Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan manusia dan hewan. Sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sedangkan sistem pencernaan hewan ruminansia meliputi rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Kedua sistem bekerja dengan enzim dan bakteri untuk mencerna makanan menjadi nutrien yang dapat diserap tubuh.
4. STRUKTUR MAKANAN
1. Karbohidrat
A. Monosakarida : GGF (Glukosa, Galaktosa,
Fruktosa)
B. Disakarida : LSM ( Laktosa, Sukrosa,
Maltosa)
C. Polisakarida : GAS (Glikogen,Amilum,
Selulosa)
2. Protein Asam Amino
3. Lemak Asam lemak dan Gliserol
5. Anda termasukberbadan kurus, normal, atauobesitas?Ukur disini!
Berat Ideal versi rumus BMI
BMI (Body Mass Index) rumus kesehatan,
dimana berat badan (BB) seseorang (kg) dibagi
dengan tinggi badan (TB) pangkat dua (m2)
BMI = (BB)/ (TB x TB)
6.
7. PENGERTIANPENCERNAAN
Penyusun sistem pencernaan makanan
terdiri atas dua bagian besar, yaitu
saluran pencernaan yang terdiri dari alat
alat pencernaan dan kelenjar
pencernaan (glandula) yang
mengandung enzim – enzim pencernaan.
Saluran –saluran pencernaan manusia
adalah mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum, anus.
9. Dimulut terjadi pencernaan
mekanik dengan bantuan gigi
dan pencernaan kimiawi
dengan bantuan enzim
Enzim ptialin(amilase) yang
berasal dari kelenjar ludah
mengubah amilum menjadi
maltosa
Di dalam rongga mulut terdapat
Gigi, Lidah dan Kelenjar Ludah
1. MULUT
15. • Lambung /perut besar berbentuk kantong
terletak dirongga perut sebelah kiri atas.
• Lambung terbagi 3: kardiak,fundus,filorus
• Lambung berfungsi mencerna makanan
dengan gerakan otot lambung hingga
menjadi bubur ( chyme)
3. LAMBUNG ( Ventrikulus)
17. 1) Pepsin
Mengubah protein pepton
2) Asam lambung (HCl)
Mengaktifkan pepsinogen pepsin,
Membunuh kuman
3) Renin
Mengendapkan kasein susu
* LaPAR/PeRiH
18. • Panjang lebih kurang 7,5 meter
• Usus terbagi 3:
– Duodenum (usus 12 jari)
– Jejunum (usus kosong)
– Ileum (usus penyerapan)
• Usus halus berfungsi menyerap sari
makanan
• Dinding usus mempunyai jonjot/vili
19. • Enzim pada usus halus
– Maltase
Mengubah maltosa glukosa
– Laktase
Mengubah laktosa galaktosa +glukosa
– Sakarase
Mengubah sukrosa fruktosa + glukosa
MaLaS
20. • Enterokinase: mengaktifkan peptidase, yaitu tripsinogen yang
dihasilkan pankreas menjadi tripsin, dan
mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin;
• Erepsin atau dipeptidase: dipeptida atau pepton asam
amino;
• Disakarase: disakarida monosakarida, yaitu:
– Maltose mengubah maltosa glukosa + glukosa
– Sukrose mengubah sukrosa fruktosa + glukosa
– Laktose mengubah laktosa galaktosa + glukosa
21.
22. Fungsi usus besar:
Mengatur kadar air
pada sisa makanan
Melepaskan garam
yang berlebihan
dalam darah
Membusukkan
makanan dengan
bantuan bakteri
E.Coli
23.
24. Rektum & Anus
• gerak pristaltik otot-otot usus besar akan
mendorong feses menuju Rektum dan
menuju ke anus untuk dikeluarkan.
• Sekitar lubang anus terdapat otot sadar
melintang yang mengatur proses
pengeluaran feses
25. Kelenjar Pencernaan
1. Hati
Menghasilkan empedu, yang kemudian disimpan di kantung
empedu, jika ada makanan yang masuk duodenum, empedu ini
akan dituangkan ke duodenum dan digunakan untuk membantu
pencernaan lemak.
Zat warna empedu juga digunakan untuk mewarnai feses dan
urine
26.
27. Kelenjar Pencernaan
2. Pankreas
Menghasilkan enzim:
Tripsin
Mengubah pepton asam amino
Amilase
Mengubah amilum glukosa
Lipase
Mengubah lemak asam lemak + gliserol
PaTAL
29. RUMEN (PERUT BESAR)
OMASUM (PERUT KITAB)
RETIKULUM (PERUT JALA)
ABOMASUM (PERUT ASAM)
LAMBUNG HEWAN PEMAMAH BIAK (RUMINANSIA)
30. PENCERNAAN RUMINANSIA
a. Rumen (Perut Besar)
Makanan ini secara alami telah bercampur dengan air ludah yang sifatnya alkali dengan pH ±
8,5. Rumen berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara bagi makanan yang telah
ditelan. Di dalam rumen, populasi bakteri dan Protozoa menghasilkan enzim oligosakharase,
hidrolase, glikosidase, amilase, dan enzim selulase.
b. Retikulum (Perut Jala)
Di retikulum, makanan diaduk-aduk dan dicampur dengan enzim-enzim tersebut hingga
menjadi gumpalan-gumpalan kasar (bolus). Gumpalan makanan ini kemudian didorong kembali
ke rongga mulut untuk dimamah kedua kalinya dan dikunyah hingga lebih sempurna saat sapi
tengah beristirahat.
c. Omasum (Perut Buku)
Setelah gumpalan makanan yang dikunyah lagi itu ditelan kembali, mereka akan masuk ke
omasum melewati rumen dan retikulum. Di dalam omasum, kelenjar enzim akan membantu
penghalusan makanan secara kimiawi. Kadar air dari gumpalan makanan juga dikurangi
melalui proses absorpsi air yang dilakukan oleh dinding omasum.
d. Abomasum (Perut Masam)
Di dalam abomasum, gumpalan makanan dicerna melalui bantuan enzim dan asam klorida.
asam klorida (HCl) selain membantu dalam pengaktifan enzim pepsinogen yang dikeluarkan
dinding abomasum, juga berperan sebagai desinfektan bagi bakteri jahat yang masuk bersama
dengan makanan. Seperti diketahui bahwa bakteri akan mati pada Ph yang sangat rendah.