SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
1
BAB VII
PEKERJAAN PERKUATAN STRUKTUR
Untuk pekerjaan perbaikan struktur pada pekerjaan pembangunan lanjutan
gedung Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan ada beberapa hal
perbaikan yang harus dilakukan pada kerusakan yaitu:
a. Keretakan pada balok ,kolom dan tangga beton.
b. Spalling (terlepasnya) beton pada balok dan kolom beton.
c. Kerusakan pada Kolom termasuk Beton dan Baja Tulangannya
d. Keratakan pada dinding bata, kebanyakan pada sambungan dengan
kolom/balok.
e. Getaran pada plat lantai.
Karena tingkat kerusakan sudah pada taraf cukup mengkhawatirkan, maka
harus segera dilakukan penanganan perbaikan dan perkuatan pada beton
maupun dinding pada bangunan BBPOM tersebut, apabila tidak segera
diambil langkah-langkah penanganan akan sangat membahayakan untuk
pegawai maupun untuk bangunan itu sendiri.
1. Sistim Perbaikan
A. Perbaikan Keretakan Beton:
Pada dasarnya perbaikan yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan
sama sekali terjadinya oksidasi pada tulangan beton sekaligus merekatkan
kembali beton yang sudah terputus dengan dilakukan injeksi epoxy resin,
sedemikian sehingga tidak terjadi lagi oksidasi pada baja tulangan dan
beton kembali lagi pada kekuatan semula.
B. Perbaikan Spalling Beton :
Karena ada beberapa kolom beton sudah mengalami spalling, maka yang
harus dikerjakan adalah mengganti beton yang mengalami spolling dengan
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
2
beton baru, dan beton yang baru ini harus mempunyai kuat tekan diatas
beton yang lama, cepat pelaksanaannya dan waktu pengerasan yang singkat.
Untuk itu harus dipergunakan beton dari jenis Micro Concrete yang sudah
prepacking dari pabrik, sehingga kualitasnya dapat dipertanggung jawabkan.
C. Perbaikan Kolom Beton yang Hancur dan mengalami penurunan :
Terdapat beberapa kolom beton mengalami spalling yang sangat parah
sehingga berakibat baja tulangan mengalami perubahan (sudah lidak lurus
lagi), maka yang harus dikerjakan adalah dengan cara mengdongkrak
terlebih dahulu balok yang mengalami penurunan akibat kolomnya hancur,
sedemikian sehingga balok kembali keposisi semula (datar), mengganti
beton yang mengalami spolling dengan beton baru, mengganti baja yang
sudah terdeformasi, beton yang baru ini harus mempunyai kuat tekan
diatas beton yang lama, cepat pelaksanaannya dan waktu pengerasan yang
singkat. Untuk itu harus dipergunakan beton dari jenis Micro Concrete
yang sudah prepacking dari pabrik, sehingga kualitasnya dapat
dipertanggung jawabkan.
D. Perbaikan Dinding :
Pasangan dinding yang mengalami keretakan, terlepas dari kolom/balok dan
masih utuh dan tidak mengalami kemiringan, tidak perlu di demolished,
akan tetapi masih dapat dipertahankan dengan dilakukan injeksi Semen
yang diberi additive khusus sehingga tidak terjadi shrinkage apabila semen
tersebut sudah di injeksikan.
E. Perbaikan Plat Lantai :
Pada pekerjaan plat lantai untuk menghindari terjadinya getaran yang
belebihan pada plat lantai pada saat terjadinya aktifitas di atasnya maka
akan dilakukan penambahan kekuatan pada permukaan plat lantai tersebut
yaitu dengan pemasangan FiberCarbon (NITOWRAP FRC 300 tebal 0.167 mm)
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
3
2. Metode Kerja :
A. Perbaikan Keretakan Beton
1. Pembersihan
Permukaan retakan dibersihkan dengan sikat kawat dilanjutkan dengan
sikat ijuk sampai benar – benar bersih dari segala kotoran seperti :
minyak , debu dan lainnya hingga celah retakan terlihat jelas.
2. Pemasangan Napples
• Kaki Napples diolesi dengan Sealent Agent (Nitobond EC ) agar Napples
dapat melekat pada permukaan retakan beton.
• Napples dipasang dengan menggunakan stick Napples. Posisi Napples
harus tegak lurus dan kemudian ditekan sampai Napples tidak bergerak
lagi, selanjutnya stick Napples ditarik kembali. Jarak pemasangan
Napples satu dengan lainnya berkisar antara 15 s/d 20 cm.
3. Pemasangan Sealent
Setelah Napples tidak bergerak , selanjutnya dipasang penutup retakan
dengan sealent.
4. Pemasangan Instalasi
• Setelah ± 8 jam “ T “ pembagi dipasang pada Napples , kemudian
Napples tersebut dihubungkan dengan Napples yang lain dengan
menggunakan Connected tubing ( selang penghubung ) dalam satu
rangkaian. Setiap rangkaian terdiri dari 5 Napples yang disambungkan
dalam suatu jaringan tertutup dengan 2 – 3 rangkaian lainnya , sehingga
dalam satu jaringan terdapat antara 10 s/d 15 Napples
• Untuk membagi aliran cairan Epoxy pada setiap ujung rangkian digunakan
“ T “ pembagi yang kemudian dihubungkan dengan mesin injeksi LPI-P
dengan menggunakan selang penghubung.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
4
5. Mixing dan Injeksi Epoxy
• Setelah instalasi siap terpasang , maka dilakukan mixing dengan
menggunakan tabung pengaduk. Pencampuran material Conbextra EP
10 TG dilakukan sesuai dengan persyaratan , yaitu
Hard : Base = 1 : 3
• Untuk memperoleh campuran yang homogen digunakan mixer dan
padle mixer yang sesuai , yaitu yang berkecepatan rendah.
• Setelah cairan Epoxy mencapai homogenitas , maka cairan tersebut
dimasukan kedalam tabung injeksi pada mesin LPI – P untuk segera
dilakukan proses injeksi.
• Selama proses Injeksi berlangsung dilakukan pengawasan pada :
a. Sumber tekanan dan Compressor
b. Cairan dalam tabung yang dapat menimbulkan panas akibat cairan
mendekati waktu setting dan persiapan mixing jika cairan dalam
tabung sudah mendekati habis.
c. Napples yang sedang diinjeksi untuk segera ditutup bila sudah penuh.
• Proses Injeksi dianggap selesai apabila terlihat tanda – tanda sebagai
berikut:
a. Kecepatan aliran Epoxy terlihat sangat lambat
b. Pada sela – sela kaki Napples timbul cairan Epoxy juga pada retakan
lain yang jaraknya berdekatan pada retakan yang sedang mengalami
proses injeksi.
6. Finishing
Setelah ± 12 Jam cairan Epoxy sudah berfungsi dengan baik , sehingga
Napples sudah dapat dipotong dengan Gerinda.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
5
B. Perbaikan Spolling Beton :
Perbaikan dengan cara Grouting.
Metode Grouting dilakukan pada beton yang mengalami spalling, kropos
dan kerusakan retak retak dengan kedalaman retakan yang cukup dalam
dan lebar,retakan sampai selebar 20 mm, hingga tulangan tidak
terlindungi lagi oleh selimut beton dan dapat mengakibatkan tulangan
mengalami korosi.
Tahapan perbaikan beton dengan metode Grouting :
1. Pekerjaan Chipping
Pekerjaan chipping dimaksudkan untuk mengupas beton yang sudah
mengalami spalling atau crack, chipping dilakukan hingga ketebalan
tertentu, atau sampai tulangan terlihat dan ada jarak kira-kira satu jari
dengan permukaan beton yang lama. Dalam proposal ini dibuat untuk
chipping pada balok/kolom +/-5 Cm pada bagian sisi-sisinya.
Untuk pelaksanaan chipping dipergunakan Electric Hammer Drill dengan
kapasitas 8 – 10 kg, yang dimaksud untuk menghindari getaran yang
berlebihan.
Apabila pelaksanaan chipping sudah selesai, maka hasil chipping
dibersihkan dengan High Pressure Water Jetting dengan maksud untuk
membersihkan hasil chipping dari sisa-sisa debu dan sekaligus
memberikan penjenuhan terhadap beton existing.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
6
 
B.
A.
TEBAL CHIPPING
UNTUK BETON RUSAK SEDANG / RINGAN
TEBAL CHIPPING
UNTUK BETON RUSAK BERAT
5 cm Di chipping
Di chipping
5 cm
5 cm
9 cm
7 cm7 cm
Di chipping
Di chipping
2. Pekerjaan cetakan Micro Concrete
Cetakan micro concrete dibuat bentuknya sesuai dengan kebutuhan ,
cetakan tersebut dibuat dari bahan multiplek lapis film dengan
ketebalan 18 mm yang diperkuat dengan besi siku L. 50.50.5. dan bout
dia 10mm.
Pekerjaan pembuatan cetakan micro concrete dilakukan di workshop
dengan menggunakan peralatan : Mesin las listrik , mesin potong besi
dan alat bantu lainnya.
Pemasangan cetakan micro concrete di lapangan dilakukan dengan
menggantung cetakan tersebut menggunakan Dyna Bolt.
3. Pekerjaan Pouring/Grouting
Pekerjaan pouring adalah : pekerjaan pelapisan / pengecoran beton pada
bagian beton yang dikupas untuk mengembalikan pada domensi awal dari
komponen struktur saluran.
Ketebalan pouring pada pelat bagian bawah adalah 5-10 cm.
Persiapan pekerjaan pouring :
Sebelum dilakukan pouring , dilakukan persiapan / instalasi terhadap
peralatan yang digunakan , yaitu : Tabung Sagola , mesin kompresor ,
slang ∅ 1 ½ inch dan Hand mixer untuk mencampur material
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
7
(Renderoc HF Premix) dengan air bersih. Tabung sagola dihubungkan
dengan lubang inlet pada bekisting oleh slang ∅ 1 ½ inch
Setelah instalasi siap , maka dilakukan pencampuran material Renderoc
HF Premix dengan air , pencampuran dilakukan menggunakan peralatan
Hand mixer yang mempunyai paddle mixer berbentuk spiral , kecepatan
pengadukan adalah : 400 sampai 500 putaran permenit. Pengadukan
dilakukan pada ember pengaduk dengan komposisi 30 Kg Renderoc HF
Premix dicampur dengan ± 4,0 liter air bersih selama ± 2 – 3 menit
sampai terlihat material tercampur merata.
Kemudian material yang telah tercampur tersebut dituang kedalam
tabung Sagola untuk selanjutnya di masukan kedalam cetakan dengan
menggu nakan tekanan compressor sebesar 2 –3 bar sampai merata
memenuhi seluruh ruang didalam cetakan tersebut.
Setelah seluruh ruang dalam cetakan dipenuhi oleh material yang
terindikasi dengan keluarnya material dari lubang outlet , maka tekanan
dihentikan dan slang pada lubang inlet dipotong dan lubang inlet ditutup
dengan mengikat sisa slang yang terpotong tersebut dan selanjutnya
bekisting dibuka setelah waktu setting dari material terlampaui atau ± 9
jam.
4. Pekerjaan Coating lapisan pelindung.
Setelah bekisting dibuka pada struktur beton , maka diperlukan coating,
untuk melindungi beton baru dari zat-zat kimia yang merusak konstruksi
beton. Untuk itu digunakan materian Curseal. Pelaksanaan coating
dilakukan dengan menggunakan alat kuas yang langsung diapliaksikan
pada permukaan beton secara merata.
C. Perbaikan Kolom (Balok) Beton Yang Turun :
1. Pendongkrakkan Kolom Beton.
Kolom Beton yang mengalami Penurunan akibat Spalling pada ujung atas
kolom beton sebelum dilakukan pendongkrakkan terlebih dahulu
disiapkan penyangga, kemudian baja tulangan yang telah mengalami
deformasi dipotong, penyangga diletakkan pada sisi kiri dan kanan
(pada balok) kolom, dan dilanjutkan dengan pendongkrakkan dengan
dongkrak yang cukup besar kapasitasnya, setelah posisi balok bisa
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
8
mendatar sempurna dipasang penyangga dari baja WF atau kayu,
kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan penggantian baja tulangan dan
Grouting.
2. Pekerjaan Grouting dan baja tulangan.
Metode Grouting dilakukan pada beton yang mengalami spalling,
kropos dan kerusakan retak retak dengan kedalaman retakan yang
cukup dalam dan lebar,retakan sampai selebar 20 mm, hingga
tulangan tidak terlindungi lagi oleh selimut beton dan dapat
mengakibatkan tulangan mengalami korosi.
  
Balok beton retak
dan kropos
Balok beton retak
dan kropos
Tahapan perbaikan beton dengan metode Grouting :
a. Pekerjaan Chipping.
Pekerjaan chipping dimaksudkan untuk mengupas beton yang sudah
mengalami spalling atau crack, chipping dilakukan hingga ketebalan
tertentu, atau sampai tulangan terlihat dan ada jarak kira-kira satu
jari dengan permukaan beton yang lama. Dalam proposal ini dibuat
untuk chipping pada kolom sampai dengan beton yang tidak mengalami
kerusakan.
Untuk pelaksanaan chipping dipergunakan Electric Hammer Drill
dengan kapasitas 8 – 10 kg, yang dimaksud untuk menghindari getaran
yang berlebihan.
Apabila pelaksanaan chipping sudah selesai, maka hasil chipping
dibersihkan dengan High Pressure Water Jet dengan maksud untuk
membersihkan hasil chipping dari sisa-sisa debu dan sekaligus
memberikan penjenuhan terhadap beton existing
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
9
b. Pengantian dan Penambahan Baja Tulangan.
Baja tulangan yang sudah mengalami deformasi di potong, kemudian
dipasang baja tulangan yang baru dengan cara serta aturan sesuai
dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia termasuk didalamnya
pemasangan sengkang.
Jenis baja yang digunakan antara lain :
- Diameter baja > Ø 19 mm tulangan ulir dengan mutu baja U
32 digunakan untuk tulangan utama kolom.
- Diameter baja > Ø 12 mm digunakan tulangan ulir dengan
mutu baja U 32.
- Diameter baja < Ø 12 mm digunakan tulangan polos dengan mutu
baja U 24.
Pekerjaan Penulangan.
Pekerjaan Penulangan dimaksudkan untuk mengganti tulangan yang
sudah tidak memenuhi syarat lagi akibat terkena korosi dengan
tulangan yang baru minimal sepanjang dari panjang penyaluran tegangan
dengan cara tulangan yang lama yang sudah terkorosi dipotong dengan
las , kemudian tulangan yang baru dilas pada ujung tulangan lama, akan
tetapi apabila tidak memungkinkan untuk dilas, maka tulangan yang
baru dimasukkan ke dalam beton dengan cara beton dibor terlebih
dahulu sedalam 10 cm, kemudian tulangan ditanam dengan perekat
epoxy. Tulangan besi yang lama dan baru seluruhnya dicat dengan
bahan anti karat. Material yang digunakan adalah Nitoprime Zinchrich.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
10
12
50
MUKA LANTAI II
- 4.50 PLAT LANTAI T = 12 CM
BEGEL EXISTING
BEGEL Ø 12 - 150
KOLOM EXISTING
BETON K.450
PICHING 7CM
BESI EXISTING
18 Ø 19
55
60
DIBOR
65
60
7
7
18 Ø 19
PICHING 7CM
BEGEL Ø 12 - 150 BETON K.450
BESI EXISTINGKOLOM EXISTING
BEGEL EXISTING
3. Pekerjaan cetakan Micro Concrete
Cetakan micro concrete dibuat bentuknya sesuai dengan kebutuhan ,
cetakan tersebut dibuat dari bahan multiplek lapis film dengan
ketebalan 18 mm yang diperkuat dengan besi siku L. 50.50.5.
Pekerjaan pembuatan cetakan micro concrete dilakukan di workshop
dengan menggunakan peralatan : Mesin las listrik , mesin potong besi
dan alat bantu lainnya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
11
Pemasangan cetakan micro concrete di lapangan dilakukan dengan
menggantung cetakan tersebut menggunakan Dyna Bolt atau dengan
bantuan kaso-kaso untuk penguat.
4. Pekerjaan Pouring/Grouting
Pekerjaan pouring adalah : pekerjaan pengecoran beton pada bagian
beton yang dikupas untuk mengembalikan pada domensi awal dari
komponen struktur saluran.
Persiapan pekerjaan pouring :
Sebelum dilakukan pouring , dilakukan persiapan / instalasi terhadap
peralatan yang digunakan , yaitu : Tabung Sagola , mesin kompresor ,
slang ∅ 1 ½ inch dan Hand mixer untuk mencampur material ( Renderoc
HF Premix) dengan air bersih. Tabung sagola dihubungkan dengan lubang
inlet pada bekisting oleh slang ∅ 1 ½ inch
Setelah instalasi siap , maka dilakukan pencampuran material Renderoc
HF Premix dengan air , pencampuran dilakukan menggunakan peralatan
Hand mixer yang mempunyai paddle mixer berbentuk spiral , kecepatan
pengadukan adalah : 400 sampai 500 putaran permenit. Pengadukan
dilakukan pada ember pengaduk dengan komposisi 30 Kg Renderoc HF
Premix dicampur dengan ± 4,0 liter air bersih selama ± 2 – 3 menit
sampai terlihat material tercampur merata.
Kemudian material yang telah tercampur tersebut dituang kedalam
tabung Sagola untuk selanjutnya di masukan kedalam cetakan dengan
menggu nakan tekanan compressor sebesar 2 –3 bar sampai merata
memenuhi seluruh ruang didalam cetakan tersebut.
Setelah seluruh ruang dalam cetakan dipenuhi oleh material yang
terindikasi dengan keluarnya material dari lubang outlet , maka tekanan
dihentikan dan slang pada lubang inlet dipotong dan lubang inlet ditutup
dengan mengikat sisa slang yang terpotong tersebut dan selanjutnya
bekisting dibuka setelah waktu setting dari material terlampaui
atau ± 9 jam.
5. Pekerjaan Coating lapisan pelindung.
Setelah bekisting dibuka pada struktur beton , maka diperlukan coating,
untuk melindungi beton baru dari zat-zat kimia yang merusak konstruksi
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
12
beton. Untuk itu digunakan materian Curseal. Pelaksanaan coating
dilakukan dengan menggunakan alat kuas yang langsung diapliaksikan
pada permukaan beton secara merata.
D. Perbaikan Keretakan Dinding:
1. Pembersihan
Permukaan retakan dibersihkan dari kotoran akibat retakan, dilanjutkan
dengan disikat dengan sikat ijuk sampai benar – benar bersih dari segala
kotoran seperti : minyak , debu dan lainnya hingga celah retakan terlihat
jelas.
2. Pemasangan Pipa injeksi.
• Pada retakan dipasang pipa aluminium diameter 0,25 inchi dengan cara
di bor terlebih dahulu pada daerah retakan dan dilekatkan dengan
perekat khusus sehingga kuat melekat pada permukaan retakan.
• Jarak pemasangan antar pipa injeksi satu dengan lainnya berkisar
antara 45 s/d 50 cm.
3. Pemasangan Sealent
Setelah pipa injeksi tidak bergerak , selanjutnya dipasang penutup
retakan dengan sealent.
4. Pekerjaan Injeksi
• Setelah ± 24 jam dilakukan penyuntikan Cementitieus grout dengan alat
manual, bahan yang di injeksikan terdiri atas Portland Cement ditambah
dengan Cebex 100 untuk menghindarkan terjadinya penyusutan bahan
yang di injeksikan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
13
5. Finishing
Setelah ± 24 Jam cairan Semen sudah berfungsi dengan baik , sehingga
Pipa injeksi sudah dapat dipotong dengan Gerinda.
6. Bahan/Material yang dipergunakan.
a. Untuk melakukan perbaikan dengan cara Injeksi pada balok, dan
kolom beton dipergunakan material Khusus, yaitu Conbextra EP
10 TG.
Data teknis material
Compressive Strength : 57 N/mm 2
pada umur 1 hari
: 66 N/mm 2
pada umur 3 hari
: 93 N/mm 2
pada umur 7 hari
Tensile Strength : 26 N/mm 2
pada umur 7 hari
Flexural Strength : 63 N/mm 2
pada umur 7 hari
a. Untuk melakukan perbaikan dengan cara grouting pada umumnya
baik plat lantai beton, balok, dan kolom digunakan material Khusus,
yaitu material Renderoc HF.
.Data teknis material :
Metode Test Hasil test
Kecepatan alir fluida 750 mm dalam 10 detik
Setting time
Waktu setting awal
Waktu setting akhir
6 ½ jam ( pd 20 0
C )
9 jam ( pd 20 0
C )
Kuat tekan
karakteristi
k
440 Kg / cm 2
pada umur 7 hari
550 Kg / cm 2
pada umur 14 hari
640 Kg / cm 2
pada umur 28 hari
Modulus elastisitas 33 kN / mm 2
pada umur 28 hari
Kekuatan lekat 66 kN / mm 2
pada umur 28 hari
Berat Jenis 2100 kg / m 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
14
b. Material yang digunakan untuk merekatkan besi tulangan dengan
beton lama yang terdiri dari bahan Epoxy resin, yaitu material
Epoxy Nitobond EC.
Data teknis material
Compressive Strength : 600 Kg / cm 2
pada umur 1 hari
: 700 Kg / cm 2
pada umur 3 hari
: 800 Kg / cm 2
pada umur 7 hari
Tensile Strength : 220 Kg / cm 2
pada umur 7 hari
Flexural Strength : 500 Kg / cm 2
pada umur 7 hari
Bond strength : 400 Kg / cm 2
pada umur 7 hari
D. Perbaikan Plat Lantai:
Pekerjaan persiapan.
• Area yang akan diberi perkuatan sesuai gambar rencana perkuatan
diberi tanda
• Material Nitowrap FRC 300 dipotong sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan.
• Pembersihan permukaan beton pada bidang yang akan diberi perkuatan
untuk menghilangkan kotoran, bekas cat, kontaminasi minyak atau lumut
dan meratakan permukaan yang menonjol dengan mesin Gerinda.
• Untuk aplikasi pada sudut tegak lurus (pada arah geser atau
confinement column) maka perlu dilakukan perbaikan pada sudut tajam
dengan cara membentuk sudut menjadi bidang lengkung.
• Apabila dijumpai kulit beton yang terkelupas atau gompal maka perlu
dilakukan penambalan terlebih dahulu dengan mortar khusus sesuai yang
direkomendasikan oleh pihak pabrik.
Concrete
RØ10mm
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
15
• Pembersihan permukaan dari debu dilakukan dengan cara divacuum atau
disemprot dgn compressor dan kemudian diseka dengan menggunakan lap
bersih.
Priming
• Material Nitowrap Primer disiapkan sesuai dengan kebutuhan yang akan
diaplikasikan sesuai dengan proporsi perbandingan antara base dan
hardener (2 :1)
• Kemudian material dimasukkan ke dalam tempat yang telah disiapkan
( ember pengaduk )
• Selanjutnya material di campur dengan cara mengaduk dengan
menggunakan slow speed hand mixer hingga tercapai campuran yang
homogen selama lebih kurang 2 menit
Concret
EPOXY PUTTY / MORTAR
EPOXY PUTTY / MORTAR
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
16
• Setelah capuran homogen maka diaplikasikan ke permukaan yang telah
dimarking dengan menggunakan roller brush hingga merata ke seluruh
permukaan
• Untuk permukaan yang porous dapat dilakukan coating ulang primer
setelah primer lapis pertama kering
Pemasangan Nitowrap FRC 300
• Nitowrap FRC 300 yang telah dipotong sesuai dengan ukuran yang
direncanakan disiapkan pada lokasi telah dibersihkan.
• Nitowrap Encapsulation Resin disiapkan sesuai dengan kebutuhan
aplikasi dan diaduk sesuai dengan pengadukan Nitowrap Primer
• Kemudian Nitowrap Encapsulation Resin yang telah disiapkan
diaplikasikan ke permukaan yang telah diprimer dengan menggunakan
roller brush
• Selanjutnya Nitowrap FRC yang telah disiapkan direkatkan ke
permukaan yang telah diaplikasikan Nitowrap Encapsulation Resin
dengan menggunakan roll karet yang ditekan ke permukaan serat carbon
Nitowrap FRC searah dengan serat carbon untuk membantu agar
seluruh permukaan Nitowrap FRC menempel dengan sempurna ke lapisan
perekat. Nitowrap FRC ini dipasang dalam keadaan tegang dan tidak
boleh ada bagian yang terlipat
• Kemudian Nitowrap Encapsulation Resin diaplikasikan lagi pada
permukaan Nitowrap FRC untuk proses impregnasi dengan menggunakan
roller brush sampai seluruh material carbon terbenam dalam lapisan
epoxy
←
↑
→
↓
:
: Nitowrap
: Nitowrap
FRC300
: Nitowrap Encapsulation

More Related Content

What's hot (13)

Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
 
Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)
 
Metode bab ii c pasangan dll
Metode bab ii c pasangan  dllMetode bab ii c pasangan  dll
Metode bab ii c pasangan dll
 
Beton mutu tinggi dg admixture
Beton mutu tinggi dg admixtureBeton mutu tinggi dg admixture
Beton mutu tinggi dg admixture
 
Catatan penting rks
Catatan penting rksCatatan penting rks
Catatan penting rks
 
Konkrit
KonkritKonkrit
Konkrit
 
Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)
Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)
Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka
 
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANJENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
 
2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka
 
Furnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteFurnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and Crete
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_beton
 

Similar to 7. perbaikan stuktur

249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
Tito Mizteriuz
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
DedyEko4
 
Fadli Asnur Febrianto.pptx
Fadli Asnur Febrianto.pptxFadli Asnur Febrianto.pptx
Fadli Asnur Febrianto.pptx
franssriyoto
 

Similar to 7. perbaikan stuktur (20)

Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
metode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptxmetode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptx
 
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
 
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfModul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
 
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
 
Presentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptxPresentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptx
 
Metode pelaksanaan pondasi_tiang_pancang
Metode pelaksanaan pondasi_tiang_pancangMetode pelaksanaan pondasi_tiang_pancang
Metode pelaksanaan pondasi_tiang_pancang
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
contoh rks.pdf
contoh rks.pdfcontoh rks.pdf
contoh rks.pdf
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
 
8. pekerjaan beton
8. pekerjaan beton8. pekerjaan beton
8. pekerjaan beton
 
8. p'kerjaan beton
8. p'kerjaan beton8. p'kerjaan beton
8. p'kerjaan beton
 
metode kerja beton
metode kerja betonmetode kerja beton
metode kerja beton
 
METODE
METODEMETODE
METODE
 
Tugas Akhir (UAS)
Tugas Akhir (UAS)Tugas Akhir (UAS)
Tugas Akhir (UAS)
 
Fadli Asnur Febrianto.pptx
Fadli Asnur Febrianto.pptxFadli Asnur Febrianto.pptx
Fadli Asnur Febrianto.pptx
 
PPT KP IRIGASI.pptx
PPT KP IRIGASI.pptxPPT KP IRIGASI.pptx
PPT KP IRIGASI.pptx
 

7. perbaikan stuktur

  • 1. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 1 BAB VII PEKERJAAN PERKUATAN STRUKTUR Untuk pekerjaan perbaikan struktur pada pekerjaan pembangunan lanjutan gedung Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan ada beberapa hal perbaikan yang harus dilakukan pada kerusakan yaitu: a. Keretakan pada balok ,kolom dan tangga beton. b. Spalling (terlepasnya) beton pada balok dan kolom beton. c. Kerusakan pada Kolom termasuk Beton dan Baja Tulangannya d. Keratakan pada dinding bata, kebanyakan pada sambungan dengan kolom/balok. e. Getaran pada plat lantai. Karena tingkat kerusakan sudah pada taraf cukup mengkhawatirkan, maka harus segera dilakukan penanganan perbaikan dan perkuatan pada beton maupun dinding pada bangunan BBPOM tersebut, apabila tidak segera diambil langkah-langkah penanganan akan sangat membahayakan untuk pegawai maupun untuk bangunan itu sendiri. 1. Sistim Perbaikan A. Perbaikan Keretakan Beton: Pada dasarnya perbaikan yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan sama sekali terjadinya oksidasi pada tulangan beton sekaligus merekatkan kembali beton yang sudah terputus dengan dilakukan injeksi epoxy resin, sedemikian sehingga tidak terjadi lagi oksidasi pada baja tulangan dan beton kembali lagi pada kekuatan semula. B. Perbaikan Spalling Beton : Karena ada beberapa kolom beton sudah mengalami spalling, maka yang harus dikerjakan adalah mengganti beton yang mengalami spolling dengan
  • 2. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 2 beton baru, dan beton yang baru ini harus mempunyai kuat tekan diatas beton yang lama, cepat pelaksanaannya dan waktu pengerasan yang singkat. Untuk itu harus dipergunakan beton dari jenis Micro Concrete yang sudah prepacking dari pabrik, sehingga kualitasnya dapat dipertanggung jawabkan. C. Perbaikan Kolom Beton yang Hancur dan mengalami penurunan : Terdapat beberapa kolom beton mengalami spalling yang sangat parah sehingga berakibat baja tulangan mengalami perubahan (sudah lidak lurus lagi), maka yang harus dikerjakan adalah dengan cara mengdongkrak terlebih dahulu balok yang mengalami penurunan akibat kolomnya hancur, sedemikian sehingga balok kembali keposisi semula (datar), mengganti beton yang mengalami spolling dengan beton baru, mengganti baja yang sudah terdeformasi, beton yang baru ini harus mempunyai kuat tekan diatas beton yang lama, cepat pelaksanaannya dan waktu pengerasan yang singkat. Untuk itu harus dipergunakan beton dari jenis Micro Concrete yang sudah prepacking dari pabrik, sehingga kualitasnya dapat dipertanggung jawabkan. D. Perbaikan Dinding : Pasangan dinding yang mengalami keretakan, terlepas dari kolom/balok dan masih utuh dan tidak mengalami kemiringan, tidak perlu di demolished, akan tetapi masih dapat dipertahankan dengan dilakukan injeksi Semen yang diberi additive khusus sehingga tidak terjadi shrinkage apabila semen tersebut sudah di injeksikan. E. Perbaikan Plat Lantai : Pada pekerjaan plat lantai untuk menghindari terjadinya getaran yang belebihan pada plat lantai pada saat terjadinya aktifitas di atasnya maka akan dilakukan penambahan kekuatan pada permukaan plat lantai tersebut yaitu dengan pemasangan FiberCarbon (NITOWRAP FRC 300 tebal 0.167 mm)
  • 3. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 3 2. Metode Kerja : A. Perbaikan Keretakan Beton 1. Pembersihan Permukaan retakan dibersihkan dengan sikat kawat dilanjutkan dengan sikat ijuk sampai benar – benar bersih dari segala kotoran seperti : minyak , debu dan lainnya hingga celah retakan terlihat jelas. 2. Pemasangan Napples • Kaki Napples diolesi dengan Sealent Agent (Nitobond EC ) agar Napples dapat melekat pada permukaan retakan beton. • Napples dipasang dengan menggunakan stick Napples. Posisi Napples harus tegak lurus dan kemudian ditekan sampai Napples tidak bergerak lagi, selanjutnya stick Napples ditarik kembali. Jarak pemasangan Napples satu dengan lainnya berkisar antara 15 s/d 20 cm. 3. Pemasangan Sealent Setelah Napples tidak bergerak , selanjutnya dipasang penutup retakan dengan sealent. 4. Pemasangan Instalasi • Setelah ± 8 jam “ T “ pembagi dipasang pada Napples , kemudian Napples tersebut dihubungkan dengan Napples yang lain dengan menggunakan Connected tubing ( selang penghubung ) dalam satu rangkaian. Setiap rangkaian terdiri dari 5 Napples yang disambungkan dalam suatu jaringan tertutup dengan 2 – 3 rangkaian lainnya , sehingga dalam satu jaringan terdapat antara 10 s/d 15 Napples • Untuk membagi aliran cairan Epoxy pada setiap ujung rangkian digunakan “ T “ pembagi yang kemudian dihubungkan dengan mesin injeksi LPI-P dengan menggunakan selang penghubung.
  • 4. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 4 5. Mixing dan Injeksi Epoxy • Setelah instalasi siap terpasang , maka dilakukan mixing dengan menggunakan tabung pengaduk. Pencampuran material Conbextra EP 10 TG dilakukan sesuai dengan persyaratan , yaitu Hard : Base = 1 : 3 • Untuk memperoleh campuran yang homogen digunakan mixer dan padle mixer yang sesuai , yaitu yang berkecepatan rendah. • Setelah cairan Epoxy mencapai homogenitas , maka cairan tersebut dimasukan kedalam tabung injeksi pada mesin LPI – P untuk segera dilakukan proses injeksi. • Selama proses Injeksi berlangsung dilakukan pengawasan pada : a. Sumber tekanan dan Compressor b. Cairan dalam tabung yang dapat menimbulkan panas akibat cairan mendekati waktu setting dan persiapan mixing jika cairan dalam tabung sudah mendekati habis. c. Napples yang sedang diinjeksi untuk segera ditutup bila sudah penuh. • Proses Injeksi dianggap selesai apabila terlihat tanda – tanda sebagai berikut: a. Kecepatan aliran Epoxy terlihat sangat lambat b. Pada sela – sela kaki Napples timbul cairan Epoxy juga pada retakan lain yang jaraknya berdekatan pada retakan yang sedang mengalami proses injeksi. 6. Finishing Setelah ± 12 Jam cairan Epoxy sudah berfungsi dengan baik , sehingga Napples sudah dapat dipotong dengan Gerinda.
  • 5. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 5 B. Perbaikan Spolling Beton : Perbaikan dengan cara Grouting. Metode Grouting dilakukan pada beton yang mengalami spalling, kropos dan kerusakan retak retak dengan kedalaman retakan yang cukup dalam dan lebar,retakan sampai selebar 20 mm, hingga tulangan tidak terlindungi lagi oleh selimut beton dan dapat mengakibatkan tulangan mengalami korosi. Tahapan perbaikan beton dengan metode Grouting : 1. Pekerjaan Chipping Pekerjaan chipping dimaksudkan untuk mengupas beton yang sudah mengalami spalling atau crack, chipping dilakukan hingga ketebalan tertentu, atau sampai tulangan terlihat dan ada jarak kira-kira satu jari dengan permukaan beton yang lama. Dalam proposal ini dibuat untuk chipping pada balok/kolom +/-5 Cm pada bagian sisi-sisinya. Untuk pelaksanaan chipping dipergunakan Electric Hammer Drill dengan kapasitas 8 – 10 kg, yang dimaksud untuk menghindari getaran yang berlebihan. Apabila pelaksanaan chipping sudah selesai, maka hasil chipping dibersihkan dengan High Pressure Water Jetting dengan maksud untuk membersihkan hasil chipping dari sisa-sisa debu dan sekaligus memberikan penjenuhan terhadap beton existing.
  • 6. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 6   B. A. TEBAL CHIPPING UNTUK BETON RUSAK SEDANG / RINGAN TEBAL CHIPPING UNTUK BETON RUSAK BERAT 5 cm Di chipping Di chipping 5 cm 5 cm 9 cm 7 cm7 cm Di chipping Di chipping 2. Pekerjaan cetakan Micro Concrete Cetakan micro concrete dibuat bentuknya sesuai dengan kebutuhan , cetakan tersebut dibuat dari bahan multiplek lapis film dengan ketebalan 18 mm yang diperkuat dengan besi siku L. 50.50.5. dan bout dia 10mm. Pekerjaan pembuatan cetakan micro concrete dilakukan di workshop dengan menggunakan peralatan : Mesin las listrik , mesin potong besi dan alat bantu lainnya. Pemasangan cetakan micro concrete di lapangan dilakukan dengan menggantung cetakan tersebut menggunakan Dyna Bolt. 3. Pekerjaan Pouring/Grouting Pekerjaan pouring adalah : pekerjaan pelapisan / pengecoran beton pada bagian beton yang dikupas untuk mengembalikan pada domensi awal dari komponen struktur saluran. Ketebalan pouring pada pelat bagian bawah adalah 5-10 cm. Persiapan pekerjaan pouring : Sebelum dilakukan pouring , dilakukan persiapan / instalasi terhadap peralatan yang digunakan , yaitu : Tabung Sagola , mesin kompresor , slang ∅ 1 ½ inch dan Hand mixer untuk mencampur material
  • 7. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 7 (Renderoc HF Premix) dengan air bersih. Tabung sagola dihubungkan dengan lubang inlet pada bekisting oleh slang ∅ 1 ½ inch Setelah instalasi siap , maka dilakukan pencampuran material Renderoc HF Premix dengan air , pencampuran dilakukan menggunakan peralatan Hand mixer yang mempunyai paddle mixer berbentuk spiral , kecepatan pengadukan adalah : 400 sampai 500 putaran permenit. Pengadukan dilakukan pada ember pengaduk dengan komposisi 30 Kg Renderoc HF Premix dicampur dengan ± 4,0 liter air bersih selama ± 2 – 3 menit sampai terlihat material tercampur merata. Kemudian material yang telah tercampur tersebut dituang kedalam tabung Sagola untuk selanjutnya di masukan kedalam cetakan dengan menggu nakan tekanan compressor sebesar 2 –3 bar sampai merata memenuhi seluruh ruang didalam cetakan tersebut. Setelah seluruh ruang dalam cetakan dipenuhi oleh material yang terindikasi dengan keluarnya material dari lubang outlet , maka tekanan dihentikan dan slang pada lubang inlet dipotong dan lubang inlet ditutup dengan mengikat sisa slang yang terpotong tersebut dan selanjutnya bekisting dibuka setelah waktu setting dari material terlampaui atau ± 9 jam. 4. Pekerjaan Coating lapisan pelindung. Setelah bekisting dibuka pada struktur beton , maka diperlukan coating, untuk melindungi beton baru dari zat-zat kimia yang merusak konstruksi beton. Untuk itu digunakan materian Curseal. Pelaksanaan coating dilakukan dengan menggunakan alat kuas yang langsung diapliaksikan pada permukaan beton secara merata. C. Perbaikan Kolom (Balok) Beton Yang Turun : 1. Pendongkrakkan Kolom Beton. Kolom Beton yang mengalami Penurunan akibat Spalling pada ujung atas kolom beton sebelum dilakukan pendongkrakkan terlebih dahulu disiapkan penyangga, kemudian baja tulangan yang telah mengalami deformasi dipotong, penyangga diletakkan pada sisi kiri dan kanan (pada balok) kolom, dan dilanjutkan dengan pendongkrakkan dengan dongkrak yang cukup besar kapasitasnya, setelah posisi balok bisa
  • 8. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 8 mendatar sempurna dipasang penyangga dari baja WF atau kayu, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan penggantian baja tulangan dan Grouting. 2. Pekerjaan Grouting dan baja tulangan. Metode Grouting dilakukan pada beton yang mengalami spalling, kropos dan kerusakan retak retak dengan kedalaman retakan yang cukup dalam dan lebar,retakan sampai selebar 20 mm, hingga tulangan tidak terlindungi lagi oleh selimut beton dan dapat mengakibatkan tulangan mengalami korosi.    Balok beton retak dan kropos Balok beton retak dan kropos Tahapan perbaikan beton dengan metode Grouting : a. Pekerjaan Chipping. Pekerjaan chipping dimaksudkan untuk mengupas beton yang sudah mengalami spalling atau crack, chipping dilakukan hingga ketebalan tertentu, atau sampai tulangan terlihat dan ada jarak kira-kira satu jari dengan permukaan beton yang lama. Dalam proposal ini dibuat untuk chipping pada kolom sampai dengan beton yang tidak mengalami kerusakan. Untuk pelaksanaan chipping dipergunakan Electric Hammer Drill dengan kapasitas 8 – 10 kg, yang dimaksud untuk menghindari getaran yang berlebihan. Apabila pelaksanaan chipping sudah selesai, maka hasil chipping dibersihkan dengan High Pressure Water Jet dengan maksud untuk membersihkan hasil chipping dari sisa-sisa debu dan sekaligus memberikan penjenuhan terhadap beton existing
  • 9. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 9 b. Pengantian dan Penambahan Baja Tulangan. Baja tulangan yang sudah mengalami deformasi di potong, kemudian dipasang baja tulangan yang baru dengan cara serta aturan sesuai dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia termasuk didalamnya pemasangan sengkang. Jenis baja yang digunakan antara lain : - Diameter baja > Ø 19 mm tulangan ulir dengan mutu baja U 32 digunakan untuk tulangan utama kolom. - Diameter baja > Ø 12 mm digunakan tulangan ulir dengan mutu baja U 32. - Diameter baja < Ø 12 mm digunakan tulangan polos dengan mutu baja U 24. Pekerjaan Penulangan. Pekerjaan Penulangan dimaksudkan untuk mengganti tulangan yang sudah tidak memenuhi syarat lagi akibat terkena korosi dengan tulangan yang baru minimal sepanjang dari panjang penyaluran tegangan dengan cara tulangan yang lama yang sudah terkorosi dipotong dengan las , kemudian tulangan yang baru dilas pada ujung tulangan lama, akan tetapi apabila tidak memungkinkan untuk dilas, maka tulangan yang baru dimasukkan ke dalam beton dengan cara beton dibor terlebih dahulu sedalam 10 cm, kemudian tulangan ditanam dengan perekat epoxy. Tulangan besi yang lama dan baru seluruhnya dicat dengan bahan anti karat. Material yang digunakan adalah Nitoprime Zinchrich.
  • 10. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 10 12 50 MUKA LANTAI II - 4.50 PLAT LANTAI T = 12 CM BEGEL EXISTING BEGEL Ø 12 - 150 KOLOM EXISTING BETON K.450 PICHING 7CM BESI EXISTING 18 Ø 19 55 60 DIBOR 65 60 7 7 18 Ø 19 PICHING 7CM BEGEL Ø 12 - 150 BETON K.450 BESI EXISTINGKOLOM EXISTING BEGEL EXISTING 3. Pekerjaan cetakan Micro Concrete Cetakan micro concrete dibuat bentuknya sesuai dengan kebutuhan , cetakan tersebut dibuat dari bahan multiplek lapis film dengan ketebalan 18 mm yang diperkuat dengan besi siku L. 50.50.5. Pekerjaan pembuatan cetakan micro concrete dilakukan di workshop dengan menggunakan peralatan : Mesin las listrik , mesin potong besi dan alat bantu lainnya.
  • 11. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 11 Pemasangan cetakan micro concrete di lapangan dilakukan dengan menggantung cetakan tersebut menggunakan Dyna Bolt atau dengan bantuan kaso-kaso untuk penguat. 4. Pekerjaan Pouring/Grouting Pekerjaan pouring adalah : pekerjaan pengecoran beton pada bagian beton yang dikupas untuk mengembalikan pada domensi awal dari komponen struktur saluran. Persiapan pekerjaan pouring : Sebelum dilakukan pouring , dilakukan persiapan / instalasi terhadap peralatan yang digunakan , yaitu : Tabung Sagola , mesin kompresor , slang ∅ 1 ½ inch dan Hand mixer untuk mencampur material ( Renderoc HF Premix) dengan air bersih. Tabung sagola dihubungkan dengan lubang inlet pada bekisting oleh slang ∅ 1 ½ inch Setelah instalasi siap , maka dilakukan pencampuran material Renderoc HF Premix dengan air , pencampuran dilakukan menggunakan peralatan Hand mixer yang mempunyai paddle mixer berbentuk spiral , kecepatan pengadukan adalah : 400 sampai 500 putaran permenit. Pengadukan dilakukan pada ember pengaduk dengan komposisi 30 Kg Renderoc HF Premix dicampur dengan ± 4,0 liter air bersih selama ± 2 – 3 menit sampai terlihat material tercampur merata. Kemudian material yang telah tercampur tersebut dituang kedalam tabung Sagola untuk selanjutnya di masukan kedalam cetakan dengan menggu nakan tekanan compressor sebesar 2 –3 bar sampai merata memenuhi seluruh ruang didalam cetakan tersebut. Setelah seluruh ruang dalam cetakan dipenuhi oleh material yang terindikasi dengan keluarnya material dari lubang outlet , maka tekanan dihentikan dan slang pada lubang inlet dipotong dan lubang inlet ditutup dengan mengikat sisa slang yang terpotong tersebut dan selanjutnya bekisting dibuka setelah waktu setting dari material terlampaui atau ± 9 jam. 5. Pekerjaan Coating lapisan pelindung. Setelah bekisting dibuka pada struktur beton , maka diperlukan coating, untuk melindungi beton baru dari zat-zat kimia yang merusak konstruksi
  • 12. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 12 beton. Untuk itu digunakan materian Curseal. Pelaksanaan coating dilakukan dengan menggunakan alat kuas yang langsung diapliaksikan pada permukaan beton secara merata. D. Perbaikan Keretakan Dinding: 1. Pembersihan Permukaan retakan dibersihkan dari kotoran akibat retakan, dilanjutkan dengan disikat dengan sikat ijuk sampai benar – benar bersih dari segala kotoran seperti : minyak , debu dan lainnya hingga celah retakan terlihat jelas. 2. Pemasangan Pipa injeksi. • Pada retakan dipasang pipa aluminium diameter 0,25 inchi dengan cara di bor terlebih dahulu pada daerah retakan dan dilekatkan dengan perekat khusus sehingga kuat melekat pada permukaan retakan. • Jarak pemasangan antar pipa injeksi satu dengan lainnya berkisar antara 45 s/d 50 cm. 3. Pemasangan Sealent Setelah pipa injeksi tidak bergerak , selanjutnya dipasang penutup retakan dengan sealent. 4. Pekerjaan Injeksi • Setelah ± 24 jam dilakukan penyuntikan Cementitieus grout dengan alat manual, bahan yang di injeksikan terdiri atas Portland Cement ditambah dengan Cebex 100 untuk menghindarkan terjadinya penyusutan bahan yang di injeksikan.
  • 13. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 13 5. Finishing Setelah ± 24 Jam cairan Semen sudah berfungsi dengan baik , sehingga Pipa injeksi sudah dapat dipotong dengan Gerinda. 6. Bahan/Material yang dipergunakan. a. Untuk melakukan perbaikan dengan cara Injeksi pada balok, dan kolom beton dipergunakan material Khusus, yaitu Conbextra EP 10 TG. Data teknis material Compressive Strength : 57 N/mm 2 pada umur 1 hari : 66 N/mm 2 pada umur 3 hari : 93 N/mm 2 pada umur 7 hari Tensile Strength : 26 N/mm 2 pada umur 7 hari Flexural Strength : 63 N/mm 2 pada umur 7 hari a. Untuk melakukan perbaikan dengan cara grouting pada umumnya baik plat lantai beton, balok, dan kolom digunakan material Khusus, yaitu material Renderoc HF. .Data teknis material : Metode Test Hasil test Kecepatan alir fluida 750 mm dalam 10 detik Setting time Waktu setting awal Waktu setting akhir 6 ½ jam ( pd 20 0 C ) 9 jam ( pd 20 0 C ) Kuat tekan karakteristi k 440 Kg / cm 2 pada umur 7 hari 550 Kg / cm 2 pada umur 14 hari 640 Kg / cm 2 pada umur 28 hari Modulus elastisitas 33 kN / mm 2 pada umur 28 hari Kekuatan lekat 66 kN / mm 2 pada umur 28 hari Berat Jenis 2100 kg / m 3
  • 14. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 14 b. Material yang digunakan untuk merekatkan besi tulangan dengan beton lama yang terdiri dari bahan Epoxy resin, yaitu material Epoxy Nitobond EC. Data teknis material Compressive Strength : 600 Kg / cm 2 pada umur 1 hari : 700 Kg / cm 2 pada umur 3 hari : 800 Kg / cm 2 pada umur 7 hari Tensile Strength : 220 Kg / cm 2 pada umur 7 hari Flexural Strength : 500 Kg / cm 2 pada umur 7 hari Bond strength : 400 Kg / cm 2 pada umur 7 hari D. Perbaikan Plat Lantai: Pekerjaan persiapan. • Area yang akan diberi perkuatan sesuai gambar rencana perkuatan diberi tanda • Material Nitowrap FRC 300 dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. • Pembersihan permukaan beton pada bidang yang akan diberi perkuatan untuk menghilangkan kotoran, bekas cat, kontaminasi minyak atau lumut dan meratakan permukaan yang menonjol dengan mesin Gerinda. • Untuk aplikasi pada sudut tegak lurus (pada arah geser atau confinement column) maka perlu dilakukan perbaikan pada sudut tajam dengan cara membentuk sudut menjadi bidang lengkung. • Apabila dijumpai kulit beton yang terkelupas atau gompal maka perlu dilakukan penambalan terlebih dahulu dengan mortar khusus sesuai yang direkomendasikan oleh pihak pabrik. Concrete RØ10mm
  • 15. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 15 • Pembersihan permukaan dari debu dilakukan dengan cara divacuum atau disemprot dgn compressor dan kemudian diseka dengan menggunakan lap bersih. Priming • Material Nitowrap Primer disiapkan sesuai dengan kebutuhan yang akan diaplikasikan sesuai dengan proporsi perbandingan antara base dan hardener (2 :1) • Kemudian material dimasukkan ke dalam tempat yang telah disiapkan ( ember pengaduk ) • Selanjutnya material di campur dengan cara mengaduk dengan menggunakan slow speed hand mixer hingga tercapai campuran yang homogen selama lebih kurang 2 menit Concret EPOXY PUTTY / MORTAR EPOXY PUTTY / MORTAR
  • 16. RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan 16 • Setelah capuran homogen maka diaplikasikan ke permukaan yang telah dimarking dengan menggunakan roller brush hingga merata ke seluruh permukaan • Untuk permukaan yang porous dapat dilakukan coating ulang primer setelah primer lapis pertama kering Pemasangan Nitowrap FRC 300 • Nitowrap FRC 300 yang telah dipotong sesuai dengan ukuran yang direncanakan disiapkan pada lokasi telah dibersihkan. • Nitowrap Encapsulation Resin disiapkan sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan diaduk sesuai dengan pengadukan Nitowrap Primer • Kemudian Nitowrap Encapsulation Resin yang telah disiapkan diaplikasikan ke permukaan yang telah diprimer dengan menggunakan roller brush • Selanjutnya Nitowrap FRC yang telah disiapkan direkatkan ke permukaan yang telah diaplikasikan Nitowrap Encapsulation Resin dengan menggunakan roll karet yang ditekan ke permukaan serat carbon Nitowrap FRC searah dengan serat carbon untuk membantu agar seluruh permukaan Nitowrap FRC menempel dengan sempurna ke lapisan perekat. Nitowrap FRC ini dipasang dalam keadaan tegang dan tidak boleh ada bagian yang terlipat • Kemudian Nitowrap Encapsulation Resin diaplikasikan lagi pada permukaan Nitowrap FRC untuk proses impregnasi dengan menggunakan roller brush sampai seluruh material carbon terbenam dalam lapisan epoxy ← ↑ → ↓ : : Nitowrap : Nitowrap FRC300 : Nitowrap Encapsulation