1. Dokumen tersebut berisi rencana perencanaan perkerasan jalan kolektor dengan panjang 0,77 km dan lebar 5,5 m.
2. Direncanakan menggunakan perkerasan beton bersambung tanpa tulangan dengan tebal 25 cm.
3. Sambungan melintang menggunakan ruji diameter 32 mm jarak 30 cm, sambungan memanjang menggunakan tie bars diameter 16 mm jarak 60 cm.
1. Data perencanaan :
- Panjang jalan = m ( 0,77 Km )
- Lebar jalan = m
- Klasifikasi jalan = Kolektor
- Tipe jalan = 2 Lajur 2 arah tak terbagi (2/2 UD)
- Perkembangan lalu lintas (i) =
- Umur rencana (UR) = Tahun
- Jalan dibuka tahun =
No Jenis Kendaraan
Beban
(T)
Sd St Sb
1 2 1 1 Kendaraan
2 Bus Kecil 9 3,06 5,94 Kendaraan
3 Bus Besar 14 4,76 9,24
3 Truck 2 Sumbu 18 6,12 11.88 Kendaraan
4 Truck 3 Sumbu Td 25 8,5 16.5 Kendaraan
11,34
11,34
Kendaraan
Sumber : Dinas PU Bina Marga Kab. Gresik
Bahan - bahan perkerasan direncanakan :
Perkerasan Beton Bersambung Tanpa Tulangan (BBTT)
- Kuat tekan beton (fc) = 25 Mpa = 250 kg/cm2
- Kuat tarik lentur beton (fcf) = K x (fc)
0,5
= 0,75 x 25
0,5
= 3,75 Mpa
Dimana :
K = Konstanta : 0,7 untuk agregat tidak pecah dan 0,75 untuk agregat pecah
fc = Kuat tekan beton karakteristik 28 hari
fcf = Kuat tarik lentur beton 28 hari
- Ruji (Dowel dan Tie Bar) = Ya
Mutu Baja Tulangan = BJTU
BJTP
39 (fy : tegangan leleh = 3.900 kg/cm2), dan
24 (fy : tegangan leleh = 2.400 kg/cm2).
- Bahu jalan = Ya (Sirtu)
- Bahan pondasi bawah = Timbunan Sirtu
Tebal perkerasan jalan direncanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut :
1 Menghitung distribusi kendaraan niaga dari jenis dan beban sumbu dan Menghitung Repetisi Sumbu yang terjadi
dan Repetisi Sumbu Rencana
Mobil Penumpang
Truck 4 Sumbu 42 10 Kendaraan
7,56 11,76
770
6,00
8%
20
2018 (rencana)
LHR Tahun 2018 13.680
24
Volume
1.3573
35
36
12
Kendaraan
5
Prediksi Komposisi Kendaraan Tahun 2018
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
2. a b c d e i = b j = f k = c l = f m = c n = f
1 1 - - - - - - - -
3,06 5,94 - - 3,06 35 5,94 35 - -
4,76 9,24 - - 4.76 24 9,24 24 - -
6,12 11,88 - - 6,12 36 11,9 36 - -
8,5 16,5 - - 8,5 12 - - 16,5 2
7,56 11,76 - 11,34 7.56 10 - - 11,3 10
11,34 11,3 10
117 95 22
Keterangan :
RD = Roda Depan BS = Beban Sumbu STRT = Sumbu Tunggal Roda Tunggal
RB = Roda Belakang JS = Jumlah Sumbu STRG = Sumbu Tunggal Roda Ganda
RGD = Roda Gandeng Depan STdRG = Sumbu Tandem Roda Ganda
RGB = Roda Gandeng Belakang
Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) selama umur rencana 20 tahun
JSKN = 365 x x R R = Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas
= 365 x x
=
Dimana :
R = ( 1 + i )UR
- 1 )
i
= ( 1 + 8% ) 20
- 1 )
8%
=
JSKN Ren. = C x
= 0,50 x
=
Dimana :
C = Koefisien Distribusi Kendaraan
Untuk Lebar Jalan Rencana 5,50 < Lp < 8,25 Dengan Jumlah Lajur 2, 2 Arah
Didapat nilai C = 0,50
STRT
BS
(Ton)
JS
(Bh)
45,76
3.624.576,382
JSKN
3.624.576,382
1.812.288,19
Truck 4 Sumbu
Mobil
Penumpang
f g h = f x g
70
48
Bus Kecil
Jumlah
Kendaraan
(bh)
Jumlah Sumbu
per Kendaraan
Konfigurasi Beban Sumbu
RD RB RGD RGB
STRG
BS
(Ton)
JS
(Bh)
Jumlah
Sumbu
(bh)
Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya
JSKNH
217
72
24
217
10 3 3
36
12
-
2
2
2
2
STdRG
BS
(Ton)
JS
(Bh)
13.573
35
45,76
Bus Besar
Truck 2 Sumbu
Truck 3 Sumbu
Td
Jenis Kendaraan
24
-
3. 2 Menghitung tebal pelat beton berdasarkan analisa fatik dan erosi
Jenis Perkerasan = Perkerasan Beton Bersambung Tanpa Tulangan (BBTT)
Jenis Bahu = Ya (Sirtu)
Umur Rencana = 20 Tahun
JSK =
Faktor Keamanan Beban = 1,1
Kuat tarik lentur beton 28 hari = 3,75 Mpa
Jenis dan Tebal lapis Pondasi = Timbunan Sirtu Tebal = 10 cm
CBR tanah dasar = 20.00 menggunakan BP (Bahan Pengikat) 10 cm
CBR efektif = 50
Tebal Taksiran Plat Beton = 25 cm
Lalu Lintas Rencana Repetisi Yang Terjadi
Perhitungan Repetisi Sumbu yang terjadi dan Repetisi Sumbu Rencana
Proporsi
Sumbu
Proporsi
Beban
Jumlah Sumbu
Beban Sumbu
Jenis Sumbu
1.812.288,19
[6] [7] = 4 x 5 x 6
1.812.288,19 271.068,75
[5]
8,5
[1] [2] [3] [4]
278.813,57
4,76 24 0,21 1.812.288,19 185.875,71
12 0,10 0,50 1.812.288,19 92.937,86
6,12 36 0,31 0,50
1.812.288,19 77.448,21
3,06 35 0,30 0,50
STRT
7,56 10 0,09 0,50
0,50
Komulatif
117 1,00
1.812.288,19
Total
STRG 11,88 36 0,38 0,41
234
Total 95 1,00
11,34 20 0,91
271.068,75
1.812.288,19 278.813,57
9,24 24 0,25 0,41 1.812.288,19 185.875,71
5,94 35 0,37 0,41 1.812.288,19
STdRG 16,5 2
Total 22 1,00
0,09 0,09 1.812.288,19 15.489,64
0,09 1.812.288,19 154.896,43
1.812.288,19
4. [7]
8,5 85 TE 0,65 -
7,56 75,6 -
6,12 61,2 FRT 0,17 -
4,76 47,6 FE 2,10 -
3,06 30,6 -
11,88 119 TE 1,06 -
9,24 92,4 FRT 0,28 -
5,94 59,4 FE 2,70 -
16,5 165 TE 0,89 -
11,34 113 FRT 0,24 -
FE 2,83
100,00
Keterangan :
TE = Tegangan Ekivalen
FRT = Faktor Rasio Tegangan
FE = Faktor Erosi
TT = Tidak Terbatas
Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil(mendekati) 100% maka tebal pelat 25 cm , dapat digunakan
-
TT TT
Faktor
Tegangan
dan Erosi
[1] [2] [3] [4] [5]
Jenis Sumbu
Beban Sumbu
Ton (KN)
Beban Rencana
Per Roda
Repetisi
Yang Terjadi
Analisa Fatik dan Erosi
Analisa Fatik Analisa Erosi
Repetisi
Ijin
Persen
Rusak
Repetisi Ijin
Persen
Rusak
[6] [8] [9]
26,18 185.875,71
33,66 2.78.813,57
46,75 92.937,86
41,58 77.448,21
STRT
25,41 185.875,71
TT
TT
STRG 32,67 27.881,57
16,83 271.068,75 TT
TT
TT
TT
28.000.000,00 0,33
TT -
0,00 11,97 100,00
TT 20.000.000,00 0,08
TT -
TT -
2.700.000,00
Komulatif
15,59 154.896,43 TT TT -
10,33
15.000.000,00 1,24
STdRG 22,69 15.489,64
TT TT -
16,34 271.068,75
7. 3 Menentukan sambungan melintang dan sambungan memanjang
Direncanakan :
Tebal Plat = 25 cm = 250 mm
Panjang Plat = 4,00 m
AT = x b x h
= x 0,60 x 0,25
mm2
Dimana :
AT = Luas penampang tulangan per meter panjang sambungan
b = Jarak terkecil antara sambungan (m) = 0,60 m
h = Tebal Plat (m) = 0,25 m
Jarak pemasangan Tie Bar yang digunakan adalah 60 cm
Digunakan Tie Bars diameter = 16 mm
Luas Tulangan = 20,106 mm2
< 31 mm2
……..Tulangan dapat digunakan
Panjang Tie bars
I ( 38,3 x Ø )
( 38,3 x 16 )
= 673 mm ≈ 600 mm = 60 cm
16 mm
Dimana :
I = Panjang Tie Bars (mm)
Ø = Diamater Tie Bars yang digunakan (mm) =
Untuk Sambungan Memanjang (Tie Bars) digunakan Besi dengan diameter = 16 mm ,
60 cm
204
204
31
Lebar Plat = 2,00 x 3,00 m
Sambungan Melintang (Dowel) :
Sambungan melintang dipasang setiap jarak 4,00 m.
Sambungan ruji ini digunakan Tulangan Polos dengan panjang 50 cm dan jarak antara ruji adalah 30 cm, Diameter ruji 32 mm
Sambungan Memanjang (Tie Bars) :
Sambungan memanjang (Tie Bars) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Diamater Tie bars :
Dengan panjang 60 cm dan jarak antara pemasangan Tie Bars adalah :
=
+ 60
=
=