SlideShare a Scribd company logo
1 of 115
APTISI Wilayah V DIY
Workshop Konsep & Aplikasi SPMI
Berbasis Teknologi Informasi
dalam Rangka Audit Eksternal
(AIPT, LAM dan ISO)
Yogyakarta, 25-26 Maret 2015
KONSEP TOTAL QUALITY
MANAGEMENT ( TQM )
dan
STANDART OPERASI PROSEDUR
(SOP)
PELAYANAN PERGURUAN TINGGI
Oleh :
M Budi Djatmiko
BAN-PT
APTISI PUSAT
APTISI WILAYAH V Jogjakarta
Sahid Rich Hotel, 25-26 Maret 2015
STANDARDS
MUTU KINERJA PT
halaman 3 dari 50 halaman
Standar Mutu Kinerja PT 4
PENDAHULUAN [1]
 Konsep Penjaminan Mutu: Pendidikan tinggi di suatu
perguruan tinggi dinyatakan bermutu, jika perguruan tinggi itu:
1. Mampu menetapkan dan mewujudkan visi melalui
pelaksanaan missinya (aspek deduktif), dan
2. Mampu memenuhi kebutuhan stakeholders (aspek induktif),
berupa: kebutuhan kemasyarakatan (societal needs),
kebutuhan dunia kerja (industrial needs), dan kebutuhan
profesional (professional needs).
Standar Mutu Kinerja PT 5
PENDAHULUAN [2]
 Definisi: Penjaminan mutu di perguruan tinggi merupakan suatu
sistem manajemen yang menyang-kut sumberdaya dan informasi
untuk mempertahan-kan dan meningkatkan mutu pelaksanaan
missi dalam mewujudkan visinya.
 Tujuan Penjaminan Mutu: Mempertahankan dan meningkatkan
mutu pendidikan tinggi secara berke-lanjutan (continuous
improvement) untuk mewujud-kan visi melalui pelaksanaan
missinya (tridharma perguruan tinggi) serta dapat memenuhi
kebutuhan stakeholders.
Standar Mutu Kinerja PT 6
PENDAHULUAN [3]
Ada tiga pilar penjaminan mutu di perguruan tinggi, yaitu: (1)
missi perguruan tinggi, (2) strategi dasar pelaksanaan missi
(RENSTRA), dan (3) standar mutu kinerja perguruan tinggi.
Missi perguruan tinggi adalah tridharma perguruan tinggi yang
meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Dalam pelaksanaan missi banyak pekerjaan yang harus
dilakukan, biasanya dengan urutan tertentu.
Standar Mutu Kinerja PT 7
PENDAHULUAN [4]
Sering kali suatu pekerjaan merupakan prasyarat untuk pekerjaan
berikutnya yang menjadi prasyarat untuk pekerjaan berikutnya lagi,
dan seterusnya.
Dengan demikian output dari suatu pekerjaan menjadi input
untuk pekerjaan berikutnya.
Persinggungan antara pekerjaan yang menyerahkan hasil kerja
dengan pekerjaan berikutnya yang menerima hasil kerja itu disebut
‘interface’. Interface ini merupakan titik kritis dalam penjaminan
mutu.
Standar Mutu Kinerja PT 8
PENDAHULUAN [5]
Dalam penjaminan mutu, setiap hasil kerja yang diserahkan
kepada yang menerima harus memenuhi standar atau format
tertentu (standar mutu) yang telah disetujui bersama agar seluruh
hasil kerja dapat bermutu.
Jadi, standar mutu kinerja perguruan tinggi meliputi standar mutu
dari semua pekerjaan dalam pelaksanaan tridharma perguruan
tinggi.
Standar Mutu Kinerja PT 9
PENDAHULUAN [6]
Beberapa mata rantai penjaminan mutu meliputi:
(1) kebijakan mutu, (2) prosedur kerja, (3) instruksi kerja, (4)
standar mutu, (5) audit, (6) tindakan koreksi, dan (7) tinjauan
manajemen.
Dalam tulisan ini hanya akan dikemukakan butir 1-4 saja.
Standar Mutu Kinerja PT 10
LANDASAN HUKUM PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI [1]
 Undang-undang No. 20/2003 tentang Sisdiknas.
Evaluasi pendidikan yang terdiri dari kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan.
 PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Ps 45 tentang pengendalian Mutu.
Ps 18, 19 tentang Standar Kompetensi Pendidikan Tinggi.
 PP tentang Pendidikan Tinggi (Rancangan).
 UU DIKTI No. 12 tahun 2012
 Permen DIKTI SNPT no. 49 tahun 2015
Standar Mutu Kinerja PT 11
LANDASAN HUKUM PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI [2]
 Higher Education Long Term Strategy 2003-2010.
“In a healthy organization, a continuous quality improvement
should become its primary concern. Quality Assurance
should be internally driven …….”
 Pokja Penjaminan Mutu (Quality Assurance), Ditjen Dikti, 2003.
Penetapan standar dan mekanisme penjaminan mutu adalah
otoritas perguruan tinggi, yang penting adalah upaya
benchmarkingmutu pendidikan tinggi berkelanjutan.
 Kesepakatan Rakernas DIKTI di Surabaya, 29 November – 1
Desember 2004.
Standar Mutu Kinerja PT 12
TIGA KEGIATAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI
Kegiatan Tujuan Sifat Pelaksana
Akreditasi
Evaluasi
eksternal
Fakultatif,
eksternal
BAN-PT, atau
lembaga lain
Evaluasi PS
Berbasis Evaluasi
Diri (EPSBED)
Izin opera-
sional PS
Wajib,
eksternal
Ditjen Dikti
Penjaminan Mutu
Peningkatan
mutu pendi-
dikan tinggi
Fakultatif,
internal
Perguruan
tinggi ybs.
Standar Mutu Kinerja PT 13
KEBIJAKAN MUTU
Rumusan kebijakan mutu
biasanya meliputi:
1. Missi.
2. Deskripsi tentang
sistem manajemen
penjaminan mutu.
3. Garis besar tanggung
jawab staf penjaminan
mutu.
4. Lingkup pekerjaan
yang ada prosedur
penjaminan mutunya.
5. Bagaimana penjamin-
an mutu didokumen-
tasikan.
6. Bagaimana pelaksa-
naan pengawasan
penjaminan mutu.
Standar Mutu Kinerja PT 14
KEBIJAKAN MUTU SUATU “PUSAT
PELATIHAN MANAJEMEN” (CONTOH)
1. MISSI. Pusat pelatihan ini menyelenggarakan pelatihan-
pelatihan yang dapat diandalkan dan bermutu dalam bidang
manajemen pendidikan.
2. KOMITMEN PADA MUTU. Pusat pelatihan ini menjanjikan
layanan bermutu tinggi kepada pelanggan. Pusat ini
menerapkan sistem penja-minan mutu dalam melaksakan
missi untuk mencapai tujuan-tujuannya dengan mengutama-
kan kepentingan pelanggan.
Standar Mutu Kinerja PT 15
3. MANAJEMEN PENJAMINAN MUTU. Sistem pen-jaminan
mutu menjadi tanggung jawab Tim Peng-awas Penjaminan
Mutu yang diketuai oleh kepala Pusat Pelatihan ini. Tim ini
bertanggung jawab atas kebijakan mutu dan pengawasan
keefektifan sistem mutu. Pelaksanaan penjaminan mutu dila-
kukan oleh Tim Pelaksana Penjaminan Mutu yang bertugas
menyusun prosedur kerja, melakukan audit mutu, memonitor
pelaksanaan sistem penja-minan mutu, dan melaporkan
pelaksanaan tugas kepada Tim Pengawas Penjaminan Mutu.
Standar Mutu Kinerja PT 16
4. TANGGUNG JAWAB STAF. Setiap staf pusat pe-latihan ini
bertanggung jawab untuk melaksanakan penjaminan mutu
dalam lingkup pekerjaan masing-masing. Khususnya mereka
harus: (a) memiliki dokumen penjaminan mutu yang mutakhir,
(b) me-mahami isi dokumen yang diperlukan, dan (c) me-
laksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan instruksi
kerja yang berlaku.
5. DOKUMEN-DOKUMEN PENJAMINAN MUTU. Selain
kebijakan mutu, dokumen penjaminan mutu meliputi: (a)
prosedur untuk setiap jenis pekerjaan, dan (b) instruksi kerja
yang merinci prosedur kerja.
Standar Mutu Kinerja PT 17
Pekerjaan-pekerjaan berikut
ada prosedurnya:
a. Seleksi calon peserta
pelatihan.
b. Perencanaan pelatihan.
c. Pembelian barang dan
pemilihan rekanan.
d. Pengajaran.
e. Penilaian.
f. Pemeriksaan barang
dan persediaan.
g. Pengauditan dan
tindakan perbaikan.
h. Pencatatan mutu.
i. Pelatihan staf.
BERBAGAI PEKERJAAN YANG ADA
PROSEDURNYA
Standar Mutu Kinerja PT 18
7. TINJAUAN MANAJEMEN. Tim Pengawas Penja-minan Mutu
akan menelaah sistem penjaminan mutu setiap 6 bulan,
khususnya kesesuaian pelak-sanaan dengan standar mutu,
ketidak-sesuaian, dan kesungguhan tindakan
perbaikan/koreksi. Bila ditemukan bahwa program penjaminan
mutu tidak efektif, atau tidak sesuai dengan keperluan pelang-
gan, maka Tim Pengawas Pen- jaminan Mutu akan
melakukan perubahan yang dianggap
perlu pada sistem mutu.
Standar Mutu Kinerja PT 19
PROSEDUR KERJA [1]
 Prosedur kerja adalah suatu uraian sistematis tentang
pelaksanaan suatu pekerjaan. Uraian ini memuat:
1. Batasan lingkup pekerjaan.
2. Pembagian pekerjaan itu menjadi langkah-langkah
pelaksanaan yang terpisah dan urutannya.
3. Siapa pelaksana dari setiap langkah itu.
4. Bagaimana cara penyerahan pekerjaan dari suatu langkah
ke langkah yang berikutnya.
Standar Mutu Kinerja PT 20
PROSEDUR KERJA [2]
 Prosedur kerja yang baik harus logis, jelas, dan mudah
implementasinya. Karena itu mula-mula perlu dibuat suatu
bagan alir untuk mendeskripsikan prosedur kerja tersebut.
 Bagan alir dibuat dengan memperhatikan langkah-langkah
pelaksanaan pekerjaan itu dan urutannya.
 Bagan alir diperlukan untuk memudahkan menyusun prosedur
kerja.
 Sebagai contoh, berikut diberikan bagan alir untuk
penulisan skripsi oleh mahasiswa.
Maret '06 Standar Mutu Kinerja PT 21
Mulai
Penugasan me-
nulis skripsi oleh
jurusan kpd mhs
Penugasan mem-
bimbing skripsi
oleh jrs kpd dosen
Dosen
& mhs
bahas
tugas
menulis
skripsi
Mhs
susun
rencana
skripsi
Rencana
skripsi OK?
Penulisan skripsi,
termasuk pengum-
pulan & analisis data
Konsultasi pe-
nulisan skripsi
dgn dosen
Skripsi OK?
Ujian
skripsi
Perbaikan
skripsi
Sele-
sai
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Skripsi
disahkan
Gambar 1. Bagan Alir Penulisan/Pembimbingan Skripsi Mahasiswa
Standar Mutu Kinerja PT 22
PROSEDUR KERJA [3]
 Suatu prosedur kerja biasanya terdiri dari bebera-pa bagian
sebagai berikut: (1) untuk apa, (2) ruang lingkup, (3)
tanggung jawab, (4) definisi, (5) acuan, (6) rincian prosedur,
dan (7) lampiran.
(1) UNTUK APA. Kemukakan secara ringkas untuk apa prosedur
ini disusun, biasanya cukup dalam satu paragraf singkat.
(2) RUANG LINGKUP. Dalam bagian ini dikemuka-kan apa saja
yang dicakup dalam prosedur ini serta dalam hal apa perlu
digunakan.
Standar Mutu Kinerja PT 23
PROSEDUR KERJA [4]
(3) TANGGUNG JAWAB. Pada bagian ini disebut-kan siapa
yang bertanggung jawab tentang apa pada setiap langkah
pelaksanaan pekerjaan.
(4) DEFINISI. Semua istilah yang punya arti khusus yang
digunakan dalam suatu prosedur didefinisi-kan dalam bagian
ini.
(5) ACUAN. Bila ada peraturan, metode, standar,
prosedur lain, atau apa saja yang diacu dalam
prosedur ini, maka acuannya perlu dicantumkan dalam bagian
ini.
Standar Mutu Kinerja PT 24
PROSEDUR KERJA [5]
(6) RINCIAN PROSEDUR. Bagian ini merupakan urai-an naratif
bagan alir prosedur kerja, cukup satu pa-ragraf untuk setiap
langkah pelaksanaan pekerjaan. Dalam uraian naratif untuk
setiap langkah hendak-nya tersirat: (a) langkah itu merupakan
suatu tindak-an, (b) siapa saja yang melaksanakan langkah itu,
(c) apa output dari langkah tersebut, dan (d) langkah itu dapat
diaudit. Misalnya, uraian untuk langkah ‘Konsultasi penulisan
skripsi’: “Dosen memberikan saran tentang pemecahan masalah
akademik yang dihadapi mahasiswa dalam penulisan skripsinya”.
Standar Mutu Kinerja PT 25
PROSEDUR KERJA [6]
(7) LAMPIRAN. Dokumen atau formulir yang perlu dilampirkan
untuk memperjelas, atau untuk keper-luan pelaksanaan
perosedur. Misalnya bagan alir prosedur (biasanya memang
dilampirkan), formulir-formulir, dll.
 Agar suatu prosedur kerja dapat dilaksanakan dan efektif, maka
yang diminta menulis konsep awal prosedur ini sebaiknya orang
yang berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
Standar Mutu Kinerja PT 26
INSTRUKSI KERJA [1]
 Prosedur kerja hanya menguraikan secara garis besar apa yang
harus dikerjakan dan oleh siapa, tetapi tidak tentang bagaimana
melaksanakannya. Cara melaksanakan suatu pekerjaan
dituangkan dalam suatu instruksi kerja. Makin besar kemung-
kinan salah melaksanakan suatu pekerjaan, makin perlu adanya
instruksi kerja yang rinci dan jelas.
 Instruksi kerja adalah suatu petunjuk pelaksanaan untuk setiap
langkah dalam suatu prosedur.
 Bila instruksi kerja cukup panjang/rumit, maka instruksi ini perlu
disertai dengan bagan alir.
Standar Mutu Kinerja PT 27
INSTRUKSI KERJA [2]
 Contoh instruksi kerja tentang “Pembimbingan/ penulisan
skripsi mahasiswa S1”.
1. RUANG LINGKUP. Pembimbingan dan penulisan skripsi
mahasiswa S1 Fakultas X.
2. INSTRUKSI KERJA. (i) Ketua PS menugas-kan mahasiswa
menulis skripsi paling lambat 1 minggu setelah mahasiswa tsb
memenuhi syarat pada Dokumen xx.1; (ii) Ketua PS
menugaskan dosen yang memenuhi syarat pada Dokumen
xx.2 untuk membimbing skripsi mahasiswa pada butir i paling
lambat 1 minggu setelah mhs tsb memenuhi
Standar Mutu Kinerja PT 28
INSTRUKSI KERJA [3]
syarat pada Dokumen xx.1; (iii) Mahasiswa ybs me-nemui dosen
pembimbing untuk membicarakan tugas penulisan skripsi paling
lambat 1 minggu setelah ia ditugaskan oleh Ketua PS; (iv) Mhs
me-nyusun rencana penulisan skripsi sesuai dengan pedoman
pada Dokumen xx.3; (v) Bila rencana skripsi telah disetujui
dosen, mahasiswa mengum-pulkan data dan menulis skripsi
sesuai dengan pedoman penulisan skripsi pada Dokumen xx.4;
(vi) Selama pengumpulan data dan penulisan skripsi mhs paling
sedikit 3 kali berkonsultasi dgn
Standar Mutu Kinerja PT 29
INSTRUKSI KERJA [4]
dosen sesuai pedoman konsultasi pada Dokumen xx.5; (vii) Mhs
menempuh ujian skripsi menurut tata cara pada Dokumen xx.6, bila
naskah skripsi secara prinsip sudah dinilai cukup oleh dosen, (viii)
Mhs memperbaiki naskah skripsi sesuai dengan saran-saran yang
diberi-kan pada watu ujian skripsi, (ix) Skripsi disahkan oleh Ketua
Jurusan dan Dekan Fakultas setelah memenuhi syarat pada
Dokumen xx.7 paling lambat 8 bulan setelah mahasiswa/dosen
ditugaskan menulis/mem-bimbing skripsi oleh Ketua PS.
Standar Mutu Kinerja PT 30
STANDAR MUTU [1]
 Untuk setiap langkah dalam instruksi kerja, bila dianggap perlu
dapat ditentukan syarat-syarat atau spesifikasi yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan langkah tersebut. Syarat-
syarat/spesifikasi ini disebut standar untuk langkah tadi.
 Seluruh persyaratan/spesifikasi yang harus dipenuhi
pada semua langkah dalam suatu instruksi kerja
disebut standar mutu untuk pekerjaan tersebut.
Standar Mutu Kinerja PT 31
STANDAR MUTU [2]
 Butir-butir standar mutu untuk suatu pekerjaan ada yang
ditentukan pada tingkat nasional, tingkat universitas,
tingkat fakultas, atau tingkat jurusan. Bahkan ada standar
mutu yang ditentukan pada tingkat internasional.
 Butir-butir standar mutu untuk suatu pekerjaan yang
belum ditentukan oleh unit kerja yang lebih atas dapat
ditentukan oleh unit kerja yang di bawahnya.
Standar Mutu Kinerja PT 32
STANDAR MUTU [3]
 Dengan demikian standar mutu dari suatu pekerja-an pada suatu
unit kerja tidak mesti harus sama (boleh sama, boleh tidak) dengan
unit kerja yang lain, tergantung pada kemampuan dan tingkat
perkembangan dari unit kerja yang bersangkutan.
 Misalnya, standar mutu penulisan/pembimbingan skripsi
mahasiswa S1 Fakultas A tidak mesti harus persis sama dengan
Fakultas B , meskipun dari uni-versitas yang sama.
Standar Mutu Kinerja PT 33
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN STANDAR
MUTU
Langkah-langkah penyusunan standar mutu suatu pekerjaan dapat
dilakukan sebagai berikut:
SUSUN PROSEDUR
KERJA
SUSUN INSTRUKSI
KERJA/CEKLIS
PILIH BUTIR-BUTIR
YG PERLU DIBUAT
PERSYARATANNYA
PERHATIKAN TUN-
TUTAN PELANGGAN
BUAT PERSYARAT-
AN UTK BUTIR TSB
PERHATIKAN
KEMAMPUAN
PELAKSANAANNYA
STANDAR
MUTU
KONSEP
ST. MUTU
SUNTING &
PERBAIKI
Standar Mutu Kinerja PT 34
CONTOH STANDAR MUTU [1]
1. Contoh Standar Mutu Beras (Mutu I)
 Kadar air maksimum 5%.
 Beras pecah maksimum 1%.
 Kadar protein minimum 0.5%.
 Kotoran (benda bukan beras) maksimum 1%.
 Derajat warna putih antara 4-6 (dari skala 0-10).
 Bebas bahan/benda berbahaya.
 Prosedur penentuan standar mutu beras sesuai dengan
Dokumen zzz.17.
Standar Mutu Kinerja PT 35
CONTOH STANDAR MUTU [2]
2. Standar Mutu Penulisan/Pembimbingan Skripsi
 Mahasiswa yang akan menulis skripsi harus meme-nuhi syarat
pada Dokumen xx.1.
 Dosen pembimbing skripsi harus memenuhi syarat pada
Dokumen xx.2.
 Proses penulisan/pembimbingan skripsi sesuai Dokumen ff.5
“Instruksi Kerja Penulisan/Pembim-bingan Skripsi Mahasiswa
S1”.
 Format skripsi mahasiswa sesuai pedoman pada Dokumen
xx.4.
Standar Mutu Kinerja PT 36
CONTOH STANDAR MUTU [3]
 Mahasiswa dinyatakan lulus dalam ujian
skripsi.
 Skripsi mahasiswa disahkan oleh Ketua
Jurusan dan Dekan Fakultas.
 Jangka waktu penyelesaian penu-
lisan/pembimbingan skripsi mak- simum 8
bulan sejak mahasiswa dan dosen
pembimbing ditugas- kan oleh Ketua PS.
Standar Mutu Kinerja PT 37
CONTOH STANDAR MUTU [4]
3. Beberapa Butir Standar Mutu dari BAN-PT
 Luas tanah (milik sendiri atau sewa minimum selama 20
tahun) …………… 10 000 m2
 Luas ruang kuliah/universitas ………… 1 000 m2
 Luas ruang kuliah ……………………… 0.5 m2/mhs
 Luas ruang kerja dosen ………………. 4 m2/orang
 Luas ruang kerja administrasi/kantor .. 4 m2/orang
 Ruang perpustakaan …………………. 600 m2
 Ruang komputer ………………………. 720 m2
Standar Mutu Kinerja PT 38
 Ruang laboratorium …………………….. 800 m2
 Ruang dosen tetap ……………………… 300 m2
 Kehadiran dosen/MK …………… 16x/semester
 Kehadiran mhs/MK/semester…………… 80%
 Jumlah mhs baru/tahun/PS ……………. 30 orang
 Jumlah buku teks/MKP ………………… 1 judul/MK
 Buku teks/MKK ………………………… 2 judul/MK
 Langganan jurnal ilmiah ……………… 1 jurnal/PS
 Nisbah dosen:mahasiswa …. 1:20 (IPA), 1:30 (IPS)
CONTOH STANDAR MUTU [5]
Standar Mutu Kinerja PT 39
PENINJAUAN STANDAR MUTU [1]
 Standar mutu untuk setiap pekerjaan harus
ditinjau kembali secara berkala melalui audit
mutu.
 Dari hasil audit mutu, untuk butir-butir standar
mutu yang tidak memenuhi standar disusun
urutan prioritasnya, kemudian diusahakan
perbaikannya dalam jangka waktu yang
ditentukan dengan penanggung jawab tertentu.
Standar Mutu Kinerja PT 40
PENINJAUAN STANDAR MUTU [2]
 Butir-butir standar mutu yang memenuhi standar agar tetap
dipertahankan, dan untuk butir-butir tertentu standarnya dapat
ditingkatkan sesuai dengan kemam-puan pelaksanaan.
 Dari hasil peninjauan kembali standar mutu, butir-butir baru dapat
ditambahkan, dan butir-butir yang kurang relevan dapat diubah atau
dibuang.
 Melalui peninjauan kembali standar mutu dapat ditingkatkan dari
waktu ke waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Standar Mutu Kinerja PT 41
PENUTUP [1]
 Standar mutu disusun menurut kehendak dan
kesepakatan dalam masing-masing PT/unit-unitnya, dengan
memperhatikan tun- tutan pelanggan dan kemampuan
pelaksanaannya.
 Penerapan standar mutu sebaiknya secara bertahap, pada
awalnya pilihlah beberapa butir standar mutu yang strategis saja
untuk suatu pekerjaan, kemudian lambat laun baru ditambah
dan/atau ditingkatkan mutunya kalau ternyata sudah mampu
dilaksanakan.
Standar Mutu Kinerja PT 42
PENUTUP [2]
 Penerapan standar mutu perlu diawasi dan dievalu-asi secara
berkala dari waktu ke waktu untuk keperluan perbaikan dan
peningkatan mutu.
 Penerapan standar mutu secara konsisten
dapat menjamin dan mening-
katkan mutu kinerja PT/ unit-unitnya
secara ber- kesinambungan.
KONSEP TQM
(TOTAL QUALITY
MANAGEMENT )
halaman 43 dari 50 halaman
A. PENDAHULUAN
Istilah lain untuk Quality Management dan
Total Quality Management (TQM)
● Total Quality Control (TQC) → Feigenbaum / GE
(1960)
● Company Wide Quality Control (CWQC) → Jepang
(1968)
● Total Quality Service (TQS)
● Total Quality Maintenance (TPM)
● Continuous Quality Improvement (CQI)
● dll
KONSEP AWAL TQM OLEH BERBAGAI
PAKAR MUTU
● Setiap pakar mutu mempunyai pandangan dan pendekatan
berbeda, tergantung pada latar belakangnya
● Ada beberapa komitmen yang sama :
(1) Pentingnya komitmen manajemen
(2) Pendekatan strategis kepada sistem mutu
(3) Pentingnya pengukuran mutu
(4) Pentingnya perbaikan proses
(5) Pendidikan dan pelatihan
(6) Menghilangkan penyebab masalah mutu
B. URAIAN / ISI
1. KONSEP TQM OLEH PHILIP CROSBY
● Pengalaman mutu PHILIP CROSBY : 14 tahun di ITT
● Falsafah dasar : 4 kemutlakan mutu
(1) Apakah mutu itu ?
→ Mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan, bukan kebaikan
atau keistimewaan
(2) Sistem apa yang diperlukan untuk menghasilkan mutu ?
→ Sistem untuk menghasilkan mutu adalah pencegahan, bukan
penilaian (pemeriksaan)
(3) Standar kinerja apa yang harus digunakan ?
→ Standar kinerja harus “ tanpa cacat” (zero defect), tidak
“cukup” mendekati tanpa cacat
(4) Sistem pengukuran apa yang dibutuhkan ?
→ Pengukuran mutu merupakan harga ketidaksesuaian, bukan
sekedar daftar
14 LANGKAH PERBAIKAN MUTU CROSBY
1. Komitmen manajemen.
2. Tim perbaikan mutu untuk mengendalikan proses
perbaikan.
3. Pengukuran mutu diseluruh organisasi.
4. Analisis biaya diseluruh organisasi.
5. Kesadaran mutu seluruh pegawai.
6. Penerapan tindakan perbaikan ( corective action).
7. Perencanaan program “tanpa cacat”.
14 LANGKAH PERBAIKAN MUTU CROSBY
8. Pendidikan pegawai.
9. Hari “tanpa cacat” untuk membangun komitmen tanpa
cacat.
10.Penetapan sasaran untuk mengadakan perbaikan mutu.
11. Menghilangkan penyebab kesalahan.
12.Penghargaan kepada mereka yg memberikan sumbangan
istimewa.
13.Dewan mutu untuk kondisi perbaikan mutu dan gagasan
mutu.
14.Melakukan berulang kali.
2. KONSEP TQM OLEH EDWARD DEMING
● Deming merupakan pakar mutu paling terkenal diantara seluruh
pakar mutu
● Bekerja di Biro Sensus USDA, spesialis pada tehnik-tehnik
statistika
● Diakui masyarakat Jepang telah memberikan sumbangan
istimewa kepada perkembangan mutu
● Diabadikan dalam bentuk penghargaan mutu tertinggi di Jepang :
→ THE DEMING PRIZES
● Terkenal dengan :
 Siklus PDCA (Deming Cycle)
 14 Butir saran Deming
1. Tetapkan dan publikasikan bersama karyawan tujuan mutu
perusahaan.
2. Mempelajari dan mengadopsi falsafah baru, dimulai dari
manajemen puncak sampai seluruh kepada karyawan.
3. Hentikan ketergantungan kepada pemeriksaan. Mutu
diintegrasikan kedalam proses pembuatan.
4. Hentikan penilaian bisnis hanya kepada harga. Sebagai
gantinya, gunakan ukuran mutu bersama harga. Singkirkan
pemasok yang terbukti memberikan beban untuk produk bermutu.
5. Perbaiki secara kontinyu sistem produksi dan jasa
6. Lembagakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja.
7. Lembagakan kepemimpinan dan supervisi kepada pekerja.
14 BUTIR SARAN DEMING
14 BUTIR SARAN DEMING
8. Singkirkan rasa takut untuk memperbaiki efektifitas kerja dan
ciptakan iklim inovasi.
9. Hilangkan penghalang komunikasi antar bagian. Dibiasakan
bekerjasama antar bagian untuk optimalisasi hasil kerja.
10. Hapuskan slogan, teguran, poster yang mendesak karyawan
meningkatkan produktivitas.
11. Hapuskan kuota atau standar kerja atau pencapaian sasaran
berupa angka.
12. Hilangkan rintangan yang mengganggu hak karyawan.
13. Lembagakan program pendidikan dan pelatihan.
14. Ciptakan struktur pada manajemen puncak yg mendorong 13
langkah di atas (transformasi).
● Bekerja pada departemen pemeriksaan di Bell Telephone’s
Hawthorne Works
● Seperti Deming, juga memperoleh penghargaan tertinggi dari
Kaisar Jepang : “ Second order the Sacred Treasure”
● Bukunya paling lengkap dan sangat terkenal : “Juran’s Quality
Control Hand Book”
● Dia mendirikan JURAN INSTITUTE yang melayani berbagai
seminar, konsultasi, konferensi dan Video tape yang berkaitan
dengan mutu
3. KONSEP TQM MENURUT JOSEPH M. JURAN
Juran Trilogi (Trilogi Mutu)
● Didasarkan kepada proses manajerial yang biasa digunakan mengelola
finansial : perencanaan finansial, pengendalian finansial dan perbaikan
finansial
● Penerapan pada manajemen mutu :
(1) Perencanaan mutu : Suatu proses mengidentifikasi pelanggan,
persyaratannya, harapannya tentang ciri-ciri produk dan jasa serta
proses untuk menjadikan produk dan jasa tersebut dengan atribut
yang tepat
(2) Pengendalian mutu : suatu proses menguji dan mengevaluasi produk
dan jasa terhadap persyaratan yang diminta pelanggan. Masalah
dideteksi kemudian dikoreksi.
(3) Perbaikan mutu : suatu proses dengan mekanisme yang berkelanjutan
sehingga mutu dapat dicapai dengan kontinyu. Proses ini mencakup
alokasi sumber daya, penugasan orang mengerjakan proyek mutu,
dan secara teratur membangun struktur untuk mencapai mutu
DIAGRAM
TRILOGI
JURAN Perencanaan
mutu
Pengendalian mutu
(selama operasi)
Zona baru
pengendalian mutu
Puncak
sporadis
0
15
5
10
waktu
Pelajaran yang diperoleh
Perbaikan
Mutu
Zona awal
pengendalian
mutu
Waktu
tunggu
(menit)
Saran JURAN untuk perencanaan
mutu :
(1) Identifikasi pelanggan dan persyaratannya, baik pelanggan
internal maupun pelanggan eksternal
(2) Menerjemahkan persyaratan pelanggan kedalam bahasa
perusahaan
(3) Menetapkan sasaran mutu berdasarkan persyaratan tersebut
(4) Mengembangkan dan mengoptimalkan produk dan jasa
untuk memenuhi persyaratan tersebut
(5) Mengembangkan dan mengoptimalkan proses yang
menghasilkan produk dan jasa tersebut.
10 LANGKAH JURAN MENUJU PERBAIKAN
MUTU
(1) Pastikan semua pegawai menyadari persyaratan dan
perbaikan mutu. Ini menuntut kepemimpinan manajemen
(2) Tetapkan sasaran khusus untuk perbaikan mutu
berkelanjutan terhadap semua kegiatan
(3) Bentuklah organisasi untuk menjamin bahwa sasaran
tersebut telah disusun
(4) Pastikan semua pegawai diberi pelatihan untuk memahami
peran mereka dalam perbaikan mutu
(5) Pastikan bahwa masalah yang merintangi perbaikan mutu
dihilangkan dengan pembentukan tim proyek pemecahan
masalah
10 LANGKAH JURAN MENUJU PERBAIKAN
MUTU (lanjutan)
(6) Pastikan semua kemajuan perbaikan mutu dapat dimonitoring
(7) Pastikan semua kontribusi luar biasa bagi perbaikan mutu
teridentifikasi dan diakui
(8) Pastikan kemajuan dan kontribusi luar biasa dipublikasi
(9) Ukur semua proses dan tingkat perbaikan mutu
(10) Pastikan perbaikan mutu berkelanjutan dan penetapan sasaran
diintergrasikan kedalam sistem manajemen perusahaan
KONSEP TQM MENURUT KAORU
ISHIKAWA
● Seorang akademikus di University Tokyo
● Sering bekerjasama dengan industri dalam penerapan teknik-teknik
pengendalian mutu
● Karyanya yang terkenal : FISH BONE diagram disebut juga Diagram
ISHIKAWA
● Mengembangkan GKM di Jepang dan memperkenalkan istilah
CWQC
● Untuk TQM dia memperkenalkan the Ishikawa model of
relationaships in Total Quality Management
QUALITYCIRCLES
QUALITY ASSURANCE
PDCACONTROL
QUALITY CONTROL
TheIshikawamodelof relationships inTotalQuality Management
TOTAL
QUALITY
MANAGEMENT
Keterangan model ISHIKAWA
– Jaminan mutu adalah pusat TQM. Jaminan mutu menyatakan dengan
jelas bagaimana “fitness for use” akan dicapai dan menyediakan suatu
sistem review untuk memverifikasi bahwa suatu rencana jika diikuti akan
menghasilkan “fitness for use”
– Pengendalian Mutu, merupakan lingkaran kedua yang berperan agar
semua kinerja terkendali, tidak menyimpang. Bila menyimpang, segera
dikoreksi.
– Pengendalian PDCA, berperanan dalam pengendalian setiap tahapan
kerja dengan prinsip-prinsip manajemen. Jika siklus Plan, Do Check,
Action terus dipertahankan maka perbaikan berkelanjutan akan tercapai
– Gugus Mutu, menunjukkan upaya mutu bersifat terpadu dan menyeluruh
(tidak total). Tanpa GKM, TQM tidak melibatkan seluruh karyawan
● ISO – 9000 (1987)
● MALCOLM BALRIDGE FRAMEWORK (1987)
● SIX-SIGMA (1987)
● EFQM (The European Foundation for Quality
Management)(1987)
● TENNERDETORO (1992)
● BSC (Balanced Scorecard) (1992)
4. KONSEP MANAJEMEN MUTU YANG
BARU
Penelitian Booz Allen Hamilton (2003) terhadap
● 26 penerima Malcolm Award
● 150 esksekutif Fortune 1000
● 126 pimpinan Perguruan Tinggi, healthcare dan smallbusiness
ORGANISASI MALCOLM ISO-9000 SIX-SIGMA
BSC
Perguruan Tinggi 46,7 11,0 15,8
24,0
Healthcare org. 37,7 31,5 23,0
22,1
Small Business 34,0 31,5 21,1
19,6
Relevance of Performance Approachs (%)
→ Menyatakanrelevan dan sangat relevan
SMM ISO-9000
ISO
9000
ISO
9004
ISO
9001
SMM SERTIFIKAT
SMM
Konsep
dan
kosa
kata
Pedoman
Penerapan
SMM
Persyaratan
SMM
malcolm balridge framework
LEADERSHIP PELANGGAN
INFORMASI
&
ANALISIS
H A S I L
S D M
EFEKTIVITAS
PROSES
PERENCANAAN
DRIVE SYSTEM MEASURES
OUTCOMES
OF PROGRES
Diinisiasi The National Institute of Standards Technology (NIST), USA 1987
www.balridge.nist.gov
model dasar EFQM
1
LEADER -
SHIP
9
BUSINESS
RESULTS
5
PROCESS
MANAGE –
MENT
2
POLICY
&
STRATEGY
6
CUSTOMER
SATIS –
FACTION
3
PEOPLE
MANAGE –
MENT
4
RESOURCES
7
PEOPLE
SATIS –
FACTION
8
IMPACT
on
SOCIETY
ORGANISASI HASIL
EUROPEAN FOUNDATION for QUALITY MANAGEMENT
http://www.efqm.org/EFQM
1992
six sigma
 Menerapkan proses berbasis statistik utk memperkuat kemampuan
perusahaan memperbaiki proses
 3 Strategi SIX SIGMA
 Perancangan / perancangan ulang proses
 Manajemen proses
 Perbaikan proses baik kontinyu maupun
• Konsep perbaikan proses : Define-Measure-Analyze-Improve-
Control (DMAIC)
TENNER DETORO (1992)
TQM : 3 Steps to Continuous Improvement
Steps Key Activities
Customer Focus • Identifying Customer
• Understanding Customer
Expectations
Process Improvement • Define Problem
• Identify and Document Process
• Measure Performance
• Understand why
• Develop Test Idea
• Implement solutions and evaluate
Total Involvement • Develop Leadership
• Empowered Work Force
• Develop Supplier Relation
BALANCE SCORECARD ( BSC )
● Merupakan bagian dari sistem manajemen strategis
● Tolok ukur kinerja organisasi terdiri dari 4 perspektif
1. Perspektif keuangan
2. Perspektif pelanggan
3. Perspektif proses usaha internal
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
KERANGKA PENGUKURAN KINERJA SESUAI B S C
PENGUKURAN KINERJA INDIKATOR
K E U A N G A N
Apakah kinerja keuangan meningkat ?
P E L A N G G A N
Apakah pelanggan merasakan nilai (mutu) yang
dihasilkan lebih baik ?
Proses Usaha Internal
Sudahkah diperbaiki proses kunci usaha yang
dapat memberi nilai (mutu) lebih baik ?
Pembelajaran dan Pertumbuhan
Apakah kita mempertahankan kemampuan,
berubah dan peningkatan perbaikan ?
?
?
?
?
Sumber :
Kaplan dan Norton (1996)
“To achieve our
vision, how
should we
appear to our
customers ?”
“To satisfy our
share holders
and customers,
what business
processes must
we excel at ?”
Customer Internal Business Process
“To achieve our
vision, how will
we sustain our
ability to
change and
improve ?”
Learning and Growth
“To succeed
financially, how
should we
appear to our
shareholders?”
Financial
Vision
and
Strategy
BSC memberikan suatu kerangka
kerja untuk menjabarkan strategi
ke
dalam istilah operasional
STANDART OPERASI
PROSEDUR (SOP)
PELAYANAN PUBLIK
halaman 71 dari 50 halaman
LATAR BELAKANG :
 Setiap pekerjaan yang dapat menimbulkan resiko harus
dilakukan dengan prosedur yang ketat dan tetap untuk
meniadakan atau mengurangi resiko/kesalahan
 Apabila pilot tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
aturan, maka pesawat akan jatuh dan banyak penumpang
menjadi korban.
 Bila dokter tidak melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur,
maka pasien dapat meninggal atau cacat.
 Bila pemadam kebakaran tidak menjalankan tugasnya sesuai
dengan prosedur, maka dapat menimbulkan banyak korban
jiwa dan materi.
 Pelayanan juga mengandung resiko (mendapat komplain dari
masyarakat) jadi harus memiliki prosedur yang jelas.
Istilah SOP:
1.Standard operating procedure (SOP)
2.Standar Prosedur Operasional (SPO)
3.Prosedur tetap (Protap)
4.Prosedur kerja
5.Prosedur tindakan
6.Prosedur penatalaksanaan
7.Petunjuk pelaksanaan
8.Petunjuk teknis
73
SOP
 DIKENAL JUGA DENGAN NAMA PROTAP
 MERUPAKAN SALAH SATU POIN PENTING
DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK
 MERUPAKAN CERMIN KESUNGGUHAN DAN
ITIKAD BAIK SATUAN KERJA PERGURUAN
TINGGI DALAM MELAYANI MAHASISWA &
MASYARAKAT.
PENGERTIAN SOP :
 PROSEDUR/TATA CARA KERJA/TATA URUTAN
PELAKSANAAN KERJA YANG SUDAH DITETAPKAN
DENGAN STANDART TERTENTU.
 DOKUMEN TERTULIS YANG MEMUAT PROSEDUR
KERJA SECARA RINCI, TAHAP DEMI TAHAP DAN
SISTEMATIS.
 TATACARA ATAU TAHAPAN YANG DIBAKUKAN DAN
YANG HARUS DIALUI UNTUK MENYELESAIKAN SUATU
PROSES KERJA TERTENTU
KATA KUNCI STANDART
• DERAJAT TERBAIK
•SESUATUYANG DIBAKUKAN
•HARAPANYANGSPESIFIK
•PATOKANPENCAPAIAN
BERBASISPADA TINGKAT
•PEDOMANATAUMODEL
TUJUAN SOP:
 MENJAGA KONSISTENSI DAN TINGKAT
KINERJA PETUGAS ATAU TIM DALAM
ORGANISASI ATAU UNIT.
 MENGETAHUI DENGAN JELAS PERAN DAN
FUNGSI TIAP-TIAP POSISI DALAM
ORGANISASI
 MEMPERJELAS ALUR TUGAS, WEWENANG
DAN TANGGUNG JAWAB DARI PETUGAS
TERKAIT.
 MELINDUNGI ORGANISASI DAN STAF DARI
MALPRAKTEK ATAU KESALAHAN
ADMINISTRASI LAINNYA.
 MENGHINDARI KEGAGALAN/KESALAHAN,
KERAGUAN, DUPLIKASI DAN TIDAK
EFISIENSI
FUNGSI SOP :
 MEMPERLANCAR TUGAS PETUGAS /TIM.
 SEBAGAI DASAR HUKUM BILA TERJADI
PENYIMPANGAN.
 MENGETAHUI DENGAN JELAS HAMBATAN-
HAMBATANNYA DAN MUDAH DILACAK.
 MENGARAHKAN PETUGAS UNTUK SAMA-SAMA
DISIPLIN DALAM BEKERJA.
 SEBAGAI PEDOMAN DALAM MELAKSANAKAN
PEKERJAAN RUTIN.
PRINSIP-PRINSIP SOP :
 Harus ada pada setiap kegiatan
pelayanan
 Bisa berubah sesuai dengan perubahan
standar profesi atau perkembangan iptek
serta peraturan yang berlaku.
 Memuat segala indikasi dan syarat-syarat
yang harus dipenuhi pada setiap
upaya, disamping tahapan-tahapan yang
harus dilalui setiap kegiatan pelayanan
 Harus didokumentasikan
Bentuk SOP
80
1. Simple Steps
2. Hierarchical Steps
3. Graphic Procedures
4. Flow Chart
81
JENIS DAN RUANG LINGKUP SOP:
1. SOP PELAYANAN PROFESI :
 SOP YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK
KEILMUAN : SOP MENGENAI PROSES BELAJAR
MENGAJAR, KERJA DIAGNOSTIK DAN TERAPI,
PENELITIAN, PENMAS, DSB.
 SOP YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK
MANAJERIAL : SOP KEWENANGAN.
2. SOP PELAYANAN TEKNIS DAN
ADMINISTRASI
 SOP PELAYANAN
 SOP PELAPORAN
 SOP PERENCANAAN PROGRAM
FORMAT SOP:
1. Sederhana: disusun bila suatu pekerjaan hanya
terdapat serangkaian langkah-langkah pendek,
singkat dan tidak rinci
2. Hirarki : disusun bila suatu pekerjaan terdapat
langkah-langkah yang lebih rinci, panjang, dan
banyak keputusan-keputusan yang harus
dilakukan.
3. Grafis: prosedur grafis biasanya dilengkapi dengan
gambar, foto atau diagram sebagai ilustrasi.
4. Flowcharts atau diagram alur: dapat
menggambarkan dengan jelas hubungan antara
langkah-langkah kerja baik secara fisik maupun
logis
CONTOH SOP SEDERHANA
 SOP PENERIMAAN SURAT/SURAT MASUK :
 PETUGAS MENERIMA SURAT/SURAT MASUK
 PETUGAS MENCATAT DALAM BUKU EKSPEDISI
 PETUGAS MENDISTRIBUSIKAN SURAT PADA
BAGIAN YANG DITUJU
CONTOH SPOP HIRARKHI:
 SOP SURAT MASUK
 PETUGAS MENERIMA SURAT MASUK
 PETUGAS MENCATAT DALAM BUKU EKSPEDISI
 PETUGAS MENYERAHKAN SURAT KEPADA SEKRETARIS DI
BAGIAN
 SEKRETARIS AKAN MEMBUKA SURAT DAN
MENGKLASIFIKASIKAN ISI SURAT
 UNTUK SURAT TERTUTUP SEKRETARIS TIDAK BERHAK
MEMBUKA
 MENDISTRIBUSIKAN SURAT PADA YANG BERKEPENTINGAN
SOP GRAFIS:
SOP SURAT MASUK :
SOP FLOWCHARTS:
SOP SURAT MASUK
MENERIMA SURAT
MENCATAT MENGKLASIFIKASIKAN
MENDISTRIBUSIKAN
SOP MENURUT TEKNOLOGI YG DIGUNAKAN :
 MANUAL SOP: DILAKUKAN SECARA
MANUAL
CONTOH: PENYERAHAN SURAT
PELANGGARAN LALU LINTAS, SIDANG
PENGADILAN, PENGURUSAN IJIN, DSB.
 COMPUTERISASI: ONLINE/
MENGGUNAKAN SISTEM SOFTWARE
UNTUK MENGATUR ALUR KERJA
CONTOH: SISTEM OPERATOR TELEPON,
HOTLINE, RESERVASI
PENERBANGAN/HOTEL, PEMBAYARAN VIA
CREDIT CARD, DSB
 SEMI KOMPUTERISASI : CAMPURAN
ANTARA MANUAL DAN COMPUTERIZED
CONTOH: PELAYANAN KTP/SIM/STNK.
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN SOP PELAYANAN :
1. MERUMUSKAN TUJUAN PROTAP
2. MENENTUKAN KEBIJAKAN-
KEBIJAKAN YANG BERKAITAN
DENGAN SOP/PROTAP:
MENTERJEMAHKANPOLICY/KEBIJAK
AN DENGAN MAKSUD UNTUK :
TERJAMINNYA SUATU KEGIATAN
PELAYANAN DAN MEMBUAT
STANDAR KINERJA
3. MEMBUAT ALIRAN PROSES
4. MENYUSUN PROSEDUR ATAU
PELAKSANAAN KEGIATAN
SIAPA YANG HARUS MENYUSUN
SOP ?
 SOP BUKAN PRODUK INDIVIDU TAPI TIM/KELOMPOK
YANG MEWAKILI LEMBAGA
 DIBUAT OLEH MEREKA YANG MEMILIKI
PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN YANG CUKUP
DALAM BIDANG PEKERJAAN DI LINGKUNGANNYA.
 SOP DIBUAT UNTUK LINGKUNGAN KERJA TERTENTU.
 SOP YANG DIBUAT DI SUATU LEMBAGA AKAN
BERBEDA DENGAN SOP DI LEMBAGA LAIN
SOP PELAYANAN KTP
SURAT PENGANTAR RT/RW
KELURAHAN
KSK FORMULIR KTP MEMBAYAR ADM
KECAMATAN
PEMBAYARAN LEGALISASI FOTO
RETRIBUSI
PENGAMBILAN KTP
SOP PELAYANAN SURAT PENGANTAR
RT/RW
MENGISI FORM
MENUNJUKKAN KSK
PEMBERIAN STAMPEL RT
PEMBERIAN STEMPEL RW
SOP PELAYANAN FORMULIR KTP DI
KELURAHAN
PENGANTAR RT/RW
MENGISI FORM
MENUNJUKKAN KSK
MENGISI FORM PEMBAYARAN
RETRIBUSI
PEMBERIAN STEMPEL
SOP PELAYANAN KTP DI KECAMATAN
FORMULIR DARI KELURAHAN
LOKET PENERIMA
MEMBAYAR LEGALISASI
RETRIBUSI
FOTO
PENGAMBILAN KTP
YANG HARUS DIPERHATIKAN :
 SOP HARUS DITULIS DAN MENJELASKAN SECARA
SINGKAT LANGKAH DEMI LANGKAH.
 TAMPILAN SOP HARUS MUDAH DIBACA DAN
DIMENGERTI DENGAN CEPAT.
 GUNAKAN KATA KERJA DALAM KALIMAT AKTIF
BUKAN KALIMAT PASIF.
 SOP HARUS TETAP MUTAKHIR (UP-TO-DATE),
HARUS DIEVALUASI SECARA PERIODIK.
DISARANKAN DITINJAU MINIMAL SETIAP SATU
TAHUN SEKALI, UNTUK BIDANG KESEHATAN
(CLINIC) MINIMAL18 BULAN SEKALI.
HAMBATAN PELAYANAN:
 SOP TIDAK DIDOKUMENTASIKAN/DISAMPAIKAN
KEPADA MASYARAKAT(HANYA DIKETAHUI PIHAK
INTERNAL)
 SOP TIDAK JELAS/TIDAK MUDAH DIPAHAMI
 PETUGAS/PEJABAT BERWENANG KURANG
DISIPLIN:
 MENINGGALKAN TEMPAT PADA JAM KERJA
 BERISTIRAHAT TERLALAU LAMA
 LAMBAT DALAM MELAYANI(TIDAK ADA
TARGET WAKTU)
 ORIENTASI KEWENANGAN YANG TIDAK JELAS,
KHUSUSNYA PADA SITUASI TERTENTU:
 CUTI
 SAKIT
 TIDAK MASUK MENDADAK
 IJIN
 LIBUR LEBARAN
ANATOMI SOP
1. IDENTITAS SOP
a. Halaman Judul/Cover:
1) Judul
2) Instansi/Satuan Kerja
3) Tahun pembuatan
4) Informasi lain yang diperlukan/alamat
instansi
b. Lembar Pengesahan Dokumen SOP
c. Daftar isi.
d. Penjelasan singkat penggunaan
a. Nama SOP, nama prosedur kerja yang di SOP-
kan;
b. Satuan kerja/unit kerja;
c. Nomor, nomor prosedur kerja yang di SOP-kan;
d. Tanggal pembuatan, tanggal pertama kali SOP
dibuat;
e. Tanggal revisi, tanggal SOP direvisi;
f. Tanggal efektif, tanggal mulai diberlakukan;
g. Pengesahan oleh pejabat yang berwenang;
h. Dasar hukum;
i. Keterkaitan, keterkaitan dengan standar kerja yang
lain;
j. Peringatan;
k. Kualifikasi personel;
l. Peralatan dan perlengkapan.
2. URAIAN SOP
a. Nomor;
b. Aktivitas;
c. Pelaksana/aktor;
d. Mutu baku berupa:
- Kelengkapan;
- Waktu
- Output;
e. Keterangan.
3. FLOWCHARTS
Pembuatan Laporan Konsinyering
Contoh Format Flowchart SOP AP
LANGKAH TEKNIS PENYUSUNAN SOP
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Tim bertugas untuk melakukan identifikasi
kebutuhan, mengumpulkan data, melakukan
analisis prosedur, melakukan pengembangan,
melakukan uji coba, melakukan sosialisasi,
mengawal penerapan, memonitor dan melakukan
evaluasi, melakukan penyempurnaan-
penyempurnaan, menyajikan hasil-hasil
pengembangan mereka kepada pimpinan SOP,
dan tugas-tugas lainnya.
A. PERSIAPAN PENYUSUNAN SOP
1. MEMBENTUK TIM DAN KELENGKAPAN
Agar tim dapat melakukan tugasnya dengan baik,
maka seluruh anggota tim harus memperoleh
pembekalan yang cukup tentang bagaimana
menyusun SOP. Petunjuk pelaksanaan penyusunan
SOP ini menjadi panduan bagi anggota tim dalam
melaksanakan tugasnya.
2. MEMBERIKAN PELATIHAN BAGI ANGGOTA TIM
3. SOSIALISASI SOP KE SELURUH UNIT
Agar seluruh satuan kerja dalam organisasi
mengetahui adanya perubahan yang akan dilakukan,
maka pimpinan-pimpinan unit mengetahui hal ini.
Peran pimpinan puncak akan sangat menentukan
dalam hal ini.
Penilaian kebutuhan adalah proses awal
penyusunan SOP yang dilakukan untuk
mengidentifikasi kebutuhan SOP yang akan
disusun.
Bagi organisasi yang sudah memiliki SOP, maka
tahapan ini merupakan tahapan untuk melihat
kembali SOP yang sudah dimilikinya dan
mengidentifikasi perubahan-perubahan yang
diperlukan.
Bagi organisasi yang sama sekali belum memiliki
SOP, maka proses ini murni merupakan proses
mengidentifikasi kebutuhan SOP.
B. PENILAIAN KEBUTUHAN SOP
Tim dalam mengembangkan SOP setelah
melakukan penilaian kebutuhan (need
assessment) adalah mengumpulkan berbagai
informasi yang diperlukan untuk menyusun
SOP. Identifikasi informasi dapat dilakukan
dengan teknik pengumpulan data seperti
brainstorming, focus group discussion,
wawancara, survey, benchmark, dan telaahan
dokumen.
C. PENGEMBANGAN SOP
1. PENGUMPULAN INFORMASI DAN
INDENTIFIKASI ALTERNATIF
Pengembangan SOP pada dasarnya meliputi lima
tahapan proses kegiatan secara berurutan yang
dapat dirinci sebagai berikut:
Analisis terhadap alternatif-alternatif prosedur yang
berhasil diidentifikasi untuk dibuatkan standarnya.
Prinsip-prinsip penyusunan SOP dapat digunakan
sebagai acuan untuk menentukan mana alternatif
prosedur yang akan dipilih untuk distandarkan
antara lain, yaitu:
a.Kemudahan dan kejelasan.
b.Efisiensi dan efektivitas.
c.Keselarasan.
d.Keterukuran.
e.Dinamis.
f.Berorientasi pada pengguna/mereka yang
dilayani.
g.Kepatuhan hukum.
h.Kepastian hukum
2. ANALISIS DAN PEMILIHAN ALTERNATIF
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
penulisan SOP, antara lain:
3. PENULISAN SOP
a. Tipe SOP
Terdapat dua tipe SOP yang dapat digunakan,
yaitu technical SOP (Teknis) atau administrative
SOP (Administratif).
b. Format SOP
Format SOP yang dapat digunakan meliputi:
Simple steps, Hierarchical steps, Graphic, dan
Flowcharts. Untuk SOP Administrasi Pemerintahan
distandarkan menggunakan format Branching
Flowcharts.
c. Tingkatan kerincian/detail
Jenis pekerjaan akan memberikan pengaruh pada
tingkatan kerincian SOP yang akan dibuat.
d. Prinsip-prinsip penyusunan SOP
SOP harus dirumuskan dengan memenuhi prinsip-
prinsip: Kemudahan dan kejelasan; Efisiensi dan
efektivitas.; Keselarasan; Keterukuran; Dinamis;
Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayanl);
Kepatuhan hukum; dan Kepastian hukum.
e. Anatomi SOP dan pendokumentasian SOP
Anatomi dan Pendokumentasian disesuaikan dengan
ketentuan SOP yang berlaku.
4. PENGUJIAN DAN REVIU SOP
SOP yang telah dirumuskan oleh tim SOP
harus melalui tahapan pengujian dan reviu.
Proses pengujian dan reviu kemungkinan akan
memaksa tim untuk kembali pada proses-
proses pengumpulan data dan analisis, karena
masih memerlukan informasi-informasi
terbaru/tambahan yang tidak terpikirkan
sebelumnya.
Proses pengesahan dokumen SOP, merupakan
tindakan pengambilan keputusan oleh pimpinan
K/L/Pemda.
Efektivitas kerja tim sangat tergantung dari
tingkat keterlibatan pimpinan. Keterlibatan
pimpinan dalam memberikan arahan kepada
tim sejak permulaan tim dibentuk, akan sangat
memudahkan proses pengesahan. Jika
keterlibatan pimpinan sangat terbatas, maka
tim harus secara aktif membenkan informasi
kemajuan sampai akhirnya informasi mengenai
hasil final yang telah diperoleh tim.
5. PENGESAHAN SOP
Penerapan SOP dalam praktek penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi merupakan langkah
selanjutnya pada siklus SOP setelah
pengembangan SOP yang menghasilkan rumusan
SOP yang secara formal ditetapkan oleh pihak
pimpinan organisasi.
Penerapan SOP meliputi tahapan-tahapan
sistematis dimulai dari langkah memperkenalkan
SOP sampai pada pengintegrasiaan SOP dalam
pelaksanaan prosedur-prosedur keseharian
organisasi.
D. INTEGRASI (PENERAPAN) SOP
1. Monitoring
Sebagai bagian dari proses dalam penerapan
SOP, organisasi harus mempersiapkan sebuah
mekanisme monitoring kinerja dan memastikan
bahwa SOP telah dilaksanakan dengan baik.
Salah satu kunci keberhasilan penerapan SOP
adalah memonitor setiap pelaksana menguasai
SOP yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah
agar setiap pelaksana dapat bertanggungjawab
atas kinerja pelaksanaan tugasnya yang
dilaksanakan dengan SOP yang berlaku.
E. MONITORING DAN EVALUASI
2. Evaluasi
SOP secara substansial akan membantu organisasi
menjadi lebih produktif. Dengan adanya SOP ini,
maka organisasi telah melakukan sebuah komitmen
jangka panjang dalam rangka membangun sebuah
organisasi menjadi lebih efektif dan kohesif. Tidak
selamanya sebuah SOP berlaku secara permanen,
karena perubahan lingkungan organisasi selalu
membawa pengaruh pada SOP yang telah ada. Oleh
karena itulah SOP perlu secara terus menerus
dievaluasi agar prosedur-prosedur dalam organisasi
selalu merujuk pada akuntabilitas dan kinerja yang
baik.
Evaluasi, sebagai langkah tindak lanjut dari tahapan
monitoring, dapat meliputi substansi SOP itu sendiri
atau berkaitan dengan proses penerapannya.
Disampaikan Oleh : M Budi Djatmiko
Email : layanandjatmiko@yahoo.com
HP: 081-6420-6520
114
M Budi Djatmiko
BAN-PT
Disampaikan Oleh : M Budi Djatmiko
Email : layanandjatmiko@yahoo.com
HP: 081-6420-6520
Alamat BAN PT : Gd D Lt 1 Kemendiknas.
Jln Fatmawati Cipete. Jakarta Selatan
Kode Pos 12410
Tel & Fax: +62-21-7668790
URL.http://ban-pt.kemdiknas.go.id,

More Related Content

Similar to Jogja4.pptx

Total quality control
Total quality controlTotal quality control
Total quality controlchords
 
Buku manual mutu spmi
Buku manual mutu spmiBuku manual mutu spmi
Buku manual mutu spmispmi
 
4. penguatan konsep spmi final 2019 bimtek fasda spmi maret 2019
4. penguatan konsep spmi final 2019 bimtek fasda spmi maret 20194. penguatan konsep spmi final 2019 bimtek fasda spmi maret 2019
4. penguatan konsep spmi final 2019 bimtek fasda spmi maret 2019Nurul Huda
 
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxMANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxzein92
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Manajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qmsManajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qmsastanajava
 
Ssitem penjaminan mutu perguruan tinggi ( bahan pelatihan auditor internal)
Ssitem penjaminan mutu perguruan tinggi ( bahan pelatihan auditor internal)Ssitem penjaminan mutu perguruan tinggi ( bahan pelatihan auditor internal)
Ssitem penjaminan mutu perguruan tinggi ( bahan pelatihan auditor internal)Broto Mudjianto
 
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_ledLpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_ledmalinajeny
 
Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09Ainul Yaqin
 
Total Quality Management (TQM) berkembang untuk meningkatkan kualitas secara ...
Total Quality Management (TQM) berkembang untuk meningkatkan kualitas secara ...Total Quality Management (TQM) berkembang untuk meningkatkan kualitas secara ...
Total Quality Management (TQM) berkembang untuk meningkatkan kualitas secara ...NaylaQonita3
 
1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf
1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf
1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdfRaehanPutraRaishaCam
 
Pengenalan istilah
Pengenalan istilahPengenalan istilah
Pengenalan istilahHoiri Efendi
 
Manajemen Kualitas Proyek
Manajemen Kualitas ProyekManajemen Kualitas Proyek
Manajemen Kualitas ProyekLearner
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitascekkembali dotcom
 
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptxpcnukabtebo
 
Jaminan Mutu : SInergi Akreditasi Lemdiklat dan ISO 9001:2015
Jaminan Mutu : SInergi Akreditasi Lemdiklat dan ISO 9001:2015Jaminan Mutu : SInergi Akreditasi Lemdiklat dan ISO 9001:2015
Jaminan Mutu : SInergi Akreditasi Lemdiklat dan ISO 9001:2015Evan Buwana
 
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924UFDK
 
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptxzetiradesviananda
 
PPT SOSIALISASI AMI 2023 STAISPA.pptx
PPT SOSIALISASI AMI 2023 STAISPA.pptxPPT SOSIALISASI AMI 2023 STAISPA.pptx
PPT SOSIALISASI AMI 2023 STAISPA.pptxROFIFAHM
 

Similar to Jogja4.pptx (20)

Total quality control
Total quality controlTotal quality control
Total quality control
 
Buku manual mutu spmi
Buku manual mutu spmiBuku manual mutu spmi
Buku manual mutu spmi
 
4. penguatan konsep spmi final 2019 bimtek fasda spmi maret 2019
4. penguatan konsep spmi final 2019 bimtek fasda spmi maret 20194. penguatan konsep spmi final 2019 bimtek fasda spmi maret 2019
4. penguatan konsep spmi final 2019 bimtek fasda spmi maret 2019
 
ISO 9001
ISO 9001ISO 9001
ISO 9001
 
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxMANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Manajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qmsManajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qms
 
Ssitem penjaminan mutu perguruan tinggi ( bahan pelatihan auditor internal)
Ssitem penjaminan mutu perguruan tinggi ( bahan pelatihan auditor internal)Ssitem penjaminan mutu perguruan tinggi ( bahan pelatihan auditor internal)
Ssitem penjaminan mutu perguruan tinggi ( bahan pelatihan auditor internal)
 
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_ledLpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
 
Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09
 
Total Quality Management (TQM) berkembang untuk meningkatkan kualitas secara ...
Total Quality Management (TQM) berkembang untuk meningkatkan kualitas secara ...Total Quality Management (TQM) berkembang untuk meningkatkan kualitas secara ...
Total Quality Management (TQM) berkembang untuk meningkatkan kualitas secara ...
 
1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf
1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf
1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf
 
Pengenalan istilah
Pengenalan istilahPengenalan istilah
Pengenalan istilah
 
Manajemen Kualitas Proyek
Manajemen Kualitas ProyekManajemen Kualitas Proyek
Manajemen Kualitas Proyek
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
 
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
 
Jaminan Mutu : SInergi Akreditasi Lemdiklat dan ISO 9001:2015
Jaminan Mutu : SInergi Akreditasi Lemdiklat dan ISO 9001:2015Jaminan Mutu : SInergi Akreditasi Lemdiklat dan ISO 9001:2015
Jaminan Mutu : SInergi Akreditasi Lemdiklat dan ISO 9001:2015
 
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
 
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
 
PPT SOSIALISASI AMI 2023 STAISPA.pptx
PPT SOSIALISASI AMI 2023 STAISPA.pptxPPT SOSIALISASI AMI 2023 STAISPA.pptx
PPT SOSIALISASI AMI 2023 STAISPA.pptx
 

Recently uploaded

"Mengenal Kumbang4D: Situs Judi Online yang Meriah"
"Mengenal Kumbang4D: Situs Judi Online yang Meriah""Mengenal Kumbang4D: Situs Judi Online yang Meriah"
"Mengenal Kumbang4D: Situs Judi Online yang Meriah"HaseebBashir5
 
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...EcaAyu
 
lokmin linsek puskesmas maret 2024.pptx
lokmin linsek puskesmas maret  2024.pptxlokmin linsek puskesmas maret  2024.pptx
lokmin linsek puskesmas maret 2024.pptxnoviariansari
 
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptxStrategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptxRettoDjong
 
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxSTRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxzulkarnain372
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malanggentengcor outdoor
 
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank BJB
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank BJBUNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank BJB
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank BJBunikbetslotbankmaybank
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...unikbetslotbankmaybank
 
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menangPRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menangKen PRTOTO
 
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docxtalalhafid173
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...b54037163
 
PT Gudang Garam tugas kelompok..ppt.pptx
PT Gudang Garam tugas kelompok..ppt.pptxPT Gudang Garam tugas kelompok..ppt.pptx
PT Gudang Garam tugas kelompok..ppt.pptxaciambarwati
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxRizkiArvita
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...hh4102231
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declarealfirdausputra
 
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat LidahHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

"Mengenal Kumbang4D: Situs Judi Online yang Meriah"
"Mengenal Kumbang4D: Situs Judi Online yang Meriah""Mengenal Kumbang4D: Situs Judi Online yang Meriah"
"Mengenal Kumbang4D: Situs Judi Online yang Meriah"
 
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
 
lokmin linsek puskesmas maret 2024.pptx
lokmin linsek puskesmas maret  2024.pptxlokmin linsek puskesmas maret  2024.pptx
lokmin linsek puskesmas maret 2024.pptx
 
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptxStrategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
 
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxSTRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank BJB
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank BJBUNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank BJB
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank BJB
 
KONSEP DASAR ILMU PEMASARAN DAN MEMAHAMI BAGAIMANA PEMASARAN SECARA HOLISTIK
KONSEP DASAR ILMU PEMASARAN DAN MEMAHAMI BAGAIMANA PEMASARAN SECARA HOLISTIKKONSEP DASAR ILMU PEMASARAN DAN MEMAHAMI BAGAIMANA PEMASARAN SECARA HOLISTIK
KONSEP DASAR ILMU PEMASARAN DAN MEMAHAMI BAGAIMANA PEMASARAN SECARA HOLISTIK
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
 
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menangPRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
PT Gudang Garam tugas kelompok..ppt.pptx
PT Gudang Garam tugas kelompok..ppt.pptxPT Gudang Garam tugas kelompok..ppt.pptx
PT Gudang Garam tugas kelompok..ppt.pptx
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
 

Jogja4.pptx

  • 1. APTISI Wilayah V DIY Workshop Konsep & Aplikasi SPMI Berbasis Teknologi Informasi dalam Rangka Audit Eksternal (AIPT, LAM dan ISO) Yogyakarta, 25-26 Maret 2015
  • 2. KONSEP TOTAL QUALITY MANAGEMENT ( TQM ) dan STANDART OPERASI PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERGURUAN TINGGI Oleh : M Budi Djatmiko BAN-PT APTISI PUSAT APTISI WILAYAH V Jogjakarta Sahid Rich Hotel, 25-26 Maret 2015
  • 4. Standar Mutu Kinerja PT 4 PENDAHULUAN [1]  Konsep Penjaminan Mutu: Pendidikan tinggi di suatu perguruan tinggi dinyatakan bermutu, jika perguruan tinggi itu: 1. Mampu menetapkan dan mewujudkan visi melalui pelaksanaan missinya (aspek deduktif), dan 2. Mampu memenuhi kebutuhan stakeholders (aspek induktif), berupa: kebutuhan kemasyarakatan (societal needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs), dan kebutuhan profesional (professional needs).
  • 5. Standar Mutu Kinerja PT 5 PENDAHULUAN [2]  Definisi: Penjaminan mutu di perguruan tinggi merupakan suatu sistem manajemen yang menyang-kut sumberdaya dan informasi untuk mempertahan-kan dan meningkatkan mutu pelaksanaan missi dalam mewujudkan visinya.  Tujuan Penjaminan Mutu: Mempertahankan dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berke-lanjutan (continuous improvement) untuk mewujud-kan visi melalui pelaksanaan missinya (tridharma perguruan tinggi) serta dapat memenuhi kebutuhan stakeholders.
  • 6. Standar Mutu Kinerja PT 6 PENDAHULUAN [3] Ada tiga pilar penjaminan mutu di perguruan tinggi, yaitu: (1) missi perguruan tinggi, (2) strategi dasar pelaksanaan missi (RENSTRA), dan (3) standar mutu kinerja perguruan tinggi. Missi perguruan tinggi adalah tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan missi banyak pekerjaan yang harus dilakukan, biasanya dengan urutan tertentu.
  • 7. Standar Mutu Kinerja PT 7 PENDAHULUAN [4] Sering kali suatu pekerjaan merupakan prasyarat untuk pekerjaan berikutnya yang menjadi prasyarat untuk pekerjaan berikutnya lagi, dan seterusnya. Dengan demikian output dari suatu pekerjaan menjadi input untuk pekerjaan berikutnya. Persinggungan antara pekerjaan yang menyerahkan hasil kerja dengan pekerjaan berikutnya yang menerima hasil kerja itu disebut ‘interface’. Interface ini merupakan titik kritis dalam penjaminan mutu.
  • 8. Standar Mutu Kinerja PT 8 PENDAHULUAN [5] Dalam penjaminan mutu, setiap hasil kerja yang diserahkan kepada yang menerima harus memenuhi standar atau format tertentu (standar mutu) yang telah disetujui bersama agar seluruh hasil kerja dapat bermutu. Jadi, standar mutu kinerja perguruan tinggi meliputi standar mutu dari semua pekerjaan dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
  • 9. Standar Mutu Kinerja PT 9 PENDAHULUAN [6] Beberapa mata rantai penjaminan mutu meliputi: (1) kebijakan mutu, (2) prosedur kerja, (3) instruksi kerja, (4) standar mutu, (5) audit, (6) tindakan koreksi, dan (7) tinjauan manajemen. Dalam tulisan ini hanya akan dikemukakan butir 1-4 saja.
  • 10. Standar Mutu Kinerja PT 10 LANDASAN HUKUM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI [1]  Undang-undang No. 20/2003 tentang Sisdiknas. Evaluasi pendidikan yang terdiri dari kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan.  PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Ps 45 tentang pengendalian Mutu. Ps 18, 19 tentang Standar Kompetensi Pendidikan Tinggi.  PP tentang Pendidikan Tinggi (Rancangan).  UU DIKTI No. 12 tahun 2012  Permen DIKTI SNPT no. 49 tahun 2015
  • 11. Standar Mutu Kinerja PT 11 LANDASAN HUKUM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI [2]  Higher Education Long Term Strategy 2003-2010. “In a healthy organization, a continuous quality improvement should become its primary concern. Quality Assurance should be internally driven …….”  Pokja Penjaminan Mutu (Quality Assurance), Ditjen Dikti, 2003. Penetapan standar dan mekanisme penjaminan mutu adalah otoritas perguruan tinggi, yang penting adalah upaya benchmarkingmutu pendidikan tinggi berkelanjutan.  Kesepakatan Rakernas DIKTI di Surabaya, 29 November – 1 Desember 2004.
  • 12. Standar Mutu Kinerja PT 12 TIGA KEGIATAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Kegiatan Tujuan Sifat Pelaksana Akreditasi Evaluasi eksternal Fakultatif, eksternal BAN-PT, atau lembaga lain Evaluasi PS Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) Izin opera- sional PS Wajib, eksternal Ditjen Dikti Penjaminan Mutu Peningkatan mutu pendi- dikan tinggi Fakultatif, internal Perguruan tinggi ybs.
  • 13. Standar Mutu Kinerja PT 13 KEBIJAKAN MUTU Rumusan kebijakan mutu biasanya meliputi: 1. Missi. 2. Deskripsi tentang sistem manajemen penjaminan mutu. 3. Garis besar tanggung jawab staf penjaminan mutu. 4. Lingkup pekerjaan yang ada prosedur penjaminan mutunya. 5. Bagaimana penjamin- an mutu didokumen- tasikan. 6. Bagaimana pelaksa- naan pengawasan penjaminan mutu.
  • 14. Standar Mutu Kinerja PT 14 KEBIJAKAN MUTU SUATU “PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN” (CONTOH) 1. MISSI. Pusat pelatihan ini menyelenggarakan pelatihan- pelatihan yang dapat diandalkan dan bermutu dalam bidang manajemen pendidikan. 2. KOMITMEN PADA MUTU. Pusat pelatihan ini menjanjikan layanan bermutu tinggi kepada pelanggan. Pusat ini menerapkan sistem penja-minan mutu dalam melaksakan missi untuk mencapai tujuan-tujuannya dengan mengutama- kan kepentingan pelanggan.
  • 15. Standar Mutu Kinerja PT 15 3. MANAJEMEN PENJAMINAN MUTU. Sistem pen-jaminan mutu menjadi tanggung jawab Tim Peng-awas Penjaminan Mutu yang diketuai oleh kepala Pusat Pelatihan ini. Tim ini bertanggung jawab atas kebijakan mutu dan pengawasan keefektifan sistem mutu. Pelaksanaan penjaminan mutu dila- kukan oleh Tim Pelaksana Penjaminan Mutu yang bertugas menyusun prosedur kerja, melakukan audit mutu, memonitor pelaksanaan sistem penja-minan mutu, dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada Tim Pengawas Penjaminan Mutu.
  • 16. Standar Mutu Kinerja PT 16 4. TANGGUNG JAWAB STAF. Setiap staf pusat pe-latihan ini bertanggung jawab untuk melaksanakan penjaminan mutu dalam lingkup pekerjaan masing-masing. Khususnya mereka harus: (a) memiliki dokumen penjaminan mutu yang mutakhir, (b) me-mahami isi dokumen yang diperlukan, dan (c) me- laksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja yang berlaku. 5. DOKUMEN-DOKUMEN PENJAMINAN MUTU. Selain kebijakan mutu, dokumen penjaminan mutu meliputi: (a) prosedur untuk setiap jenis pekerjaan, dan (b) instruksi kerja yang merinci prosedur kerja.
  • 17. Standar Mutu Kinerja PT 17 Pekerjaan-pekerjaan berikut ada prosedurnya: a. Seleksi calon peserta pelatihan. b. Perencanaan pelatihan. c. Pembelian barang dan pemilihan rekanan. d. Pengajaran. e. Penilaian. f. Pemeriksaan barang dan persediaan. g. Pengauditan dan tindakan perbaikan. h. Pencatatan mutu. i. Pelatihan staf. BERBAGAI PEKERJAAN YANG ADA PROSEDURNYA
  • 18. Standar Mutu Kinerja PT 18 7. TINJAUAN MANAJEMEN. Tim Pengawas Penja-minan Mutu akan menelaah sistem penjaminan mutu setiap 6 bulan, khususnya kesesuaian pelak-sanaan dengan standar mutu, ketidak-sesuaian, dan kesungguhan tindakan perbaikan/koreksi. Bila ditemukan bahwa program penjaminan mutu tidak efektif, atau tidak sesuai dengan keperluan pelang- gan, maka Tim Pengawas Pen- jaminan Mutu akan melakukan perubahan yang dianggap perlu pada sistem mutu.
  • 19. Standar Mutu Kinerja PT 19 PROSEDUR KERJA [1]  Prosedur kerja adalah suatu uraian sistematis tentang pelaksanaan suatu pekerjaan. Uraian ini memuat: 1. Batasan lingkup pekerjaan. 2. Pembagian pekerjaan itu menjadi langkah-langkah pelaksanaan yang terpisah dan urutannya. 3. Siapa pelaksana dari setiap langkah itu. 4. Bagaimana cara penyerahan pekerjaan dari suatu langkah ke langkah yang berikutnya.
  • 20. Standar Mutu Kinerja PT 20 PROSEDUR KERJA [2]  Prosedur kerja yang baik harus logis, jelas, dan mudah implementasinya. Karena itu mula-mula perlu dibuat suatu bagan alir untuk mendeskripsikan prosedur kerja tersebut.  Bagan alir dibuat dengan memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan itu dan urutannya.  Bagan alir diperlukan untuk memudahkan menyusun prosedur kerja.  Sebagai contoh, berikut diberikan bagan alir untuk penulisan skripsi oleh mahasiswa.
  • 21. Maret '06 Standar Mutu Kinerja PT 21 Mulai Penugasan me- nulis skripsi oleh jurusan kpd mhs Penugasan mem- bimbing skripsi oleh jrs kpd dosen Dosen & mhs bahas tugas menulis skripsi Mhs susun rencana skripsi Rencana skripsi OK? Penulisan skripsi, termasuk pengum- pulan & analisis data Konsultasi pe- nulisan skripsi dgn dosen Skripsi OK? Ujian skripsi Perbaikan skripsi Sele- sai Ya Tdk Ya Tdk Skripsi disahkan Gambar 1. Bagan Alir Penulisan/Pembimbingan Skripsi Mahasiswa
  • 22. Standar Mutu Kinerja PT 22 PROSEDUR KERJA [3]  Suatu prosedur kerja biasanya terdiri dari bebera-pa bagian sebagai berikut: (1) untuk apa, (2) ruang lingkup, (3) tanggung jawab, (4) definisi, (5) acuan, (6) rincian prosedur, dan (7) lampiran. (1) UNTUK APA. Kemukakan secara ringkas untuk apa prosedur ini disusun, biasanya cukup dalam satu paragraf singkat. (2) RUANG LINGKUP. Dalam bagian ini dikemuka-kan apa saja yang dicakup dalam prosedur ini serta dalam hal apa perlu digunakan.
  • 23. Standar Mutu Kinerja PT 23 PROSEDUR KERJA [4] (3) TANGGUNG JAWAB. Pada bagian ini disebut-kan siapa yang bertanggung jawab tentang apa pada setiap langkah pelaksanaan pekerjaan. (4) DEFINISI. Semua istilah yang punya arti khusus yang digunakan dalam suatu prosedur didefinisi-kan dalam bagian ini. (5) ACUAN. Bila ada peraturan, metode, standar, prosedur lain, atau apa saja yang diacu dalam prosedur ini, maka acuannya perlu dicantumkan dalam bagian ini.
  • 24. Standar Mutu Kinerja PT 24 PROSEDUR KERJA [5] (6) RINCIAN PROSEDUR. Bagian ini merupakan urai-an naratif bagan alir prosedur kerja, cukup satu pa-ragraf untuk setiap langkah pelaksanaan pekerjaan. Dalam uraian naratif untuk setiap langkah hendak-nya tersirat: (a) langkah itu merupakan suatu tindak-an, (b) siapa saja yang melaksanakan langkah itu, (c) apa output dari langkah tersebut, dan (d) langkah itu dapat diaudit. Misalnya, uraian untuk langkah ‘Konsultasi penulisan skripsi’: “Dosen memberikan saran tentang pemecahan masalah akademik yang dihadapi mahasiswa dalam penulisan skripsinya”.
  • 25. Standar Mutu Kinerja PT 25 PROSEDUR KERJA [6] (7) LAMPIRAN. Dokumen atau formulir yang perlu dilampirkan untuk memperjelas, atau untuk keper-luan pelaksanaan perosedur. Misalnya bagan alir prosedur (biasanya memang dilampirkan), formulir-formulir, dll.  Agar suatu prosedur kerja dapat dilaksanakan dan efektif, maka yang diminta menulis konsep awal prosedur ini sebaiknya orang yang berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
  • 26. Standar Mutu Kinerja PT 26 INSTRUKSI KERJA [1]  Prosedur kerja hanya menguraikan secara garis besar apa yang harus dikerjakan dan oleh siapa, tetapi tidak tentang bagaimana melaksanakannya. Cara melaksanakan suatu pekerjaan dituangkan dalam suatu instruksi kerja. Makin besar kemung- kinan salah melaksanakan suatu pekerjaan, makin perlu adanya instruksi kerja yang rinci dan jelas.  Instruksi kerja adalah suatu petunjuk pelaksanaan untuk setiap langkah dalam suatu prosedur.  Bila instruksi kerja cukup panjang/rumit, maka instruksi ini perlu disertai dengan bagan alir.
  • 27. Standar Mutu Kinerja PT 27 INSTRUKSI KERJA [2]  Contoh instruksi kerja tentang “Pembimbingan/ penulisan skripsi mahasiswa S1”. 1. RUANG LINGKUP. Pembimbingan dan penulisan skripsi mahasiswa S1 Fakultas X. 2. INSTRUKSI KERJA. (i) Ketua PS menugas-kan mahasiswa menulis skripsi paling lambat 1 minggu setelah mahasiswa tsb memenuhi syarat pada Dokumen xx.1; (ii) Ketua PS menugaskan dosen yang memenuhi syarat pada Dokumen xx.2 untuk membimbing skripsi mahasiswa pada butir i paling lambat 1 minggu setelah mhs tsb memenuhi
  • 28. Standar Mutu Kinerja PT 28 INSTRUKSI KERJA [3] syarat pada Dokumen xx.1; (iii) Mahasiswa ybs me-nemui dosen pembimbing untuk membicarakan tugas penulisan skripsi paling lambat 1 minggu setelah ia ditugaskan oleh Ketua PS; (iv) Mhs me-nyusun rencana penulisan skripsi sesuai dengan pedoman pada Dokumen xx.3; (v) Bila rencana skripsi telah disetujui dosen, mahasiswa mengum-pulkan data dan menulis skripsi sesuai dengan pedoman penulisan skripsi pada Dokumen xx.4; (vi) Selama pengumpulan data dan penulisan skripsi mhs paling sedikit 3 kali berkonsultasi dgn
  • 29. Standar Mutu Kinerja PT 29 INSTRUKSI KERJA [4] dosen sesuai pedoman konsultasi pada Dokumen xx.5; (vii) Mhs menempuh ujian skripsi menurut tata cara pada Dokumen xx.6, bila naskah skripsi secara prinsip sudah dinilai cukup oleh dosen, (viii) Mhs memperbaiki naskah skripsi sesuai dengan saran-saran yang diberi-kan pada watu ujian skripsi, (ix) Skripsi disahkan oleh Ketua Jurusan dan Dekan Fakultas setelah memenuhi syarat pada Dokumen xx.7 paling lambat 8 bulan setelah mahasiswa/dosen ditugaskan menulis/mem-bimbing skripsi oleh Ketua PS.
  • 30. Standar Mutu Kinerja PT 30 STANDAR MUTU [1]  Untuk setiap langkah dalam instruksi kerja, bila dianggap perlu dapat ditentukan syarat-syarat atau spesifikasi yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan langkah tersebut. Syarat- syarat/spesifikasi ini disebut standar untuk langkah tadi.  Seluruh persyaratan/spesifikasi yang harus dipenuhi pada semua langkah dalam suatu instruksi kerja disebut standar mutu untuk pekerjaan tersebut.
  • 31. Standar Mutu Kinerja PT 31 STANDAR MUTU [2]  Butir-butir standar mutu untuk suatu pekerjaan ada yang ditentukan pada tingkat nasional, tingkat universitas, tingkat fakultas, atau tingkat jurusan. Bahkan ada standar mutu yang ditentukan pada tingkat internasional.  Butir-butir standar mutu untuk suatu pekerjaan yang belum ditentukan oleh unit kerja yang lebih atas dapat ditentukan oleh unit kerja yang di bawahnya.
  • 32. Standar Mutu Kinerja PT 32 STANDAR MUTU [3]  Dengan demikian standar mutu dari suatu pekerja-an pada suatu unit kerja tidak mesti harus sama (boleh sama, boleh tidak) dengan unit kerja yang lain, tergantung pada kemampuan dan tingkat perkembangan dari unit kerja yang bersangkutan.  Misalnya, standar mutu penulisan/pembimbingan skripsi mahasiswa S1 Fakultas A tidak mesti harus persis sama dengan Fakultas B , meskipun dari uni-versitas yang sama.
  • 33. Standar Mutu Kinerja PT 33 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN STANDAR MUTU Langkah-langkah penyusunan standar mutu suatu pekerjaan dapat dilakukan sebagai berikut: SUSUN PROSEDUR KERJA SUSUN INSTRUKSI KERJA/CEKLIS PILIH BUTIR-BUTIR YG PERLU DIBUAT PERSYARATANNYA PERHATIKAN TUN- TUTAN PELANGGAN BUAT PERSYARAT- AN UTK BUTIR TSB PERHATIKAN KEMAMPUAN PELAKSANAANNYA STANDAR MUTU KONSEP ST. MUTU SUNTING & PERBAIKI
  • 34. Standar Mutu Kinerja PT 34 CONTOH STANDAR MUTU [1] 1. Contoh Standar Mutu Beras (Mutu I)  Kadar air maksimum 5%.  Beras pecah maksimum 1%.  Kadar protein minimum 0.5%.  Kotoran (benda bukan beras) maksimum 1%.  Derajat warna putih antara 4-6 (dari skala 0-10).  Bebas bahan/benda berbahaya.  Prosedur penentuan standar mutu beras sesuai dengan Dokumen zzz.17.
  • 35. Standar Mutu Kinerja PT 35 CONTOH STANDAR MUTU [2] 2. Standar Mutu Penulisan/Pembimbingan Skripsi  Mahasiswa yang akan menulis skripsi harus meme-nuhi syarat pada Dokumen xx.1.  Dosen pembimbing skripsi harus memenuhi syarat pada Dokumen xx.2.  Proses penulisan/pembimbingan skripsi sesuai Dokumen ff.5 “Instruksi Kerja Penulisan/Pembim-bingan Skripsi Mahasiswa S1”.  Format skripsi mahasiswa sesuai pedoman pada Dokumen xx.4.
  • 36. Standar Mutu Kinerja PT 36 CONTOH STANDAR MUTU [3]  Mahasiswa dinyatakan lulus dalam ujian skripsi.  Skripsi mahasiswa disahkan oleh Ketua Jurusan dan Dekan Fakultas.  Jangka waktu penyelesaian penu- lisan/pembimbingan skripsi mak- simum 8 bulan sejak mahasiswa dan dosen pembimbing ditugas- kan oleh Ketua PS.
  • 37. Standar Mutu Kinerja PT 37 CONTOH STANDAR MUTU [4] 3. Beberapa Butir Standar Mutu dari BAN-PT  Luas tanah (milik sendiri atau sewa minimum selama 20 tahun) …………… 10 000 m2  Luas ruang kuliah/universitas ………… 1 000 m2  Luas ruang kuliah ……………………… 0.5 m2/mhs  Luas ruang kerja dosen ………………. 4 m2/orang  Luas ruang kerja administrasi/kantor .. 4 m2/orang  Ruang perpustakaan …………………. 600 m2  Ruang komputer ………………………. 720 m2
  • 38. Standar Mutu Kinerja PT 38  Ruang laboratorium …………………….. 800 m2  Ruang dosen tetap ……………………… 300 m2  Kehadiran dosen/MK …………… 16x/semester  Kehadiran mhs/MK/semester…………… 80%  Jumlah mhs baru/tahun/PS ……………. 30 orang  Jumlah buku teks/MKP ………………… 1 judul/MK  Buku teks/MKK ………………………… 2 judul/MK  Langganan jurnal ilmiah ……………… 1 jurnal/PS  Nisbah dosen:mahasiswa …. 1:20 (IPA), 1:30 (IPS) CONTOH STANDAR MUTU [5]
  • 39. Standar Mutu Kinerja PT 39 PENINJAUAN STANDAR MUTU [1]  Standar mutu untuk setiap pekerjaan harus ditinjau kembali secara berkala melalui audit mutu.  Dari hasil audit mutu, untuk butir-butir standar mutu yang tidak memenuhi standar disusun urutan prioritasnya, kemudian diusahakan perbaikannya dalam jangka waktu yang ditentukan dengan penanggung jawab tertentu.
  • 40. Standar Mutu Kinerja PT 40 PENINJAUAN STANDAR MUTU [2]  Butir-butir standar mutu yang memenuhi standar agar tetap dipertahankan, dan untuk butir-butir tertentu standarnya dapat ditingkatkan sesuai dengan kemam-puan pelaksanaan.  Dari hasil peninjauan kembali standar mutu, butir-butir baru dapat ditambahkan, dan butir-butir yang kurang relevan dapat diubah atau dibuang.  Melalui peninjauan kembali standar mutu dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
  • 41. Standar Mutu Kinerja PT 41 PENUTUP [1]  Standar mutu disusun menurut kehendak dan kesepakatan dalam masing-masing PT/unit-unitnya, dengan memperhatikan tun- tutan pelanggan dan kemampuan pelaksanaannya.  Penerapan standar mutu sebaiknya secara bertahap, pada awalnya pilihlah beberapa butir standar mutu yang strategis saja untuk suatu pekerjaan, kemudian lambat laun baru ditambah dan/atau ditingkatkan mutunya kalau ternyata sudah mampu dilaksanakan.
  • 42. Standar Mutu Kinerja PT 42 PENUTUP [2]  Penerapan standar mutu perlu diawasi dan dievalu-asi secara berkala dari waktu ke waktu untuk keperluan perbaikan dan peningkatan mutu.  Penerapan standar mutu secara konsisten dapat menjamin dan mening- katkan mutu kinerja PT/ unit-unitnya secara ber- kesinambungan.
  • 43. KONSEP TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT ) halaman 43 dari 50 halaman
  • 44. A. PENDAHULUAN Istilah lain untuk Quality Management dan Total Quality Management (TQM) ● Total Quality Control (TQC) → Feigenbaum / GE (1960) ● Company Wide Quality Control (CWQC) → Jepang (1968) ● Total Quality Service (TQS) ● Total Quality Maintenance (TPM) ● Continuous Quality Improvement (CQI) ● dll
  • 45. KONSEP AWAL TQM OLEH BERBAGAI PAKAR MUTU ● Setiap pakar mutu mempunyai pandangan dan pendekatan berbeda, tergantung pada latar belakangnya ● Ada beberapa komitmen yang sama : (1) Pentingnya komitmen manajemen (2) Pendekatan strategis kepada sistem mutu (3) Pentingnya pengukuran mutu (4) Pentingnya perbaikan proses (5) Pendidikan dan pelatihan (6) Menghilangkan penyebab masalah mutu
  • 46. B. URAIAN / ISI 1. KONSEP TQM OLEH PHILIP CROSBY ● Pengalaman mutu PHILIP CROSBY : 14 tahun di ITT ● Falsafah dasar : 4 kemutlakan mutu (1) Apakah mutu itu ? → Mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan, bukan kebaikan atau keistimewaan (2) Sistem apa yang diperlukan untuk menghasilkan mutu ? → Sistem untuk menghasilkan mutu adalah pencegahan, bukan penilaian (pemeriksaan) (3) Standar kinerja apa yang harus digunakan ? → Standar kinerja harus “ tanpa cacat” (zero defect), tidak “cukup” mendekati tanpa cacat (4) Sistem pengukuran apa yang dibutuhkan ? → Pengukuran mutu merupakan harga ketidaksesuaian, bukan sekedar daftar
  • 47. 14 LANGKAH PERBAIKAN MUTU CROSBY 1. Komitmen manajemen. 2. Tim perbaikan mutu untuk mengendalikan proses perbaikan. 3. Pengukuran mutu diseluruh organisasi. 4. Analisis biaya diseluruh organisasi. 5. Kesadaran mutu seluruh pegawai. 6. Penerapan tindakan perbaikan ( corective action). 7. Perencanaan program “tanpa cacat”.
  • 48. 14 LANGKAH PERBAIKAN MUTU CROSBY 8. Pendidikan pegawai. 9. Hari “tanpa cacat” untuk membangun komitmen tanpa cacat. 10.Penetapan sasaran untuk mengadakan perbaikan mutu. 11. Menghilangkan penyebab kesalahan. 12.Penghargaan kepada mereka yg memberikan sumbangan istimewa. 13.Dewan mutu untuk kondisi perbaikan mutu dan gagasan mutu. 14.Melakukan berulang kali.
  • 49. 2. KONSEP TQM OLEH EDWARD DEMING ● Deming merupakan pakar mutu paling terkenal diantara seluruh pakar mutu ● Bekerja di Biro Sensus USDA, spesialis pada tehnik-tehnik statistika ● Diakui masyarakat Jepang telah memberikan sumbangan istimewa kepada perkembangan mutu ● Diabadikan dalam bentuk penghargaan mutu tertinggi di Jepang : → THE DEMING PRIZES ● Terkenal dengan :  Siklus PDCA (Deming Cycle)  14 Butir saran Deming
  • 50. 1. Tetapkan dan publikasikan bersama karyawan tujuan mutu perusahaan. 2. Mempelajari dan mengadopsi falsafah baru, dimulai dari manajemen puncak sampai seluruh kepada karyawan. 3. Hentikan ketergantungan kepada pemeriksaan. Mutu diintegrasikan kedalam proses pembuatan. 4. Hentikan penilaian bisnis hanya kepada harga. Sebagai gantinya, gunakan ukuran mutu bersama harga. Singkirkan pemasok yang terbukti memberikan beban untuk produk bermutu. 5. Perbaiki secara kontinyu sistem produksi dan jasa 6. Lembagakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja. 7. Lembagakan kepemimpinan dan supervisi kepada pekerja. 14 BUTIR SARAN DEMING
  • 51. 14 BUTIR SARAN DEMING 8. Singkirkan rasa takut untuk memperbaiki efektifitas kerja dan ciptakan iklim inovasi. 9. Hilangkan penghalang komunikasi antar bagian. Dibiasakan bekerjasama antar bagian untuk optimalisasi hasil kerja. 10. Hapuskan slogan, teguran, poster yang mendesak karyawan meningkatkan produktivitas. 11. Hapuskan kuota atau standar kerja atau pencapaian sasaran berupa angka. 12. Hilangkan rintangan yang mengganggu hak karyawan. 13. Lembagakan program pendidikan dan pelatihan. 14. Ciptakan struktur pada manajemen puncak yg mendorong 13 langkah di atas (transformasi).
  • 52. ● Bekerja pada departemen pemeriksaan di Bell Telephone’s Hawthorne Works ● Seperti Deming, juga memperoleh penghargaan tertinggi dari Kaisar Jepang : “ Second order the Sacred Treasure” ● Bukunya paling lengkap dan sangat terkenal : “Juran’s Quality Control Hand Book” ● Dia mendirikan JURAN INSTITUTE yang melayani berbagai seminar, konsultasi, konferensi dan Video tape yang berkaitan dengan mutu 3. KONSEP TQM MENURUT JOSEPH M. JURAN
  • 53. Juran Trilogi (Trilogi Mutu) ● Didasarkan kepada proses manajerial yang biasa digunakan mengelola finansial : perencanaan finansial, pengendalian finansial dan perbaikan finansial ● Penerapan pada manajemen mutu : (1) Perencanaan mutu : Suatu proses mengidentifikasi pelanggan, persyaratannya, harapannya tentang ciri-ciri produk dan jasa serta proses untuk menjadikan produk dan jasa tersebut dengan atribut yang tepat (2) Pengendalian mutu : suatu proses menguji dan mengevaluasi produk dan jasa terhadap persyaratan yang diminta pelanggan. Masalah dideteksi kemudian dikoreksi. (3) Perbaikan mutu : suatu proses dengan mekanisme yang berkelanjutan sehingga mutu dapat dicapai dengan kontinyu. Proses ini mencakup alokasi sumber daya, penugasan orang mengerjakan proyek mutu, dan secara teratur membangun struktur untuk mencapai mutu
  • 54. DIAGRAM TRILOGI JURAN Perencanaan mutu Pengendalian mutu (selama operasi) Zona baru pengendalian mutu Puncak sporadis 0 15 5 10 waktu Pelajaran yang diperoleh Perbaikan Mutu Zona awal pengendalian mutu Waktu tunggu (menit)
  • 55. Saran JURAN untuk perencanaan mutu : (1) Identifikasi pelanggan dan persyaratannya, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal (2) Menerjemahkan persyaratan pelanggan kedalam bahasa perusahaan (3) Menetapkan sasaran mutu berdasarkan persyaratan tersebut (4) Mengembangkan dan mengoptimalkan produk dan jasa untuk memenuhi persyaratan tersebut (5) Mengembangkan dan mengoptimalkan proses yang menghasilkan produk dan jasa tersebut.
  • 56. 10 LANGKAH JURAN MENUJU PERBAIKAN MUTU (1) Pastikan semua pegawai menyadari persyaratan dan perbaikan mutu. Ini menuntut kepemimpinan manajemen (2) Tetapkan sasaran khusus untuk perbaikan mutu berkelanjutan terhadap semua kegiatan (3) Bentuklah organisasi untuk menjamin bahwa sasaran tersebut telah disusun (4) Pastikan semua pegawai diberi pelatihan untuk memahami peran mereka dalam perbaikan mutu (5) Pastikan bahwa masalah yang merintangi perbaikan mutu dihilangkan dengan pembentukan tim proyek pemecahan masalah
  • 57. 10 LANGKAH JURAN MENUJU PERBAIKAN MUTU (lanjutan) (6) Pastikan semua kemajuan perbaikan mutu dapat dimonitoring (7) Pastikan semua kontribusi luar biasa bagi perbaikan mutu teridentifikasi dan diakui (8) Pastikan kemajuan dan kontribusi luar biasa dipublikasi (9) Ukur semua proses dan tingkat perbaikan mutu (10) Pastikan perbaikan mutu berkelanjutan dan penetapan sasaran diintergrasikan kedalam sistem manajemen perusahaan
  • 58. KONSEP TQM MENURUT KAORU ISHIKAWA ● Seorang akademikus di University Tokyo ● Sering bekerjasama dengan industri dalam penerapan teknik-teknik pengendalian mutu ● Karyanya yang terkenal : FISH BONE diagram disebut juga Diagram ISHIKAWA ● Mengembangkan GKM di Jepang dan memperkenalkan istilah CWQC ● Untuk TQM dia memperkenalkan the Ishikawa model of relationaships in Total Quality Management
  • 59. QUALITYCIRCLES QUALITY ASSURANCE PDCACONTROL QUALITY CONTROL TheIshikawamodelof relationships inTotalQuality Management TOTAL QUALITY MANAGEMENT
  • 60. Keterangan model ISHIKAWA – Jaminan mutu adalah pusat TQM. Jaminan mutu menyatakan dengan jelas bagaimana “fitness for use” akan dicapai dan menyediakan suatu sistem review untuk memverifikasi bahwa suatu rencana jika diikuti akan menghasilkan “fitness for use” – Pengendalian Mutu, merupakan lingkaran kedua yang berperan agar semua kinerja terkendali, tidak menyimpang. Bila menyimpang, segera dikoreksi. – Pengendalian PDCA, berperanan dalam pengendalian setiap tahapan kerja dengan prinsip-prinsip manajemen. Jika siklus Plan, Do Check, Action terus dipertahankan maka perbaikan berkelanjutan akan tercapai – Gugus Mutu, menunjukkan upaya mutu bersifat terpadu dan menyeluruh (tidak total). Tanpa GKM, TQM tidak melibatkan seluruh karyawan
  • 61. ● ISO – 9000 (1987) ● MALCOLM BALRIDGE FRAMEWORK (1987) ● SIX-SIGMA (1987) ● EFQM (The European Foundation for Quality Management)(1987) ● TENNERDETORO (1992) ● BSC (Balanced Scorecard) (1992) 4. KONSEP MANAJEMEN MUTU YANG BARU
  • 62. Penelitian Booz Allen Hamilton (2003) terhadap ● 26 penerima Malcolm Award ● 150 esksekutif Fortune 1000 ● 126 pimpinan Perguruan Tinggi, healthcare dan smallbusiness ORGANISASI MALCOLM ISO-9000 SIX-SIGMA BSC Perguruan Tinggi 46,7 11,0 15,8 24,0 Healthcare org. 37,7 31,5 23,0 22,1 Small Business 34,0 31,5 21,1 19,6 Relevance of Performance Approachs (%) → Menyatakanrelevan dan sangat relevan
  • 64. malcolm balridge framework LEADERSHIP PELANGGAN INFORMASI & ANALISIS H A S I L S D M EFEKTIVITAS PROSES PERENCANAAN DRIVE SYSTEM MEASURES OUTCOMES OF PROGRES Diinisiasi The National Institute of Standards Technology (NIST), USA 1987 www.balridge.nist.gov
  • 65. model dasar EFQM 1 LEADER - SHIP 9 BUSINESS RESULTS 5 PROCESS MANAGE – MENT 2 POLICY & STRATEGY 6 CUSTOMER SATIS – FACTION 3 PEOPLE MANAGE – MENT 4 RESOURCES 7 PEOPLE SATIS – FACTION 8 IMPACT on SOCIETY ORGANISASI HASIL EUROPEAN FOUNDATION for QUALITY MANAGEMENT http://www.efqm.org/EFQM 1992
  • 66. six sigma  Menerapkan proses berbasis statistik utk memperkuat kemampuan perusahaan memperbaiki proses  3 Strategi SIX SIGMA  Perancangan / perancangan ulang proses  Manajemen proses  Perbaikan proses baik kontinyu maupun • Konsep perbaikan proses : Define-Measure-Analyze-Improve- Control (DMAIC)
  • 67. TENNER DETORO (1992) TQM : 3 Steps to Continuous Improvement Steps Key Activities Customer Focus • Identifying Customer • Understanding Customer Expectations Process Improvement • Define Problem • Identify and Document Process • Measure Performance • Understand why • Develop Test Idea • Implement solutions and evaluate Total Involvement • Develop Leadership • Empowered Work Force • Develop Supplier Relation
  • 68. BALANCE SCORECARD ( BSC ) ● Merupakan bagian dari sistem manajemen strategis ● Tolok ukur kinerja organisasi terdiri dari 4 perspektif 1. Perspektif keuangan 2. Perspektif pelanggan 3. Perspektif proses usaha internal 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
  • 69. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA SESUAI B S C PENGUKURAN KINERJA INDIKATOR K E U A N G A N Apakah kinerja keuangan meningkat ? P E L A N G G A N Apakah pelanggan merasakan nilai (mutu) yang dihasilkan lebih baik ? Proses Usaha Internal Sudahkah diperbaiki proses kunci usaha yang dapat memberi nilai (mutu) lebih baik ? Pembelajaran dan Pertumbuhan Apakah kita mempertahankan kemampuan, berubah dan peningkatan perbaikan ? ? ? ? ?
  • 70. Sumber : Kaplan dan Norton (1996) “To achieve our vision, how should we appear to our customers ?” “To satisfy our share holders and customers, what business processes must we excel at ?” Customer Internal Business Process “To achieve our vision, how will we sustain our ability to change and improve ?” Learning and Growth “To succeed financially, how should we appear to our shareholders?” Financial Vision and Strategy BSC memberikan suatu kerangka kerja untuk menjabarkan strategi ke dalam istilah operasional
  • 71. STANDART OPERASI PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PUBLIK halaman 71 dari 50 halaman
  • 72. LATAR BELAKANG :  Setiap pekerjaan yang dapat menimbulkan resiko harus dilakukan dengan prosedur yang ketat dan tetap untuk meniadakan atau mengurangi resiko/kesalahan  Apabila pilot tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan, maka pesawat akan jatuh dan banyak penumpang menjadi korban.  Bila dokter tidak melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur, maka pasien dapat meninggal atau cacat.  Bila pemadam kebakaran tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur, maka dapat menimbulkan banyak korban jiwa dan materi.  Pelayanan juga mengandung resiko (mendapat komplain dari masyarakat) jadi harus memiliki prosedur yang jelas.
  • 73. Istilah SOP: 1.Standard operating procedure (SOP) 2.Standar Prosedur Operasional (SPO) 3.Prosedur tetap (Protap) 4.Prosedur kerja 5.Prosedur tindakan 6.Prosedur penatalaksanaan 7.Petunjuk pelaksanaan 8.Petunjuk teknis 73
  • 74. SOP  DIKENAL JUGA DENGAN NAMA PROTAP  MERUPAKAN SALAH SATU POIN PENTING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK  MERUPAKAN CERMIN KESUNGGUHAN DAN ITIKAD BAIK SATUAN KERJA PERGURUAN TINGGI DALAM MELAYANI MAHASISWA & MASYARAKAT.
  • 75. PENGERTIAN SOP :  PROSEDUR/TATA CARA KERJA/TATA URUTAN PELAKSANAAN KERJA YANG SUDAH DITETAPKAN DENGAN STANDART TERTENTU.  DOKUMEN TERTULIS YANG MEMUAT PROSEDUR KERJA SECARA RINCI, TAHAP DEMI TAHAP DAN SISTEMATIS.  TATACARA ATAU TAHAPAN YANG DIBAKUKAN DAN YANG HARUS DIALUI UNTUK MENYELESAIKAN SUATU PROSES KERJA TERTENTU
  • 76. KATA KUNCI STANDART • DERAJAT TERBAIK •SESUATUYANG DIBAKUKAN •HARAPANYANGSPESIFIK •PATOKANPENCAPAIAN BERBASISPADA TINGKAT •PEDOMANATAUMODEL
  • 77. TUJUAN SOP:  MENJAGA KONSISTENSI DAN TINGKAT KINERJA PETUGAS ATAU TIM DALAM ORGANISASI ATAU UNIT.  MENGETAHUI DENGAN JELAS PERAN DAN FUNGSI TIAP-TIAP POSISI DALAM ORGANISASI  MEMPERJELAS ALUR TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DARI PETUGAS TERKAIT.  MELINDUNGI ORGANISASI DAN STAF DARI MALPRAKTEK ATAU KESALAHAN ADMINISTRASI LAINNYA.  MENGHINDARI KEGAGALAN/KESALAHAN, KERAGUAN, DUPLIKASI DAN TIDAK EFISIENSI
  • 78. FUNGSI SOP :  MEMPERLANCAR TUGAS PETUGAS /TIM.  SEBAGAI DASAR HUKUM BILA TERJADI PENYIMPANGAN.  MENGETAHUI DENGAN JELAS HAMBATAN- HAMBATANNYA DAN MUDAH DILACAK.  MENGARAHKAN PETUGAS UNTUK SAMA-SAMA DISIPLIN DALAM BEKERJA.  SEBAGAI PEDOMAN DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN RUTIN.
  • 79. PRINSIP-PRINSIP SOP :  Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan  Bisa berubah sesuai dengan perubahan standar profesi atau perkembangan iptek serta peraturan yang berlaku.  Memuat segala indikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya, disamping tahapan-tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan  Harus didokumentasikan
  • 80. Bentuk SOP 80 1. Simple Steps 2. Hierarchical Steps 3. Graphic Procedures 4. Flow Chart
  • 81. 81
  • 82. JENIS DAN RUANG LINGKUP SOP: 1. SOP PELAYANAN PROFESI :  SOP YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK KEILMUAN : SOP MENGENAI PROSES BELAJAR MENGAJAR, KERJA DIAGNOSTIK DAN TERAPI, PENELITIAN, PENMAS, DSB.  SOP YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK MANAJERIAL : SOP KEWENANGAN. 2. SOP PELAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI  SOP PELAYANAN  SOP PELAPORAN  SOP PERENCANAAN PROGRAM
  • 83. FORMAT SOP: 1. Sederhana: disusun bila suatu pekerjaan hanya terdapat serangkaian langkah-langkah pendek, singkat dan tidak rinci 2. Hirarki : disusun bila suatu pekerjaan terdapat langkah-langkah yang lebih rinci, panjang, dan banyak keputusan-keputusan yang harus dilakukan. 3. Grafis: prosedur grafis biasanya dilengkapi dengan gambar, foto atau diagram sebagai ilustrasi. 4. Flowcharts atau diagram alur: dapat menggambarkan dengan jelas hubungan antara langkah-langkah kerja baik secara fisik maupun logis
  • 84. CONTOH SOP SEDERHANA  SOP PENERIMAAN SURAT/SURAT MASUK :  PETUGAS MENERIMA SURAT/SURAT MASUK  PETUGAS MENCATAT DALAM BUKU EKSPEDISI  PETUGAS MENDISTRIBUSIKAN SURAT PADA BAGIAN YANG DITUJU
  • 85. CONTOH SPOP HIRARKHI:  SOP SURAT MASUK  PETUGAS MENERIMA SURAT MASUK  PETUGAS MENCATAT DALAM BUKU EKSPEDISI  PETUGAS MENYERAHKAN SURAT KEPADA SEKRETARIS DI BAGIAN  SEKRETARIS AKAN MEMBUKA SURAT DAN MENGKLASIFIKASIKAN ISI SURAT  UNTUK SURAT TERTUTUP SEKRETARIS TIDAK BERHAK MEMBUKA  MENDISTRIBUSIKAN SURAT PADA YANG BERKEPENTINGAN
  • 87. SOP FLOWCHARTS: SOP SURAT MASUK MENERIMA SURAT MENCATAT MENGKLASIFIKASIKAN MENDISTRIBUSIKAN
  • 88. SOP MENURUT TEKNOLOGI YG DIGUNAKAN :  MANUAL SOP: DILAKUKAN SECARA MANUAL CONTOH: PENYERAHAN SURAT PELANGGARAN LALU LINTAS, SIDANG PENGADILAN, PENGURUSAN IJIN, DSB.  COMPUTERISASI: ONLINE/ MENGGUNAKAN SISTEM SOFTWARE UNTUK MENGATUR ALUR KERJA CONTOH: SISTEM OPERATOR TELEPON, HOTLINE, RESERVASI PENERBANGAN/HOTEL, PEMBAYARAN VIA CREDIT CARD, DSB  SEMI KOMPUTERISASI : CAMPURAN ANTARA MANUAL DAN COMPUTERIZED CONTOH: PELAYANAN KTP/SIM/STNK.
  • 89. TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN SOP PELAYANAN : 1. MERUMUSKAN TUJUAN PROTAP 2. MENENTUKAN KEBIJAKAN- KEBIJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN SOP/PROTAP: MENTERJEMAHKANPOLICY/KEBIJAK AN DENGAN MAKSUD UNTUK : TERJAMINNYA SUATU KEGIATAN PELAYANAN DAN MEMBUAT STANDAR KINERJA 3. MEMBUAT ALIRAN PROSES 4. MENYUSUN PROSEDUR ATAU PELAKSANAAN KEGIATAN
  • 90. SIAPA YANG HARUS MENYUSUN SOP ?  SOP BUKAN PRODUK INDIVIDU TAPI TIM/KELOMPOK YANG MEWAKILI LEMBAGA  DIBUAT OLEH MEREKA YANG MEMILIKI PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN YANG CUKUP DALAM BIDANG PEKERJAAN DI LINGKUNGANNYA.  SOP DIBUAT UNTUK LINGKUNGAN KERJA TERTENTU.  SOP YANG DIBUAT DI SUATU LEMBAGA AKAN BERBEDA DENGAN SOP DI LEMBAGA LAIN
  • 91. SOP PELAYANAN KTP SURAT PENGANTAR RT/RW KELURAHAN KSK FORMULIR KTP MEMBAYAR ADM KECAMATAN PEMBAYARAN LEGALISASI FOTO RETRIBUSI PENGAMBILAN KTP
  • 92. SOP PELAYANAN SURAT PENGANTAR RT/RW MENGISI FORM MENUNJUKKAN KSK PEMBERIAN STAMPEL RT PEMBERIAN STEMPEL RW
  • 93. SOP PELAYANAN FORMULIR KTP DI KELURAHAN PENGANTAR RT/RW MENGISI FORM MENUNJUKKAN KSK MENGISI FORM PEMBAYARAN RETRIBUSI PEMBERIAN STEMPEL
  • 94. SOP PELAYANAN KTP DI KECAMATAN FORMULIR DARI KELURAHAN LOKET PENERIMA MEMBAYAR LEGALISASI RETRIBUSI FOTO PENGAMBILAN KTP
  • 95. YANG HARUS DIPERHATIKAN :  SOP HARUS DITULIS DAN MENJELASKAN SECARA SINGKAT LANGKAH DEMI LANGKAH.  TAMPILAN SOP HARUS MUDAH DIBACA DAN DIMENGERTI DENGAN CEPAT.  GUNAKAN KATA KERJA DALAM KALIMAT AKTIF BUKAN KALIMAT PASIF.  SOP HARUS TETAP MUTAKHIR (UP-TO-DATE), HARUS DIEVALUASI SECARA PERIODIK. DISARANKAN DITINJAU MINIMAL SETIAP SATU TAHUN SEKALI, UNTUK BIDANG KESEHATAN (CLINIC) MINIMAL18 BULAN SEKALI.
  • 96. HAMBATAN PELAYANAN:  SOP TIDAK DIDOKUMENTASIKAN/DISAMPAIKAN KEPADA MASYARAKAT(HANYA DIKETAHUI PIHAK INTERNAL)  SOP TIDAK JELAS/TIDAK MUDAH DIPAHAMI  PETUGAS/PEJABAT BERWENANG KURANG DISIPLIN:  MENINGGALKAN TEMPAT PADA JAM KERJA  BERISTIRAHAT TERLALAU LAMA  LAMBAT DALAM MELAYANI(TIDAK ADA TARGET WAKTU)  ORIENTASI KEWENANGAN YANG TIDAK JELAS, KHUSUSNYA PADA SITUASI TERTENTU:  CUTI  SAKIT  TIDAK MASUK MENDADAK  IJIN  LIBUR LEBARAN
  • 97.
  • 98. ANATOMI SOP 1. IDENTITAS SOP a. Halaman Judul/Cover: 1) Judul 2) Instansi/Satuan Kerja 3) Tahun pembuatan 4) Informasi lain yang diperlukan/alamat instansi b. Lembar Pengesahan Dokumen SOP c. Daftar isi. d. Penjelasan singkat penggunaan
  • 99. a. Nama SOP, nama prosedur kerja yang di SOP- kan; b. Satuan kerja/unit kerja; c. Nomor, nomor prosedur kerja yang di SOP-kan; d. Tanggal pembuatan, tanggal pertama kali SOP dibuat; e. Tanggal revisi, tanggal SOP direvisi; f. Tanggal efektif, tanggal mulai diberlakukan; g. Pengesahan oleh pejabat yang berwenang; h. Dasar hukum; i. Keterkaitan, keterkaitan dengan standar kerja yang lain; j. Peringatan; k. Kualifikasi personel; l. Peralatan dan perlengkapan. 2. URAIAN SOP
  • 100. a. Nomor; b. Aktivitas; c. Pelaksana/aktor; d. Mutu baku berupa: - Kelengkapan; - Waktu - Output; e. Keterangan. 3. FLOWCHARTS
  • 101. Pembuatan Laporan Konsinyering Contoh Format Flowchart SOP AP
  • 102. LANGKAH TEKNIS PENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Tim bertugas untuk melakukan identifikasi kebutuhan, mengumpulkan data, melakukan analisis prosedur, melakukan pengembangan, melakukan uji coba, melakukan sosialisasi, mengawal penerapan, memonitor dan melakukan evaluasi, melakukan penyempurnaan- penyempurnaan, menyajikan hasil-hasil pengembangan mereka kepada pimpinan SOP, dan tugas-tugas lainnya. A. PERSIAPAN PENYUSUNAN SOP 1. MEMBENTUK TIM DAN KELENGKAPAN
  • 103. Agar tim dapat melakukan tugasnya dengan baik, maka seluruh anggota tim harus memperoleh pembekalan yang cukup tentang bagaimana menyusun SOP. Petunjuk pelaksanaan penyusunan SOP ini menjadi panduan bagi anggota tim dalam melaksanakan tugasnya. 2. MEMBERIKAN PELATIHAN BAGI ANGGOTA TIM 3. SOSIALISASI SOP KE SELURUH UNIT Agar seluruh satuan kerja dalam organisasi mengetahui adanya perubahan yang akan dilakukan, maka pimpinan-pimpinan unit mengetahui hal ini. Peran pimpinan puncak akan sangat menentukan dalam hal ini.
  • 104. Penilaian kebutuhan adalah proses awal penyusunan SOP yang dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan SOP yang akan disusun. Bagi organisasi yang sudah memiliki SOP, maka tahapan ini merupakan tahapan untuk melihat kembali SOP yang sudah dimilikinya dan mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan. Bagi organisasi yang sama sekali belum memiliki SOP, maka proses ini murni merupakan proses mengidentifikasi kebutuhan SOP. B. PENILAIAN KEBUTUHAN SOP
  • 105. Tim dalam mengembangkan SOP setelah melakukan penilaian kebutuhan (need assessment) adalah mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun SOP. Identifikasi informasi dapat dilakukan dengan teknik pengumpulan data seperti brainstorming, focus group discussion, wawancara, survey, benchmark, dan telaahan dokumen. C. PENGEMBANGAN SOP 1. PENGUMPULAN INFORMASI DAN INDENTIFIKASI ALTERNATIF Pengembangan SOP pada dasarnya meliputi lima tahapan proses kegiatan secara berurutan yang dapat dirinci sebagai berikut:
  • 106. Analisis terhadap alternatif-alternatif prosedur yang berhasil diidentifikasi untuk dibuatkan standarnya. Prinsip-prinsip penyusunan SOP dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan mana alternatif prosedur yang akan dipilih untuk distandarkan antara lain, yaitu: a.Kemudahan dan kejelasan. b.Efisiensi dan efektivitas. c.Keselarasan. d.Keterukuran. e.Dinamis. f.Berorientasi pada pengguna/mereka yang dilayani. g.Kepatuhan hukum. h.Kepastian hukum 2. ANALISIS DAN PEMILIHAN ALTERNATIF
  • 107. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan SOP, antara lain: 3. PENULISAN SOP a. Tipe SOP Terdapat dua tipe SOP yang dapat digunakan, yaitu technical SOP (Teknis) atau administrative SOP (Administratif). b. Format SOP Format SOP yang dapat digunakan meliputi: Simple steps, Hierarchical steps, Graphic, dan Flowcharts. Untuk SOP Administrasi Pemerintahan distandarkan menggunakan format Branching Flowcharts.
  • 108. c. Tingkatan kerincian/detail Jenis pekerjaan akan memberikan pengaruh pada tingkatan kerincian SOP yang akan dibuat. d. Prinsip-prinsip penyusunan SOP SOP harus dirumuskan dengan memenuhi prinsip- prinsip: Kemudahan dan kejelasan; Efisiensi dan efektivitas.; Keselarasan; Keterukuran; Dinamis; Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayanl); Kepatuhan hukum; dan Kepastian hukum. e. Anatomi SOP dan pendokumentasian SOP Anatomi dan Pendokumentasian disesuaikan dengan ketentuan SOP yang berlaku.
  • 109. 4. PENGUJIAN DAN REVIU SOP SOP yang telah dirumuskan oleh tim SOP harus melalui tahapan pengujian dan reviu. Proses pengujian dan reviu kemungkinan akan memaksa tim untuk kembali pada proses- proses pengumpulan data dan analisis, karena masih memerlukan informasi-informasi terbaru/tambahan yang tidak terpikirkan sebelumnya.
  • 110. Proses pengesahan dokumen SOP, merupakan tindakan pengambilan keputusan oleh pimpinan K/L/Pemda. Efektivitas kerja tim sangat tergantung dari tingkat keterlibatan pimpinan. Keterlibatan pimpinan dalam memberikan arahan kepada tim sejak permulaan tim dibentuk, akan sangat memudahkan proses pengesahan. Jika keterlibatan pimpinan sangat terbatas, maka tim harus secara aktif membenkan informasi kemajuan sampai akhirnya informasi mengenai hasil final yang telah diperoleh tim. 5. PENGESAHAN SOP
  • 111. Penerapan SOP dalam praktek penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi merupakan langkah selanjutnya pada siklus SOP setelah pengembangan SOP yang menghasilkan rumusan SOP yang secara formal ditetapkan oleh pihak pimpinan organisasi. Penerapan SOP meliputi tahapan-tahapan sistematis dimulai dari langkah memperkenalkan SOP sampai pada pengintegrasiaan SOP dalam pelaksanaan prosedur-prosedur keseharian organisasi. D. INTEGRASI (PENERAPAN) SOP
  • 112. 1. Monitoring Sebagai bagian dari proses dalam penerapan SOP, organisasi harus mempersiapkan sebuah mekanisme monitoring kinerja dan memastikan bahwa SOP telah dilaksanakan dengan baik. Salah satu kunci keberhasilan penerapan SOP adalah memonitor setiap pelaksana menguasai SOP yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah agar setiap pelaksana dapat bertanggungjawab atas kinerja pelaksanaan tugasnya yang dilaksanakan dengan SOP yang berlaku. E. MONITORING DAN EVALUASI
  • 113. 2. Evaluasi SOP secara substansial akan membantu organisasi menjadi lebih produktif. Dengan adanya SOP ini, maka organisasi telah melakukan sebuah komitmen jangka panjang dalam rangka membangun sebuah organisasi menjadi lebih efektif dan kohesif. Tidak selamanya sebuah SOP berlaku secara permanen, karena perubahan lingkungan organisasi selalu membawa pengaruh pada SOP yang telah ada. Oleh karena itulah SOP perlu secara terus menerus dievaluasi agar prosedur-prosedur dalam organisasi selalu merujuk pada akuntabilitas dan kinerja yang baik. Evaluasi, sebagai langkah tindak lanjut dari tahapan monitoring, dapat meliputi substansi SOP itu sendiri atau berkaitan dengan proses penerapannya.
  • 114. Disampaikan Oleh : M Budi Djatmiko Email : layanandjatmiko@yahoo.com HP: 081-6420-6520 114 M Budi Djatmiko
  • 115. BAN-PT Disampaikan Oleh : M Budi Djatmiko Email : layanandjatmiko@yahoo.com HP: 081-6420-6520 Alamat BAN PT : Gd D Lt 1 Kemendiknas. Jln Fatmawati Cipete. Jakarta Selatan Kode Pos 12410 Tel & Fax: +62-21-7668790 URL.http://ban-pt.kemdiknas.go.id,