2. Chapter 1
Perencanaan Komponen Struktur
Sistem Rangka Pemikul Momen
Khusus
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 2Shortcourse HAKI 2010
3. Contoh Hipotetis Struktur Ganda
(Arah Utara-Selatan dan Arah Barat-Timur: Dual System)
Shortcourse kali ini akan menguraikan contoh-
contoh perhitungan desain dan detailing kebutuhan
baja tulangan untuk komponen-komponen struktur
Dual System (SRPMK-dinding geser) beton
bertulang pada bangunan kantor multistorey. Bentuk
tipikal dan layout rencana gedung seperti yang
dimodelkan dalam Gambar 1.1-1.8.
Walaupun dimensi penampang komponen struktur dalam contoh-contoh
perhitungan ini umum dijumpai dalam pelaksanaan konstruksi praktis di
lapangan, namun struktur bangunan dalam contoh ini adalah bangunan
hipotetikal dan hanya dibuat untuk kebutuhan ilustrasi saja.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 3Shortcourse HAKI 2010
4. EarthquakeResistanceDesign Informasi umum
mengenai gedung:
Berat jenis beton,
g = 2.400 kg/m3.
kuat tekan beton,
Balok & pelat, fc’ = 30 MPa.
Kolom & dinding, fc’ = 45 MPa.
Tegangan leleh baja tulangan,
fy = 400 MPa.
Kolom-kolom tepi
= 60 cm × 60 cm
Kolom-kolom interior
= 70 cm × 70 cm
Dimensi balok masing-masing:
BT1 = 35 cm × 60 cm
BT2 = 30 cm × 55 cm
& BT3 = 25 cm × 40 cm
Tebal pelat lantai & atap
= 12 cm
Tebal preliminary design
shearwall
= 35 cm
Gambar 1.1
Saturday, July 31, 2010 4Shortcourse HAKI 2010
5. Informasi mengenai gedung:
Informasi Umum
Informasi umum mengenai gedung:
• Tinggi lantai dasar dan lantai 1 (1st & 2nd lobby floor)
adalah 6 m.
• Tinggi tipikal lantai-lantai diatasnya 4 m.
• Dimensi kolom-kolom interior 70 cm × 70 cm, dan kolom-
kolom tepi 60 cm × 60 cm.
• Dimensi balok:
– BT1 = 35 cm × 60 cm,
– BT2 = 30 cm × 55 cm,
– BT3 = 25 cm × 40 cm.
• Tebal pelat lantai dan atap = 12 cm.
• Tebal dinding geser = 35 cm.
• Kuat tekan beton, fc’ = 30 MPa untuk balok dan pelat, dan
45 MPa untuk kolom dan shearwall.
• Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 5Shortcourse HAKI 2010
13. Informasi mengenai gedung:
Beban Layan
Beban layan yang bekerja:
• Beban hidup: beban hidup total (termasuk partisi)
yang akan membebani pelat lantai dan pelat atap, wlive
= 4,8 kN/m2.
• Beban mati:
– berat sendiri balok, kolom, pelat, dan shearwall.
– beban superimposed lain:
• Plesteran keramik, wcov, didesain 1,5 cm, dengan
berat jenis pasta + agregat 2.000 kg/m3.
• Plafon, wplaf, didesain 10 kg/m2.
• Mechanical & Electrical, wm&e, didesain 20 kg/m2.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 13Shortcourse HAKI 2010
14. Informasi mengenai gedung:
Data Seismik
Data desain seismik:
• Lokasi gedung di zona gempa 5.
• Kondisi tanah di lokasi gedung termasuk ke dalam
kategori tanah lunak.
• Gedung digunakan untuk perkantoran biasa, maka
Faktor keutamaan struktur, I = 1,0
(Tabel 1. Pasal 4.1.2 SNI 03-1726-2002)
• Untuk gedung dengan tipe ganda (sistem dinding
geser yang dikombinasikan dengan Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus) beton bertulang untuk
kedua arah, nilai faktor modifikasi respon struktur, R
= 8,5
(Tabel 3. Pasal 4.3.6 SNI 03-1726-2002)
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 14Shortcourse HAKI 2010
15. Pembebanan Struktur
Kombinasi Pembebanan (Pasal 11.2)
Kombinasi Pembebanan Non-Gempa:
LC 11.2-1 (4) U = 1,4 D
LC 11.2-1 (5) U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)
LC 11.2-2 (6) U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 W + 0,5 (A atau R)
Kombinasi Pembebanan Gempa:
LC 11.2-3 (8) U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E
LC 11.2-3 (9) U = 0,9 D ± 1,0 E
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 15Shortcourse HAKI 2010
17. 2nd Defense Mechanism
Distribusi Beban
Beberapa ketentuan harus dipenuhi dalam
perencanaan elemen struktur sistem ganda yaitu:
1. Komponen struktur SRPMK harus didesain untuk mampu
menyerap minimum 25% beban lateral total gempa yang
bekerja pada sistem struktur.
Plastifikasi pada struktur SRPM akan memberikan second
defense mechanism yang dapat membuat faktor
modifikasi respons struktur meningkat hingga 8,5.
2. Komponen struktur SRPM dan SDS harus didesain
berdasarkan gaya dalam hasil analisis di mana dynamic
shear yang bekerja pada komponen minimal 80% dari
static shear.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 17Shortcourse HAKI 2010
18. Balok C23-4
1. Diagram momen
EarthquakeResistanceDesign
Desain detailing tulangan elemen
balok C23-4. Perhatikan kembali
Gambar 1.6, balok C23 terletak
pada baris C antara grid 2 dan grid
3 di lantai 4:
Balok Tipe 1 = 35 cm × 60 cm.
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
Panjang bentang bersih
= 947,5 cm
Lantai dasar
1st
lobby
Lantai 1
2nd
lobby
Lantai 2
Lantai 3
Lantai 4
Lantai 5
Lantai 6
Lantai 7
Lantai 8
Lantai 9
Lantai 10
Lantai 11
Lantai 12
Lantai 13
Lantai 14
Lantai 15
Lantai 16
Lantai 17
Lantai 18
Balok yang
didesain
Saturday, July 31, 2010 18Shortcourse HAKI 2010
19. Denah Lantai 4 (tipikal)
Balok-Kolom
EarthquakeResistanceDesign
Gambar 1.6
400
800
800
800
400
654321
910
C2
Kolom Tepi
60 cm × 60 cm
C1
Kolom Interior
70 cm × 70 cm
940 1040
905 930 1030
305
730 765
300
953 965 358 300
1065
765
383
300
370
370
370
370
shearwall
Tebal
35 cm
10001000110010001000
A
B
C
D
E
F
Denah Lantai 4
typical floor
947,5
Balok
C23
Saturday, July 31, 2010 19Shortcourse HAKI 2010
20. Dimensi Komponen
1. Definisi komponen lentur
Balok harus memenuhi definisi komponen struktur lentur.
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.1 mensyaratkan bahwa komponen
struktur lentur SRPMK harus memenuhi hal-hal berikut:
i. Gaya aksial tekan terfaktor pada komponen struktur lentur
dibatasi maksimum 0,1 Agfc’.
0,1 Agfc’ = 0,1 × 0,35 m × 0,6 m × 30 MPa = 630 kN.
Dari analisis stuktur, gaya aksial tekan akibat kombinasi gaya gempa
dan gravitasi pada komponen struktur = 38 kN < 630 kN — Ok
ii Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari 4 kali
tinggi efektifnya.
Asumsikan hanya satu lapis tulangan yang perlu dipasang, selimut
beton 40 cm, sengkang menggunakan D10, dan baja tulangan
lentur yang dipakai adalah D16 (ada kemungkinan berubah,
tergantung hasil desain). Maka
d = 600 mm – (40 mm + 10 mm + 8 mm) = 542 mm.
ln/d = 9.475 mm / 542 mm = 17,5 — Ok.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 20Shortcourse HAKI 2010
21. Dimensi Komponen
1. Definisi komponen lentur
iii. Perbandingan lebar terhadap tinggi komponen tidak boleh
kurang dari 0,3.
Lebar, b = 350 mm, dan tinggi, h = 600 mm, b/h = 350/600
= 0,58 — Ok
iv. Lebar komponen tidak boleh:
a. Kurang dari 250 mm — Ok
b. Melebihi lebar komponen struktur pendukung (diukur
pada bidang tegak lurus terhadap sumbu longitudinal
komponen struktur lentur) ditambah jarak pada tiap sisi
komponen struktur pendukung yang tidak melebihi 3/4
tinggi komponen struktur lentur.
Lebar balok, b = 350 mm < lebar kolom = 700 mm — Ok
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 21Shortcourse HAKI 2010
22. Momen & Geser Desain
2. Diagram Momen & Geser
EarthquakeResistanceDesign
161 kN
Akibat goyangan ke kanan
183 kN
Akibat goyangan ke kiri
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
335 kN-m
Akibat goyangan ke kiri
478 kN-m
Akibat goyangan ke kanan
193 kN-m
171 kN-m
167 kN-m
-39 kN-m
-210 kN-m
(a) Diagram Geser
(b) Diagram Momen
Gambar 1.9
Saturday, July 31, 2010 22Shortcourse HAKI 2010
23. Momen Desain
Sketsa Momen yang Terbentuk pada Balok C12-4 dan C23-4 akibat
Goyangan Struktur ke Kiri
EarthquakeResistanceDesign
Momen yang bekerja pada
ujung balok akibat goyangan
ke kiri
(berlawanan arah jarum jam)
G H
Balok C12-4 Balok C23-4
Lokasi terbentuknya
sendi plastis
4th
floor
Kolom
C1-4
Lantai 4
Kolom
C2-4
Lantai 4
Kolom
C1-5
Lantai 5
Kolom
C2-5
Lantai 5
Lokasi terbentuknya
sendi plastis
Diagram momen yang
terbentuk pada balok C12-4
dan C23-4
I
Gambar 1.10
Saturday, July 31, 2010 23Shortcourse HAKI 2010
24. Momen Desain
2. Momen-momen pada Balok C23-4
Kondisi Lokasi Arah Goyangan
Momen
Mu
(kN-m)
1 Ujung kanan (I) Kanan -478Negatif
2
Ujung kiri (H)
Kiri -335Negatif
3
Ujung kiri (H)
Kanan 193Positif
4
Ujung kanan (I)
Kiri 171Positif
5
Tengah bentang
Kanan dan Kiri 167Positif
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 24Shortcourse HAKI 2010
25. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, Goyangan ke Kanan
Kondisi 1, kolom I, momen negatif tumpuan, goyangan ke
kanan.
Mu = -478 kN-m.
Asumsi dua lapis tulangan. Sebagai trial awal gunakan
tulangan D19.
Tinggi efektif balok, d = 600 mm – (40 + 10 + 19 + 20) mm
= 511 mm.
Asumsi awal, j = 0,85 dan f = 0,8
EarthquakeResistanceDesign
2
2
6
mm439.3
mm51185,0
mm
N
4008,0
mm-N10478
jdf
M
A
y
u
s
f
Saturday, July 31, 2010 25Shortcourse HAKI 2010
26. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, Goyangan ke Kanan
Diperlukan 3 D22 dan 5 D25. Bila spasi bersih antar lapis
diambil 40 mm, tinggi efektif d yang baru:
d = 600 mm – (40 + 10 + 25 + 20) mm = 505 mm.
EarthquakeResistanceDesign
mm161
mm350N/mm3085,0
N/mm400mm595.3
'85,0 2
22
bf
fA
a
c
ys
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
22 22 380 3
3.595
25 25 490 5
Saturday, July 31, 2010 26Shortcourse HAKI 2010
27. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, Goyangan ke Kanan
EarthquakeResistanceDesign
6
10
2
161
505400595.38,0
2
a
dfAM ysn ff
m.kN488 nMf — Ok.
2
min_ mm605505350
4004
30
4
'
db
f
f
A w
y
c
s
2
min_ mm619505350
400
4,14,1
db
f
A w
y
s
cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
Ok, syarat tulangan minimum
terpenuhi
Saturday, July 31, 2010 27Shortcourse HAKI 2010
28. Cek rasio tulangan:
= 0,032513
Batas tulangan maksimum berdasarkan SNI Beton Pasal
23.3.2 adalah 0,025.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, Goyangan ke Kanan
EarthquakeResistanceDesign
020338,0
mm505mm350
mm.5953 2
db
A
w
s
400600
600
400
3085,0
85,0
600
600'85,0
1
yy
c
b
ff
f
Ok, < 0,75b dan < 0,025.
Syarat tulangan minimum
terpenuhi
024384,0032513,075,075,0 b
Saturday, July 31, 2010 28Shortcourse HAKI 2010
29. Cek apakah penampang tension-controlled ?
dt = 600 mm – (40 + 10 + 12,5) mm = 537.
Reinforcement:
Gunakan baja tulangan 3D22 + 5D25, dipasang 2 lapis
dengan spasi bersih antar lapis 40 mm > 25 mm.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, Goyangan ke Kanan
EarthquakeResistanceDesign
0,300019
537
161
td
a
31875,085,0375,0375,0 1
t
tcl
d
a
Ok, a/dt < atcl/dt. Desain
tulangan under reinforced.
Ok, syarat spasi bersih minimum
antar tulangan dan antar lapis
terpenuhi.
Saturday, July 31, 2010 29Shortcourse HAKI 2010
30. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, Goyangan ke Kiri
Kondisi 2, kolom H, momen negatif tumpuan, goyangan ke
kiri.
Mu = -335 kN-m.
Sama seperti untuk kolom interior, diasumsikan baja
tulangan yang harus dipasang terdiri dari 2 lapis
d = 600 mm – (40 + 10 + 19 + 20) mm
= 511 mm.
EarthquakeResistanceDesign
2
2
6
mm410.2
mm51185,0
mm
N
4008,0
mm-N10335
jdf
M
A
y
u
s
f
Saturday, July 31, 2010 30Shortcourse HAKI 2010
31. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, Goyangan ke Kiri
Diperlukan 6 D19 + 2 D22. Bila spasi bersih antar lapis
diambil 40 mm, tinggi efektif d yang baru:
d = 600 mm – (40 + 10 + 22 + 20) mm = 508 mm.
EarthquakeResistanceDesign
mm110
mm350N/mm3085,0
N/mm400mm.4612
'85,0 2
22
bf
fA
a
c
ys
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
19 19 284 6
2.461
22 22 380 2
Saturday, July 31, 2010 31Shortcourse HAKI 2010
32. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, Goyangan ke Kiri
EarthquakeResistanceDesign
6
10
2
110
508400461.28,0
2
a
dfAM ysn ff
m.kN357 nMf — Ok.
2
min_ mm609508350
4004
30
4
'
db
f
f
A w
y
c
s
2
mm622508350
400
4,14,1
db
f
w
y
cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
Ok, syarat tulangan minimum
terpenuhi
Saturday, July 31, 2010 32Shortcourse HAKI 2010
33. Cek rasio tulangan:
balance akan sama dengan hasil perhitungan untuk
kondisi 1, yaitu b = 0,032513
Batas tulangan maksimum adalah 0,025.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, Goyangan ke Kiri
EarthquakeResistanceDesign
mm508mm350
mm461.2 2
db
A
w
s
Ok, < 0,75b dan < 0,025.
Syarat tulangan minimum
terpenuhi
024384,075,00138438,0 b
Saturday, July 31, 2010 33Shortcourse HAKI 2010
34. Cek apakah penampang tension-controlled ?
dt = 600 mm – (40 + 10 + 11) mm = 539.
Reinforcement:
Gunakan baja tulangan 6D19 + 2D22, dipasang 2 lapis
dengan spasi bersih antar lapis 40 mm > 25 mm.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, Goyangan ke Kiri
EarthquakeResistanceDesign
31875,0375,00,204669
539
110
1
t
tcl
t d
a
d
a
Ok, a/dt < atcl/dt. Desain
tulangan under reinforced.
Ok, syarat spasi bersih minimum
antar tulangan dan antar lapis
terpenuhi.
Saturday, July 31, 2010 34Shortcourse HAKI 2010
35. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, Goyangan ke Kanan
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2(2)
mensyaratkan bahwa kuat lentur positif komponen struktur lentur
SRPMK pada muka kolom tidak boleh lebih kecil dari 1/2 (setengah)
kuat lentur negatifnya pada muka kolom tersebut.
EarthquakeResistanceDesign
Mneg
1/4 Mneg
1/4 Mneg
1/2 Mneg
Kapasitas momen positif minimum pada
join (hubungan balok-kolom)
Kebutuhan minimum kuat lentur
(SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2(2))
Gambar 1.11
Saturday, July 31, 2010 35Shortcourse HAKI 2010
36. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, Goyangan ke Kanan
Kondisi 3, kolom H, momen positif tumpuan, goyangan ke
kanan.
Mu = 193 kN-m > 1/2fMn_eksterior = 178,5 kN-m.— Ok,
gunakan momen lentur hasil hitungan analisis struktur.
Karena momen yang harus dipikul lebih kecil hingga
hampir setengah momen negatifnya, kita asumsikan cukup
satu lapis tulangan yang dipasang. Sebagai trial awal
gunakan baja tulangan D19.
d = 600 mm – (40 + 10 + 9,5) mm = 540 mm.
EarthquakeResistanceDesign
2
2
6
mm314.1
mm54085,0
mm
N
4008,0
mm-N10193
jdf
M
A
y
u
s
f
Saturday, July 31, 2010 36Shortcourse HAKI 2010
37. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, Goyangan ke Kanan
Diperlukan 3 D19 dan 1 D22, tinggi efektif d yang baru:
d = 600 mm – (40 + 10 + 11) mm = 539 mm.
EarthquakeResistanceDesign
mm55
mm350N/mm3085,0
N/mm400mm231.1
'85,0 2
22
bf
fA
a
c
ys
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
19 19 283 3
1.231
22 22 380 1
Saturday, July 31, 2010 37Shortcourse HAKI 2010
38. cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, Goyangan ke Kanan
EarthquakeResistanceDesign
6
10
2
55
539400231.18,0
2
a
dfAM ysn ff
m.kN201 nMf — Ok.
2
min_ mm646539350
4004
30
4
'
db
f
f
A w
y
c
s
2
mm660539350
400
4,14,1
db
f
w
y
Ok, syarat tulangan minimum
terpenuhi
Saturday, July 31, 2010 38Shortcourse HAKI 2010
39. Cek rasio tulangan:
Batas tulangan maksimum adalah 0,025.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, Goyangan ke Kanan
EarthquakeResistanceDesign
mm539mm350
mm231.1 2
db
A
w
s
Ok, < 0,75b dan < 0,25.
Syarat tulangan minimum
terpenuhi
024384,075,0006523,0 b
Saturday, July 31, 2010 39Shortcourse HAKI 2010
40. Cek apakah penampang tension-controlled ?
dt = 600 mm – (40 + 10 + 11) mm = 539.
Reinforcement:
Gunakan baja tulangan 3D19 + 1D22, dipasang 1 lapis.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, Goyangan ke Kanan
EarthquakeResistanceDesign
31875,0375,00,102334
539
55
1
t
tcl
t d
a
d
a
Ok, a/dt < atcl/dt. Desain
tulangan under reinforced.
Ok, syarat spasi bersih minimum
antar tulangan terpenuhi.
Saturday, July 31, 2010 40Shortcourse HAKI 2010
41. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 4, Goyangan ke Kiri
Kondisi 4, kolom I, momen positif tumpuan, dan goyangan ke
kiri.
Mu = 171 kN-m ≤ 1/2fMn_interior = 244 kN-m. Dengan
demikian, momen positif yang digunakan adalah Mu = 244
kN-m.
Sama seperti sebelumnya, sebagai trial awal gunakan baja
tulangan D19.
d = 600 mm – (40 + 10 + 9,5) mm = 540 mm.
EarthquakeResistanceDesign
2
2
6
mm661.1
mm54085,0
mm
N
4008,0
mm-N10244
jdf
M
A
y
u
s
f
Saturday, July 31, 2010 41Shortcourse HAKI 2010
42. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 4, Goyangan ke Kiri
Diperlukan 4 D22, tinggi efektif d yang baru:
d = 600 mm – (40 + 10 + 11) mm = 539 mm.
EarthquakeResistanceDesign
mm68
mm350N/mm3085,0
N/mm400mm.5211
'85,0 2
22
bf
fA
a
c
ys
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
19 19 283 0
1.521
22 22 380 4
Saturday, July 31, 2010 42Shortcourse HAKI 2010
43. cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 4, Goyangan ke Kiri
EarthquakeResistanceDesign
6
10
2
68
539400521.18,0
2
a
dfAM ysn ff
m.kN245 nMf — Ok.
2
min_ mm646539350
4004
30
4
'
db
f
f
A w
y
c
s
2
mm660539350
400
4,14,1
db
f
w
y
Ok, syarat tulangan minimum
terpenuhi
Saturday, July 31, 2010 43Shortcourse HAKI 2010
44. Cek rasio tulangan:
Batas tulangan maksimum adalah 0,025.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 4, Goyangan ke Kiri
EarthquakeResistanceDesign
mm539mm350
mm.5211 2
db
A
w
s
Ok, < 0,75b dan < 0,025.
Syarat tulangan minimum
terpenuhi
024384,075,0008060,0 b
Saturday, July 31, 2010 44Shortcourse HAKI 2010
45. Cek apakah penampang tension-controlled ?
dt = 600 mm – (40 + 10 + 11) mm = 539.
Reinforcement:
Gunakan baja tulangan 4D22, dipasang 1 lapis.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 4, Goyangan ke Kiri
EarthquakeResistanceDesign
31875,0375,00,126432
539
68
1
t
tcl
t d
a
d
a
Ok, a/dt < atcl/dt. Desain
tulangan under reinforced.
Ok, syarat spasi bersih minimum
antar tulangan terpenuhi.
Saturday, July 31, 2010 45Shortcourse HAKI 2010
46. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 5, Goyangan ke Kanan dan Kiri
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2(2)
Juga mensyaratkan untuk desain elemen lentur SRPMK baik kuat
lentur negatif mau pun kuat lentur positif pada setiap penampang di
sepanjang bentang tidak boleh kurang dari 1/4 (seperempat) kuat
lentur terbesar yang disediakan pada kedua muka kolom tersebut.
EarthquakeResistanceDesign
Mneg
1/4 Mneg
1/4 Mneg
1/2 Mneg
Kapasitas momen positif dan negatif
minimum untuk setiap penampang
Kebutuhan minimum kuat lentur
(SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2(2))
Gambar 1.11
Saturday, July 31, 2010 46Shortcourse HAKI 2010
47. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 5, Goyangan ke Kanan dan Kiri
Kondisi 5, tengah bentang, momen positif, goyangan ke kanan
dan kiri. Kuat lentur terbesar disediakan konfigurasi
penulangan di kolom I untuk momen negatif akibat goyangan
gempa ke arah kanan, yaitu fMn = 488 kN-m. Jadi seperempat
fMn = 122 kN-m, maka:
Mu = 167 kN-m ≥ 1/4fMn_interior = 122 kN-m.
Sama seperti sebelumnya, sebagai trial awal gunakan baja
tulangan D19.
d = 600 mm – (40 + 10 + 9,5) mm = 540 mm.
EarthquakeResistanceDesign
2
2
6
mm137.1
mm54085,0
mm
N
4008,0
mm-N10167
jdf
M
A
y
u
s
f
— Ok.
Saturday, July 31, 2010 47Shortcourse HAKI 2010
48. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 5, Goyangan ke Kanan dan Kiri
Diperlukan 1 D16 + 3 D19 (1 lapis), tinggi efektif d yang
baru:
d = 600 mm – (40 + 10 + 9,5) mm = 540 mm.
EarthquakeResistanceDesign
mm47
mm350N/mm3085,0
N/mm400mm.0521
'85,0 2
22
bf
fA
a
c
ys
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
16 16 201 1
1.052
19 19 283 3
Saturday, July 31, 2010 48Shortcourse HAKI 2010
49. Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 5, Goyangan ke Kanan dan Kiri
EarthquakeResistanceDesign
6
10
2
47
540400052.18,0
2
a
dfAM ysn ff
m.kN173 nMf — Ok.
2
min_ mm647540350
4004
30
4
'
db
f
f
A w
y
c
s
2
mm662540350
400
4,14,1
db
f
w
y
cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
Ok, syarat tulangan minimum
terpenuhi
Saturday, July 31, 2010 49Shortcourse HAKI 2010
50. Cek rasio tulangan:
balance akan sama dengan hasil perhitungan untuk
kondisi 1,
Batas tulangan maksimum adalah 0,025.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 5, Goyangan ke Kanan dan Kiri
EarthquakeResistanceDesign
mm540mm350
mm.5021 2
db
A
w
s
Ok, < 0,75b dan < 0,025.
Syarat tulangan minimum
terpenuhi
024384,075,0005564,0 b
Saturday, July 31, 2010 50Shortcourse HAKI 2010
51. Cek apakah penampang tension-controlled ?
dt = 600 mm – (40 + 10 + 9,5) mm = 540.
Reinforcement:
Gunakan baja tulangan 1D16 + 3D19, dipasang 1 lapis
sebagai tulangan positif di tengah bentang.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 5, Goyangan ke Kanan dan Kiri
EarthquakeResistanceDesign
31875,0375,00,087283
540
47
1
t
tcl
t d
a
d
a
Ok, a/dt < atcl/dt. Desain
tulangan under reinforced.
Ok, syarat spasi bersih minimum
antar tulangan terpenuhi.
Saturday, July 31, 2010 51Shortcourse HAKI 2010
52. Kapasitas Momen Minimum
4. Kapasitas Momen Positif dan Negatif Minimum
4. Kapasitas minimum momen positif dan momen
negatif
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2(1) dan (2)
mengharuskan sekurang-kurangnya ada dua batang
tulangan atas dan dua batang tulangan bawah yang
dipasang secara menerus, dan kapasitas momen
positif dan momen negatif minimum pada sebarang
penampang di sepanjang bentang balok SRPMK
tidak boleh kurang dari 1/4 kali kapasitas momen
maksimum yang disediakan pada kedua muka kolom
balok tersebut.
Kuat momen negatif-positif terbesar pada bentang
= 488 kN-m.
1/4 kuat momen negatif-positif terbesar
= 122 kN-m.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 52Shortcourse HAKI 2010
53. Kapasitas Momen Minimum
4. Kapasitas Momen Positif dan Negatif Minimum
Kuat momen positif di sepanjang bentang (kondisi 3,
4 dan 5 yang disampaikan di atas) pada dasarnya
sudah lebih besar daripada 122 kN-m. Hanya kuat
momen negatif di tengah bentang saja yang masih
harus diperhatikan. Konfigurasi penulangan atas
untuk memikul momen negatif di muka kolom
interior (I) adalah 3D22 + 5D25, sementara di muka
kolom eksterior (H) dipasang 6D19 + 2D22.
Untuk memenuhi ketentuan kapasitas momen
negatif minimum di atas, ambil 2D22 dari masing-
masing kelompok tulangan negatif untuk dibuat
menerus di sepanjang bentang, sehingga As = 760
mm2. Maka kapasitas momen negatif yang
disediakan oleh penampang di tengah bentang
adalah:
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 53Shortcourse HAKI 2010
54. Baja Tulangan Lentur Minimum
4. Kapasitas Momen Positif dan Negatif Minimum
Diperpanjang 2 D22, tinggi efektif d yang baru:
d = 600 mm – (40 + 10 + 11) mm = 539 mm.
EarthquakeResistanceDesign
mm34
mm350N/mm3085,0
N/mm400mm607
'85,0 2
22
bf
fA
a
c
ys
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
22 22 380 2
760
25 25 490 0
Saturday, July 31, 2010 54Shortcourse HAKI 2010
55. Baja Tulangan Lentur Minimum
4. Kapasitas Momen Positif dan Negatif Minimum
EarthquakeResistanceDesign
6
10
2
34
5394007608,0
2
a
dfAM ysn ff
m.kN127 nMf — Ok.
2
min_ mm646539350
4004
30
4
'
db
f
f
A w
y
c
s
2
mm660539350
400
4,14,1
db
f
w
y
cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
Ok, syarat tulangan minimum
terpenuhi
Saturday, July 31, 2010 55Shortcourse HAKI 2010
56. Cek rasio tulangan:
balance akan sama dengan hasil perhitungan untuk
kondisi 1, yaitu b = 0,032513
Batas tulangan maksimum adalah 0,025.
Baja Tulangan Lentur Minimum
4. Kapasitas Momen Positif dan Negatif Minimum
EarthquakeResistanceDesign
mm539mm350
mm607 2
db
A
w
s
Ok, < 0,75b dan < 0,025.
Syarat tulangan minimum
terpenuhi
022768,075,0004030,0 b
Saturday, July 31, 2010 56Shortcourse HAKI 2010
57. Cek apakah penampang tension-controlled ?
dt = 600 mm – (40 + 10 + 11) mm = 539.
Reinforcement:
Jadi, gunakan baja tulangan atas 2D22 sebagai tulangan
menerus di sepanjang balok. Tulangan ini akan memberikan
kapasitas momen negatif di tengah bentang 127 kN-m > 1/4
fMn_interior = 122 kN-m.
Baja Tulangan Lentur Minimum
4. Kapasitas Momen Positif dan Negatif Minimum
EarthquakeResistanceDesign
31875,0375,00,063216
539
34
1
t
tcl
t d
a
d
a
Ok, a/dt < atcl/dt. Desain
tulangan under reinforced.
Ok, syarat spasi bersih minimum
antar tulangan terpenuhi.
Saturday, July 31, 2010 57Shortcourse HAKI 2010
58. Baja Tulangan Lentur
Detailing Tulangan Lentur
EarthquakeResistanceDesign
3 D22
+1 D25
4 D25
4 D22
2 D19
+2 D22
4 D19
3 D19
+1 D22
2 D22
1 D16
+3 D19
Pasal 23.3.2(1) SNI 03-2847-2002
mengharuskan sekurang-kurangnya ada
dua tulangan atas dan dua tulangan
bawah yang dibuat kontinyu (dipasang
secara menerus).
Muka Tumpuan I Muka Tumpuan H Tengah Bentang
Gambar 1.12
Saturday, July 31, 2010 58Shortcourse HAKI 2010
59. Momen Nominal Penampang
5. Momen Nominal Penampang
5. Hitung Momen Nominal Penampang
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.4(2)
mengisyaratkan bahwa:
Geser rencana akibat gempa pada balok
dihitung dengan mengasumsikan sendi plastis
terbentuk di ujung-ujung balok dengan tegangan
tulangan lentur balok mencapai 1,25 fy, dan
faktor reduksi kuat lentur f = 1.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 59Shortcourse HAKI 2010
60. Momen nominal untuk struktur bergoyang ke kanan
kondisi 1.
Momen Nominal Penampang
5. Momen Nominal Penampang
EarthquakeResistanceDesign
2
1_
1_
pr
yspr
a
dfAM
mkN72710
2
201
505400595.325,1 6
1_
prM
mm.201
3503085,0
400595.325,1
'85,0
25,1
1_
bf
fA
a
c
ys
pr
Di muka kolom interior, dengan
arah momen searah jarum jam.
Saturday, July 31, 2010 60Shortcourse HAKI 2010
61. kondisi 3.
Momen Nominal Penampang
5. Momen Nominal Penampang
EarthquakeResistanceDesign
2
3_
3_
pr
yspr
a
dfAM
mkN31010
2
69
539400231.125,1 6
3_
prM
mm.69
3503085,0
400231.125,1
'85,0
25,1
3_
bf
fA
a
c
ys
pr
Di muka kolom eksterior,
dengan arah momen searah
jarum jam.
Saturday, July 31, 2010 61Shortcourse HAKI 2010
62. Momen nominal untuk struktur bergoyang ke kiri
kondisi 2.
kondisi 4.
Momen Nominal Penampang
5. Momen Nominal Penampang
EarthquakeResistanceDesign
Mn_2 (muka kolom eksterior) dan
Mn_4 (muka kolom interior)
berlawanan arah jarum jam.
mkN54010
2
138
508400461.225,1 6
2_
prM
mkN37710
2
85
539400521.125,1 6
4_
nM
mm.138
3503085,0
400461.225,1
'85,0
25,1
2_
bf
fA
a
c
ys
pr
mm.85
3503085,0
400521.125,1
'85,0
25,1
4_
bf
fA
a
c
ys
pr
Saturday, July 31, 2010 62Shortcourse HAKI 2010
63. Momen Nominal Penampang
5. Momen Nominal Penampang
EarthquakeResistanceDesign
apr_2
6 D19
+ 2 D22
C2
T2
(d – apr_2/2)
Tulangan tekan
(tidak boleh ikut diperhitungkan
dalam analisis)
Tumpuan H
(Column C2-4)
Tumpuan I
(West Wing Shearwall)
Mpr_2
C4
T4
Mpr_43 D22
+ 5 D25
4 D22
Probable Moment Capacities
for flexural reinforcement
configuration due to sway to the left
apr_2 = 138 mm
Mpr_2 = 540 kN-m
apr_3 = 85 mm
Mpr_3 = 377 kN-m
3 D19
+ 1 D22
Gambar 1.13
Saturday, July 31, 2010 63Shortcourse HAKI 2010
64. Detailing & Momen Nominal
5. Momen Nominal Penampang
Kondisi Lokasi
Arah
Gempa
Mu
(kN-m)
Reinf.
As
(mm2)
fMn
(kN-m)
Mpr
(kN-m)
1 Right End (I) Kanan -478
3 D22
5 D25
3.595 488 727
clockwiseNegatif
2
Left End (H)
Kiri -335
6 D19
2 D22
2.461 357 540
counter-cwNegatif
3
Left End (H)
Kanan 193
3 D19
1 D22
1.231 201 310
cwPositif
4
Right End (I)
Kiri 171 4 D22 1.521 245 377
ccwPositif
5
Midspan Kanan dan
Kiri 167
1 D16
3 D19
1.052 173 268Positif
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 64Shortcourse HAKI 2010
65. Diagram Geser
6. Diagram Gaya Geser
6. Diagram gaya geser. Reaksi geser di ujung
kanan dan kiri balok akibat gaya gravitasi yang
bekerja pada sruktur (hasil analisis dengan
menggunakan software komersial):
EarthquakeResistanceDesign
Wu = 1,2D + 1,0L
127 kN 155 kN
9475 mm
Perletakan kiri
Left end (Joint H)
Kolom C2-4
Perletakan kanan
Right end (Joint I)
Shearwall
Gambar 1.14
Saturday, July 31, 2010 65Shortcourse HAKI 2010
66. Analisis geser berdasarkan momen nominal
a. Struktur bergoyang ke kanan
total reaksi geser di ujung kiri balok = 127 – 109,4
= 17,6 kN
total reaksi geser di ujung kanan balok= 155 + 109,4
= 264,4 kN
Diagram Geser
6. Analisis Geser berdasarkan Momen Nominal
EarthquakeResistanceDesign
kN4,109
475,9
3107273_1_
_
n
prpr
kasway
l
MM
V
Arah gaya geser ke atas
Arah gaya geser ke atas
Saturday, July 31, 2010 66Shortcourse HAKI 2010
67. b. Struktur bergoyang ke kiri
total reaksi geser di ujung kiri balok = 127 + 96,8
= 223,8 kN
total reaksi geser di ujung kanan balok= 155 – 96,8
= 58,2 kN
Diagram Geser
6. Analisis Geser berdasarkan Momen Nominal
EarthquakeResistanceDesign
kN8,96
475,9
3775404_2_
_
n
prpr
kisway
l
MM
V
Arah gaya geser ke atas
Arah gaya geser ke atas
Saturday, July 31, 2010 67Shortcourse HAKI 2010
68. Diagram Geser
6. Diagram Geser berdasarkan Momen Nominal
EarthquakeResistanceDesign
310 kN-m 727 kN-m1,2D + 1,0L kN/m
Vgrav
127 kN
Vgrav
155 kN
109,4 kN
Vsway_ka
109,4 kN
Vsway_ka
17,6
kN
264,4
kN
540 kN-m 377 kN-m1,2D + 1,0L kN/m
Vgrav
127 kN
Vgrav
155 kN
96,8 kN
Vsway_ki
96,8 kN
Vsway_ki
58,2
kN
223,8
kN
264,4
kN
223,8
kN17,6
kN
58,2
kN
(a) Akibat goyangan ke kanan (b) Akibat goyangan ke kiri
Gambar 1.15
Saturday, July 31, 2010 68Shortcourse HAKI 2010
69. Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.4(2)
mengisyaratkan bahwa:
Kontribusi beton dalam menahan geser, yaitu
Vc, harus diambil = 0 pada perencanaan geser di
daerah sendi plastis apabila:
– Gaya geser Vsway akibat sendi plastis di ujung-ujung
balok melebihi 1/2 (atau lebih) kuat geser perlu
maksimum, Vu, di sepanjang bentang, dan
– Gaya tekan aksial terfaktor, termasuk akibat
pembebanan gempa, kurang dari Agfc’ / 20.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 69Shortcourse HAKI 2010
70. Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
• Berdasarkan hasil analisis struktur (dengan menggunakan
software komersial), gaya aksial tekan terfaktor akibat gaya
gempa dan gravitasi adalah 38,06 kN. Sedangkan Agfc’ / 20
= (350 mm × 600 mm × 30 N/mm2) / 20 = 3,15 × 105 N =
315 kN > 38,06 kN.
EarthquakeResistanceDesign
Arah Gerakan
Gempa
Vsway
Perletakan kiri
Joint H
Perletakan kanan
Joint I
Vu 1/2 Vu Vu 1/2 Vu
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
Kanan 109,4 17,6 8,8 264,4 132,2
Kiri 96,8 223,8 111,9 58,2 29,1
Saturday, July 31, 2010 70Shortcourse HAKI 2010
71. Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
Dengan demikian, karena
1) Meskipun Vsway < 1/2 Vu untuk kedua perletakan
akibat goyangan ke arah kiri atau pun ke arah
kanan; namun
2) gaya aksial tekan terfaktor akibat gempa dan
gravitasi < Agfc’/20,
sehingga perencanaan tulangan geser dilakukan
dengan memperhitungkan kontribusi beton Vc =
0 di sepanjang zona sendi plastis di masing-
masing muka kolom.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 71Shortcourse HAKI 2010
72. Muka perletakan kiri: Gaya geser maksimum dari hasil
analisis momen nominal penampang, Vu = 223,8 kN.
SNI 03-2847-2002 Pasal 13.5.6(9).
Maksimum Vs =
Spasi tulangan diatur melalui persamaan:
Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
EarthquakeResistanceDesign
kN4,298kN0
75,0
kN,8322
c
u
s V
V
V
f
kN64910508350
3
302
3
'2 3
max_
db
f
V w
c
s
Ok, Vs = 298,4 kN < 649 kN.
Syarat Vs maksimum terpenuhi.
df
V
s
A
y
sv
Saturday, July 31, 2010 72Shortcourse HAKI 2010
73. Coba tulangan sengkang D10 dengan 2 kaki (Av = 157
mm2).
Jadi, gunakan sengkang 2 kaki D10 dengan spasi 100 mm.
Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
EarthquakeResistanceDesign
mm110
000.1290
508400157
s
yv
V
dfA
s
kN319
000.1100
508400157
s
dfA
V
yv
s
Gunakan spasi 100 mm.
Jenis Dimensi Jumlah Av s
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2) (mm)
10 10 78.5 2 157 100
Ok, 319 kN > 298,4 kN.
Saturday, July 31, 2010 73Shortcourse HAKI 2010
74. Muka perletakan kanan: Gaya geser maksimum dari hasil
analisis momen nominal penampang, Vu = 264,4 kN.
Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
EarthquakeResistanceDesign
kN5,352kN0
75,0
kN4,264
c
u
s V
V
V
f
kN64510505350
3
302
3
'2 3
max_
db
f
V w
c
s
Ok, Vs = 352,5 kN < 645 kN.
Syarat Vs maksimum terpenuhi.
Saturday, July 31, 2010 74Shortcourse HAKI 2010
75. Coba tulangan sengkang 2 kaki diameter 13 mm (2 leg
D13).
Jadi, gunakan sengkang 2 kaki D13 dengan spasi 150 mm.
Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
EarthquakeResistanceDesign
mm152
000.15,352
5054005,265
s
yv
V
dfA
s
kN357
000.1150
5054005,265
s
dfA
V
yv
s
Gunakan spasi 150 mm.
Jenis Dimensi Jumlah Av s
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2) (mm)
13 13 132,7 2 265,5 150
Ok, 357 kN > 352,5 kN.
Saturday, July 31, 2010 75Shortcourse HAKI 2010
76. Ujung zona sendi plastis: Gaya geser maksimum, Vu di
ujung zona sendi plastis, 1.200 mm dari muka kolom,
adalah 264,4 kN – (1,2 m × 29,8 kN/m) = 228,6 kN. Di
zona ini, kontribusi Vc dapat diperhitungkan, yaitu:
maka:
Coba tulangan sengkang 2 kaki diameter 10 mm (2 leg
D10).
Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
EarthquakeResistanceDesign
kN161
000.16
50535030
6
'
db
f
V w
c
c
kN8,143161304161
75,0
6,228
sV
mm220
000.18,143
505400157
s
yv
V
dfA
s
Saturday, July 31, 2010 76Shortcourse HAKI 2010
77. Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
EarthquakeResistanceDesign
mm181
000.1176
508400157
s
yv
V
dfA
s
kN6,158
000.1200
5054001,157
s
dfA
V
yv
s
Gunakan spasi 150 mm.
Jenis Dimensi Jumlah Av s
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2) (mm)
10 10 78,5 2 157 200
Ok, 158,6 kN > 143,8 kN.
Jadi, gunakan sengkang 2 kaki D10 dengan spasi 200 mm.
Saturday, July 31, 2010 77Shortcourse HAKI 2010
78. SNI Pasal 23.3.3(1): Diperlukan hoops (sengkang tertutup)
di sepanjang jarak 2h dari sisi (muka) kolom terdekat.
2h = 2 × 600 mm = 1.200 mm.
SNI Pasal 23.3.3(2): Hoop pertama dipasang pada jarak 50
mm dari muka kolom terdekat, dan yang berikutnya
dipasang dengan spasi terkecil diantara:
1. d/4 = 505 mm / 4 = 126 mm
2. 8 × diameter tul. longitudinal terkecil = 8 ×16 mm = 128 mm
3. 24 × diameter tulangan hoop = 24 × 10 mm = 240 mm
4. 300 mm.
Dengan demikian, tulangan geser di daerah sendi plastis
(yaitu di daerah sepanjang 2h (= 1,2 m) dari muka kolom)
dipasang sengkang tertutup 2 kaki D10 mm di ujung kiri,
dan sengkang 2 kaki D13 di ujung kanan dengan spasi 100
mm.
Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 78Shortcourse HAKI 2010
79. SNI Pasal 23.3.3(4) : Spasi maksimum tulangan geser di
sepanjang balok yang didesain untuk SRPMK adalah d/2.
Ok, dari hasil perhitungan di atas, untuk bentang di luar
zona sendi plastis, sengkang 2 kaki berdiameter D10
dipasang dengan spasi 200 mm.
Stirrups Geser
7. Sengkang untuk Gaya Geser
EarthquakeResistanceDesign
mm252
2
mm505
2
d
smax
Saturday, July 31, 2010 79Shortcourse HAKI 2010
80. Momen di tengah bentang dapat berupa momen positif (tekan)
atau momen negatif (tarik) yang relatif kecil. Karena baja
tulangan yang disediakan di tengah bentang pada dasarnya
ditentukan oleh syarat detailing, maka SNI Beton 2002 Pasal
14.15.2 mengizinkan sambungan lewatan kelas A untuk
penyambungannya, dengan panjang penyaluran ld, dimana ld =
48db (lihat Tabel 11 Pasal 14.2.2 SNI 03-2847-2002 untuk
kasus tulangan atas).
Berdasarkan SNI Beton Pasal 23.5.4(2), nilai panjang
penyaluran ini tidak boleh kurang dari 3,5 kali panjang
tulangan berkait yang dihitung berdasarkan Persamaan 126
(Pasal 23.5.4(1)), yaitu = 47,5 db.
Splicing
8. Sambungan-Lewatan untuk Bentang Menerus
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 80Shortcourse HAKI 2010
81. Dalam contoh ini, baja tulangan terbesar yang harus disalurkan
adalah baja tulangan D25. Jadi ld = 48db = 48 × 25 = 1.200 mm
= 1,2 m.
SNI Pasal 23.3.2(3): Baja tulangan yang disalurkan harus
diikat dengan hoops yang dipasang dengan spasi maksimum,
yaitu yang terkecil di antara d/4 dan 100 mm.
Jadi, spasi hoops di daerah penyambungan lewatan tulangan =
100 mm.
Splicing
8. Sambungan-Lewatan untuk Bentang Menerus
EarthquakeResistanceDesign
mm135
4
537
4
mm)131040(mm600
4
d
smax
Saturday, July 31, 2010 81Shortcourse HAKI 2010
82. Hasil perhitungan di atas dapat dirangkum sebagai berikut:
Untuk memikul momen negatif di muka tumpuan kanan,
dipasang 3D22+5D25, dua lapis, dengan spasi bersih antar
lapis 4 cm
Untuk memikul momen positif di muka tumpuan kanan,
dipasang 4D22 satu lapis.
Untuk memikul momen negatif di muka tumpuan kiri,
dipasang 6D19+2D22, dua lapis, dengan spasi bersih antar
lapis 4 cm
Untuk memikul momen positif di muka tumpuan kiri, dipasang
3D19 +1D22 satu lapis.
Untuk memikul momen positif di tengah bentang dipasang
1D16+3D19 satu lapis.
Detailing
Rangkuman Detailing Lentur dan Geser
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 82Shortcourse HAKI 2010
83. Untuk memenuhi persyaratan kuat momen minimum penampang
di sepanjang balok, khususnya momen negatif, tulangan atas
2D22 diteruskan di sepanjang balok untuk memenuhi kebutuhan
momen negatif di tengah bentang.
Untuk memikul geser di zona sendi plastis balok bagian kiri,
dipasang sengkang tertutup D10 dengan spasi 50 mm untuk
sengkang pertama, dan D10 dengan spasi 100 mm untuk
sengkang-sengkang berikutnya.
Untuk memikul geser di zona sendi plastis balok bagian kanan,
dipasang sengkang tertutup D13 dengan spasi 50 mm untuk
sengkang pertama, dan D13 dengan spasi 100 mm untuk
sengkang-sengkang berikutnya.
Untuk memikul geser di luar zona sendi plastis, dipasang tulangan
sengkang 2 kaki berdiameter D10 dengan spasi 200 mm. Untuk
daerah sambungan lewatan (di tengah bentang), pasang sengkang
tertutup D10 dengan spasi 100 mm.
Detailing
Rangkuman Detailing Lentur dan Geser
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 83Shortcourse HAKI 2010
84. Perhitungan awal dilakukan dengan menganggap sengkang yang
digunakan adalah D10. Perubahan diameter tulangan sengkang
otomatis akan mengubah tinggi efektif d. Hasil recheck kapasitas
penampang adalah seperti terlihat pada Tabel di bawah ini.
Detailing
Rangkuman Detailing Lentur dan Geser
EarthquakeResistanceDesign
Case Lokasi
Arah
Gempa
Mu
(kN-m)
Reinf.
As
(mm2)
de
(mm)
fMn
(kN-m)
1.
Right End
Negatif
Kanan -478
3 D22
5 D25
3.595
502
(updated)
484
(updated)
2.
Left End
Negatif
Kiri -335
6 D19
2 D22
2.461 508 357
3.
Left End
Positif
Kanan 193
3 D19
1 D22
1.231 539 201
4.
Right End
Positif
Kiri 171 4 D22 1.521
536
(updated)
244
(updated)
Saturday, July 31, 2010 84Shortcourse HAKI 2010
85. Pada Tabel terlihat bahwa kapasitas momen penampang di
zona sendi plastis masih cukup untuk memikul momen
maksimum akibat gempa dan gravitasi.
Akibat dari pengurangan kapasitas momen penampang ini
otomatis akan mengubah probable moment capacities, Mpr,
untuk penampang di tumpuan kanan. Namun hal ini sama
sekali tidak menjadi masalah, karena pengurangan Mpr akan
mengurangi Vsway, yang pada akhirnya akan mengurangi total
reaksi geser perlu maksimum di muka-muka kolom. Oleh
karena itu, redesign tulangan geser tidak perlu dilakukan.
Detailing
Rangkuman Detailing Lentur dan Geser
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 85Shortcourse HAKI 2010
86. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
11. Cut-off points. Aturan pemutusan dan penyaluran
tulangan mengacu pada Pasal 14 SNI 03-2847-2002.
a) Tulangan negatif di muka kolom interior.
Jumlah tulangan terpasang 8 buah, 3 D22 + 5 D25. Dua
buah tulangan D22 akan dipasang menerus di sepanjang
bentang. Enam tulangan lainnya (1D22+5D25) akan di
cut-off sehingga As_sisa = 760 mm2. Kapasitas momen
negatif penampang dengan konfigurasi tulangan seperti
ini adalah
EarthquakeResistanceDesign
6
10
2
34
5394007608,0
2
a
dfAM ysn ff
mkN127 nMf — Ok.
Saturday, July 31, 2010 86Shortcourse HAKI 2010
87. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
Perhatikan sketsa dalam Gambar 1.16(a). Untuk
mendapatkan lokasi penampang dengan momen rencana
127 kN-m pada balok, ambil penjumlahan momen di titik
A:
Jadi, lokasi momen rencana 127 kN-m terletak 2,7 m dari
muka tumpuan kanan. Data ini dapat digunakan sebagai
dasar penentuan cut-off point tulangan 5D25 dan 1D22.
EarthquakeResistanceDesign
06004,2649,146004,264
2
1
8,29 2
xxxxx
a
acbb
x
2
42
m7,2
9,142
6009,1444,2644,264
2
Saturday, July 31, 2010 87Shortcourse HAKI 2010
88. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
EarthquakeResistanceDesign
17,6 kN
264,4 kN
29,8 kN/m
310
kN-m
727
kN-m
Plastic hinge
727
kN-m
x
29,8 kN/m
(a)
(a)
A
264,4 kN
58,2 kN
223,8 kN
29,8 kN/m
377
kN-m
540
kN-m
Plastic hinge
540
kN-m
x
29,8 kN/m
(a)
(b)
B
223,8 kN
Goyangan ke kanan Goyangan ke kiri
127
kN-m
127
kN-m
Gambar 1.16
Saturday, July 31, 2010 88Shortcourse HAKI 2010
Point a) Point b)
89. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
SNI 03-2847-2002 Pasal 14.10.3 dan Pasal 14.10.4
mengharuskan:
a) tulangan diteruskan melampaui titik di mana tulangan
tersebut sudah tidak diperlukan lagi untuk menahan
lentur, sejauh tinggi efektif komponen struktur, d, dan
tidak kurang dari 12db, kecuali pada daerah tumpuan
balok sederhana dan pada daerah ujung bebas kantilever,
b) tulangan menerus harus mempunyai suatu panjang
penanaman sejauh tidak kurang dari panjang penyaluran
ld diukur dari lokasi pemotongan tulangan lentur.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 89Shortcourse HAKI 2010
90. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
Untuk tulangan D22 atau lebih besar (Tabel 11 SNI Beton
Pasal 14.2), panjang penyaluran tulangan D25 adalah
sepanjang
Ambil saja ld-25 = 1.500 mm = 1,5 m.
Jadi, tulangan 1D22 + 5D25 harus ditanam sepanjang yang
terbesar di antara 2.700 mm + 505 mm = 3.205 mm, atau 2.700
mm + (12 × 25 mm) = 3.000 mm, atau ld = 1.500 mm dari
muka kolom interior. Ambil nilai terbesar.
EarthquakeResistanceDesign
mm424.125
305
113,14003
'5
3
25
b
c
y
d d
f
f
l
Dengan demikian, tulangan
1D22 + 5D25 dipasang sejauh
3,2 m dari muka tumpuan kanan.
Saturday, July 31, 2010 90Shortcourse HAKI 2010
91. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
b) Tulangan negatif di muka tumpuan kiri.
Jumlah tulangan atas terpasang adalah 8 buah, yaitu 6D19
+ 2D22. Karena 2D22 dibuat menerus di sepanjang
bentang maka kapasitas momen negatif yang disediakan
As sisa adalah sama dengan sebelumnya, yaitu 760 mm2.
Perhatikan sketsa dalam Gambar 1.16(b). Penjumlahan
momen di titik B akan menghasilkan
EarthquakeResistanceDesign
04138,2239,144138,223
2
1
8,29 2
xxxxx
m15,2
9,142
4139,1448,2238,223
2
Saturday, July 31, 2010 91Shortcourse HAKI 2010
92. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
Lokasi momen rencana 127 kN-m ternyata terletak pada jarak
2,15 m dari muka tumpuan kiri. Data ini dapat dipakai sebagai
dasar untuk menentukan lokasi cutoff point bagi tulangan
6D19.
Panjang penyaluran, ld untuk D22:
Maka, tulangan 6D19 harus dipasang sepanjang yang terbesar
di antara 2.150 + 508 = 2.658 mm, atau 2.150 + (12 × 22) =
2.414 mm, atau ld = 1.253 mm, dari muka kolom eksterior.
EarthquakeResistanceDesign
mm253.122
305
113,14003
'5
3
22
b
c
y
d d
f
f
l
Maka, tulangan 6D19 dipasang
sejauh 2,7 m dari muka tumpuan
kiri.
Saturday, July 31, 2010 92Shortcourse HAKI 2010
93. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
c) Tulangan-tulangan positif.
Tabel berikut memperlihatkan konfigurasi penulangan
pada daerah kedua ujung balok dan tengah bentang, untuk
memikul momen-momen positif yang bekerja pada balok.
EarthquakeResistanceDesign
Tumpuan kiri Midspan Tumpuan kanan
D22 D19 D22
D19 D16 D22
D19 D19 D22
D19 D19 D22
Saturday, July 31, 2010 93Shortcourse HAKI 2010
94. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
Untuk muka tumpuan kanan, cutoff 2 tulangan D22 sehingga
As_sisa = 760 mm2. Kuat lentur rencana penampang yang
tersisa:
fMn = 127 kN-m.— OK.
Untuk muka tumpuan kiri, cutoff tulangan 2D19 sehingga
As_sisa = 664 mm2. Kuat lentur rencana penampang yang
tersisa, fMn = 111 kN-m, dan posisi cutoff point seperti terlihat
pada Gambar 1.17.
EarthquakeResistanceDesign
6
10
2
34
5364007608,0
2
a
dfAM eysn ff
Saturday, July 31, 2010 94Shortcourse HAKI 2010
95. Cut-off Points
9. Penyaluran dan Pemutusan Tulangan
Konfigurasi tulangan awal di tengah bentang, yaitu 2D19
(continued) + 1D19 + 1D16, dapat diganti menjadi 4D22 untuk
mempermudah pemasangan tulangan dan mengurangi jumlah
tulangan yang harus displice. Dalam hal ini, kebutuhan momen
tengah bentang praktis tetap akan terpenuhi.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 95Shortcourse HAKI 2010
96. Cut-off PointsEarthquakeResistanceDesign
1 2 3 4 5 6 7 8 9
335 kN
Akibat
goyangan ke
kiri
478 kN
Akibat
goyangan ke
kanan
193 kN
171 kN
167 kN
-39 kN
-210 kN
3,2 m
Lokasi pemotongan
1D22 + 5D25
Tulangan negatif di muka
tumpuan I
2,7 m
Lokasi pemotongan
6D19
Tulangan negatif di muka
tumpuan H
Titik Momen terfaktor
127 kN-m
Akibat goyangan ke kiri3,8 m
3,29 m Titik pemotongan
4D22
Tulangan untuk momen
positif di muka tumpaun I
= 3,8 m – d = 3,29 m
Bentang perlu
3D19+1D22
Tulangan positif di muka
tumpuan H
Lokasi pemotongan
3D19 + 1D22
= 3,29 + ld-22 = 4,5 m
1D22 + 5D25
2D22 (contd.)
6D19
3D19 + 1D22 4D22
TumpuanH
KolomC2-4&kolomC2-5
TumpuanI
ShearwallW4_BT-C1
Saturday, July 31, 2010 96Shortcourse HAKI 2010
Gambar 1.17
97. Shear
Reinforcement
EarthquakeResistanceDesign
1@50 & 11@100
2 kaki D13
3,2 m
1,2 m
Shearwall
W4_BT-C1
Tumpuan I
Tulangan disalurkan
sejauh ld-25 ke dalam
shearwall
1,2 m
2,7 m
2 kaki D10 2 kaki D10
1@50 & 11@100 2@100 & 17@200
2 kaki D10
2@100 & 16@200
Tulangan disalurkan
sejauh ld-22 ke dalam
balok C12-4
Kolom
C2-4
Kolom
C2-5
Tumpuan H
Saturday, July 31, 2010 97Shortcourse HAKI 2010
Gambar 1.18
99. Kolom C2-4
1. Diagram momen
Desain detailing tulangan elemen
kolom C2-4. Perhatikan kembali
Gambar 1.6, kolom C2 terletak di
baris C pada grid 2 di lantai 4:
Column 1 = 70 cm × 70 cm.
fc’ = 45 MPa
fy = 400 MPa
Tinggi bentang bersih
= 340 cm
Gaya-gaya dalam pada elemen
seperti terlihat pada tabel berikut
EarthquakeResistanceDesign
Lantai dasar
1st
lobby
Lantai 1
2nd
lobby
Lantai 2
Lantai 3
Lantai 4
Lantai 5
Lantai 6
Lantai 7
Lantai 8
Lantai 9
Lantai 10
Lantai 11
Lantai 12
Lantai 13
Lantai 14
Lantai 15
Lantai 16
Lantai 17
Lantai 18
Kolom yang
didesain
Saturday, July 31, 2010 99Shortcourse HAKI 2010
100. Gaya-gaya Dalam
Gaya-gaya Dalam Terfaktor pada Kolom 2B-2
Kolom Gaya Aksial
kN
Shear
kN
Kolom di lantai atas (5th floor)
LC 1,2D + 1,6L 9.014
Kolom yang didesain (4th floor)
LC 1,2D + 1,6L
LC 1,2D + 1,0L
Goyangan ke kanan
Goyangan ke kiri
9.693
8.768
8.768
-216
+216
87,8
87,8
Kolom di lantai bawah (3rd floor)
LC 1,2D + 1,6L
10.382
EarthquakeResistanceDesign
Notes : Hasil dari kombinasi pembebanan lainnya tidak diperlihatkan di sini
karena nilainya lebih kecil.
Saturday, July 31, 2010 100Shortcourse HAKI 2010
101. Definisi Kolom
1. Definisi Kolom
1. Definisi kolom. Persyaratan yang harus dipenuhi
oleh kolom yang didesain (SNI 03-2847-2002 Pasal
23.4.1):
a) Gaya aksial terfaktor maksimum yang bekerja pada
komponen struktur kolom adalah tidak kurang dari
Agfc'/10.
Gaya aksial terfaktor maksimum (Tabel) = 9.693 kN.
EarthquakeResistanceDesign
kN205.2
10
N/mm45mm700mm700
10
' 2
cg fA
Ok, gaya aksial terfaktor
maksimum > 0,1 Agfc’.
Saturday, July 31, 2010 101Shortcourse HAKI 2010
102. Definisi Kolom
1. Definisi Kolom
b) Sisi terpendek penampang kolom tidak kurang dari 300
mm (30 cm).
Sisi terpendek kolom, b = 700 mm.
c) Rasio dimensi penampang tidak kurang dari 0,4.
Rasio antara b dan h = 700 mm / 700 mm = 1
EarthquakeResistanceDesign
Ok, b/d = 1 > 0,4
Ok, d > 300 mm.
Saturday, July 31, 2010 102Shortcourse HAKI 2010
103. Penulangan
2. Konfigurasi Penulangan
2. Cek konfigurasi penulangan.
Berdasarkan gaya dalam yang bekerja, dimensi kolom yang
digunakan adalah 700 mm × 700 mm, dengan 12 buah baja
tulangan D25 (Gambar 1.19).
Rasion tulangan ρg dibatasi tidak kurang dari 0,01 dan tidak
lebih dari 0,06.
EarthquakeResistanceDesign
01202,0
mm700mm700
mm.8905 2
g
Ok, 0,01 < ρg < 0,06
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
25 25 491 12 5.890
Saturday, July 31, 2010 103Shortcourse HAKI 2010
105. Kuat Kolom
3. Strong Column-Weak Beam
3. Kuat kolom.
SNI Pasal 23.4.2.2
Kuat kolom fMn harus memenuhi ΣMc ≥ 1,2 ΣMg
ΣMc = jumlah Mn dua kolom yang bertemu di join.
ΣMg = jumlah Mn dua balok yang bertemu di join
(termasuk sumbangan tulangan pelat di selebar
efektif pelat lantai).
Dalam hitungan ini, karena tulangan pelat tidak didesain,
diambil pendekatan konservatif dengan momen-momen yang
diperhitungkan adalah momen desain (= fMn) (menggunakan
pendekatan ACI 318 (1999)). Akibat goyangan ke kanan, fMn
ujung-ujung balok C12-4 dan C23-4 seperti terlihat pada
Gambar 1.20. Juga perhatikan review kuat lentur penampang
untuk balok C23-4 dan kuat lentur penampang balok C12-4
Jadi:
1,2∑ Mg = 1,2 × (381 + 186) = 680,4 kN-m.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 105Shortcourse HAKI 2010
106. Kuat Kolom
Review kuat lentur balok C23-4
Kuat lentur balok C23-4 dari hasil perhitungan sebelumnya
EarthquakeResistanceDesign
Kondisi Lokasi
Arah
Gempa
Mu
(kN-m)
Reinf.
As
(mm2)
fMn
(kN-m)
Mpr
(kN-m)
1 Right End (I) Kanan -478
3 D22
5 D25
3.595 488 727
clockwiseNegatif
2
Left End (H)
Kiri -335
6 D19
2 D22
2.461 357 540
counter-cwNegatif
3
Left End (H)
Kanan 193
3 D19
1 D22
1.231 201 310
cwPositif
4
Right End (I)
Kiri 171 4 D22 1.521 245 377
ccwPositif
5
Midspan Kanan dan
Kiri 167
1 D16
3 D19
1.052 173 268Positif
Saturday, July 31, 2010 106Shortcourse HAKI 2010
107. Kuat Kolom
Kuat lentur balok C12-4
Kuat lentur balok C12-4 (perhitungan tidak ditampilkan).
EarthquakeResistanceDesign
Kondisi Lokasi
Arah
Gempa
Mu
(kN-m)
Reinf.
As
(mm2)
fMn
(kN-m)
Mpr
(kN-m)
1 Right End (H) Kanan -368
4 D19
4 D22
2.655 381 575
clockwiseNegatif
2
Left End (G)
Kiri -424 8 D22 3.041 428 642
counter-cwNegatif
3
Left End (G)
Kanan 175 4 D19 1.134 186 288
cwPositif
4
Right End (H)
Kiri 176 4 D19 1.134 186 288
ccwPositif
5
Midspan Kanan dan
Kiri 174 4 D19 1.134 186 288Positif
Saturday, July 31, 2010 107Shortcourse HAKI 2010
108. EarthquakeResistanceDesign
Kolom yang
didesain
Col. C2-4
fMn
381 kN-m
Kolom atas
Col. C2-5
fMn
186 kN-m
Mc
Mc
Balok kiri
Beam C12–4
Balok kanan
Beam C23–4
Momen-momen yang muncul di join
H
Momen-momen yang terbentuk di
muka tumpuan H
Saturday, July 31, 2010 108Shortcourse HAKI 2010
Gambar 1.20
110. Kuat Kolom
3. Strong Column-Weak Beam
Kolom lantai atas (5th floor) (Lihat Gambar 1.21)
fPn-abv = gaya aksial terfaktor di kolom atas (Tabel )
= 9.014 kN.
Dari diagram interaksi kolom, fPn-abv bersesuaian dengan fMn
=1.092 kN-m.
Kolom lantai yang didesain (4th floor)
fPn-dsn = gaya aksial terfaktor di kolom yang didesain
= 9.693 kN.
Dari diagram interaksi kolom, fPn-dsn bersesuaian dengan fMn
= 986 kN-m.
ΣMc = fMn-abv + fMn-dsn
= (1.092 + 986) = 2.078 kN-m > 1,2 ∑ Mg
Ok, syarat ini terpenuhi.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 110Shortcourse HAKI 2010
111. Kuat Kolom
3. Strong Column-Weak Beam
Kolom lantai bawah (3rd floor)
fPn-blw = gaya aksial terfaktor di kolom bawah (Tabel)
= 10.382 kN.
Dari diagram interaksi kolom, fPn-blw bersesuaian dengan
fMn = 878 kN-m.
ΣMc = fMn-blw + fMn-dsn
= (878 + 986) = 1.864 kN-m > 1,2 ∑ Mg
Ok, syarat ini terpenuhi.
Perlu dicatat di sini bahwa untuk desain komponen struktur
kolom SRPMK, kuat lebih-nya tidak perlu dibatasi sebagaimana
halnya yang dilakukan dalam mendesain komponen struktur
lentur.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 111Shortcourse HAKI 2010
112. Desain Tulangan Confinement
4. Confinement
4. Desain Tulangan Pengekang.
SNI Pasal 23.4.4(1)
Total luas penampang hoops tidak kurang dari salah satu yang
terbesar antara:
dan
coba tulangan berdiameter D13 untuk hoops.
EarthquakeResistanceDesign
1
'
3,0
ch
g
yh
cc
sh
A
A
f
fsh
A
yh
cc
sh
f
fsh
A
'09,0
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
13 13 133 2
668
16 16 201 2
Saturday, July 31, 2010 112Shortcourse HAKI 2010
113. Desain Tulangan Confinement
4. Confinement
hc = lebar penampang inti beton (yang terkekang)
= bw – 2(40 + ½ db) = 700 – (2 × (40 + 13/2)) = 607 mm.
Ach = luas penampang inti beton, diukur dari serat terluar hoop
ke serat terluar hoop di sisi lainnya.
= (bw – 2(40)) × (bw – 2(40)) = (700 – 80)2
= 384.400 mm2.
Sehingga
dan
EarthquakeResistanceDesign
./mm2mm6,5
5
30
'
1
384.400
490.000
400
4607
0,31
ch
g
yh
ccsh
A
A
f
fh
s
A
,
/mm.2mm1,6
5'
400
46070,090,09
yh
ccsh
f
fh
s
A
Jadi, ambil nilai yang terbesar,
yaitu 6,1 mm2/mm.
Saturday, July 31, 2010 113Shortcourse HAKI 2010
114. Desain Tulangan Confinement
4. Confinement
SNI Pasal 23.4.4(2)
Spasi maksimum adalah yang terkecil di antara:
1. 1/4 dimensi penampang kol. terkecil = 700 mm / 4 = 175 mm.
2. 6 kali diameter tulangan longitudinal = 6 × 25 mm = 150 mm.
3. Besar sx menurut persamaan:
dengan
hx = 2/3 hc = 2/3 × 607 (asumsi) spasi horizontal maksimum
kaki-kaki pengikat silang = 350 mm.
sx ≤ 100 + ((350 – 350)/3) ≤ 100 mm.
Namun sx tidak perlu lebih kecil dari 100 mm. Jadi gunakan spasi
100 mm (10 cm).
As_h1 = 560 mm2.
As_h2 = 610 mm2.
Jadi, gunakan 2 kaki D13 dan 2 kaki D16 dengan luas penampang =
668 mm2 > 610 mm2. — Ok, kebutuhan As_h terpenuhi.
EarthquakeResistanceDesign
3
350
100 x
x
h
s
Saturday, July 31, 2010 114Shortcourse HAKI 2010
115. Desain Tulangan Confinement
4. Confinement
SNI Pasal 23.4.4(4)
Tulangan hoop tersebut diperlukan sepanjang lo dari ujung-
ujung kolom, lo dipilih yang terbesar di antara
1. tinggi elemen struktur, d, di join = 700 mm.
2. 1/6 tinggi bersih kolom = 1/6 × 3.400 mm = 567 mm.
3. 500 mm. = 500 mm.
Dengan demikian, ambil lo = 750 mm.
SNI Pasal 23.4.4.6
Sepanjang sisa tinggi kolom bersih (tinggi kolom total dikurangi
lo di masing-masing ujung kolom) diberi hoops dengan spasi
minimum 150 mm, atau 6 × diameter tulangan longitudinal,
yaitu 6 × 25 mm = 150 mm.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 115Shortcourse HAKI 2010
116. Desain Tulangan Geser
5. Penulangan Geser
5. Desain Tulangan Geser.
Ve tidak perlu lebih besar dari Vsway yang dihitung berdasarkan
Mpr balok:
dengan
DF = faktor distribusi momen di bagian atas dan bawah kolom yang
didesain. Batasan ini merefleksikan filosofi kolom kuat-balok
lemah, yang membuat balok lebih lemah daripada kolom.
Karena kolom di lantai atas dan lantai bawah mempunyai
kekakuan yang sama, maka
DFtop = DFbtm = 0,5
EarthquakeResistanceDesign
u
btmbtmprtoptoppr
sway
l
DFMDFM
V
Saturday, July 31, 2010 116Shortcourse HAKI 2010
117. Desain Tulangan Geser
5. Penulangan Geser
Mpr-top dan Mpr-btm adalah penjumlahan Mpr untuk masing-masing
balok di lantai atas dan lantai bawah di muka tumpuan kiri.
Tapi, Ve tidak boleh lebih kecil dari gaya geser terfaktor hasil
analisis (Tabel), yaitu 87,8 kN.
Ok, syarat Ve_min terpenuhi.
Jadi, ambil Ve = Vu = 253,8 kN.
EarthquakeResistanceDesign
m3,4
0,5mkN0,5mkN
575288575288
swayV
kN8,253swayV
Saturday, July 31, 2010 117Shortcourse HAKI 2010
118. Desain Tulangan Geser
5. Penulangan Geser
Vc dapat diambil = 0 jika Ve akibat gempa lebih besar dari 1/2 Vu
dan gaya aksial terfaktor pada kolom tidak melampaui 0,05
Agfc’. Selain itu, Vc dapat diperhitungkan.
Kenyataannya, pada kolom yang didesain, gaya aksial
terfaktornya melampaui 0,05 Agfc’.
Jadi, Vc boleh diperhitungkan.
Kontribusi beton dalam menahan geser, Vc:
EarthquakeResistanceDesign
3
1065700700
66
45
dbw
'c
c
f
V
kN497cV
Saturday, July 31, 2010 118Shortcourse HAKI 2010
119. Desain Tulangan Geser
5. Penulangan Geser
Cek apakah dibutuhkan tulangan geser
dan
Ok, ternyata . Jadi diperlukan tulangan geser.
EarthquakeResistanceDesign
?
2
1
c
u
V
V
f
kN4,338
0,75
kN253,8
f
uV
kN5,248
2
1
cV
c
u
V
V
2
1
f
Saturday, July 31, 2010 119Shortcourse HAKI 2010
120. Desain Tulangan Geser
5. Penulangan Geser
Cek apakah cukup dipasang tulangan geser minimum:
dan
Ternyata
EarthquakeResistanceDesign
?
3
1
dbV
V
wc
u
f
kN645
103
65700700
497
3
1
3
dbV wc
dbV
V
wc
u
3
1
f y
w
minv
f
sb
A
3
1
Tulangan geser minimum
kN4,338
0,75
kN253,8
f
uV
Saturday, July 31, 2010 120Shortcourse HAKI 2010
121. Desain Tulangan Geser
5. Penulangan Geser
Karena sebelumnya telah dipasang tulangan confinement 2 kaki
D13 dan 2 kaki D16 dengan spasi 100 mm. Berarti
Av_min = 58 mm2.
Sementara itu Ash untuk 2 kaki D13 + 2 kaki D16 = 668 mm2.
Jadi, sudah memenuhi.
EarthquakeResistanceDesign
Ok, Av < Ash. Persyaratan
kekuatan geser terpenuhi.
2
mm58
400
100700
3
1
minvA
Saturday, July 31, 2010 121Shortcourse HAKI 2010
122. Desain Tulangan Geser
5. Penulangan Geser
Untuk bentang di luar lo, SNI Pers (47) memberikan harga Vc
bila ada gaya aksial yang bekerja:
dengan Nu = gaya tekan aksial terkecil dari ke-9 kombinasi.
Gaya aksial tekan terkecil dalam contoh ini adalah gaya aksial
tekan hasil kombinasi pembebanan SNI Beton pasal 11.2-3(9),
yaitu:
Nu = 0,9D ± 1,0E = 5.634 kN.
Karena Vc melebihi Vu/f untuk bentang kolom di luar lo, maka
tulangan sengkang tidak dibutuhkan untuk geser pada bentang
tersebut, tapi hanya untuk confinement.
EarthquakeResistanceDesign
db
f
A
N
V w
c
g
u
c
6
'
14
1
kN905
6
65700700
70070014
105.634
1
453
cV
Saturday, July 31, 2010 122Shortcourse HAKI 2010
123. Desain Lap Splice
6. Panjang Lewatan
• SNI Pasal 23.4.3.2
Lap splices hanya boleh dipasang di tengah tinggi kolom, dan harus diikat
dengan tulangan sengkang (confinement).
Sepanjang lap splices, spasi tulangan transversal dipasang sesuai spasi tulangan
confinement di atas, yaitu 100 mm.
• SNI Pasal 14.17.2.2
Digunakan Class B Lap Splice jika semua tulangan di salurkan di lokasi yang
sama.
Panjang lewatan Kelas B = 1,3ld.
Untuk baja tulangan dengan diameter 25 mm, ld = 45db (Tabel 11 SNI Beton
Pasal 14.2.2).
1,3ld = 1,3 × 1.125 mm = 1.500 mm = 1,5 m.
• SNI Pasal 14.17.2.4
1,3ld dapat dikurangi dengan cara dikalikan 0,83, jika confinement sepanjang
lewatan mempunyai area efektif yang tidak kurang dari 0,0015 h × s.
Untuk s = 100 mm, Area efektif = 0,0015 × 700 mm × 100 mm = 105 mm2.
Area hoops = 668 mm2.
Dengan demikian, lap splices menjadi = 0,83 × 1.500 = 1.250 mm = 125 cm.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 123Shortcourse HAKI 2010
124. Detailing Kolom
Penulangan Lentur & Geser
EarthquakeResistanceDesign
12 D25
Confinement
2 D16 hoop
Clear cover
40 mm
700 mm
700 mm
Confinement
2 D13
crossties
Saturday, July 31, 2010 124Shortcourse HAKI 2010
Gambar 1.22
126. Join C2-4
1. Diagram momen
Desain penulangan dan hitung
kuat Join C2-4. Join C2-4
merupakan pertemuan balok
C12-4, kolom C2-4, kolom C2-5,
dan balok C23-4.
EarthquakeResistanceDesign
Lantai dasar
1st
lobby
Lantai 1
2nd
lobby
Lantai 2
Lantai 3
Lantai 4
Lantai 5
Lantai 6
Lantai 7
Lantai 8
Lantai 9
Lantai 10
Lantai 11
Lantai 12
Lantai 13
Lantai 14
Lantai 15
Lantai 16
Lantai 17
Lantai 18
Join yang
didesain
Saturday, July 31, 2010 126Shortcourse HAKI 2010
127. Dimensi Join
1. Perhitungan Luas efektif Join
1. Luas Efektif Join
SNI Pasal 23.5.3.1
Luas efektif hubungan balok-kolom, dinyatakan dalam Aj,
adalah
Aj = 700 mm × 700 mm = 490.000 mm2.
SNI Pasal 23.5.1.4
Panjang join yang diukur paralel terhadap tulangan lentur
balok yang menyebabkan geser di join sedikitnya 20 kali
db longitudinal terbesar.
Panjang join = 20 × 25 mm = 500 mm. — (OK).
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 127Shortcourse HAKI 2010
128. Confinement
2. Tulangan Transversal Pengekang
2. Penulangan Transversal untuk Confinement
SNI Pasal 23.5.2.1
Harus ada tulangan confinement dalam join.
SNI Pasal 23.5.2.2
Untuk join interior, jumlah tulangan confinement yang
dibutuhkan setidaknya setengah tulangan confinement yang
dibutuhkan di ujung-ujung kolom.
Dari Langkah 4 dalam desain kolom, diperoleh bahwa:
0,5 Ash/s = 0,5 × 6,1 mm2/mm = 3,05 mm2/mm.
Spasi vertikal hoop diizinkan untuk diperbesar hingga 150 mm.
Jarak bersih antartulangan tekan dan tulangan tarik balok adalah
450 mm.
Coba pasang tiga hoops. Yang pertama dipasang pada jarak 70
mm di bawah tulangan atas.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 128Shortcourse HAKI 2010
129. Confinement
2. Tulangan Transversal Pengekang
Area tulangan hoop yang dibutuhkan
= 150 mm × 3,05 mm2/mm
= 458 mm2.
Coba gunakan baja tulangan diameter 13 mm 4 kaki.
EarthquakeResistanceDesign
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
13 13 133 4 531
Jadi Ash = 531 mm2. Ok, pakai 4
kaki D13.
Saturday, July 31, 2010 129Shortcourse HAKI 2010
130. Geser di Join
3. Perhitungan Kuat Geser dan Shear Check pada Join
3. Perhitungan Geser di Join dan Cek Kuat Geser
Tinjau Free-body diagram seperti terlihat pada Gambar
1.23.
Balok yang memasuki join memiliki probable moment
= -575 kN-m dan 540 kN-m. Pada join, kekakuan kolom
atas dan kekakuan kolom bawah sama, sehingga DF = 0,5
untuk setiap kolom. Sehingga
Me = 0,5 × (575 + 540) kN-m = 557,5 kN-m.
Geser pada kolom atas:
Vsway = (557,5 + 557,5)/3,4 = 164 kN.
Di bagian lapis atas balok, baja tulangan yang dipakai
adalah 4D19 + 4D22, As = 2.655 mm2.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 130Shortcourse HAKI 2010
131. Geser di Join
3. Perhitungan Gaya-gaya yang Bekerja
Gaya tarik yang bekerja pada baja tulangan balok di bagian
kanan adalah
T1 = 1,25 Asfy = 1,25 × 2.655 × 400 = 1.327,5 kN.
Gaya tekan yang bekerja pada balok ke arah kanan adalah
C1 = T1 = 1.327,5 kN.
Gaya tarik yang bekerja pada baja tulangan balok di bagian
kiri adalah
T2 = 1,25 Asfy = 1,25 × 2.461 × 400 = 1.230,5 kN.
Gaya tekan yang bekerja pada balok ke arah kiri adalah
C2 = T2 = 1.230,5 kN.
Vu = Vj = Vsway – T1 – C2
= 164 – 1.327,5 – 1.230,5 = 2.394 kN.
Arah sesuai dengan T1, yaitu ke kiri.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 131Shortcourse HAKI 2010
132. Gaya Resultante
EarthquakeResistanceDesign
lu
3,4 m
Aj
Mpr-1
575 kN-m
Beam
C12–4
Beam
C23–4
Mpr-2
540 kN-m
Me
557,5 kN-m
Me
557,5 kN-m
Me
557,5 kN-m
Vswy
164 kN-m
T1
1.327,5 kN
C1
1.327,5 kN
Vswy
164 kN-m
C2
1.230,5 kN
T2
1.230,5 kN
Vu
2.394,2 kN
Free-body diagram of joint
Pertemuan Balok C12-4, Balok C23–4, Kolom C2–4,
dan Kolom C2–5
(a)
(b)
Saturday, July 31, 2010 132Shortcourse HAKI 2010
Gambar 1.23
133. Kuat Geser Nominal
3. Kuat Geser Join
SNI Pasal 23.5.3(1): Kuat geser nominal join yang dikekang di
keempat sisinya adalah:
Luas efektif hubungan balok-kolom, Aj = 700 mm × 700 mm =
490.000 mm2.
EarthquakeResistanceDesign
jcn AfV '7,1
kN562.410000.490307,1 3
nV
kN650.3kN562.48,0 nVf
fVn > Vu, Dengan demikian, join
mempunyai kuat geser yang
memadai.
Saturday, July 31, 2010 133Shortcourse HAKI 2010
134. Chapter 2
Perencanaan Komponen Struktur
Sistem Dinding Struktural Khusus
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 134Shortcourse HAKI 2010
136. Shearwall, W0
1. Diagram momen
Desain detailing tulangan
shearwall lantai dasar. Perhatikan
kembali Gambar 1.6.
Lebar = 35 cm.
fc’ = 45 MPa
fy = 400 MPa
Tinggi bersih opening
= 250 cm
Gaya-gaya dalam pada elemen
seperti terlihat pada tabel berikut
EarthquakeResistanceDesign
Lantai dasar
1st
lobby
Lantai 1
2nd
lobby
Lantai 2
Lantai 3
Lantai 4
Lantai 5
Lantai 6
Lantai 7
Lantai 8
Lantai 9
Lantai 10
Lantai 11
Lantai 12
Lantai 13
Lantai 14
Lantai 15
Lantai 16
Lantai 17
Lantai 18
Shearwall
yang didesain
Saturday, July 31, 2010 136Shortcourse HAKI 2010
137. Balok induk-kolom-dinding Lt. Dasar
Layout
EarthquakeResistanceDesign
6m
8,4 m
4,2 m
4,2 m
W0_US-3
W0_US-4
2,5 m
3,5 mW0_BT-C1
W0_BT-D1 W0_BT-D2
W0_BT-C2
Balok tepi
Perimeter beam
BT2
30 cm × 55 cm
Balok interior
Interior beam
BT1
35 cm × 60 cm
Kolom interior
Interior column
C1
70 cm × 70 cm
Kolom tepi
Perimeter column
C2
60 cm × 60 cm
35 cm
Pelat
2nd
lobby floor
Tebal 12 cm
Saturday, July 31, 2010 137Shortcourse HAKI 2010
Gambar 2.1
138. Shearwall, W0
Gaya dalam pada shearwall
EarthquakeResistanceDesign
Parameter Value
Tinggi, hw 80 m
Panjang, lw 4,2 m
Geser, Vu 2.131 kN
Axial, Pu 18.673 kN
Momen, Mu 28.105 kN-m
fc’ 45 MPa
fy 400 MPa
2,5 m
lw = 4,2 mlw = 4,2 m
3,5 m
Wallspandrel
balok perangkai
balok kopel
3 m
Mu
28.105 kN-m
W0_BT-C1 W0_BT-C2
Mu
28.105 kN-m
Vu
2.131 kN
Vu
2.131 kN
Pu
18.673 kN
Pu
18.673 kN
6 m
Saturday, July 31, 2010 138Shortcourse HAKI 2010
Gambar 2.2
139. Minimum Reinforcement
1. Kebutuhan Baja Tulangan Minimum
1. Tentukan kebutuhan baja tulangan vertikal
dan horizontal minimum.
Periksa apakah dibutuhkan dua lapis tulangan.
Baja tulangan vertikal dan horizontal masing-masing harus
dipasang dua lapis apabila gaya geser bidang terfaktor
yang bekerja pada dinding melebihi:
EarthquakeResistanceDesign
'
6
1
ccv fA
.m47,1m35,0m2,4 2
cvA
kN5,643.110
6
4547,1
'
6
1 3
ccv fA
Vu = 2.131 kN > 1.643,5 kN,
sehingga diperlukan dua lapis
tulangan.
Saturday, July 31, 2010 139Shortcourse HAKI 2010
140. Minimum Reinforcement
1. Kebutuhan Baja Tulangan Minimum
Perhitungan kebutuhan baja tulangan vertikal dan
horizontal.
Untuk dinding struktural, rasio tulangan vertikal ρv dan
horizontal ρn minimum adalah 0,0025 dan spasi
maksimum masing-masing tulangan adalah 450 mm.
Luas penampang horizontal dan vertikal dinding geser per
meter panjang:
= 0,35 m × 1 m = 0,35 m2.
Luas minimal kebutuhan tulangan per meter panjang arah
horizontal dan vertikal:
= 0,35 m2 × 0,0025 = 0,00075 m2 = 875 mm2.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 140Shortcourse HAKI 2010
141. Minimum Reinforcement
1. Kebutuhan Baja Tulangan Minimum
Bila digunakan baja tulangan D16, maka.
Karena digunakan dua lapis tulangan, jumlah pasangan
tulangan yang diperlukan per meter panjang adalah:
Ok. Syarat batas spasi maksimum (spasi maksimum 450
mm) terpenuhi. Gunakan tulangan 2D16 - 300 mm.
EarthquakeResistanceDesign
Jenis Dimensi Jumlah As s
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2) (mm)
16 16 201 2 402 300
pasang318,2
mm402
mm875
2
2
n
mm300mm330
3
mm000.1
s
Saturday, July 31, 2010 141Shortcourse HAKI 2010
142. Shear Reinforcement
2. Kebutuhan Baja Tulangan Geser
2. Tentukan kebutuhan baja tulangan yang
diperlukan untuk menahan geser.
Gunakan konfigurasi tulangan dinding yang diperoleh
sebelumnya, yaitu 2D16-300 mm. Berdasarkan SNI Beton
(BSN, 2002b), kuat geser nominal dinding struktural dapat
dihitung dengan persamaan berikut (SNI Beton Pers. 127):
di mana
EarthquakeResistanceDesign
yncccvn ffAV '
305,19
m4,2
m80
dindingpanjang
dindingtotaltinggi
w
w
l
h
Saturday, July 31, 2010 142Shortcourse HAKI 2010
144. Shear Reinforcement
2. Kebutuhan Baja Tulangan Geser
Kuat geser perlu:
Kuat geser nominal maksimum:
= 4479,6 kN.
EarthquakeResistanceDesign
kN921.2895.375,0 nVf
kN6,217.810
6
4547,15
'
6
5 3
ccv fA
Ok, Vu = 2.131 kN < fVn = 2.921 kN,
dinding cukup kuat menahan geser.
Ok, kuat geser nominal masih di
bawah batas atas kuat geser nominal
maksimum.
Saturday, July 31, 2010 144Shortcourse HAKI 2010
145. Shear Reinforcement
2. Kebutuhan Baja Tulangan Geser
Oleh karena itu, konfigurasi tulangan 2D16–300mm
(sebagaimana didapat pada langkah 1) dapat digunakan.
Rasio tulangan ρv tidak boleh kurang dari ρn apabila hw/lw
< 2. Karena hw/lw = 19,1, maka dapat digunakan rasio
tulangan minimum. Jadi gunakan 2D16-300 mm untuk
tulangan vertikal.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 145Shortcourse HAKI 2010
146. Flexural Reinforcement
3. Kebutuhan Baja Tulangan Lentur
3. Perencanaan dinding terhadap kombinasi gaya
aksial dan lentur.
Dengan hanya mengandalkan tulangan vertikal terpasang
pada badan penampang, dinding struktural tidak mampu
menahan kombinasi gaya aksial dan lentur terfaktor yang
bekerja. Dari proses trial & error, diperoleh jumlah tulangan
longitudinal harus terdiri dari:
― 11 buah pasangan 2D16,
― 2 buah pasangan 3D25, dan
― 12 buah pasangan 3D29.
Sketsa shearwall W0_BT1 (shearwall di lantai dasar arah
Barat-Timur 1) seperti terlihat pada Gambar 2.3.
Diagram interaksi aksial tekan vs lentur yang dihasilkan
dapat dilihat pada Gambar 2.4.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 146Shortcourse HAKI 2010
148. Diagram Interaksi Shearwall (PCA Col)
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 148Shortcourse HAKI 2010
Gambar 2.4
149. Flexural Reinforcement
3. Kebutuhan Baja Tulangan Lentur
Pada gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa dinding
struktural (dengan konfigurasi penulangan yang
direncanakan) memiliki kekuatan yang memadai untuk
menahan kombinasi gaya aksial dan lentur terfaktor yang
bekerja (termasuk kombinasi gaya dalam yang disebabkan
oleh kombinasi-kombinasi beban lainnya yang ditinjau).
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 149Shortcourse HAKI 2010
150. Special Boundary Element
4. Komponen Batas Khusus
4. Tentukan apakah special boundary element
(komponen batas khusus) diperlukan?
a) Berdasarkan pendekatan tegangan, special boundary element
diperlukan apabila tegangan tekan maksimum akibat
kombinasi momen dan gaya aksial terfaktor yang bekerja
pada penampang dinding geser melebihi 0,2 fc’. Jadi, special
boundary element diperlukan jika:
EarthquakeResistanceDesign
'2,0 c
u
g
u
f
I
yM
A
P
Saturday, July 31, 2010 150Shortcourse HAKI 2010
151. Special Boundary Element
4. Komponen Batas Khusus
Nilai yang dihasilkan persamaan tersebut adalah:
Sedangkan:
0,2 fc’ = 0,2 × 45.000 kN/m2 = 9.000 kN/m2 = 9 MPa.
Jadi, berdasarkan perhitungan tegangan, dibutuhkan
komponen batas khusus pada dinding struktural.
EarthquakeResistanceDesign
42
m16,2
m1,2mkN105.28
m47,1
kN673.18
I
yM
A
P u
g
u
2
kN/m65,015.40
Saturday, July 31, 2010 151Shortcourse HAKI 2010
152. Special Boundary Element
4. Komponen Batas Khusus
b) Berdasarkan pendekatan perpindahan, special boundary
element diperlukan jika jarak c (sumbu netral) dari serat
terluar zona tekan lebih besar dari nilai berikut:
Pada persamaan di atas, du adalah perpindahan maksimum
dinding geser (di puncak gedung) dalam arah pembebanan
gempa yang ditinjau.
EarthquakeResistanceDesign
007,0mana,di
600
w
u
w
u
w
h
h
l
c
d
d
Saturday, July 31, 2010 152Shortcourse HAKI 2010
153. Special Boundary Element
4. Komponen Batas Khusus
Berdasarkan hasil analisis struktur yang telah dilakukan
(tidak ditampilkan di sini), akibat beban gempa rencana yang
telah direduksi oleh faktor modifikasi respon struktur,
perpindahan maksimum di puncak gedung ds adalah 90,83
mm. Oleh karena itu:
Jadi,
EarthquakeResistanceDesign
mm5407,0 su Rdd
m04,1
cm000.8
cm45
600
2,4
600
w
u
w
h
l
d
Saturday, July 31, 2010 153Shortcourse HAKI 2010
155. EarthquakeResistanceDesign
BeamDepth(mm)
x Strain (mm/m)
Longitudinal Strain
-300.0
-600.0
-900.0
-1200.0
-1500.0
-1800.0
-2100.0-2100.0
-1800.0
-1500.0
-1200.0
-900.0
-600.0
-300.0
0.0
300.0
600.0
900.0
1200.0
1500.0
1800.0
2100.0
-0.40-0.80-1.20-1.60-2.00 0.00 0.40 0.80 1.20 1.60 2.00 2.40
Neutral Axis (Response-2000)
c = 1,92 m
Saturday, July 31, 2010 155Shortcourse HAKI 2010
Gambar 2.6
156. Special Boundary Element
4. Komponen Batas Khusus
Jadi, c pada penampang hasil analisis lebih besar dari nilai
batas berdasarkan hasil perhitungan di atas.
Maka, dari kondisi pada poin a dan b,
special boundary element diperlukan.
Berdasarkan hitungan sebelumnya, c = 1.920 mm.
Berdasarkan SNI Beton (BSN, 2002b), special boundary
element setidaknya harus dibuat sepanjang tidak kurang dari
(c – 0,1lw) atau (c/2) dari serat tekan terluar. Jadi:
c – 0,1lw = 1.920 mm – (0,1 × 4.200 mm)
= 1.500 mm ≈ 1,5 m.
dan
c/2 = 1.920 mm / 2 = 960 mm = 96 cm.
Gunakan yang terbesar, sehingga panjang special boundary
element ditetapkan sebesar 1,5 m dari serat tekan terluar.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 156Shortcourse HAKI 2010
157. EarthquakeResistanceDesign
Special Boundary Element
Shearwall W0_BT-C1
Dimensi 350 mm × 4200 mm
fc’ = 45 MPa
fy = 400 MPa
Special boundary element
1.500 mm
Pasangan 2 D16 ini harus
masuk ke dalam komponen
batas khusus dan ikut
dikekang
Saturday, July 31, 2010 157Shortcourse HAKI 2010
Gambar 2.7
158. SBE Reinforcement
5. Tulangan Longitudinal dan Transversal Komp. Batas Khusus
5. Tentukan tulangan longitudinal dan transversal
yang diperlukan di daerah special boundary
element
Tulangan longitudinal
Sesuai perhitungan sebelumnya, terdapat 6D16, 3D25, dan
15D29 di daerah komponen batas khusus. Rasio tulangan
longitudinal yang dihasilkan adalah
Berdasarkan UBC (1997), rasio tulangan longitudinal
minimum pada daerah komponen batas khusus ditetapkan
tidak kurang dari 0,005. Jadi, tulangan longitudinal terpasang
sudah memenuhi syarat minimum.
EarthquakeResistanceDesign
0236,0
mm500.1mm503
mm2.4111 2
Saturday, July 31, 2010 158Shortcourse HAKI 2010
159. SBE Reinforcement
5. Tulangan Longitudinal dan Transversal Komp. Batas Khusus
Tulangan confinement pada boundary element.
Untuk tulangan confinement pada arah sejajar dinding,
gunakan tulangan D13 dengan spasi 100 mm.
Karakteristik inti penampang:
hc = dimensi inti (core) pengekang untuk arah
sejajar dinding:
= 350 mm – (2 × 40 mm) + 2 × (13 mm /2)
= 257 mm.
Spasi maksimum pengekang ditentukan oleh yang terkecil
di antara:
1. ¼ panjang sisi terpendek = ¼ × 350 mm = 87,5 mm.
2. 6 × diameter tul. longitudinal = 6 × 29 mm = 174 mm.
3. atau
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 159Shortcourse HAKI 2010
160. SBE Reinforcement
5. Tulangan Longitudinal dan Transversal Komp. Batas Khusus
atau
namun sx tidak perlu lebih kecil dari 100 mm.
Ok, — Ambil spasi 100 mm.
EarthquakeResistanceDesign
3
350
100 x
x
h
s
3
171350
100
3
3
2
350
100
c
x
h
s
mm160xs
Saturday, July 31, 2010 160Shortcourse HAKI 2010
161. SBE Reinforcement
5. Tulangan Longitudinal dan Transversal Komp. Batas Khusus
Dengan menggunakan D13 spasi 100 mm, confinement yang
dibutuhkan:
Untuk menghasilkan luas 260 mm2, diperlukan 2 kaki hoops
dan crossties di masing-masing sisi.
EarthquakeResistanceDesign
yh
cc
sh
f
fsh
A
'09,0
2
mm260
MPa400
MPa45mm257mm10009,0
shA
Saturday, July 31, 2010 161Shortcourse HAKI 2010
162. SBE Reinforcement
5. Tulangan Longitudinal dan Transversal Komp. Batas Khusus
EarthquakeResistanceDesign
Jenis Dimensi Jumlah Ash
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
13 13 132,7 2 265
Ok, 265 mm2 > 260 mm2, 2 hoops
D13 dengan spasi 10 cm dapat
digunakan.
Saturday, July 31, 2010 162Shortcourse HAKI 2010
163. SBE Reinforcement
5. Tulangan Longitudinal dan Transversal Komp. Batas Khusus
Untuk tulangan confinement pada arah tegak lurus
dinding, coba gunakan tulangan D16 (karena KBK cukup
panjang) dengan spasi 100 mm.
Karakteristik inti penampang:
hc = dimensi inti (core) pengekang untuk arah
tegak lurus dinding:
= 1.500 mm – (40 mm + 2 × (16 mm /2))
= 1.444 mm.
Spasi maksimum pengekang ditentukan oleh yang terkecil
di antara:
1. ¼ panjang sisi terpendek = ¼ × 350 mm = 87,5 mm.
2. 6 × diameter tul. longitudinal = 6 × 29 mm = 174 mm.
3. atau
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 163Shortcourse HAKI 2010
164. SBE Reinforcement
5. Tulangan Longitudinal dan Transversal Komp. Batas Khusus
atau
asumsi 350 mm merupakan spasi maksimum yang
diizinkan
namun sx tidak perlu lebih kecil dari 100 mm.
Ok, — Ambil spasi 100 mm.
EarthquakeResistanceDesign
3
350
100 x
x
h
s
3
350350
100
xs
mm100xs
Saturday, July 31, 2010 164Shortcourse HAKI 2010
165. SBE Reinforcement
5. Tulangan Longitudinal dan Transversal Komp. Batas Khusus
Bila digunakan tulangan D16, dengan spasi pengekang
100 mm, maka:
jumlah tulangan D16 yang dibutuhkan:
EarthquakeResistanceDesign
2
mm462.1
MPa400
MPa45mm444.1mm10009,0
shA
Jenis Dimensi Jumlah Ash
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
16 16 201 8 1.608
Dibutuhkan 8 tulangan pengekang
D16 di komponen batas khusus.
Saturday, July 31, 2010 165Shortcourse HAKI 2010
166. SBE Reinforcement
5. Tulangan Longitudinal dan Transversal Komp. Batas Khusus
Sebelumnya sudah digunakan 2 kaki D13 untuk
memenuhi kebutuhan tulangan pengekang arah sejajar
dinding, maka total tulangan pengekang bila
memanfaatkan 2 leg D13 arah tegak lurus dinding dari
hoops 2 kaki D13:
cukup memenuhi kebutuhan tulangan untuk kedua arah.
EarthquakeResistanceDesign
Jenis Dimensi Jumlah Ash
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
13 13 132,7 2
1.472
16 16 201 6
― Ok, untuk itu, gunakan hoops 2 kaki D13 dan 6 crossties D16 untuk
memenuhi kebutuhan pengekangan KBK di kedua arah.
Saturday, July 31, 2010 166Shortcourse HAKI 2010
167. 3D29
3D29
3D29
2D29
2D29
2D16
3D29
3D29
3D25
2D16
Shearwall
W0_BT-C1
Shearwall
W0_US-3Crossties D16
@ 100 mm
Hoop D13
@ 100 mm
U
T
S
B
6 db
minimal 7,5 cm
6 db
minimal 7,5 cm
D16
@ 300 mm
Detailing SBE Wall W0_BT-C1
EarthquakeResistanceDesign
Spasi crossties dan hoop pilih yang
terkecil antara
1. Ukuran dimensi terkecil elemen / 4
2. 6db, atau
3. sx, dimana:
Tapi tidak perlu < 100 mm
sx max ≤ 150 mm
3
350
100 x
x
h
s
Saturday, July 31, 2010 167Shortcourse HAKI 2010
Gambar 2.8
168. Detailing SBE Wall W0_BT-C1
EarthquakeResistanceDesign
79 mm
79 mm
U
T
S
B
79 mm
Spasi bersih = 79 mm
Pastikan ruang yang cukup untuk
penyaluran tulangan lentur penampang
balok dan balok perangkai (dibahas di
bagian 5) yang bertemu shearwall,
dan, diameter maksimum agregat kasar
Saturday, July 31, 2010 168Shortcourse HAKI 2010
Gambar 2.9
169. Detailing WestWing Shearwall
EarthquakeResistanceDesign
Rasio penulangan > 0,0025
Luas minimum tulangan pengekang (hoops dan
crossties):
Di mana:
s = spasi antar tulangan pengekang
hc = dimensi inti (core) pengekang
f c’ = kuat tekan beton shearwall
fyh = kuat tarik tulangan sengkang
yh
cc
sh
f
fhs
A
'09,0
Saturday, July 31, 2010 169Shortcourse HAKI 2010
Gambar 2.10
171. Coupling Beam
Untuk W0_BT-C1 dan W0_BT-C2
Coupling beam properties:
ln = 3.000 mm.
h = 3.500 mm.
bw = 350 mm.
fc’ = 45 MPa
fy = 400 MPa
Vu = 2.841 kN.
Mu = 1.156 kN-m.
EarthquakeResistanceDesign
Lantai dasar
1st
lobby
Lantai 1
2nd
lobby
Lantai 2
Lantai 3
Lantai 4
Lantai 5
Lantai 6
Lantai 7
Lantai 8
Lantai 9
Lantai 10
Lantai 11
Lantai 12
Lantai 13
Lantai 14
Lantai 15
Lantai 16
Lantai 17
Lantai 18
Balok
perangkai
yang didesain 2.841
2.635
1.564
1.408
1.282
1.171
1.072
981
895
811
727
643
560
478
398
324
253
184
95
Gayageserpadabalokperangkai(kN)
Saturday, July 31, 2010 171Shortcourse HAKI 2010
172. Wall spandrel
Ketentuan Umum Balok Perangkai
Ketentuan umum balok perangkai
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 23.6.7
1. Balok perangkai dengan perbandingan ln/h ≥ 4 harus
memenuhi ketentuan perencanaan untuk balok SRPMK,
kecuali,
― perbandingan bw terhadap h tidak perlu < 0,3, dan
― bw tidak harus > 250 mm,
bila dapat dibuktikan melalui analisis, stabilitas lateral
balok perangkai mencukupi.
balok perangkai dinding W0_BT-C1 dan W0_BT-C2
mempunyai bw = 350 mm, ln = 3 m dan h = 3,5 mm, jadi:
EarthquakeResistanceDesign
286,0
m5,3
m3
d
ln
Saturday, July 31, 2010 172Shortcourse HAKI 2010
173. Wall spandrel
Ketentuan Umum Balok Perangkai
2. Balok perangkai dengan perbandingan ln/h < 4 boleh
ditulangi dengan kelompok tulangan yang disusun secara
diagonal dalam 2 arah berlawanan secara simetris
3. Bila:
perbandingan ln/h < 2, dan
Vu melebihi ketentuan (2) di atas harus
dipenuhi,
kecuali bila dapat dibuktikan melalui analisis:
a. lepasnya balok tersebut tidak akan menganggu integritas
komponen struktural (maupun non struktural) dan sambungannya
terhadap struktur utama.
b. reduksi kekakuan dan kekuatan balok tidak akan terlalu
mempengaruhi tahanan gravitasi struktur secara keseluruhan.
EarthquakeResistanceDesign
'
3
1
ccp fA
Saturday, July 31, 2010 173Shortcourse HAKI 2010
174. Wall spandrel
Ketentuan Umum Balok Perangkai
Point 1 pada ketentuan (3) sudah terpenuhi, sementara:
― Ok, untuk itu kita dapat menggunakan tulangan
diagonal.
EarthquakeResistanceDesign
45mm500.3mm350
3
1
'
3
1
ccp fA
kN841.2kN739.2 uV
Saturday, July 31, 2010 174Shortcourse HAKI 2010
175. Desain Wall spandrel
1. Core Tulangan Diagonal
Langkah desain balok perangkai
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 23.6.7
4a.Setiap kelompok tulangan diagonal harus memiliki
sekurang-kurangnya 4 tulangan yang disusun dalam satu
inti.
Sisi inti berukuran minimum:
― bw/2 dalam arah bidang balok = 350 / 2 = 175 mm.
― bw/5 dalam arah bidang balok perangkai dan tegak lurus
― arah diagonal tersebut = 350 / 5 = 70 mm.
Kelompok tulangan diagonal akan didesain dengan dimensi
bw inti =175 mm.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 175Shortcourse HAKI 2010
176. Desain Wall spandrel
2. Selimut Beton dan Tulangan Vertikal & Horizontal
Asumsi:
― selimut beton dari serat tekan dan tarik terluar diambil
= 300 mm.
― selimut beton untuk bagian sisi balok = 40 mm.
Penentuan selimut beton mengacu pada
ketentuan dalam SNI 03-2847-2002 Pasal 9.7.
― untuk kebutuhan minimum tulangan vertikal &
horizontal digunakan D13.
maka:
d’ = 300 mm + 13/2 mm = 307 mm
d = 3.500 mm – d’ = 3.193 mm.
h – 2d’ = 3.500 – 2 × 307 = 2.886 mm.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 176Shortcourse HAKI 2010
177. Desain Wall spandrel
3. Komponen Vertikal dan Horizontal
cos
sin
EarthquakeResistanceDesign
72,0
16,4
3
886,23
3
'2
2222
dhl
l
n
n
69,0
16,4
89,2
886,23
89,2
'2
'2
2222
dhl
dh
n
Tu
Cu
h
d’
ln
d’
Saturday, July 31, 2010 177Shortcourse HAKI 2010
178. Baja Tulangan Diagonal
4. Kebutuhan Tulangan Diagonal untuk Geser
Bila semua geser yang terbentuk pada balok didesain untuk
dipikul sepenuhnya oleh tulangan diagonal, maka:
EarthquakeResistanceDesign
uyvd VfA sin2 f
f sin2 y
u
vd
f
V
A
2
3
mm862.6
69,040075,02
10841.2
vdA
Saturday, July 31, 2010 178Shortcourse HAKI 2010
179. Baja Tulangan Diagonal
4. Kebutuhan Tulangan Diagonal untuk Lentur
Bila semua momen yang terbentuk pada balok didesain
untuk dipikul sepenuhnya oleh tulangan diagonal, maka:
Ok, dengan demikian, kebutuhan tulangan untuk geser yang
mengatur jumlah tulangan yang diperlukan dalam masing-
masing kelompok tulangan diagonal.
EarthquakeResistanceDesign
uyvd MdhfA '2cosf
'2cos dhf
M
A
y
u
vd
f
2
6
mm740.1
886.272,04008,0
10157.1
vdA
Saturday, July 31, 2010 179Shortcourse HAKI 2010
180. Baja Tulangan Diagonal
4. Kebutuhan Tulangan Diagonal
Diperlukan 14 D25 untuk memenuhi kebutuhan tulangan,
maka:
EarthquakeResistanceDesign
Jenis Dimensi Jumlah As
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
22 22 380 0
6.872
25 25 491 14
m-kN567.4
10
886.272,0400872.68,0
6
nM
kN855.2
10
69,0400872.675,02
3
nV
Saturday, July 31, 2010 180Shortcourse HAKI 2010
181. Kuat Geser Maksimum
5. Kuat Geser Nominal Maksimum
4b.Tahanan geser nominal tulangan transversal pada tiap
kelompok tulangan diagonal adalah Vn, di mana
Ok, Vn = 2.855 kN = 6.848 kN
Ketentuan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.6.7(4b) terpenuhi.
EarthquakeResistanceDesign
'
6
5
sin2 ccpyvdn fAfAV
kN848.61045000.225.1
6
5 3
'
6
5
ccp fA
Saturday, July 31, 2010 181Shortcourse HAKI 2010
182. Diagonal Reinforcement
Penulangan Diagonal
Penentuan dimensi inti tulangan diagonal harus
menyesuaikan dengan desain tulangan shearwall,
terutama di daerah special boundary element, karena di
daerah ini tulangan biasanya dipasang lebih rapat.
Sebelumnya, pada KBK shearwall telah terpasang 3D29,
maka:
Ruang bersih untuk lebar inti
= 350 – (2 × (40 + 16 + 29)) = 180 mm.
Di tengah ruang kosong ini ada 1D29, berarti ada 2 buah
spasi kosong masing-masing
= (180 – 29) / 2 = 75 mm.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 182Shortcourse HAKI 2010
183. Diagonal Reinforcement
Penulangan Diagonal
Bila ke-14 tulangan D25 ini disusun dual layer, dan untuk
pengekang digunakan D13, maka:
Jarak dari sisi terluar pengekang ke sisi terdalam tulangan
diagonal terdekatnya
= 13 mm + 25 mm = 38 mm.
Ruang kosong tersisa = 75 – 38 = 37 mm.
Bila kita pasang dual layer D25 dengan spasi bersih (antara 2
D25 dalam 1 layer) = 99 mm, maka konfigurasi penulangan
diagonal akan seperti terlihat pada Gambar 2.11.
Lebar inti = 99 mm + (2 × (25 + 13)) = 175 mm.
Tinggi inti = (2 × 13) + (7 × 25) + (6 × 50) = 501 mm.
Ok, spasi bersih antar tulangan sesuai dengan ketentuan.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 183Shortcourse HAKI 2010
184. Diagonal Reinforcement
EarthquakeResistanceDesign
180 mm
75 mm
38 mm
37 mm
Spasi bersih antar tulangan
dalam 1 layer
99 mm
Lebar core
175 mm
Tinggi core
501 mm
Tulangan utama pemikul
momen shearwall di lokasi KBK
3 D29
Tulangan horizontal shearwall
D16 @ 300 mm
Saturday, July 31, 2010 184Shortcourse HAKI 2010
Gambar 2.11
185. Diagonal Confinement
6. Tulangan Transversal Diagonal
5. SNI 03-2847-2002 Pasal 23.6.7(4c) mengharuskan
peraturan tulangan trasversal untuk SRPMK pada Pasal
23.4.4 harus dipenuhi untuk desain tulangan transversal
pada tulangan inti diagonal, yaitu:
SNI Pasal 23.4.4.1:
Total luas penampang hoop tidak kurang dari salah satu
yang terbesar antara
dan
Seperti ditetapkan di awal, tulangan yang akan digunakan
untuk pengekangan tulangan diagonal adalah D13,
EarthquakeResistanceDesign
1
'
3,0
ch
g
yh
cc
sh
A
A
f
fsh
A
yh
cc
sh
f
fsh
A
'09,0
Saturday, July 31, 2010 185Shortcourse HAKI 2010
186. Desain Tulangan Confinement
6. Confinement
EarthquakeResistanceDesign
Pengekang searah tinggi core:
hc = lebar penampang inti beton (lihat Gambar)
= 175 – 2 × (13/2) = 162 mm.
Ach = luas penampang inti beton, diukur dari serat terluar hoop
ke serat terluar hoop di sisi lainnya.
= 175 mm × 501 mm = 87.675 mm2.
Ag = (142 + 40) × (501 + 40) = 116.315 mm2.
(asumsi selimut bersih beton = 20 mm)
Sehingga
Jenis Dimensi Jumlah Ash
D Diameter
(mm)
Luas/bar
(mm2)
buah (mm2)
13 13 132,7 2 265
Saturday, July 31, 2010 186Shortcourse HAKI 2010
187. Desain Tulangan Confinement
6. Confinement
dan
EarthquakeResistanceDesign
./mm2mm9,1
5
30
'
1
400
4175
0,31
87.675
116.315
ch
g
yh
ccsh
A
A
f
fh
s
A
,
/mm.2mm78,1
5175'
400
40,090,09
yh
ccsh
f
fh
s
A
Ambil nilai yang terbesar, yaitu
1,9 mm2/mm.
Pengekang searah lebar core:
hc = lebar penampang inti beton (lihat Gambar)
= 501 – 2 × (13/2) = 488 mm.
Ach = luas penampang inti beton, diukur dari serat terluar hoop
ke serat terluar hoop di sisi lainnya.
= 175 mm × 501 mm = 87.675 mm2.
Ag = (142 + 40) × (501 + 40) = 116.315 mm2.
Sehingga
Saturday, July 31, 2010 187Shortcourse HAKI 2010
188. Desain Tulangan Confinement
6. Confinement
dan
SNI Pasal 23.4.4.2:
Spasi Ash = sx adalah yang terkecil antara:
a. ¼ lebar core = ¼ × (175 + 40) = 54 mm,
b. 6db = 6 × 25 mm = 150 mm,
atau
(hx = 175 – 2(13/2) = 162 mm.
EarthquakeResistanceDesign
./mm2mm4,5
5
30
'
1
400
4488
0,31
87.675
116.315
ch
g
yh
ccsh
A
A
f
fh
s
A
,
/mm.2mm9,4
5488'
400
40,090,09
yh
ccsh
f
fh
s
A
Ambil nilai yang terbesar = 5,4
mm2/mm.
mm163
3
162350
100c.
xs
Ambil saja spasi = 100 mm.
Saturday, July 31, 2010 188Shortcourse HAKI 2010
189. Desain Tulangan Confinement
6. Confinement
SNI Pasal 23.4.4.3:
Spasi pengikat silang tidak boleh lebih besar dari 350 mm.
Dan spasi pengikat silang tidak perlu lebih kecil dari 100 mm.
Oleh karena itu, ambil saja sx = 100 mm.
Untuk pengekang searah tinggi inti,
Ash = 1,9 mm2/mm × 100 mm = 190 mm2,
Gunakan 2D13 = 265 mm2.
Untuk pengekang searah lebar inti,
Ash = 5,4 mm2/mm × 100 mm = 540 mm2,
Gunakan 5D13 = 663 mm2.
Sketsa penulangan seperti terlihat pada Gambar 2.12 berikut.
EarthquakeResistanceDesign
Saturday, July 31, 2010 189Shortcourse HAKI 2010
191. Diagonal Confinement
6. Tulangan Transversal Diagonal
6. SNI 03-2847-2002 Pasal 23.6.7(4d) mengharuskan
penyaluran tulangan diagonal sebagai tulangan tarik ke
dalam dinding struktural
untuk baja ulir dengan diameter > 19 mm (SNI Pasal
14.2.2),
Ok, untuk itu, setiap tulangan diagonal D25 pada inti harus
disalurkan ke dalam shearwall sedalam 46 × 25 mm = 1.150
mm, atau ambil 1,2 m.
EarthquakeResistanceDesign
'5
3
c
y
b
d
f
f
d
l
bbd ddl 46
455
113,14003
Saturday, July 31, 2010 191Shortcourse HAKI 2010