3. PENJELASAN
Makanan:
Adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi
yang mengandung zat-zat yang di perlukan oleh
tubuh dan bebas dari kuman.
Fungsi makanan untuk:
a. Sumber energi
b. Pertumbuhan dan pembangun tubuh
c. Sebagai pengganti sel-sel tubuh
d. Memelihara proses proses tubuh
e. Pertahanan tubuh
4. Zat-zat makanan terdiri :
A. Makronutrien
1. Karbohidrat
fungsi : - sebagai penghasil energi utama
- tersusun atas unsur C,H,O
- sisa metabolismenya berupa CO2 dan
H2O
2. Lemak
fungsi : - sebagai penghasil energi, pelarut viutamin,
pelindung organ-organ tubuh
- sebagai penahan lapar
- tersusun atas C,H,O
- sisa metabolisme berupa CO2 dan H2O
5. 3. Protein
fungsi : -sebagai sumber pembangun tubuh
- tersusun atas unsur C,H,O,N
- sisa metabolismenya berupa CO2, H2O dan NH4
- setiap 1 gramnya menghasilkan 4,1 kalori
B. Mikronutrien
1. Vitamin
- A,D,E,K= larut dalam lemak
- B,C = larut dalam air
- penting dalam proses pemeliharaan tubuh.
2. Mineral
- terdiri atas Fe, P, Ca, I, Na, S, Cl
- penting dalam pemeliharaan proses tubuh
7. Organ Pencernaan
• Saluran pencernaan terdiri dari Mulut, Farink,
Esofagus, Lambung, Usus halus, Usus besar,
Rektum dan Anus.
• Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu
Pankreas, Hati dan Kantung empedu.
9. Rongga Mulut
• Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem
pencernaan.
• Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput
lendir.
• Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. terdiri dari manis,
asam, asin dan pahit.
• Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di
hidung
10. Terjadi proses secara mekanis yaitu dengan cara
mastikasi (pengunyahan) dan proses kimia
dicampur dengan saliva (mengandung enzim
ptialin/amilase dan lipase)
Fungsi mastikasi :
1. Menghaluskan
2. Memperluas permukaan – enzim lebih efektif
3. Mencerna selulosa sedikit
4. Merangsang sekresi saliva
5. Mencapur makanan dg saliva
11. • Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus)
dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham),
menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
• Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-
bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim
pencernaan dan mulai mencernanya.
• Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya
lisozim), yang memecah protein dan menyerang
bakteri secara langsung.
• Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut
secara otomatis.
12. Saliva
• DISEKRESI : Kelenjar Parotis, Kel. Sub
mandibuler, Kel. Sublingual.
• Sekresi saliva :1 – 2.5 liter /hari. (PH 6 -7,4),
bekerja optimum pada pH 6,8.
• 99,5 % air, sisa ion-ion (Ca, Mg, Na, K, PO4, Cl,
HCO3, SO4) dan zat-zat organik.
• RANGSANGAN ;pikiran ttg makanan, bau
makanan, melihat (Rangsangan refleks). Ada
makanan dlm mulut (R. Mekanik). Rasa lezat (R.
Kimiawi)
13. Fungsi Saliva
• PELUMAS RONGGA MULUT
• MELUNAKKAN MAKANAN PADAT SEBELUM
DITELAN
• TEMPAT EKSRESI OBAT-OBAT TERTENTU
14. Enzim Saliva
• AMILASE / PTIALIN ; MENGHIDROLISIS AMILUM
MENJADI MALTOSA.
• LIPASE ; MENGHIDROLISIS TRIASILGLISEROL
• PTIALIN DALAM LAMBUNG BERTAHAN 15 -30
MENIT.
15. Esofagus
• Saluran yang menghubungkan antara rongga
mulut
dengan lambung
• Fungsi: menyalurkan makanan ke lambung
• Agar makanan dapat berjalan sepanjang
esophagus,
terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan
dapat
berjalan menuju lambung
17. • Lambung merupakan organ otot berongga yang
besar, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus
dan antrum.
• Makanan masuk ke dalam lambung dari
kerongkonan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup.
• Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.
18. • Lambung berfungsi sebagai gudang makanan,
yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-
sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat
penting :
• lendir
• asam klorida (HCl)
• prekursor pepsin (enzim yang memecahkan
protein)
19. Lendir
• Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan
oleh asam lambung.
• Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa
menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.
HCL
Asam klorida menciptakan suasana yang
sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein. Keasaman lambung yang
tinggi juga berperan sebagai penghalang
terhadap infeksi dengan cara membunuh
berbagai bakteri.
20. Pepsin
• Disekresi Dalam Bentuk Proenzim Yang Disebut
Pepsinogen.
• Pepsinogen Diubah Menjadi Pepsin Karena
Adanya Hcl
• Pepsin : Menghidrolisis Protein Menjadi Proteosa
Dan Pepton
Renin
• Berasal Dari Prorenin, Dalam Suasana Asam
Berubah Menjadi Renin.
• Hanya Ada Pada Bayi.
22. • Lambung melepaskan makanan ke dalam usus
dua belas jari (duodenum), yang merupakan
bagian pertama dari usus halus.
• Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna
oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan.
• Dalam usus pencernaan makanan dibantu oleh
pankreas dan empedu (bersifat alkalis)
25. Panjang kira-kira 1,5 m, lebar 5 – 6 cm, lapisan
terdiri atas : Selaput lendir, lap otot melingkar,
lap otot memanjang, jaringan ikat.
1. Seikum tdpt appendiks vermiformis panjang
sekitar 6 cm
2. Asenden panjang + 13 cm
3. Tranversum panj + 38 cm
4. Desenden panj + 25 cm
5. Sigmoid bentuk seperti huruf S
27. Gerakan Kolon
• Haustral shuffing ; gerakan mencampur chyme
• Kontraksi haustral ; bahan feces diaduk/diputar
untuk absorpsi.
• Peristaltik ; dorongan bahan feces ke depan.
28. Hasil Akhir Pencernaan
• Karbohidrat ; monosakarida
• Protein ; asam amino
• Lemak ; asam lemak, gliserol, monogliserida dan
digliserida.
• Jadi pada hakekatnya pencernaan makanan
ialah proses pengubahan molekul besar
menjadi molekul yang lebih kecil dan dapat
di absorbsi.
31. PENCERNAAN PADA
HEWAN RUMINANSIA
Apa sih ruminansia itu?
Pencernaan
Ruminansia
Lambung Usus Halus
Usus Besar
Faring
Esophagus
Kesimpulan
Organ Pencernaan
Rongga mulut
32. Hewan pemamah biak (Ordo Artiodactyla atau
hewan berkuku genap, terutama dari subordo
Ruminantia) adalah sekumpulan hewan pemakan
tumbuhan (herbivora) yang mencerna makanannya
dalam dua langkah: pertama dengan menelan bahan
mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah
setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya
lagi.
Proses pencernaan ruminansia berbeda dengan
hewan memamah biak lainnya. Perbedaannya terletak
pada proses pengunyahan yang tidak dilakukan dua
kali. Selain itu, proses fermentasinya berlangsung di
sekum dan di usus halus, bukan di rumen.
33. Pencernaan Ruminansia
Hewan ruminansia memiliki
lambung komplek, alat
pencernaannya terdiri dari :
mulut, faring, esophagus,
lambung (rumen, retikulum,
omasum, abomasum), usus
halus (duodenum, ileum,
jejenum), usus kasar (kaekum,
rektum) dan anus.
34. Rongga Mulut (Kavum oris)
Dasar rongga mulut bersifat lunak. Di
dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan
kelenjar ludah.
Rahang dapat bergerak menyamping untuk
menggiling makanan.
Diantara gigi seri dan gigi geraham
terdapat celah yang disebut diastema.
Fungsinya sebagai tempat menjulurkan lidah
saat mengambil tumbuhan atau dedaunan
35. a. Gigi Seri (dens insisivus)
Gigi seri memiliki bentuk untuk
menjepit makanan berupa tumbuhan
(rumput).
b. Gigi Taring (dens caninus)
Gigi taring sudah dimodifikasi untuk
menggigit dan memotong tumbuhan.
36. c. Geraham muka (premolar)
Geraham muka berfungsi untuk
mengunyah. Bagian mahkotanya terdiri dari
email yang melintang dan tajam.
d. Geraham belakang (molar)
Geraham belakang berfungsi untuk
mengunyah. Memiliki bentuk datar dan lobar.
38. Lambung
Lambung terdiri dari :
“kardia, fundus, badan” (sekresi
pepsin dan HCl) dan “pylorus”
(sekresi mucus : gastrin).
Lambung berfungsi sebagai
tempat menyimpan bahan
makanan sementara, lambung
mengalami proses mekanis dan
kimiawi, adanya gerakan
lambung dan cairan lambung
bersifat asam. Lambung terbagi
menjadi 4 ruang, yaitu rumen,
retikulum, omasum,
abomasum.
39. Retikulum
Dibentuk menjadi gumpalan –
gumpalan kasar (bolus)
Rumen
Terjadi proses pembusukan
dan fermentasi oleh enzim
selulase yang dihasilkan
bakteri dan protozoa.
Omasum
Terjadi penyerapan
air dari
pengunyahan.
Makanan
masuk ke
lambung
menuju ke
Bolus dari
retikulum
dikeluarkan
kembali menuju
rongga mulut.
Abomasum
Tempat terjadinya sekresi
asam dan enzim pencernaan
untuk mencerna makanan.
Hasil pencernaan di
abomasum menghasilkan
bentuk bubur yang disebut
kim.
Kim menuju usus halus
40. Usus Halus
Pada usus kecil / halus sangat penting
dalam pemecahan dan absorpsi. Terjadi
pemecahan bahan makanan secara sempurna
dan penyerapan sari makanan secara besar-
besaran di duodenum, jejenum, dan ileum.
41. Usus Halus
Pada usus kecil / halus sangat penting
dalam pemecahan dan absorpsi. Terjadi
pemecahan bahan makanan secara sempurna
dan penyerapan sari makanan secara besar-
besaran di duodenum, jejenum, dan ileum.
42. Usus Kasar
Usus kasar (intestinum crasum = colon)
mempuyai ciri-ciri sbb:
• Ukuran lebih besar daripada usus halus dan
terdapat sakulasi (kantong-kantong)
• Pada usus kasar terjadi fermentasi dan
absorpsi air dan elektrolit secara intensif
• Usus kasar hanya sedikit menggunakan
gerakan peristaltik.
43. Kesimpulan
Perjalanan makanan pada
pencernaan hewan ruminansia:
1. Rumput di mulut dikunyah→
2. Esofagus→ 3. Rumen,
pencernaan
polisakarida,protein, dan
fermentasi selulosa oleh enzim
selulase→ 4. Retikulum,
membentuk bolus→ 5. Mulut,
dikunyah lagi→ 6. Retikulum→
7. Omasum→ 8. Abomasum,
pencernaan oleh enzim
pencernaan.