1. Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan, prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen, serta penggunaan perangkat ajar seperti modul ajar.
3. Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
4. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan
kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik,
satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan dan
mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan
sebaiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan,
termasuk siswa, komite sekolah, dan masyarakat.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum
operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
5. Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar
dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
6. 1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan
hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan
khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun
Program Pembelajaran Individual (PPI).
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat
ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan
waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada
modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen
perencanaan pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
5. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan
prinsip-prinsip asesmen.
6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
SMK dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
7. Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam
upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan,
video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam
perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun
sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
8. Modul Ajar
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan
alur tujuan pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi
modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi
untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
9. Aktivitas 4 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu gambar
benda dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2
yang menutup bidang datar
Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Menggambar denah rumah dengan menyertakan ukuran panjang
dengan satuan baku dan luas (dengan menghitung jumlah bujur
sangkar) pada kertas isometrik.
Tujuan pembelajaran
● Mengukur panjang dengan
satuan baku (mm, cm, dan
m) serta mengukur keliling
bidang datar dengan
menambahkan semua
rusuknya.
● Mengukur luas dengan
menghitung jumlah bujur
sangkar berukuran 1 cm2
yang menutup bidang datar
Contoh Cuplikan Modul Ajar
Aktivitas 1 (Kinerja)
Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) pada
objek yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
Aktivitas 2 (Tes)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang dengan
satuan baku (mm, cm, dan m)
Aktivitas 3 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling segiempat,
segitiga, dan segibanyak dengan menambahkan panjang
rusuk-rusuk bidang
MA untuk Kelas 3
Matematika
12 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri
Asesmen Sumatif
- Menggambar denah
rumah dengan
menyertakan ukuran
panjang dengan satuan
baku dan luas (dengan
menghitung jumlah bujur
sangkar) pada kertas
isometrik.
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan
kesiapan yang berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan
peserta didik.
Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah
pembelajaran yang membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan
melibatkan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas
asesmen sumatif.
Contoh penerapan
penyesuaian pembelajaran
dan pengembangan PPP
Asesmen Diagnostik:
Tes :
● Operasi hitung (Penjumlahan,
pengurangan, perkalian,
pembagian)
● Konversi satuan (meter ke
centimeter, cm ke milimeter)
Untuk mengidentifikasi kemampuan
berhitung dan pemahaman hubungan
antar satuan panjang.
10. Apa yang terjadi apabila tidak ada air? Apa sajakah fungsi air bagi makhluk
hidup di muka bumi?
Bagaimana proses terjadinya daur air? Bagaimana cara memperoleh air
bersih?
Apa masalah yang terjadi tentang air? Bagaimana menunjukan pemahaman tentang
pengaruh siklus air?
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air
untuk manusia.
Formatif asesmen
Aktivitas 2: Curah pendapat
tentang fungsi air.
Formatif asesmen
Aktivitas 3: Eksperimen daur air. Aktivitas 4: Praktek penyaringan
air bersih.
Aktivitas 5: Riset kelompok
tentang air bersih.
Formatif asesmen
Aktivitas 6: Pameran dan
Presentasi pemahaman.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam
kehidupan sehari-hari.
Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
pengaruh siklus air dalam presentasi
dan pameran karya.
Indikator asesmen sumatif:
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan
topik.
Presentasi berisi pesan yang jelas
dipahami audiens.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
MA untuk
Kelas 4
IPAS
35 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri
Asesmen Diagnostik:
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air.
Urutan Kegiatan
Tautan MA IPAS Kelas 4
Siklus Air
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan
ilmiah, membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis.
Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta
didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
Contoh penerapan penyesuaian
pembelajaran dan
pengembangan PPP
11. Penyediaan Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung
Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum
operasional sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar
Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru. Sekolah dapat
melakukan pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler atas
dukungan Pemda dan yayasan
Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak
mandiri
12. 1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor)
peserta didik.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia,
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua.
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK
atau sederajat meliputi komponen identitas peserta didik,
nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran,
nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang
tua/wali.
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam menjelaskan
makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Pelaporan Kemajuan Belajar
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.
7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
mempertimbangkan:
a. laporan kemajuan belajar;
b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
g. penghargaan peserta didik; dan
h. tingkat kehadiran.
18. Posisi Profil Pelajar Pancasila
dalam KOSP
● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran
● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan
● Benang merah penyatu praktik di sekolah
19. Komponen KOSP
1. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
3. Pengorganisasian Pembelajaran
4. Perencanaan Pembelajaran
20. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
▪ Keunikan satuan pendidikan (umum)
▪ Keunikan satuan pendidikan dan program keahlian (SMK)
21. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
▪ Visi: Peserta didik menjadi subjek tujuan jangka panjang
▪ Misi: Bagaimana mencapai visi
▪ Tujuan: Gambaran tahapan penting sesuai misi
22. Proses Penyusunan KOSP
● Tetap – sesuai kerangka dasar kurikulum oleh Pemerintah Pusat
● Fleksibel dan dinamis – sesuai karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan
23.
24.
25.
26.
27. Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
● Perwakilan warga satuan pendidikan
● Data dari situasi dan kondisi nyata
● Cukup waktu untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan
dokumentasi data
● Informasi yang relevan untuk strategi atau solusi
28.
29.
30. Proses Berpikir
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Perumusan Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan
Menggunakan berbagai cara yang sesuai dengan
kebutuhan dengan hasil selaras antarkomponen
41. Misi Satuan Pendidikan
● Jelas apa yang hendak dicapai
● Berisi tindakan
● Selaras dengan indikator visi
● Upaya bersama, berorientasi pada peserta didik
42. Tujuan Satuan Pendidikan
● Mendeskripsikan misi dan nilai satuan pendidikan
● Hasil yang diinginkan pada peserta didik
● Spesifik, terukur, dapat tercapai dalam periode waktu
tertentu
● Upaya bersama, berorientasi pada peserta didik
48. Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang
hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
49. Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
50. 1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan
hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan
khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun
Program Pembelajaran Individual (PPI).
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat
ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu
pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada
modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen
perencanaan pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
5. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan
prinsip-prinsip asesmen.
6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
SMK dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
51. Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam
upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan,
video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam
perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun
sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
52. Modul Ajar
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur
tujuan pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi
modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta
didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi
untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
53. Aktivitas 4 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu gambar
benda dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2
yang menutup bidang datar
Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Menggambar denah rumah dengan menyertakan ukuran panjang
dengan satuan baku dan luas (dengan menghitung jumlah bujur
sangkar) pada kertas isometrik.
Tujuan pembelajaran
● Mengukur panjang dengan
satuan baku (mm, cm, dan
m) serta mengukur keliling
bidang datar dengan
menambahkan semua
rusuknya.
● Mengukur luas dengan
menghitung jumlah bujur
sangkar berukuran 1 cm2
yang menutup bidang datar
Contoh Cuplikan Modul Ajar
Aktivitas 1 (Kinerja)
Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) pada
objek yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
Aktivitas 2 (Tes)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang dengan
satuan baku (mm, cm, dan m)
Aktivitas 3 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling segiempat,
segitiga, dan segibanyak dengan menambahkan panjang
rusuk-rusuk bidang
MA untuk Kelas 3
Matematika
12 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri
Asesmen Sumatif
- Menggambar denah
rumah dengan
menyertakan ukuran
panjang dengan satuan
baku dan luas (dengan
menghitung jumlah bujur
sangkar) pada kertas
isometrik.
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan
kesiapan yang berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan
peserta didik.
Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah
pembelajaran yang membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan
melibatkan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas
asesmen sumatif.
Contoh penerapan
penyesuaian pembelajaran
dan pengembangan PPP
Asesmen Diagnostik:
Tes :
● Operasi hitung (Penjumlahan,
pengurangan, perkalian,
pembagian)
● Konversi satuan (meter ke
centimeter, cm ke milimeter)
Untuk mengidentifikasi kemampuan
berhitung dan pemahaman hubungan
antar satuan panjang.
54. Apa yang terjadi apabila tidak ada air? Apa sajakah fungsi air bagi makhluk
hidup di muka bumi?
Bagaimana proses terjadinya daur air? Bagaimana cara memperoleh air
bersih?
Apa masalah yang terjadi tentang air? Bagaimana menunjukan pemahaman tentang
pengaruh siklus air?
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air
untuk manusia.
Formatif asesmen
Aktivitas 2: Curah pendapat
tentang fungsi air.
Formatif asesmen
Aktivitas 3: Eksperimen daur air. Aktivitas 4: Praktek penyaringan
air bersih.
Aktivitas 5: Riset kelompok
tentang air bersih.
Formatif asesmen
Aktivitas 6: Pameran dan
Presentasi pemahaman.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam
kehidupan sehari-hari.
Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
pengaruh siklus air dalam presentasi
dan pameran karya.
Indikator asesmen sumatif:
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan
topik.
Presentasi berisi pesan yang jelas
dipahami audiens.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
MA untuk
Kelas 4
IPAS
35 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri
Asesmen Diagnostik:
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air.
Urutan Kegiatan
Tautan MA IPAS Kelas 4
Siklus Air
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan
ilmiah, membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis.
Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta
didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
Contoh penerapan penyesuaian
pembelajaran dan
pengembangan PPP
55. Penyediaan Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung
Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum
operasional sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar
Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru. Sekolah dapat
melakukan pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler atas
dukungan Pemda dan yayasan
Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak
mandiri
56. 1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor)
peserta didik.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta
didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, semester,
tinggi badan dan berat badan, deskripsi perkembangan
capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua.
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK atau sederajat meliputi komponen identitas peserta
didik, nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata
pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang
tua/wali.
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam menjelaskan
makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Pelaporan Kemajuan Belajar
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.
7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
mempertimbangkan:
a. laporan kemajuan belajar;
b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
g. penghargaan peserta didik; dan
h. tingkat kehadiran.