SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
INDIKATOR
PEMBANGUNAN
 Pembangunan ekonomi sering kali didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan
pendapatan riil per kapita dalam jangka panjang yang disertai oleh
sistem kelembagaan.
 Suatu indikator diperlkan untuk mengukur tingkat kemajuan pembangunan
ekonomi suatu negara.
 Manfaat utama dari indikator tersebut adalah agar dapat digunakan untuk
memperbandingkan tingkat kemajuan pembangunan atau tingkat kesejahteraan
masyarakat antar wilayah atau negara dan mengetahui corak pembangunan setiap
negara atau suatu wilayah.
 Indikator Pembangunan dikelompokkan menjadi 3, yaitu: indikator moneter,
indikator nonmoneter, dan indikator campuran
1. Pendapatan Per Kapita
 Pendapatan Per Kapita = GNP/jumlah penduduk
 Indikator ini paling sering digunakan sebagai tolok ukur tingkat
kesejahteraan ekonomi penduduk suatu negara.
 indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi penduduk suatu
negara.
 Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah karena difokuskan pada
esensi pokok (raison d'etre) dari pembangunan yaitu meningkatnya
standar dan kualitas hidup masyarakat serta berkurangnya angka.
kemiskinan
INDIKATOR MONETER
 Fungsi Pempdatan per kapita:
a. indikator tingkat kemakmuran masyarakat suatu negara
b. mengukur kinerja perekonomian suatu negara dari masa kemasa
c. melihat struktur perekonomian suatu negara
d. Membandingkan kinerja perekonomian satu negara dengan
negara-negara lain
Klasifikasi negara berdasarkan
pendapatan per kapita
Classification GNI per capita
Low Income < $ 1035
Lower-middle income $ 1036 - $ 4085
Upper-middle income $ 4086- $ 12615
High Income > $ 12615
 Kelemahan Pendapatan per kapita:
a. Kelemahan Umum
 ketidakmampuannya untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara
utuh.
 Hal ini karena ada faktor lain yang mempengaruhi pendapatan seperti adat istiadat,
keadaan iklim dan alam sekitar, serta ada atau tidaknya kebebasan dalam mengeluarkan
pendapat dan bertindak.
 beberapa ekonom memandang bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat merupakan
suatu hal yang bersifat subyektif.
 pembangunan ekonomi mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan yang baikdalam
kehidupan masyarakat, misalnya hilangnya rasa komunalitas sehingga masyarakat
menjadi bersifat lebih individualistis, hubungan antara anggota masyarakat menjadi lebih
formal, dan sebagainya
b. Kelemahan Metodologis
 pendekatan ini mengabaikan adanya perbedaan karakteristik antar negara, misalnya
struktur umur penduduk, distribusi pendapatan masyarakat, kondisi sosial-budaya,
dan perbedaan nilai tukar (kurs) satu mata uang terhadap mata uang yang lain
 Distribusi sering kali kurang diperhatikan dalam perhitungan tingkat pendapatan per
kapita, sehingga setiap orang danggap sama.
 “ketidaksempurnaan” dalam metode penghitungan pendapatan per kapita
dikarenakan penentuan kegiatan yang tidak menyeluruh dan sulitnya konversi mata
uang antar negara.
1. Indikator Sosial
 Menurut Beckerman (1966), metode yang digunakan oleh Gilbert & Kravis (1956)
adalah metode yang paling sempurna untuk membandingkan tingkat
kesejahteraan antar negara.
 Dilakukan perbaikan pada metode perhitungan pendapatan konvensional dengan
menggunakan data pendapatan nasional dari masing-masing negara.
 Namun, karena data yang diperlukan tidak lengkap, maka Beckerman (1966)
mengemukakan metode lain dalam membandingkan tingkat kesejahteraan
masyarakat di berbagai negara yaitu dengan menggunakan data yang bukan
bersifat moneter. Metode ini dinamakan indikator Nonmoneter yang
Disederhanakan (modified non-monetary indicators).
INDIKATOR NON-MONETER
 Menurut metode ini, tingkat kesejahteraan dari setiap negara ditentukan oleh
beberapa indikator berdasarkan pada tingkat konsumsi atau jumlah persediaan
beberapa jenis barang tertentu yang datanya dapat dengan mudah diperoleh.
Data tersebut adalah:
 Selain Beckerman, United Nations Research Institute for Social Development (UNRISD)
menggunakan 18 indikator yang terdiri dari 10 indikator ekonomi dan 8 indikator
sosial yaitu:
2. Indikator Kualitas HIdup
 Indkes ini dikenalkan pada tahun 1979 oleh Morris D. Morris.
 Indkes ini terdiri dari 3: harapan hidup pada usia satu tahun, tingkat kematian
bayi, dan tingkat melek huruf.
INDIKATOR NON-MONETER
 Rumus menentukan angka Indeks Kualitas Hidup
IHH = Indeks Harapan Hidup, Indeks Kematian Bayi, Indeks Melek Huruf
a. Rumus menentukan angka Indeks Harapan Hidup
1. Indikator Susenas Inti
 Indikator Susenas Inti ini merupakan indikator "campuran" karena terdiri indikator sosial dan
ekonomi yang dibuat oleh BPS [ada tahun 1992.
 Indikator ini meliputi aspek-aspek:
a. Pendidikan, dengan indikator: tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat
partisipasi pendidikan.
b. Kesehatan, dengan indikator: rata-rata hari sakit dan fasilitas kesehatanyang tersedia.
c. Perumahan, dengan indikator: sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan kualitas tempat
tinggal.
d. Angkatan Kerja, dengan indikator: partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber
penghasilan utama, dan status pekerjaan.
INDIKATOR CAMPURAN
e. Keluarga Berencana dan Fertilitas, dengan indikator: penggunaan ASI, tingkat
imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat
kontrasepsi.
f. Ekonomi, dengan indikator: tingkat konsumsi per kapita.
g. Kriminalitas, dengan indikator: angka kriminalitas per tahun.
h. Perjalanan wisata, dengan indikator: frekuensi perjalanan wisata per tahun.
i. Akses ke media massa, dengan indikator: jumlah surat kabar, jumlah radio, dan jumlah
televisi.
2. Indeks Pembangunan Manusia
 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) yang
dikembangkan oleh United Nations Development Program (UNDP). Nilai IPM ini diukur
berdasarkan tiga indikator sebagai acuannya yaitu tingkat harapan hidup, tingkat melek
huruf, dan pendapatan riil per kapita berdasarkan paritas daya beli.
 Berdasarkan indeks IPM-nya, negara-negara di dunia ini dikelompokkan menjadi tiga
yaitu:
a. Low HDI = IPM 0 – 0.50
b. Medium HDI = IPM 0.50 - 0.79
c. High HDI = IPM 0.79 - 1
 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu negara atau daerah sangat dipengaruhi oleh
kebijakan-kebijakan internal pemerintah negara atau daerah tersebut terkait mengenai
aspek pembangunan manusianya, bukan hanya pada tinggi rendahnya pendapatan per
kapita.
 Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung aspek pembangunan manusia dapat
dilihat dari proporsi anggaran pemerintah untuk pembangunan sektor pendidikan dan
kesehatan.
 Besarnya proporsi anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk kedua sektor tersebut
mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap aspek pembangunan manusia.
 Pembangunan berawal dan bertitik tolak dari manusia, dilakukan oleh manusia,
maka sudah semestinya ditujukan pula untuk manusia
 Beberapa kritik tentang IPM
a. asumsi-asumsi dan taksiran-taksiran dari IPM seringkali tidak sesuai dengan
kenyataan.
b. metodologi perhitungan yang digunakan dalam perhitungan IPM terlalu
longgar.
c. seringkali data yang kurang layak dan tidak akurat dimasukkan dalam
perhitungan sehingga pembandingan IPM antar negara menjadi kurang
relevan.
 Perhitungan IPM

More Related Content

Similar to 3.BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI PEMBANGUNAN.pptx

Model pengukuran dan_indikator_kemiskina
Model pengukuran dan_indikator_kemiskinaModel pengukuran dan_indikator_kemiskina
Model pengukuran dan_indikator_kemiskinaAloysius Mandowen
 
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptxTUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptxMuhammadFawaz15
 
Indeks pembangunan manusia kabupaten paser 2011
Indeks pembangunan manusia kabupaten paser 2011Indeks pembangunan manusia kabupaten paser 2011
Indeks pembangunan manusia kabupaten paser 2011ervinayulianti
 
Perekonomian Indonesia SAP 3
Perekonomian Indonesia SAP 3Perekonomian Indonesia SAP 3
Perekonomian Indonesia SAP 3ventilunaa
 
Konsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi PembangunanKonsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi PembangunanEko Mardianto
 
Pi ( pertumbuhan ekonomi)
Pi ( pertumbuhan ekonomi)Pi ( pertumbuhan ekonomi)
Pi ( pertumbuhan ekonomi)mona munawaroh
 
Implikasi parameter HDI bidang pendidikan terhadap Program PNF
Implikasi parameter HDI bidang pendidikan terhadap Program PNFImplikasi parameter HDI bidang pendidikan terhadap Program PNF
Implikasi parameter HDI bidang pendidikan terhadap Program PNFe. hardiyanto
 
Dinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMPDinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMPAdisa Alifya
 
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH Dini Sri Rahayu
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kel 14.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kel 14.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kel 14.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kel 14.pptxRaihanahTsabitah1
 
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiPembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiIra Kusuma
 
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Jogo Hera
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaRandy Wrihatnolo
 
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...Ariyadi Prakoso
 

Similar to 3.BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI PEMBANGUNAN.pptx (20)

135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan
 
Model pengukuran dan_indikator_kemiskina
Model pengukuran dan_indikator_kemiskinaModel pengukuran dan_indikator_kemiskina
Model pengukuran dan_indikator_kemiskina
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptxTUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
 
Indeks pembangunan manusia kabupaten paser 2011
Indeks pembangunan manusia kabupaten paser 2011Indeks pembangunan manusia kabupaten paser 2011
Indeks pembangunan manusia kabupaten paser 2011
 
Perekonomian Indonesia SAP 3
Perekonomian Indonesia SAP 3Perekonomian Indonesia SAP 3
Perekonomian Indonesia SAP 3
 
Konsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi PembangunanKonsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi Pembangunan
 
Pi ( pertumbuhan ekonomi)
Pi ( pertumbuhan ekonomi)Pi ( pertumbuhan ekonomi)
Pi ( pertumbuhan ekonomi)
 
Implikasi parameter HDI bidang pendidikan terhadap Program PNF
Implikasi parameter HDI bidang pendidikan terhadap Program PNFImplikasi parameter HDI bidang pendidikan terhadap Program PNF
Implikasi parameter HDI bidang pendidikan terhadap Program PNF
 
94035530 definisi-pembangunan-ekonomi
94035530 definisi-pembangunan-ekonomi94035530 definisi-pembangunan-ekonomi
94035530 definisi-pembangunan-ekonomi
 
94035530 definisi-pembangunan-ekonomi
94035530 definisi-pembangunan-ekonomi94035530 definisi-pembangunan-ekonomi
94035530 definisi-pembangunan-ekonomi
 
Dinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMPDinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMP
 
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kel 14.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kel 14.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kel 14.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kel 14.pptx
 
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiPembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
 
Pembangunan Ekonomi Daerah
Pembangunan Ekonomi DaerahPembangunan Ekonomi Daerah
Pembangunan Ekonomi Daerah
 
PPT MAKRO.pptx
PPT MAKRO.pptxPPT MAKRO.pptx
PPT MAKRO.pptx
 
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 

Recently uploaded (16)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 

3.BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI PEMBANGUNAN.pptx

  • 2.  Pembangunan ekonomi sering kali didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan pendapatan riil per kapita dalam jangka panjang yang disertai oleh sistem kelembagaan.  Suatu indikator diperlkan untuk mengukur tingkat kemajuan pembangunan ekonomi suatu negara.  Manfaat utama dari indikator tersebut adalah agar dapat digunakan untuk memperbandingkan tingkat kemajuan pembangunan atau tingkat kesejahteraan masyarakat antar wilayah atau negara dan mengetahui corak pembangunan setiap negara atau suatu wilayah.  Indikator Pembangunan dikelompokkan menjadi 3, yaitu: indikator moneter, indikator nonmoneter, dan indikator campuran
  • 3. 1. Pendapatan Per Kapita  Pendapatan Per Kapita = GNP/jumlah penduduk  Indikator ini paling sering digunakan sebagai tolok ukur tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk suatu negara.  indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi penduduk suatu negara.  Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah karena difokuskan pada esensi pokok (raison d'etre) dari pembangunan yaitu meningkatnya standar dan kualitas hidup masyarakat serta berkurangnya angka. kemiskinan INDIKATOR MONETER
  • 4.  Fungsi Pempdatan per kapita: a. indikator tingkat kemakmuran masyarakat suatu negara b. mengukur kinerja perekonomian suatu negara dari masa kemasa c. melihat struktur perekonomian suatu negara d. Membandingkan kinerja perekonomian satu negara dengan negara-negara lain
  • 5. Klasifikasi negara berdasarkan pendapatan per kapita Classification GNI per capita Low Income < $ 1035 Lower-middle income $ 1036 - $ 4085 Upper-middle income $ 4086- $ 12615 High Income > $ 12615
  • 6.  Kelemahan Pendapatan per kapita: a. Kelemahan Umum  ketidakmampuannya untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara utuh.  Hal ini karena ada faktor lain yang mempengaruhi pendapatan seperti adat istiadat, keadaan iklim dan alam sekitar, serta ada atau tidaknya kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dan bertindak.  beberapa ekonom memandang bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat merupakan suatu hal yang bersifat subyektif.  pembangunan ekonomi mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan yang baikdalam kehidupan masyarakat, misalnya hilangnya rasa komunalitas sehingga masyarakat menjadi bersifat lebih individualistis, hubungan antara anggota masyarakat menjadi lebih formal, dan sebagainya
  • 7. b. Kelemahan Metodologis  pendekatan ini mengabaikan adanya perbedaan karakteristik antar negara, misalnya struktur umur penduduk, distribusi pendapatan masyarakat, kondisi sosial-budaya, dan perbedaan nilai tukar (kurs) satu mata uang terhadap mata uang yang lain  Distribusi sering kali kurang diperhatikan dalam perhitungan tingkat pendapatan per kapita, sehingga setiap orang danggap sama.  “ketidaksempurnaan” dalam metode penghitungan pendapatan per kapita dikarenakan penentuan kegiatan yang tidak menyeluruh dan sulitnya konversi mata uang antar negara.
  • 8. 1. Indikator Sosial  Menurut Beckerman (1966), metode yang digunakan oleh Gilbert & Kravis (1956) adalah metode yang paling sempurna untuk membandingkan tingkat kesejahteraan antar negara.  Dilakukan perbaikan pada metode perhitungan pendapatan konvensional dengan menggunakan data pendapatan nasional dari masing-masing negara.  Namun, karena data yang diperlukan tidak lengkap, maka Beckerman (1966) mengemukakan metode lain dalam membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di berbagai negara yaitu dengan menggunakan data yang bukan bersifat moneter. Metode ini dinamakan indikator Nonmoneter yang Disederhanakan (modified non-monetary indicators). INDIKATOR NON-MONETER
  • 9.  Menurut metode ini, tingkat kesejahteraan dari setiap negara ditentukan oleh beberapa indikator berdasarkan pada tingkat konsumsi atau jumlah persediaan beberapa jenis barang tertentu yang datanya dapat dengan mudah diperoleh. Data tersebut adalah:
  • 10.  Selain Beckerman, United Nations Research Institute for Social Development (UNRISD) menggunakan 18 indikator yang terdiri dari 10 indikator ekonomi dan 8 indikator sosial yaitu:
  • 11. 2. Indikator Kualitas HIdup  Indkes ini dikenalkan pada tahun 1979 oleh Morris D. Morris.  Indkes ini terdiri dari 3: harapan hidup pada usia satu tahun, tingkat kematian bayi, dan tingkat melek huruf. INDIKATOR NON-MONETER
  • 12.  Rumus menentukan angka Indeks Kualitas Hidup IHH = Indeks Harapan Hidup, Indeks Kematian Bayi, Indeks Melek Huruf a. Rumus menentukan angka Indeks Harapan Hidup
  • 13.
  • 14. 1. Indikator Susenas Inti  Indikator Susenas Inti ini merupakan indikator "campuran" karena terdiri indikator sosial dan ekonomi yang dibuat oleh BPS [ada tahun 1992.  Indikator ini meliputi aspek-aspek: a. Pendidikan, dengan indikator: tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi pendidikan. b. Kesehatan, dengan indikator: rata-rata hari sakit dan fasilitas kesehatanyang tersedia. c. Perumahan, dengan indikator: sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan kualitas tempat tinggal. d. Angkatan Kerja, dengan indikator: partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, dan status pekerjaan. INDIKATOR CAMPURAN
  • 15. e. Keluarga Berencana dan Fertilitas, dengan indikator: penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi. f. Ekonomi, dengan indikator: tingkat konsumsi per kapita. g. Kriminalitas, dengan indikator: angka kriminalitas per tahun. h. Perjalanan wisata, dengan indikator: frekuensi perjalanan wisata per tahun. i. Akses ke media massa, dengan indikator: jumlah surat kabar, jumlah radio, dan jumlah televisi.
  • 16. 2. Indeks Pembangunan Manusia  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) yang dikembangkan oleh United Nations Development Program (UNDP). Nilai IPM ini diukur berdasarkan tiga indikator sebagai acuannya yaitu tingkat harapan hidup, tingkat melek huruf, dan pendapatan riil per kapita berdasarkan paritas daya beli.  Berdasarkan indeks IPM-nya, negara-negara di dunia ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Low HDI = IPM 0 – 0.50 b. Medium HDI = IPM 0.50 - 0.79 c. High HDI = IPM 0.79 - 1
  • 17.  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu negara atau daerah sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan internal pemerintah negara atau daerah tersebut terkait mengenai aspek pembangunan manusianya, bukan hanya pada tinggi rendahnya pendapatan per kapita.  Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung aspek pembangunan manusia dapat dilihat dari proporsi anggaran pemerintah untuk pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan.  Besarnya proporsi anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk kedua sektor tersebut mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap aspek pembangunan manusia.  Pembangunan berawal dan bertitik tolak dari manusia, dilakukan oleh manusia, maka sudah semestinya ditujukan pula untuk manusia
  • 18.  Beberapa kritik tentang IPM a. asumsi-asumsi dan taksiran-taksiran dari IPM seringkali tidak sesuai dengan kenyataan. b. metodologi perhitungan yang digunakan dalam perhitungan IPM terlalu longgar. c. seringkali data yang kurang layak dan tidak akurat dimasukkan dalam perhitungan sehingga pembandingan IPM antar negara menjadi kurang relevan.