SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
MODUL 1
KEGIATAN BELAJAR 1
EVOLUSI MAKNA PEMBANGUNAN
A. EVOLUSI FOKUS EKONOMI PEMBANGUNAN
Menurut Meier & Rouch (2000)
Selama dekade 1950-an hingga awal dekade 1960-an, kebijakan-
kebijakan pembangunan ditujukan terutama sekali pada maksimisasi
pertumbuhan GNP melalui proses akumulasi modal dan industrialisasi.
Strategi pembangunan saat itu ditekankan pada pembangunan ekonomi,
khususnya pertumbuhan ekonomi, sementara pembangunan di bidang
lainnya diarahkan untuk menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi
dan mengikuti irama pembangunan di bidang ini.
• Pertumbuhan dan pemerataan merupakan dua kutub strategi
pembangunan yang sering kali saling mengabaikan (trade off).
Artinya, pembangunan yang menitikberatkan pada aspek
pertumbuhan ekonomi cenderung akan “mengorbankan” aspek
pemerataan, begitu juga sebaliknya.
• Pada umumnya pilihan kebijakan jatuh pada kebijakan
pemacuan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan harapan
pemerataan hasil pembangunan pada akhirnya akan diraih
melalui mekanisme tetesan ke bawah (trickle down effect).
Artinya, proses pemerataan pendapatan akan terjadi secara
otomatis setelah pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi.
• Angka-angka yang ditunjukkan oleh pendapatan nasional bruto (PNB)
atau produk nasional bruto/produk domestik bruto (PNB/PDB tidak
cukup peka dalam mengungkapkan state of mind masyarakat. Apalagi
ditambah kenyataan bahwa sering kali jurang perbedaan antara
kelompok kaya dan miskin yang semakin melebar seiring dengan
pesatnya pertumbuhan ekonomi tersebut.
• Pada masa itu, banyak di antara negara yang baru merdeka (Negara
Sedang Berkembang = NSB) terlahir dan hidup dalam tatanan
konfigurasi ekonomi yang suram. Hal tersebut diindikasikan oleh
angka pertumbuhan ekonomi yang lambat dan angka inflasi sangat
tinggi.
• Memasuki dekade 1960-an akhir dan awal dekade 1970-an,
pembangunan ekonomi mengalami redefinisi. Mulai muncul pandangan
bahwa tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi bukan
lagi menitikberatkan pada aspek pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
tetapi bagaimana mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan.
• Perubahan yang paling mendasar pada fokus ekonomi pembangunan
terjadi selama dekade 1970-an dan dekade 1980-an yang dikenal
dengan istilah era ‘kebangkitan ekonomi neoklasik’ (resurgence of
neoclassical economics).
• Jika pada dekade 1950-an para ekonom pembangunan mencoba
merumuskan teori yang dianggap bisa berlaku umum (grand theories)
dan strategi-strategi yang bersifat umum di dalam upaya memecahkan
permasalahan di NSB, pada dekade 1970-an dan 1980-an sebaliknya.
Fokus kajian ekonomi pembangunan sudah lebih ditekankan pada
analisis tentang keberagaman NSB dan pengidentifikasian faktor
penyebab mengapa terjadi perbedaan tingkat kinerja ekonomi dari
setiap negara.
B. PEMBANGUNAN EKONOMI ATAU PERTUMBUHAN
EKONOMI ?
Todaro & Smith (2003) menyatakan bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi
suatu negara ditunjukkan oleh tiga nilai pokok yaitu
(1) berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya (sustenance)
(2) meningkatnya rasa harga diri (selfesteem) masyarakat sebagai manusia
(3) meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih (freedom from
servitude) yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia.
Pembangunan ekonomi mempunyai unsur-unsur pokok dan sifat sebagai berikut:
1. suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara kontinu
2. usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita
3. peningkatan pendapatan per kapita itu harus terus berlangsung dalam jangka
Panjang
4. perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya ekonomi, politik,
hukum, sosial, dan budaya)
Sedangkan pertumbuhan ekonomi hanya didefinisikan sebagai kenaikan GDP atau
GNP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari
tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi perubahan struktur ekonomi
atau perbaikan sistem kelembagaan atau tidak.
KEGIATAN BELAJAR 2
INDIKATOR PEMBANGUNAN
A. INDIKATOR MONETER
1. Pendapatan per Kapita
 Pendapatan per kapita adalah indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi
penduduk suatu negara.
 Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah karena difokuskan pada esensi
pokok (raison d'etre) dari pembangunan yaitu meningkatnya standar dan
kualitas hidup masyarakat serta berkurangnya angka kemiskinan
 pendapatan per kapita juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja
perekonomian suatu negara dari masa ke masa, melihat struktur
perekonomian suatu negara, serta membandingkan kinerja perekonomian satu
negara dengan negara-negara lain
 kelemahan mendasar dari pendapatan per kapita sebagai sebuah
indikator pembangunan terletak pada ketidakmampuannya untuk
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara utuh, sering
kali adanya kenaikan pendapatan per kapita suatu negara tidak
disertai oleh perbaikan kualitas hidup masyarakatnya
 Kelemahan lain adalah pendekatan ini mengabaikan adanya perbedaan
karakteristik antar negara, misalnya struktur umur penduduk,
distribusi pendapatan masyarakat, kondisi sosial-budaya, dan
perbedaan nilai tukar (kurs) satu mata uang terhadap mata uang yang
lain
Hal-hal menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat berbeda, meskipun
tingkat pendapatan per kapitanya relatif sama :
a. Pola pengeluaran masyarakat
b. Perbedaan iklim.
c. Struktur produksi nasional.
B. INDIKATOR NON MONETER
A. INDIKATOR SOSIAL (baca halaman 1.17-1.19)
B. INDEKS KUALITAS HIDUP diperoleh dari indeks harapan hidup, indeks
kematyian bayi, indeks melek huruf.
Berdasarkan setiap indikator tersebut dilakukan pemeringkatan terhadap kinerja
pembangunan suatu negara, kinerja tersebut diberi skor antara 1 sampai 100,
angka 1 melambangkan kinerja terburuk dan angka 100 melambangkan kinerja
terbaik.
 Kesimpulan umum yang didapat dari studi Morris (1979) adalah bahwa
negara-negara dengan pendapatan per kapita yang rendah cenderung
memiliki IKH yang rendah pula.
 Namun, hubungan antara pendapatan per kapita dan IKH tidak
selamanya searah. Sejumlah negara dengan pendapatan per kapita
yang tinggi justru malah memiliki IKH yang rendah, bahkan lebih
rendah dari IKH negara-negara miskin.
 Di sisi lain, sejumlah negara dengan jumlah pendapatan per kapita
yang rendah justru memiliki IKH yang lebih tinggi dari negara-negara
berpenghasilan menengah ke atas.
C. INDIKATOR CAMPURAN
 Indikator Susenas Inti
1. Pendidikan, dengan indikator: tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi
Pendidikan
2. Kesehatan, dengan indikator: rata-rata hari sakit dan fasilitas kesehatan yang tersedia.
3. Perumahan, dengan indikator: sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan kualitas tempat
tinggal.
4. Angkatan Kerja, dengan indikator: partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber
penghasilan utama, dan status pekerjaan.
5. Keluarga Berencana dan Fertilitas, dengan indikator: penggunaan ASI, tingkat imunisasi,
kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi.
6. Ekonomi, dengan indikator: tingkat konsumsi per kapita.
7. Kriminalitas, dengan indikator: angka kriminalitas per tahun.
8. Perjalanan wisata, dengan indikator: frekuensi perjalanan wisata per tahun.
9. Akses ke media massa, dengan indikator: jumlah surat kabar, jumlah radio, dan jumlah televisi.
 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
1. Berdasarkan indeks IPM-nya, negara-negara di dunia ini dikelompokkan
menjadi tiga yaitu:
2. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia yang rendah (low
human development), bila memiliki nilai IPM antara 0 sampai 0,50.
3. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia menengah
(medium human development), bila memiliki nilai IPM antara 0,50 sampai
0,79.
4. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia yang tinggi (high
human development), bila memiliki nilai IPM antara 0,79 sampai 1.
MODUL 2
KEGIATAN BELAJAR 1
JENIS-JENIS KEMISKINAN DAN
INDIKATORNYA
A. MASALAH KEMISKINAN
 Ciri masyarakat miskin :
1. Aspek politik : tdk memiliki akses ke proses pengambilan keputiusan yg
menyangkut hidup mereka
2. Aspek social : tersingkir dari institusi utama masyarakat yg ada
3. Aspek ekonomi : rendahnya kualitas SDM
4. Aspek budaya/nilai : terperanhkap dalam budaya rendahnya kualitas SDM
JENIS-JENIS KEMISKINAN
1. Kemiskinan mutlak
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan
individu atau keluarga berada di bawah persyaratan kelayakan atau di
bawah garis kemiskinan. Pendapatan tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.
2. Kemiskinan relatif
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh
dampak kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan
masyarakat. Kebijakan tersebut menyebabkan ketimpangan pendapatan,
misalnya banyaknya pengangguran karena kurangnya pekerjaan.
INDIKATOR KEMISKINAN
(baca lengkap hlm 2.8-2.11)
 Tingkat kpnsumsi beras
 Tingkat pendapatan
 Indikator kesejahteraan rakyat
 Indeks kemiskinan manusia
KEGIATAN BELAJAR 2
PENYEBAB KEMISKINAN
PENYEBAB KEMISKINAN
 Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang datang dari dalam diri seseorang.
Faktor internal penyebab kemiskinan di Indonesia contohnya seperti sikap
yang menerima apa adanya, tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha,
kondisi fisik yang tidak sempurna, dan sebagainya.
 Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar diri
seseorang. Faktor eksternal penyebab kemiskinan di Indonesia
contohnya seperti perubahan iklim, kerusakan alam, kehidupan sosial,
struktur sosial, kebijakan dan program pemerintah yang tidak merata, dan
lain-lain.
LINGKARAN KEMISKINAN
• Lingkaran setan kemiskinan (the vicious circle of poverty)
adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi
secara sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan
dimana suatu Negara akan tetap miskin dan akan tetap
mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat
pembangunan yang lebih tinggi.
• Meier dan Baldwin (1957) dalam Arsyad (2015) menyatakan
bahwa konsep tentang lingkaran kemiskinan muncul akibat
hubungan saling mempengaruhi antara kondisi nasyarakat
tradisional yang belum mampu memanfaatkan secara penuh
sumber daya yang tersedia.
KEGIATAN BELAJAR 3
STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
STRATEGI PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
 Pembangunan SDM
 Pembangunan pertanian dan perdesaan
 Peranan LSM
(baca modul halaman 2.23-2.26)
Program Pengentasan Kemiskinan di
Indonesia dari masa ke masa
 Dari masa presiden Soekarno sampai dengan presiden Jokowi memiliki
program pengentasan kemiskinan
Rekomendasi ILO (PBB) utk Indonesia :
1. Menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan Angkatan kerja dengan
pertumbuhan lapangan kerja
2. Mmberdayakan kaum miskin dengan memperbaiki tatanan pemerintahan yg
baik di pasar tenaga kerja
3. Mengembangkan kemampuan penguatan modal manusia
4. Menyediakan perlindungan social bagi semua penduduk
STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN DI
PEDESAAN
 Pengumpulan informasi
 Kebijakan harus berfokuis pada pembangunan asset yg dimiliki
masyarakat miskin
 Hak untuk mendapatkan tanah
 Pencapaian standar tingkat Kesehatan dan melek huruf
 Penyediaan infrastruktur
 Keterlibatan institusi dan masyarakat local
 Proyek pemerointah
 Program penyediaan pangan yang terdesentralisasi

More Related Content

Similar to TUWEB 1.pptx

Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMAPembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMAanggaferdian
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapataniswah yuni
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 
TM13-TE2.pptx
TM13-TE2.pptxTM13-TE2.pptx
TM13-TE2.pptxSueArtku
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026adhi nugraha
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatanDede Ridwan Nurul Falah
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalLintang Nugraheni
 
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinan
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinanPertumbuhan penduduk dan kemiskinan
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinanTaruna Wibowo
 
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiPembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiIra Kusuma
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemayogadadung
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmariatul qibtiyah
 
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunan
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunanEkonomi dan sumberdaya pemebangunan
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunanovio
 
0200. prinsip dan konsep ekbang 1
0200. prinsip dan konsep ekbang   10200. prinsip dan konsep ekbang   1
0200. prinsip dan konsep ekbang 1mohammad ilham
 
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif globalBab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif globalBambang Deswantoro
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4olerafif
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatbayuajinugraha21
 

Similar to TUWEB 1.pptx (20)

135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan
 
135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan
 
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMAPembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
TM13-TE2.pptx
TM13-TE2.pptxTM13-TE2.pptx
TM13-TE2.pptx
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
 
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinan
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinanPertumbuhan penduduk dan kemiskinan
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinan
 
4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi
 
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiPembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunan
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunanEkonomi dan sumberdaya pemebangunan
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunan
 
0200. prinsip dan konsep ekbang 1
0200. prinsip dan konsep ekbang   10200. prinsip dan konsep ekbang   1
0200. prinsip dan konsep ekbang 1
 
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif globalBab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
 

Recently uploaded

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 

Recently uploaded (16)

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 

TUWEB 1.pptx

  • 1. MODUL 1 KEGIATAN BELAJAR 1 EVOLUSI MAKNA PEMBANGUNAN
  • 2. A. EVOLUSI FOKUS EKONOMI PEMBANGUNAN Menurut Meier & Rouch (2000) Selama dekade 1950-an hingga awal dekade 1960-an, kebijakan- kebijakan pembangunan ditujukan terutama sekali pada maksimisasi pertumbuhan GNP melalui proses akumulasi modal dan industrialisasi. Strategi pembangunan saat itu ditekankan pada pembangunan ekonomi, khususnya pertumbuhan ekonomi, sementara pembangunan di bidang lainnya diarahkan untuk menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi dan mengikuti irama pembangunan di bidang ini.
  • 3. • Pertumbuhan dan pemerataan merupakan dua kutub strategi pembangunan yang sering kali saling mengabaikan (trade off). Artinya, pembangunan yang menitikberatkan pada aspek pertumbuhan ekonomi cenderung akan “mengorbankan” aspek pemerataan, begitu juga sebaliknya. • Pada umumnya pilihan kebijakan jatuh pada kebijakan pemacuan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan harapan pemerataan hasil pembangunan pada akhirnya akan diraih melalui mekanisme tetesan ke bawah (trickle down effect). Artinya, proses pemerataan pendapatan akan terjadi secara otomatis setelah pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi.
  • 4. • Angka-angka yang ditunjukkan oleh pendapatan nasional bruto (PNB) atau produk nasional bruto/produk domestik bruto (PNB/PDB tidak cukup peka dalam mengungkapkan state of mind masyarakat. Apalagi ditambah kenyataan bahwa sering kali jurang perbedaan antara kelompok kaya dan miskin yang semakin melebar seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi tersebut. • Pada masa itu, banyak di antara negara yang baru merdeka (Negara Sedang Berkembang = NSB) terlahir dan hidup dalam tatanan konfigurasi ekonomi yang suram. Hal tersebut diindikasikan oleh angka pertumbuhan ekonomi yang lambat dan angka inflasi sangat tinggi.
  • 5. • Memasuki dekade 1960-an akhir dan awal dekade 1970-an, pembangunan ekonomi mengalami redefinisi. Mulai muncul pandangan bahwa tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi bukan lagi menitikberatkan pada aspek pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi bagaimana mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan.
  • 6. • Perubahan yang paling mendasar pada fokus ekonomi pembangunan terjadi selama dekade 1970-an dan dekade 1980-an yang dikenal dengan istilah era ‘kebangkitan ekonomi neoklasik’ (resurgence of neoclassical economics). • Jika pada dekade 1950-an para ekonom pembangunan mencoba merumuskan teori yang dianggap bisa berlaku umum (grand theories) dan strategi-strategi yang bersifat umum di dalam upaya memecahkan permasalahan di NSB, pada dekade 1970-an dan 1980-an sebaliknya. Fokus kajian ekonomi pembangunan sudah lebih ditekankan pada analisis tentang keberagaman NSB dan pengidentifikasian faktor penyebab mengapa terjadi perbedaan tingkat kinerja ekonomi dari setiap negara.
  • 7. B. PEMBANGUNAN EKONOMI ATAU PERTUMBUHAN EKONOMI ? Todaro & Smith (2003) menyatakan bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara ditunjukkan oleh tiga nilai pokok yaitu (1) berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (sustenance) (2) meningkatnya rasa harga diri (selfesteem) masyarakat sebagai manusia (3) meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih (freedom from servitude) yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia.
  • 8. Pembangunan ekonomi mempunyai unsur-unsur pokok dan sifat sebagai berikut: 1. suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara kontinu 2. usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita 3. peningkatan pendapatan per kapita itu harus terus berlangsung dalam jangka Panjang 4. perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya) Sedangkan pertumbuhan ekonomi hanya didefinisikan sebagai kenaikan GDP atau GNP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi perubahan struktur ekonomi atau perbaikan sistem kelembagaan atau tidak.
  • 10. A. INDIKATOR MONETER 1. Pendapatan per Kapita  Pendapatan per kapita adalah indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi penduduk suatu negara.  Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah karena difokuskan pada esensi pokok (raison d'etre) dari pembangunan yaitu meningkatnya standar dan kualitas hidup masyarakat serta berkurangnya angka kemiskinan  pendapatan per kapita juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian suatu negara dari masa ke masa, melihat struktur perekonomian suatu negara, serta membandingkan kinerja perekonomian satu negara dengan negara-negara lain
  • 11.  kelemahan mendasar dari pendapatan per kapita sebagai sebuah indikator pembangunan terletak pada ketidakmampuannya untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara utuh, sering kali adanya kenaikan pendapatan per kapita suatu negara tidak disertai oleh perbaikan kualitas hidup masyarakatnya  Kelemahan lain adalah pendekatan ini mengabaikan adanya perbedaan karakteristik antar negara, misalnya struktur umur penduduk, distribusi pendapatan masyarakat, kondisi sosial-budaya, dan perbedaan nilai tukar (kurs) satu mata uang terhadap mata uang yang lain
  • 12. Hal-hal menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat berbeda, meskipun tingkat pendapatan per kapitanya relatif sama : a. Pola pengeluaran masyarakat b. Perbedaan iklim. c. Struktur produksi nasional.
  • 13. B. INDIKATOR NON MONETER A. INDIKATOR SOSIAL (baca halaman 1.17-1.19) B. INDEKS KUALITAS HIDUP diperoleh dari indeks harapan hidup, indeks kematyian bayi, indeks melek huruf. Berdasarkan setiap indikator tersebut dilakukan pemeringkatan terhadap kinerja pembangunan suatu negara, kinerja tersebut diberi skor antara 1 sampai 100, angka 1 melambangkan kinerja terburuk dan angka 100 melambangkan kinerja terbaik.
  • 14.  Kesimpulan umum yang didapat dari studi Morris (1979) adalah bahwa negara-negara dengan pendapatan per kapita yang rendah cenderung memiliki IKH yang rendah pula.  Namun, hubungan antara pendapatan per kapita dan IKH tidak selamanya searah. Sejumlah negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi justru malah memiliki IKH yang rendah, bahkan lebih rendah dari IKH negara-negara miskin.  Di sisi lain, sejumlah negara dengan jumlah pendapatan per kapita yang rendah justru memiliki IKH yang lebih tinggi dari negara-negara berpenghasilan menengah ke atas.
  • 15. C. INDIKATOR CAMPURAN  Indikator Susenas Inti 1. Pendidikan, dengan indikator: tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi Pendidikan 2. Kesehatan, dengan indikator: rata-rata hari sakit dan fasilitas kesehatan yang tersedia. 3. Perumahan, dengan indikator: sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan kualitas tempat tinggal. 4. Angkatan Kerja, dengan indikator: partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, dan status pekerjaan. 5. Keluarga Berencana dan Fertilitas, dengan indikator: penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi. 6. Ekonomi, dengan indikator: tingkat konsumsi per kapita. 7. Kriminalitas, dengan indikator: angka kriminalitas per tahun. 8. Perjalanan wisata, dengan indikator: frekuensi perjalanan wisata per tahun. 9. Akses ke media massa, dengan indikator: jumlah surat kabar, jumlah radio, dan jumlah televisi.
  • 16.  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 1. Berdasarkan indeks IPM-nya, negara-negara di dunia ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 2. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia yang rendah (low human development), bila memiliki nilai IPM antara 0 sampai 0,50. 3. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia menengah (medium human development), bila memiliki nilai IPM antara 0,50 sampai 0,79. 4. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia yang tinggi (high human development), bila memiliki nilai IPM antara 0,79 sampai 1.
  • 17. MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1 JENIS-JENIS KEMISKINAN DAN INDIKATORNYA
  • 18. A. MASALAH KEMISKINAN  Ciri masyarakat miskin : 1. Aspek politik : tdk memiliki akses ke proses pengambilan keputiusan yg menyangkut hidup mereka 2. Aspek social : tersingkir dari institusi utama masyarakat yg ada 3. Aspek ekonomi : rendahnya kualitas SDM 4. Aspek budaya/nilai : terperanhkap dalam budaya rendahnya kualitas SDM
  • 19. JENIS-JENIS KEMISKINAN 1. Kemiskinan mutlak Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan individu atau keluarga berada di bawah persyaratan kelayakan atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan. 2. Kemiskinan relatif Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut menyebabkan ketimpangan pendapatan, misalnya banyaknya pengangguran karena kurangnya pekerjaan.
  • 20. INDIKATOR KEMISKINAN (baca lengkap hlm 2.8-2.11)  Tingkat kpnsumsi beras  Tingkat pendapatan  Indikator kesejahteraan rakyat  Indeks kemiskinan manusia
  • 22. PENYEBAB KEMISKINAN  Faktor internal Faktor internal merupakan faktor yang datang dari dalam diri seseorang. Faktor internal penyebab kemiskinan di Indonesia contohnya seperti sikap yang menerima apa adanya, tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha, kondisi fisik yang tidak sempurna, dan sebagainya.  Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar diri seseorang. Faktor eksternal penyebab kemiskinan di Indonesia contohnya seperti perubahan iklim, kerusakan alam, kehidupan sosial, struktur sosial, kebijakan dan program pemerintah yang tidak merata, dan lain-lain.
  • 23. LINGKARAN KEMISKINAN • Lingkaran setan kemiskinan (the vicious circle of poverty) adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana suatu Negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi. • Meier dan Baldwin (1957) dalam Arsyad (2015) menyatakan bahwa konsep tentang lingkaran kemiskinan muncul akibat hubungan saling mempengaruhi antara kondisi nasyarakat tradisional yang belum mampu memanfaatkan secara penuh sumber daya yang tersedia.
  • 24.
  • 25. KEGIATAN BELAJAR 3 STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
  • 26. STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN  Pembangunan SDM  Pembangunan pertanian dan perdesaan  Peranan LSM (baca modul halaman 2.23-2.26)
  • 27. Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia dari masa ke masa  Dari masa presiden Soekarno sampai dengan presiden Jokowi memiliki program pengentasan kemiskinan Rekomendasi ILO (PBB) utk Indonesia : 1. Menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan Angkatan kerja dengan pertumbuhan lapangan kerja 2. Mmberdayakan kaum miskin dengan memperbaiki tatanan pemerintahan yg baik di pasar tenaga kerja 3. Mengembangkan kemampuan penguatan modal manusia 4. Menyediakan perlindungan social bagi semua penduduk
  • 28. STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN DI PEDESAAN  Pengumpulan informasi  Kebijakan harus berfokuis pada pembangunan asset yg dimiliki masyarakat miskin  Hak untuk mendapatkan tanah  Pencapaian standar tingkat Kesehatan dan melek huruf  Penyediaan infrastruktur  Keterlibatan institusi dan masyarakat local  Proyek pemerointah  Program penyediaan pangan yang terdesentralisasi