SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
RELASI AGAMA DENGAN NEGARA
Suatu Perspektif Antropologis
Oleh Mudjahirin Thohir
Semarang, 24 Mei 2017
PERSPEKTIF KAJIAN AGAMA
Agama
theocentric
Bgmn Tuhan (agama)
mengajarkan kehid
pd man
Pendekatan
Normatif
Subjek kajian:
text
anthropocentric
Bgmn manusia
mengapresiasi Tuhan
dan ajaran-Nya
Pendekatan
interpretatif
(antropologik)
Subjek kajian:
Komunitas
keagamaan
Kajian
keagamaan
TIGA PARADIGMA HUB AGAMA DG NEGARA
PARADIGMA SEKULER
• Sekulerisme adalah paham yang membuat pemilahan
secara bipolar antara urusan agama dan urusan negara.
Dalam pandangan sekuler ini, urusan dunia tidak perlu
dikaitkan dengan urusan akhirat (agama). Tugas agama
hanya terkait kpd Tuhan dalam konteks ibadah. Di luar
itu, agama tak berhak intervensi.
– URUSAN AGAMA DIPISAHKAN DG URUSAN NEGARA.
– AGAMA MENGATUR UMAT UNTUK KESIAPAN HARI
KEMUDIAN.
– NEGARA MENGATUR UMAT UNTUK KEHIDUPAN DUNIA.
TIPOLOGI PAHAM SEKULER
SEKULER PEMAHAMAN
Sekulerisme
objektif
(ilmaniyah)
Bila secara struktural atau
institusional terdapat pemisahan
antara agama dengan lembaga-
lembaga lain
Sekulerisme
subyektif
ada pemisahan antara pengalaman
hidup dengan pengalaman
keagamaan
Sekulerisme
ateis (la
diniyah)
Akal dapat menentukan nilai baik
buruk, benar salah, sehingga tidak
diperlukan wahyu Tuhan.
PARADIGMA FORMALISTIK
• Kategori: Identifikasi sebagai agama resmi (asli).
Kalau di kalangan sebagian umat Islam misalnya,
ada keinginan: Identifikasi diri sbg Islam resmi;
Islam otentik
• Akar pemikiran:
– Gerakan yang melakukan pembaruan yaitu dengan
memisahkan Islam dengan tradisi setempat  Islam
sudah sempurna
– Berusaha menerapkan ajaran alquran dan al hadits
secara tekstual.
PARADIGMA FORMALISTIK: KASUS ISLAM
• Innal Islam al din wa al daulah ( Islam itu agama
dan negara)
– Islam tidak sekedar doktrin agama yg membimbing
man dr aspek spiritual saja, tetapi juga brsh
membangun sistem ketatanegaraan.
– Islam mrp tipikal socio-politic, di mana fungsi agama
& politik tidak bisa dipisahkan, melainkan terbentuk
sec formalistik-legalistik dlm suatu wadah yg bernama
“negara Islam”
– Paham formalistik ini sering mengarah pada paham
dan gerakan radikal dalam kejuangan.
FUNDAMENTALISME SBG PIKIRAN & GERAKAN
1. Gerakan2 Islam yg sec politik menj Islam sbg ideologi & sec
bud, menjadikan Barat sbg the others.
2. Berprinsip pd paham perlawanan
3. Pemahaman alquran adalah skriptualistik.
4. Menolak pluralisme & relativisme
5. Man hrs menyesuaikan diri kpd teks alquran, bukan
sebaliknya.
6. Gerakan fundamentalisme  militansi  radikalistis 
ekstremistis  konflik (keberagamaan).
FUNDAMENTALISME KEAGAMAAN
• Muncul dari akar pemikiran:
– Islam dipandang sbg ajaran agama yg selesai, tuntas
& paripurna di masa itu & tidak boleh mengalami
modifikasi konstekstualitas atau perubahan.
– Universalisme: Islam tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu
– Ajaran Islam tidak bisa dijelaskan apalagi dipadukan
dg budaya lokalitas.
– Islam itu agama sekaligus negara (al islam hua al din
wa al daulah)  gerakan radikal transnasional.
GERAKAN KAUM FUNDAMENTALIS
• Semangat purifikasi & fundamentalisme keagamaan
muncul, tidak saja berbentuk pergulatan ide atau gagasan,
tetapi telah berwujud gerakan:
– Ihwanul Muslimin
– Majlis Mujahidin Indonesia
– Front Pembela Islam
– Lasykar Jihad
• Mazhab:
– Mazhab Wahhabi
– Maudidadian (Abul A’la al Maududi)
– Quthbia (Abdul A’la al Maududi)
– Sayyid Quthub
• >al Islam hua al din wa al daulah
FUNDAMENTALISME SBG IDEOLOGI
KEAGAMAAN
• Dasar ideologis ttg Islam:
– Keberagaman otentik, Islami, dan Kaffah yg perlu
diberlakukan di seluruh dunia krn keislaman itu
bersifat universal (shalih li kulli zaman wa makan).
• Islam otentik:
– Otentifikasi meniscayakan ketundukan kpd teks:
alquran, hadits & pengalaman masa lampau (salaful
shalih) dlm bentuknya yg dlm lap sosial-poliitik.  al
islamu hua al din wa daulah  melahirkan gerakan
‘politik identitas Islam  islam transnasional
Di antarannya:
• Ikhwanul Muslimun
• Hizbut Tahrir
• Jihadi
Gerakan Islam yang bersifat transnasional.
Kelompok radikal jihadis di Jateng & DIY
1. Jamaah Islamiyah (JI).
– didirikan oleh Abdullah Sungkar di Malaysia pada 1993.
– Pusatnya di daerah Solo.
2. Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)
– merupakan pecahan dari JI dan Majelis Mujahidin Indonesia
(MMI).
– JAT didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir pada 2008 setelah
Baasyir berselisih pendapat dengan para petinggi MMI seperti
Muhammad Thalib dan Irfan Awwas. Berpusat di Solo.
3. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
– didirikan pada 2000 di Yogyakarta.
– MMI sempat dipimpin oleh Abu Bakar Baasyir, tapi pada 2007
muncul konflik. Salah satu sumber konflik adalah wewenang
pimpinan. Menurut Baasyir, wewenang amir atau pemimpin
itu tak terbatas dan tak terikat dengan keputusan konsensus
majelis syuro. Pandangan ini ditentang M. Thalib yang melihat
konsep amir versi Baasyir mirip dengan Syiah. Akhirnya pada
2008, Baasyir membentuk JAT. Sementara kini MMI dipimpin
oleh M. Thalib di Yogyakarta.
(Zainal Abidin Bagir, dkk. Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia 2011. Program Studi Agama dan
Lintas Budaya (Center For Religious and Cross-cultural Studies) Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta)
ISLAM KULTURATIF
• Pandangan :
– Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak
(peradaban). Ini berarti masy (sebelum Islam datang)
bukanlah ruang kosong tetapi di dalamnya sudah ada
budaya dan tradisi. Krn itu, tugas Islam adalah
menemukan titik temu dan titik pisah thd budaya
setempat, dg cara-cara yg mulia, bukan dg kekerasan.
– Berbeda itu sunnatullah
– Hubungan agama dan negara adalah mutual simbiosis
PAHAM PARADIGMA SUBSTANTIVIS
• Hub agama & negara bersifat mutual simbiotik (hub timbal
balik saling membutuhkan)
– Neg memerlukan panduan etika & moral keagamaan;
agama memerlukan kawalan neg utk kelestarian &
eksistensinya.
• Tidak menjadikan Islam sbg ideologi negara, tetapi yg
dipentingkan ialah berlakunya nilai & substansi ajaran agama
dlm kehid sosial.
• Pancasila sbg dasar neg Ind sudah tepat.
• 7 Prinsip ajaran agama (dlm bernegara)
7 prinsip ajaran agama Islam Kulturatif
dlm konteks negara
• BERPANDANGAN SUBSTANTIVIS
1. Al syura (consultation): musyawarah
2. Al musawa (equality) & al ikha’ (brotherhood)
3. Al adallah (justice) : honesty, fairness, integrity.
4. Al hurriyah (freedom)
5. Al amanah (trust)
6. Al salam (peace)
7. Al tasamuh (tolerance)
TOLERANSI
• PRASYARAT MENUJU SIKAP DAN TINDAKAN TOLERAN.
– Pandangan:
• Perspektif emik
• Multikulturalisme
• Teologi transformatif
– Perilaku
• Prinsip tindakan: menabrak atau ditabrak sama-sama ruginya 
lukisan ttg perilaku pengendara di ruang crowded.
– Filosofi hidup:
• Sing nandur ngunduh (dalil primacausa)
• Digawe apik sebab iso ngapiki (dalil resiprositas)
AGAMA DAN PANCASILA
• Agama mestinya sebagai sumber untuk peningkatan
peradaban, bukan sebagai identitas kelompok sosial,
sehingga kehadiran agama yang ber-beda2, tidak
dimaknai sebagai ancaman antarkelompok keagamaan
itu sendiri.
• Kehadiran agama2 yg ber-beda2 itu mestinya
mengintegrasikan, bukan malah dijadikan arena
pengukuhan segregasi sosial dan kekerasan.
• Agama bisa meneguhkan nilai-nilai pancasila ketika
agama dimaknai oleh pemeluknya sebagai sumber
peradaban dalam masyarakat plural seperti Indonesia.
POTENSI KOMUNITAS KEAGAMAAN: SEGREGASI DAN INTEGRASI
AGAMA
KOMUNITAS KEAGAMAAN
CORAK KEBERAGAMAAN
SEGREGASI
KONFLIK
AGAMA SBG INSTRUMEN
PEMECAH BELAH
INTEGRASI
KERJASAMA
AGAMA SBG SARANA PEMERSATU
PELUANG SEGREGASI KEAGAMAAN
SEGREGASI SOSIAL ANTARKOMUNITAS
KEAGAMAAN
TAFSIR KEAGAMAAN
KOMPETISI
KLAIM KEBENARAN SEPIHAK
OUT GROUP
IN GROUP
IDEOLOGI KEAGAMAAN
KONFLIK
PELEMAHAN SOSIAL
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI BUMI INDONESIA
INTEGRASI
KEAGAMAAN
PERBEDAAN SBG
SUNATULLAH
PERSAMAAN SBG
RAHMAT
TAK MENGHALANGI
UTK SALING:
-MENGHORMATI
-MENERIMA
-BEKERJASAMA
MENDORONG UTK
SALING:
-MENGHORMATI
-MENERIMA
-BEKERJASAMA
PEMAHAMAN
KEAGAMAAN DIRI &
PIHAK LAIN SEC
SEIMBANG (Ekslusif &
inklusif)
DESAIN KEDEWASAAN BERAGAMA
Prasyarat:
1. Pendidikan kebangsaan
2. Pendidikan keagamaan yg berwawasan yg berwawasan
keindonesiaan
3. Pendidikan multikultural: di rumah, di sekolah, dan di dlm masy;
4. Sosialisasi kebersamaan;
5. Meningkatkan dialog inter dan antarumat beragama;
6. Mengakui dan menghormati hari2 besar keagamaan;
7. Melakukan kegiatan2 sosial yg melibatkan lintas umat beragama;
kemah; keamanan di hari2 besar;
8. Kebersamaan dlm kegiatan kemanusiaan;
9. Memaksimalisasi kapasitas kelembagaan yg berkonsentrasi pd
kerukunan lintas agama;
10. Mendorong kemauan politikpemerintah utk mewujudkan
kebersamaan.
Terima kasih

More Related Content

Similar to RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt

Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...InternationalJournal Ihya' 'Ulum al-Din
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianRoisMansur
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfHendroGunawan8
 
MPU3132 1. Pengenalan Falsafah.pptx
MPU3132 1. Pengenalan Falsafah.pptxMPU3132 1. Pengenalan Falsafah.pptx
MPU3132 1. Pengenalan Falsafah.pptxMohamedAziziOmarIPGK
 
18-Article Text-56-1-10-20200121.pdf
18-Article Text-56-1-10-20200121.pdf18-Article Text-56-1-10-20200121.pdf
18-Article Text-56-1-10-20200121.pdfYulianaChornaliaBeng1
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9Ltfltf
 
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnndimaszkodim
 
Worldview dan KAB.pptx
Worldview dan KAB.pptxWorldview dan KAB.pptx
Worldview dan KAB.pptxRinaJuwita3
 
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuFungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuVJ Asenk
 
Corak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qurCorak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qurAna Laku
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamAlamsyah Hsb
 
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosialpenghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosialCt Adibah
 
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIPendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIfirdayanti8
 
Impelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeImpelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeFAI Unmuh Ponorogo
 

Similar to RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt (20)

Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010
 
Jil&syi'ah
Jil&syi'ahJil&syi'ah
Jil&syi'ah
 
Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitian
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 
MPU3132 1. Pengenalan Falsafah.pptx
MPU3132 1. Pengenalan Falsafah.pptxMPU3132 1. Pengenalan Falsafah.pptx
MPU3132 1. Pengenalan Falsafah.pptx
 
18-Article Text-56-1-10-20200121.pdf
18-Article Text-56-1-10-20200121.pdf18-Article Text-56-1-10-20200121.pdf
18-Article Text-56-1-10-20200121.pdf
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9
 
Nurcholish madjid
Nurcholish madjidNurcholish madjid
Nurcholish madjid
 
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Worldview dan KAB.pptx
Worldview dan KAB.pptxWorldview dan KAB.pptx
Worldview dan KAB.pptx
 
BAB 2.pptx
BAB 2.pptxBAB 2.pptx
BAB 2.pptx
 
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuFungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
 
Corak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qurCorak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qur
 
Buku pesantren
Buku pesantrenBuku pesantren
Buku pesantren
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi Islam
 
Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3
 
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosialpenghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
 
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIPendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
 
Impelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeImpelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufisme
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 

Recently uploaded (7)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 

RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt

  • 1. RELASI AGAMA DENGAN NEGARA Suatu Perspektif Antropologis Oleh Mudjahirin Thohir Semarang, 24 Mei 2017
  • 2. PERSPEKTIF KAJIAN AGAMA Agama theocentric Bgmn Tuhan (agama) mengajarkan kehid pd man Pendekatan Normatif Subjek kajian: text anthropocentric Bgmn manusia mengapresiasi Tuhan dan ajaran-Nya Pendekatan interpretatif (antropologik) Subjek kajian: Komunitas keagamaan Kajian keagamaan
  • 3. TIGA PARADIGMA HUB AGAMA DG NEGARA
  • 4. PARADIGMA SEKULER • Sekulerisme adalah paham yang membuat pemilahan secara bipolar antara urusan agama dan urusan negara. Dalam pandangan sekuler ini, urusan dunia tidak perlu dikaitkan dengan urusan akhirat (agama). Tugas agama hanya terkait kpd Tuhan dalam konteks ibadah. Di luar itu, agama tak berhak intervensi. – URUSAN AGAMA DIPISAHKAN DG URUSAN NEGARA. – AGAMA MENGATUR UMAT UNTUK KESIAPAN HARI KEMUDIAN. – NEGARA MENGATUR UMAT UNTUK KEHIDUPAN DUNIA.
  • 5. TIPOLOGI PAHAM SEKULER SEKULER PEMAHAMAN Sekulerisme objektif (ilmaniyah) Bila secara struktural atau institusional terdapat pemisahan antara agama dengan lembaga- lembaga lain Sekulerisme subyektif ada pemisahan antara pengalaman hidup dengan pengalaman keagamaan Sekulerisme ateis (la diniyah) Akal dapat menentukan nilai baik buruk, benar salah, sehingga tidak diperlukan wahyu Tuhan.
  • 6. PARADIGMA FORMALISTIK • Kategori: Identifikasi sebagai agama resmi (asli). Kalau di kalangan sebagian umat Islam misalnya, ada keinginan: Identifikasi diri sbg Islam resmi; Islam otentik • Akar pemikiran: – Gerakan yang melakukan pembaruan yaitu dengan memisahkan Islam dengan tradisi setempat  Islam sudah sempurna – Berusaha menerapkan ajaran alquran dan al hadits secara tekstual.
  • 7. PARADIGMA FORMALISTIK: KASUS ISLAM • Innal Islam al din wa al daulah ( Islam itu agama dan negara) – Islam tidak sekedar doktrin agama yg membimbing man dr aspek spiritual saja, tetapi juga brsh membangun sistem ketatanegaraan. – Islam mrp tipikal socio-politic, di mana fungsi agama & politik tidak bisa dipisahkan, melainkan terbentuk sec formalistik-legalistik dlm suatu wadah yg bernama “negara Islam” – Paham formalistik ini sering mengarah pada paham dan gerakan radikal dalam kejuangan.
  • 8. FUNDAMENTALISME SBG PIKIRAN & GERAKAN 1. Gerakan2 Islam yg sec politik menj Islam sbg ideologi & sec bud, menjadikan Barat sbg the others. 2. Berprinsip pd paham perlawanan 3. Pemahaman alquran adalah skriptualistik. 4. Menolak pluralisme & relativisme 5. Man hrs menyesuaikan diri kpd teks alquran, bukan sebaliknya. 6. Gerakan fundamentalisme  militansi  radikalistis  ekstremistis  konflik (keberagamaan).
  • 9. FUNDAMENTALISME KEAGAMAAN • Muncul dari akar pemikiran: – Islam dipandang sbg ajaran agama yg selesai, tuntas & paripurna di masa itu & tidak boleh mengalami modifikasi konstekstualitas atau perubahan. – Universalisme: Islam tidak dibatasi oleh ruang dan waktu – Ajaran Islam tidak bisa dijelaskan apalagi dipadukan dg budaya lokalitas. – Islam itu agama sekaligus negara (al islam hua al din wa al daulah)  gerakan radikal transnasional.
  • 10. GERAKAN KAUM FUNDAMENTALIS • Semangat purifikasi & fundamentalisme keagamaan muncul, tidak saja berbentuk pergulatan ide atau gagasan, tetapi telah berwujud gerakan: – Ihwanul Muslimin – Majlis Mujahidin Indonesia – Front Pembela Islam – Lasykar Jihad • Mazhab: – Mazhab Wahhabi – Maudidadian (Abul A’la al Maududi) – Quthbia (Abdul A’la al Maududi) – Sayyid Quthub • >al Islam hua al din wa al daulah
  • 11. FUNDAMENTALISME SBG IDEOLOGI KEAGAMAAN • Dasar ideologis ttg Islam: – Keberagaman otentik, Islami, dan Kaffah yg perlu diberlakukan di seluruh dunia krn keislaman itu bersifat universal (shalih li kulli zaman wa makan). • Islam otentik: – Otentifikasi meniscayakan ketundukan kpd teks: alquran, hadits & pengalaman masa lampau (salaful shalih) dlm bentuknya yg dlm lap sosial-poliitik.  al islamu hua al din wa daulah  melahirkan gerakan ‘politik identitas Islam  islam transnasional
  • 12. Di antarannya: • Ikhwanul Muslimun • Hizbut Tahrir • Jihadi Gerakan Islam yang bersifat transnasional.
  • 13. Kelompok radikal jihadis di Jateng & DIY 1. Jamaah Islamiyah (JI). – didirikan oleh Abdullah Sungkar di Malaysia pada 1993. – Pusatnya di daerah Solo. 2. Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) – merupakan pecahan dari JI dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). – JAT didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir pada 2008 setelah Baasyir berselisih pendapat dengan para petinggi MMI seperti Muhammad Thalib dan Irfan Awwas. Berpusat di Solo. 3. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) – didirikan pada 2000 di Yogyakarta. – MMI sempat dipimpin oleh Abu Bakar Baasyir, tapi pada 2007 muncul konflik. Salah satu sumber konflik adalah wewenang pimpinan. Menurut Baasyir, wewenang amir atau pemimpin itu tak terbatas dan tak terikat dengan keputusan konsensus majelis syuro. Pandangan ini ditentang M. Thalib yang melihat konsep amir versi Baasyir mirip dengan Syiah. Akhirnya pada 2008, Baasyir membentuk JAT. Sementara kini MMI dipimpin oleh M. Thalib di Yogyakarta. (Zainal Abidin Bagir, dkk. Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia 2011. Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center For Religious and Cross-cultural Studies) Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)
  • 14. ISLAM KULTURATIF • Pandangan : – Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak (peradaban). Ini berarti masy (sebelum Islam datang) bukanlah ruang kosong tetapi di dalamnya sudah ada budaya dan tradisi. Krn itu, tugas Islam adalah menemukan titik temu dan titik pisah thd budaya setempat, dg cara-cara yg mulia, bukan dg kekerasan. – Berbeda itu sunnatullah – Hubungan agama dan negara adalah mutual simbiosis
  • 15. PAHAM PARADIGMA SUBSTANTIVIS • Hub agama & negara bersifat mutual simbiotik (hub timbal balik saling membutuhkan) – Neg memerlukan panduan etika & moral keagamaan; agama memerlukan kawalan neg utk kelestarian & eksistensinya. • Tidak menjadikan Islam sbg ideologi negara, tetapi yg dipentingkan ialah berlakunya nilai & substansi ajaran agama dlm kehid sosial. • Pancasila sbg dasar neg Ind sudah tepat. • 7 Prinsip ajaran agama (dlm bernegara)
  • 16. 7 prinsip ajaran agama Islam Kulturatif dlm konteks negara • BERPANDANGAN SUBSTANTIVIS 1. Al syura (consultation): musyawarah 2. Al musawa (equality) & al ikha’ (brotherhood) 3. Al adallah (justice) : honesty, fairness, integrity. 4. Al hurriyah (freedom) 5. Al amanah (trust) 6. Al salam (peace) 7. Al tasamuh (tolerance)
  • 17. TOLERANSI • PRASYARAT MENUJU SIKAP DAN TINDAKAN TOLERAN. – Pandangan: • Perspektif emik • Multikulturalisme • Teologi transformatif – Perilaku • Prinsip tindakan: menabrak atau ditabrak sama-sama ruginya  lukisan ttg perilaku pengendara di ruang crowded. – Filosofi hidup: • Sing nandur ngunduh (dalil primacausa) • Digawe apik sebab iso ngapiki (dalil resiprositas)
  • 18. AGAMA DAN PANCASILA • Agama mestinya sebagai sumber untuk peningkatan peradaban, bukan sebagai identitas kelompok sosial, sehingga kehadiran agama yang ber-beda2, tidak dimaknai sebagai ancaman antarkelompok keagamaan itu sendiri. • Kehadiran agama2 yg ber-beda2 itu mestinya mengintegrasikan, bukan malah dijadikan arena pengukuhan segregasi sosial dan kekerasan. • Agama bisa meneguhkan nilai-nilai pancasila ketika agama dimaknai oleh pemeluknya sebagai sumber peradaban dalam masyarakat plural seperti Indonesia.
  • 19. POTENSI KOMUNITAS KEAGAMAAN: SEGREGASI DAN INTEGRASI AGAMA KOMUNITAS KEAGAMAAN CORAK KEBERAGAMAAN SEGREGASI KONFLIK AGAMA SBG INSTRUMEN PEMECAH BELAH INTEGRASI KERJASAMA AGAMA SBG SARANA PEMERSATU
  • 20. PELUANG SEGREGASI KEAGAMAAN SEGREGASI SOSIAL ANTARKOMUNITAS KEAGAMAAN TAFSIR KEAGAMAAN KOMPETISI KLAIM KEBENARAN SEPIHAK OUT GROUP IN GROUP IDEOLOGI KEAGAMAAN KONFLIK PELEMAHAN SOSIAL
  • 21. KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI BUMI INDONESIA INTEGRASI KEAGAMAAN PERBEDAAN SBG SUNATULLAH PERSAMAAN SBG RAHMAT TAK MENGHALANGI UTK SALING: -MENGHORMATI -MENERIMA -BEKERJASAMA MENDORONG UTK SALING: -MENGHORMATI -MENERIMA -BEKERJASAMA PEMAHAMAN KEAGAMAAN DIRI & PIHAK LAIN SEC SEIMBANG (Ekslusif & inklusif)
  • 22. DESAIN KEDEWASAAN BERAGAMA Prasyarat: 1. Pendidikan kebangsaan 2. Pendidikan keagamaan yg berwawasan yg berwawasan keindonesiaan 3. Pendidikan multikultural: di rumah, di sekolah, dan di dlm masy; 4. Sosialisasi kebersamaan; 5. Meningkatkan dialog inter dan antarumat beragama; 6. Mengakui dan menghormati hari2 besar keagamaan; 7. Melakukan kegiatan2 sosial yg melibatkan lintas umat beragama; kemah; keamanan di hari2 besar; 8. Kebersamaan dlm kegiatan kemanusiaan; 9. Memaksimalisasi kapasitas kelembagaan yg berkonsentrasi pd kerukunan lintas agama; 10. Mendorong kemauan politikpemerintah utk mewujudkan kebersamaan.