SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
ETOS KERJA
PENGERTIAN
ETOS KERJA BANGSA
ETOS KERJA PRODUKTIF
ETOS KERJA RELIGI
5-S
PENGERTIAN
 Etos sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti
adat dan kebiasaan. Menurut Jansen Sinamo, maka
etos merupakan kunci dan fondasi keberhasilan suatu
masyarakat atau bangsa diterima secara aklamasi.
Selain itu, etos merupakan syarat utama bagi semua
upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau SDM,
baik pada level individual, organisasional, maupun
sosial.
 Selain itu, metode pembangunan integritas bangsa
harus dilakukan secara fokus dan serius, membawa
misi perbaikan dalam proses berkesinambungan, serta
keterlibatan total dari seluruh elemen masyarakat
Indonesia.
PENGERTIAN
 Yang utama adalah keunggulan budi (pekerti) dan
keunggulan karakter yang menghasilkan kerja dan
kinerja yang unggul pula. Tentunya, keunggulan
tersebut berasal dari buah ketekunan seorang manusia
dengan mahakaryanya.
 Kemampuan menghayati pekerjaan menjadi sangat
penting sebagai upaya menciptakan keunggulan.
 Intinya, bahwa saat kita melakukan suatu pekerjaan
maka hakikatnya kita sedang melakukan suatu proses
pelayanan. Menghayati pekerjaan sebagai pelayanan
memerlukan kemampuan dan kompetensinya
PENGERTIAN
 Di era teknologi, salah satu agenda penting bagi bangsa
kita di abad 21 adalah mengusahakan agar kualitas tenaga
kerja kita menjadi tenaga kerja bersaing.
 SDM bangsa ini perlu dikembangkan hingga mencapai
kualitas yang setara dengan bangsa-bangsa yang telah
maju terlebih dahulu dibandingkan Indonesia.
 Hal ini semakin penting, karena selain masalah ekonomi
yang menjadi penyakit akut di Indonesia, sesungguhnya
kualitas SDM menjadi titik kritis sentral dalam proses tata
kemajuan peradaban suatu bangsa secara luas baik
dilihat secara politik, teknologi, kultural, maupun
manajerial.
PENGERTIAN
 Studi-studi sosiologi dan manajemen dalam beberapa
dekade belakangan bermuara pada yang mengaitkan
antara etos kerja manusia (komunitas) dengan
keberhasilannya.
 Bahwa keberhasilan di berbagai wilayah kehidupan
ditentukan oleh sikap, perilaku dan nilai-nilai yang
diadopsi individu-individu manusia di dalam komunitas
atau konteks sosialnya.
 Melalui pengamatan terhadap karakteristik masyarakat di
bangsa-bangsa yang mereka pandang unggul, para
peneliti mencirikan beberapa etos kerja dengan
keberhasilannya
ETOS KERJA BANGSA
 Etos kerja Bushido (Jepang) ini mencuatkan tujuh
prinsip, yakni:
 1. Gi - keputusan yang benar diambil dengan sikap yang
benar berdasarkan kebenaran; jika harus mati demi
keputusan itu, matilah dengan gagah, sebab kematian
yang demikian adalah kematian yang terhormat:
 2. Yu - berani dan bersikap kesatria:
 3. Jin - murah hati, mencintai dan bersikap baik
terhadap sesama:
 4. Re - bersikap santun, bertindak benar:
 5. Makoto - bersikap tulus yang setulus-tulusnya,
bersikap sungguh dengan sesungguh-sungguhnya dan
tanpa pamrih:
 6. Melyo - menjaga kehormatan, martabat dan
kemuliaan, serta
 7. Chugo - mengabdi dan loyal.
ETOS KERJA BANGSA
 Begitu pula keunggulan bangsa Jerman, menurut para
sosiolog, terkait erat dengan etos
kerja dengan latar belakang keyakinan mereka, yang
mengedepankan enam prinsip, yakni:
1. bertindak rasional,
2. berdisiplin tinggi,
3. bekerja keras,
4. berorientasi pada kekayaan material,
5. menabung dan berinvestasi, serta
6. hemat, bersahaja dan tidak mengumbar kesenangan.
 Pertanyaannya kemudian adalah seperti apa etos kerja
bangsa Indonesia ini ?
 Apakah etos kerja kita menjadi penyebab rapuhnya dan
rendahnya kinerja sistem sosial, ekonomik dan kultural ?
yang lantas berimplikasi pada kualitas kehidupan?
 Ataukah etos kerja yang kita miliki sekarang ini merupakan
bagian dari politik republik tercinta?
ETOS KERJA BANGSA
 Dalam buku "Manusia Indonesia" karya Mochtar Lubis yang
diterbitkan sekitar 1985an , diungkapkan adanya karakteristik
etos kerja tertentu yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
 Beberapa di antara ciri-ciri itu adalah: munafik; tidak
bertanggung jawab; feodal; percaya pada takhyul; dan lemah
wataknya.
 Sejumlah pemikir/budayawan lain menyatakan hal-hal serupa.
Misalnya, ada yang menyebut bahwa bangsa Indonesia memiliki
‘budaya loyo,’ ‘budaya instan’ dan suka menerabas (Kuncoro).
 Namun diyakini bahwa dari 220 juta rakyat Indonesia, tidak
semua memiliki etos yang buruk
 Tidak ada salahnya bisa meniru ataupun mengikuti budaya
bangsa yang maju dan berhasil atau meyakini dan menjalankan
pemahaman etos kerja kita sendari
ETOS KERJA BANGSA
 Contoh, sebuah bank nasional saat ini sedang mencoba
merumuskan etos mereka yaitu (1) berorientasi kepada nasabah,
(2) menjunjung integritas, (3) berdisiplin, (4) kerjasama, (5)
saling percaya dan saling menghormati, (6) pemberdayaan
SDM, (7) keseimbangan, (8) kepemimpinan, dan (9) kepedulian
pada lingkungan.
 Itulah etos yang hendak ditegakkan dan diharapkan bisa
mengubah mereka menjadi lebih baik oleh bankir.
 Komitmen yang dimulai dengan merumuskan etos seperti itu,
setidaknya menunjukkan adanya tekad memperbaiki diri untuk
menjadi lebih baik.
 Rendahnya etos Indonesia ini diperparah dengan negatifnya
keteladanan yang ditunjukkan oleh para pemimpin. Mereka
merupakan model bagi masyarakat yang bukan hanya memiliki
kekuasaan formal, namun juga kekuasaan nonformal yang justru
sering disalahgunakan. KKN dsb.
ETOS KERJA PRODUKTIF
 BUDAYA produktif adalah sebagai totalitas kesadaran, pikiran,
perasaan, sikap, dan keyakinan yang mendasari, menggerakkan,
mengarahkan, serta memberi arti pada seluruh perilaku dan
proses produktif dalam suatu sistem produksi, baik yang bersifat
ekono-komersial, tekno-industrial, atau sosio-kultural
 Etos Kerja dirumuskan sebagai spirit, ruh, semangat, dan
mentalitas yang mewujud menjadi seperangkat perilaku kerja
yang positif seperti: rajin, hemat, bersemangat, teliti, tekun, ulet,
sabar, akuntabel, responsibel, berintegritas, menghargai waktu,
menghargai pengetahuan, kreatif, inovatif, dan sebagainya.
 Etos Kerja adalah faktor utama bagi Produktivitas. Bila
menggunakan simbol matematis, hubungan keduanya adalah: P
= f(EK), artinya produktivitas adalah fungsi etos kerja,
ETOS KERJA PRODUKTIF
Etos Bisnis menghasilkan Produktivitas Ekonomi
Etos Keguruan menghasilkan Produktivitas Pendidikan
Etos Akademik menghasilkan Produktivitas Ilmiah
Etos Kehakiman menghasilkan Produktivitas Keadilan
Etos Kedokteran menghasilkan Produktivitas Kesehatan
Etos Politik menghasilkan Produktivitas Kesejahteraan
Rakyat
Etos Birokrasi menghasilkan Produktivitas Pelayanan Publik
Etos Indonesia menghasilkan Produktivitas Nasional
Peningkatatan produktivitas demi memperkuat daya saing
sistem produksi itu harus melibatkan hal-hal berikut ini:
ETOS KERJA PRODUKTIF
1. Adanya program penyadaran, sosialisasi, dan kampanye
edukatif: secara berkala dan terus menerus.
2. Hadirnya dukungan dan keteladanan dari lapisan pimpinan
puncak, pada setiap strata dan eselon, dari yang tertinggi
hingga terendah.
3. Budaya produktif ini harus diterjemahkan menjadi berbagai
entitas produktivitas yang lebih membumi dan operasional
seperti UU dan PP tentang Produktivitas, sistem manajemen
produksi, teknik-teknik produktivitas, software pengukuran
produktivitas, sistem pengupahan berbasis produktivitas, dan
sebagainya.
ETOS KERJA PRODUKTIF
4. Adanya pengukuran, maksudnya dilakukan penghitungan-
penghitungan atas kemajuan dan peningkatan yang terjadi. Untuk itu
diperlukan semacam ‘etosmeter’ sebagai perkakas pengukur
ketinggian etos kerja seseorang atau satu organisasi, yang bisa
dibayangkan sama pentingnya dengan ‘termometer’ atau ‘tensimeter’
dalam manajemen suhu tubuh dan tekanan darah manusia.
5. Diberikannya “reward and punishment” yang adil, jelas, dan
tegas.
6. Manajemen etos kerja dan produktivitas di atas diintegrasikan ke
dalam sistem manajemen korporat (rekrutmen, seleksi, perencanaan,
operasi, evaluasi kinerja, remunerasi, promosi, dsb.)
ETOS KERJA PRODUKTIF
Seorang manajer, eksekutif, atau pemimpin sebuah organisasi,
harus memiliki SDM yang dicirikan oleh perilaku kerja berikut ini:
(1) Mampu bekerja tulus penuh rasa syukur dan ikhlas.
(2) Tekun, Serius dan kerja keras.
(3) Bekerja dengan penuh kemampuan atau cerdas.
(4) Sanggup bekerja dengan penuh kejujuran atau integritas
(5) Mau bekerja benar penuh tanggung jawab atau akuntabilitas.
 (6) Bisa bekerja penuh semangat atau antusias.
 (7) Selalu mencari keunggulan atau kualitas.
(8) Disertai dengan penuh kecintaan dan mengabdi. (9) Kreatif
penuh sukacita dan inovasi. (10) Senatiasa bekerja dengan
kerendahan hati. (7as dan 3i)
ETOS KERJA RELIGI
Etos pertama: kerja adalah rahmat
Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai
buruh kasar sekalipun, adalah rahmat dari Tuhan (Allah). Anugerah
itu kita terima tanpa syarat, seperti halnya menghirup oksigen dan
udara tanpa biaya sepeser pun. Bakat dan kecerdasan yang
memungkinkan kita bekerja adalah anugerah.
Dengan bekerja, kita menerima gaji untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak teman dan
kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan, dan
masih banyak lagi. Semua itu anugerah yang patut disyukuri.
Suatu kesombongan jika kita merespons semua nikmat itu dengan
bekerja kehebatan individu.
ETOS KERJA RELIGI
Etos kedua: kerja adalah amanah
Apa pun pekerjaan kita, pramuniaga, pegawai negeri, atau anggota
DPR, semua adalah amanah. Pramuniaga mendapatkan amanah dari
pemilik toko. Pegawai negeri menerima amanah dari negara. Anggota
DPR menerima amanah dari rakyat. Etos ini membuat kita bisa
bekerja sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi
dalam berbagai bentuknya.
Etos ketiga: kerja adalah panggilan
Apa pun profesi kita, perawat, guru, penulis, semua adalah darma
bakti. Seorang perawat memanggul darma untuk membantu orang
sakit. Seorang guru memikul darma untuk menyebarkan ilmu kepada
para muridnya. Seorang penulis menyandang darma untuk
menyebarkan informasi tentang kebenaran kepada masyarakat. Jika
pekerjaan atau profesi disadari sebagai panggilan, kita bisa berucap
pada diri sendiri, “I’m doing my best!” Dengan begitu kita tidak akan
merasa puas jika hasil karya kita kurang baik mutunya.
B. KEMANUSIAAN……
Etos keempat: kerja adalah aktualisasi
Apa pun pekerjaan kita, entah dokter, akuntan, ahli hukum, semuanya
bentuk aktualisasi diri. Meski kadang membuat kita lelah, bekerja
tetap merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi diri dan
membuat kita merasa “ada”. Bagaimanapun sibuk bekerja jauh lebih
menyenangkan daripada duduk bengong tanpa pekenjaan.Secara
alami, aktualisasi diri itu bagian dari kebutuhan psikososial manusia.
Etos kelima: kerja itu ibadah
Tak peduli apa pun agama atau kepercayaan kita, semua pekerjaan
yang halal merupakan ibadah. Kesadaran ini pada gilirannya akan
membuat kita bisa bekerja secara ikhlas, bukan demi mencari uang
atau jabatan semata. Jansen mengutip sebuah kisah zaman Yunani
kuno seperti ini:
“Manusia mungkin tak bisa menikmatmnya. Tapi Tuhan bisa
melihatnya.” Motivasi kerjanya telah berubah menjadi motivasi
transendental (termasuk rochani).Adalah warisan tak ternilai.
B. KEMANUSIAAN……
Etos keenam: kerja adalah seni / indah
Apa pun pekerjaan kita, bahkan seorang peneliti pun, semua adalah
seni. Kesadaran ini akan membuat kita bekerja dengan enjoy seperti
halnya melakukan hobi. Dia mengaku (peraih hadiah nobel), rahasia
keberhasilannya meraih penghargaan sains paling begengsi itu adalah
karena dia bisa menikmati pekerjaannya.
Etos ketujuh: kerja adalah kehormatan
Seremeh apa pun pekerjaan kita, itu adalah sebuah kehormatan. Jika
bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan lain yang
lebih besar akan datang kepada kita. Etos kerja Pramoedya Ananta
Toer-Sastrawan Indonesia kawakan ini tetap bekerja (menulis),
meskipun ia dikucilkan di Pulau Buru yang serba terbatas. Baginya,
menulis merupakan sebuah kehormatan. Hasilnya, kita sudah mafhum.
Semua novelnya menjadi karya sastra kelas dunia.
C.MANUSIA DAN PENDIDIKAN
Etos kedelapan: kerja adalah pelayanan
Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan penjaga mercu suar,
semuanya bisa dimaknai sebagai pengabdian kepada sesama.
“Manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan dilengkapi
keinginan untuk berbuat baik,” kata Jansen. Dalam bukunya Ethos21, ia
menyebut dengan istilah rahmatan liil alamin (rahmat bagi sesama).
5-S
5S adalah metode untuk mengelola kerja, terutama kerja
bersama
Ternyata bukan saja jepang yang menerapka sistem ini
akan tetapi telah diadopsi oleh sebagian negara-negara
maju seperti AS,dan negara-negara eropa.sistem ini juga
dijadikan basic sebagai basic manufacturing didunia.
Hasilya karyawan akan menjadi disiplin,bertanggung
jawab penuh terhadap tugasnya,ruang lingkungan kerja
yang bersih dan mempermudah dalam melakukan
pekerjaan.
5-S
yaitu:
整理(Seiri: Bisa membedakan mana yang masih dibutuhkan/tidak
dibutuhkan)
整頓(Seiton: Letakkan barang di tempat yang aman namun mudah
dipahami orang lain)
清掃(Seijo: Peliharalah barang agar tetap seperti barang baru)
清潔(Seiketsu: Jagalah kebersihan agar siapapun yang melihat
merasa nyaman)
躾(Shitsuke: Jagalah apa yang disepakati bersama)
Jepang, melalui industri manufakturnya telah sukses menyebarkan
prinsip ini ke seluruh dunia.
5-S
Tahapan
Tahap 1 – Seiri, Sorting: memulai dengan mengetahui semua
prtalatan, materi, dll, di areal kawasan/lokasi/tempat yang kita pakai
dan bekerja dng hanya menyimpan barang-barang penting yang kita
butuhkan. barang yang tidak terpakai harus disimpan atau
dibuang.(ditaruh pada tempat tersendiri diluar areal kerja kita)
Tahap 2 – Seiton,Tetapkan dalam Urutan: berfokus pada tertib
kerja. Mengatur semua peralatan, perlengkapan, dan bagian, dalam
suatu urutan serta kondisi harus bersih
5-S
Tahap 3 – Seiso, Sweeping: Pembersihan sistematis atau
kebutuhan untuk memelihara kerja bersih serta rapi mengklasifikasi
barang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Aktivitas sehari-hari
di akhir setiap shift, yang bekerja atas areal dibersihkan dan
semuanya sudah dikembalikan ke tempatnya, sehingga mudah
untuk mengetahui apa dan di mana pergi ke tahu kapan di mana
semuanya harus sangat penting di sini. Kuncinya adalah bahwa
menjaga kebersihan harus menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari
– yang kadang-kadang tidak melakukan aktivitas bila hal terlalu
kotor
5-S
Tahap 4 – Seiketsu, Standardising countinew: standar kerja
praktik atau operasi dalam mode standar dan konsisten. Semua
orang tahu persis apa-nya adalah tanggung jawab - PDCA.
Tahap 5 – Shitsuke, Membenarkan: merujuk kepada menjaga
dan memeriksa standar - QC. Setelah sebelumnya 4S dari mereka
telah dibentuk menjadi cara baru untuk beroperasi.
Mempertahankan fokus pada cara baru ini beroperasi (continous
improvement)

More Related Content

What's hot

Ppt mengelola perbedaan arvan dan bayu
Ppt mengelola perbedaan arvan dan bayuPpt mengelola perbedaan arvan dan bayu
Ppt mengelola perbedaan arvan dan bayuArvan Budi
 
Latar belakang kewirausahaan
Latar belakang kewirausahaanLatar belakang kewirausahaan
Latar belakang kewirausahaanIndra Diputra
 
Makalah untuk sosialisasi uu kepemudaan malang rev
Makalah untuk sosialisasi uu kepemudaan   malang revMakalah untuk sosialisasi uu kepemudaan   malang rev
Makalah untuk sosialisasi uu kepemudaan malang revhusnibas
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmYuca Siahaan
 
Budaya kerja melayani
Budaya kerja melayaniBudaya kerja melayani
Budaya kerja melayaniGus Priyono
 
Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter
Revolusi Mental dan Pendidikan KarakterRevolusi Mental dan Pendidikan Karakter
Revolusi Mental dan Pendidikan KarakterRafi Mahdi
 
Tugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerjaTugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerjaYoga Amin
 
Etika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas AparaturEtika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas AparaturTri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (9)

Ppt mengelola perbedaan arvan dan bayu
Ppt mengelola perbedaan arvan dan bayuPpt mengelola perbedaan arvan dan bayu
Ppt mengelola perbedaan arvan dan bayu
 
Latar belakang kewirausahaan
Latar belakang kewirausahaanLatar belakang kewirausahaan
Latar belakang kewirausahaan
 
Makalah untuk sosialisasi uu kepemudaan malang rev
Makalah untuk sosialisasi uu kepemudaan   malang revMakalah untuk sosialisasi uu kepemudaan   malang rev
Makalah untuk sosialisasi uu kepemudaan malang rev
 
Integritas
IntegritasIntegritas
Integritas
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 
Budaya kerja melayani
Budaya kerja melayaniBudaya kerja melayani
Budaya kerja melayani
 
Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter
Revolusi Mental dan Pendidikan KarakterRevolusi Mental dan Pendidikan Karakter
Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter
 
Tugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerjaTugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerja
 
Etika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas AparaturEtika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas Aparatur
 

Similar to Margono 11a-etos kerja

Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...STIE BINA BANGSA
 
Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Zams Zams
 
GERAKAN-NASIONAL-REVOLUSI-MENTAL.ppt
GERAKAN-NASIONAL-REVOLUSI-MENTAL.pptGERAKAN-NASIONAL-REVOLUSI-MENTAL.ppt
GERAKAN-NASIONAL-REVOLUSI-MENTAL.pptssuser258b3a
 
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi PemerintahBudaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi Pemerintahsetiadi_th
 
Kepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesionalKepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesionalm4k5um123
 
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha  kelas 2019 b penkesrek (19060484041)Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha  kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha kelas 2019 b penkesrek (19060484041)ArdiansyahNugraha6
 
RESUME MODUL LOYAL.pptx
RESUME MODUL LOYAL.pptxRESUME MODUL LOYAL.pptx
RESUME MODUL LOYAL.pptxMichaelHarts
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanLulu Nurul
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxDimasTriyono1
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahMartin Darmasetiawan
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaFitriana Jinne
 
Uts tgl 21 10-2016 s2 manaj unpam r209
Uts tgl 21 10-2016 s2 manaj unpam r209Uts tgl 21 10-2016 s2 manaj unpam r209
Uts tgl 21 10-2016 s2 manaj unpam r209dinitilovaslamet
 
Be & gg, m,yusuf ar rasyid uts, hapzi ali, nilai budaya pt surya toto indones...
Be & gg, m,yusuf ar rasyid uts, hapzi ali, nilai budaya pt surya toto indones...Be & gg, m,yusuf ar rasyid uts, hapzi ali, nilai budaya pt surya toto indones...
Be & gg, m,yusuf ar rasyid uts, hapzi ali, nilai budaya pt surya toto indones...yusuf Arrasyid
 
Paparan deputi sdma akselerasi transformasi asn 06102021
Paparan deputi sdma akselerasi transformasi asn 06102021Paparan deputi sdma akselerasi transformasi asn 06102021
Paparan deputi sdma akselerasi transformasi asn 06102021KutsiyatinMSi
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxUmmuFaizah7
 

Similar to Margono 11a-etos kerja (20)

Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
 
Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi
 
39733634001222193522500 110731021859-phpapp01
39733634001222193522500 110731021859-phpapp0139733634001222193522500 110731021859-phpapp01
39733634001222193522500 110731021859-phpapp01
 
GERAKAN-NASIONAL-REVOLUSI-MENTAL.ppt
GERAKAN-NASIONAL-REVOLUSI-MENTAL.pptGERAKAN-NASIONAL-REVOLUSI-MENTAL.ppt
GERAKAN-NASIONAL-REVOLUSI-MENTAL.ppt
 
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi PemerintahBudaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
 
Kepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesionalKepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesional
 
Bab 16
Bab 16Bab 16
Bab 16
 
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha  kelas 2019 b penkesrek (19060484041)Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha  kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
 
RESUME MODUL LOYAL.pptx
RESUME MODUL LOYAL.pptxRESUME MODUL LOYAL.pptx
RESUME MODUL LOYAL.pptx
 
ETOS KERJA .pptx
ETOS KERJA .pptxETOS KERJA .pptx
ETOS KERJA .pptx
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Buku saku rev 5
Buku saku rev 5Buku saku rev 5
Buku saku rev 5
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 
Ulang kaji spp
Ulang kaji sppUlang kaji spp
Ulang kaji spp
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintah
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerja
 
Uts tgl 21 10-2016 s2 manaj unpam r209
Uts tgl 21 10-2016 s2 manaj unpam r209Uts tgl 21 10-2016 s2 manaj unpam r209
Uts tgl 21 10-2016 s2 manaj unpam r209
 
Be & gg, m,yusuf ar rasyid uts, hapzi ali, nilai budaya pt surya toto indones...
Be & gg, m,yusuf ar rasyid uts, hapzi ali, nilai budaya pt surya toto indones...Be & gg, m,yusuf ar rasyid uts, hapzi ali, nilai budaya pt surya toto indones...
Be & gg, m,yusuf ar rasyid uts, hapzi ali, nilai budaya pt surya toto indones...
 
Paparan deputi sdma akselerasi transformasi asn 06102021
Paparan deputi sdma akselerasi transformasi asn 06102021Paparan deputi sdma akselerasi transformasi asn 06102021
Paparan deputi sdma akselerasi transformasi asn 06102021
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 

More from HM Mitrohardjono

Margono 10 a-etika dlm bisnis
Margono 10 a-etika dlm bisnisMargono 10 a-etika dlm bisnis
Margono 10 a-etika dlm bisnisHM Mitrohardjono
 
6 a etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a etika terapan by Margono MitrohardjonoHM Mitrohardjono
 
3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH
3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH
3 b tujuan dan kehidupan By Margono MHHM Mitrohardjono
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etikaHM Mitrohardjono
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etikaHM Mitrohardjono
 

More from HM Mitrohardjono (8)

Margono 10 a-etika dlm bisnis
Margono 10 a-etika dlm bisnisMargono 10 a-etika dlm bisnis
Margono 10 a-etika dlm bisnis
 
3 a teori etika
3 a  teori etika3 a  teori etika
3 a teori etika
 
3 a teori etika
3 a  teori etika3 a  teori etika
3 a teori etika
 
6 a etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a etika terapan by Margono Mitrohardjono
 
3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH
3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH
3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika
 
Etika terapan
Etika terapanEtika terapan
Etika terapan
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Margono 11a-etos kerja

  • 1. ETOS KERJA PENGERTIAN ETOS KERJA BANGSA ETOS KERJA PRODUKTIF ETOS KERJA RELIGI 5-S
  • 2. PENGERTIAN  Etos sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti adat dan kebiasaan. Menurut Jansen Sinamo, maka etos merupakan kunci dan fondasi keberhasilan suatu masyarakat atau bangsa diterima secara aklamasi. Selain itu, etos merupakan syarat utama bagi semua upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau SDM, baik pada level individual, organisasional, maupun sosial.  Selain itu, metode pembangunan integritas bangsa harus dilakukan secara fokus dan serius, membawa misi perbaikan dalam proses berkesinambungan, serta keterlibatan total dari seluruh elemen masyarakat Indonesia.
  • 3. PENGERTIAN  Yang utama adalah keunggulan budi (pekerti) dan keunggulan karakter yang menghasilkan kerja dan kinerja yang unggul pula. Tentunya, keunggulan tersebut berasal dari buah ketekunan seorang manusia dengan mahakaryanya.  Kemampuan menghayati pekerjaan menjadi sangat penting sebagai upaya menciptakan keunggulan.  Intinya, bahwa saat kita melakukan suatu pekerjaan maka hakikatnya kita sedang melakukan suatu proses pelayanan. Menghayati pekerjaan sebagai pelayanan memerlukan kemampuan dan kompetensinya
  • 4. PENGERTIAN  Di era teknologi, salah satu agenda penting bagi bangsa kita di abad 21 adalah mengusahakan agar kualitas tenaga kerja kita menjadi tenaga kerja bersaing.  SDM bangsa ini perlu dikembangkan hingga mencapai kualitas yang setara dengan bangsa-bangsa yang telah maju terlebih dahulu dibandingkan Indonesia.  Hal ini semakin penting, karena selain masalah ekonomi yang menjadi penyakit akut di Indonesia, sesungguhnya kualitas SDM menjadi titik kritis sentral dalam proses tata kemajuan peradaban suatu bangsa secara luas baik dilihat secara politik, teknologi, kultural, maupun manajerial.
  • 5. PENGERTIAN  Studi-studi sosiologi dan manajemen dalam beberapa dekade belakangan bermuara pada yang mengaitkan antara etos kerja manusia (komunitas) dengan keberhasilannya.  Bahwa keberhasilan di berbagai wilayah kehidupan ditentukan oleh sikap, perilaku dan nilai-nilai yang diadopsi individu-individu manusia di dalam komunitas atau konteks sosialnya.  Melalui pengamatan terhadap karakteristik masyarakat di bangsa-bangsa yang mereka pandang unggul, para peneliti mencirikan beberapa etos kerja dengan keberhasilannya
  • 6. ETOS KERJA BANGSA  Etos kerja Bushido (Jepang) ini mencuatkan tujuh prinsip, yakni:  1. Gi - keputusan yang benar diambil dengan sikap yang benar berdasarkan kebenaran; jika harus mati demi keputusan itu, matilah dengan gagah, sebab kematian yang demikian adalah kematian yang terhormat:  2. Yu - berani dan bersikap kesatria:  3. Jin - murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama:  4. Re - bersikap santun, bertindak benar:  5. Makoto - bersikap tulus yang setulus-tulusnya, bersikap sungguh dengan sesungguh-sungguhnya dan tanpa pamrih:  6. Melyo - menjaga kehormatan, martabat dan kemuliaan, serta  7. Chugo - mengabdi dan loyal.
  • 7. ETOS KERJA BANGSA  Begitu pula keunggulan bangsa Jerman, menurut para sosiolog, terkait erat dengan etos kerja dengan latar belakang keyakinan mereka, yang mengedepankan enam prinsip, yakni: 1. bertindak rasional, 2. berdisiplin tinggi, 3. bekerja keras, 4. berorientasi pada kekayaan material, 5. menabung dan berinvestasi, serta 6. hemat, bersahaja dan tidak mengumbar kesenangan.  Pertanyaannya kemudian adalah seperti apa etos kerja bangsa Indonesia ini ?  Apakah etos kerja kita menjadi penyebab rapuhnya dan rendahnya kinerja sistem sosial, ekonomik dan kultural ? yang lantas berimplikasi pada kualitas kehidupan?  Ataukah etos kerja yang kita miliki sekarang ini merupakan bagian dari politik republik tercinta?
  • 8. ETOS KERJA BANGSA  Dalam buku "Manusia Indonesia" karya Mochtar Lubis yang diterbitkan sekitar 1985an , diungkapkan adanya karakteristik etos kerja tertentu yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.  Beberapa di antara ciri-ciri itu adalah: munafik; tidak bertanggung jawab; feodal; percaya pada takhyul; dan lemah wataknya.  Sejumlah pemikir/budayawan lain menyatakan hal-hal serupa. Misalnya, ada yang menyebut bahwa bangsa Indonesia memiliki ‘budaya loyo,’ ‘budaya instan’ dan suka menerabas (Kuncoro).  Namun diyakini bahwa dari 220 juta rakyat Indonesia, tidak semua memiliki etos yang buruk  Tidak ada salahnya bisa meniru ataupun mengikuti budaya bangsa yang maju dan berhasil atau meyakini dan menjalankan pemahaman etos kerja kita sendari
  • 9. ETOS KERJA BANGSA  Contoh, sebuah bank nasional saat ini sedang mencoba merumuskan etos mereka yaitu (1) berorientasi kepada nasabah, (2) menjunjung integritas, (3) berdisiplin, (4) kerjasama, (5) saling percaya dan saling menghormati, (6) pemberdayaan SDM, (7) keseimbangan, (8) kepemimpinan, dan (9) kepedulian pada lingkungan.  Itulah etos yang hendak ditegakkan dan diharapkan bisa mengubah mereka menjadi lebih baik oleh bankir.  Komitmen yang dimulai dengan merumuskan etos seperti itu, setidaknya menunjukkan adanya tekad memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik.  Rendahnya etos Indonesia ini diperparah dengan negatifnya keteladanan yang ditunjukkan oleh para pemimpin. Mereka merupakan model bagi masyarakat yang bukan hanya memiliki kekuasaan formal, namun juga kekuasaan nonformal yang justru sering disalahgunakan. KKN dsb.
  • 10. ETOS KERJA PRODUKTIF  BUDAYA produktif adalah sebagai totalitas kesadaran, pikiran, perasaan, sikap, dan keyakinan yang mendasari, menggerakkan, mengarahkan, serta memberi arti pada seluruh perilaku dan proses produktif dalam suatu sistem produksi, baik yang bersifat ekono-komersial, tekno-industrial, atau sosio-kultural  Etos Kerja dirumuskan sebagai spirit, ruh, semangat, dan mentalitas yang mewujud menjadi seperangkat perilaku kerja yang positif seperti: rajin, hemat, bersemangat, teliti, tekun, ulet, sabar, akuntabel, responsibel, berintegritas, menghargai waktu, menghargai pengetahuan, kreatif, inovatif, dan sebagainya.  Etos Kerja adalah faktor utama bagi Produktivitas. Bila menggunakan simbol matematis, hubungan keduanya adalah: P = f(EK), artinya produktivitas adalah fungsi etos kerja,
  • 11. ETOS KERJA PRODUKTIF Etos Bisnis menghasilkan Produktivitas Ekonomi Etos Keguruan menghasilkan Produktivitas Pendidikan Etos Akademik menghasilkan Produktivitas Ilmiah Etos Kehakiman menghasilkan Produktivitas Keadilan Etos Kedokteran menghasilkan Produktivitas Kesehatan Etos Politik menghasilkan Produktivitas Kesejahteraan Rakyat Etos Birokrasi menghasilkan Produktivitas Pelayanan Publik Etos Indonesia menghasilkan Produktivitas Nasional Peningkatatan produktivitas demi memperkuat daya saing sistem produksi itu harus melibatkan hal-hal berikut ini:
  • 12. ETOS KERJA PRODUKTIF 1. Adanya program penyadaran, sosialisasi, dan kampanye edukatif: secara berkala dan terus menerus. 2. Hadirnya dukungan dan keteladanan dari lapisan pimpinan puncak, pada setiap strata dan eselon, dari yang tertinggi hingga terendah. 3. Budaya produktif ini harus diterjemahkan menjadi berbagai entitas produktivitas yang lebih membumi dan operasional seperti UU dan PP tentang Produktivitas, sistem manajemen produksi, teknik-teknik produktivitas, software pengukuran produktivitas, sistem pengupahan berbasis produktivitas, dan sebagainya.
  • 13. ETOS KERJA PRODUKTIF 4. Adanya pengukuran, maksudnya dilakukan penghitungan- penghitungan atas kemajuan dan peningkatan yang terjadi. Untuk itu diperlukan semacam ‘etosmeter’ sebagai perkakas pengukur ketinggian etos kerja seseorang atau satu organisasi, yang bisa dibayangkan sama pentingnya dengan ‘termometer’ atau ‘tensimeter’ dalam manajemen suhu tubuh dan tekanan darah manusia. 5. Diberikannya “reward and punishment” yang adil, jelas, dan tegas. 6. Manajemen etos kerja dan produktivitas di atas diintegrasikan ke dalam sistem manajemen korporat (rekrutmen, seleksi, perencanaan, operasi, evaluasi kinerja, remunerasi, promosi, dsb.)
  • 14. ETOS KERJA PRODUKTIF Seorang manajer, eksekutif, atau pemimpin sebuah organisasi, harus memiliki SDM yang dicirikan oleh perilaku kerja berikut ini: (1) Mampu bekerja tulus penuh rasa syukur dan ikhlas. (2) Tekun, Serius dan kerja keras. (3) Bekerja dengan penuh kemampuan atau cerdas. (4) Sanggup bekerja dengan penuh kejujuran atau integritas (5) Mau bekerja benar penuh tanggung jawab atau akuntabilitas.  (6) Bisa bekerja penuh semangat atau antusias.  (7) Selalu mencari keunggulan atau kualitas. (8) Disertai dengan penuh kecintaan dan mengabdi. (9) Kreatif penuh sukacita dan inovasi. (10) Senatiasa bekerja dengan kerendahan hati. (7as dan 3i)
  • 15. ETOS KERJA RELIGI Etos pertama: kerja adalah rahmat Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai buruh kasar sekalipun, adalah rahmat dari Tuhan (Allah). Anugerah itu kita terima tanpa syarat, seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun. Bakat dan kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah anugerah. Dengan bekerja, kita menerima gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak teman dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan, dan masih banyak lagi. Semua itu anugerah yang patut disyukuri. Suatu kesombongan jika kita merespons semua nikmat itu dengan bekerja kehebatan individu.
  • 16. ETOS KERJA RELIGI Etos kedua: kerja adalah amanah Apa pun pekerjaan kita, pramuniaga, pegawai negeri, atau anggota DPR, semua adalah amanah. Pramuniaga mendapatkan amanah dari pemilik toko. Pegawai negeri menerima amanah dari negara. Anggota DPR menerima amanah dari rakyat. Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya. Etos ketiga: kerja adalah panggilan Apa pun profesi kita, perawat, guru, penulis, semua adalah darma bakti. Seorang perawat memanggul darma untuk membantu orang sakit. Seorang guru memikul darma untuk menyebarkan ilmu kepada para muridnya. Seorang penulis menyandang darma untuk menyebarkan informasi tentang kebenaran kepada masyarakat. Jika pekerjaan atau profesi disadari sebagai panggilan, kita bisa berucap pada diri sendiri, “I’m doing my best!” Dengan begitu kita tidak akan merasa puas jika hasil karya kita kurang baik mutunya.
  • 17. B. KEMANUSIAAN…… Etos keempat: kerja adalah aktualisasi Apa pun pekerjaan kita, entah dokter, akuntan, ahli hukum, semuanya bentuk aktualisasi diri. Meski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa “ada”. Bagaimanapun sibuk bekerja jauh lebih menyenangkan daripada duduk bengong tanpa pekenjaan.Secara alami, aktualisasi diri itu bagian dari kebutuhan psikososial manusia. Etos kelima: kerja itu ibadah Tak peduli apa pun agama atau kepercayaan kita, semua pekerjaan yang halal merupakan ibadah. Kesadaran ini pada gilirannya akan membuat kita bisa bekerja secara ikhlas, bukan demi mencari uang atau jabatan semata. Jansen mengutip sebuah kisah zaman Yunani kuno seperti ini: “Manusia mungkin tak bisa menikmatmnya. Tapi Tuhan bisa melihatnya.” Motivasi kerjanya telah berubah menjadi motivasi transendental (termasuk rochani).Adalah warisan tak ternilai.
  • 18. B. KEMANUSIAAN…… Etos keenam: kerja adalah seni / indah Apa pun pekerjaan kita, bahkan seorang peneliti pun, semua adalah seni. Kesadaran ini akan membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya melakukan hobi. Dia mengaku (peraih hadiah nobel), rahasia keberhasilannya meraih penghargaan sains paling begengsi itu adalah karena dia bisa menikmati pekerjaannya. Etos ketujuh: kerja adalah kehormatan Seremeh apa pun pekerjaan kita, itu adalah sebuah kehormatan. Jika bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan lain yang lebih besar akan datang kepada kita. Etos kerja Pramoedya Ananta Toer-Sastrawan Indonesia kawakan ini tetap bekerja (menulis), meskipun ia dikucilkan di Pulau Buru yang serba terbatas. Baginya, menulis merupakan sebuah kehormatan. Hasilnya, kita sudah mafhum. Semua novelnya menjadi karya sastra kelas dunia.
  • 19. C.MANUSIA DAN PENDIDIKAN Etos kedelapan: kerja adalah pelayanan Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan penjaga mercu suar, semuanya bisa dimaknai sebagai pengabdian kepada sesama. “Manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan dilengkapi keinginan untuk berbuat baik,” kata Jansen. Dalam bukunya Ethos21, ia menyebut dengan istilah rahmatan liil alamin (rahmat bagi sesama).
  • 20. 5-S 5S adalah metode untuk mengelola kerja, terutama kerja bersama Ternyata bukan saja jepang yang menerapka sistem ini akan tetapi telah diadopsi oleh sebagian negara-negara maju seperti AS,dan negara-negara eropa.sistem ini juga dijadikan basic sebagai basic manufacturing didunia. Hasilya karyawan akan menjadi disiplin,bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya,ruang lingkungan kerja yang bersih dan mempermudah dalam melakukan pekerjaan.
  • 21. 5-S yaitu: 整理(Seiri: Bisa membedakan mana yang masih dibutuhkan/tidak dibutuhkan) 整頓(Seiton: Letakkan barang di tempat yang aman namun mudah dipahami orang lain) 清掃(Seijo: Peliharalah barang agar tetap seperti barang baru) 清潔(Seiketsu: Jagalah kebersihan agar siapapun yang melihat merasa nyaman) 躾(Shitsuke: Jagalah apa yang disepakati bersama) Jepang, melalui industri manufakturnya telah sukses menyebarkan prinsip ini ke seluruh dunia.
  • 22. 5-S Tahapan Tahap 1 – Seiri, Sorting: memulai dengan mengetahui semua prtalatan, materi, dll, di areal kawasan/lokasi/tempat yang kita pakai dan bekerja dng hanya menyimpan barang-barang penting yang kita butuhkan. barang yang tidak terpakai harus disimpan atau dibuang.(ditaruh pada tempat tersendiri diluar areal kerja kita) Tahap 2 – Seiton,Tetapkan dalam Urutan: berfokus pada tertib kerja. Mengatur semua peralatan, perlengkapan, dan bagian, dalam suatu urutan serta kondisi harus bersih
  • 23. 5-S Tahap 3 – Seiso, Sweeping: Pembersihan sistematis atau kebutuhan untuk memelihara kerja bersih serta rapi mengklasifikasi barang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Aktivitas sehari-hari di akhir setiap shift, yang bekerja atas areal dibersihkan dan semuanya sudah dikembalikan ke tempatnya, sehingga mudah untuk mengetahui apa dan di mana pergi ke tahu kapan di mana semuanya harus sangat penting di sini. Kuncinya adalah bahwa menjaga kebersihan harus menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari – yang kadang-kadang tidak melakukan aktivitas bila hal terlalu kotor
  • 24. 5-S Tahap 4 – Seiketsu, Standardising countinew: standar kerja praktik atau operasi dalam mode standar dan konsisten. Semua orang tahu persis apa-nya adalah tanggung jawab - PDCA. Tahap 5 – Shitsuke, Membenarkan: merujuk kepada menjaga dan memeriksa standar - QC. Setelah sebelumnya 4S dari mereka telah dibentuk menjadi cara baru untuk beroperasi. Mempertahankan fokus pada cara baru ini beroperasi (continous improvement)