1. PRPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
(TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK
LARUTAN ASAM BASA SISWA KELAS XI IPA
SEMESTER GENAP SMA St. THOMAS AQUINAS
RUTENGTAHUN AJARAN 2012/2013
OLEH
SILVANUS LABUR
15109042
FKIP UNWIRA KUPANG
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendididkan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak
kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu, dimaksudkan untuk
memperbaiki mutu pendidikan baik dari segi proses maupun dari segi
hasil pendidikan
Guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki profil kualitas
tertentu dalam hal pengetahuan akademik, kemampuan berkreasi,
sikap dan tatanilai serta kepribadian yang baik agar dalam proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien
15109042
FKIP UNWIRA KUPANG
4. Guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki profil kualitas
tertentu dalam hal pengetahuan akademik, kemampuan
berkreasi, sikap dan tatanilai serta kepribadian yang baik agar dalam
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam
implementasi suatu strategi pembelajaran. Keberhasilan implementasi
suatu strategi pembelajaran akan bergantung pada kepiawaian guru
dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran (Wina
Sanjaya, 2006: 50).
5. SMA St. Thomas Aquinas Ruteng merupakan sebuah
lembaga pendidikan formal yang sementara ini
menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Berdasarkan hasil observasi awal yang diperoleh
pada SMA St. Thomas Aquinas Ruteng bahwa Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
kususnya kimia untuk tiap peserta didik (ketuntasan
individu) adalah 7,5
Di samping itu kenyataan yang diperoleh selama
melaksanakan observasi di SMA St Thomas Aquinas
Ruteng bahwa salah satu hambatan yang dihadapi oleh
guru mata pelajaran kimia adalah peserta didik tampak
ramai pada saat guru menjelaskan materi.
6. berdasarkan tanya jawab antara guru dan peneliti, diperoleh
gambaran kodisi riil saat pembelajaran fisika berlangsung,
antara lain:
1. Partisipasi peserta didik rendah dalam kegiatan
pembelajaran. Ini terlihat dalam kegiatan pembelajaran di
kelas, peserta didik tidak mau bertanya apabila tidak
mengerti materi yang sedang dipelajari.
2. Selama proses pembelajaran didominasi oleh peserta didik
tertentu
3. Peserta didik kurang memperhatikan guru pada saat belajar
kimia Hal ini terlihat pada saat pembelajaran berlangsung
peserta didik tampak ribut.
7. 4. Peserta didik kurang tertarik dengan cara guru
menyampaikan materi (metode tidak bervariasi). Dalam
hal ini metode yang digunakan guru adalah metode
ceramah.
5. Guru kurang menggunakan media pembelajaran saat
proses pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik
sulit memahami materi yang dipelajari.
6. Para peserta didik kurang dilibatkan dalam kelompok-
kelompok kecil untuk berdiskusi dalam menyelesaikan
sesuatu (misalnya; mengerjakan soal ataupun melakukan
eksperimen), peserta didik yang memiliki kemampuan
lebih tidak selalu membantu sesamanya yang mempunyai
kemampuan rendah, peserta didik hanya belajar dengan
sesama teman yang ia senangi atau teman dekatnya.
8. 7. Evaluasi pembelajaran di sekolah ini belum optimal, karena
guru hanya menilai dari aspek kognitif saja. Sedangkan KTSP
menuntut evaluasi pembejaran meliputi aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul
“PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN
ASAM-BASA SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2012/2013 SMA St. THOMAS AQUINAS RUTENG”
9. PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB) TERDIRI DARI :
PENGEMBANGAN KARYA INOVATIF
DIRI
PKB
PUBLIKASI ILMIAH
A. Hasil penelitian/gagasan
inovatif
B. Buku teks pelajaran, buku
pengayaan, dan pedoman guru
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
10. PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH: TUJUAN
“Adakah pengaruh penggunaan untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe pengaruh penggunaan
tipe Team Assisted Individualization model pembelajaran
(TAI) terhadap hasil belajar kimia kooperatif tipe tipe Team
materi pokok larutan asam-basa Assisted Individualization
siswa kelas xi IPA semester genap (TAI) terhadap hasil belajar
tahun ajaran 2012/2013.” kimia materi pokok larutan
asam-basa siswa kelas xi
IPS semester genap tahun
ajaran 2012/2013.”
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
11. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted
Individualization (TAI)
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
12. KONSEP YANG SALAH PADA KTI DALAM KBM
1. Makin banyak guru berpangkat golongan IVb ke atas, makin
baik mutu pendidikan.
2. Tupoksi guru hanya melaksanakan profesinya
Guru diwajibkan melakukan kegiatan
OLEH pengembangan profesi .Untuk setiap macam
KARENA ITU kegiatan pengembangan profesi guru yang
dilakukan, diberikan ANGKA KREDIT
sebagai kelengkapan kenaikan pangkat
golongannya.
3. Kegiatan pengembangan profesi harus berupa KTI
4. KTI harus berupa laporan penelitian (PTK?)
5. KTI harus laporan PTK
6. KTI harus setara tesis
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
13. KTI YANG MEMENUHI SYARAT
A sli, BUKAN merupakan plagiat, jiplakan, atau disusun
dengan niat dan prosedur yang tidak jujur.
P erlu, permasalahan bukan hal yang mengada-ada, atau
memasalahkan sesuatu yang tidak perlu
I lmiah, penelitian harus berbentuk, berisi, dan dilakukan
sesuai dengan kaidah-kaidah kebenaran ilmiah.
K onsisten, penelitian harus disusun sesuai dengan
kemampuan penyusunnya.
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
14. Fokus penilaian KTI
adalah
keaslian
dan
kemanfaatan
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
15. PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
• Strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses
pengembangan kemampuan dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah
• Menggabungkan tindakan bermakna
dengan prosedur penelitian: Upaya
pemecahan masalah sekaligus mencari
dukungan ilmiah
16. TUJUAN PTK
Penelitian tindakan kelas (PTK) bertujuan mengenali masalah
pembelajaran, menemukan pemecahan masalah
pembelajaran yang aktual dengan mengembangkan inovasi
pembelajaran, untuk:
meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil
pembelajaran.
mengatasi masalah pembelajaran secara terencana dan
berkelanjutan.
meningkatkan kerja sama profesional antara pendidik di semua
jenjang pendidikan.
menumbuhkembangkan budaya akademik dan profesionalisme
di kalangan pendidik sehingga tercipta sikap proaktif dalam
memperbaiki mutu pembelajaran secara berkelanjutan
17. MANFAAT
• Meningkatkan kompetensi guru dalam mengatasi
masalah pembelajaran di kelas.
• Memberdayakan dan memanfaatkan hasil kerja
kreatif dosen semaksimal mungkin.
• Mengaktualisasikan potensi siswa untuk mencapai
hasil belajar yang maksimal.
• Menumbuhkembangkan budaya inovasi guru
dalam mengembangkan model dan perangkat
pembelajaran di sekolah.
• Meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah guru.
• Meningkatkan koloborasi antarguru dalam
memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
18. PRINSIP PTK
Siklis
Upaya berkelanjutan secara siklis sampai terjadinya
peningkatan, perbaikan, atau ‘kesembuhan’ sistem, proses, hasil, dan
sebagainya, tanpa menggeser tema sentral
Sistematik
proses dan hasil pembelajaran direkam dan dilaporkan secara sistematik dan
terkendali menurut kaidah ilmiah.
Integral
merupakan bagian integral dari pembelajaran, menggunakan kaidah-kaidah
ilmiah.
Autentik
masalah pembelajaran riil; diagnosis masalah nyata yang berlangsung dalam
pembelajaran; tidak berdasar pada kajian akademik atau kajian literatur
semata,
Konsisten
Konsistensi dan kepedulian dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.
Komprehensif
19. KARAKTERISTIK PTK
INOVATIve,
Problem Solving, KOLABORATIF REFLEKTIF SIKLUSISTIk
ContexTual
Penemuan strategi,
teknik, sarana Refleksi
pembelajaran, terhadap
sistem asesmen Kerjasama proses dan Mengikuti
yang lebih baik ,
sesuai kondisi diantara hasil daur yang
untuk pendidik pembelajaran berulang
menyelesaikan secara terus
masalah
pembelajaran menerus
20. PROSEDUR PTK
1. Kemmis & McTaggart
1) Merumuskan masalah dan merencanakan
tindakan
2) Melaksanakan tindakan dan observasi
3) Refleksi hasil (observasi dan hasil belajar)
4) Revisi dan perencanaan ulang
21. PROSEDUR PTK MENURUT KEMMIS &
MCTAGGART
Refleksi Awal
Plan
Reflection
Action/
Observation
Siklus 1
Revised Plan
Reflection
Action/ Siklus 2
Observation
Revised Plan
Dst
22. PROSEDUR PTK
2. McKernan
1) Analisis situasi
2) Perumusan dan klarifikasi permasalahan
3) Hipotesis tindakan
4) Perencanaan tindakan
5) Implementasi tindakan dan monitoring
6) Evaluasi hasil tindakan
7) Refleksi dan pengambilan keputusan untuk
tindak lanjutnya
23. PROSEDUR PTK MENURUT MCKERNAN
Siklus berikutnya
Analisis
situasi
Refleksi dan Perumusan
pengambilan dan klarifikasi
keputusan masalah
Hipotesis
Evaluasi hasil
tindakan
Implementasi
Perencanaan
dan
tindakan
monitoring
24. PERLU DIPERHATIKAN
• Kompleksitas, ruang lingkup dan intensitas
tindakan dapat berkembang sedemikian rupa
sampai masalah terpecahkan.
• Sering kali muncul masalah lain yang menuntut
untuk dipecahkan
• Jangka waktu satu siklus sangat bergantung
permasalahan, tidak bisa dibatasi
25. 1. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Mengapa?
- Ada kesenjangan
- Tidak seperti harapan
- Hasil tidak memuaskan
26. Merasakan
adanya
masalah
Refleksi
Awal
Masalah nyata
Masalah siswa
yang dihadapi
dalam
pembelajaran
sehari-hari
Masalah guru
27. PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG BISA
MEMBANTU
• Apakah kompetensi awal siswa untuk mengikuti
pembelajaran cukup memadai?
• Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup
efektif?
• Apakah sarana/prasarana pembelajaran cukup
memadai?
• Apakah pemerolehan hasil pembelajaran cukup tinggi?
• Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
• Apakah ada unsur inovatif dalam pelaksanaan
pembelajaran
• Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan
strategi inovatif tertentu?
28. Identifikasi Masalah
Tulis semua hal terkait dengan pembelajaran yang
memerlukan perbaikan
Memilah dan mengklasifikasi masalah
Mengurutkan masalah sesuai dengan tingkat
urgensinya
Menetapkan masalah yang akan diselesaikan
melalui tindakan kelas.
29. SELAIN
ITU….
Apakah ada bukti Apakah ada bukti
empirik yang empirik yang
mendukung masalah memperlihatkan
pembelajaran baik hasil tindakan
dari sisi proses dan serupa yang pernah
hasil? dilakukan
sebelumnya?
Apakah Bagaimana
masalah kesiapan peneliti
teridentifikasi melaksanakan
dengan jelas ? tindakan yang
telah dipilih
30. Lebih Spesifik
Dalam proposal
Rumusan Masalah harus jelas tidak memiliki makna
ganda
Rumusan Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
Rumusan masalah menunjukkan hubungan antara
Permasalahan dan tindakan
Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara Empirik
Rumusan Masalah menunjukkan secara jelas subyek
dan/atau lokasi
Rumusan Masalah menunjukkan secara jelas tindakan yang
diimplementasikan
31. CONTOH
Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa
terhadap pengelolaan keuangan dengan
memberikan tugas kelompok ?
Apakah pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan ketrampilan siswa kelas X
jurusan IPA dalam mengerjakan soal-soal
Redoks?
Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa
kelas IX tentang konsep fotosintesis dengan
peta konsep?
32. 2. KAJIAN PUSTAKA
• Kajian teoretis tentang masalah dalam penelitian dan
tindakan yang digunakan dalam penelitian
• Kajian empiris hasil penelitian/pengembangan
inovasi terdahulu yang relevan
• Kerangka pikir yang menunjukkan keterkaitan antara
masalah, teori, hasil penelitian terdahulu yang
relevan, dan pilihan tindakan. (dapat digambarkan
dalam bentuk bagan, diagram, uraian argumentatif,
atau bentuk penyampaian lainnya)
33. 3. MERENCANAKAN TINDAKAN
• Gagas pendapat tindakan apa yang akan
dilakukan untuk memecahkan masalah
(Kolaborasi guru sebidang/serumpun)
• Kajian teoretik di bidang pembelajaran/pendidikan
• Kajian hasil-hasil penelitian yang relevan
• Diskusi dengan teman sejawat, pakar
pendidikan, peneliti lain
• Kajian pendapat dan saran pakar pendidikan yang
sudah dituangkan dalam bentuk program
• Refleksi diri mengenai pengalaman sebagai guru
34. Tindakan yang
dipilih?
INOVATIF
A. Model Social (Social Models) Joyce et al (2001) :
1) Partners in Learning
2) Role Playing
3) Jurisprudential inquiry
B. Model Pemrosesan Informasi (InformationProcessing Models)
1) The Basic Inductive Models
2) The Basic Thinking Skills
3) Scientific inquiry and inquiry training
4) Memorization
5) Learning from presentation (Advanced Organizers)
C. Model Personal (Personal Models)
1) Nondirective teaching
2) Concepts of Self
D. CTL (CTL Academy Fellow) dan Pakem (Pembelajaran aktif,
kreatif, efektif, menyenangkan)
35. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM PERENCANAAN
1. Membuat skenario tindakan
2. Mempersiapkan Sarana Pembelajaran
3. Mempersiapkan Instrumen pengumpul
data
4. Melakukan Simulasi Pelaksanaan Tindakan
36. 4. MELAKSANAKAN TINDAKAN,
OBSERVASI DAN ASSESMENT
• Melaksanakan skenario pembelajaran
mengaplikasikan inovasi pembelajaran
• Melaksanakan observasi proses dgn
menggunakan instrumen yang sudah
didesain
• Melaksanakan assesment
37. 5. MENGANALISIS DATA HASIL
OBSERVASI, ASSESMENT DAN
INTERPRETASI
• Data kualitatif dan kuantitatif dianalisis melalui:
Penyajian/ Interpretasi
Reduksi Data Paparan Data Data
Penyimpulan Hasil Analisis
38. OBSERVASI-INTERPRETASI
• Peneliti melakukan observasi terhadap
proses dan dampak tindakan, terutama
perubahan dinamika kelompok dalam
pembelajaran.
• Hasil belajar non-kognitif juga diamati
pada saat ini
• Begitu pula interaksi guru-siswa, dan
siswa-siswa dan kondisi kelas
• Sesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai
39. 6. MELAKUKAN REFLEKSI DAN
MERENCANAKAN TINDAK LANJUT
• Keterkaitan antara hasil analisis dengan
indikator keberhasilan /tujuan
Berhasil? Stop / Reconfirm
Belum? Siklus berikutnya
41. PERENCANAAN TINDAKAN LANJUTAN
• Jika siklus pertama telah selesai biasanya
diteruskan dengan siklus kedua.
• Siklus ini dilaksanakan dengan langkah-langkah
seperti pada siklus sebelumnya.
• TINDAKAN yang dilakukan merupakan PERBAIKAN
dari tindakan yang dilakukan pada siklus
sebelumnya.
•
• Jika masih diperlukan siklus ke tiga maka tindakan
yang dilakukan juga merupakan perbaikan tindakan
dari siklus dua.
42. KERANGKA PROPOSAL PTK
JUDUL
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Rumusan masalah
Tujuan
Manfaat
KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
RANCANGAN PENELITIAN
Setting penelitian (subyek dan lokasi)
Rencana tindakan
Skenario tindakan
Alat
Personal, dll
Data dan cara pengumpulannya
Analisis dan refleksi
ANGGARAN
JADWAL
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN