"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
MOTIVASI
1. 1
Motivasi
(motivation)
• Motivasi berasal dari kata latin “MOVERE” yang berarti “DORONGAN” atau “DAYA
PENGGERAK”. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya bagi para bawahan
atau pengikut.
• Motivasi membahas, bagaimana caranya “MENDORONG GAIRAH KERJA” bawahan, agar
mereka mau bekerja keras dengan memberikan seluruh kemampuan dan keterampilannya untuk
mewujudkan tujuan perusahaan.
2. 2
• Motivasi dianggap penting oleh perusahaan, karena dengan motivasi diharapkan setiap individu
karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.
BERBAGAI ISTILAH
• KERJA :
Adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
• SEMANGAT KERJA :
Adalah kemauan untuk melakukan pekerjaan dengan giat dan antusias, sehingga penyelesaian
pekerjaan cepat dan baik.
3. 3
• KEGAIRAHAN KERJA :
Adalah kemauan dan kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan.
TUJUAN PEMBERIAN MOTIVASI
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
4. 4
8. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
12. Dan lain sebagainya
ASAS-ASAS MOTIVASI
1. Asas mengikut sertakan
(Mengajak bawahan untuk berpartisipasi)
2. Asas Komunikasi
(Informasi apa yang ingin dicapai)
3. Asas Pengakuan
(Memberikan penghargaan, pujian atas prestasi)
5. 5
4. Asas wewenang yang didelegasikan
(Memberikan kewenangan dan kepercayaan)
5. Asas Adil dan Layak
(Pemberian hadiah atau hukuman yang sama)
6. Asas Perhatian Timbal Balik
(Bawahan yang berhasil, pimpinan bersedia memberikan dan menerapkan bentuk dan alat
motivasi yang tepat)
JENIS-JENIS MOTIVASI
1. Motivasi Positif (Insentif Positif)
Manager memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini, semangat kerja
6. 6
2. Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Manager memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang
pekerjaannya kurang baik (Prestasi Rendah). Dengan motivasi negatif ini, semangat kerja
bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi
untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Dalam praktek, kedua jenis motivasi diatas sering digunakan oleh manager suatu
perusahaan. Penggunaannya harus tepat dan seimbang, konsisten dan adil supaya dapat
meningkatkan semangat kerja karyawan.
7. 7
Yang menjadi masalah ialah :
Kapan motivasi positif atau motivasi negatif itu efektif merangsang gairah kerja karyawan”.
ALAT MOTIVASI
1. Materiil Insentif
Berupa uang dan atau barang yang mempunyai nilai ekonomis, misal : kendaraan, rumah, alat-
alat/ perlengkapan Rumah Tangga dan lain sebagainya.
2. Non Materiil Insentif
Berupa barang/benda yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan/kebanggaan rohani
saja. Misal : mendali, piagam, bintang jasa dan lain sebagainya.
8. 8
3. Kombinasi Materiil dan Non Materiil
POLA MOTIVASI
(DR. David Mc Clelland)
1. Achievment Motivation (Motivasi Prestasi)
Adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan untuk
kemajuan dan pertumbuhan.
2. Affiliation Motivation (Motivasi Persahabatan)
Adalah dorongan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain.
9. 9
3. Competence Motivation (Motivasi Kompetensi)
Adalah dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.
4. Power Motivation (Motivasi Kekuasaan)
Adalah dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecendrungan
mengambil resiko dalam mengeliminir rintangan-rintangan yang terjadi.
10. 10
SASARAN MOTIVASI BAGI PERUSAHAAN
SUMBER
DAYA
KARYAWAN
M
O
T
I
V
A
S
I
TUGAS
HASIL
OPTIMAL
• Mampu
• Trampil
• Cakap
• Memiliki
Pengetahuan
• Kerja Giat
• Kerja Keras
• Disiplin
11. 11
• Pada dasarnya perusahaan menginginkan karyawan mau bekerja keras, giat untuk mencapai hasil
kerja yang optimal dengan menggunakan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan yang
dimilikinya.
• Manusia secara alami akan mau bekerja keras dengan landasan sebuah “Harapan” yaitu ia akan
memenuhi Kebutuhan dan Keinginan-keinginan dari hasil pekerjaan.
• Berbagai keinginan-keinginan orang yang mendorong orang mau bekerja, menurut “PETERSON
& PLOWMAN” sebagai berikut:
1. Desire to Live
(Keinginan untuk Hidup)
2. Desire for Possession
(Keinginan untuk memiliki sesuatu)
3. Desire for Power
(Keinginan akan kekuasaan)
4. Desire for Recognition
(Keinginan akan Pengakuan)
12. 12
• Dengan demikian jelas bagi kita bahwa setiap pekerja mempunyai keinginan (Wants) tertentu, dan
mengharapkan kepuasan dari hasil pekerjaannya.
• Tingkah laku seseorang dipengaruhi dan dirangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan, dan
kepuasannya.
• Dengan mengetahui tingkah laku manusia, apa yang menyebabkan orang mau bekerja dan
kepuasan-kepuasan apa yang dinikmatinya karena bekerja, maka seorang manajer akan lebih
mudah memotivasi terhadap bawahannya.
• Kebutuhan (Needs) dan Keinginan (Wants) yang dipuaskan dengan bekerja adalah
1. Kebutuhan Fisik dan Keamanan
(Makan, Minum, Tempat tinggal, rasa aman, dan lain-lain)
2. Kebutuhan Sosial
(Ketergantungan satu sama lain, saling menolong, dan diakui oleh orang lain)
3. Kebutuhan Egoistik
(Keinginan untuk bebas mengerjakan sesuatu sendiri, dan puas karena berhasil).
14. 14
• Makin terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan, maka semangat bekerjanya pun akan semakin baik
pula.
• Semakin tinggi standard kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan, maka semakin giat orang itu
bekerja. (Misal : Mahasiswa X ingin lulus dengan nilai A, ini maka akan mendorongnya lebih giat
belajar dibanding dengan mahasiwa Y yang ingin hanya nilai C saja.
• Tinggi/rendahnya tingkat kebutuhan dan kepuasan yang ingin dicapai seseorang, mencerminkan
semangat kerja orang tersebut.
15. 15
TEORI KEPUASAN
Ada 7 teori yang dikenal yaitu :
1. Teori Motivasi Klasik (F.W. Taylor)
2. Maslow’s Need Hierarchy (A.H.Maslow)
3. Teori Two Factor (Frederick Herzberg)
4. Teori Achievement Motivation (David MC. Clelland)
5. Existence, Relatedness and Growth (ERG)…(Aldefer)
6. Teori Motivasi HUMAN RELATION
7. Teori Motivasi Claude S. George
16. 16
1. TEORI MOTIVASI KLASIK (F. W. Taylor)
Teori ini juga disebut “Teori Kebutuhan Tunggal”. Motivasi para pekerja hanya untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja. (Kebutuhan yang diperlukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup seseorang).Misal : Gaji/upah karyawan jika dinaikan, maka
semangat bekerja mereka akan meningkat namun hal ini hanya akan bersifat sementara saja.
2. TEORI MASLOW’S NEED HIERARCHY
Teori ini dikemukakan oleh A.H Maslow tahun 1943, intinya :
a. Manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan, ia selalu menginginkan lebih banyak.
Keinginan itu terus menerus, baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.
b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak lagi menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya
kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi.
17. 17
Kebutuhan manusia itu menurut Maslow bertingkat-tingkat sebagai berikut :
1. Phisiological Needs
2. Security and Safety Needs
3. Acceptance or Affiliation Needs
4. Esteem or Status Needs
5. Self Actualization
1. Physiological Needs
• Kebutuhan Fisik (Biologis) yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seseorang seperti : makan, minum, udara, perumahan dan lainnya.
• Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik ini merangsang seseorang berprilaku dan
bekerja giat.
• Kebutuhan fisik ini termasuk kebutuhan utama, tetapi merupakan tingkat kebutuhan
yang bobotnya paling rendah.
18. 18
2. Security and Safety Needs
Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan adalah kebutuhan untuk terhindar dari
ancaman, yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan
pekerjaan. (Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan jiwanya dan juga harta bendanya
ditempat kerja).
3. Affiliation or Acceptance Needs
Affiliation or Acceptance Needs adalah kebutuhan sosial, berteman, dicintai dan
mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya.
Manusia pada dasarnya selalu ingin hidup berkelompok dan tidak seorang pun manusia
ingin hidup menyendiri ditempat terpencil.
Karena manusia adalah mahluk sosial, sudah jelas ia menginginkan kebutuhan-
kebutuhan sosial yang terdiri dari 4 (empat) yaitu :
a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan
bekerja (sense of belonging).
19. 19
b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting
(sense of importance). Serendah-rendahnya pendidikan dan kedudukan seseorang, ia
tetap merasa dirinya penting. Karena itu dalam memotivasi bawahan, pimpinan harus
dapat melakukan tindakan yang menimbulkan kesan bahwa tenaga mereka diperlukan
dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.
c. Kebutuhan akan perasaan kemajuan (sense of achievement). Tidak seorang pun yang
menyenangi kegagalan, kemajuan disegala bidang merupakan keinginan dan kebutuhan
yang menjadi idaman setiap orang.
d. Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation). Setiap karyawan akan
merasa senang jika ia diikut sertakan dalam berbagai kegiatan perusahaan dalam arti
diberi kesempatan untuk mengemukakan “ saran-saran, pendapat-pendapatnya “ kepada
pimpinan mereka.
20. 20
4. Esteem or Status Needs
Esteem or Status Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta
penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya, dan perlu diketahui
bahwa semakin tinggi kedudukan/posisi seseorang dalam masyarakat atau perusahaan, maka
semakin tinggi pula prestisenya (Prestise dan Status dianggap sebagai simbol).
5. Self Actualization Needs
Self Actualization Needs adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan
kecakapan, kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja
yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai oleh orang lain.
Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh, keinginan
seseorang untuk mencapai “kebutuhan sepenuhnya” dapat berbeda satu dengan lainnya.
Pemenuhan kebutuhan ini dapat dibantu oleh para pengelola perusahaan dengan
melakukan/menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi karyawan.
21. 21
• Kebutuhan “aktualisasi diri” tidak dapat dipenuhi dari luar, pemenuhannya hanya dapat
dilakukan atas usaha individu sendiri (Keinginan yang datang dari diri sendiri).
3. TEORI TWO FACTOR (Frederic Herzberg)
Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor
yang merupakan kebutuhan yaitu :
a. Motivasi Factors (Satisfier)
b. Maintenance Factors (Dissatisfiers)
a. Motivation Factors
• Motivation factors adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang
yaitu perasaan sempurna dalam melakukan tugas pekerjaan.
• Factor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung
berkaitan dengan pekerjaan.
22. 22
Faktor yang dianggap memiliki motivasi untuk memperoleh kepuasan (Satisfied) adalah :
1. Prestasi (Achievement)
2. Pengakuan (Recognition)
3. Pekerjaan itu sendiri (The work it self)
4. Tanggung Jawab (Responsibility)
5. Pengembangan Potensi Individu (Advancement)
Rangkaian ini melukiskan hubungan seseorang dengan apa yang dikerjakannya (Job-Content)
yakni kandungan kerja pada tugasnya.
b. Maintenance Factors
Faktor Maintenance adalah faktor-faktor pemelihara yang berhubungan dengan hakikat
manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah sehingga faktor ini disebut juga
“Faktor Higienis”. (Kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, setelah dipenuhi akan segera
kembali ketitik nol lagi. Misal orang lapar akan makan, kemudian akan lapar lagi lalu makan
lagi dan seterusnya).
23. 23
Faktor ini dianggap tidak memiliki motivasi (Demotivasi), sehingga tidak akan memperoleh
kepuasan (Dissatisfied).
Kelompok faktor ini adalah :
1. Gaji / upah (Wages or salaries)
2. Kondisi Kerja (Working Conditions)
3. Kebijaksanaan dan Administrasi Perusahaan (Company Policies & Administration)
4. Hubungan Antar Pribadi (Interpersonal Relations)
5. Kualitas Supervisi (Quality Supervisor)
24. 24
4. TEORI ACHIEVEMENT MOTIVATION
Teori (Motivasi Prestasi) ini dikemukakan oleh David MC. Clelland dan menurutnya ada 3
kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah kerja yaitu :
a. Kebutuhan akan “Prestasi”
(Need for Achievment)
b. Kebutuhan akan “Afiliasi”
(Need for Affiliation)
c. Kebutuhan akan “Kekuatan”
(Need of Power)
a. Kebutuhan akan Prestasi (N. Ach)
Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semanggat kerja
seseorang, karena itu N. Ach. Ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan
kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi
mencapai prestasi kerja yang optimal.
25. 25
Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi asalkan kemungkinan untuk hal itu
diberikan kesempatan. Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja
yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar, akhirnya ia dapat memiliki serta
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Kebutuhan akan Anfiliasi (N. Af)
Kebutuhan akan Anfiliasi ini akan menjadi daya penggerak yang akan memotivasi
semangat bekerja seseorang. Karena itu N. Af ini yang merangsang gairah kerja seseorang
karyawan, sebab setiap orang menginginkan sebagai berikut :
1. Kebutuhan akan kekuasaan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan
bekerja (sense of belonging).
2. Kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting (sense of
importantce)
3. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal (sense of achievement)
4. Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation)
26. 26
c. Kebutuhan akan Kekuasaan (N. Pow)
• Kebutuhan akan kekuasaan (N. Pow) ini merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat kerja seseorang karyawan.
• Karena itu N. Pow ini yang merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta
mengarahkan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik
dalam organisasi.
o Dalam memotivasi bawahan, atasan hendaknya menyediakan peralatan, menciptakan suasana
pekerjaan yang baik dan memberikan kesempatan promosi sehingga memungkinkan para bawahan
meningkatkan semangat kerjanya untuk mencapai N. Ach, N. Af dan N. Pow yang diinginkannya
karena N. Ach, N. Af, N. Pow merupakan daya penggerak yang memotivasi karyawan untuk
mengarahkan semua potensi yang dimilikinya.
27. 27
o Masih ada beberapa teori Motivasi yang dikemukakan oleh para ilmuwan lain.
Kami hanya menyampaikan beberapa teori yang telah kami paparkan di depan untuk mewakili
berbagai teori tentang Motivasi. Saudara dapat melengkapinya dengan membaca literatur-literatur
yang tersedia diperpustakaan, Book Store dan lain sebagainya.
TEORI X DAN TEORI Y
Teori ini dikemukakan oleh Daouglas Mc. Gregor seorang psikolog dan Guru Besar Manajemen
di Institute of Technology Massachusetts, dalam bukunya “The Human State of Enterprise” (segi
manusia perusahaan).
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas
manusia penganut teori X (teori tradisional) dan manusia penganut teori Y (teori demokrasi)
28. 28
TEORI X
A. Rata-rata karyawan itu malas dan tidak suka bekerja.
B. Umumnya karyawan tidak terlalu berambisi mencapai prestasi yang optimal dan selalu
menghindarkan tanggung jawab dengan cara mengkambing hitamkan orang lain.
C. Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah, dan diawasi dalam melaksanakan pekerjaannya.
D. Karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan tujuan organisasi.
Menurut teori X ini untuk memotivasi harus dilakukan dengan cara yang ketat, dipaksa dan
diarahkan supaya mereka mau bekerja secara sungguh-sungguh dan jenis motivasi yang
diterapkan adalah cenderung pada motivasi yang negatif, yakni dengan menerapkan hukuman
yang tegas.
Tipe kepemimpinan teori X adalah otoriter sedang gaya kepemimpinannya berorientasi
pada prestasi kerja.
29. 29
TEORI Y
A. Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja sama wajarnya dengan bermain-
main dan beristirahat, pekerjaan tidak perlu dihindari dan dipaksakan, banyak karyawan yang
tidak betah dan merasa kesal jika tidak bekerja.
B. Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju dalam mencapai
kerja yang optimal. Mereka kreatif dan inovatif mengembangkan dirinya untuk memecahkan
persoalan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan pada pundaknya, jadi mereka selalu
berusaha mendapatkan metode kerja yang baik.
C. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan mengembangkan dirinya untuk
mencapai sasaran itu.
30. 30
• Menurut teori Y ini, untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan
Partisipasi karyawan, Kerjasama dan Keterikatan pada keputusan.
• Tegasnya, dedikasi dan partisipasi akan lebih menjamin tercapainya sasaran.
• Mc Gregor memandang bahwa suatu organisasi akan efektif sebagai organisasi bila menggantikan
“Pengawasan dan Pengarahan” menjadi “ Integrasi” dan Kerjasama” serta karyawan ikut
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
• Jenis Motivasi yang diterapkan adalah motivasi positif, sedang tipe kepemimpinan adalah
kepemimpinan partisipasi.
Lebih lanjut A. W. Wilsmore menggambarkan teori X dan teori Y ini, secara umum seperti konsep
sebagai berikut :
31. 31
o Oleh karena itu banyak orang berpendapat bahwa :
Bila para manajer menerapkan teori Y maka orang-orang di dalam organisasi itu akan didorong
untuk berkembang dan dapat menggunakan pengetahuannya, kemampuannya dan imajinasi
mereka guna membantu mewujudkan tujuan organisasi.