedaan 0.04 %.
Sedangkan penelitian sebelumnya yang hanya
menggunakan metode MTH sebagai ekstraksi fitur
mendapatkan hasil presisi sebesar 87.53% dan recall
sebesar 84.44%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
untuk dataset Batik memiliki performa lebih tinggi jika
menggunakan metode MTH yang digabung dengan
metode IM.[13].
0
20
40
60
80
100
120
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93 97
Presisi Recall
Persentase
Kategori Cira
99.75 %
14.25 %
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 127
Persentase
Gambar 13. Grafik hasil presisi dan recall dataset Corel
Dari hasil pengujian yang tertera pada Gambar 13
dilihat rata-rata presisi sebesar 36.62 % dan recall
sebesar 5.23 %. Sedangkan penelitian sebelumnya
yang hanya menggunakan metode MTH sebagai
ekstraksi fitur mendapatkan hasil presisi sebesar
40.91% dan recall sebesar 4.91%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa untuk dataset corel memiliki
performa rendah jika menggunakan metode MTH yang
digabung dengan metode IM[13]. Presisi dan recall
dataset Batik lebih baik dibandingkan dengan dataset
Corel, dikarenakan batik memiliki tekstur yang
monoton dan Corel memiliki bentuk dan tekstur yang
lebih beragam.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil
berdasarkan hasil rangkaian uji coba dan analisa
penelitian yang dilakukan terhadap metode yang
diusulkan yaitu:
1. Jumlah kategori mempengaruhi hasil presisi dan
recall citra, hal ini dikarenakan banyak citra
dalam dataset corel yang mirip namun dibedakan
kategorinya.
2. Sistem yang dibangun dapat menemukan kembali
citra sesuai dengan citra query. Hal ini dibuktikan
dengan rata-rata hasil presisi dan recall dataset
Batik tinggi sebesar 99.75% dan 14.25%.
Sedangkan hasil presisi dan recall dataset Corel
rendah sebesar 36.62% dan 5.23% dikarenakan
dataset corel memiliki banyak citra yang mirip
namun dibedakan kategorinya dan memiliki objek
yang lebih beragam.
3. Presisi dan recall dataset Batik lebih baik
dibandingkan dengan dataset Corel, dikarenakan
batik memiliki tekstur yang monoton dan Corel
memiliki bentuk dan tekstur yang lebih beragam.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan penelitian ini, maka
disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat
menggunakan metode lain yang dapat
menghasilkan performa yang lebih baik
2. Diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan
format lain seperti png bmp tif, dll
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menguji
pengaruh format citra lainnya pada masukan
seperti png, bmp, gif, tif, dsb.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapakan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu/terlibat dalam penelitian
ini, antara lain teman-teman di bidang informatika
yaitu Ridwan, Fina, serta kak Imam Arief yang telah
memberikan bimbingan dalam proses pemrograman
matlab dan mengajar penulis tata cara menulis karya
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93 97
Presisi Recall
Kategori Cira
36.62 %
5.23 %
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 128
ilmiah dengan benar. Dan Semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] R. M. Nurhaida and A. M. Arymurthy, β€œPerformance
Comparison Analysis Features Extraction Methods
for Batik Recognition,” ICACSIS, vol. pp. 207-21, no.
International Conference on. IEEE, 2012.
[2] N. Ulinnuha, β€œSistem Temu Kembali Citra untuk e-
Commerce Menggunakan Prosedur Pencarian Dua
Fase Dengan Fitur Histogram Multi Tekston,”
INKOM, p. 7, 2015.
[3] I. C. Arabela, β€œTemu Kembali Citra Makanan
Menggunakan Representasi Multi Texton
Histogram,” INKOM, p. 93, 2017.
[4] A. Sholahuddin, β€œMetode Momen Invariant dan
Backproragation Neural Network Pada Pengenalan
Wajah,” p. 13, 2012.
[5] A. E. Minarno, β€œClassification of Texture Using Multi
Texton Histogram and Probabilistic Neural
Network,” p. 7, 2016.
[6] K. S. Aryati, β€œAnalisis dan Implementasi Color
Moments dan Moment Invariants pada Content
Based Image Retrieval,” p. 47, 2009.
[7] N. G. A. . H. Saptarini, β€œContent Based Image
Retrieval Menggunakan Moment Invariant, Tekstur
dan Backpropagation,” 1q9, p. 6, 2012.
[8] H. Nugroho, β€œImage Retrieval Object Ganesha Image
Using Invariant Moment Method,” Kursor, vol. 9, p.
8, 2017.
[9] A. A. Aziz, β€œTemu Kembali Citra menggunakan
metode Modifikasi Multi Tekston Histogram dan
Local Binary Patern Rotation Invariant,” 2019.
[10] G.-H. Liu, β€œImage Retrieval Based On Multi-Texton
Histogram,” INKOM, p. 10, 2010.
[11] D. Tao, β€œThe corel database for content based image
retrieval,” 2012. [Online]. Available: available:
https://sites.google.com/site/dctresearch/Home/c
ontent-%5Cnbased-image-retrieval. [Accessed: 12-
Dec-2018].
[12] Y. Gultom, β€œBatik motif classification (5 classes)
using VGG16 transfer learning,” 2015. [Online].
Available:
https://github.com/yohanesgultom/deep-learning-
batik-classification. [Accessed: 12-Dec-2018].
[13] A. E. Minarno and N. Suciati, β€œImage Retrieval Using
Multi Texton Co-Occurrence Descriptor,” J. Theor.
Appl. Inf. Technol., vol. 04 No 1, p. 8, 2014.
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 129

More Related Content

Similar to 77-Article Text-523-1-10-20200331.pdf

Anthropometry for Product Design (chap.11)
Anthropometry for Product Design (chap.11)Anthropometry for Product Design (chap.11)
Anthropometry for Product Design (chap.11)RanaAlya
Β 
05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdf05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdfBujangMustika
Β 
HibahProdi Genap 2012/2013
HibahProdi Genap 2012/2013HibahProdi Genap 2012/2013
HibahProdi Genap 2012/2013achmad fauzan
Β 
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...Noor Azizah
Β 
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cbArtikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cbVendra Septianto
Β 
ppt metopen kel 09.pptx
ppt metopen kel 09.pptxppt metopen kel 09.pptx
ppt metopen kel 09.pptxRahmaNatasyah
Β 
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...ym.ygrex@comp
Β 
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 1
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 1RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 1
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 1Arjuna Ahmadi
Β 
Lembar Reflektif Kelompok 7.pdf
Lembar Reflektif Kelompok 7.pdfLembar Reflektif Kelompok 7.pdf
Lembar Reflektif Kelompok 7.pdfNurulFaelaShufa
Β 
Penggunaan personal data newton untuk evaluasi keaktifan siswa
Penggunaan personal data newton untuk evaluasi keaktifan siswaPenggunaan personal data newton untuk evaluasi keaktifan siswa
Penggunaan personal data newton untuk evaluasi keaktifan siswamurdiyah
Β 
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi GerakanPemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi GerakanTeady Matius
Β 
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
 Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarangmohammadtomipratomo
Β 
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...Repository Ipb
Β 
ANTROPHOMETRI FOR PRODUCT DESIGN
ANTROPHOMETRI FOR PRODUCT DESIGNANTROPHOMETRI FOR PRODUCT DESIGN
ANTROPHOMETRI FOR PRODUCT DESIGNDewiAnnisa6
Β 
Content Based Image Retrieval_09650145
Content Based Image Retrieval_09650145Content Based Image Retrieval_09650145
Content Based Image Retrieval_09650145Agung Satryo
Β 
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 3
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 3RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 3
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 3Arjuna Ahmadi
Β 
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansJurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansym.ygrex@comp
Β 

Similar to 77-Article Text-523-1-10-20200331.pdf (20)

Anthropometry for Product Design (chap.11)
Anthropometry for Product Design (chap.11)Anthropometry for Product Design (chap.11)
Anthropometry for Product Design (chap.11)
Β 
05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdf05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdf
Β 
HibahProdi Genap 2012/2013
HibahProdi Genap 2012/2013HibahProdi Genap 2012/2013
HibahProdi Genap 2012/2013
Β 
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Β 
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cbArtikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Β 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
Β 
ppt metopen kel 09.pptx
ppt metopen kel 09.pptxppt metopen kel 09.pptx
ppt metopen kel 09.pptx
Β 
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Β 
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 1
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 1RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 1
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 1
Β 
Bab Tiga
Bab TigaBab Tiga
Bab Tiga
Β 
Lembar Reflektif Kelompok 7.pdf
Lembar Reflektif Kelompok 7.pdfLembar Reflektif Kelompok 7.pdf
Lembar Reflektif Kelompok 7.pdf
Β 
Penggunaan personal data newton untuk evaluasi keaktifan siswa
Penggunaan personal data newton untuk evaluasi keaktifan siswaPenggunaan personal data newton untuk evaluasi keaktifan siswa
Penggunaan personal data newton untuk evaluasi keaktifan siswa
Β 
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi GerakanPemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
Β 
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
 Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
Β 
Proposal.pptx
Proposal.pptxProposal.pptx
Proposal.pptx
Β 
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
Β 
ANTROPHOMETRI FOR PRODUCT DESIGN
ANTROPHOMETRI FOR PRODUCT DESIGNANTROPHOMETRI FOR PRODUCT DESIGN
ANTROPHOMETRI FOR PRODUCT DESIGN
Β 
Content Based Image Retrieval_09650145
Content Based Image Retrieval_09650145Content Based Image Retrieval_09650145
Content Based Image Retrieval_09650145
Β 
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 3
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 3RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 3
RPP 2013 Rpp pat 4 kegiatan 3
Β 
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansJurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Β 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
Β 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
Β 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...HelmiatulHasanah
Β 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
Β 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
Β 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxAprianiMy
Β 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
Β 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )masqiqu340
Β 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxAhmadArul1
Β 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
Β 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
Β 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
Β 
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
Β 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
Β 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
Β 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
Β 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
Β 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
Β 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
Β 

Recently uploaded (20)

Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Β 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Β 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Β 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Β 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
Β 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Β 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
Β 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
Β 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Β 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
Β 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
Β 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Β 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
Β 
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Β 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Β 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Β 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
Β 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
Β 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Β 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
Β 

77-Article Text-523-1-10-20200331.pdf

  • 1. TEMU KEMBALI CITRA BERBASIS ISI MENGGUNAKAN METODE MULTI TEKSTON HISTOGRAM DAN INVARIANT MOMENT (CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL USING MULTI TEXTON HISTOGRAM AND INVARIANT MOMENT) Ramlah Nurlaeli* , I Gede Pasek Suta Wijaya, Fitri Bimantoro Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Mataram Jl. Majapahit 62, Mataram, Lombok NTB, INDONESIA Email: ramlah.nurlaeli@gmail.com, gpsutawijaya@te.ftunram.ac.id, bimo@unram.ac.id Abstract Image retrieval is an image search method by performing a comparison between the query image and the image contained in the database based on the existing information. This study proposes to save the characteristic of Indonesian batik, so the system can help in the prevention of claims from other countries. This study discusses the content-based image retrieval using Multi Texton Histogram (MTH) and Invariant Moment (IM). MTH is known as a method of describing the characteristics of the surface texture, and IM is a method that produces characteristic geometry of an object and the introduction of geometry that are independent of translation, rotation, and scaling. This study used 10,000 each Batik and Corel images as datasets. The system will take random sample of 7,000 images as training data and the rest is used as the testing data. As the result, Batik Dataset produces precision of 99.75% and a recall of 14.25%. While Corel Dataset produces precision of 36.63% and a recall of 5.23%. The system generates a better performance in the Batik dataset because batik texture is monotonous. While, the Corel dataset has more diversified of the shape and texture. Keywords: Batik, Corel, Image Retrieval, multi texton histogram, invariant moment. *Penulis korespondensi 1. PENDAHULUAN Batik merupakan warisan budaya asli Indonesia yang telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 2 oktober 2009. Batik adalah sejenis kain dengan berbagai macam motif yang memiliki nama tertentu. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki pola atau motif yang berbeda-beda. Perpaduan antara motif dan warna dapat memberikan kesan impresi kepada pemakai batik. Contohnya batik memiliki motif mengenai objek alam seperti burung atau sawah akan menghasilkan impresi bermakna kemakmuran, atau batik yang bermotif bunga akan menghasilkan impresi bermakna feminin[1]. Salah satu teknologi untuk melestarikan batik adalah menyimpannya dalam bentuk data digital. Dengan menggunakan sistem temu kembali citra, ciri khas batik di seluruh Indonesia dapat dikelompokkan. Sistem ini bisa membantu dalam pencegahan adanya klaim batik dari negara lain. Metode temu kembali citra berbasis isi atau Content Based Image Retrieval memiliki banyak algoritma yang sudah dikembangkan untuk mengekstrak fitur isi pada citra, antara lain Multi Texton Histogram (MTH) dan Invariant Moment (IM). MTH mendeskripsikan karakteristik tekstur permukaan. Sedangkan metode IM di kenal sebagai metode yang menghasilkan ciri geometri pada sistem identifikasi objek dan pengenalan karakter yang independen terhadap translasi, rotasi, dan penskalaan. Pada penelitian ini diimplementasikan sebuah sistem temu kembali citra menggunakan metode Multi Texton Histogram dan Invariant Moment. MTH mendeskripsikan citra menggunakan probabilitas pola tekstur tertentu yang dapat dirangkum dengan menggunakan histogram. Nilai MTH dihitung dengan membagi-bagi citra menjadi 2x2 grid atau 3x3 grid secara merata pada piksel yang ada dalam citra, kemudian dicari mana yang merupakan texton atau bukan. Sedangkan IM adalah suatu metode untuk mendeskripsikan ciri geometri pada sistem identifikasi objek dan pengenalan karakter. Warna dasar pada citra merupakan warna dengan orientasi piksel tepi yang sama dan mampu meniru presepsi warna manusia dengan baik. JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327 http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 121
  • 2. Penelitian ini juga akan menggunakan dataset corel untuk menguji sistem secara umum, karena dataset corel merupakan dataset yang kerap digunakan oleh para peneliti dalam hal temu kembali citra. Dataset corel berisikan sekumpulan gambar dengan berbagai macam bentuk objek dan background, sehingga menjadi suatu tantangan untuk diuji apakah sistem dapat menghasilkan parameter pengujian yang baik. Parameter yang digunakan pada penelitian ini menggunakan perhitungan presisi dan recall. Presisi untuk mengetahui tingkat ketepatan antara informasi yang diminta pengguna dengan jawaban yang diberikan sistem. Sedangkan recall untuk mengetahui seberapa lengkap hasil relevan yang ditampilkan oleh sistem. 2. TINJAUAN PUSTAKA Sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian tentang pengolahan citra dengan berbagai metode maupun dengan menggunakan metode yang sama. Metode yang digunakan pada tiap-tiap penelitian akan menghasilkan analisa dan kesimpulan data yang berbeda pula. Penelitian tentang sistem temu kembali citra untuk e-commerce dengan prosedur pencarian 2 fase menggunakan MTH-2 dan dibandingkan dengan pencarian 1 fase menggunakan MTH-1 dengan fitur yang sama telah berhasil dilakukan yang diinduksikan dengan presisi dan nilai recall pada MTH-2 sebesar 60% dan 63%, kemudian MTH-1 menghasilkan presisi dan recall sebesar 100% dan 42%[2]. Berdasarkan hasil ujicoba dapat disimpulkan bahwa metode MTH-2 lebih baik dibandingkan dengan MTH-1, khususnya untuk data atau produk-produk yang dijual secara online[2]. Penelitian tentang sistem temu kembali citra makanan dengan representasi MTH dengan preprosesing Sobel Edge Detection, kemudian dilakukan kuantisasi warna pada ruang warna RGB (Red Green Blue), dan untuk mendapatkan kemiripan citra, dihitung jarak antar citra dengan menggunakan distance metric telah berhasil dilakukan dengan hasil pencarian citra mirip mendapatkan nilai presisi terbaik sebesar 40,5% dan recall sebesar 8,61%[3]. Penilitian tentang sistem temu kembali citra wajah dosen dan karyawan jurusan matematika FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) UNPAD (Universitas Padjadjaran) menggunakan penggabungan metode Moment Invariant dan Backpropagation Neural Network sebanyak 450 citra wajah dan 9 tipe telah berhasil dilakukan dengan keakurasian sebesar 98,22%[4]. Penelitian tentang klasifikasi citra menggunakan MTH dan Probabilitas Neural Network (PNN) telah dilakukan dan mendapatkan hasil akurasi tinggi sebesar 92% untuk 300 dataset batik dan 98% untuk 950 dataset Brodatz. Sehingga diambil kesimpulan bahwa menggunakan metode MTH dan PNN untuk klasifikasi batik dan dataset Brodatz sangat efektif[5]. Penelitian tentang temu kembali citra menggunakan implementasi color moments dan moment invariants telah berhasil dilakukan dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perhitungan kemiripan (similarity computation) kedua metode yang dilakukan secara paralel menghasilkan precision yang lebih baik daripada kombinasi yang dilakukan secara serial maupun tanpa kombinasi. Dimana akurasi kombinasi secara paralel untuk kasus dalam penelitian ini mencapai 84.22%[6]. Penelitian tentang temu kembali citra berbasis isi menggunakan kombinasi fitur berupa bentuk dan tekstur citra dengan metode Invariant Moment dan Gray Level Co-ocurrence Matrix telah berhasil dilakukan. Pada tahap indexing, semua fitur – fitur tersebut di index menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation dan selanjutnya pada tahap retrieve menggunakan bobot hasil pelatihan jaringan syaraf tiruan backpropagation. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan ini mampu melakukan indexing dan retrieval dengan precision sebesar 75%[7]. Penelitian tentang temu kembali citra mengunakan metode Invariant Moment untuk mencari objek patung ganesha di Trowuln Mojokerto telah berhasil dilakukan. Temuan patung Ganesha tersebut tidak lagi utuh karena archa Ganesha ditemukan telah berada di permukaan tanah atau bawah tanah, sehingga arkeolog sangat sulit mengkategorikan temuan tersebut. Penelitian ini menghasilkan tingkat akurasi sebesar 62%[8]. Selain itu, penelitian temu kembali citra menggunakan metode MTH yang dimodifikasi dengan menambahkan 2 model texton dan menggunakan metode LBPRI. Penelitian tersebut menghasilkan 118 fitur, MTH modifikasi menghasilkan 82 fitur dan LBPRI menghasilkan 36 fitur. Parameter pengujian sistem yang digunakan yaitu presisi dan recall[9]. Perbedaan penelitian tersebut yaitu penelitian ini menggunakan metode MTH dan Invariant Moment dengan 11 fitur, MTH menghasilkan 4 fitur dan IM menghasilkan 7 fitur. Sejauh pengetahuan penulis, belum ada penelitian yang menggunakan metode MTH dan Momen Invariant secara bersamaan. Diharapkan penelitian ini dapat menghasilkan hasil yang lebih baik dan cara yang sederhana. JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327 http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 122
  • 3. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Multi Texton Histogram Multi Texton Histogram (MTH) merupakan fitur turunan dari texton. Umumnya, texton didefinisikan sebagai satu set gumpalan atau pola yang muncul berbagi property bersama di seluruh citra[10]. Untuk mendapatkan nilai dari MTH digunakan langkah – langkah yang harus dilakukan yaitu menghitung nilai orientasi fitur, melakukan kuantisasi pada warna citra serta mendeteksi jenis-jenis elemen texton. Konsep texton telah ditemukan lebih dari 20 tahun yang lalu, dan sangat berguna untuk tool yang menganalisa tekstur. Pada Gambar 1 merupakan 4 tipe texton dengan ukuran grid 2x2[10]. Gambar 1. Tipe texton grid 2x2 Gambaran umum mengenai proses-proses sehingga mendapatkan citra yang mirip dengan citra query. Gambar 2. Mencari Texton Proses deteksi texton pada citra yaitu dengan mendeteksi nilai data yang sama menggunakan grid 2x2 dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah dengan langkah 2 pixel setiap pergeserannya. Setelah terdeteksi lokasi texton, maka yang bukan merupakan lokasi texton akan diberi nilai 0 seperti yang terlihat pada Gambar 2. Kemudian didapatkan data jumlah masing-masing jenis texton T1, T2, T3, dan T4 yang akan dijadikan histogram. Data dari histogram tersebut yang akan dijadikan fitur sebanyak 4 fitur seperti yang terlihat pada Gambar 3. Gambar 3. Histogram MTH Pada penelitian ini menggunakan metode MTH yang mendeteksi texton dengan jumlah pixel genap. Jika terdapat jumlah pixel ganjil pada dataset, maka akan ditambahkan nilai 0 sebanyak 1 kolom atau baris pada pixel yang ganjil. 3.2 Invariant Moment Invariant Moment adalah suatu metode untuk mendeskripsikan ciri geometri pada sistem identifikasi objek dan pengenalan karakter. Jika ada sebuah citra dengan nilai intensitas adalah f(i,j) nilai I sebagai baris dan j sebagai kolom maka moment invariant yang mentransformasikan fungsi citra f(I,j) pada sistem diskrit dinyatakan dengan Persamaan (1) berikut: π‘šπ‘π‘ž = βˆ‘π»βˆ’1 𝑖=0 βˆ‘ 𝑖𝑝 π‘—π‘ž 𝑓(𝑖, 𝑗) π‘Šβˆ’1 𝑗=0 (1) H dan W masing-masing merupakan tingi dan lebar citra. Selanjutnya momen pusat untuk suatu citra dinyatakan dengan Persamaan (2). πœ‡π‘π‘ž = βˆ‘ βˆ‘ (𝑖 βˆ’ 𝑖̅)𝑝 (𝑗 βˆ’ 𝑗̅)π‘ž 𝑖,π‘—βˆˆπ‘… (2) Dimana Β΅10 adalah pusat arah horisontal Β΅01 adalah pusat vertikal, dan Β΅11 adalah pusat arah diagonal. Nilai masing-masing didapatkan dengan Persamaan (3) berikut: 𝑖 = π‘š10 π‘š00 , 𝑗 = π‘š01 π‘š00 (3) m00 adalah jumlah total piksel yang membentuk obyek, sedangkan m10 dan m11 adalah pusat massa obyek. Momen pusat yang terbentuk sensitive terhadap transformasi rotasi dan penskalaan. Maka dari itu dilakukan normalisasi terhadap momen pusat (Β΅pq) melalui Persamaan (4) berikut: πœ‚π‘π‘ž = πœ‡π‘π‘ž πœ‡00 𝛾 ; 𝛾 = ( 𝑝+π‘ž 2 ) + 1 (4) Ada 7 Momen Invarian yang dapat ditentukan, pada Persamaan (5) sampai (11) berikut: 𝑀1 = πœ‚20 + πœ‚02 (5) 𝑀2 = (πœ‚20 + πœ‚02)2 + 4 πœ‚11 2 (6) 𝑀3 = (πœ‚30 + 3πœ‚12)2 + (3πœ‚21 + πœ‚03)2 (7) 𝑀4 = (πœ‚30 + πœ‚12)2 + (πœ‚21 + πœ‚03)2 (8) 𝑀5 = (πœ‚30 + 3πœ‚12) (πœ‚30 + πœ‚12) [ (πœ‚30 + πœ‚12)2 βˆ’ 3(πœ‚21 + πœ‚03)2 ] + (3πœ‚21 βˆ’ πœ‚03)(πœ‚21 + πœ‚03)[3(πœ‚30 + πœ‚12)2 βˆ’ (πœ‚21 + πœ‚03)2 ] (9) 𝑀6 = (πœ‚20 βˆ’ πœ‚02)[ (πœ‚30 + πœ‚12)2 βˆ’ (πœ‚21 + πœ‚03)2 + 4πœ‚11(πœ‚30 + πœ‚12)(πœ‚21 + πœ‚03) ] (10) 𝑀7 = (3πœ‚21 + πœ‚03) (πœ‚30 + πœ‚12) [ (πœ‚30 + πœ‚12)2 βˆ’ 3(πœ‚21 + πœ‚03)2 ] + (3πœ‚21 βˆ’ πœ‚03)(πœ‚21 + πœ‚03)[3(πœ‚30 + πœ‚12)2 βˆ’ (πœ‚21 + πœ‚03)2 ] (11) JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327 http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 123
  • 4. Histogram citra adalah grafik yang menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas pixel dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam citra. Dari sebuah histogram dapat diketahui frekuensi kemunculan. Jika suatu citra digital memiliki L derajat keabuan (0 sampai L-1) untuk derajat keabuan 8-bit (0 sampai 255), secara matematis histogram citra dapat dihitung dengan Persamaan (12). β„Žπ‘– = 𝑛1 𝑛 , 𝑖 = 0,1,… , 𝐿 βˆ’ 1 (12) Untuk melihat penyebaran nilai intensitas dapat dilakukan perataan histogram dengan Persamaan (13) dan (14). π‘ƒπ‘Ÿ(π‘Ÿπ‘˜) = π‘›π‘˜ 𝑛 (13) π‘Ÿπ‘˜ = π‘˜ πΏβˆ’1 , 0 ≀ π‘˜ ≀ 𝐿 βˆ’ 1 (14) Kemudian dilakukan tranformsi derajat keabuan yang baru (s) dengan suatu fungsi transformasi T, dalam hal ini s=T(r). Sehingga hubungan r dan s dapat ditulis pada Persamaan (15). π‘Ÿ = π‘‡βˆ’1(𝑠), 0 ≀ 𝑠 ≀ 1 (15) Untuk fungsi histogram yang menerus dapat dilihat pada persamaan(16). 𝑠 = 𝑇(π‘Ÿ) = ∫ π‘ƒπ‘Ÿ(𝑀)𝑑𝑀, 0 ≀ π‘Ÿ ≀ 1 π‘Ÿ 0 (16) Dalam hal ini w adalah peubah bantuk. Dalam bentuk diskrit dapat ditulis dengan Persamaan(15). π‘ π‘˜ = 𝑇(π‘Ÿπ‘˜) = βˆ‘ 𝑛𝑗 𝑛 = βˆ‘ 𝑃 π‘Ÿ(π‘Ÿπ‘—), 0 ≀ π‘Ÿπ‘˜ ≀ 1, π‘˜ = 0,1,2, … , 𝐿 βˆ’ π‘˜ 𝑗=0 π‘˜ 𝑗=0 (15) Dengan menambahkan fungsi histogram ekualisasi pada awal fungsi moment invariant maka fungsi yang baru menjadikan invariant terhadap pencahayaan / iluminasi[4]. Contoh sebaran invariant momen dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. contoh sebaran momen invariant Gambar 4 merupakan contoh sebaran data dari beberapa hasil perhitungan invariant moment. Dapat dilihat didalamnya terdapat sebaran data dengan bentuk persegi, panah, dan segitiga yang berarti metode invariant moment akan mengenali dan mengumpulkan data panah tersebut walaupun telah terjadi perubahan size atau ukuran dan rotasi pada salah satu panah yang berdekatan karena dua panah tersebut memiliki data yang mirip. 3.3 KNN (K-Nearest Neighbor) Data baru yang diklasifikasi selanjutnya diproyeksikan pada ruang dimensi banyak yang telah memuat titik-titik c data pembelajaran. Proses klasifasikasi dilakukan dengan mencari titik c terdekat dari c-baru (nearest neighbor). Teknik pencarian tetangga terdekat yang umum dilakukan dengan menggunakan formula jarak euclidean. Berikut beberapa formula yang digunakan dalam algoritma knn. Jarak Euclidean adalah formula untuk mencari jarak antara 2 titik dalam ruang dua dimensi dengan Persamaan (16). 𝐷 (π‘Ž, 𝑏) = βˆšβˆ‘ (π‘Žπ‘˜ βˆ’ π‘π‘˜)2 𝑑 π‘˜=1 (16) Dimana matriks D(a,b) adalah jarak skalar dari kedua vektor a dan b dari matriks dengan ukuran d dimensi. 3.4. Rancangan Penelitian Gambar 5 merupakan rancangan penelitian ini, adapun tahapan-tahapannya, yaitu: a. Penyiapan data citra Tahap pertama yang dilakukan adalah men- download data citra yaitu dataset batik dan dataset corel masing-masing sebanyak 10.000 citra dengan ukuran 187 x 126 yang akan dijadikan data registrasi sebanyak 7000 citra dan 3000 citra dijadikan sebagai data uji yang dipilih secara acak. b. Pembangunan Sistem Penelitian ini akan menggunakan metode Multi Texton Histogram dan Invairant Moment dalam proses ekstraksi ciri dan KNN untuk mencocokkan citra. 0 1 2 3 4 0 1 2 3 Invariant 2 Invariant 1 JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327 http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 124
  • 5. Gambar 5. Rancangan Penelitian c. Pengujian Sistem Pengujian Sistem dilakukan untuk mengetahui performa sistem. Jika sistem sudah siap digunakan maka akan dilanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu implementasi sistem. Jika sistem belum siap digunakan maka akan dilakukan perbaikan dan menguji ulang sistem tersebut. d. Implementasi sistem dengan data yang ada Sistem yang sudah siap digunakan setelah lolos uji, maka akan diimplementasikan menggunakan dataset batik. Kemudian melakukan hal yang sama terhadap dataset corel. e. Pengumpulan Hasil Setelah melakukan implementasi sistem, maka akan menghasilkan data yang akan menjadi tolak ukur performa sistem tersebut. f. Pembuatan Laporan Tahap akhir yang dilakukan setelah mendapatkan hasil yaitu pembuatan laporan. 3.5. Perancangan Sistem Gambar 6. Diagram Alir Sistem Perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 6. Secara garis besar, proses ini dikelompokkan pada proses utama yaitu: a. Memasukkan citra latih maupun citra uji b. Melakukan preprocessing yaitu mendeteksi tepi pada citra. c. Melakukan ekstraksi fitur menggunakan metode MTH dan Invariant Moment. d. Menyimpan data training pada database e. Melakukan proses pengenalan dengan menggunakan perhitungan KNN JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327 http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 125
  • 6. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Dataset Corel Dataset Corel-10k berisi 100 kategori dan terdapat 10.000 ragam gambar seperti sunset / matahari terbenam, pantai, bunga, bangunan, mobil, kuda, pegunungan, ikan, makanan, pintu, dsb. Setiap kategori memiliki 100 gambar dengan ukuran 192x128 atau 128x192 pixel dengan format JPEG. Semua gambar berasal dari Corel Gallery Magic 20, 0000 (8 cds), contoh gambar-gambar dari Corel dapat dilihat pada Gambar 7 berikut [11]. Gambar 7. Dataset Corel 4.2. Dataset Batik Dataset gambar batik terdiri dari 100 jenis kain batik dan terdapat 10.000 ragam gambar. Secara umum, ada dua pola gambar batik yang ditangkap, pola geometris dan non-geometris, contoh gambar-gambar dari Batik dapat dilihat pada Gambar 7 berikut[12]. Gambar 8. Dataset Batik 4.3. Tampilan Sistem Untuk memudahkan jalannya sistem, proses pelatihan dan pengujian dibentuk dalam bentuk GUI. Gambar 9. Tampilan awal runing sistem Pada Gambar 9 dapat dilihat tampilan awal running sistem Temu Kembali Citra, didalamnya terdapat 3 panel yaitu panel training untuk melatih dataset dan menyimpan hasilnya ke dalam database, demo untuk menguji dataset dalam jumlah banyak, dan hasil untuk menguji satu data uji dan akan menghasilkan 10 citra hasil. Panel training terdapat tombol untuk mencari folder data citra yang akan di- training, kemudian tombol latih untuk melakukan training kepada citra yang telah dipilih. Gambar 10. Menyimpan hasil training Setelah training data latih selesai dilakukan, kemudian akan disimpan dengan format .mat sebagai database penyimpanan fitur-fitur citra tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 10 Gambar 11. Menguji data query Kemudian akan dilakukan pengujian data query sebanyak 3000 citra uji yang dapat dilakukan pada panel Demo dengan memilih database yang telah JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327 http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 126
  • 7. ditraining, kemudian memilih folder citra yang akan diuji dan tombol Demo akan menghasilkan rata-rata presisi dan recall seperti pada Gambar 11 Pada panel Uji terdapat tombol untuk memilih database dan tombol untuk memilih gambar query yang akan diuji. Kemudian tombol Uji akan menampilkan hasil dari pengujian citra query tersebut dan ditampilkan berupa 10 citra termirip menurut sistem. 4.4. Teknik Pengujian Teknik pengujian yang digunakan oleh sistem harus diuji dengan parameter-parameter statistik yang dikumpulkan. Parameter-parameter tersebut meliputi presisi dan recall. Presisi adalah tingkat ketepatan antara informasi yang diminta oleh pengguna dengan jawaban yang diberikan oleh sistem. Secara makna, presisi merupakan pengukuran kualitas seberapa bergunakah sistem pencarian tersebut. Sedangkan recall adalah tingkat keberhasilan sistem dalam menemukan kembali sebuah informasi. Secara makna, recall merupakan kualitas seberapa lengkap hasil relevan yang ditampilkan oleh sistem pencarian. Untuk menghitung parameter presisi dan recall digunakan Persamaan (17) dan Persamaan (18). π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘–π‘ π‘–(𝑁) = 𝐼𝑁 𝑁 Γ— 100% (17) π‘…π‘’π‘π‘Žπ‘™π‘™ = 𝐼𝑁 𝑀 Γ— 100% (18) Keterangan: 𝐼𝑁 = Jumlah citra yang mirip dengan citra query. N = Jumlah citra yang ditampilkan M = Total jumlah citra pada database yang mirip dengan query. Pada penelitian ini, didapatkan hasil precison dan recall seperti yang terlihat pada Gambar 12 menggunakan dataset Batik untuk menyelesaikan permasalahan dari penelitian ini dan Gambar 13 menggunakan dataset Corel untuk menguji sistem secara umum yang berisi objek-objek. Gambar 12. Grafik hasil presisi dan recall dataset Batik Dari hasil pengujian yang tertera pada Gambar 12 dilihat rata-rata presisi sebesar 99.75 % dan recall sebesar 14.25 %. Dapat dilihat dari perhitungan tersebut bahwa sistem bekerja dengan baik karena memiliki nilai presisi tinggi (>=80%). Sisa presisi sebanyak 0.25% merupakan hasil data uji yang tidak dikenali karena terdapat beberapa gambar didalam dataset batik yang memiliki kemiripan motif maupun warna dengan kategori yang berbeda. Kemudian recall tertinggi pada penelitian ini yaitu 10 / 70 x 100 % = 14.29 % jika 10 citra hasil sesuai dengan citra query, dan penelitian ini menghasilkan recall sebanyak 14.25 % yang berarti cukup baik dengan perbedaan 0.04 %. Sedangkan penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan metode MTH sebagai ekstraksi fitur mendapatkan hasil presisi sebesar 87.53% dan recall sebesar 84.44%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk dataset Batik memiliki performa lebih tinggi jika menggunakan metode MTH yang digabung dengan metode IM.[13]. 0 20 40 60 80 100 120 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93 97 Presisi Recall Persentase Kategori Cira 99.75 % 14.25 % JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327 http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 127
  • 8. Persentase Gambar 13. Grafik hasil presisi dan recall dataset Corel Dari hasil pengujian yang tertera pada Gambar 13 dilihat rata-rata presisi sebesar 36.62 % dan recall sebesar 5.23 %. Sedangkan penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan metode MTH sebagai ekstraksi fitur mendapatkan hasil presisi sebesar 40.91% dan recall sebesar 4.91%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk dataset corel memiliki performa rendah jika menggunakan metode MTH yang digabung dengan metode IM[13]. Presisi dan recall dataset Batik lebih baik dibandingkan dengan dataset Corel, dikarenakan batik memiliki tekstur yang monoton dan Corel memiliki bentuk dan tekstur yang lebih beragam. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil rangkaian uji coba dan analisa penelitian yang dilakukan terhadap metode yang diusulkan yaitu: 1. Jumlah kategori mempengaruhi hasil presisi dan recall citra, hal ini dikarenakan banyak citra dalam dataset corel yang mirip namun dibedakan kategorinya. 2. Sistem yang dibangun dapat menemukan kembali citra sesuai dengan citra query. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil presisi dan recall dataset Batik tinggi sebesar 99.75% dan 14.25%. Sedangkan hasil presisi dan recall dataset Corel rendah sebesar 36.62% dan 5.23% dikarenakan dataset corel memiliki banyak citra yang mirip namun dibedakan kategorinya dan memiliki objek yang lebih beragam. 3. Presisi dan recall dataset Batik lebih baik dibandingkan dengan dataset Corel, dikarenakan batik memiliki tekstur yang monoton dan Corel memiliki bentuk dan tekstur yang lebih beragam. 5.2 Saran Untuk meningkatkan penelitian ini, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode lain yang dapat menghasilkan performa yang lebih baik 2. Diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan format lain seperti png bmp tif, dll 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menguji pengaruh format citra lainnya pada masukan seperti png, bmp, gif, tif, dsb. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu/terlibat dalam penelitian ini, antara lain teman-teman di bidang informatika yaitu Ridwan, Fina, serta kak Imam Arief yang telah memberikan bimbingan dalam proses pemrograman matlab dan mengajar penulis tata cara menulis karya 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93 97 Presisi Recall Kategori Cira 36.62 % 5.23 % JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327 http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 128
  • 9. ilmiah dengan benar. Dan Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] R. M. Nurhaida and A. M. Arymurthy, β€œPerformance Comparison Analysis Features Extraction Methods for Batik Recognition,” ICACSIS, vol. pp. 207-21, no. International Conference on. IEEE, 2012. [2] N. Ulinnuha, β€œSistem Temu Kembali Citra untuk e- Commerce Menggunakan Prosedur Pencarian Dua Fase Dengan Fitur Histogram Multi Tekston,” INKOM, p. 7, 2015. [3] I. C. Arabela, β€œTemu Kembali Citra Makanan Menggunakan Representasi Multi Texton Histogram,” INKOM, p. 93, 2017. [4] A. Sholahuddin, β€œMetode Momen Invariant dan Backproragation Neural Network Pada Pengenalan Wajah,” p. 13, 2012. [5] A. E. Minarno, β€œClassification of Texture Using Multi Texton Histogram and Probabilistic Neural Network,” p. 7, 2016. [6] K. S. Aryati, β€œAnalisis dan Implementasi Color Moments dan Moment Invariants pada Content Based Image Retrieval,” p. 47, 2009. [7] N. G. A. . H. Saptarini, β€œContent Based Image Retrieval Menggunakan Moment Invariant, Tekstur dan Backpropagation,” 1q9, p. 6, 2012. [8] H. Nugroho, β€œImage Retrieval Object Ganesha Image Using Invariant Moment Method,” Kursor, vol. 9, p. 8, 2017. [9] A. A. Aziz, β€œTemu Kembali Citra menggunakan metode Modifikasi Multi Tekston Histogram dan Local Binary Patern Rotation Invariant,” 2019. [10] G.-H. Liu, β€œImage Retrieval Based On Multi-Texton Histogram,” INKOM, p. 10, 2010. [11] D. Tao, β€œThe corel database for content based image retrieval,” 2012. [Online]. Available: available: https://sites.google.com/site/dctresearch/Home/c ontent-%5Cnbased-image-retrieval. [Accessed: 12- Dec-2018]. [12] Y. Gultom, β€œBatik motif classification (5 classes) using VGG16 transfer learning,” 2015. [Online]. Available: https://github.com/yohanesgultom/deep-learning- batik-classification. [Accessed: 12-Dec-2018]. [13] A. E. Minarno and N. Suciati, β€œImage Retrieval Using Multi Texton Co-Occurrence Descriptor,” J. Theor. Appl. Inf. Technol., vol. 04 No 1, p. 8, 2014. JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327 http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 129