3. Pergantian Kurikulum
Perlunya pemahaman atas Kerangka Kurikulum dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Laju perubahan kurikulum dari KBK di tahun 2004, KTSP di
tahun 2006, dan yang terakhir adalah Kurikulum 2013 (K-13)
Kurikulum Merdeka baru akan menjadi kurikulum nasional
pada tahun 2024.
6. Dasar Pertimbangan: Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam.
Konten pembelajaran disajikan dengan lebih optimal agar
peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat
ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
7. Kurikulum Merdeka dan
Keberlanjutannya
Regulasi yang fundamental; Peraturan Pemerintah No.
57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Asesmen; Kurikulum harus didampingi sistem penilaian
atau asesmen yang baik sebagaimana Asesmen
Nasional (AN).
Dukungan publik; Dukungan publik menjadi hal krusial
lainnya dalam keberlanjutan penerapan kurikulum.
13. Struktur Kurikulum
Kurikulum terdiri:
• Intrakurikuler,
• projek penguatan profil pelajar Pancasila,
• dan ekstrakurikuler.
Alokasi jam pelajaran dituliskan secara total dalam
satu tahun.
14. Struktur Kurikulum dan Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan
muatan tambahan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik.
Satuan pendidikan dan/atau daerah dapat mengelola kurikulum muatan lokal
secara fleksibel.
Pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan melalui tiga metode:
1) Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain
2) Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila
3) Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai
bagian dari program intrakurikuler.
15. Struktur Kurikulum dan Peminatan dan
Penjurusan
Tidak ada peminatan siswa di kelas X
Peserta didik dapat menggunakan 1 tahun masa belajar di SMA untuk
mengenal pilihan-pilihan yang disediakan satuan Pendidikan.
Tidak ada penjurusan di jenjang SMA, peserta didik akan memilih
mata pelajaran kelompok pilihan di Kelas XI dan XII sesuai minat dan
bakatnya dengan panduan guru Bimbingan Konseling.
Tidak ada jam pelajaran khusus Bimbingan Konseling di kelas. Waktu
pelaksanaan kegiatan ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24. Pendidikan Dasar dan
Menengah
Langkah pertama merancang
alokasi waktu projek profil adalah
mengidentifikasi jumlah total jam
projek profil yang dimiliki setiap
kelas.
Jumlah jam tersebut ditentukan
dalam Kepmendibudristek RI
Nomor 56/M/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum
dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
25. Pilihan Waktu
Pelaksanaan Projek
Profil
Menentukan satu hari dalam
seminggu untuk
pelaksanaan projek profil
(misalnya hari Jumat).
Seluruh jam belajar pada
hari itu digunakan untuk
projek profil.
26. Pilihan Waktu
Pelaksanaan Projek
Profil
Mengalokasikan 1-2 jam
pelajaran di akhir hari,
khusus untuk mengerjakan
projek profil.
Bisa digunakan untuk
eksplorasi di sekitar satuan
pendidikan sebelum peserta
didik pulang
27. Pilihan Waktu
Pelaksanaan Projek
Profil
Mengumpulkan dan memadatkan
pelaksanaan tema dalam satu
periode waktu (misalnya 2 minggu
atau 1 bulan - tergantung jumlah
jam tatap muka yang dialokasikan
pada setiap projek profil), di mana
semua Tenaga Pendidik
berkolaborasi mengajar projek
profil setiap hari selama durasi
waktu yang ditentukan.
30. Tema Bhineka Tunggal Ika Tema Perubahan Iklim Global
Tema Kewirausahaan
Contoh Jumlah Penggunaan Jam Pembelajaran dalam
Implementasi Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila