1. TUGAS
PERILAKU KONSUMEN
TOPIK :
BAB 2 : SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
DIBUAT OLEH :
NAMA : GATOT KURNIAWAN
NPM : 12210958
KELAS : 3EA21
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
2. A. SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli
yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar
yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan
luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang
sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.
Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud
dan tujuan sebagai berikut:
1. Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera
konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen
yang selalu berkembang tentunya sulit untuk dapat diikuti oleh perusahaan secara terus menerus.
Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen yang sifatnya
homogen sehingga lebih mudah untuk memahami selera konsumen. Dengan demikian pasar
lebih mudah dibedakan dengan kelompok pasar yang lain.
2. Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal penting yaitu
kualitas barang yang bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan yang baik dan memuaskan
serta ketepatan waktu. Dari keempat hal tersebut yang sangat dominan adalah perihal pelayanan.
Banyak konsumen lari ketempat lain karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang
menjadi nomor dua dibanding pelayanan. Menyadari hal tersebut maka segmentaasi pasar harus
dilakukan agar dapat memberikan pelayanan yang mengarah kepada pasarnya. Bentuk pelayanan
yng diberikan oleh perusahaan adalah menyediakan tempat parkir yang luas dan gratis.
Pelayanan ini juga dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen
3. Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan beragamnya pasar konsumen, maka akan sulit untuk melayani semua
konsumen yang sangat heterogen tersebut. Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya
homogen maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun
marketing mix yang meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan promosinya sehingga
menjadi lebih tajam
4. Mendesain Produk
Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar karena hanya
dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu stimuli maka pemasar dapat
mendisain produk yang sesuai dengan kebutuhan segmen ini. Teknik-teknik riset yang
dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster,
Conjoint, dan Discriminant.
5. Menganalisis Pasar
3. Segmentasi pasar membantu pihak manajemen mendeteksi siapa saja yang akan
menggerogoti pasar produknya. Para pesaing itu memiliki kemampuan untuk memberikan
alternatif pilihan produk bagi konsumen dan tidak sekedar menghasilkan produk yang sama.
6. Menemukan Ceruk Peluang (nieche)
Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai segmen pasar dengan baik akan
sampai pada ide untuk menenmukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar.
7. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham
betul konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam
segmennya.
8. Menentukan Strategi komunikasi yang efektif dan efisien
Komunikasi dengan konsumen akan lebih efektif jika perusahaan tahu persis siapa
segmennya termasuk warna favoritnya, jenis musik kesukaan, kegiatan sehari-hari dan
pendapatnya pribadi tentang lingkungan sekitarnya. Aplikasi media iklan pun akan berbeda-beda
menurut segmennya seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan segmen premium.
B. DASAR – DASAR SEGMENTASI
Variabel-variabel yang berbeda dipergunakan untuk membentuk segmen pasar konumen.
Variabel-variabel tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Beberapa peneliti mencoba
membentuk segmen dengan melihat pada karakteistik/sifat konsumen. Pada umumnya mereka
menggunakan segmen demografis, geografis dan psikografis. Kemudian mereka menguji apakah
konsumen ini menunjukkan respon produk atau kebutuhan yang berbeda? Sebagai contoh mereka
mungkin menguji perbedaan sikap dari para professional kerah baju (blue collars), dan kelompok lain
dengan mengatakan : keselamatan (safety) sebagai manfaat mobil.
Begitu segmen dibentuk peneliti melihat apakah perbedaan karakteristik konsumen terkait dengan
respon konsumen pada setiap segmen.
Untuk mengadakan segmentasi pasar dapat ditempuh dengan beberapa cara yang berbeda. Metode
tersebut juga dapat berbeda antara suatu produk ke produk lainnya. Salah satu cara dalam
mengadakan segmentasi pasar adalah dengan membagi segmen pasar berdasarkan sembilan kategori
berikut :
1. Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang
berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan beroperasi
pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan.
2. Demografi
4. Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian
seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Setidaknya ada
lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah
informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk
mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang
sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat
untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan
untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
3. Psikografi
Ciri-ciri psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas intrinsic dari consumer
individual. Strategi segmentasi konsumen kadang-kadang didasarkan pada variabel psikologis
yang spesifik.
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup.
Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia,
penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu stimuli
pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku konsumen diobservasi melalui kelas sosial
(social class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian
(personality).
4. Sosiocultural
Variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) merupakan variabel
sosiokultural, meyediakan dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar. Untuk segmen pasar yang
sukses dibagi lagi dalam segmen sesuai dengan tahap pada :
• Daur hidup keluarga
• Kelas sosial
• Budaya dan sub budaya dan
• Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global
5. Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim
Sebuah cara ekstrim yang popular dan bentuk efektif segmentasi untuk kategori
penggunaan merek, seperti :
• Tingkat penggunaan : perbedaan segmentasi antara pengguna berat, pengguna sedang,
pengguna ringan dan bukan pengguna untuk sebuah produk, jasa atau merek khusus
• Tingkat kesadaran : kesadaran konsumen pada produk, tingkat ketertarikan pada produk,
kesiapan membeli produk atau apakah konsumen butuh informasi tentang produk
menyangkut semua aspek kesadaran
• Loyalitas merek : kadang-kadang digunakan sebagai dasar untuk segmentasi. Pemasar
kadang mencoba untuk mengidentifikasikan karakteristik konsumen yang loyal merek tentu
5. mereka bisa langsung menjadi pendukung promosi mereka ke orang dengan karakteristik
yang sama dalam populasi yang lebih besar.
6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang menentukan apakah
konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka kadang-kadang focus
pada situasi penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi. Segmentasi berdasarkan
kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.
7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan
manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Eksekutif pemasaran dan periklanan secara
konstan mencoba mengidentifikasikan sebuah keuntungan paling penting dari produk atau jasa
yang akan menjadi sangat berarti bagi consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang
mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer,
terindenfikasi lima kenutungan strategic brand yaitu :
• Fungsional (contoh kualitas)
• Nilai uang
• Manfaat sosial
• Manfaat emosi positif
• Manfaat emosi negative
• Segmentasi benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek dalam
kategori produk yang sama.
8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar dengan kombinasi beberapa variabel
segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal. Segmen geodemografis, adalah sangat berguna
bagi ketika sesesorang pengiklan atau pemasar menemukan prospek terbaik (kepribadian, tujuan
dan ketertarikan) bisa diisolasi di mana mereka hidup. Segmen lintasbudaya & global marketing
merupakan segmen geodemografis.
9. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel
tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi dan kepuasan
6. Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk
dengan harapannya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
1. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu
produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
2. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak
berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi
ini mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
• letak geografis
• volume pembelian demografis
• produk yang dibeli
• sesuai kebutuhan Anda
Umumnya, tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang berbeda terhadap
organisasi.
Segmentasi dan profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan
menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas
perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang
menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
1. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat,
semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka
margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality
Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
2. Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus
menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak
penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat
berharga, yaitu waktu Anda.
3. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat
penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk
menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan
7. organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih
tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
4. Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas
organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke
arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan
berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola
organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat
profitabilitas perusahaan Anda.
5. Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan
dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan.
Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan
memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem
ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan
merefleksikan kinerja.
Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
1. Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada
beberapa variabel yang sulit diukur.
2. Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3. Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
4. Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
5. Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen
yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
a. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
b. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-
variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan
konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
C. RENCANA PERUBAHAAN
1. Analisis konsumen dan kebijakan sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan
peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan Keputusan Konsumen
8. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan
sebagai berikut:
a. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi
keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus
eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari
komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
b. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk
ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
c. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif
yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang
harus ia keluarkan.
d. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga
tertentu, warna tertentu.
e. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah
membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi
kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau
pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup
pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih
menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan
kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang
baru. Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya
memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji
kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk
bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah
usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi
atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi
kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut
didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan
sebagai berikut:
1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis
yang dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial
tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan
stabilitas.
2. Perubahan struktur pasar konsumen
9. Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli:
a. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan
memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh
produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar
persaingan sempurna :
• Jumlah penjual dan pembeli banyak
• Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
• Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
• Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
• Posisi tawar konsumen kuat
• Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
• Sensitif terhadap perubahan harga
• Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
b. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak
dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda
antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan
ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopolistik :
• Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
• Mirip dengan pasar persaingan sempurna
• Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
• Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
• Relatif mudah keluar masuk pasar
c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli
adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar oligopoli :
• Harga produk yang dijual relatif sama
• Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
10. • Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
• Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
d. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu
produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara
(pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopoli :
• Hanya terdapat satu penjual atau produsen
• Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
D. KRITERIA MEMBIDIK SEGMEN PASAR YANG EFEKTIF
Pada dasarnya tidak semua segmentasi itu efektif. Syarat yang diperlukan agar segmentasi efektif
adalah :
1. Harus bisa diukur
2. Besar/luasnya segmen, daya beli dan profit yang bisa diukur
3. Harus substansial
4. Segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
5. Mudah dicapai/ditemui (accesable)
6. Segmen harus mudah dicapai dan dilayani. Harus jelas alamatnya, bisa dihubungi, diketahui
kebutuhan dan keinginannya.
7. Harus bisa dibedakan (differentiable)
8. Secara konseptual segmen harus bisa dibedakan dan memberikan respon yang berbeda yang nikah
atau tidak nikah memberikan respon yang sama terhadap produk perlatan rumah tangga, tidak
perlu dibuat segmen untuk wanita menikah dan tidak menikah.
9. Harus bisa dilakukan tindakan/dilaksanakan (actionable)
10. Program efektif bisa disusun untuk menarik dan melayani segmen.
E. IMPLEMENTASI STRATEGI SEGMENTASI
Peusahaan yang menggunakan segmentasi pasar bisa mengikuti sebuah strategi segmen pasar atau
sebuah strategi pemasaran terdifferensiasi.setiap segmen pasar memerlukan strategi pemasarannya
sendiri. Setiap elemen bauran pemasaran harus diuji untuk menentukan kalau perubahan diperlukan
dari segmen yang satu ke segmen yang lainnya. Kadang-kadang setiap segmen akan memerlukan
suatu bauran pemasaran yang benar-benar berbeda, termasuk produknya. Pada waktu lainnya
mungkin harga pesan iklan atau outlet eceran yang perlu dibedakan.
1. Pemasaran terkonsentrasi Vs terdifferensiasi
11. Sebuah organisasi telah mengidentifikasikansegmen pasar yang sangat menjanjikan dan harus
memutuskan apakah sasarannya satu segmen atau beberapa segmen. Segmen pasar menjanjikan
yang ditargetkan mendapat sebuah bauran pemasaran yang dirancang secara khusus. Target
beberapa segmen menggunakan individual pemasaran gabungan yang disebut pemasaran
terdifferensiasi. Sedangkan target hanya satu segmen dengan sebuah baura pemasaran yang unik
disebut pemasaran terkonsentrasi.
2. Countersegmentation
Kadang-kadang perusahaan menemukan bahwa mereka harus mempertimbangkan kembali
segmen pasar mereka sekarang. Mereka dapat menemukan bahwa beberapa segmen telah
terkonsentrasi namun mereka tidak menjamin seorang individu telah merancang program
pemasaran. Pada kasus lainnya perusahaan mencari untuk menemukan sebuah kebutuhan yang
lebih biasa atau karakteristik konsumen yang akan menggunakan untuk anggota dua atau lebih
segmen dan mengkombinasikan segmen dan merekombinasikan segmen kedalam sebuah segmen
yang lebih besar dan bisa menjadi target dengan sebuah penyesuaian produk secara individual dan
kampanye promosi.